basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Konservasi Nanas di Kampungku Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mencoba mengumpulkan bibit nanas dari kampungku untuk dibudidayakan di...

Konservasi Nanas di Kampungku

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Mencoba mengumpulkan bibit nanas dari kampungku untuk dibudidayakan di kebun Sukabumi. Semoga kelak menjadi sejarah seperti nanas madu Pemalang yang sebenarnya dari Bogor. Bagaimana Nanas Bogor sekarang jadi salah satu penggerak ekonomi di Pemalang?

Seorang kiyai dari Pemalang melakukan perjalanan wisata religi ke Bogor pada 1942. Pulangnya membawa oleh-oleh buah Nanas. Sampai di Pemalang, mahkotanya dibuang ke kebun. Ternyata tumbuh dengan baik. Semakin lama semakin banyak, lalu ditanam di lahan kritis agar tidak erosi.

Setelah ditanam, ternyata memiliki rasa yang berbeda dengan tempat asalnya, Bogor. Dengan perbedaan geografi, ternyata rasanya menjadi lebih manis dan lebih kering. Akhirnya,  diberi nama nanas Madu. Sekarang nanas yang dibawa oleh seorang kiyai telah menghidupi penduduk Pemalang dari generasi ke generasi.

Bagi saya, nanas memiliki sejarah tersendiri. Dahulu, di kampungku masih banyak kebun yang luas. Setiap di perbatasan kebun atau tepian jalan selalu ditanami nanas sehingga setiap jengkal tanah menjadi produktif.

Setiap pohon yang berbuah pun, selalu ditaruh tebangan pohon nanas di batangnya agar anak-anak tidak mencuri buahnya. Sehabis mengambil kayu bakar di kebun, seringkali kali mengambil daun muda nanas untuk dimakan agar tidak kelaparan.

Sekarang ada bagian kampungku yang akan terkena gusuran jalan tol. Di daerah gusuran tersebut banyak sekali penduduk yang menanam nanas. Anggap saja, memindahkan nanas ke Sukabumi sebagai upaya penyelamatan pohon nanas tersebut. Seperti penyelamatan yang dilakukan Nabi Nuh di saat banjir.

Menanam nanas di tebingan kebun di Sukabumi sebuah upaya agar tidak longsor tanahnya. Pada sisi lain, tanah menjadi lebih produktif karena bisa memanen nanas. Semakin beragam yang bisa dihasilkan dalam satu kebun.

Saat Kecanggihan Militer Jadi Kelemahannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Penjajah Israel melakukan agresi ke Gaza, tetapi bingung ...

Saat Kecanggihan Militer Jadi Kelemahannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Penjajah Israel melakukan agresi ke Gaza, tetapi bingung siapakah yang akan diperangi. Mereka tahu kelompok perjuangan rakyat Palestina, namun dimana dan siapa? Mereka tidak tahu. Pertempuran frontal saling berhadapan sangat jarang terjadi. Penjajah Israel bingung siapakah yang akan ditembak dan digempur.

Perlawanan rakyat Palestina tidak menyerang saat penjajah Israel siap siaga bertempur. Dibiarkan penjajah Israel bergerak bebas dengan infrastruktur tempurnya yang tercanggih. Bukankah hanya menguras energi para prajurit dan mesin perang saja?

Saat kebosanan dan kelelahan  datang. Mereka memarkirkan peralatan tempurnya. Prajurit penjajah Israel berlindung di gedung-gedung yang masih tersisa. Di saat inilah perlawanan rakyat Palestina menyerangnya. Di saat yang paling lemah dan lengah, barulah perlawanan rakyat Palestina menghabisinya.

Perhatikan bawaan tentara penjajah Israel? Ransel yang tinggi dan berat. Baju anti peluru dan senjata berat. Agar selamat, mereka mengikuti pun mengiringi buldoser dan tank. Bukankah menjadi mudah mendeteksi pergerakannya?

Khalid bin Walid menjadikan kecanggihan dan infrastruktur lengkap pasukan Persia menjadi kelemahan mereka, bukan kehebatannya. Khalid bin Walid terus bergerak tanpa henti. Pasukan Persia mengejarnya dengan membawa peralatan militernya. Mereka cepat lelah dengan beban-bebannya.

Saat pasukan Persia dipuncak kelelahannya, dengan peralatan tempur yang sederhana, pasukan Muslimin memporak porandakan Persia. Penjajah Israel hanya bisa memasuki wilayah Gaza saja, bukan berarti bisa menguasainya. Ini terjadi di Gaza Utara.

Karakter itu mengalir tanpa henti  pada sebuah kaum. Dalam catatan sejarah, kaum Yahudi tidak memiliki karakter daya tahan bertempur yang kuat, walaupun fasilitas militernya kuat. Lihatnya di era perang Rasulullah saw dan Thalut? Infrastruktur militer hanya bertujuan merusak fisik, namun tidak bisa menghancurkan jiwa dan mental bertempur mereka  yang berakidah.

Islam, Agama Bagi Yang Sibuk Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw diperuntukkan bagi yang sibuk, ...

Islam, Agama Bagi Yang Sibuk

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw diperuntukkan bagi yang sibuk, bukan pemalas. Bukan yang berdiam diri. Sebab setelah shalat diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi. Berjalan ke masjid. Menunaikan haji dan umrah. Bersilaturahim dan berukhuwah.

Perintah berdakwah dan berhijrah. Perintah berzakat dan bersedekah. Mencari rezeki, menuntut ilmu, dan berjihad merupakan aktivitas yang penuh dengan gerak. Bukankah Allah menyebutkan diri-Nya selalu sibuk?

Tak ada yang diam. Gunung yang dikira diam, ternyata bergerak. Langit ternyata terus meluas. Lautan diciptakan Allah agar manusia mudah bergerak. Angin dan udara, agar burung dan pesawat bisa mengembara di angkasa.

Shalat bisa dilakukan di perjalanan, di atas hewan tunggangan dan kendaraan. Bisa sambil duduk selama perjalanan. Bisa diringkas dan digabung selama perjalanan. Bisa berwudhu dan menghilangkan hadas dengan batu, debu dan daun, bahkan dengan bersepatu sekalipun.

Berdzikir bisa sambil berdiri, duduk dan berbaring. Boleh tidak berpuasa bila dalam perjalanan. Sedekah dan berzakat bisa diberikan kepada mereka yang sedang melakukan perjalanan.

Ada doa saat berangkat da pulang ke rumah. Doa bila melewati sebuah kampung. Doa di waktu jalan menanjak dan menurunkan. Doa saat melihat pemandangan dan peristiwa alam lainnya.

Dalam kesibukan bisa teguh beribadah. Dalam ibadah tidak menganggu kesibukan. Itulah sebabnya, mengapa yang menyebarkan agama Islam di Nusantara adalah para pedagang bukan ulama? Bergelut dengan kesibukan dunia ternyata tak menjadikannya berhaluan sekular. Karena Islam diturunkan bagi mereka yang sibuk untuk menjaga stamina kesibukannya.

Awal, Segala Solusi Itu Berperang Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapa yang mencanangkan perang antar benua dan bintang? Siapakah y...

Awal, Segala Solusi Itu Berperang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapa yang mencanangkan perang antar benua dan bintang? Siapakah yang menjual perang antariksa? Siapakah yang mempopulerkan perang antar galaksi? Semuanya produksi Hollywood yang digenggam oleh Barat dan Yahudi.

Negara-negara berlomba ke bulan berawal untuk kepentingan militer untuk memenangkan pertempuran. Data intelejen beragam lawan untuk mengumpulkan data infrastruktur militer lawan. Adakah orientasi utamanya tentang kemanusiaan?

Barat dan Yahudi menghancurkan mindset perbedaan melalui filemnya bahwa para alien ruang angkasa untuk menguasai dan menghancurkan bumi. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibangun hanya infrastruktur militer untuk bertempur.

Amerika membunuh dan menghabisi suku indian. Inggris membunuh dan menghabisi suku Aborigin. Barat datang ke sebuah daerah baru untuk merampas tanahnya, membunuh penghuninya, paling minimal menjadikannya budak. Buktinya, perbudakan yang telah hilang di era Islam, dihidupkan kembali oleh Barat di abad pertengahan.

Perang terbanyak sesama negara tetangga terjadi di Eropa dan Amerika. Pertumbuhan darah satu agama hanya berbeda aliran, terjadi di Eropa. Perbedaan ideologi yang melahirkan peperangan terjadi di Eropa. Penjajahan pun lahir di Eropa.

Mengapa perang hari ini tidak kunjung usai? Mengapa perdamaian tak kunjung terwujud? Karena yang menggengam peradaban saat ini mereka yang gemar berperang. Perang menjadi bisnis. Perang untuk menekan dan menguasai wilayah. Perang untuk menggerakkan sektor ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan.

Mengapa penjajah Israel tak bisa ditekan agar tidak berperang? Sebab cara menyelesaikan persoalan antar negara oleh para negara adidaya pun hanya dengan cara berperang.

Daya Tempur Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dapatkah penjajah Israel bertempur dalam perang yang berkepanjangan? Ket...

Daya Tempur Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dapatkah penjajah Israel bertempur dalam perang yang berkepanjangan? Ketabahan rakyat Palestina ditegaskan dalam Al-Qur'an. Namun Al-Qur'an menjelaskan bahwa Yahudi terobsesi untuk hidup seribu tahun lagi dan yang paling mencintai atau loba terhadap dunia. Apa pengaruh sifat Yahudi ini terhadap jalannya pertempuran?

Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa kemenangan pertempuran ditentukan oleh kesabaran, keteguhan, menjauhi prilaku melampaui batas, beristighfar dan memohon pertolongan Allah. Sebab, pemenang perang itu bukan siapa yang paling hebat melakukan kerusakan dan kerugian pada lawannya, tetapi pada ketahanan bertempur dalam situasi apa pun.

Ketahanan menanggung penderitaan. Kecepatan pulih kembali dan berkoordinasi membangun kekuatan yang tercabik-cabik. Keyakinan menang tanpa didukung sumber daya yang memadai. Inilah modal utama memenangkan pertempuran. Siapakah yang memiliki sifat ini? Hanya ada di rakyat Palestina.

Pasukan penjajah Israel yang balik dari medan perang, kebanyakan mengalami tekanan mental. Berarti butuh waktu lama untuk memulihkan kemampuan bertempurnya. Serangan drone penjajah Israel ke Gaza, 40 persennya dihancurkan oleh prajuritnya sendiri, karena ketakutan bahwa drone tersebut merupakan miliki perlawanan Palestina yang akan membunuhnya.

500.000 pasukan cadangan penjajah Israel tidak efektif mendukung pertempuran, karena lamanya kemampuan pemulihan mental trauma bertempur. Pasukan cadangan lebih banyak yang "beristirahat", buktinya penjajah Israel harus memanggil prajurit veteran yang usianya di atas 40-an.

Persoalan penjajah Israel bukan pada infrastruktur militernya, tetapi pada jiwa bertempur pasukannya. Bukankah semakin banyak orangtua dari prajurit penjajah Israel yang menolak anaknya untuk bertempur di Gaza? Bukankah kehebatan persenjataan paling canggih pun ditentukan oleh kemampuan orang yang mengoperasikannya?

Ingin hidup seribu tahun lagi dan loba terhadap dunia yang disebutkan oleh Al-Qur'an akan menjadi faktor kekalahan utama penjajah Israel . Kekalahan kecil yang dialami, berpengaruh sangat signifikan pada kemampuan bertempur prajurit penjajah Israel.

Kisah Lautan Dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Salah satu yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an adalah lautan...

Kisah Lautan Dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Salah satu yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an adalah lautan. Dengan rahmat Allah, lautan bisa menjadi sarana transportasi yang dapat mengangkut beban yang sangat berat dibandingkan moda transportasi lainnya, namun dengan teknologi sederhana dibandingkan pesawat terbang. Dapatkan pesawat terbang dan kendaraan darat mengangkut ratusan ton?

Bumi terkoneksi dengan sangat mudah karena ada lautan. Ribuan tahun sebelum masehi, hubungan erat antar benua karena adanya transportasi laut. Manusia tak perlu membangun infrastruktur yang kompleks untuk menjangkau pelosok dunia. Kisah Nabi Nuh sebuah awal jejak manusia manfaatkan lautan (air) sebagai moda transportasi.

Lautan menjadi penyelamat bagi Nabi Musa. Lautan terbelah menjadi jalan bagi pengikut Nabi Musa. Firaun dan pasukannya bergerak tersendat dengan halangan yang ada di dasar laut, sehingga tak bisa mengejar Nabi Musa. Pelaku genosida terhadap Ashabul Ukhdud pun mati tenggelam di lautan.

Kisah Nabi Sulaiman membongkar harta karun yang ada di lautan. Di dasar lautan memuat banyak harta karun, sehingga Nabi Sulaiman memerintahkan jin untuk mengambil harta karun di dasar lautan. Inggris pernah dianggap menjadi adi daya dunia karena menguasai lautan.

Makhluk apa yang hidup di lautan? Sebesar apa makhluk yang hidup di lautan? Kisah Nabi Yunus berkisah tentang hewan laut yang sangat besar sehingga mampu menelan manusia. Tidak itu saja, lautan telah menjadi saran transportasi umum. Juga, bagaimana penanganan perdana bagi seseorang yang selamat dari tenggelam di lautan.

Kisah kedurhakaan Bani Israel juga terjadi di lautan. Mereka mengakali perintah Allah yang melarang mengambil ikan di lautan pada hari sabtu dengan cara memasang jaring di hari Jumat dan mengambilnya di hari Ahad.

Tidak itu saja, Al-Qur'an menjelaskan keajaiban dua lautan, dimana air tawar dan asin tidak menyatu, seperti ada dinding di antara keduanya. Juga menggambar malapetaka di lautan, sehingga tangan sendiripun tidak bisa terlihat.

Saat malapetaka terjadi, semuanya bertaubat dan meneguhkan keimanannya. Saat kembali ke daratan, semuanya kafir kembali. Allah pun menegaskan, keselamatan manusia di lautan karena Kehendak-Nya.

Nasib Ilmuwan, Bagai Katak Dalam Tempurung  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Para ilmuwan ruang angkasa dan astronot mengembara di an...

Nasib Ilmuwan, Bagai Katak Dalam Tempurung 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Para ilmuwan ruang angkasa dan astronot mengembara di antariksa dengan mengembangkan teknologi super canggih. Mereka menemukan ruang angkasa yang tak bertepi dan sangat banyak rahasia yang tak terpecahkan. Beragam benda-benda di ruang angkasa diberi nama sesuai yang pertama kali melihatnya atau membuat teorinya.


Mengirimkan satelit, robot hingga manusia, memprediksi apakah pernah ada kehidupan di luar bumi? Bisakah membuat kehidupan di planet lain? Bisakah menambang kekayaan planet lain?  Hingga bisakah berlibur ke luar angkasa?

Dengan riset ke luar angkasa, teori kehancuran di bumi pun menjadi sangat logis. Bukan itu saja, tetapi juga kehancuran alam semesta. Ternyata bumi itu hanya debu di alam semesta. Ternyata galaksi bima sakti hanya setitik debu pula di alam semesta.

Hasil risetnya hanya melahirkan teori ilmu pengetahuan, kelak teori ini pun akan terbantahkan dengan data yang baru. Seperti itulah pergumulan ilmu. Hasil riset hanya bagaimana bisa menjadi bisnis atau kekayaan?   Atau sekedar mercusuar kehebatan atas bangsa lain.

Mengapa riset yang semakin luas hanya berujung pada akhir yang sama? Ilmu pengetahuan saja. Gelar akademik seperti profesor?  Berakhir pada membangun bisnis dan kekayaan? Mengapa tidak sampai menyentuh pada kesadaran ketuhanan?

Bukankah riset ilmuwan ruang angkasa seperti menjalani babak kecil awal perjalanan Miraj Rasulullah saw? Mengapa tak sedikitpun yang diraih seperti yang diraih Rasulullah saw saat Miraj?

Itulah jalan sesat yang tak tahu tujuan sesuatu. Muslimin memang belum  meneliti fenomena ruang angkasa, namun hasil riset mereka dimanfaatkan untuk menafsirkan ayat Al-Qur'an tentang langit, meneguhkan keimanan kepada Allah dan kelak dimanfaatkan untuk membangun peradaban. Ilmuwan Barat hanya kelelahan membuka hakikat sesuatu. Lelah dalam kebingungan dan pertanyaan. Namun Muslimin yang memanfaatkannya. Sungguh kasihan para ilmuwan Barat?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)