basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Gagalnya Execution Excellence? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menurut Ibnu Abbas, Iblis merupakan kelompok jin. Bertugas memegang pe...

Gagalnya Execution Excellence?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Menurut Ibnu Abbas, Iblis merupakan kelompok jin. Bertugas memegang perbendaharaan kebun-kebun di surga. Yang berilmu dan tekun beribadah. Juga, memiliki empat sayap.

Menurut Hasan Al-Basri, Iblis yang pertama melakukan qiyas (perbandingan). Menurut Ibnu Jarir, buktinya, Iblis membandingkan dirinya dengan Adam, dimana iblis merasa lebih mulia karena terbuat dari api, sedangkan Adam lebih rendah karena dari tanah.

Saat Iblis tidak bersujud kepada Adam, dihukum dengan diusir dari surga. Maka, Iblis mendefinisikan tujuan hidupnya. Yaitu, menyesatkan seluruh manusia agar tidak bersyukur. Apa yang dipersiapkan? Meminta sumber daya kepada Allah, yaitu waktu. Ditangguhkan usianya hingga hari Kiamat.

Ragam strategi dilakukan. Yaitu, membisikkan pikiran yang jahat, menyimpangkan dari jalan yang lurus, melakukan tipu daya, yang buruk dan jahat diberi hiasan yang indah, membisikkan ketamakan terhadap keabadian dan kekuasaan, menjadikannya dirinya seolah-olah sebagai penasihat.

Tidak itu saja, Iblis pun berkolaborasi dengan anak-anak dan kekayaan untuk menipu manusia. Bahkan Iblis itu pun bisa berbentuk manusia. Dengan kepungan seperti ini, manusia  tersesat seluruhnya?

Eksekusi  strategi ini pun sangat sempurna. Bukankah manusia dikepung Iblis sejak kesadarannya hadir? Bukankah saat tersadar dari tidur pun, Iblis telah menjerat dan mempenjarakan manusia dengan tiga ikatan?

Iblis mengepung manusia dari depan, belakang dan samping. Syetan mengerahkan seluruh pasukan infanteri dan kavelarinya dalam seluruh waktu yang dijalani manusia. Berhasilkah kejeniusan strateginya? Berhasilkah Execution excellence-nya? Yang mengubah strategi menjadi aksi untuk mencapai hasil terbaik? 

Kegagalan iblis hanya satu. Dia melawan takdir kesuksesan yang telah ditetapkan Allah. Yaitu, sujud. Walaupun iblis mengerahkan seluruh sumber daya dan potensi diri  sepanjang waktu hingga hari Kiamat. Maka, execution excellence-nya akan tetap gagal.

Pintar yang Bodoh Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ada misteri pembunuhan. Tak bisa dibongkar pelakunya. Penyelidikan dihentika. Bani ...

Pintar yang Bodoh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ada misteri pembunuhan. Tak bisa dibongkar pelakunya. Penyelidikan dihentika. Bani Israel meminta Nabi Musa untuk memecahkan misteri ini kepada Allah. Apa syaratnya?Menyembelih sapi betina.

Bani Israel sangat kritis. Mereka bertanya sangat detail. Mereka meminta keterangan yang sangat jelas.  Hingga hampir tak ada sapi yang memenuhi kriteria tersebut. Itulah pintar yang bodoh.

Allah melarang Bani Israel mengambil ikan di hari Sabtu. Padahal di Sabtu banyak ikan, di hari lainnya sedikit. Akhirnya, mereka memasang perangkap ikan di hari Jumat, lalu diambilnya di hari Ahad. Ini penipuan. Bukankah Allah Maha Mengetahui? Bani Israel melawan perintah Allah. Inilah pintar yang bodoh.

Bani Israel diberikan makanan dari langit, manna dan salwa, saat perjalanan dari Mesir ke Palestina. Namun, mereka justru meminta diganti dengan makanan yang ada di pasar. Bukankah ini kebodohan?

Bani Israel diselamatkan Allah dari Firaun. Mereka dibimbing dan diselamatkan Allah. Mereka diperintahkan untuk mentauhidkan Allah. Namun, mereka meminta berhala patung untuk dijadikan Tuhan. Bukankah ini kebodohan?

Bani Israel bisa jadi pintar berfikirnya. Namun karena mengikuti hawa nafsu dan syetan, mereka menjadi sangat bodoh. Perhatikan genosida mereka di Gaza. Membumihanguskan Gaza, setelah itu apa yang dilakukan? Tak ada yang tahu. Yang dipikirkan hanya melumatkan Hamas saja. Dunia pun mengucilkannya.

Membunuh para pemimpin perlawanan di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman hingga Iran. Dunia tersadar siapakah sebenarnya yang teroris. Amerika merancang gencatan senjata. Namun penjajah Israel membunuh mereka yang terlibat dalam gencatan senjata. Bukankah ini kebodohan? 

Tokoh inti Hamas memang banyak yang dibunuh oleh penjajah Israel. Namun, dukungan dunia terus mengalir dan bertambah. Bukankah ini kemenangan yang terus membesar? Yahudi memang bangsa yang bodoh. 

Mengapa Manusia Pertama Itu Seorang Nabi?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Generasi pertama adalah generasi terbaik. Manusia pertama ...

Mengapa Manusia Pertama Itu Seorang Nabi? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Generasi pertama adalah generasi terbaik. Manusia pertama adalah manusia terbaik. Mengapa harus yang terbaik? Agar, menjadi petunjuk dan pembimbing bagi generasi selanjutnya.  Agar generasi berikutnya memiliki referensi terbaik dan paling utama dalam menghadapi liku-liku hidupnya.

Perbaiki sesuatu dari awalnya. Itulah prinsip menyelesaikan persoalan. Perbaikan amal bermula dari niatnya. Itulah agar sebuah amal menjadi amal terbaik dan diterima. Bukankah, mata air itu selalu jernih agar bisa dimanfaatka? Bagaimana bila dari mata airnya sudah tercemar? Akan hancur semua yang dilalui.

Sebagai rahmat Allah kepada manusia adalah yang pertama diturunkan ke muka bumi adalah seorang Nabi. Bukan manusia biasa. Bukan kera yang berevolusi sebagai manusia. Tetapi, manusia terpilih, terbaik dan termulia. Tetapi, para kekasih Allah yang telah dididik Allah untuk menghadapi liku-liku kehidupan di bumi.

Manusia pertama adalah sosok Nabi yang telah bertemu dengan Allah, malaikat, iblis dan surga. Jadi, sangat paham kehidupan yang ideal. Paham jalan keselamatan dan ketentraman. Paham kehidupan yang seharusnya diwujudkan. Paham musuh yang menjerumuskan. Paham perilaku dan cara berfikir yang benar.

Memahami sesuatu sangat mudah dan cepat diserap bila ada pembanding. Perbandingan membuat akal bisa berfikir. Perbandingan membuat mudah membedakan, memetakan, memilih, memilah, dan mengelompokan. 

Kesalahan dan keburukan. Kebenaran dan kesesatan. Introspeksi dan perbaikan diri. Mendapat inspirasi, motivasi dan energi hidup sangat mudah dipahami dan dicerna bila ada sosok ideal yang dijadikan role model.

Sosok manusia pertama memiliki peran dan tanggung jawab itu semua. Oleh sebab itulah, Allah menjadikan manusia pertama adalah sosok seorang Nabi, yaitu Nabi Adam.

Saat Pembaharu Syahid di Tengah Puncak Kezaliman Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di hari wafatnya Imam Abu Hanifah, lahirlah Imam Sy...

Saat Pembaharu Syahid di Tengah Puncak Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Di hari wafatnya Imam Abu Hanifah, lahirlah Imam Syafii. Di saat puncak kemungkaran bangsa Mongol, lahirlah Saifuddin Qhutuz, yang keluarganya dibantai oleh Mongol. Saat puncak kemungkaran Tentara Salib lahirlah Shalahuddin Al-Ayubi. Inilah hukum lahirnya para pahlawan dan pembaharu.

Bukankah Nabi Musa lahir, di saat puncak kezaliman Firaun yang mengaku tuhan? Bukankah Nabi Ibrahim lahir, di saat puncak kezaliman Namrud? Bukankah lahirnya Nabi Muhammad, di saat seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan? Kepahlawanan dan para pembaharu dilahirkan di era puncak kezaliman dan kerusakan.

Di saat wafatnya Nabi Ibrahim, bukankah telah ada Nabi Ismail dan Ishak. Di saat kematian Nabi Musa, bukankah telah ada Yusha sang muridnya? Di saat kematian Nabi Muhammad saw, bukankah telah disiapkan para Sahabat? Estapet perjuangan selalu ada. Bila kosong, hanya untuk penempaan saja.

Bila sang pahlawan dan pembaharu  syahid di tengah puncak kezaliman,   apa yang akan terjadi? Hasan Al-Bana melahirkan gerakan Islam terbesar di dunia.  Sayid Qutb, melahirkan pemikiran yang mendalam tentang perjuangan yang berlandaskan ketauhidan. Abdullah bin Azzam melahirkan gerakan jihad di Afghanistan yang meruntuhkan Uni Soviet.

Dari Palestina, Syeikh Ahmad Yasin dan Ismail Haniyah melahirkan gerakan perlawanan muslimin di seluruh dunia terhadap kezaliman penjajah Israel dengan pendukung utamanya Amerika.

Penjajah Israel yang dahulu di dukung dunia, sekarang terkucil dalam pergaulan internasional. Banyak negara yang memutuskan hubungan diplomatik, banyak negara yang mendeklarasikan kemerdekaan Palestina, Lembaga Internasional mulai melakukan tekanan terhadap penjajah Israel. Setiap hari, masyarakat dunia melakukan demonstrasi atas kekejaman penjajah Israel.

Perpaduan kesyahidan para pembaharu dan pemimpin di tengah puncak kezaliman, akan melahirkan gelombang besar kebangkitan untuk memasuki era baru sejarah muslimin. Yaitu, tahapan sejarah ke lima. Lahirnya kepemimpinan muslimin di dunia, setelah era kelam peradaban yang diktator.

Saat Pemimpin Menjadi Martir Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa dampak kematian pemimpin bagi mukminin? Tidak pernah ada. Dalam pera...


Saat Pemimpin Menjadi Martir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apa dampak kematian pemimpin bagi mukminin? Tidak pernah ada. Dalam perang Mu'tah, Mukminin yang berjumlah 3.000 orang harus menghadapi 100.000- 200.000 pasukan Romawi. Tiga Panglima perangnya syahid, Zaid bumi Haritsah, Jafar bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Rahawah. Apakah kematian mereka memporakporandakan mukminin?

Dalam kondisi tersebut, Allah justru memunculkan panglima perang yang tidak pernah terkalahkan. Yaitu, Khalid bin Walid yang mendapat gelar oleh Rasulullah saw sebagai Pedang Allah. Kesyahidan pemimpin, melahirkan sosok baru. Kesyahidan pemimpin sebuah proses regenerasi.

Salah satu penyebabnya sakitnya Rasulullah saw adalah karena diracuni oleh kaum Yahudi saat perang Khaibar. Sakitnya menyebabkan kesyahidan Rasulullah saw. Kaum Mukminin terguncang. Lalu, apakah terjadi kemunduran dan kehancuran di tubuh mukminin?

Muncul Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang melanjutkan kepemimpinan Rasulullah saw. Islam terus menyebar hingga berhasil membebaskan Romawi, Persia hingga Mesir. Kesyahidan pemimpin melahirkan lebih banyak para pahlawan.

Umar bin Khatab syahid saat shalat subuh berjamaah. Dibunuh di masjid.  Utsman bin Affan syahid saat sedang membaca Al-Qur'an dan menanti berbuka puasa. Ali bin Abi Thalib syahid ketika melangkahkan kaki ke masjid. Apakah kesyahidan mereka melemahkan eksistensi Muslimin?

Muncullah Hasan bin Ali, cucu kesayangan Rasulullah saw, yang oleh Rasulullah saw diberitakan sebagai sosok yang menyatukan kaum Muslimin. Sosok yang memberikan energi baru bagi persatuan muslimin. Setelah Hasan bin Ali syahid. apa yang terjadi? Pemimpin berikut melahirkan kekhalifahan hingga ke Eropa dan Asia Tengah, bahkan 2/3 dunia.

Syeikh Ahmad Yasin, pendiri Hamas, syahid dirudal oleh penjajah Israel saat shalat subuh. Ismail Haniyah, pemimpin Hamas pelanjut Syeikh Ahmad Yasin, syahid setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran. Apakah melemahkan perjuangan Palestina?  Sekarang di seluruh tanah Palestina bergema menanti kehadiran Hamas  untuk melawan penjajah Israel bersama-sama.

Mengapa Hati Jadi Keras? Belajarlah pada Tanah yang Dibakar Api Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam menjelaskan asal penc...

Mengapa Hati Jadi Keras? Belajarlah pada Tanah yang Dibakar Api

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam menjelaskan asal penciptaan dua makhluk Allah yang bernama manusia dan iblis. Manusia berasal dari tanah liat yang kering dan hitam. Sedangkan iblis berasal dari api. Bagaimana bila tanah liat dibakar oleh api? Bagaimana bila manusia terperangkap dalam kepungan tipu daya iblis?

Saat Musa berdakwah kepada Firaun. Surat Al-Qasas ayat 38 menjelaskan respon Firaun,

Dia Fir'aun berkata, "Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta." (Al-Qasas: 38)


Di ayat ini, Firaun memerintahkan agar tanah liat dibakar untuk dijadikan batu bata yang digunakan untuk membangun gedung tinggi agar bisa melihat Tuhannya Musa. Tanah liat yang dibakar akan menjadi batu bata yang keras. Tanah gembur, tiba-tiba menjadi keras dengan pembakaran. Semakin tinggi suhu apinya, semakin keras tanah liatnya.

Inti manusia itu hatinya. Hati adalah raja. Hatilah penentu kebaikan dan keburukan manusia. Hati yang rusak dan tak beriman, sering kali disebut dengan hati yang keras. Hati yang keras merupakan siksaan paling terpedih. 

Muhammad Ibn ‘Asyur dalam At-Tahrir wa at-Tanwir, menyebutkan:
 “Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar daripada hatinya yang dijadikan keras. Tidaklah Allah ‘azza wa jalla marah terhadap suatu kaum kecuali Dia akan mencabut rasa kasih sayang-Nya terhadap mereka.”

Apa penyebab hati yang keras? Seperti tanah gembur yang dibakar api. Tanah jadi sekeras batu. Bahkan, lebih keras lagi. Manusia yang menjadikan iblis atau syetan sebagai teman dan pemimpinnya, seperti tanah liat yang senantiasa dibakar oleh api yang terus menyala. Semakin intensif mengikuti syetan akan semakin keras hatinya.

“Dia (Allah) ingin menjadikan godaan yang ditimbulkan setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang yang berhati keras. Dan orang-orang yang zhalim itu benar-benar dalam permusuhan yang jauh.” (QS.Al-Hajj: 53).

Tanda hati yang keras adalah yang tidak ada dzikirnya kepada Allah,

Artinya: “Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS.Az-Zumar: 22).

Tanah dan api, sebuah perumpamaan yang sangat mudah dipahami untuk menggambarkan penyebab kerasnya hati.

Kisah Nabi Yusuf, Ayub dan Sulaiman, Kisah Sequel Perlindungan Allah Atas Iblis di Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Da...

Kisah Nabi Yusuf, Ayub dan Sulaiman, Kisah Sequel Perlindungan Allah Atas Iblis di Kisah Nabi Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam kisah Nabi Adam di surat Al-Isra ayat 64-65, Allah berjanji bahwa  seluruh tipu daya iblis akan sia-sia, walaupun iblis telah mengerahkan seluruh pasukan dan sumber dayanya. Walaupun telah mengerahkan seluruh sekutunya,


Perdayakanlah (wahai Iblis) siapa saja di antara mereka yang engkau sanggup dengan ajakanmu. Kerahkanlah pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan kaki terhadap mereka. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak, lalu berilah janji kepada mereka.” Setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. (Al-Isra: 64)

(Allah berfirman lagi,) “Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) atas hamba-hamba-Ku (yang mukmin). Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga. (Al-Isra: 65)


Kisah Nabi berikutnya merupakan kisah sequel dari Nabi Adam. 
Untuk mengungkapkan kebenaran janji perlindungan Allah atas tipu daya iblis tersebut, Allah berkisah tentang sepenggal fragmen Nabi Yusuf dan Ayub. Saat, kedua Nabi dan Rasul tersebut digoda iblis.

Berbeda dengan kisah Nabi Sulaiman, dimana potensi kekuatan syetan didayagunakan untuk membangun infrastruktur untuk kemakmuran negri. Bagaimana bentuk penjagaannya?

1. Nabi Yusuf melihat  tanda dari Tuhannya


Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya sambil menggoda dirinya sendiri. Lalu dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, "Marilah mendekat ke tengah." Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukanku dengan baik.” Sebenarnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung. (Yusuf: 23)

Dan sungguh, perempuan itu telah berhasrat kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.  Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih. (Yusuf: 24)


2. Nabi Ayyub diberi anugerah air yang bisa menyembuhkan penyakitnya 


Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana." (Shaad: 41)

(Allah berfirman), "Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (Shaad: 42)

Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipat gandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.(Shaad: 43)

3. Nabi Sulaiman dianugerahkan bisa menundukkan syetan 

dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam, (Shaad: 37)


Itulah perlindungan Allah terhadap hamba-Nya yang berserah diri dan taat kepada-Nya

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)