basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Melawan Penjajah Israel dari Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana cara Iblis menjerumuskan Adam dan keturunannya...

Melawan Penjajah Israel dari Kisah Nabi Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana cara Iblis menjerumuskan Adam dan keturunannya? Dengan segala hal. Dari depan, belakang, kanan dan kiri. Mengerahkan pasukan pejalan kaki, berkuda, bersekutu dengan harta dan anak-anak. Juga dengan rayuan dan tipuan.

Apakah strategi iblis berhasil menjerumuskan seluruh manusia? Ternyata ada satu kelompok manusia yang dijaga Allah. Mereka adalah para hamba-Nya. Mereka dipelihara dan ditolong oleh Allah.

Manusia yang berkarakter iblis pun tidak akan bisa menghancurkan seluruh manusia. Ada sekelompok manusia yang sangat kuat dan tegar. Ada sekelompok manusia yang mampu melemahkan semua strategi manusia yang berkarakter iblis. Yaitu, manusia yang menjadi hamba-Nya. Manusia yang taat kepada-Nya.

Penjajah Israel membunuh bangsa Palestina dengan membuat penjara di Gaza maupun Tepi Barat. Merampas tanah dan rumah rakyat Palestina. Menjadikannya kelaparan, kehausan dan dihancurkan semua infrastruktur dasar kehidupan. Rumah sakit, sekolah dan tempat ibadah pun dihancurkan.

Palestina dikepung oleh manusia yang melampaui karakter iblis. Bila manusia dijadikan boneka, bukankah kebengisan manusia yang dikhawatirkan oleh malaikat akan berpadu dengan karakter Iblis? Siapakah yang bisa menghadapi dua kekuatan manusia dan iblis?

Hanya manusia yang berkarakter Robbaniyah yang bisa melawannya. Manusia yang memiliki karakter beribadah dan khalifah. Manusia yang mengikuti petunjuk dari Allah. Hanya itulah solusi melawan kekejaman dan kebiadaban penjajah Israel.

Semua kerusakan di muka bumi tidak dapat dipecahkan dengan ilmu dan teknologi. Tak bisa menggunakan cara-cara yang berasal dari akal manusia. Hanya satu cara, mengikuti petunjuk-Nya.

Sejarah Ucapan  Salam  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah telah menciptakan Adam. Allah mengajarkan nama-nama benda. Lalu memerint...

Sejarah Ucapan  Salam 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah telah menciptakan Adam. Allah mengajarkan nama-nama benda. Lalu memerintahkan untuk menjelaskan nama-nama benda tersebut kepada malaikat. Disamping nama-nama benda, apalagi yang diajarkan Allah?

Allah tidak langsung mengajarkan kepada Adam, tetapi diperintahkan untuk belajar melalui para malaikat.  Jika Adam menjelaskan nama-nama benda, maka malaikat mengajarkan bagaimana berinteraksi dengan sesama manusia. 

Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Setelah menciptakan Adam as, Allah berfirman, "Pergilah dan berilah salam kepada malaikat, lalu dengarkan salam mereka kepadamu. Salam yang mereka ucapkan adalah salam untukmu dan anak cucumu."

Kemudian Adam menemui para malaikat, dengan mengucapkan, "Assalamualaikum'alaikum." Malaikat menjawab, Assalamu'alaika warahmatullah." Para malaikat menambah kalimat lagi, "Warahmatullah."

Pada suatu hari, malaikat Jibril menemui Rasulullah saw, lalu Rasulullah saw menghampiri Siti Aisyah ra dengan berkata, "Jibril mengirim salam kepadamu." Lalu, Siti Aisyah menjawab dengan, "Alaihissalam warahmatullahi wabarakaatuh."

Siti Aisyah menjawab salam dari Jibril seperti para malaikat menjawab salam kepada Nabi Adam. Bagaimana bila tidak selengkap yang dicontohkan oleh para malaikat?

Suatu hari, seseorang datang menemui Rasulullah saw dengan mengucapkan, "Assalamu'alaikum." Datang lagi orang kedua, Assalamu'alaikum warahmatullah." Datang lagi orang ketiga, "Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh." 

Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang pertama mendapatkan 10 kebaikan, yang kedua 20 kebaikan, yang ketiga 30 kebaikan.

Hukuman Kepada Kekasih-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Adam hanya mencicipi buah khuldi. Langsung dihukum dengan diusir dari...

Hukuman Kepada Kekasih-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Adam hanya mencicipi buah khuldi. Langsung dihukum dengan diusir dari surga. Mengapa hukumannya sangat cepat sekali? Mengapa tidak diberikan waktu tenggang untuk memperbaiki?

Malaikat memberikan argumentasi tentang penciptaan Adam yang bisa menimbulkan pertumpahan darah di muka bumi. Pada episode kisah berikutnya, langsung dikisahkan Allah sedang mendidik Nabi Adam atas nama-nama seluruh benda.

Allah langsung menunjukkan kelebihan Adam di hadapan malaikat. Malaikat diperintahkan untuk menyebutkan nama-nama benda. Malaikat tidak mengetahuinya. Mengapa sangat cepat Allah meluruskan kesalahpahaman para malaikat?

Namun, bagaimana saat iblis tidak bersujud kepada Adam? Allah masih memberikan kesempatan untuk berdialog. Iblis dikabulkan permintaannya. Iblis masih di surga hingga dia berhasil menggoda dan menjerumuskan Nabi Adam. Mengapa tidak langsung dihukum keras? Seperti Nabi Adam dan malaikat?

Hukuman Allah kepada kekasih-Nya sangat cepat. Mengapa? Agar segera menyadari kesalahannya. Segera bertaubat dan memperbaiki diri. Bukankah semua yang terjadi di bumi itu ringan? 

Cepatnya, hukuman Allah kepada kekasih-Nya bukanlah hukuman tetapi kasih sayang. Agar, ketaatan tak terjangkit oleh penyakit hati. Agar kemurnian tujuan, akhlak dan sistem kehidupan tetap terjaga. Agar kesalahan tak melalaikan terlalu lama. Agar kesalahan tak jadi karakter penyimpangan dan kedurhakaan. Hukuman yang cepat agar bersegera ke jalan yang lurus. 

Mengapa iblis dan pengikutnya dibiarkan dalam kubangan hawa nafsu, maksiat,  kezaliman dan kedurhakaan? Bahkan tidak tahu bahwa perbuatan salah? Lebih parahnya semuanya dianggap kebaikan. Allah membiarkan untuk menghancurkannya.

Iblis dan Adam, Saat Bersalah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Iblis bersalah karena tak sujud kepada Adam, padahal yang memerintahkan...

Iblis dan Adam, Saat Bersalah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Iblis bersalah karena tak sujud kepada Adam, padahal yang memerintahkannya adalah Allah. Apa yang dilakukan Iblis? Membenarkan kesalahannya. Mencari alasan  dengan berkata bahwa dirinya lebih baik dari Adam karena terbuat dari api.

Apakah hanya sampai disitu saja? Iblis sekuat tenaga menjerumuskan Adam dan keturunannya agar bernasib sama seperti Iblis juga. Adam dianggap menjadi sumber pengusirannya dari surga. Maka, harus disingkirkan juga.

Membenarkan kesalahan dengan beragam argumentasi. Menghancurkan yang dianggap menjadi sebab keterpurukan dan kehancurannya, itulah sifatnya iblis. Bagaimana dengan Nabi Adam?

Saat Nabi Adam memakan buang khuldi karena godaan iblis. Nabi Adam tidak menuduh iblis sebagai penyebabnya. Tidak mencari pembenaran akan kesalahannya. Bukankah iblis hanya menggoda? Bukankah keputusannya ada pada Nabi Adam?

Adam juga tidak pernah menyalahkan istrinya, Siti Hawa. Bukankah istrinya ikut andil sehingga mendorong Nabi Adam mencicipi buah khuldi? Nabi Adam mengambil tanggung jawab semua kesalahan tersebut.

Di era sekarang, siapakah yang selalu saling melempar kesalahan? Selalu membenarkan kesalahannya dengan alasan tertentu?  Selalu mencari kawan untuk berbuat salah bersama-sama?

Nabi Adam justru cepat meresponnya dengan memohon taubat dan juga doa. Menerima resiko dan hukuman atas kesalahannya. Bukankah mengakui kesalahan justru menentramkan dan meningkatkan kualitas diri? 

Kisah Rasulullah saw Tak Dipaparkan Seluruhnya dalam Al-Qur'an? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw menjelaskan perump...

Kisah Rasulullah saw Tak Dipaparkan Seluruhnya dalam Al-Qur'an?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw menjelaskan perumpamaan posisinya di antara para nabi dan rasul lainnya. Seperti, bangunan yang kurang satu bata saja. Satu bata itu untuk memperkokoh dan memperindah bangunan tersebut.

Kisah Rasulullah saw yang dihadirkan dalam Al-Qur'an, juga untuk memperkokoh dan menyempurnakan kisah para nabi dan rasul sebelumnya, agar kisah para nabi dan rasul menjadi  pembimbing lengkap seluruh liku-liku kehidupan manusia.

Mengapa kisah pertempuran Rasulullah saw paling lengkap dipaparkan dalam Al-Qur'an, dibandingkan sisi kehidupan Rasulullah saw lainnya? Sebab, Kisah para nabi dan rasul lainnya tidak menjelaskan tentang pertempuran. Yang ada hanya pertempuran Thalut dengan Jalut saja.

Mengapa liku-liku rumah tangga Rasulullah saw cenderung lebih lengkap? Sebab, kisah para nabi dan rasul lainnya, sangat sedikit mengungkapkan liku-liku kehidupan rumah tangganya.

Setiap nabi dan rasul memiliki titik tekan tertentu pada kisah-kisahnya di Al-Qur'an. Maka, kisah tersebut tak dipaparkan kembali dengan memaparkan kisah Rasulullah saw. Karena, sudah mewakili untuk membimbing perjalanan manusia dalam menghadapi persoalan yang sama.

Namun bila membuka Sirah Nabawiyah yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah saw, maka seluruh persoalan yang dihadapi  oleh para nabi dan rasul dialami oleh Rasulullah saw. Sebab, Rasulullah saw adalah panduan dalam menyelesaikan semua liku-liku kehidupan.

Bila seluruh kisah para nabi dan rasul sebelum Rasulullah saw digabungkan dengan kisah Rasulullah saw dipaparkan dalam Al-Qur'an, maka muatanya seperti Sirah Nabawiyah Rasulullah saw dalam edisi lengkap. 

Cara Iblis Memanfaatkan Sumberdaya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bila Qarun mengatakan bahwa kekayaannya hasil dari kepintarannya,...

Cara Iblis Memanfaatkan Sumberdaya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bila Qarun mengatakan bahwa kekayaannya hasil dari kepintarannya, namun Iblis mengatakan bahwa dia diciptakan dari api. Berarti iblis mengakui bahwa kelebihan dirinya berasal dari Allah.

Bila Qarun memproklamirkan bahwa dirinyalah yang bisa menciptakan kemanfaatan, namun Iblis justru meminta sumberdayanya dari Allah. Iblis bisa menggoda, menjerumuskan, dan menyesatkan karena sumber dayanya dari Allah. Jadi, siapakah yang lebih sesar?

Iblis berkata, "Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan."

Allah berfirman, "Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu."

Iblis meminta sumberdaya yang paling berharga. Yaitu, waktu. Bukankah permintaan orang  Kafir di akhirat adalah meminta waktu? Meminta dikembalikan ke bumi? Sebab hanya dengan waktu seluruh sumberdaya bisa dimanfaatkan. Bila mati, berhargakah kekayaan dan jabatan?

Iblis memanfaatkan sumberdaya dari Allah dengan sangat efektif dan optimal. Sumberdayanya untuk menjalankan visi dan misinya. Tak ada setiap tiupan nafas pun, kecuali ada bisikan syetan yang menyelusup ke hati manusia. Hati terus berbolak balik tanpa ada yang bisa mengendalikannya.

Saat bangun tidur, syetan sudah mengikat manusia dengan 3 ikatan. Saat makan dan minum, syetan mencoba untuk ikut menikmati. Saat masuk ke rumah, syetan mencoba untuk bermukim. Dalam setiap pandangan mata dan ucapan, ada yang berkhianat. Manusia terkepung dari seluruh penjuru.

Iblis berkata, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." Itulah cara Iblis mengoptimalkan sumberdayanya.

Iblis, Pantaskah Sombong? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat Iblis mengungkapkan alasan tidak bersujudnya kepada Adam karena dia be...

Iblis, Pantaskah Sombong?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat Iblis mengungkapkan alasan tidak bersujudnya kepada Adam karena dia berasal dari api sedangkan Adam berasal dari tanah. Allah menegaskan bahwa surga bukan tempat untuk menyombongkan diri. Mengapa tak pantas?

Bila obsesi manusia adalah surga, maka yang yang sombong di dunia bukan bagian penduduk surga. Karakter penduduk surga adalah para malaikat. Yang bersujud,  taat dan bertasbih. Segala liku-liku hidup. Segala bisikan hati. Untuk mengungkap siapakah yang karakternya seperti malaikat.

Dalam kebebasan berkehendak ada ketaatan. Menjadi khalifah juga seorang hamba Allah. Diberikan akal untuk berfikir, menggali dan memahami, juga ada ruang yang tak boleh menggunakan akal, hanya iman saja. Dalam keegoannya ada kebersamaan. Itulah ujian manusia.

Mengapa tak pantas sombong? Bukankah semuanya sudah ditakdirkan? Bukankah semuanya sudah tertulis sebelum alam semesta diciptakan? Bukankah semuanya hanya pemberian Allah? Bukankah rezeki yang tidak diikhtiarkan lebih tak terbatas?

Iblis tak pantas sombong. Sebab, yang menjadikannya dari api adalah Allah. Yang melebihkan satu makhluk dengan yang lainnya adalah Allah. Semua perbedaan dan keragaman hanya ujian, siapakah yang sombong? Siapakah yang merasa lebih baik? Siapakah yang berputus asa? Siapakah yang merasa hina kepada selain Allah?

Yang sombong berarti telah menuhankan dirinya. Merasa, penyebab cerdas dan berilmu adalah dirinya. Merasa, penyebab sehat, sukses, bahagia, kaya, berwibawa adalah dirinya. Bukankah manusia tidak bisa menciptakan kemanfaatan?

Seperti Firaun yang menjadi tuhan. Merasa bisa memakmurkan rakyatnya  karena sungai Nilnya. Padahal, bukankah sungai Nil telah ada sebelum dirinya lahir? 

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)