basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Strategi Shalahuddin Al-Ayubi Menyatukan Kekuatan Muslimin Bani Seljuk berseteru. Anak dan kerabat berperang di antara mereka se...

Strategi Shalahuddin Al-Ayubi Menyatukan Kekuatan Muslimin


Bani Seljuk berseteru. Anak dan kerabat berperang di antara mereka sendiri. Akhirnya, Bani Seljuk terpecah di Timur dan Barat. Setelah itu, mereka bertempur lagi, sehingga masing-masing hanya menguasai kota. Setelah itu mereka bertempur kembali antar kota hingga meminta bantuan kepada Pasukan Salib. Oleh sebab itu, pasukan Salib dengan mudah menguasai kekuasaan mereka. Hingga, Baitul Maqdis dikuasainya.

Banyak ulama dan panglima perang yang mencoba membangkitkan semangat jihad melawan pasukan Salib. Namun, ditubuh muslimin hanya berperang hanya untuk merebut kekuasaan dan kekayaan saja. Hingga lahir Shalahuddin Al-Ayubi yang menggelorakan jihad bersama gurunya Nurudin Zanky. Selama 12 tahun, Shalahuddin menyatukan front Islam di Mesir dan Syam. Bagaimana caranya?

Dengan sangat terpaksa, Shalahuddin berperang dengan sesama penguasa Muslimin yang orientasinya hanya kekuasaan dan kekayaan hingga mereka terkalahkan. Mereka disadarkan untuk bersatu menggelora jihad melawan tentara Salib. Selain perang, apalagi yang dilakukannya?

Penguasa dan prajurit yang menyerah tanpa melalui peperangan diberikan jaminan keamanan. Syaratnya, harus bersatu melawan musuh dari luar.

Menyebarkan selebaran melalui lontaran anak panah ke dalam benteng yang enggan menyerah. Isi selebarannya, himbauan kepada warga benteng agar menyerah. Ini dilakukan untuk menciptakan ketegangan psikologis di barisan lawan.

Bagi kota yang memiliki pertahankan kokoh. Shalahuddin bertekad tinggal menetap di dekat  kota itu. Ini efektif untuk membuat yang tinggal di dalam benteng tertekan lalu meminta jaminan keamanan. Sebab, kekuatan Shalahuddin cukup besar untuk bisa menguasai benteng kota tersebut.

Shalahuddin juga rela memberikan banyak uang dan hadiah kepada pejabat di benteng, agar mereka membukakan pintu benteng demi menghindari peperangan.

Shalahuddin juga menggunakan jalur-jalur politik, dengan menjalin persekutuan dengan sebagian pejabat musuh, untuk melemahkan kekuatan mereka dan mempercepat penyerahan.

Sumber:
Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Shalahuddin Al-Ayubi, Pustaka Al-Kautsar

Mengapa Tanah Indonesia Dikuasai  Asing? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mengikuti training shalat khusyu di Shalat Center Bandung. ...

Mengapa Tanah Indonesia Dikuasai  Asing?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Mengikuti training shalat khusyu di Shalat Center Bandung. Saat acara tadabur alam, jalan kaki ke sebuah air terjun. Jalan menuju ke lokasi masih bebatuan. Rumah pun masih sangat jarang. Kontur tanahnya berbukit dan suasana cukup dingin.

Selama perjalanan terlihat banyak pohon cengkeh yang sangat besar. Ini sebuah tanda, cengkeh pernah menjadi sumber penghasilan utama. Kota Bandung pun terlihat dari perbukitan. Namun ada yang cukup memprihatinkan, apa itu?

Selama berjalan kaki, banyak tanah yang tak diolah dan terlantar. Pohon dan rerumputan dibiarkan tak terurus. Tak terlihat bekas cangkul yang dihentakan ke tanah. Padahal tak jauh dari tempat tersebut ada Kantor Dinas Perkebunan provinsi Jawa Barat. Bukankah fenomena yang paradoks?

Ada tanah yang cukup luas yang dipagari beton. Pagarnya pun banyak yang ambruk. Sepertinya dulu pernah dibangun perumahan, tetapi sepi peminat. Sekarang tanahnya pun tak terurus. Ada papan pengumuman yang menginformasikan bahwa tanah tersebut adalah tanah wakaf pertanian. Tetapi, tak terurus juga.

Dalam perjalanan ada rumah dan mushalla yang cukup memprihatinkan. Mushallanya diberi nama Tawakal. Dindingnya hanya terbuat dari lembaran GRC. Rumahnya pun seperti itu. Seorang ibu keluar dari rumah. Kondidi anak-anak terlihat cukup memprihatinkan. Mengapa pertanian identik dengan kemiskinan?

Tanah yang terlantar di pinggiran kota Bandung, itulah wajah Indonesia juga. Indonesia ditelantarkan oleh penghuninya sendiri.  Mengapa tak mensyukuri tanah yang subur dan iklim yang mendukung? Mengapa kolonial Belanda justru sangat serius mengelola tanah Indonesia?

Mengapa tanah Indonesia dikuasai asing? Lihatlah, tanah-tanah yang berada di sisi rumahnya pun ditelantarkan. Bagaimana Allah berkehendak mengamanahkan tanah yang sangat luas? Bagaimana Allah berkehendak menurunkan ilmu dan teknologi untuk mengelola tanah? 

Cara Mengelola Takdir Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Air bermanfaat bila diminum atau untuk keperluan harian. Buah-buahan...

Cara Mengelola Takdir Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Air bermanfaat bila diminum atau untuk keperluan harian. Buah-buahan bermanfaat bila dimakan. Minyak bumi bermanfaat bila digunakan untuk menggerakkan mesin. Bila dibiarkan, semuanya menjadi sampah.

Rumput bermanfaat ditangan ahli pertamanan. Rumput kering bermanfaat bagi para peternak sapi untuk makanan sapi. Rumput bermanfaat di musim kemarau untuk menjaga kelembaban tanah. Bagi yang tak paham, semuanya hanya sampah.

Al-Qur'an bermanfaat bagi yang membaca, mentadaburi dan mengamalkannya. Syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji, bermanfaat bagi yang menunaikannya. Kemanfaatannya seperti yang meminum air, terasa kesegaran dan nutrisi untuk menjalani aktivitas keseharian.

Takdir Allah ada yang sangat jelas, seperti syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Bila benar mengamalkan takdir-Nya yang jelas. Maka, akan benar pula dalam menjalani takdir-Nya yang masih dirahasiakan-Nya.

Syahadat adalah pondasi. Shalat adalah tiang. Puasa adalah perisai. Zakat adalah penghapus kesalahan. Bila ditunaikan dengan benar, maka dalam menjalani takdir yang masih dirahasiakan-Nya akan mudah. Seperti mereka yang makan dan minum, tidak akan lemah dalam menjalani rutinitas hariannya.

Mengapa manusia diliputi kekhawatiran dalam menjalani takdir? Mengapa salah mengelola takdir kehidupan, sehingga takdir kesenangan pun menjadi terpuruk? Karena tidak benar dalam memahami dan menjalani takdir-Nya yang dirangkum dalam Rukun Islam.

Takdir kehidupan menjadi pembekalan, pembangun, energi kekuatan, pendidikan, dan penghindar keburukan bila manusia benar menjalani takdir-Nya yang sangat jelas, yaitu Rukun Islam. Benar mengelola kehidupan? Semuanya berakhir dengan kebaikan?  Mulailah dengan benar dalam menjalani rukun Iman, Islam dan Ihsan.

Peran Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apa tugas Muslimin di muka bumi? Apa yang diburu oleh Muslimin saat ini? Bila Muslimi...

Peran Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Apa tugas Muslimin di muka bumi? Apa yang diburu oleh Muslimin saat ini? Bila Muslimin melakukan apa yang diburu oleh Kafirin, maka Muslimin seperti buih yang dimangsa oleh umat-umat lainnya. Muslimin dalam kondisi yang terlemah dan terpuruk. Bagaimana membangkitkannya?

Muslimin kuat dan hebat bukan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan sumber dayanya. Sebab, semuanya bukan sumber kekuatan, tetapi hanya salah satu unsur penopang kebangkitan. Pondasi kebangkitan Muslimin adalah menjalankan peran yang telah ditetapkan Allah.

Peran Muslimin adalah wakil Allah di muka bumi, menjalankan peran kekhalifahan dengan mengelola bumi dengan kehendak Allah, bukan kehendak dan persepsi manusia. Bukan, keinginan dan pikiran-pikiran manusia. Tetapi sesuai tuntunan Allah.

Muslimin tidak akan bangkit dengan mencontoh dan membebek peradaban buatan manusia. Sebab, peradaban manusia akan jatuh pada dua jurang, yaitu kesesatan dan kezaliman, kerusakan dan kehancuran.

Dengan akalnya, peradaban buatan manusia hanya akan sampai pada kelelahan dan kebingungan. Takkan pernah meraih yang dicita-citakan. Dianggap air kesejukan, padahal hanya panasnya padang pasir.

Akal tidak bisa bekerja dalam kegelapan. Dia butuh cahaya. Cahaya itu adalah bimbingan Allah. Akal tidak tahu benar dan salah. Tidak paham ukuran adil dan bijaksana bila tidak dibimbing oleh Allah.

Bila Muslimin mengikuti peradaban buatan manusia, maka akan berakhir menjadi sangat tragis. Menjadi budak peradaban lain. Mengapa? Sebagai hukuman atas tidak mengambil peran peradabannya.

Mekah dan Masjidil Aqsha Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Rakyat Palestina terus berjuang melawan penjajah Israel sejak 1948. Walaupu...

Mekah dan Masjidil Aqsha

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Rakyat Palestina terus berjuang melawan penjajah Israel sejak 1948. Walaupun sang penjajah didukung oleh para pemenang perang dunia. Sedangkan rakyat Palestina tak satu pun negara yang mendukung secara totalitas.

Yang ditunggu setiap hari adalah berita tentang rakyat Palestina. Yang dicari, buka,  dibaca dan dibagikan, terutama berita tentang Palestina. Mencintai negri yang diberkahi Allah,  semoga menjadi bukti kecintaan kepada Allah.

Di era Rasulullah saw, saat Mekah bergulat dengan kemusyrikan, Palestina bergelut dengan penjajahan Romawi. Rasulullah saw berjihad di Mekkah dan Madinah. Setelah tuntas di Hijaz, di era Umar bin Khatab, barulah para Sahabat berjihad membebaskan Palestina. Sekarang, bagaimanakah prosesnya?

Apakah Mekah dan Masjidil Aqsha selalu memiliki hubungan yang erat? Saat Masjidil Haram hanya memuat ritual simbolik Haji dan Umrah semata. Tak ada semangat pembebasan umat. Saat Hijaz hidup hedonis dengan membangun infrastruktur kesenangan, berarti Masjidil Aqsha pun terjajah oleh bangsa lain?

Di Hijaz, bendera Palestina dilarang. Yang membela Palestina ditangkapi. Saat ada jamaah Umrah yang membentang bendera Palestina, mereka ditangkapi. Apakah akan ada revolusi di Hijaz khususnya di Arab Saudi?

Kisah Imam Mahdi yang membebaskan Palestina bersama Nabi Isa yang diturunkan oleh Allah di Suriah, dimulai dari gerakan Imam Mahdi di Mekkah. Sejumlah pemuda melakukan baiat di depan Kabah. Setelah itu Imam Mahdi bergerak hingga membebaskan Palestina. Apakah menunggu ini? Bagaimana perjuangan rakyat Palestina sekarang?

Hanya Allah yang Tahu, yang pasti perjuangan melawan penjajah Israel harus terus dilakukan apapun kondisinya, bukan kalah atau menang. Bukan kehancuran dan kemelaratan, persolannya Muslimin bertanggungjawab menghancurkan kezaliman dari muka bumi berapapun harga yang harus dibayar.

Lukman Hakim Menyajikan Hati dan Lidah Kambing pada Majikannya Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar mengkisahkan Lukman Hakim dengan...

Lukman Hakim Menyajikan Hati dan Lidah Kambing pada Majikannya


Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar mengkisahkan Lukman Hakim dengan majikannya. Suatu hari sang majikan memerintahkan Lukman untuk menyembelih seekor kambing untuk dimakan.

Sang majikan juga memerintahkannya mengambil dua bagian daging kambing yang paling besar khasiatnya jika dimakan. Lukman pun memberikan potongan hati dan lidah. Lalu, dimasak dan dihidangkan.

Esok harinya, sang majikan memerintahkan memotong seekor kambing dan diminta untuk mengambil bagian daging kambing yang paling menjijikkan. Lukman hakim pun memberikan dan menyajikan hati dan lidah kepada majikannya.

Melihat demikian, sang majikan bertanya, "Bagaimana engkau Lukman? Kemarin saya minta daging kambing yang paling besar khasiatnya, lalu engkau membawakan lidah dan hati. Sekarang diminta yang paling menjijikkan, engkau bawakan lidah dan hati pula, apa maksudnya?"

Lukman menjawab, "Lidah dan hati memang bagian dalam tubuh manusia yang paling besar khasiatnya, apabila orang pandai menjaganya. Dan, keduanya pula akan mencelakakannya bila tidak bisa mengendalikannya."

"Hati dapat menimbulkan niat yang ikhlas dan dapat juga culas. Lidah dapat menuturkan kata yang penuh budi bahasa sesama manusia, dan dengan sebab lidah pula, perang pun bisa terjadi."

Lukman pernah menasihati anaknya, "Wahai anakku, butiran kata yang berisi hikmah dapat menjadikan orang miskin dimuliakan seperti raja. Bila sebuah  majelis, percakapannya soal ingat kepada Allah, duduklah di tempat tersebut. Bila pembicaraannya urusan dunia, maka tinggalkan majelis tersebut. 

Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar jilid 7, GIP

Memahami Takdir Kesuksesan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Semua orang pasti meraih kebahagiaan dan kesuksesan. Yang yang miskin, ya...

Memahami Takdir Kesuksesan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Semua orang pasti meraih kebahagiaan dan kesuksesan. Yang yang miskin, yang tidak pintar, yang tidak sekolah, yang cacat, yang tak bisa bergaul, yang tak memiliki keterampilan dan sebagainya. Sebab, kebahagiaan dan kesuksesan itu pemberian Allah. Yang Allah kehendaki. Yang Allah tolong. Yang Allah kabulkan doanya.

Manusia sering meyakini jalan kesuksesan menurut manusia. Mengandalkan dirinya, kepintarannya, sekolahnya, modal finansialnya dan segal hal yang bersumber dari dirinya. Padahal, kesuksesan itu bila dikehendaki-Nya dan ditolong-Nya. Doa Nabi Sulaiman saat meminta kekayaan dan kekuasaan yang tak tertandingi ditutup dengan kalimat, "Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."

Nabi Sulaiman dan Nabi Daud yang kekayaan dan kekuasaannya tak tertandingi menyatakan bahwa seluruh yang diraihnya karena keutamaan dan kemuliaan dari Allah. Mengapa sekarang semua orang mengatakan hasil kepintaran dan kehebatan dirinya?

Segala yang ada di muka bumi ini karena pemberian Allah. Jadi tak butuh kehebatan diri? Syaratnya hanya, ikuti yang dikehendaki Allah. Maka, semua obsesi akan terrealisasi dengan sendirinya. Allah yang mewujudkannya, bukan jerih payah dan banting tulang kita. Sangat mudah bukan?.

Syarat sukses itu hanya, bersabarlah atas kehendak Allah, menegakkan shalat, berzakat dan balas seluruh kejahatan dengan kebaikan. Setelah itu, Allah yang akan mewujudkan obsesi kita. Setelah itu Allah yang memberikan syarat-syarat kesuksesan.

Syarat sukses itu hanya senantiasa beristighfar, tidak melampaui batas dalam setiap urusan, dan konsisten. Setelah itu berdatangan semua yang dibutuhkan untuk sukses.

Ketidaksuksesan karena tidak paham hukum kesuksesan yang telah digariskan Allah. Inilah penyebab, yang sukses itu sangat sedikit. Kekayaan itu hanya digenggam oleh segelintir orang. Padahal Allah memberikan kesempatan semua orang tanpa pandang bulu untuk sukses.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)