basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ratu Antokia, Agen Rahasia Shalahuddin Al-Ayyubi di Tubuh Tentara Salib Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Gerakan intelejen dalam sebu...

Ratu Antokia, Agen Rahasia Shalahuddin Al-Ayyubi di Tubuh Tentara Salib

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Gerakan intelejen dalam sebuah pertempuran merupakan sesuatu yang sangat strategis dalam meraih kemenangan militer. Di perang Salib, Shalahuddin Al-Ayubi membangun agen mata-mata yang handal, tidak saja dari Muslimin tetapi juga dari para Tentara Salib sendiri.

Agen rahasia Shalahuddin Al-Ayubi yang berasal dari tentara salib, tidak saja dari tentara biasa, tetapi ada juga yang berasal kalangan dekat atau ring satu para penguasa kerajaan yang didirikan oleh tentara salib pada Perang Salib I setelah menguasai Baitul Maqdis Palestina. Mengapa musuh bisa menjadi kawan?

Keberhasilan Shalahuddin Al-Ayubi memenangkan Perang Hitthin, yang menyebabkan Baitul Maqdis bisa direbut kembali, salah satunya buah operasi intelejen. Dimana Shalahuddin Al-Ayubi mengadakan kontak rahasia dengan istri penguasa Antokia, raja Bohemond III. Dia menginformasikan tentang langkah-langkah militer tentara salib dan agenda perangnya.

Ibnu Atsir berkata, "Ratu Antokia berkirim surat kepada Shalahuddin Al-Ayubi, memberikan petunjuk dan memberikan informasi yang susah ditembus oleh Shalahuddin." Ibnu Syamah berkata, "Ratu Antokia merupakan loyalis Shalahuddin, ia menjadi mata Shalahuddin untuk melihat musuh, menunjuki, menasehati dan membongkar rahasia tentara salibis."

Keterkaitan Shalahuddin dengan Ratu Antokia ini, menyebabkan lahirnya sebuah roman di Prancis pada abad ke-14 M menyebutkan, Saladin pernah jatuh cinta dengan Lady Sibylla, istri Pangeran Antiokhia Bohemond III. Padahal, tidak ada bukti Shalahuddin pernah benar-benar bertemu wanita ini walaupun setidaknya ada kontak secara tidak langsung.

Mengapa sang Ratu Antokia rela membantu Shalahuddin? Akhlak pasukan Muslimin dalam menepati perjanjian dengan kerajaan Antokia. Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern, pada 1151 M Nurudin Zanki, sang guru Shalahuddin, berhasil menaklukan kota Edessa. Penguasa Edessa dan Antokia berhasil disandera. Akhirnya, mereka dibebaskan setelah memberikan tebusan. 

Dalam buku The Crusades through Arab Eyes, Amin Maalouf, menjelaskan, Shalahuddin menaruh hormat kepada lawan sekalipun. Pernah suatu ketika, dalam masa damai, sejumlah bangsawan Kristen dari Antokia mendatanginya untuk meminta kembali daerah yang direbut Muslimin empat tahun sebelumnya. Permintaan itu kemudian dikabulkan Shalahuddin.

Akhlak yang luar biasanya inilah yang membuat Ratu Antokia tertarik menjadi bagian kemenangan Muslimin pada perang Hitthin. 

Mimpi dan Firasat Kelahiran Shalahuddin Al-Ayubi  Di sebuah kota tua, di antara Baghdad-Irak dan Mosul-Syam, terdapat sebuah ben...

Mimpi dan Firasat Kelahiran Shalahuddin Al-Ayubi 


Di sebuah kota tua, di antara Baghdad-Irak dan Mosul-Syam, terdapat sebuah benteng  yang terletak di atas batu karang besar. Benteng ini berada di ujung kota yang menghadap ke sungai Dajlah atau Tigris. Benteng ini bernama Benteng Tikrit.

Benteng Tikrit dibangun oleh bangsa Persia sejak zaman dulu untuk menyimpan kekayaan, sekaligus sebagai menara pengintai musuh. Benteng ini berhasil direbut oleh kaum Muslimin pada tahun ke-6 Hijriyah di masa Khalifah Umar bin Khatab.

Saat itu Bani Seljuk sedang berkuasa, dengan sultannya Muhammad Malik Sah. Benteng Tikrit berada di wilayah kekuasaan Bani Seljuk di bawah provinsi Baghdad. Saat itu, kaum Muslimin mengalami kondisi yang kritis. Para penguasanya saling bertikai memperebutkan kekuasaan. Sedangkan Masjidil Aqsha di Palestina di kuasai Tentara Salib, gabungan penguasa Eropa.

Dalam suasana kritis tersebut, di tahun 532 Hijriyah (1137 M), di Benteng Tikrit, ada seorang wanita muda sedang mengandung. Saat gadis, dia berdoa kepada Allah, agar dari rahimnya lahir pembebas Palestina. Sang suaminya, saat perjaka, juga berdoa agar keturunannya menjadi sosok pembebas Palestina. Akhirnya, Allah menjodohkannya.

Pada suatu malam, wanita yang hamil tersebut bermimpi, ada sosok yang mendatangi dalam mimpinya. Sosok itu berkata, "Di dalam perutmu ini ada salah satu pedang Allah." Wanita tersebut terbangun. Memikirkan makna mimpi tersebut tentang jabang bayinya yang dijuluki pedang Allah.

Hari berbahagia pun tiba. Sang bayi pun lahir. Namun apa yang terjadi? Beberapa hari setelah kelahiranya, ada perintah dari penguasa Baghdad untuk segera meninggalkan benteng sesegera mungkin. Bila tidak, seluruh anggota keluarga tersebut bisa dibunuh oleh komandan benteng.

Hanya berbekal ala kadarnya, mereka mengendap secara rahasia keluar benteng di malam hari. Namun tangisan sang bayi sangat kencang sehingga sangat membahayakan bila diketahui oleh komandan benteng. Sang ayah bermaksud membunuh bayi tersebut. Namun dicegah oleh pengikutnya.

Sang pengikut berkata, "Apa dosa sang bayi? Bukankah yang terjadi pada kita merupakan ketentuan dari Allah? Siapa tahu kelak, bayi ini justru yang akan menjadi penguasa yang disegani dan memiliki kedudukan terhormat. Semoga Allah menjadikan untuknya suatu kedudukan."

Ayah bayi tersebut tersadar, dia tidak jadi membunuh bayi tersebut. Kelak bayi tersebut benar-benar menjadi pedang Allah, sang Pembebas Baitul Maqdis, yang bernama Shalahuddin Al-Ayubi. Mimpi sang ibu dan firasat pengikut ayahnya menjadi kenyataan.

Sumber:
Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Shalahuddin Al-Ayubi, Pustaka Al-Kautsar

Di Lingkaran Majlis Ilmu Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mencari ilmu atau meraih keberkahan ilmu? Apakah ilmu itu hanya kumpulan pe...

Di Lingkaran Majlis Ilmu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Mencari ilmu atau meraih keberkahan ilmu? Apakah ilmu itu hanya kumpulan pengetahuan? Keluasan wawasan? Mengapa ada yang ilmunya sangat luas, tetapi sedikit manfaatnya?  Mengapa ada yang ilmunya sedikit, tetapi manfaatnya luas?

Ilmunya sangat luas, hasilnya hanya debat kusir tiada henti. Ilmunya hanya untuk merendahkan dan mematahkan ilmu  orang lain. Ilmunya hanya untuk membangun kebanggaan atas dirinya. Agar orang-orang berbondong-bondong mendatangi dirinya. Apakah seperti ini tujuan ilmu?

Apakah belajar itu harus kepada yang ilmunya lebih luas dan lebih baik? Kepada yang populer? Yang referensi dan literasinya lebih mumpuni? Bukankah sangat banyak, penduduk langit yang tidak dikenal di bumi?

Apakah harus belajar kepada yang referensi buku dan kitabnya sangat banyak? Apakah sumber ilmu itu hanya dari kumpulan buku referensi? Bukankah ilmu itu bersemayam di hati bukan dikumpulkan bacaan dan referensi?

Buya Hamka justru menemukan kekaguman pada gurunya Sutan Mansur. Sang guru hanya membawa Al-Qur'an serta indeks ayat Al-Qur'an kemana pun ia pergi. Namun ilmu hikmahnya melampui ketua umum Muhammadiyah saat itu.

Samudera ilmu itu berawal dari ketundukan hati, maka duduklah di majlis ilmu walapun majlis tersebut kering dengan ilmu. Sebab yang dididik hatinya terlebih dahulu. Adakah kerendahan hati? Di majlis ilmu apa pun, bukankah malaikat akan mengelilinginya? Menurunkan berkah kepada yang duduk bersamanya?

Bila masih meremehkan majlis ilmu yang dianggap kering dan dangkal ilmunya, bertanda masih ada kesombongan. Keberkahan ilmu tidak akan dirasakan pada yang sombong, walaupun ilmunya seluas langit dan bumi. Ilmu bisa dicari di media sosial, video, buku dan paper hasil penelitian. Namun keberkahan ilmu hanya didapatkan di lingkaran majlis ilmu.

Bisa jadi sang guru ilmunya sangat terbatas, namun doanya mustajab di sisi Allah. Sehingga dengan doanya, Allah melimpahkan ilmu yang luar biasa, melampaui mereka yang hanya mengandalkan buku, referensi dan literasi yang luas.

Agar Meyakini Pertemuan Dengan-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Alam semesta diciptakan agar manusia meyakini dan mengokohkan dir...

Agar Meyakini Pertemuan Dengan-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Alam semesta diciptakan agar manusia meyakini dan mengokohkan diri akan pertemuannya dengan Allah. Bukankah semakin banyak ilmuwan yang meyakini kehancuran alam semesta? Bukankah semakin berlimpah beragam model kemungkinan kehancuran alam semesta?

Alam semesta seperti raga manusia, tumbuhan dan binatang. Bukankah semuanya tua? Bukankah sangat banyak kemungkinan untuk sakit? Bukankah sangat tak terhitung dan tak terduga penyebab kematiannya?

Peradaban Yunani, Romawi dan Persia sudah hancur. Tak muncul lagi. Banyak kaum dan suku bangsa yang tak ada jejaknya lagi. Banyak perusahaan yang bangkrut, tak bangkit lagi. Banyak negara-negara yang hilang dari peta bumi.

Kemana kaum Nabi Hud, Syuaib, Shaleh dan Luth? Kemana Firaun dan Namrudz? Semuanya terkubur. Allah menyisakan jejak perjalanan mereka agar paham semua yang dibangun sehebat dan sekuat apa pun akan musnah.

Allah memendekan usia manusia di akhir zaman, agar berita kematian selalu mengingat. Fenomena gempa dan gunung meletus. Perkembangan jenis penyakit yang semakin banyak dan penyebaran cepat. Iklim yang anomali yang efeknya terhadap suhu, permukaan laut, bencana dan ketersediaan pangan. Apakah tak menyadarkan pertemuannya dengan Allah?

Mengapa Rasulullah saw banyak memberikan berita tentang huru hara Hari Kiamat, baik yang kecil maupun yang besar? Mengapa tanda-tandanya dimunculkan secara bertahap dan berkesinambungan? Agar suasana kesadaran kejiwaan pertemuan dengan Allah terjaga.

Allah Maha Pengasih dan Penyayang, terus mengepung manusia dengan fakta, data dan peristiwa di sekitar dan dekat  untuk bisa menangkap kepastian dan kebenaran akan pertemuan dengan Allah melalui panca indra, akal dan hatinya.

Penyebab Muslimin Berjihad Bersama Shalahuddin Al-Ayubi Karakter Shalahuddin Al-Ayubi membuat banyak orang menjadi bagiannya. Be...

Penyebab Muslimin Berjihad Bersama Shalahuddin Al-Ayubi


Karakter Shalahuddin Al-Ayubi membuat banyak orang menjadi bagiannya. Berhimpun bersamanya. Sebab, Shalahuddin sangat dermawan dalam urusan harta. Dia memberikan banyak hadiah dan hibah kepada pengikutnya, delegasi yang datang, orang-orang yang mau tunduk kepadanya.

Dia bersikap toleran kepada seluruh rakyatnya dengan memaafkan hutang-hutang pajak, menghapuskan berbagai pungutan dan pemerasan, selain retribusi yang sah menurut syariat. Tujuannya, menarik hati semua orang ke barisannya dan membungkam para musuhnya.

Saat terjadi pertempuran dengan penguasa dan pasukan muslim yang tidak mendukung gerakan front Islam melawan tentara salib, ia tidak mengijinkan untuk mengejarnya, tidak membunuh mereka yang terluka, tidak menjadikannya sebagai tawanan. Terkadang toleran kepada musuhnya, semoga kelak menjadi sekutu.

Shalahuddin memiliki keimanan yang mendalam. Tidak hanya tekun beribadah, tetapi juga sangat bersemangat dalam jihad. Ia meyakini bahwa jihad merupakan kewajiban baginya dan bagi yang lainnya, sehingga dia berusaha membawa mereka terlibat dalam jihad.

Shalahuddin membiarkan para pejabat, komandan, orang terdekat, serta kawannya untuk menduduki jabatan mereka. Dia tidak berambisi pada jabatan tersebut karena yang dibutuhkan adalah kekuatan militer untuk tujuan tertinggi.

Dihadapan gurunya, Shalahuddin menampakkan dirinya sosok yang kuat yang memiliki mentalitas tangguh untuk mewujudkan prinsip-prinsip yang dijalankan gurunya, Nurudin Zanky dan Imaduddin Zanki.

Shalahuddin memposisikan khalifah Abbasiyah sebagai sumber otoritas spiritual yang sah bagi Muslimin. Secara berkala mengirimkan surat ke khalifah untuk menginformasikan beragam situasi. Ini penegasan bahwa kekuatan Muslimin hanya akan terbentuk atas dasar keakraban, komitmen untuk melindungi agama, aqidah dan menolak para aggresor.

Shalahuddin mengabaikan ragam penyakit yang deritanya. Fokusnya, hanya berjihad, sehingga membuatnya lupa akan ragam rasa sakit dan melupakan semua derita fisik.

Sumber:
Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Shalahuddin Al-Ayubi, Pustaka Al-Kautsar

Tak Butuh Ibadah Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apakah Allah butuh ketaatan manusia? Perhatikan ibadah yang diwajibkan, han...

Tak Butuh Ibadah Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Apakah Allah butuh ketaatan manusia? Perhatikan ibadah yang diwajibkan, hanya shalat, zakat, puasa, dan haji saja. Itu pun masih ada keringanan dan pembebasan dalam situasi tertentu.

Bersyahadat yang diwajibkan hanya untuk mereka yang masuk Islam saja. Tidak ada kewajiban lain saat peralihan menjadi muslim. Dosa dan kesalahan masa lalu dihapuskan tanpa syarat apapun. Tanpa penembusan dosa apa pun. Seolah-olah Allah hendak berkata tak menambah keagungan Allah dengan keislaman seseorang.

Shalat hanya 5 waktu dalam sehari. Waktunya pun di saat lengang bukan super sibuk. Yang dibutuhkannya pun hanya beberapa menit saja.  Manusia tak diharuskan menguras waktunya untuk senantiasa shalat. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh waktu manusia.

Zakat umumnya hanya 2,5 persen. Dibayarkan setahun sekali. 97,5 persennya untuk manusia. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh harta manusia. Namun tetap dilakukan untuk membersihkan manusia dari cinta dunia.

Berpuasa hanya sebulan dalam setahun. Itupun ada sahur dan buka. Itupun masih dibebaskan bila memenuhi kondisi tertentu. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh puasa manusia.

Berhaji hanya sekali dalam seumur hidup. Itupun bagi yang mampu. Seolah-olah Allah hendak berkata tidak butuh kunjungan manusia. Ibadah itu sangat mudah dan ringan untuk menunjukkan ketidakbutuhan Allah pada manusia.

Mengapa yang tidak melaksanakan ibadah wajib tidak langsung diazab di dunia? Karena Allah tidak butuh ibadah. Allah menunda azab dan siksaan-Nya karena tak butuh kebaikan dan ibadah manusia.

Perjalanan Hidup Mukmin Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Al-Qur'an itu nyata, bahkan lebih nyata dari apa yang bisa dilihat. Al-Q...

Perjalanan Hidup Mukmin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Al-Qur'an itu nyata, bahkan lebih nyata dari apa yang bisa dilihat. Al-Qur'an itu ilmu dan kehendak-Nya, semuanya pasti terwujud. Tidak ada yang remang-remang di kehidupan ini bagi mukmin.

Mukmin melangkah dengan keoptimisan yang melampui keoptimisan manusia yang paling optimis. Konsisten dan berkomitmen dengan semua yang difirmankan Allah dan disunahkan Rasulullah saw. Sebab, semua itu kepastian dan pasti terwujud.

Keyakinan mukmin bukan berdasarkan data, informasi dan berita. Bukan berdasarkan survei, riset dan publikasi lembaga terpercaya. Tetapi berdasarkan janji-janji Allah dan Nubuwah Rasulullah saw.

Kekonsistenan dan keteguhan perjalanan mukmin bukan karena prediksi dan ramalan keberhasilan. Bukan karena obsesi yang ingin diraihnya. Bukan karena dukungan kekuatan dan sumberdaya yang menopangnya. Tetapi karena anjuran Allah dan Rasulullah saw.

Mukmin berjalan sesuai dengan goresan di Lauhul Mahfudz. Seusai hukum alam semesta. Sesuai dengan hukum keimanan. Dengan perjalanan ini lautan dapat disebrangi dan gunung pun dapat ditundukkan walaupun dengan minimnya perbekalan.

Mukmin berjalan sesuai panduan yang pasti akan diraihnya. Tak ada keraguan akan keberhasilan. Tak ada yang bisa menggagalkannya, walaupun seluruh manusia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghalangi, menggagalkan dan menghancurkannya.

Dengan keyakinan inilah Romawi, Persia, Andalusia dan belahan dunia dapat dibebaskan. Pasukan terkuat Salib gabungan negara Eropa dan Mongol bisa diruntuhkan. Mengapa mukminin sekarang lemah? Karena menanggalkan dan membuang pondasi kekuatannya. Namun sibuk dengan kesenangan, hawa nafsu dan kekuatan palsu yang melemahkan dirinya sendiri.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)