basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Karakter Pemakmur Bumi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Manusia diciptakan dari tanah. Allah mentakdirkan manusia sebagai pemakmurnya...

Karakter Pemakmur Bumi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Manusia diciptakan dari tanah. Allah mentakdirkan manusia sebagai pemakmurnya. Sebagai pengolah dan menikmati hasilnya. Menanam agar bermunculan kekayaannya. Bagaimana karakter pemakmur?

Bagaimana cara memakmurkan? Hanya cukup dua karakter, beristighfar dan bertaubat. Beristighfar sangat sensitif terhadap yang telah dilakukan dan terjadi. Sensitif terhadap kesalahan, kekurangan, kelemahan dan tahu yang harus diperbaiki. Paham ilmu, teknologi dan strategi yang harus dilakukan.

Bertaubat berarti selalu melakukan langkah baru setelah beristighfar. Apa amal shaleh yang harus dilakukan? Implementasi terbaru apa yang dilakukan? Dengan beristighfar dan bertaubat, setiap hari terjadi perbaikan dan pertumbuhan baru.

Tak terjadi keterlenaan. Tak rerjadi keterpedayaan. Tak terjadi kemandekan. Tak ada sebab kehancuran yang terus dilakukan. Semuanya dihapus dengan taubatnya.

Nabi Yunus pernah bertindak salah. Istighfar dan taubatnya, memperbaiki keadaannya. Rahmat Allah kembali mengucur. Doanya dikabulkan Allah.

Semua obsesi terwujud bila melanggengkan istighfar dan taubat. Keduanya membawa manusia pada kesesuaian langkah dengan hukum alam yang telah ditetapkan Allah. Langkahnya beriringan dengan Kehendak-Nya.

Menjadi pemakmur bumi hanya dengan beristighfar dan taubat. Memahami masa lalu, memahami strategi dan eksekusinya. Seperti itu perputaran langkahnya.

Berbenturan dengan Takdir-Nya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ada cita-cita yang yang masih belum terealisasi. Yaitu, tidak bersele...

Berbenturan dengan Takdir-Nya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ada cita-cita yang yang masih belum terealisasi. Yaitu, tidak berselera terhadap dunia. Bila akhirnya adalah kematian, maka obsesi terbesar bukankah terbebas dari hasrat dunia?

Diri ini masih banyak keinginan yang tak selaras dengan takdir-Nya. Keinginan selalu berargumentasi takdir-Nya. Keinginan merasa lebih baik dari kehendak-Nya. Inilah kerusakan diri yang parah.

Selama diri masih mempertanyakan takdir-Nya, yang ada hanya keresahan, ketidakpuasan, ketakutan, merasa gagal dan kesal terhadap diri, hingga taraf depresi dan stress. Semuanya akan terus mengepung, karena hawa nafsu selalu memberontak terhadap takdir-Nya.

Keinginan hanya memperlenakan dan memanjakan. Keinginan sering kali tanpa akal sehat. Keinginan terkadang tak sesuai dengan kebutuhan, kelak bisa menghancurkannya. Sedangkan takdir-Nya dipenuhi dengan ilmu dan rahmat-Nya.

Keinginan dan takdir-Nya sering kali dibenturkan. Agar tahu, apakah menjadi hamba ego diri atau hamba Allah? Agar diri bisa intropeksi tentang jati diri.

Saat terjadi benturan, apa yang ditanyakan? Mengapa diri belum menerima takdir-Nya? Atau mengapa takdir belum sesuai keinginannya?

Ujian terbesar ada di hati. Medan pertempuran terdahsyat ada di hati. Pertempuran di hati menjadi penentu kemenangan di medan kehidupan nyata.

Hanya Meminta Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hanya meminta, itulah akhlak hamba kepada Allah Sang Pemilik Semesta Alam. Hanya memin...


Hanya Meminta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Hanya meminta, itulah akhlak hamba kepada Allah Sang Pemilik Semesta Alam. Hanya meminta, itulah yang hanya bisa dilakukan oleh seorang hamba. Mengapa manusia merasa hebat, segalanya bisa dilakukannya sendiri?

Semuanya sesat, kecuali yang Allah beri petunjuk. Semuanya lapar, kecuali yang Allah beri makan. Semuanya telanjang, kecuali yang Allah beri pakaian. Maka, mintalah semuanya kepada Allah.

Andai Allah tidak menurunkan kitab suci dan mengutus para Nabi dan Rasul, bukankah manusia sesat? Bila Allah tidak menciptakan tumbuhan dan hewan, bukankah manusia akan kelaparan dan telanjang? Allah yang menyediakan, manusia hanya meminta saja.

Saat para Nabi dan Rasul menghadapi persoalan, apa yang dilakukan pertama kali? Menunggu wahyu Allah. Setelah itu, meminta atau berdoa kepada Allah? Kekuatan penghulu para Nabi pun, Rasulullah saw, berada dibalik doa-doanya. Hanya meminta.

Seorang Sahabat dililit hutang, Rasulullah saw mengajar doa kepadanya. Siti Fatimah kelaparan di rumahnya, Rasulullah saw mengajar doa kepada putrinya. Solusi hidup hanya tinggal meminta saja pada Allah swt.

Syarat utama permintaan dikabulkan hanya rezeki yang halal yang masuk ke perut. Bila haram, maka seperti tanah yang disiram racun, tidak akan bisa ditanami apa pun.

Dikabulkannya permintaan hanya butuh keyakinan. Sebab Allah sudah menjamin keterkabulan doa. Apakah ada doa para Nabi dan Rasul yang tidak dikabulkan? Setelah itu bersabarlah.

Gejolak Jiwa Nabi Ayyub Saat Diuji Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Buya Hamka, di Tafsir Al-Azharnya, mengatakan bahwa lamanya cobaa...

Gejolak Jiwa Nabi Ayyub Saat Diuji

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Buya Hamka, di Tafsir Al-Azharnya, mengatakan bahwa lamanya cobaan yang dialami oleh Nabi Ayyub berlangsung selama  14 hingga 18 tahun. Ini sebuah periode yang cukup lama. Cobaannya, perpaduan antara sakit yang tak kunjung sembuh dan kemiskinan yang luar biasa. Bukankah sangat berat?

Bila hanya sakit, namun masih ada sedikit harta, masih ada harapan untuk sembuh dengan berobat. Bila miskin, namun masih sehat, masih ada harapan untuk kaya kembali dengan berusaha. Namun, bila keduanya berpadu, apakah ada jalan keluar dari cobaan ini?

Ujian yang rentang waktunya cukup lama tersebut, apa gejolak di dada Nabi Ayyub? Apa ungkapan pembicaraan yang tercatat dari lisan Nabi Ayyub? Ternyata Nabi Ayyub sangat sedikit berbicara. Ini tanda, jiwanya sangat tentram. Ini tanda keridhaanya terhadap takdir-Nya. Bukankah, takdir-Nya merupakan rahmat-Nya?

Ibnu Arabi menyimpulkan hanya ada dua ucapan yang direkam dalam sejarah. Pertama, di surat Al-Anbiyaa ayat 83, "Sesungguhnya aku telah disentuh kemelaratan, padahal Engkau adalah maha penyayang diantara sekalian yang Penyayang." Nabi Ayyub hanya mengungkapkan fakta saja, setelah itu mengagungkan asmaulhusna-Nya Allah.

Ucapan Nabi Ayyub yang kedua dicatat dalam surat Shaad ayat 41, "Sesungguhnya aku telah diganggu syetan dengan kepayahan dan siksaan." Ujian Nabi Ayyub bukan saja sakit yang berat dan kemiskinan yang pekat saja, tetapi juga godaan syetan yang luar biasa, sehingga jiwanya kepayahan dan tersiksa untuk menetralisir godaan dari syetan.

Dari dua ucapannya, ada ungkapan yang memuat fakta ujian yang dialaminya. Yaitu, kemelaratan dan gangguan syetan. Tak ada ungkapan keluh kesah atau pun segera diakhiri ujiannya.  Ujian yang terberat justru gangguan syetan bukan kemelaratannya. 

Ungkapan dari ucapan yang luar biasa dari Nabi Ayyub, "Engkau adalah yang maha penyayang di antara sekalian yang penyayang." Nabi Ayyub tetap memuji Allah, padahal tengah menghadapi ujian yang tidak diketahui solusinya. Nabi Ayyub telah menjadi model terbaik dalam bersabar.

Negri Saba Makmur Karena Sukses Mengelola Air Hujan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Negri Saba diberi gelar dalam Al-Qur'an seba...

Negri Saba Makmur Karena Sukses Mengelola Air Hujan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Negri Saba diberi gelar dalam Al-Qur'an sebagai negri yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun. Menurut Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azhar, dari penghasilan buminya timbul kemakmuran. Kemakmurannya menambah dekat pada Allah dan segala dosa diampuni selama dalam segala gerak gerik hidup itu Allah swt tidak dilupakan.

Qatadah meriwayatkan kemakmuran negri Saba. Jika, seseorang masuk ke tengah kebun dengan membawa keranjang dan menjunjung di atas kepalanya, maka buah-buahan yang telah masak dan ranum jatuh sendiri ke keranjang tanpa perlu dipetiknya. Setelah ia keluar, keranjangnya telah penuh dengan buah-buahan.

Buya Hamka menjelaskan kondisi geografis negri Saba, dimana kota tempat mereka diam itu terletak pada sebuah lembah yang subur permai yang diapit oleh dua buah gunung di kiri  dan kanannya. Kotanya dikelilingi oleh kebun-kebun sehingga tak pernah kekurangan makanan justru berlebihan.

Letak geografisnya pun berdekatan dengan negri-negri lainnya. Seperti, Syam, Hijaz dan Mesir sehingga hasil panen mudah didistribusikan dan dijual. Bila berjalan ke negri-negri tersebut pun, sepanjang perjalanan telah ada lembah di tengah padang pasir yang terdapat telaga sumber air yang berdekatan tanpa menempuh perjalanan berhari-hari. Di sana terdapat pemukim yang hidup sambil mengembalikan ternaknya. Perjalanan mereka pun sangat aman dan tidak melelahkan.

Negri Saba berawal dari sebuah negri yang tandus. Mengapa tiba-tiba menjadi negri yang makmur? Menurut Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, dalam Sirah Nabawiyahnya, karena mereka mencoba mengambil keuntungan dari air hujan yang terbuang sia-sia hingga bermuara ke laut. Air hujan yang sering menciptakan bencana dengan air bahnya  karena berlebihan, ditampung dengan membuat bendungan.

Rakyat Saba membangun bendungan Ma'rib untuk menampung air hujan dengan teknik yang sangat maju kala itu. Kemudian, air hujannya digunakan untuk mengairi ladang dan tanah perkebunan yang isinya tanaman indah dan buah yang menggiurkan.

Menurut Buya Hamka, air hujan yang ditampung digunakan untuk kebutuhan hidup, baik untuk makanan dan minuman ataupun untuk mengaliri kebun-kebun mereka sehingga sanggup membangun kebun-kebun yang luas di lereng-lereng gunung. Rupanya tanahnya sangat subur dan mengeluarkan hasil buah-buahan dan makanan yang lezat.

Tak Pernah Mendoakan Keburukan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Jangan pernah membalas karena sakit hati. Jangan pernah membalas den...

Tak Pernah Mendoakan Keburukan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Jangan pernah membalas karena sakit hati. Jangan pernah membalas dendam. Jangan pernah keburukan dibalas keburukan. Membalas akan sesuatu adalah urusan Allah. Biarkan Allah yang membalas sesuai kehendak-Nya. Bukankah tugas manusia hanya menjadi hamba-Nya?

Apakah para Nabi dan Rasul pernah membalaskan sakit hatinya? Pernah membalas keburukan kaumnya?  Nabi Nuh dan Hud hanya berdoa, "Ya Allah, tolonglah kami karena mereka telah mendustakan." Setelah itu biarkan Allah yang berkehendak.

Tetap bersama kaumnya, apa pun kedurhakaan kaumnya. Tetap berbuat baik dan menyadarkan kaumnya apa pun keburukan kaumnya. Tugas dakwah harus digengam erat apa pun tantangannya. Kisah Nabi Yunus menjadi pelajaran jangan pernah meninggalkan tugas yang diemban.

Nabi Yunus meninggalkan kaumnya saja dihukum oleh Allah dengan dimakan ikan paus, bagaimana bila membalas sakit hati pada kaumnya? Bagaimana bila memohonkan keburukan? Rasulullah saw melarang mendoakan keburukan bagi orang lain. Mengapa?

Jangan pernah membantu syetan dengan doa untuk keburukan orang lain. Sebab dalam kehidupan sudah ada rumus bakunya. Akhir kesudahan yang kafir, munafik, sesat, zalim dan durhaka sudah ada hukumnya. Mengapa harus mendoakan keburukan bagi mereka?

Mengapa kaum Nuh dan Hud diazab Allah? Bukan para Nabi dan Rasul yang meminta, tetapi kaumnya sendiri yang meminta. Kaumnya meminta azab disegerakan saat itu juga untuk mengejek para Nabi dan Rasul. Untuk memojokkan para Nabi dan Rasul bahwa ajarannya dusta.

Sedangkan para Nabi dan Rasul  mengatakan pada kaumnya bahwa tugasnya hanya berdakwah sedangkan tentang mengazab atau memberikan nikmat, semuanya urusan Allah. Bukankah tidak mengikuti kebenaran itu sebenarnya sudah kehancuran? Bukan tidak mengikuti firman Allah swt dan Sunnah Rasulullah saw sebenarnya sudah azab?

Yang Rendah, Yang Tersubur dan Paling Bermanfaat Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Jati diri manusia adalah tanah. Tanah yang paling r...

Yang Rendah, Yang Tersubur dan Paling Bermanfaat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Jati diri manusia adalah tanah. Tanah yang paling rendah, itulah yang paling subur. Karena air, sampah dan humus yang terhanyut akan berakhir di lokasi yang paling rendah. Mata air dan sungai berada di lokasi yang paling rendah.

Lautan terluas berada di bagian bumi yang paling rendah. Sebagai besar luas bumi merupakan dataran rendah yang kemudian terbentuk lautan. Di lautan, kekayaan tersimpan tak terhingga. Yang paling banyak menampung kehidupan adalah tanah yang paling rendah. Bukan yang paling tinggi.

Tanah yang paling subur adalah tanah yang paling banyak dipenuhi kotoran, sampah dan bangkai. Tanah yang paling subur adalah yang berwarna hitam bukan yang paling putih atau berwarna. Yang dianggap kotor dan hina, justru yang paling dicari untuk menumbuhkan tanaman.

Untuk membangun bendungan atau waduk, yang dibutuhkan dan dicari adalah daerah yang paling rendah di antara perbukitan. Hanya dataran yang rendah yang bisa menampung dan menghimpun air hujan, sungai dan mata air.

Di pegunungan dan perbukitan, lahan yang ditanami oleh para petani adalah daerah yang paling rendah. Binatang hutan atau gunung, saat kelaparan mencari daerah yang rendah untuk mendapatkan makanan. Kebermanfaatan ada di lokasi yang rendah. Kota-kota lebih banyak yang dibangun di dataran rendah.

Bila yang rendah menjadi tanah yang paling subur, mengapa manusia yang berasal dari tanah justru berlomba dengan kegagahan, kesombongan, takabur dan merendahkan yang lain? Padahal Allah pun akan menghancurkan kesombongan manusia agar kembali kepada karakter asal tanah yaitu kerendahan.

Sebab kehancuran manusia adalah kesombongan. Dengan kesombongan ini manusia menghancurkan kebenaran dan merendahkan makhluk-Nya. Yang sombong pum diharamkan memasuki surga-Nya Allah karena telah mengikrarkan diri ingin menyamai Tuhan.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)