basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Membandingkan Perang di Era Rasulullah saw dan Perang Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di perang Uhud pasukan Muslimin porak pora...


Membandingkan Perang di Era Rasulullah saw dan Perang Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Di perang Uhud pasukan Muslimin porak poranda. Banyak Sahabat mulia yang syahid seperti Hamzah bin Abdul Muthalib. Tersiar berita bahwa Rasulullah saw terbunuh. Musyrikin Quraisy berhasil menjepit Rasulullah saw dan para Sahabat di celah gunung Uhud. Apakah ini sebuah kekalahan?

Di perang Uhud, tak ada yang diperoleh oleh Musyrikin Quraisy. Tak mendapatkan harta rampasan perang. Tak bisa menawan satu pun Muslimin. Bahkan, Rasulullah saw memerintahkan para Sahabatnya untuk mengejar pasukan Musyrikin agar terus terdesak menuju Mekah.

Musyrikin Quraisy hanya bisa memporakporandakan pasukan Muslimin sesaat saja, tetapi tak bisa mencapai target pertempuran untuk membunuh Rasulullah saw. Begitupun di perang Khandak, hanya bisa mengepung Madinah saja, tetapi tak bisa menguasainya.

Gaza terkepung oleh penjajah Israel. Seluruh infrastruktur Gaza luluh lantah. Rakyat Palestina yang syahid 35.000 orang, belum yang luka-luka dam terkubur di bangunan. Berapa kerugiannya? Namun ahli militer justru mengatakan bahwa yang kalah itu penjajah Israel?

Seperti dalam perang Mu'tah, 3 panglima perang Muslimin syahid karena 250.000 Romawi berhadapan dengan 15.000 Muslimin. Siapakah yang kuat menahan gempuran pasukan terhebat Romawi saat itu? Namun walaupun Muslimin tak bisa mengalahkan Romawi, dapat menahan pasukan adi daya Romawi saat itu merupakan sebuah kemenangan.

Perang Uhud, Khandak dan Mu'tah memang tidak seperti perang Badar yang berhasil melumatkan Musyrikin Quraisy. Bahkan bisa dikatakan Muslimin agak terpojok, namun tidak dikalahkan. Situasinya ini melemahkan mental bertarung Musyrikin Quraisy, Yahudi, Munafikin dan seluruh kabilah Arab. Ini kemenangan secara diplomasi bagi Muslimin.

Begitupun bagi rakyat Palestina, kemampuannya menahan agresi penjajah Israel selama 7 bulan merupakan sebuah kemenangan nyata. Karena bisa menekan penjajah Israel di forum dan diplomasi Internasional. Masyarakat internasional pun berhasil menekan sekutu terdekatnya Amerika, Inggris dan Jerman untuk memikirkan ulang bantuan militer.

Banyak negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, menjadi anggota penuh di PBB, memutuskan hubungan diplomasi,  perdagangan dan pengiriman pasokan peralatan militer serta desakan internal agar PM penjajah Israel mengundurkan diri merupakan pukulan telak bagi penjajah Israel dan kemenangan bagi Palestina.

Penjajah Israel mengklaim bisa menguasai Gaza Utara dan Tengah hanya tinggal menguasai Gaza Selatan. Kenyataannya perlawanan rakyat Palestina masih kuat di Gaza Utara dan Tengah. Rakyat Palestina pun berduyun-duyun memasuki Gaza Utara dan Tengah. Jadi adakah kemenangan bagi penjajah Israel?

Saat Allah dan Malaikat Bershalawat Untuk Manusia Di surat Al-Ahzab ayat 43, Allah bershalawat kepada manusia. Bukankah ini mome...

Saat Allah dan Malaikat Bershalawat Untuk Manusia


Di surat Al-Ahzab ayat 43, Allah bershalawat kepada manusia. Bukankah ini momentum luar biasa? Mengapa Allah bershalawat kepada manusia? Sebab, seorang mukim yang banyak berzikir  dan senantiasa menyucikan Allah di waktu pagi dan petang.

Di Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka menjelaskan, menurut Imam Bukhari yang dimaksud dengan Allah bershalawat kepada hamba-Nya adalah pujian Allah terhadap hamba-hamba itu di hadapan malaikat. Ulama lain mengatakan, "Shalawat dari Allah kepada hamba-Nya ialah rahmat yang Allah turunkan."

Allah melimpahkan karunia kepada yang berdzikir karena hendak mengeluarkannya dari dalam gelap kepada yang terang. Dan Allah terhadap orang beriman adalah amat sangat Penyayang.

Buya Hamka mengatakan karunia Allah bukan semata berbentuk harta benda, emas dan perak, melainkan yang lebih tinggi dari benda. Yaitu, kemurnian jiwa dan kebersihan perjalanan hidup karena dapat perlindungan dari Allah swt.

Bila mendapatkan rezeki, rezekinya halal. Jika mendapatkan keturunan, keturunannya yang baik. Jika berumah tangga, rumah tangganya bahagia. Bila beristri atau suami, pasangannya shaleh dan shalehah.

Dikeluarkan dari kegelapan menuju terang benderang, artinya Allah akan memberikan dan membuka  jalan, ilham akan datang. Kalau wahyu tidak turun lagi, namun mubasysyirat akan datang juga, seperti yang Rasulullah saw jelaskan, dia akan diberi petunjuk oleh Allah dalam berbagai hal, mungkin juga di dalam mimpi.

Malaikat pun tak ketinggalan bershalawat untuk yang berdzikir berupa memohonkan ampun kepada yang beriman. Bukan saja untuk mereka, bahkan juga untuk ayah atau nenek moyang mereka, istri-istri mereka dan anak keturunan mereka yang shaleh.

Sumber:
Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar jilid 7, GIP

Yang Diburu dan Dilakukan Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Yang diburu dalam hidup ini hanya maaf, ampunan dan rahmat Allah. ...

Yang Diburu dan Dilakukan Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Yang diburu dalam hidup ini hanya maaf, ampunan dan rahmat Allah. Adakah yang lebih berharga selain itu? Yang dilakukan dalam hidup ini hanya amal shaleh, sabar dan takwa. Adakah ikhtiar yang lebih hebat dari itu semua?

Pernak pernik perjalanan manusia dalam surat Al-Baqarah ditutup dengan permohonan maaf, ampunan dan rahmat Allah. Bukankah surat Al-Baqarah merupakan bimbingan dalam mengelola masyarakat, bisnis, perang dan negara? Bukankah surat Al-Baqarah diturunkan setelah Rasulullah saw di Madinah untuk membangun peradaban?

Dalam shalat, saat duduk di antara dua sujud, deretan utama yang diminta adalah maaf, ampunan dan rahmat Allah. Doa-doa yang dipanjatkan oleh para Nabi dan Rasul, paling banyak memuat permohonan maaf, ampunan dan rahmat Allah.

Doa-doa yang ditujukan bagi yang sudah wafat pun, agar dilimpahkan maaf, ampunan dan rahmat Allah. Bukankah Rasulullah saw pun masuk surga karena rahmat-Nya? Bukankah kebaikan di dunia dan akherat karena rahmat-Nya?

Bagaimana menjalani hidup ini? Bagaimana menjalani liku-liku hidup ini? Jangan pernah berhenti beramal kebaikan. Agar menjadi amal jariah. Agar menjadi tabungan. Apapun yang menimpa, teruslah berorientasi untuk membangun kebaikan.

Hidup ini berproses, tak tahu kapan sesuatu bisa diraih dan terwujud. Maka, dibutuhkan kesabaran. Membangun sesuatu tidak bisa langsung jadi. Sebab hanya Allah yang bisa, "Kun fayakun." Sabar sebuah kesadaran bahwa kita hanya seorang hamba.

Ingin beruntung? Bertakwalah. Jangan mengandalkan kekuatan dan sumber daya yang dimiliki. Hidup melelahkan dan energi terkuras habis karena mengandalkan diri. Bertakwalah, maka jalan kemudahan terpampang luas.

Rakyat Palestina Akan Kembali ke Tanah Airnya? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Banyak rakyat Palestina terusir dan terus diusir dari...

Rakyat Palestina Akan Kembali ke Tanah Airnya?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Banyak rakyat Palestina terusir dan terus diusir dari tanah airnya sejak 1948. Saat penjajah Israel bersama Inggris dan Amerika menduduki negri Palestina. Rakyat Palestina menjadi pengungsi di sejumlah negara. Bagaimana nasib mereka? Bisakah kembali ke negrinya?

Nabi Yusuf terusir dari ayahnya di Palestina. Persengkongkolan saudara-saudaranya untuk membunuhnya. Mereka memasukannya ke sumur. Ternyata ada kafilah yang lewat, lalu menjadikannya budak di Mesir. Bukankah Nabi Yusuf kembali kepada ayahnya?

Nabi Musa terusir dari Mesir. Para penguasa mengejarnya untuk dibunuh. Nabi Musa mengungsi ke Madyan. Setelah 10 tahun kembali ke Mesir. Begitupun dengan Nabi Isa yang hidupnya dalam pengembaraan karena hendak dibunuh oleh sekelompok Israel.

Saat Rasulullah saw menerima wahyu, paman Siti Khadijah yang ahlul kitab, menyampaikan bahwa yang datang ke Rasulullah saw adalah Jibril seperti yang datang kepada Nabi Musa. Kelak, Rasulullah saw akan diusir dan dimusuhi oleh kaumnya, lalu kembali ke Mekah.

Takdir terusir, itulah takdir para Nabi dan Rasul. Rakyat Palestina mengalami takdir yang sama. Takdir Rakyat Palestina menghadapi kekejaman penjajah Israel yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Apakah rakyat Palestina bisa kembali ke tanah airnya?

Dalam surat Ibrahim ayat 13-14, Allah berfirman, "Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, 'Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negri kami." Lalu Allah mewahyukan kepada para Nabi, "Kami pasti akan membinasakan orang zalim itu. Dan, Kami pasti akan menempatkan kamu di negri-negri itu sesudah mereka."

Penjajah Israel telah mengusir rakyat Palestina dengan pencaplokan tanah, tembakan tank dan pesawat, rudal, bom, drone, dan ragam senjata yang bengis. Penjajah Israel telah mengambil rumah dan membangun pemukiman Yahudi untuk merampas tanah hingga membumi hanguskannya. Lembaga dunia yang mengurus pengungsi Palestina berusaha dikebiri sehingga bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk ke Palestina. Apakah akan berhasil mengusir rakyat Palestina dari tanah airnya?

Allah telah berjanji kepada rakyat Palestina bahwa Allah yang akan menghancurkan kezaliman penjajah Israel dan mengembalikan tanah Palestina kepada rakyat Palestina. Mana yang lebih diyakini? Janji Allah atau kekejaman penjajah Israel yang didukung oleh negara adidaya beserta sekutunya?

Bersama Rombongan Mulia Akidah bagi mukmin adalah tanah air, bangsa dan keluarganya. Oleh karena itu, semua manusia berhimpun pa...

Bersama Rombongan Mulia



Akidah bagi mukmin adalah tanah air, bangsa dan keluarganya. Oleh karena itu, semua manusia berhimpun padanya dan bertumpu atasnya. Bukan seperti binatang yang berhimpun pada rumput, tempat pengembalaan, pepohonan dan padang yang membentang.

Mukmin tidak bernasab kepada keturunan, tetapi bagian dari satu rombongan yang mulia. Rombongan yang terhormat itu adalah Nuh, Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaqub, Yusuf, Musa, Isa dan Muhammad saw.

Rombongan yang mulia ini, yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman sejak dulu, dengan terus menghadapi-sebagaimana tampak dalam goresan Al-Qur'an-berbagai macam-macam perjalanan yang memang sudah ditakdirkan untuk harus dilalui.

Yang dihadapi berbagai macam sikap manusia yang mirip-mirip, bahaya yang mirip-mirip, dan pengalaman yang mirip-mirip, di sepanjang perjalanan zaman dan masa, perubahan tempat dan berbilangnya golongan manusia.

Mereka juga menghadapi kesesatan, kebutaan, penyimpangan, hawa nafsu, kesewenangan, kezaliman, teror dan ancaman. Akan tetapi, mereka terus berjalan di jalannya dengan langkah yang mantap, hati yang tenang, percaya kepada pertolongan Allah, menggantungkan harapan kepada-Nya dan selalu menantikan realisasi janji Allah yang benar dan pasti pada setiap langkahnya.

Sikap manusia yang mereka hadapi adalah sama, pengalamannya sama, ancamannya sama, keyakinannya sama, dan yang dijanjikan untuk mereka pun sama, yaitu yang dijanjikan kepada rombongan yang terhormat ini.

Dan, akibat yang mereka nantikan juga sama, yaitu akibat yang dinantikan oleh orang-orang mukmin di ujung perjalanan mereka, sedang mereka menghadapi kesewenangan, teror dan ancaman.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fi Zilalil Qur'an Jilid 1, GIP

Cakrawala Kehidupan Hidup di bawah naungan Al-Qur'an berarti menikmati gambaran yang sempurna, lengkap, tinggi dan bersih ba...

Cakrawala Kehidupan


Hidup di bawah naungan Al-Qur'an berarti menikmati gambaran yang sempurna, lengkap, tinggi dan bersih bagi alam wujud ini, tentang tujuan alam wujud ini seluruhnya dan tujuan wujud manusia.

Bandingkan dengan konsepsi kejahiliahan tempat manusia hidup, "Bagaimana bisa hidup dalam kubangan yang busuk, dataran yang paling rendah  dan kegelapan yang hitam pekat, sementara di sisi lain ada pengembalaan yang subur, pendakian yang tinggi dan cahaya yang cemerlang?"

Dengan hidup di bawah naungan Al-Qur'an, terasa simponi yang indah antara gerak kehidupan manusia yang dikehendaki Allah dan gerak alam semesta yang diciptakan-Nya. 

Sedangkan kejahiliahan penyebab kejatuhan yang dialami manusia karena menyimpang dari sunnah kauniyah dan benturan antara ajaran yang rusak serta jahat yang telah lama bercokol di atasnya.

Dengan hidup di bawah naungan Al-Qur'an, terlihat alam wujud ini jauh lebih besar daripada kenyataan lahiriah yang terlihat ini. Lebih besar hakikatnya, lebih banyak sisinya.

Ia adalah alam gaib dan alam nyata. Ia adalah dunia dan akhirat. Pertumbuhan manusia terus berkembang di cabang-cabang dari ruang lingkup yang amat panjang ini.

Kematian bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi sebuah tahapan perjalanan itu sendiri. Padahal, apa yang didapatkan manusia di muka bumi ini bukanlah bagiannya secara keseluruhan, melainkan hanya sejumput kecil saja dari bagiannya itu. Balasan yang terluput darinya di sini, tidak akan terluput di sana. Maka, tidak ada penganiayaan, tidak ada pengurangan dan tidak ada penyia-nyiaan.

Perjalanan yang ditempuhnya di bumi ini hanya sebuah perjalanan di alam kehidupan yang biasa berlaku.  Sedang dunia yang jujur dan penyayang adalah yang punya ruh yang saling bertemu dan bertegur sapa, dan menuju kepada Pencipta Yang Maha Esa, yang kepada-Nyalah ruh orang mukmin dalam kekhusyuan.

"Hanya kepada Allahlah sujud segala apa yang di langit dan di bumi." Manakah gerangan kesenangan, kelapangan, dan ketenangan yang datang ke dalam hati seperti gambaran yang komplet, sempurna, lapang dan benar ini?

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fi Zilalil Qur'an Jilid 1, GIP

Kejahiliahan Seperti Rengekkan Anak Kecil Hidup di bawah naungan Al-Qur'an adalah sebuah nikmat. Nikmat yang tidak dimengert...

Kejahiliahan Seperti Rengekkan Anak Kecil


Hidup di bawah naungan Al-Qur'an adalah sebuah nikmat. Nikmat yang tidak dimengerti kecuali oleh yang merasakannya. Nikmat yang mengangkat harkat usia manusia, menjadikannya diberkahi dan disucikan.

Segala puji milik Allah yang telah memberikan karunia dengan hidup di bawah naungan Al-Qur'an dalam rentang waktu, yang nikmatnya dirasakan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dirasakan nikmat ini yang membuat usia bermakna, diberkahi dan suci bersih.

Menempuh hidup dengan mendengarkan Allah Yang Mahasuci berbicara pada diri dengan Al-Qur'an, padahal manusia hanya hamba yang kecil. Adakah penghormatan bagi manusia seperti penghormatan yang tinggi dan mulia seperti ini?

Adakah pemaknaan dan peningkatan harkat manusia seperti yang diberikan Al-Qur'an ini? Kedudukan manakah yang lebih mulia yang diberikan oleh Pencipta Yang Mahamulia kepada manusia?

Dengan hidup dibawah naungan Al-Qur'an. Dari tempat yang tinggi, terlihat kejahiliahan yang bergelombang di muka bumi, terlihat kepentingan para penghuninya yang kecil tak berarti.

Terlihat kekaguman orang-orang jahiliah terhadap apa yang mereka miliki bagaikan kanak-kanak. Pikiran, kepentingan dan perhatiannya bagaikan anak kecil. Permainan, pekerjaan dan tutur katanya seperti anak kecil.

Mengapakah manusia ini? Mereka terbenam di dalam lumpur lingkungan, tanpa bisa dan mau mendengar seruan yang luhur dan mulia, seruan yang mengangkat harkat kehidupan, menjadikannya diberkahi dan mensucikannya?

Sumber: 
Sayid Qutb, Tafsir Fi Zilalil Qur'an Jilid 1, GIP

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)