basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Puasa, Benteng Kokoh Agar Fokus Ekspansi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Puasa adalah perisai. Puasa adalah benteng. Hidup adalah pe...

Puasa, Benteng Kokoh Agar Fokus Ekspansi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Puasa adalah perisai. Puasa adalah benteng. Hidup adalah pertempuran terhadap semua ujian dan godaan hidup. Hidup adalah pergumulan dengan fitnah-fitnah kehidupan. Bagaimana menangkis yang paling mudah? Bagaimana cara berlindung dalam kelemahan sebagai manusia?  Bangunlah benteng. Buatlah perisai.

Musuh menyerang dengan senjata tercanggih dan strategi yang tak terpikirkan. Dengan tipu muslihat dan kamuflase. Jangan pernah keluar dari benteng. Jangan pernah melepaskan perisai. Sekali keluar, akan mudah dihancurkan.

Khalid bin Walid mengepung kota Damaskus. Berbulan-bulan tak bisa ditundukkan. Bagaimana cara mengalahkannya? Menggoda agar pasukan lawan keluar dari benteng. 800 tahun kaum Muslimin berusaha menaklukkan Konstantinopel namun selalu gagal. Bagaimana akhirnya bisa ditaklukkan? Ada prajurit Binzantium yang lupa menutup pintu  benteng. Akhirnya kaum Muslimin berhasil menerobos masuk.

Manusia itu lemah. Agar terlindungi dari semua ancaman, bangunlah benteng. Manusia itu bodoh terhadap kelicikan syahwat dan bisikan syetan. Agar terlindungi dari kelicikannya, bangunlah benteng. Jangan sekali-kali keluar dari benteng tersebut.

Bagaimana menghadapi serbuan 10.000 gabungan pasukan Musyrikin Quraisy, kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi di Madinah? Rasulullah saw memanfaatkan bukit-bukit bebatuan yang terjal dan menggali parit. Setelah itu memporakporandakan lawan dengan cara sederhana.  Ali bin  Abi Thalib mengalahkan Yahudi di Khaibar dengan membobol pintu benteng dengan tangannya sendiri.

Seekor semut, rayap dan cacing  menjadi sulit dijadikan mangsa saat berlindung di benteng yang di bawah tanah. Seluruh kecanggihan teknologi negara adi daya tak berguna ketika perlawanan rakyat Palestina berlindung di terowongan Gaza. Yang lemah, menjadi kuat saat berlindung di balik benteng.

Benteng bukan sekedar untuk berlindung, tetapi juga menguras habis energi lawan. Benteng bukan sekedar untuk bertahan tetapi agar fokus menyerang. Bukankah setiap serangan diawali dari perlindungan pasukan dan infrastrukturnya? Saat terlindungi dari hawa nafsu dan syetan, manusia bisa mengupgrade  kuantitas dan kualitas ketaatan kepada Allah l. 

Syarat Kesuksesan Hanya Sabar Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapakah kaum yang dimenangkan dan ditolong Allah? Bukan yang pintar d...

Syarat Kesuksesan Hanya Sabar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapakah kaum yang dimenangkan dan ditolong Allah? Bukan yang pintar dengan tingkat kecerdasan tinggi. Bukan kaum yang harta dan pengikutnya banyak. Bukan kaum yang teknologi dan sumber dayanya melimpah.   Bukan kaum yang peradabannya tertinggi. Ada syarat yang telah diungkap dalam Al-Qur'an.

Yang ditolong dan dimenangkan Allah pasti sukses dan bahagia. Pasti dimuliakan dan diangkat derajatnya. Pasti paling tinggi peradabannya. Pasti tentram, aman dan sejahtera. Lalu apa modalnya?

Allah memberikan pertolongan pada yang sabar. Allah melimpahkan kemenangan pada yang sabar. Walaupun sebelumnya yang sabar ini ditertawakan dan diperolok-olok. Karena semua orang menyaksikannya melihatnya sebagai orang gila dan bodoh. Mengapa?

Sabar dalam keterbatasan. Sabar dalam keterhimpitan. Sabar dalam ketidakpastian. Sabar dalam kekurangan. Sabar atas ketidakjelasan masa depan. Orang lain melihatnya tak memiliki faktor apapun untuk menang. Mengapa terus melangkah dan bertahan?

Sabar menandakan ada keyakinan internal yang kuat mendalam. Keyakinan yang tidak tergoyahkan oleh carut marut situasi eksternal lingkungan. Keyakinan teguh akan rahmat Allah. Teguh karena yakin Allah sebagai Illah dan Rabb. Inilah modal nafas panjangnya.

Yakin karena Allah bisa merubah semua kondisi hanya dengan "Kun Fayakun-Nya". Keyakinan ini menjalar dari hati hingga ke mindsetnya. Dari pikiran hingga ke strategi dan pelaksanaannya.

Sabar hingga Allah menentukan waktu pertolongan dan kemenangannya. Bukankah Allah tidak pernah menyalahi janji-Nya? Semua sumber daya apa pun tak berguna bila tidak ada kesabaran. Semua yang terbatas menjadi berlimpah dan efektif bila ada kesabaran.

Memahami Alam, Memahami Pola Hidup Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Bagaimana mengetahui da...

Memahami Alam, Memahami Pola Hidup

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Bagaimana mengetahui dan membaca  kehendak-Nya? Salah satu jalannya dengan memperhatikan alam semesta. Alam semesta merupakan takdir-Nya. Bila ingin tahu akhir semua takdir pada manusia, perhatian takdir-Nya pada alam semesta.

Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Rahmat Allah ada pada kerikil, debu, bangkai, rumput dan seluruh makhluk-Nya. Rahmat Allah pun meliputi seluruh raga manusia. Bila seluruhnya rahmat, adakah yang perlu dikhawatirkan dari kehidupan?

Alam semesta tercipta dalam keteraturan, tak ada yang tiba-tiba terjadi. Malam dan siang. Hembusan angin dan arus air. Semuanya terpola. Maka kehidupan ini pun harus didesain  dengan terpola. Agar terpola harus ada aturannya.

Seluruh planet berputar. Gunung yang dianggap diam pun, padahal bergerak. Yang tidak memiliki kaki pun bergerak dengan tubuhnya. Para Nabi dan Rasul merupakan para penjelajah dunia. Allah telah mentakdirkan  seluruh makhluk-Nya untuk bergerak.

Matahari muncul dimulai dengan terbit. Tumbuhan membesar dimulai dengan sebuah tunas. Semua hewan dimulai dengan bayi. Dari lemah menuju kuat. Bila kuat, berarti menuju lemah. Semua proses kehidupan berjalan secara bertahap.

Semua telah ditetapkan waktu panennya. Ada yang panen 3-4 bulan, 7-12 bulan, 3-5 tahun hingga 10 tahun. Jangan khawatir akan ketidaksuksesan, karena tidak pernah ada. Yang dibutuhkan hanya terus menanam dan mengolah sambil sabar menunggu waktu berbuahnya.

Selalu ada perbedaan ekstrim. Dari terang ke gelap. Dari hujan ke kemarau. Dari cerah ke mendung. Dimana posisi sekarang? Berarti bersiaplah melompat ke titik berikutnya. Karena sebenarnya tidak ada kondisi yang tidak pernah berubah.

Al-Qur'an, Alam Semesta dan Sains Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sejak berkebun, jadi suka dengan sains. Sains itu sangat seder...

Al-Qur'an, Alam Semesta dan Sains

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Sejak berkebun, jadi suka dengan sains. Sains itu sangat sederhana hanya dengan memperhatikan alam semesta. Karakter alam semesta yang teratur menjadi sangat mudah dipahami dan didayagunakan kemanfaatannya.

Alam semesta itu berbicara. Alam semesta memperkenalkan dan mengungkapkan jati dirinya sejak pertama kali bertemu. Bila terus diperhatikan, diamati dan disayangi, alam semesta akan semakin membuka dirinya.

Berinteraksi dengan alam semesta membuahkan kemudahan hidup. Seperti mereka yang telah menjinakkan kuda, ikan, ayam dan burung. Bukan sekedar pendayagunaannya, tetapi bagaimana yang ada pada diri alam semesta diubah menjadi teknologi. Ide dan teknologi hari ini didapatkan dari mencontek alam semesta.

Semua yang ada di alam semesta tidak ada yang sia-sia.  Manusia bisa mengambil manfaatnya, seperti sampah yang bau, bangkai, dan cacing  bukankah menyuburkan tanah?

Bagaimana cara memanfaatkan yang ada di alam semesta? Contohlah alam semesta. Alam semesta itu cerminan ilmu Allah. Sebab Allah telah menempatkan pada posisi yang paling maksimal kemanfaatannya.

Bagaimana memadukan penciptaan dengan keindahan? Bagaimana cara memelihara yang berkelanjutan? Bagaimana setiap unsur saling terhubung secara harmonis? Bagaimana keragaman menjadi satu sistem seperti tubuh?  Semuanya ada di alam semesta..

Manusia dapat mentransformasikan alam semesta menjadi sains dan teknologi karena dianugerahi akal oleh Allah. Al-Qur'an memandu akal dalam memahami alam semesta sehingga memahami tanda-tanda kebesaran Allah dan sistem alam semesta. Al-Qur'an, alam semesta, sains dan teknologi sebuah satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Dari Kefrontalan Menjadi Berpasangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tanaman dan hewan berpasangan. Manusia berpasangan. Yang tidak ...

Dari Kefrontalan Menjadi Berpasangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Tanaman dan hewan berpasangan. Manusia berpasangan. Yang tidak diketahui manusia juga berpasangan. Seluruh makhluk berkembang biak dengan berpasangan. Mengapa harus berpasangan? Yang Berdiri Sendiri hanya Allah Yang Ahad.

Berpasangan membangun keberlangsungan. Bagaimana andai hanya ada malam saja? Siang saja? Bagaimana bila ada air saja? Api saja? Dengan berpasangan semuanya berada dalam keseimbangan. Dititik inilah semua yang ada di alam semesta bermanfaat optimal.

Berpasangan menghindari dari ketergelinciran dan kehancuran. Bagaimana bila hanya ada gas mobil, tanpa rem? Bagaimana bila hanya ada tanah datar tanpa gunung? Bagaimana bila hanya ada tanjakan tanpa turunan?

Tulang yang keras diselimuti oleh daging yang lembut. Di dalam tulang yang keras terdapat sumsum yang lunak. Yang lunak melindungi yang keras. Yang keras melindungi yang lunak. Semuanya saling melindungi.

Buah-buahan, di luarnya lunak. Namun bijinya di dalam sangat keras. Lunak agar seluruh makhluk dapat menikmati. Biji yang keras untuk menjaga keberlangsungan generasi. Ini gambaran keseimbangan menikmati dan menyiapkan masa depan dan generasi pelanjut.

Awalnya lunak kemudian menjadi keras. Namun yang lunak pun dapat menembus yang keras. Perhatikan tunas kelapa yang lunak bisa menembus tempurung dan kulit sabut yang keras. Tunas yang lunak kemudian menjadi batang pohon kelapa yang lunak.

Perhatikan cara Allah memadukan yang lembut dan keras. Perhatikan bagaimana Allah menempatkan, memadukan dan mengkombinasikan yang berbeda sangat frontal menjadi sesuatu yang berpasangan dan  menyeimbangkan sehingga menghadirkan kemanfaatan optimal.

Rahmat Allah Pada Biji-Bijian Makanan Pokok Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Biji kacang-kacangan, padi, dan gandum, berbeda dengan b...

Rahmat Allah Pada Biji-Bijian Makanan Pokok

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Biji kacang-kacangan, padi, dan gandum, berbeda dengan buah lainnya. Buah-buahan, bijinya terpisah dengan bagian yang dikonsumsi, seperti alpukat dan mangga. Namun biji kacang-kacangan, padi, dan gandum justru yang dikonsumsi. Mengapa berbeda?

Biji-bijian memiliki daya tahan hingga bertahun-tahun. Seperti kisah Nabi Yusuf yang bisa menyimpan biji gandum beserta tangkainya selama 7 tahun. Biji-bijian cukup keras dan kecil sehingga dalam pendistribusiannya tidak membutuhkan kemasan khusus. Sehingga bisa disebarluaskan dengan mudah ke pelosok bumi.

Biji-bijian yang menjadi konsumsi pokok manusia memiliki keunikan, bila kulitnya dilepaskan dan terkena air yang panas maka akan menjadi lunak untuk dikonsumsi. Sekeras apapun dapat dilunakan dengan air. Dalam keras mengandung kelembutan.

Tanaman yang menjadi konsumsi pokok berbentuk kecil dan tidak tinggi, sehingga bisa ditanam dimanapun dalam lahan yang sempit. Umur panennya pun 3-4 bulan saja sehingga memotivasi untuk menanam karena cepat menghasilkan.

Karakter tanaman untuk konsumsi pokok cukup beragam. Ada yang membutuhkan air. Ada juga tak membutuhkan air yang banyak. Di setiap musim manusia bisa menanamnya. Jadi  mengapa masih ada paceklik  di musim tertentu?

Memelihara biji tanaman makanan pokok sangat mudah dan sederhana, cukup dikeringkan dengan cahaya matahari. Tak perlu teknologi luar biasa. Tak butuh ilmu yang mumpuni. Siapapun bisa melakukan dimana saja.

Bila masih ada kelaparan dan melambungnya harga makanan pokok, bukan karena bumi tidak bisa menyediakan makanan. Tetapi, ada kesalahan manajemen dan kebijakan yang dilakukan oleh manusia.

Menguak Nikmat Rerumputan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ukuran biji-bijian mengapa berbeda? Semakin kecil semakin cepat mengeluar...

Menguak Nikmat Rerumputan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ukuran biji-bijian mengapa berbeda? Semakin kecil semakin cepat mengeluarkan tunas, umur tumbuhnya lebih pendek, namun cepat berbuahnya. Semakin kecil, semakin mudah dimobilisasi kemana pun. Bahkan bisa dimobilisasi oleh angin.

Semakin kecil semakin dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Mengapa biji rerumputan sangat kecil? Karena rerumputan sumber utama makanan hewan-hewan yang kelak di konsumsi oleh rantai makanan berikutnya. Bila tidak ada rumput, maka seluruh makhluk akan kelaparan.

Rerumputan bermanfaat untuk menghidupkan kembali tanah yang gersang, tandus dan mati. Awal kesuburan tanah dimulai dengan tumbuhnya rerumputan. Kelak, rumputlah yang akan memelihara air hujan di tanah, menggemburkan tanah, memelihara dedaunan yang kering yang kelak menjadi pupuk organik.

Dengan rerumputan, tanah yang subur dipermukaan tanah akan terjaga. Humus tidak terbawa air hujan. Tanah menjadi kokoh tidak tererosi oleh air hujan.

Dengan rerumputan, tanah yang mati semakin cepat dihidupkan. Bukankah tumbuhan yang paling mudah diubah menjadi kompos adalah rerumputan? Bukankah tanah yang tandus cepat menjadi indah dengan tumbuhnya rerumputan?

Keteduhan rerumputan. Lunaknya akar, batang dan daunnya, membuat hewan tanah yang kecil mungil tertarik untuk hidup dibawah naungannya. Tanah pun menjadi tambah gembur, hasil karya dan kotoran hewan tanah menjadi nutrisi tanaman yang lebih besar dari rerumputan.

Apakah rerumputan itu gulma dan hama? Biarkan rerumputan hidup, karena dialah awal kehidupan sebidang tanah dimulai. Biarkan dia hidup sesuai ukurannya, sebab dia penopang dasar  kehidupan di muka bumi.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)