basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Hanya Menunggu  Kehancuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan men...

Hanya Menunggu  Kehancuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penguasa yang zalim pasti akan dihancurkan sebelum kiamat. Allah akan menurunkan azab. Mereka melarikan diri dari negrinya. Mereka seperti tanaman yang telah ditunai. Tidak akan bangkit lagi kekuasaannya.

Siapakah penguasa yang lari keluar dari negrinya karena telah merusak negrinya? Siapakah penguasa yang bersembunyi karena ketakutan akan kemarahan rakyatnya? Kaisar Persia telah lari memohon bantuan ke Cina. Kaisar Romawi Timur di Baitul Maqasid telah lari ke Konstantinopel, mereka tak pernah kembali.

Para penjajah keluar dari negri jajahannya. Lalu mereka berusaha kembali untuk menjajah, seperti Belanda yang membonceng tentara sekutu yang berkekuatan para pemenang perang dunia 2 ke Indonesia. Bisakah? Mereka seperti tanaman yang telah dituai.

Kezaliman bukan tanda kehebatan. Genosida bukan tanda kemenangan dan kekuatan. Tetapi awal kehancuran. Penghancuran rumah ibadah dan pembakaran kitab suci, merupakan tanda puncaknya kezaliman. Setelah itu, apa yang terjadi? Hanya kehancuran.

Potret penjajah Israel dengan dukungan Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, merupakan tanda kehancurannya. Sebab, mereka telah melakukan kerusakan dan kekejaman yang paling sadis di abad ini.

Saat kezaliman dihancurkan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Seperti larinya Amerika dan Uni Soviet dari Afghanistan, Allah telah menyiapkan generasi baru. Mendidik generasi baru tak boleh berhenti, itulah cara agar kezaliman dapat dihancurkan.

Penjajah Israel, Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya, hanya tinggal menunggu kehancurannya. Para pelaku kezaliman dan kerusakan hanya menunggu tahap akhir kehidupan. Itulah takdir kehidupan yang telah tertulis. 

Tugasku Hanya Melangkahkan Kaki Syeikh Fathul Mushili bercerita, Suatu hari, ketika sedang berjalan di Padang Sahara, seorang pe...

Tugasku Hanya Melangkahkan Kaki


Syeikh Fathul Mushili bercerita,

Suatu hari, ketika sedang berjalan di Padang Sahara, seorang pemuda berjalan didekatku dan lisannya tak henti berdzikir, padahal ia belum genap berusia baligh.

Aku pun mengucapkan salam kepadanya dan ia menjawab salamku. Lantas aku bertanya kepadanya,

"Hendak kemana engkau, wahai anak muda?"

"Ke Baitullah," jawabnya.

"Apa yang sedang engkau baca?" tanyaku.

"Al-Qur'an," jawabnya.

'Bukankah engkau belum baligh dan belum mendapat catatan dosa?" Ucapku.

"Kusaksikan kematian merenggut nyawa orang yang jauh lebih muda dariku, maka kusiapkan bekal untuk menyambutnya," jawabnya.

"Langkamu pendek, sedangkan jalan yang akan engkau tempuh sangat jauh," ujarku.

"Tugasku hanya melangkahkan kaki, Allah-lah yang akan menyampaikannya," ujarnya.

"Mana bekalmu dan kendaraanmu?" Tanyaku.

"Bekalku adalah keyakinanku, adapun kendaraanku adalah harapanku," jawabnya.

Setelah itu, pemuda itu mempercepat langkah kakinya dan tak lama kemudian dia lenyap dari pandanganku dan aku baru melihatnya kembali setibanya di Mekah.


Sumber:
Habib Novel Alaydrus, Manusia Langit, Raudah Publishing 

Jalan Kemenangan yang Dicampakkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Orang kafir dan munafik pasti hancur, namun mereka melawan agar tid...

Jalan Kemenangan yang Dicampakkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Orang kafir dan munafik pasti hancur, namun mereka melawan agar tidak hancur. Maka, pengerahan sumber daya, infrastruktur, ilmu dan teknologinya agar tidak hancur, akan berakhir sia-sia. Mereka tetap akan hancur.

Umat Islam pasti dimenangkan Allah. Anehnya, justru tidak mempercayainya.  Tidak teguh pada agama dan perjuangannya. Membuang sumber kekuatan dan kemenangannya. Malah justru, memilih jalan-jalan kekafiran.

Umat islam sangat aneh, dianugerahkan agama yang pasti menang, justru memilih dan berkomitmen pada ideologi yang pasti hancur. Diberi jalan perjuangan yang pasti menang, justru memilih yang pasti hancur.

Rasulullah saw selalu memberikan berita kemenangan pada kafir Quraisy bila mengikuti dakwahnya, namun mereka menolak. Orang di luar Mekah  menerima dakwahnya, lalu berkata, "Datanglah kembali setelah mendapatkan berita kemenangan."

Khalid bin Walid dan Amr bin Ash menyadari bahwa kemenangan berada di muslimin, bukan pada kekafiran. Maka, setelah perjanjian Hudaibiyah mereka berhijrah ke Madinah.

Sekarang, mengapa muslimin tidak meyakini ajarannya? Padahal sejarah dari Nabi Adam hingga hari ini telah membuktikan kemenangan yang nyata? Mengapa tidak berjuang bersama dakwahnya? Padahal sudah pasti kemenangannya?

Jangan pernah silau dengan kekuatan kekafiran. Kelak, nasibnya seperti Firaun, Haman dan Qarun. Melangkahlah seperti Nabi Musa, tetap teguh dengan langkahnya. Kelak, kemenangan itu tiba.

Tepi Barat Mulai Menyala Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang ter...

Tepi Barat Mulai Menyala

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Israel melakukan serangan besar-besaran ke Tepi Barat. Ini yang terbesar sejak 2002. Mereka mengerahkan ribuan tentara darat dan udara. Menggunakan infrastruktur seperti ke Gaza. Ini tanda gerakan perlawanan sudah merata.

Bagaimana periodisasi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda? Pertama kali dipimpin oleh sultan. Belanda mengalahkannya dengan menjanjikan kekuasaan kepada penguasa yang lemah untuk melawan terhadap sultan. Yang terjadi, bermunculan penguasa yang menghambakan diri pada penjajah.

Perlawanan kedua dipimpin oleh para ulama. Perlawanan ini berlangsung sangat lama dan panjang. Para ulama di Nusantara membangun pesantren dan lembaga pendidikan. Ulama Nusantara di Mekah membentuk kader-kader ulama. Di Mekah, penjajah Belanda tidak bisa melakukan intervensi.

Ulama Nusantara di Mekah membuat risalah, kitab dan surat-surat untuk para penguasa dan murid-muridnya. Para murid-muridnya memiliki satu jaringan keilmuan yang sama yaitu ulama Nusantara di Mekah. Inilah yang mengokohkan ikatan perjuangan. Sebab, mereka memiliki guru yang sama.

Para ulama membentuk santri. Para santri membentuk pesantren-pesantren baru hingga ke pelosok. Inilah yang membuat  perang kemerdekaan menjadu perlawanan semesta oleh rakyat Indonesia. Setiap rakyat telah mendeklarasikan bahwa dirinya adalah mujahid.

Proses ini telah terjadi di Palestina. Setiap jiwa rakyat Palestina telah rela menumpahkan darahnya. Telah ikhlas menanggung semuanya resikonya. Mengorbankan semuanya untuk kemerdekaan Palestina.

Para ulamanya, sejak Al-Qassam, Al-Husain, dan Syeikh Yassin telah menyuburkan tanah Palestina dengan pemikiran, jihad dan darahnya. Maka, tumbuhlah tunas-tunas baru di sekitarnya dengan sosok seperti pohon utamanya. Tepi Barat telah menyala dan terus menyala. Gaza baru terus bermunculan di setiap rumah dan jiwa rakyat Palestina.

Yang Tak Pernah Meninggalkan Hizib Al-Qur'an Abu Isa Abdurahman adalah sosok yang sangat mencintai dan menghormati para Saha...

Yang Tak Pernah Meninggalkan Hizib Al-Qur'an


Abu Isa Abdurahman adalah sosok yang sangat mencintai dan menghormati para Sahabat. Saat terjadi fitnah di era Utsman bin Affan, beliau menjauhi cacing maki terhadap para Sahabat. 

Abu Isa Abdurahman bertemu dengan 120 Sahabat Nabi. Uniknya, bila ada sekumpulan sahabat yang ditanyakan sesuatu, mereka lebih senang sahabat yang lainnya yang menjawabnya. Beliau belajar ilmu qiraat dengan Ali bin Abi Thalib sehingga menjadi ulama yang berilmu luas.

Ibnu Sirin menjelaskan bahwa murid-muridnya menghormati Abu Isa  seperti layaknya seorang amir. Tsabit Al-Bunani berkata, "Bila seseorang membacakan ayat Al-Qur'an, beliau menjelaskan tempat, keadaan, dan situasi saat turunnya."

Mujahid berkata, "Bila muridnya sedang belajar padanya, tak ada seorang pun yang meninggalkannya, kecuali bila sangat kelaparan."

Abu Isa Abdurahman tidak pernah meninggalkan membaca hizib Al-Qur'annya. Setiap kali selesai shalat Subuh, dia selalu mengambil mushaf dan membacanya hingga matahari sudah terang menyala. Lalu, melakukan shalat dua rakaat.


Sumber:
Badar Bin Nashir, Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an, Al-Kautsar

Untuk Sahabat Surat Al-Baqarah Surat Al-Baqarah diturunkan setelah hijrah. Ia menjadi surat pertama yang diturunkan di kota Madi...

Untuk Sahabat Surat Al-Baqarah


Surat Al-Baqarah diturunkan setelah hijrah. Ia menjadi surat pertama yang diturunkan di kota Madinah setelah hijrah dan terus menerus turun hingga Rasulullah saw wafat. Surat ini mengiringi pembentukan masyarakat Islami dan umat islam sejak awal.

Bagaimana agar Muslimin tertarik dan beristiqamah untuk membaca, menghafal, mengamalkan dan menjadi pedoman hidup dalam mengelola diri dan masyarakat? Rasulullah saw memotivasi Muslimin.

Rasulullah saw bersabda, "Pada hari kiamat, Al-Qur'an akan didatangkan beserta ahlinya, yaitu mereka yang mengamalkannya di dunia. Yang berada di depan adalah Surat Al-Baqarah dan Al-Imran. Keduanya memberikan pembelaan untuk sahabatnya."

Dalam riwayat lain, Rasulullah saw bersabda, "Keduanya seolah-olah dua awan, atau dua naungan hitam. Di antaranya terdapat cahaya atau keduanya seperti dua kelompok burung yang sedang terbang."

Saat panas hari kiamat sangat dahsyat, sebab matahari didekatkan ke kepala semua makhluk. Maka, pada saat itulah surat Al-Baqarah datang untuk memberi naungan kepada mereka yang membaca, menghafal, dan mengamalkan isinya.

Tidak saja di hari kiamat, dalam sebuah hadist Rasulullah saw bersabda, "Rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah, tidak akan dimasukin oleh setan." 

Mereka yang menjadi sahabat Surat Al-Baqarah sangat istimewa di sisi Rasulullah saw. Pada saat perang berkecamuk, Rasulullah saw berseru, "Mana sahabat Al-Baqarah?" Ini bertanda sahabat surat Al-Baqarah sangat istimewa. Setelah mendengar seruan tersebut, Muslimin berhamburan memenuhi seruan Rasulullah saw. Saatnya menjadi sahabat surat Al-Baqarah.


Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham 

Perang Gaza, Korban Jiwa Penjajah Israel Sedikit, Mengapa Terpukul?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah penjajah Israel itu kuat?...

Perang Gaza, Korban Jiwa Penjajah Israel Sedikit, Mengapa Terpukul? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah penjajah Israel itu kuat? Publik Arab banyak yang mentertawa serangan Hizbullah ke wilayah pendudukan Israel karena efek korban jiwanya sedikit. Korban tewas yang diakui penjajah Israel dibawah 700 orang. Apakah berarti tidak melumpuhkan penjajah Israel?

Di era Rasulullah saw, pertempuran dengan Yahudi memang tidak banyak memakan korban di pihak Yahudi saat perang. Yahudi  lebih sering berada di balik benteng-benteng, padahal peralatan tempurnya paling canggih saat itu. Hanya sekali-kali keluar untuk menyerang. Lebih sering menyerang dengan panah dan tombak.

Perang Bani Quainuqa, Nadir, Quraizhah, dan Khaibar, mereka kalah karena tak sanggup dikepung di dalam bentengnya sendiri. Korban berjatuhan justru setelah perang. Kebanyakan mereka tewas di perjalanan saat keluar dari Madinah.

Mengapa Yahudi sanggup bertahan di dalam benteng-bentengnya? Mereka menanti bantuan dari sekutu-sekutunya, seperti munafikin Abdullah bin Ubay dan Arab Ghatafan. Saat bantuannya tak kunjung datang, akhirnya mereka menyerah.

Hanya di perang Khaibar, mereka mampu bertahan agak lama walaupun  sekutu-sekutunya tidak datang, namun akhirnya menyerah setelah Ali bin Abi Thalib mendobrak pintu benteng dan memblokir suplai makanan dan minuman.

Zaman telah berubah, namun gaya pertempuran Yahudi tetap saja sama. Mereka membangun infrastruktur yang mengutamakan keamanan dan serangan jarak jauh melalui udara. Mereka membangun benteng kokoh di setiap perbatasan dengan negara, wilayahnya sendiri dan juga rumah. Mereka membangun bungker-bungker di setiap rumah.

Korban jiwa memang sedikit, namun perasaan tertekan justru sangat menghantui. 500.000 pemukim illegal yahudi keluar dari wilayah pendudukan. 70.000 tentara mengalami tekanan jiwa dan luka tubuh. Pariwisata, pelabuhan laut dan udara lumpuh. 60.000 bisnis bangkrut. Badan peringkat dunia menurunkan peringkat keuangannya. Di dalam negrinya, terus rusuh dengan persoalan konstitusi.

Perasaan tertekan inilah yang membuat yahudi Madinah menyerah, walaupun hanya sedikit korban dipihak yahudi dibandingkan dengan pertempuran Rasulullah saw dengan kafir Quraisy. Terkepung, terkucil dan tertekan. Semakin tak jelas dukungan dari sekutu-sekutunya. Itulah penyebab penjajah Israel terkalahkan.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)