basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Eksodus Pemukim Yahudi, Awal Kehancuran Yahudi di Madinah, Sekarang Terjadi pada Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Yah...

Eksodus Pemukim Yahudi, Awal Kehancuran Yahudi di Madinah, Sekarang Terjadi pada Penjajah Israel


Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Yahudi datang ke Madinah untuk menanti kedatangan Rasul terakhir. Seperti Yahudi yang datang ke Palestina dengan alasan tanah yang dijanjikan.

Di Madinah, Yahudi menghisap perekonomian penduduk asli dengan praktik riba dan peperangan. Mereka memasok senjata kepada suku Auz dan Khadraz, penduduk asli Madinah yang diadu domba.

Di Palestina, mereka mengadu domba dengan menjadikan boneka Otoritas Palestina sebagai wakil sah rakyat Palestina. Saat penjajah Israel meninggalkan Gaza, Otoritas Palestina yang memerangi gerakan intifadah. Di Tepi Barat, Otoritas Palestina yang menangkapi para pejuang. Kemudian, barulah militer penjajah Israel turun tangan.

Yahudi Madinah bekerjasama dengan kabilah Arab, suku Quraisy dan munafikin untuk mengepung dan menghancurkan Madinah. Seperti penjajah Israel yang menjalin kerja sama dengan negara-negara Arab terutama yang di perbatasan untuk bekerjasama, ditambah bantuan Amerika, Inggris, Jerman dan sekutu lainnya.

Kehancuran Yahudi bermula karena ragam penghianatan terhadap perjanjian Madinah. Seperti penghianatan penjajah Israel terhadap  ragam resolusi dan perjanjian internasional yang berkaitan dengan Palestina. Penghianatan ini mendorong Rasulullah saw melakukan penyerangan terhadap benteng-benteng Yahudi di Madinah. Seperti, yang dilakukan perlawanan Palestina dengan menembus wilayah pendudukan Israel pada 7 Oktober 2023.

Apa dampak serangan Rasulullah saw ke benteng Yahudi di Madinah? Muncul ketakutan, padahal senjata mereka sangat modern. Akhirnya, mereka meninggalkan Madinah. Seperti efek serangan perlawanan Palestina, setelah 9 bulan agresi militer  dan genosida oleh penjajah Israel, gelombang pemukim Yahudi meninggalkan Palestina semakin meningkat sangat serius.

Pemukim illegal penjajah Israel meninggalkan Palestina yang dijajah karena tidak aman lagi, tidak suka dengan pemerintahannya, tidak percaya lagi dengan ideologi zionis, dan mereka memiliki kewarganegaraan ganda. Propaganda para ideolog zionisme sudah tidak laku lagi.

Eksodus pemukim Yahudi di Madinah penyebab hilangnya kekuatan Yahudi. Berawal dari mereka yang tinggal di kota Madinah, lalu meluas yang hidup di pinggirannya. Eksodus di pendudukan penjajah Israel dimulai dari mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda, setelah itu yang tidak puas terhadap pemerintahannya.

3 Suasana Kejiwaan Malaikat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dalam kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, makhluk yang pertama kali dise...

3 Suasana Kejiwaan Malaikat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, makhluk yang pertama kali disebutkan oleh Allah adalah malaikat. Ini menggambarkan kemuliaan dan kedekatannya di sisi Allah.

Apa karakternya sehingga meraih kemuliaan? Senantiasa bertasbih, memuji Allah dan mensucikan nama Allah.

Bertasbih berarti para malaikat mensucikan Allah dari segala hal yang tidak patut bagi Allah.

Memuji Allah berarti mengandung makna pujian, baik yang mengandung balasan kenikmatan atau mewujudkan kenikmatan itu sendiri. Syukur adalah upaya untuk membalas kenikmatan.

Memuji Allah berarti juga menyifati Allah dengan kelengkapan dan kesempurnaan. Segala kesempurnaan secara tetap ditujukan kepada Allah.

Mensucikan nama Allah berarti tidak terdapat tentang sifat-sifat Allah selain Al-Qudduus yang berarti terhindar dari aib dan kekurangan.

Inilah 3 suasana kejiwaan yang melekat pada malaikat yang membuatnya selalu bersujud atas semua perintah Allah. Ujian terbesar bagi malaikat adalah saat harus bersujud kepada manusia atas perintah Allah.

Dengan karakter seperti ini, maka dalam kisah Nabi Adam, sebelum malaikat berkata selalu dimulai dengan kalimat, "Maha suci Allah." Di akhiri dengan kalimat, "Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." Seperti itulah lisan dan suasana kejiwaan para malaikat.

Belajar Menghilangkan Kekhawatiran dari Para Malaikat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah di awali dengan kekhawa...


Belajar Menghilangkan Kekhawatiran dari Para Malaikat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah di awali dengan kekhawatiran akan kehadiran khalifah di bumi yang dapat menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah. Ini diungkapkan oleh malaikat. Wajarkah sikap malaikat?

Malaikat hanya seorang hamba yang lemah. Kelemahan memang mendorong  kekhawatiran. Sebab harus menghadapi yang belum pernah dialami. Belum tahu sumber daya yang tepat untuk menghadapi tantangan baru. Belum tahu solusinya. Itulah sikap dasar seorang hamba.

Allah menjawab kekhawatiran malaikat ini dengan firman-Nya, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Di fragmen berikutnya, Allah memperlihatkan alam semesta kepada malaikat dengan berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!"  Malaikat menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana."

Setelah Nabi Adam memberitahukan nama-nama benda tersebut, Allah berfirman, "Bukankah telah Aku katakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?"

Kekhawatiran tak bisa dihilangkan dengan mengandalkan kepada selain Allah. Modalnya, Hanya bertawakal kepada Allah. Apakah perlu alasan, penjelasan argumentasi dari Allah? Tak perlu, cukuplah meyakini firman-Nya, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Malaikat tersadarkan, akhirnya mengucapkan, ""Mahasuci Engkau.... Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana."  Inilah jihad diri saat muncul kekhawatiran. Yaitu, dengan bertasbih dan mengingatkan diri akan Asmaulhusna-Nya. Puncaknya, dengan bersujud. Fokus hanya mentaati-Nya. Jangan pedulikan lagi yang lainnya.

Bergugurannya Para Penguasa Arab yang Tak Peduli Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penguasa Arab seperti Yordania, Arab Saudi...

Bergugurannya Para Penguasa Arab yang Tak Peduli Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penguasa Arab seperti Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir cenderung diam, bahkan terkesan lebih membela penjajah Israel dibandingkan Palestina. Banyak berita yang menginformasikan hubungan rahasia mereka dengan penjajah Israel.

Saat ada tentara Mesir yang dibunuh Israel di perbatasan Raffah, penguasa diam dan berusaha menutupi. Di Arab Saudi dan Mesir, mereka yang melakukan dukungan terhadap Palestina, ditangkap hingga di penjara.

Perhatikan pula saat Iran membalas serangan penjajah Israel yang telah mengebom kedutaannya di Suriah? Justru yang menghadang serangan adalah militer dari negara-negara Arab.

Saat ini Palestina telah menjadi isu sentral dunia. Seluruh mata tertuju ke Palestina. Ragam kebijakan dan keputusan internasional terpengaruh dengan isu Palestina. Palestina telah menjadi pusat dunia.

Yang serius akan persoalan ini justru para kelompok perlawanan yang hadir setelah Amerika dan penjajah Israel membungkam Arab Spring. Mereka menjadi pusat pemberitaan dunia dan perhatian masyarakat dunia. Kepedulian dan kepahlawan mereka terus menggema. Bagaimana bila ini menjadi dukungan nyata di setiap wilayah penguasa Arab?

Dalam sejarah pembebasan Palestina di era Shalahuddin Al-Ayubi, para penguasa yang membela dan bekerjasama dengan Tentara Salib akhirnya redup dan dikalahkan oleh Nurudin Zanki dan Shalahuddin Al-Ayubi. Mereka ditinggalkan oleh rakyatnya. Rakyatnya lebih memilih bergabung dengan para pembebasan Palestina.

Nuansa kejiwaan persoalan Palestina sangat berbeda dengan persoalan lainnya. Allah telah mengikat hati manusia terhadap Palestina. Mereka yang mengabaikan akan menghancurkan perjalanannya. Seperti di Bani Seljuk, Bani Abbasiyah, Bani Fattimiyah, dan sejumlah gubernur yang tak peduli pada Palestina saat diserang oleh Tentara Salib  akhirnya berguguran pula kekuasaannya.

Agar Penyimpangan Peran Sang Khalifah di Bumi yang Dikhawatirkan Malaikat Tidak Terjadi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Ad...

Agar Penyimpangan Peran Sang Khalifah di Bumi yang Dikhawatirkan Malaikat Tidak Terjadi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam, di surat Al-Baqarah, dimulai dengan fragmen kekhawatiran para malaikat akan penyimpangan peran  sang khalifah di muka bumi. Yaitu, membuat kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi.

Kerusakan di muka bumi menggunakan kosa kata "fasada" yang berarti sesuatu melampaui batas kewajaran. Imam Al-Qurtubi menjelaskan bahwa "fasada" berarti keluar dari jalan yang lurus dan kembali untuk menentangnya.

Membuat kerusakan di muka bumi berarti, meledaknya peperangan dan berkembangnya sesuatu yang mengakibatkan merosotnya kehidupan dan dekandensi akhlak, tersiarnya kebodohan, tidak adanya pemikiran yang benar atau akal bodoh.

Siapakah yang sifat-sifat tergolong yang membuat kerusakan? Antara lain:

1. Orang-orang kafir, yakni yang sukar diharapkan keimanannya. Sebab, mereka telah mengunci hati, pendengaran dan penglihatan. Mereka tidak beriman kepada hari kemudian. Mereka memiliki penyakit hati.

2. Orang-orang yang berpaling dari kebenaran. Di antaranya, yang mendustakan kisah Nabi Isa.

3. Orang-orang Yahudi. Mereka menyematkan sifat-sifat Allah yang tidak pantas. Turunnya Al-Qur'an menyebabkan bertambahnya kedurhakaan dan kekafiran. Mereka menyebarkan permusuhan dan kebencian juga terhadap mereka sendiri, hingga menyalakan api peperangan.

Puncak dari semua kerusakan tersebut adalah menyebarnya pertumpahan darah.

Dalam kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, setelah fragmen kekhawatiran malaikat, Allah memunculkan suasana dimana Adam sedang diajarkan Allah. Seolah hendak berkata bahwa  kekhawatiran malaikat tidak akan terjadi bila manusia memegang teguh apa yang Allah ajarkan kepadanya.

Pesan Allah Sebelum Nabi Adam ke Bumi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Adam harus menjalani takdirnya setelah mendapatkan pelajar...

Pesan Allah Sebelum Nabi Adam ke Bumi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Adam harus menjalani takdirnya setelah mendapatkan pelajaran berharga di surga. Yaitu, menjadi sang khalifah di bumi. Sebagai wakil-Nya, Allah pun berpesan sangat spesial pada Nabi Adam. Pesan ini diabadikan pada surat Al-Baqarah ayat 38-39 :

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati". (38)

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (39)

Mengapa pesan ini disampaikan? Sebab di surga dan bumi itu sangat jauh berbeda. Walaupun sama-sama sebagai tempat tinggal dan bersenang-senang. Dimana perbedaannya?

Kesenangan di bumi ada batas waktunya. Jadi, bagaimana keterbatasan waktu bisa meraih kebaikan yang berlipat hingga tak terbatas? Kesenangan di bumi ada ukurannya, melampauinya berarti merusak dan menghancurkan diri sendiri. Jadi, bagaimana tidak melampui batas tersebut agar meraih kemanfaatan?

Perintah tinggal di surga, menggunakan kosa kata "Sakana" yang berarti diam, tenang dan teguh. Maka jiwanya akan mencapai "As-Sakiinah" yang berarti 
Ketentraman dan ketenangan. Sedangkan kosa kata tinggal di bumi "Mustaqaar" yang berarti tempat tinggal, tak ada jaminan ketentraman.

JlKesenangan di surga menggunakan kosa kata "kula", yang berarti makan. Berarti kesenangan nyata. Sedangkan di bumi, menggunakan kosa kata "mataa'", yang berarti kesenangannya mengandung keterlenaan yang bisa menimbulkan ancaman di kemudian hari. Sifatnya terbatas baik waktu, kualitas maupun kuantitasnya.

Jadi, bagaimana menghadapi liku-liku di bumi? Hanya mengikuti petunjuk Allah sehingga seluruh kesedihan dan ketakutannya menjadi hilang. Seluruh kesenangannya menjadi nyata bukan tipu daya. Bila membangkang, kehidupan menjadi siksaan.

Nabi Adam Diturunkan ke Bumi Sebagai Hamba-Nya yang Bertaubat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Adam dikeluarkan dari surga. Lalu,...

Nabi Adam Diturunkan ke Bumi Sebagai Hamba-Nya yang Bertaubat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Adam dikeluarkan dari surga. Lalu, diturunkan ke bumi. Fragmen apa yang terjadi di antara kedua peristiwa tersebut? Apa yang Allah berikan kepada Nabi Adam? Apa akhlak Nabi Musa sebagai seorang hamba terhadap Rabbnya?

Kedua peristiwa tersebut dikisahkan dalam surat Al-Baqarah ayat 36 dan 38, yang berbunyi,

Lalu setan menggelincirkan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman,"Turunlah kalian! Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kalian ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan." (36)

Kami berfirman, "Turunlah kalian semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut bagi mereka dan mereka tidak bersedih hati." (38)

Di antara ayat 36, dikeluarkan dari surga, dan ayat 38, diturunkan dari surga, Allah berfirman di ayat 37, yang berbunyi:

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (37)

Jadi, sebelum Nabi diturunkan ke bumi, Allah telah mengamanahkan beberapa kalimat-Nya. Nabi Adam bertaubat, Allah pun menerima taubatnya. Bahkan, Allah menegaskan bahwa Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Penegasan ini menunjukkan bahwa Nabi Adam telah dibersihkan dari semua kesalahan dan dosa. Nabi Adam turun ke bumi sebagai hamba yang bersih karena taubatnya telah diterima Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (304) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)