basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kisah Nabi Adam, Cara Allah Mendidik dan Melindungi Manusia Dari Tipu Daya Iblis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah menegaskan bah...


Kisah Nabi Adam, Cara Allah Mendidik dan Melindungi Manusia Dari Tipu Daya Iblis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah menegaskan bahwa Diri-Nya adalah Rabb, pendidik dan pemelihara. Dalam surat Annas ditegas pula bahwa Allah Rabb-nya manusia. Secara khusus, di kisah Nabi Adam, Allah mendidik dan memelihara manusia dalam menghadapi tipu daya Iblis. Bagaimana caranya?

1. Allah mengajarkan nama-nama benda

Semua makhluk Allah diinformasikan kepada Adam. Hal  ini dijelaskan pada Surat Al-Baqarah ayat 31.

2. Allah menjelaskan karakter Iblis sebelum Adam digoda

Caranya,  Allah langsung berdialog dengan Iblis ketika tidak mau bersujud, yang disaksikan oleh Adam pula. Dialog ini terjadi sebelum Nabi Adam diperintahkan tinggal di Surga. Pemaparan ini di surat Al-Araf ayat 12-18.

Saat Adam terperdaya oleh Iblis, Allah menegaskan pada surat Taha ayat 115 bahwa Adam telah lupa akan peringatan dari Allah.

3. Allah menegaskan perlindungannya terhadap manusia saat digoda oleh Iblis

Allah mempersilahkan Iblis menggoda manusia dengan cara apapun, dengan membuat tipu daya dan sumber daya apapun. Namun tidak akan bisa menggoda manusia. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 64-65,

Perdayakanlah (wahai Iblis) siapa saja di antara mereka yang engkau sanggup dengan ajakanmu. Kerahkanlah pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan kaki terhadap mereka. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak, lalu berilah janji kepada mereka.” Setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.(64)

(Allah berfirman lagi,) “Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) atas hamba-hamba-Ku (yang mukmin). Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga (mereka darimu).” (65)

4. Allah mengampuni hamba-Nya yang bertaubat karena tergoda oleh Iblis

Setelah Nabi Adam tergoda, Allah mengampuninya bahkan memberinya petunjuk. Paparan ini dijelaskan dalam surat Taha ayat 121-122,

Lalu, mereka berdua memakannya sehingga tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga. Adam telah melanggar (perintah) Tuhannya dan khilaflah dia. (121)

Tuhannya kemudian memilihnya (menjadi rasul). Maka, Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (122)

Bila Allah telah mendidik dan memelihara manusia dari godaan Iblis, mengapa banyak manusia yang durhaka karena tipu daya Iblis? Sebab, Iblis telah dijadikan teman dan pemimpinnya.

Mengapa Nabi Adam Disebut Lupa Atas Tipuan Iblis? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah berdialog dengan Iblis setelah Iblis menolak ...

Mengapa Nabi Adam Disebut Lupa Atas Tipuan Iblis?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Allah berdialog dengan Iblis setelah Iblis menolak bersujud kepada Adam. Lalu, Iblis menipu daya Adam setelah Nabi Adam ditempatkan di surga.

Tipu daya syetan terhadap Adam dipaparkan dalam Surat Al-Araf ayat 20-22,

Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup.

Dan (setan) berkata, "Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)."

Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya aku ini benar-benar termasuk para penasihatmu,"

Dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga.

Kapan dialog ini terjadi? 

Dalam surat Al-Araf ayat 19, perintah Allah kepada Nabi Adam untuk memasuki surga, terjadi setelah dialog antara Allah dengan Iblis, bersamaan saat Iblis tak mau bersujud.

Dalam dialog ini Iblis menjelaskan semua strategi untuk menggoda manusia. Artinya, Nabi Adam menyaksikan dan mendengarkan dialog ini. 

Dalam surat Taha ayat 115 Allah berfirman,

Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.

Dalam surat Taha ini, Adam telah lupa terhadap pesan Allah. Berarti, Allah telah berpesan terlebih dahulu baru Iblis menggoda. Berarti pesan Allah kepada Adam atas godaan Iblis terjadi  sebelum Nabi Adam dimasukkan ke surga.

Firman Allah dalam Surat Taha ayat 117,

Kemudian Kami berfirman, "Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka.

Ayat ini, terdapat diantara ayat setelah Iblis menolak bersujud, namun sebelum Nabi Adam diperintahkan ke Surga. Artinya, Adam memang telah lupa akan pesan Allah bahwa Iblis adalah musuh.

Bila Adam saja lupa, maka anak cucunya kebanyakan lupa juga akan tipu daya Iblis yang terus mengepungnya.

Dialog Allah dengan Iblis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dialog Allah dengan Iblis dimulai ketika Iblis menolak bersujud kepada Adam...

Dialog Allah dengan Iblis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dialog Allah dengan Iblis dimulai ketika Iblis menolak bersujud kepada Adam karena kesombongannya. Dialog ini diabadikan dalam surat Al-Araf ayat 12-18.

(Allah) berfirman, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?" 

(Iblis) menjawab, "Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah."

(Allah) berfirman, "Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina."

(Iblis) menjawab, "Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan."

(Allah) berfirman, "Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu."

(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."

(Allah) berfirman, "Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barang siapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua."

Dialog ini dipaparkan dalam kisah Nabi Adam. Sebab kedurhakaan dan strategi tipu daya Iblis dijelaskan dengan detail agar manusia memiliki kepekaan saat Iblis mulai membisikkan tipu dayanya.


Menghidupkan Hati dengan Kisah Para Kekasih Allah  Sebuah kata mutiara, "Pengaruh pribadi dan kesucian hati seseorang terha...

Menghidupkan Hati dengan Kisah Para Kekasih Allah 

Sebuah kata mutiara, "Pengaruh pribadi dan kesucian hati seseorang terhadap seribu orang lebih baik daripada ucapkan seribu orang terhadap satu orang sekalipun."

Artinya, manusia hanya terpengaruh oleh kondisi ruhani, bukan oleh ucapan. Orang jujur yang tanda-tanda kejujurannya nyata di mata orang-orang, pengaruhnya jauh lebih kuat dibanding seseorang yang sering berceramah tentang keistimewaan jujur dan dusta.

Muhammad Yunus berkata, "Aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih berguna bagi hati melebihi mengenang orang-orang shaleh."

Imam Abu Hanifah berkata, "Aku lebih mencintai kisah para kekasih Allah dan keindahan akhlaknya daripada membicarakan banyak masalah fiqh. Karena mereka pendidik bagi masyarakat."

Abu Abbas bin Arif menceritakan pengalamannya bersama gurunya. Sang guru selesai membaca hadist langsung mengkisahkan hikayat orang-orang shaleh. Sang guru berkata, "Hikayat itu adalah salah satu diantara tentara Allah yang dengannya Allah meneguhkan hati kaum Arif."

Imam Al-Ghazali berkata, "Bila tak mungkin melihat dan memandang para kekasih Allah, menemui dan berkhidmat, maka renungkan kisah-kisahnya."

Ibnu Qayyim berkata, "Sibuk mempelajari fiqh dan menyimak hadist, hampir tidak ada manfaatnya bagi perbaikan hati kecuali bila dirajut dengan kisah-kisah pelembut hati. Sebab mereka telah mencapai penghayatan dan pengamalan yang dimaksud dari hadist-hadist tersebut. Mereka telah melampaui bentuk ketaatan, merasakan nikmatnya makna dan maksud dari ketaatan tersebut."

Sufyan al Tsuari berkata, "Bila kita tak termasuk orang shaleh, sungguh kami ini mencintai orang shaleh."

Ibnu Hajar al-Haitami berkata, "Tidak ada yang lebih sering membuat seorang hamba itu beribadah ikhlas semata kepada Allah melebihi bernaung untuk berguru ilmu dan amal kepada kekasih Allah."

Agar Nasihat Ulama Menembus Dinding Jiwa Penguasa Zalim Gubernur Takin di Mesir adalah seorang tiran yang zalim. Tapi, bila berh...

Agar Nasihat Ulama Menembus Dinding Jiwa Penguasa Zalim

Gubernur Takin di Mesir adalah seorang tiran yang zalim. Tapi, bila berhadapan dengan Al-Tahahwi, seorang ulama, sang gubernur diliputi rasa hormat dan segan kepadanya.

Suatu hari sang gubernur ingin mempererat hubungan dengan sang ulama, dan ia berkata, "Aku ingin menikahkanmu dengan putriku."
"Aku tidak ingin menkah." Jawab Al-Thahwi

"Apakah engkau perlu uang?" Tanya Gubernur
"Tidak." Jawab Al-Tahahwi

"Apakah aku perlu membagi wilayah kekuasaan untuk diberikan kepadamu?" Tanya Gubernur lagi.
"Tidak." Jawab Al-Tahahwi

"Kalau begitu, mintalah padaku sesukamu." Kata Gubernur
"Dan Engkau akan mendengarkan?" Tanya Al-Tahahwi
"Ya." Jawab Gubernur

Al-Tahahwi berkata, "Janganlah agamamu, agar engkau tidak terputus dari agamamu seperti terputusnya seekor unta dari talinya."

"Beramallah untuk memerdekakan jiwaku. Jangan sampai engkau menzalimi manusia karena Allah berkata, "Marah-Ku memuncak kepada orang yang menzalimi si lemah yang tidak mendapati penolong selain-Ku."

"Awas, hati-hatilah, jangan sampai marah-Nya memuncak padamu." 

Sejak nasihat itu, sang Gubernur tidak bertindak zalim kepada penduduk kota Mesir.

Sumber:
Muhammad Khalid Tsabit, Qisasul Auliya, Qaf 

Agar Lembaga Hukum Tak Diintervensi Penguasa  Sultan Ismail, Dinasti Ubaidiyyah di Tunisia, meminta Abu Abdillah menjadi hakim. ...

Agar Lembaga Hukum Tak Diintervensi Penguasa 


Sultan Ismail, Dinasti Ubaidiyyah di Tunisia, meminta Abu Abdillah menjadi hakim. Abu Abdillah mau menerima dengan syarat, 

"Aku tidak akan menerima jabatan ini kecuali dengan syarat: (1) Aku tidak menerima uang apa pun dari kalian, juga tidak menaiki kendaraan dari kalian; (2) Tidak menerima kesaksian dari siapapun yang dekat dengan kalian yang rapat mengelilingi kalian."

Sultan menyanggupi syarat-syarat yang diajukan. Tapi, dia penasaran, "Bila engkau tidak menerima gaji dari kami, lalu bagaimana engkau hidup?"

Abu Abdillah menjawab, "Dari penghidupanku yang sekarang ini."

Sang Sultan bertanya lagi, "Dengan kendaraan apa engkau pergi, padahal engkau sudah tua?" 

Abu Abdillah menjawab, "Masjid Jami dekat dari rumahku, aku mampu berjalan."

Suatu hari sang hakim, Abu Abdillah, dikagetkan dengan kedatangan Pimpinan Pengasuh dari Istana. Utusan Istana meminta agar seseorang yang telah dijatuhkan vonis hukuman dibebaskan atas perintah orang dekat Sultan.

Sang hakim berkata, "Pergilah! Semoga Allah melaknatmu dan melaknat orang yang mengutusmu."

Sang Pemimpin Pengasuh Istana mengadu kepada Sultan atas perlakuan sang Hakim. Sang Sultan berkata, "Bagaimana kita bisa menindak dia, sedangkan dia tidak menerima gaji dari kita, tak pernah menaiki kendaraan dari kita, dan kita tidak mampu mengasingkan dia."

Sumber:
Muhammad Khalid Tsabit, Qisasul Auliya, Qaf

Agar Ulama Dipatuhi Penguasa Hammad bin Salamah, Ulama Basrah, sedang berada di rumahnya. Seseorang mengetuk rumahnya. Ternyata ...

Agar Ulama Dipatuhi Penguasa


Hammad bin Salamah, Ulama Basrah, sedang berada di rumahnya. Seseorang mengetuk rumahnya. Ternyata yang datang utusan Muhammad bin Sulaiman, gubernur yang sangat berpengaruh di awal Dinasti Abbasiyah, dengan membawa surat dari gubernur.

Isi suratnya, sang gubernur sedang memiliki masalah pelik, maka meminta Hammad bin Salamah untuk datang menemui sang gubernur. Namun sang Ulama menolaknya.

Sang ulama berkata, "Kami ulama tidak pernah mendatangi siapa pun. Bila engkau punya masalah, datanglah pada kami dan bertanyalah tentang masalah yang terjadi. Bila engkau mau mendatangiku, datanglah sendiri. Jangan datang dengan pasukan berkuda dan pejalan kaki."

Akhirnya, sang gubernur datang. Muhammad bin Sulaiman yang sebutan namanya saja menggentarkan banyak orang, mengucapkan salam dan duduk di depan sang ulama dengan berkata pelan, 

"Bila aku memandangmu, mengapa hatiku takut?"

Sang ulama berkata, "Sesungguhnya seorang ulama bila ia maksudkan ilmunya untuk ridha Allah, maka segala sesuatu akan takut padanya. Tapi, bila ilmunya dimaksudkan untuk menumpuk harta, maka ia akan takut akan segala sesuatu."

Sang gubernur memberikan uang 40.000 dirham dengan alasan untuk menafkahi keluarga atau untuk dibagikan ke orang-orang yang disukai. Namun sang ulama menolaknya.

Sang gubernur menegaskan bahwa uang itu bukan dari Baitul Mall tetapi dari warisan, namun sang ulama tetap menolaknya dengan berkata. "Saya tidak perlu uang, tolong hindarkan uang itu dari ku, semoga Allah menghindarkan beban-beban darimu."

Itulah karakter ulama yang menyebabkan para penguasa takut padanya.

Sumber:
Muhammad Khalid Tsabit, Qisasul Auliya, Qaf

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)