basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Berlindung Kepada Tuhan yang Menguasai Waktu Subuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memerintahkan manusia untuk berlindung kepa...

Berlindung Kepada Tuhan yang Menguasai Waktu Subuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah memerintahkan manusia untuk berlindung kepada-Nya yang menguasai waktu subuh (fajar), begitulah firman-Nya di Surat Al-Falaq. Ada apa dengan waktu subuh atau fajar? Bukankah Umat Nabi Muhammad saw diberkahi di waktu pagi?

Sebelum dan sesudah subuh atau fajar, banyak ibadah shalat sunnah yang dianjurkan. Dari shalat Tahajud, Fajar, Syuruq hingga Duha. Keutamaannya sangat luar biasa. Mengapa? Apakah sekedar persiapan memulai hari agar lebih berenergi dan meraih berkah? Namun mengapa perintahnya justru meminta perlindungan? Marilah membuka sejarah apa yang terjadi di waktu tersebut.

Allah menyelamatkan pengikut Nabi Luth sebelum Subuh. Malaikat mengingatkan kepada Nabi Luth dan pengikutnya agar berjalan ke tempat yang telah diperintahkan, jangan ada yang menoleh kebelakang dan teruslah berjalan jangan pernah berhenti.

Untuk mengontrol perjalanannya, agar tidak ada yang tertinggal. Agar irama perjalanannya terkendali, Nabi Luth berada di barisan belakang untuk mengawasinya. Malaikat menjelaskan juga bahwa yang durhaka akan ditumpas habis di waktu Subuh.

Saat Subuh tiba, yang durhaka diazab dengan suara keras yang mengguntur. Bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan juga dihujani dengan batu dari tanah yang keras. Seperti itulah azab kepada kaum Nabi Luth yang durhaka.

Azab Allah juga diturunkan pada Ashabul Aikah, kaumnya Nabi Syuaib, dan Ashabul Hijr, kaumnya Nabi Shaleh, di waktu pagi. Pagi yang sejuk dan tentram, ternyata berubah menjadi sangat mengerikan. Rumah-rumah yang kokoh, tinggi, megah dan indah, yang terbuat dari batu gunung yang keras, seketika hancur dengan suara keras yang mengguntur. Tak ada yang bisa menolong dari apa yang telah mereka usahakan.

Berlindung di waktu Falaq, Subuh atau Fajar, caranya dengan shalat, berdoa, beristighfar dan berdzikir. Di waktu ini Allah membimbing manusia dengan shalat subuh dengan beragam shalat sunah seperti Tahajud, Fajar, Syuruq dan Dhuha.  Sebab, sangat banyak kaum yang diazab Allah di waktu ini.

Saat Tajikistan Melarang Simbol Islam Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Presiden Tajikistan ingin menghampus jejak-jejak Islam di negr...

Saat Tajikistan Melarang Simbol Islam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Presiden Tajikistan ingin menghampus jejak-jejak Islam di negrinya dengan dalih pelestarian budaya. Apakah akan berhasil? Mengapa tidak belajar pada negara-negara yang pernah melakukan hal ini?

Bukankah serangan militer yang dahsyat pun, tidak bisa menghapuskannya? Padahal sudah mendapatkan restu dari dunia. Padahal negara-negara besar bersekutu untuk menghancurkannya. Mengapa tidak belajar darinya?

Dulu, setelah perang dunia 2, Turki sebuah negara yang disekulerkan. Undang-undangnya disekulerkan. Budaya dan bahasanya disekulerkan. Shalat dan azan pun harus berbahasa Turki. Tulisan berbahasa Arab pun dilenyapkan. Sistem politik dan militer pun disekulerkan. Militernya menjadi penjaga sekularisme sehingga dapat melakukan apa saja demi menjaga sekularisme.

Apa yang terjadi? Dalam sejumlah pemilu, setelah sekularisme ditopang negara dan militer, partai Islam beberapa kali memenangkan pemilu walaupun pada akhirnya dikudeta oleh militer. Itulah fakta, bahwa agama tidak bisa disingkirkan selamanya.

Di Indonesia pernah terjadi sebuah periode, dimana umat Islam disingkirkan dari tanah kekuasaan, kemiliteran  dan perekonomian. Yang paling mudah dilihat, tuduhan subversif dan penjara, menjadi sangat biasa bagi tokoh Islam. Yang termudah untuk dilihat, jilbab pernah dilarang di sekolah milik pemerintah. Bagaimana sekarang?

Di Mesir, gerakan Islam diberangus. Tokohnya dibunuh dan dipenjara. Namun, saat ada kesempatan untuk muncul, dia akan menjadi gerakan yang tak terbendung sehingga membawa Muhammad Mursi sebagai presiden, walaupun pada akhirnya dikudeta militer atas ijin Barat.

Di Eropa, bukankah golongan politik sayap kanan yang mendapat dukungan luas? Bukankah ide sekularisme dari Eropa? Di Eropa, pertumbuhan Islam sangat tertinggi. Di Rusia, di era Stalin, Islam diberangus. Sekarang, bagaimana? Di Bosnia, Islam hendak diberangus dari jantung Eropa, bagaimana sekarang? 

Mengapa di negri muslim sendiri justru dilarang? Padahal sejarah pemberangusan Islam selalu gagal.

Obsesi dan Sumberdaya yang Bersumber dari Kedengkian Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hidup dalam kedengkian. Obsesi yang bersumber d...

Obsesi dan Sumberdaya yang Bersumber dari Kedengkian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Hidup dalam kedengkian. Obsesi yang bersumber dari kedengkian. Seluruh sumber daya digunakan untuk mencapai target kedengkian. Sumber daya yang luar biasa hanya digunakan untuk kedengkian. Bagaimana hasilnya?

Syetan meminta umur yang panjang hingga hari kiamat. Fokus hidup dan sumber dayanya hanya menggoda dan menjerumuskan manusia saja. Syetan diberikan keleluasaan untuk masuk ke dalam tubuh manusia melalui darah. Bisa menembus hati manusia dengan membisikkan sesuatu.

Syetan bisa "mengendarai" hawa nafsu manusia. Yang membuat manusia menuhankan hawa nafsunya. Memiliki kemampuan yang buruk menjadi indah. Bisa membuat manusia seperti bola yang bisa mempermainkan manusia sesukanya.

Syetan bisa "mengendarai" hawa nafsu manusia. Yang membuat manusia menuhankan hawa nafsunya. Memiliki kemampuan yang buruk menjadi indah. Bisa membuat manusia seperti bola yang bisa mempermainkan manusia sesukanya.

Syetan bisa memperdaya manusia dengan bujuk rayu, janji, tipuan dan ajakan. Dapat mengerahkan pasukan infanteri dan kavelarinya. Juga, bersekutu dengan harta dan anak untuk menjerumuskan manusia. Apakah obsesinya ini berhasil?

Syetan hanya berhasil menggoda dan menjerumuskan pada manusia yang menjadikan syetan sebagai teman dan yang memperturutkan hawa nafsunya. Selain itu, tipu daya dan kekuatan syetan sangat lemah. Pada akhirnya, obsesi yang bersumber dari kedengkian hanya menghasilkan kelelahan, keletihan dan menambah kedengkian saja. Tak ada obsesi yang bisa diwujudkan.

Apakah ini hanya berlaku pada syetan? Perhatikan prilaku Yahudi di Madinah yang dengki karena Nabi terakhir tidak muncul dari golongannya. Lalu membuat ragam tipuan, hasutan, bekerjasama dengan para kabilah Arab dan Munafikin. Ternyata seluruh upayanya gagal. Rasulullah saw dan Sahabat tetap kokoh di Madinah.

Yahudi berusaha membunuh, meracuni hingga menyerang dengan pasukannya. Namun akhirnya, mereka yang terusir dari Madinah dengan kekalahan terhina. Kedengkian tidak akan pernah bisa mewujudkan apa pun walaupun ditopang oleh sumberdaya dan kekuatan terhebat di kolong jagat.

Mengapa Kisah Nabi Adam Dikisahkan di Surat Al-Kahfi? Surat Al-Kahfi diturunkan agar manusia terhindar dari fitnah-fitnah kehidu...

Mengapa Kisah Nabi Adam Dikisahkan di Surat Al-Kahfi?



Surat Al-Kahfi diturunkan agar manusia terhindar dari fitnah-fitnah kehidupan. Sedangkan penyulut atau pemicu semua fitnah tersebut adalah syetan. Penyebabnya, manusia telah menjadi syetan menjadi pemimpin.

Kisah Nabi Adam pada surat Kahfi ayat 50-51 memuat tentang larangan menjadikan syetan menjadi pemimpin padahal syetan adalah musuh. Ini sangat paradok sekali. Fragmen episode kisah Nabi Adam tersebut sebagai berikut: 

1. Perintah bersujud, Iblis menolak bersujud, sifat durhaka syetan, syetan dijadikan pemimpin padahal musuh

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali iblis. Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim. (50)

2. Tidak ada bantuan siapapun dalam penciptaan alam semesta, para penyesat tidak bisa menolong 

Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan Aku tidak menjadikan orang yang menyesatkan itu sebagai penolong. (51)

Bekal hidup agar jangan menjadi musuh sebagai pemimpin.

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Shaad? Surat Shaad terfokus pada keutamaan kepasrahan total kepada Allah. Sedangkan yang t...

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Shaad?

Surat Shaad terfokus pada keutamaan kepasrahan total kepada Allah. Sedangkan yang tak pasrah berarti menyombongkan diri dan tidak akan kembali kepada Allah.

Kisah Nabi Adam di surat Shaad ayat 71-85, menekankan pada kesombongan syetan. Setelah tidak mau bersujud, dimasukkan golongan kafir dan terkutuk, syetan justru memohon kepada Allah untuk menjerumuskan manusia. Fragmen episode kisah Nabi Adam sebagai berikut:


1. Asal penciptaan manusia 

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (71)

2. Penyempurnaan kejadian, peniupan roh dan perintah bersujud 

Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya." (72)

3. Malaikat bersujud

Lalu para malaikat itu bersujud semuanya, (73)

4. Kesombongan syetan sehingga tergolong kafir

kecuali iblis; ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir. (74)

5. Mengurai sebab kesombongan 

(Allah) berfirman, "Wahai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?" (75)

6. Alasan syetan sombong 

(Iblis) berkata, "Aku lebih baik darinya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (76)

7. Syetan keluar dari surga menjadi makhluk terkutuk

(Allah) berfirman, "Kalau begitu keluarlah kamu dari surga! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. (77)

8. Batas waktu kutukan Allah 

Dan sungguh, kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." (78)

9. Permohonan syetan

(Iblis) berkata, "Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan." (79)

10. Permohonan syetan dikabulkan

(Allah) berfirman, "Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan, (80)

11. Batas waktu permohonan

sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." (81)

12. Misi syetan

(Iblis) menjawab, "Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (82)

13. Yang tak terjerumuskan syetan

kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka." (83)

14. Jaminan perlindungan Allah 

(Allah) berfirman, "Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. (84)

15. Akibat mengikuti syetan

Sungguh, Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya." (85)

Kisah ini menjadi bekal agar tidak sombong dan angkuh. 

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Taha? Surat Taha untuk menjelaskan bahwa Al-Qur'an,  Islam dan sistem-Nya tidak untuk ...

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Taha?

Surat Taha untuk menjelaskan bahwa Al-Qur'an,  Islam dan sistem-Nya tidak untuk menyusahkan tetapi untuk mempermudah manusia. Kesusahan dan kesulitan justru terjadi bila meninggalkan perintah Allah.

Kisah Nabi Adam pada surat Taha ayat 115-124 menjelaskan kenikmatan yang diperoleh Nabi Adam akibat ketaatan dan penderitaan yang diterima setelah terjerumus oleh godaan syetan. Fragmen episode kisah Nabi Adam sebagai berikut: 


1. Nabi Adam lupa pesan Allah,  tidak memiliki kemauan kuat
Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya. (115)

2. Perintah bersujud, syetan menolak 

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!" Lalu mereka pun sujud kecuali Iblis; dia menolak. (116)

3. Pesan bahwa syetan memusuhi manusia, jangan sampai dikeluarkan dari surga dan menjadi celaka

Kemudian Kami berfirman, "Wahai Adam! Sungguh ini (Iblis) musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali jangan sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, nanti kamu celaka. (117)

4. Kenikmatan surga bagi Adam 

Sungguh, ada (jaminan) untukmu di sana, engkau tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang, (118)

5. Kenikmatan surga bagi Adam

dan sungguh, di sana engkau tidak akan merasa dahaga dan tidak akan ditimpa panas matahari." (119)

6. Cara syetan menipu 

Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya, dengan berkata, "Wahai Adam! maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120)

7. Adam terjerumus, aurat terbuka, jadi durhaka dan sesat

Lalu keduanya memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan telah durhakalah Adam kepada Tuhan-Nya, dan sesatlah dia. (121)

8. Allah memilih, menerima taubat dan memberi petunjuk pada Adam

Kemudian Tuhannya memilih dia, maka Dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk. (122)

9. Syetan dan Adam turun dari syurga, keduanya bermusuhan, perintah mengikuti petunjuk 

Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (123)

10. Akibat tidak mengakui petunjuk

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." (124)

Bekal kehidupan yang sangat berharga, bahwa kelapangan atau kesempitan hidup karena ketaatan atau melanggar perintah Allah.

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Al-Isra? Surat Al-Isra diambil dari peristiwa Isra Mi'raj. Peristiwa ini mencerminkan ...


Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Al-Isra?

Surat Al-Isra diambil dari peristiwa Isra Mi'raj. Peristiwa ini mencerminkan perpindahan estapet risalah dari Bani Israel ke umat Rasulullah saw. Bani Israel tidak bisa memelihara kitab suci mereka yaitu Taurat dan Injil, sekarang saatnya umat Rasulullah saw menjaga Al-Qur'an dengan mengamalkannya.

Kisah Nabi Adam di surat Al-Isra ayat 61-65 untuk menunjukkan perpindahan kekuatan. Sebelumnya syetan meremehkan manusia yang mudah dijerumuskan, lalu syetan menjadi tak berdaya bila manusia bertawakal kepada Allah. Fragmen episode kisahnya sebagai berikut:



1. Perintah bersujud, syetan menolak,  alasan syetan 

Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu semua kepada Adam," lalu mereka sujud, kecuali Iblis. Ia (iblis) berkata, "Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" (61)

2. Meremehkan manusia, kesombongan syetan bisa menyesatkan sebagian besar syetan manusia

Ia (Iblis) berkata, "Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil." (62)

3.  Syetan diusir, akibat bagi pengikut syetan

Dia (Allah) berfirman, "Pergilah, tetapi barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup. (63)

4. Pasukan syetan, cara syetan berkolaborasi, isi janji syetan

Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka." Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. (64)

5. Bertawakal kepada Allah agar syetan lemah

"Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga." (65)


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)