Tema besar surat Al-Baqarah, menurut Amru Khalid dalam kitabnya Khowathir Qur'aniyah, adalah tentang khalifah di bumi. Seolah-olah surat Al-Baqarah berbicara, "Ketauhilah, sesungguhnya bumi ini milik Allah, Dialah Penguasa alam semesta yang telah menciptakan kalian dan menguasakan bumi kepada kalian, agar kalian mengaturnya sesuai dengan sistem-Nya."
Menurut Sayid Qutb, di Tafsir Fizilalil Qur'an, tema pokok surat Al-Baqarah salah satunya adalah sikap dan menyiapkan masyarakat Muslimin pada awal pertumbuhannya untuk memikul amanah dakwah dan khalifah di muka bumi setelah Bani Israel menolak memikul tanggung jawab ini. Dengan tema utama ini, maka kisah Nabi Adam menjadi kisah pertama yang dihadirkan oleh Allah di surat Al-Baqarah karena memuat penunjukan Allah kepada manusia sebagai khalifah di bumi.
Karena itulah kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah ayat 30-39 lebih banyak membahas manusia, bukan syetan atau malaikat. Fragmen episode kisahnya dapat dibagi ke beberapa bagian, sebagai berikut:
1. Berita mengangkat khalifah di bumi, kekhawatiran malaikat, penegasan Ilmu Allah
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi". Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." (30)
2. Nabi Adam diajarkan ilmu dan teknologi, malaikat diminta menyebutkan nama benda
Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kalian yang benar!" (31)
3. Malaikat menyadari kekeliruannya
Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana." (32)
4. Nabi Adam mendemonstrasikan yang diajarkan Allah, penegasan ilmu Allah
Dia (Allah) berfirman, "Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!" Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, "Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan?" (33)
5. Perintah bersujud, syetan menolak dan sombong, syetan jadi golongan kafir
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir. (34)
6. Fasilitas surga dan larangan untuk Nabi Adam
Dan Kami berfirman: "Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!" (35)
7. Nabi Adam tergelincir, fasilitas surga dihentikan, takdir syetan dan manusia saling bermusuhan, bumi jadi tempat tinggal sementara
Lalu setan menggelincirkan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman,"Turunlah kalian! Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kalian ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan." (36)
8. Adam diajarkan kalimat taubat, Allah menerima taubat Nabi Adam, penegasan Allah Maha Pengampun dan Penyayang
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (37)
9. Adam diturunkan ke bumi setelah taubatnya diterima, tuntunan hidup di bumi agar tidak takut dan sedih
Kami berfirman, "Turunlah kalian semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut bagi mereka dan mereka tidak bersedih hati." (38)
10. Akibat tidak mentaati Allah
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. (39)
Semua paparan kisah Nabi Adam sejak awal penciptaan hingga diturunkan ke bumi merupakan bekal bagi anak cucu Adam dalam menjalani kehidupan di bumi. Karena, sejarah itu selalu berulang.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif