basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Dari Kefrontalan Menjadi Berpasangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tanaman dan hewan berpasangan. Manusia berpasangan. Yang tidak ...

Dari Kefrontalan Menjadi Berpasangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Tanaman dan hewan berpasangan. Manusia berpasangan. Yang tidak diketahui manusia juga berpasangan. Seluruh makhluk berkembang biak dengan berpasangan. Mengapa harus berpasangan? Yang Berdiri Sendiri hanya Allah Yang Ahad.

Berpasangan membangun keberlangsungan. Bagaimana andai hanya ada malam saja? Siang saja? Bagaimana bila ada air saja? Api saja? Dengan berpasangan semuanya berada dalam keseimbangan. Dititik inilah semua yang ada di alam semesta bermanfaat optimal.

Berpasangan menghindari dari ketergelinciran dan kehancuran. Bagaimana bila hanya ada gas mobil, tanpa rem? Bagaimana bila hanya ada tanah datar tanpa gunung? Bagaimana bila hanya ada tanjakan tanpa turunan?

Tulang yang keras diselimuti oleh daging yang lembut. Di dalam tulang yang keras terdapat sumsum yang lunak. Yang lunak melindungi yang keras. Yang keras melindungi yang lunak. Semuanya saling melindungi.

Buah-buahan, di luarnya lunak. Namun bijinya di dalam sangat keras. Lunak agar seluruh makhluk dapat menikmati. Biji yang keras untuk menjaga keberlangsungan generasi. Ini gambaran keseimbangan menikmati dan menyiapkan masa depan dan generasi pelanjut.

Awalnya lunak kemudian menjadi keras. Namun yang lunak pun dapat menembus yang keras. Perhatikan tunas kelapa yang lunak bisa menembus tempurung dan kulit sabut yang keras. Tunas yang lunak kemudian menjadi batang pohon kelapa yang lunak.

Perhatikan cara Allah memadukan yang lembut dan keras. Perhatikan bagaimana Allah menempatkan, memadukan dan mengkombinasikan yang berbeda sangat frontal menjadi sesuatu yang berpasangan dan  menyeimbangkan sehingga menghadirkan kemanfaatan optimal.

Rahmat Allah Pada Biji-Bijian Makanan Pokok Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Biji kacang-kacangan, padi, dan gandum, berbeda dengan b...

Rahmat Allah Pada Biji-Bijian Makanan Pokok

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Biji kacang-kacangan, padi, dan gandum, berbeda dengan buah lainnya. Buah-buahan, bijinya terpisah dengan bagian yang dikonsumsi, seperti alpukat dan mangga. Namun biji kacang-kacangan, padi, dan gandum justru yang dikonsumsi. Mengapa berbeda?

Biji-bijian memiliki daya tahan hingga bertahun-tahun. Seperti kisah Nabi Yusuf yang bisa menyimpan biji gandum beserta tangkainya selama 7 tahun. Biji-bijian cukup keras dan kecil sehingga dalam pendistribusiannya tidak membutuhkan kemasan khusus. Sehingga bisa disebarluaskan dengan mudah ke pelosok bumi.

Biji-bijian yang menjadi konsumsi pokok manusia memiliki keunikan, bila kulitnya dilepaskan dan terkena air yang panas maka akan menjadi lunak untuk dikonsumsi. Sekeras apapun dapat dilunakan dengan air. Dalam keras mengandung kelembutan.

Tanaman yang menjadi konsumsi pokok berbentuk kecil dan tidak tinggi, sehingga bisa ditanam dimanapun dalam lahan yang sempit. Umur panennya pun 3-4 bulan saja sehingga memotivasi untuk menanam karena cepat menghasilkan.

Karakter tanaman untuk konsumsi pokok cukup beragam. Ada yang membutuhkan air. Ada juga tak membutuhkan air yang banyak. Di setiap musim manusia bisa menanamnya. Jadi  mengapa masih ada paceklik  di musim tertentu?

Memelihara biji tanaman makanan pokok sangat mudah dan sederhana, cukup dikeringkan dengan cahaya matahari. Tak perlu teknologi luar biasa. Tak butuh ilmu yang mumpuni. Siapapun bisa melakukan dimana saja.

Bila masih ada kelaparan dan melambungnya harga makanan pokok, bukan karena bumi tidak bisa menyediakan makanan. Tetapi, ada kesalahan manajemen dan kebijakan yang dilakukan oleh manusia.

Menguak Nikmat Rerumputan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ukuran biji-bijian mengapa berbeda? Semakin kecil semakin cepat mengeluar...

Menguak Nikmat Rerumputan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ukuran biji-bijian mengapa berbeda? Semakin kecil semakin cepat mengeluarkan tunas, umur tumbuhnya lebih pendek, namun cepat berbuahnya. Semakin kecil, semakin mudah dimobilisasi kemana pun. Bahkan bisa dimobilisasi oleh angin.

Semakin kecil semakin dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Mengapa biji rerumputan sangat kecil? Karena rerumputan sumber utama makanan hewan-hewan yang kelak di konsumsi oleh rantai makanan berikutnya. Bila tidak ada rumput, maka seluruh makhluk akan kelaparan.

Rerumputan bermanfaat untuk menghidupkan kembali tanah yang gersang, tandus dan mati. Awal kesuburan tanah dimulai dengan tumbuhnya rerumputan. Kelak, rumputlah yang akan memelihara air hujan di tanah, menggemburkan tanah, memelihara dedaunan yang kering yang kelak menjadi pupuk organik.

Dengan rerumputan, tanah yang subur dipermukaan tanah akan terjaga. Humus tidak terbawa air hujan. Tanah menjadi kokoh tidak tererosi oleh air hujan.

Dengan rerumputan, tanah yang mati semakin cepat dihidupkan. Bukankah tumbuhan yang paling mudah diubah menjadi kompos adalah rerumputan? Bukankah tanah yang tandus cepat menjadi indah dengan tumbuhnya rerumputan?

Keteduhan rerumputan. Lunaknya akar, batang dan daunnya, membuat hewan tanah yang kecil mungil tertarik untuk hidup dibawah naungannya. Tanah pun menjadi tambah gembur, hasil karya dan kotoran hewan tanah menjadi nutrisi tanaman yang lebih besar dari rerumputan.

Apakah rerumputan itu gulma dan hama? Biarkan rerumputan hidup, karena dialah awal kehidupan sebidang tanah dimulai. Biarkan dia hidup sesuai ukurannya, sebab dia penopang dasar  kehidupan di muka bumi.

Kisah Biji Tanaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Awalnya bumi ini tandus. Lalu, Allah menghidupkannya. Bagaimana caranya? Sangat m...

Kisah Biji Tanaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Awalnya bumi ini tandus. Lalu, Allah menghidupkannya. Bagaimana caranya? Sangat mudah dan sederhana. Hanya menurunkan hujan. Apakah ada campur tangan manusia dalam turunnya hujan? Angin dan awan. Allah menghembuskan keduanya ke daerah yang dikehendaki-Nya, maka turunlah hujan.

Jadi apakah rezeki itu karya jerih payah manusia? Apakah kekayaan itu buah kepintaran dan ilmu manusia? Apakah solusi itu buah pemikiran yang mendalamnya manusia? Semuanya pemberian Allah. Manusia hanya mentaati Allah, bagaimana agar yang diinginkannya juga dikehendaki-Nya?

Darimana asal usul biji-bijian? Padahal sebelumnya alam semesta tidak ada? Dari biji-bijian ini manusia makan. Biji-bijian seperti rahim yang menjaga, melindungi, memelihara dan media penyiapan nutrisi bagi tunas-tunas yang tumbuh. Biji-bijian akan mengeluarkan tunas bila bersentuhan dengan tanah, air dan sinar matahari.

Bisakah manusia menciptakan biji-bijian yang baru? Adakah riset tanaman yang menghasilkan biji-bijian? Hanya tanaman yang bisa menghasilkan biji-bijian atas ijin Allah. Biji-bijian mampu hidup di semua medan kehidupan. Menunggu pertemuan dengan air, tanah dan sinar matahari.

Biji-bijian menyebar melalui angin, aliran air, hewan, dan sarana lainnya yang tak diketahui manusia. Menyebar ke tempat-tempat yang Allah kehendaki-Nya. Biji-bijian sangat berharga bagi manusia karena dari biji-bijian manusia hidup. Mengapa manusia lebih menghargai harta dan jabatan dibandingkan biji-bijian?

Satu biji tanaman, kelak bisa menghidupi seluruh manusia di muka bumi. Allah berjanji, dari satu pohon akan bercabang tujuh, dari tujuh cabang akan muncul sepuluh ranting,  hingga tak terhingga jumlahnya. Setiap satu ranting berpeluang satu buah yang akan menghasilkan biji-bijian baru.

Akankah manusia kelaparan? Andai setiap manusia menanam satu pohon, maka tidak akan ada yang kelaparan di muka bumi ini. Karena satu biji-bijian akan menghasilkan jumlah yang tak terhingga. Sayang manusia mengalihkan perhatiannya pada harta yang bukan kebutuhan pokoknya.

Melakukan Yang Pasti Terwujud Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Jalan yang lurus itu jalan-Nya Allah. Sang pemilik bumi dan langit. Te...


Melakukan Yang Pasti Terwujud

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Jalan yang lurus itu jalan-Nya Allah. Sang pemilik bumi dan langit. Tempat kembalinya segala urusan. Inilah jalan kepastian. Inilah ilmu pasti. Yang pasti justru diragukan oleh manusia?

Yang tidak pasti justru sangat diyakini. Bukunya menjadi best seller. Pembicaraannya dijadikan jalan hidup. Kiat suksesnya dijadikan pedoman. Inikah kebodohan manusia?

Qarun dikagumi sebagai simbol kesuksesan oleh rakyat Mesir. Banyak yang mengidolakannya menjadi sepertinya. Namun yang beriman dan berilmu melihatnya sebagai tindakan kebodohan. Bagaimana akhir Qarun?

Banyak orang yang ingin dekat dengan Firaun agar mendapatkan jabatan kekuasaan. Namun Nabi Musa justru menjadi oposisinya. Tak tertarik menjadi bagian koalisi Firaun. Nabi Musa berkebalikan dengan mereka yang haus akan kekuasaan.

Kaum Nabi Shaleh meraup kekayaan dengan riba dan memanipulasi takaran. Apakah kekayaannya langgeng? Ketidakstabilan terjadi. Maka hancurlah umatnya.

Al-Qur'an itu hukum kepastian. Al-Qur'an itu ilmu dan jalan kepastian. Yang pasti bisa diprediksi dan diramal. Yang pasti akan terjadi sehingga manusia tahu apa yang harus dilakukan hari ini untuk mewujudkan masa depannya.

Mewujudkan yang harus diwujudkan menurut Al-Qur'an, maka semuanya menjadi terwujud. Bukankah investasi butuh tingkat keyakinan yang tertinggi? Bukankah tindakan hari ini karena keyakinan terwujud sesuatu? Hanya Al-Qur'an yang bisa diandalkan untuk mewujudkan semua impian. Selain itu hanya menjual kedustaan.

Raganya di Dunia, Jiwanya Penjelajah Akhirat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tualah sebelum tua. Matilah sebelum mati. Di alam kuburl...

Raganya di Dunia, Jiwanya Penjelajah Akhirat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tualah sebelum tua. Matilah sebelum mati. Di alam kuburlah sebelum di kubur. Di akhiratlah sebelum di akhirat. Menyaksikan wajah Allah sebelum berhadapan langsung dengan-Nya.

Sukseslah sebelum sukses. Semuanya bisa dihadirkan saat ini tanpa perlu syarat. Bahagia tak perlu syarat. Kaya tak perlu syarat akumulasi jumlah tertentu. Menjelajah akhirat tanpa perlu syarat kematian.

Para Sahabat sudah menyaksikan penduduk surga yang hidup dalam kebahagiaan. Menyaksikan penduduk neraka yang disiksa. Menyaksikan Allah di Arsy-Nya. Akhirat itu ada disini.

Rasulullah saw sudah menyaksikan semua peristiwa yang akan terjadi, sehingga beliau bersabda, "Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian akan lebih banyak menangis.

Seorang sahabat membuang kurmanya saat perang Badar karena telah mencium bau surga dari sengitnya pertempuran. Terlalu lama memasuki surga walau hanya menunggu memakan dua butir kurma.

Para Tabiin melihat bara api seperti melihat kobaran api neraka. Tangannya tersentuh api, bagaimana bila dimasukan ke api neraka? Melihat keindahan alam, seolah menyaksikan surga. Raganya di dunia namun jiwanya telah sampai di akhirat.

Utsman bin Affan, sebelum kematiannya, menunggu berbuka puasa bersama Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab di surga. Hasan Al-Banna sebelum kematiannya bertemu dengan Ali bin Thalib yang telah menantikannya. Raganya di dunia, namun jiwanya sudah bergaul dengan para penduduk surga.

Memilih Berkarya Dalam Kesunyian  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Era huru hara sebuah episode dimana manusia banyak berbicara dan be...

Memilih Berkarya Dalam Kesunyian 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Era huru hara sebuah episode dimana manusia banyak berbicara dan berdebat, kebanjiran data dan informasi tetapi bingung bersikap. Era huru hara sebuah masa dimana manusia terus berselisih yang berkepanjangan. Era ini sangat memprihatinkan sehingga Rasulullah saw berpesan akan tibanya era ini.

Di era huru-hara, biarkan mereka berseteru dan berselisih dalam ruang kehampaan. Dari ruang gagasan ke gagasan. Dari ruang opini ke opini. Dari ruang perdebatan ke perdebatan. Adakah yang bisa dibangun dari generasi yang hidup dalam suasana ini?

Di era ini, amal pun hanya jadi sarana popularitas. Tak ada amal untuk kemaslahatan. Membela kebenaran hanya di saat tak mendapatkan jabatan kekuasaan dan saat mencari simpati untuk berkuasa. Setelah berkuasa, menjadi bagian kemungkaran baru.

Di tengah hiruk pikuk kezaliman Firaun. Nabi Musa menyingkir dari Istana. Pengembaraannya berhenti di Madyan. Mengambil cangkul. Mengolah tanah. Menanam pohon dan berternak selama 10 tahun.

Di tengah hiruk pikuk Mesir, Irak dan Syam, Nabi Ibrahim membawa bayi Ismail ke Mekah yang sunyi. Membangun generasi baru yang dekat dengan Kabah. Di tengah hiruk pikuk persengkongkolan hukum, Nabi Yusuf memilih kesunyian di penjara.

Di era sekarang, apa yang dilakukan? Urus tanah dan ternak. Patahkan mata pedang. Seperti itu pesan Rasulullah saw. Kelola yang paling dekat dengan kehidupan  pribadi kita serta mengambil jarak dengan perdebatan dan perselisihan. Biarkan yang berilmu dan berhati bersih saja yang terjun dalam perdebatan dan perselisihan.

Beramal yang penuh kesunyian tanpa terendus oleh siapapun. Tiba-tiba, Nabi Musa datang sebagai Rasul. Nabi Yusuf menjadi penasihat raja. Nabi Ismail melahirkan penghulu para Nabi dan Rasul, yaitu Muhammad saw. Tekuni, geluti dan seriusi yang paling dekat dalam ruang kesunyian, kelak huru hara perselisihan akan terbungkam dengan karya-karya dari bilik kesunyian.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)