basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Operasi Badai Al-Aqsha Titik Awal Kegagalan Kolonialisme Penjajah Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pengamat menilai, Hizbullah...

Operasi Badai Al-Aqsha Titik Awal Kegagalan Kolonialisme Penjajah Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Pengamat menilai, Hizbullah di Lebanon Selatan diperkirakan tidak akan terlalu jauh melibatkan diri dengan menyerang masuk wilayah pendudukan Israel. Resikonya berat, dianggap aneksasi. Jadi, serangannya cendrung hanya tembakan rudal ke situs-situs militer dan pemukiman. Dampaknya tetap signifikan bila dikaitkan dengan pemukiman. 70.000 pemukim mengosongkan wilayah utara pendudukan Israel. 

The Washington Post membahas krisis yang dihadapi oleh pemukim penjajah Israel di tengah eskalasi militer di front utara dengan Hizbullah selama sekitar tiga bulan. Daerah ini berubah menjadi zona militer tidak resmi karena setiap hari terdengar ledakan artileri dan rudal. Sehingga pemukim Yahudi merasakan suasananya seperti di Gaza.

Kekhawatiran pemukim Yahudi pasca infiltrasi Hamas diungkapkan, "Sampai 6 Oktober, kami dipandang sebagai polisi di Timur Tengah. Setelah 7 Oktober, kami dipandang kehilangan kemampuan untuk melakukan pencegahan," kata Moshe Davidovich, ketua dewan Israel di wilayah utara Israel.

Konsep wilayah penyanggah keamanan pasca 7 Oktober pun berubah, sebelumnya 4 kilometer ke dalam daerah Lebanon sekarang justru beberapa kilometer ke dalam wilayah pendudukan Israel. Berarti ini kemunduran signifikan, karena akan banyak wilayah tak berpenghuni di sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Jadi, mengurangi kapasitas pemukim Yahudi yang bisa ditampung. Bukankah berdirinya penjajah Israel di tanah Palestina untuk menampung Yahudi dari seluruh dunia, seperti semangat pendirinya Theodor Herzl?

Ketakutan luar biasa dari tidak  tercapai target militer di Gaza, diungkapkan pula oleh mantan kepala badan intelijen Israel (Mossad), Yossi Cohen, dalam sebuah artikel yang diterbitkan Haaretz. Yaitu, mengancam keberadaan Israel. Kegagalan dan salah langkah pemerintah Israel membuat warga Israel berisiko kembali ke Rusia, Polandia, Inggris, dan negara lain jika negara-negara tersebut bersedia menerimanya.

Karena efeknya sudah sangat jelas. Banyak tentara penjajah Israel yang mengalami cacat dan trauma. Rasa ketakutan pemukim Yahudi melonjak tinggi. Setengah juta pemukim eksodus keluar. Yang berpergian ke luar negri tidak kembali. Penurunan signifikan migrasi Yahudi ke Tanah Palestina. Banyak pemukim Yahudi yang membeli properti di Siprus Yunani.

Agar pemukim Yahudi tetap merasa  "nyaman" di Tanah Palestina. Penguasa penjajah Israel memberikan ragam insentif berupa pemberian kompensasi terhadap perusahaan, mengganti kerugian kerusakan properti, menampung dan membiayai kehidupan pemukim yang terdampak perang. Namun sanggupkah mempertahankan kenyamanan ini bila pertempuran berlangsung lama? Dimana Tepi Barat mulai bergolak keras dan keuangan negaranya semakin berat?

Mengapa kaburnya pemukim Yahudi ini mengancam keberadaan penjajah Israel? Sebab, pembukaan pemukiman merupakan strategi kolonialismenya. Ini terungkap  dalam Diskusi ‘Berbincang dan Berpikir tentang HI’ pada 24/8/2021, dimana Institute of International Studies ‘IIS’ HI UGM membedah konsep Settler Colonialism dari kasus Israel-Palestina dengan bertajuk “Memahami Konsep Settler Colonialism: Studi Kasus Israel-Palestina”.

Perbedaan antara kolonialisme klasik dan kolonialisme pemukim yang dilihat dari tiga aspek, yaitu otonomi koloni, prioritas, dan sikap terhadap masyarakat asli. Dalam  kolonialisme pemukim bertujuan untuk menjadikan tanah masyarakat asli sebagai rumah baru bagi pemukim dengan cara pengambilalihan wilayah. Oleh sebab itu, masyarakat asli pun dilihat sebagai halangan, dalam kata lain menjadi musuh yang tidak diinginkan dalam struktur masyarakat pemukim.

Kolonialisme pemukim didasari oleh dua logika,  yaitu logika pemusnahan (logics of elimination) dan logika dehumanisasi (logics of dehumanisation). Dengan dua logika ini, pemukim Israel memandang penduduk asli Palestina sebagai kelompok yang terbelakang dan pantas digantikan oleh pemukim yang lebih beradab.

Pembangunan pemukiman Yahudi di Tanah Palestina merupakan gerakan kolonialismenya. Oleh karena itu, dua menteri penjajah Israel memerintahkan agar pemukim Yahudi memasuki Gaza. Rakyat Palestina diperintahkan untuk bermigrasi ke negara-negara Timur Tengah dan telah menyiapkan tanah di Kongo. Apakah ini akan tercapai? Keteguhan rakyat Palestina di Tanah Palestina menjadi penghancur kolonialismenya. Gerakan Perlawanan pada Badai Al-Aqsha merupakan sarana peneguhannya.

Eksodusnya pemukim penjajah Israel merupakan tanda kehancurannya. Seperti yang terjadi di Madinah pada era Rasulullah saw, dimana Yahudi keluar dari Madinah dan Khaibar. 


Kerisauan Amerika Saat Genosida Atas Palestina Dibawa ke Mahkamah Internasional  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Afrika Selatan menga...

Kerisauan Amerika Saat Genosida Atas Palestina Dibawa ke Mahkamah Internasional 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Afrika Selatan mengajukan gugatan terhadap penjajah Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda. Langkah ini untuk menambah tekanan dunia internasional terhadap penjajah Israel untuk menghentikan genosida terhadap penduduk Palestina di Gaza. Gugatan setebal 84 halaman diajukan ke pengadilan pada 29 Desember 2023.

Bagi penjajah Israel, langkah Afrika Selatan menambah persoalannya. Dari, keributan internal antara penguasa dengan militer yang hingga saat ini belum mencapai target apa pun dari agresi ke Gaza, siapa yang bertanggungjawab atas infiltrasi Hamas pada 7 Oktober 2023 hingga demonstrasi kerabat sandera yang meluas. Front  pertempuran di perbatasan terus meluas dari perlawanan di Lebanon, Suriah, dan Irak. Hingga Blinken, Menlu Amerika, pun harus berkeliling agar tidak terjadi perang kawasan. Kepentingannya di Laut Merah diganggu oleh Houthi di Yaman. Apa efek aduan ke Mahkamah Internasional bagi penjajah Israel?

Nasib pengajuan Afrika Selatan ini bisa seperti Gambia yang menggugat Myanmar pada 2019. Prosesnya bisa bertahun-tahun. Pada persidangan di Oktober 2023 saja, persidangannya baru pada tahap meminta Gamia menanggapi argumen balasan Myanmar. Untuk mengantisipasi hal ini, Afsel telah meminta pihak ICJ untuk mengeluarkan hasil yang cukup cepat seperti kasus gugatan Ukraina pada Rusia.

Tantangan pertama yang dihadapi oleh Afsel adalah apakah penjajah Israel memang berniat melakukan genosida di Gaza? Selama ini penjajah Israel selalu mengatakan rumah sakit dijadikan markas komando Hamas. Kamp pengungsian dijadikan sebagai perisai sipil Hamas sehingga kematian sipil sebagai sesuatu yang tak terhindarkan dari pertempuran. Apapun alasan penjajah Israel selalu didukung oleh Amerika.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (31/12), mengecam langkah Afrika Selatan, "Afrika Selatan, bukan kami yang melakukan genosida, melainkan Hamas. Dan Hamas akan membunuh kita semua jika mereka bisa. Sebaliknya, IDF bertindak dengan cara yang paling bermoral. IDF melakukan segala cara untuk melukai warga sipil, dan Hamas melakukan segala cara untuk melukai mereka, menggunakan mereka sebagai perisai manusia," kata Netanyahu. Langkah Afsel bisa mengubah penjajah Israel di mata dunia yaitu dari korban menjadi penjahat perang dan dari mereka yang mempunyai hak atas Palestina menjadi pembunuh anak-anak.

Amerika pun bereaksi keras terhadap permohonan Afsel yang membawa penjajah Israel ke Mahkamah Internasional. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller pada konferensi pers Rabu, 3/1/2024, berkata,  “Tuduhan tersebut tidak boleh dianggap enteng, dan sehubungan dengan Amerika Serikat, kami tidak melihat adanya tindakan (Israel) yang merupakan genosida." Sikap Amerika ini sangat berbeda saat Ukraina mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional tentang genosida Rusia, dimana Amerika mendukung penuh Ukraina.

Mengapa Amerika ikut mengutuk tindakan Afsel? Selama ini Amerika memberikan "cek kosong" atas bantuan infrakstruktur militer dan dananya. Pada agresi penjajah Israel ke Gaza, setelah 7 Oktober, Amerika memberikan bantuan dana khusus, pesawat tempur, peralatan militer, termasuk bom-bom yang digunakan untuk membunuh rakyat Palestina. Bila gugatan ini disetujui Mahkamah Internasional, maka Amerika menjadi pihak "tertuduh" yang membantu genosida dan telah  menjadi gudang senjata de facto penjajah Israel. Hal ini akan membuat Biden semakin rentan terhadap penentang perang di dalam negri dan tuduhan internasional atas standar gandanya.

Amerika memang telah menjelma menjadi Israel besar yang menjajah Palestina.

Syeikh Yusuf Al-Makasari Role Model Afsel Melawan Genosida  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Basis keislaman masyarakat Banten dibentu...

Syeikh Yusuf Al-Makasari Role Model Afsel Melawan Genosida 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Basis keislaman masyarakat Banten dibentuk oleh Wali Songo angkatan pertama dari Palestina, yaitu Maulana Hasanuddin dan Aliyuddin yang ditugaskan ke Banten oleh Maulana Malik Ibrahim sebagai ketua Walisongo pertama, saat baru tiba di Nusantara. Dalam perkembangan, Banten berubah menjadi kesultanan Banten pada puncak kejayaannya dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa dengan penasihatnya Syekh Yusuf Al-Makasari. Mereka berjihad melawan Belanda hingga sang sultan tertangkap dan Syeikh Yusuf Al-Makasari dibuang ke Srilanka.

Pengasingan Syeikh Yusuf Al-Makasari di Srilangka tidak menyurutkan  perlawanan di Nusantara. Para jamaah haji Nusantara yang berlabuh dan singgah semantara waktu di Srilanka saat pergi dan pulang dalam menunaikan ibadah Haji, memanfaatkannya untuk belajar, mendengarkan wejangan, menulis dan menyebarkan risalah perjuangan Syeikh Yusuf Al-Makasari ke Nusantara. Nusantara terus bergolak. Belanda mengendusnya. Maka Syeikh Yusuf Al-Makasari diasingkan ke Tanjung Harapan atau Afrika Selatan saat ini.

Syeikh Yusuf Al-Makasari dijauhkan dari perlawanan terhadap penjajah di Nusantara oleh Belanda. Namun ilmu, nasihat, ajaran dan risalahnya tetap menjadi ruh perjuangan yang tak pernah berhenti. Di Afrika Selatan, Syeikh Yusuf Al-Makasari bergaul dengan para budak dan tawanan. Selama 5 tahun di Afrika Selatan, beliau mendidik mereka dengan keimanan kepada Allah. Dari sinilah lahir jiwa-jiwa merdeka yang hanya tunduk kepada sang Pencipta Alam Semesta. Jiwa yang melawan terhadap segala bentuk penindasan terhadap sesama manusia. Suasana kejiwaan ini terserap oleh Nelson Mandela, pejuang Apartheid, yang kelak menjadi Presiden Afrika Selatan.

Nelson Mandela mengalami apa yang dialami oleh Syeikh Yusuf Al-Makasari. Dipenjara dan diasingkan karena perjuangan melawan penjajah kulit putih. Kekuatan jiwa Nelson Mandela dalam berjuang terinspirasi dari Syeikh Yusuf Al-Makasari. Bahkan secara tegas Nelson Mandela menyatakan bahwa Syeikh Yusuf Al-Makasari menjadi role modelnya dalam melawan penjajah apartheid. Maka, dari pemerintah Afrika Selatan ia juga diberi gelar pahlawan pada 23 September 2005. “Salah Seorang Putra Afrika Terbaik” oleh mantan Presiden Nelson Mandela. Apakah perjuangan melawan penjajah apartheid hanya sampai terusirnya rezim kolonial apartheid dari Afrika Selatan? Jiwa-jiwa merdeka yang disentuh oleh Syeikh Yusuf Al-Makasari terus bergema di Afrika Selatan.

Afrika Selatan menyatakan sikapnya terhadap Palestina yang dijajah oleh Zionis Israel. Simpati Afrika Selatan terhadap perjuangan Palestina untuk negara merdeka sudah ada sejak mendiang ikon anti-apartheid Nelson Mandela. Pernyataannya yang terkenal pada tahun 1997, tiga tahun setelah ia menjadi presiden pertama yang terpilih secara demokratis di negara tersebut setelah berpuluh-puluh tahun berjuang melawan kekuasaan minoritas kulit putih: "Kami tahu betul bahwa kebebasan kami tidak lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina."

Bila Syeikh Yusuf Al-Makasari menjadi inspirasi perjuangan anti apartheid di Afrika Selatan. Maka Palestina menjadi Sahabat perjuangannya. Selama perjuangan melawan pemerintahan minoritas kulit putih, Kongres Rakyat Afrika (ANC) mengembangkan hubungaan dengan Yasser Arafat dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). PLO membantu dengan dukungan material dan moral dan memandang satu sama lain sebagai sesama gerakan pembebasan.

Beberapa bulan setelah mengundurkan diri sebagai presiden pada tahun 1999, Nelson Mandela mengunjungi pemimpin Palestina Yasser Arafat di Gaza. Arafat adalah salah satu pemimpin pertama yang ditemui Mandela setelah dibebaskan dari penjara pada 11 Februari 1990. Mendiang pemimpin PLO ini termasuk di antara sekelompok pemimpin negara tetangga Afrika Selatan yang membantu perjuangan melawan apartheid. Mandela bertemu Arafat  di Zambia hanya dua minggu setelah pembebasannya dari 27 tahun penjara.

Sekarang, setelah 7 Oktober 2023, saat dua puluh ribuan rakyat Palestina dibantai oleh penjajah Israel. Afrika Selatan merasakan yang pernah terjadi pada negri dan bangsanya. Afrika Selatan menarik duta besarnya dari pendudukan Israel dan menuntut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bertindak tegas terhadap Tel Aviv. Presidennya memimpin demonstrasi atas praktek apartheid dan genosida oleh penjajah Israel. Tidak hanya itu, Afrika Selatan pun membawa penjajah Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag Belanda pada 29 Desember 2023 atas praktek genosidanya di Gaza yang melanggar Konvensi Genosida 1948.

Afrika Selatan ingin membuktikan bahwa penjajah ingin memusnahkan Palestina. Langkah ini semakin menambah tekanan dunia internasional terhadap penjajah Israel. Penguasa penjajah dan Amerika memandang serius langkah Afrika Selatan ini. Sebab, akan memojokkan penjajah Israel yang dahulunya dipersepsikan dari sebagai korban, menjadi pelaku nyata genosida. Begitu pun Amerika, akan menjadi negara adi daya yang mendukung penuh genosida dengan bantuan militer, dana dan diplomasinya.

Jiwa Tanah Palestina dan Penghuninya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Persia pulang ke kandangnya. Romawi Timur pulang ke Konstantino...

Jiwa Tanah Palestina dan Penghuninya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Persia pulang ke kandangnya. Romawi Timur pulang ke Konstantinopel. Tentara Salib pulang ke Eropa Barat. Tentara Tartar kembali ke Asia Tengah. Para penjajah kembali ke negaranya. Sekarang, kemana penjajah Zionis Israel akan pulang, kembali ke Eropa Barat dan Timur? Yang menjajah Palestina akan pulang dengan kehancuran dan tangan kosong. Mereka kembali ke tempat asalnya.

Negri yang diberkahi. Tanah yang diberkahi. Tanaman dan bebatuannya pun diberkahi. Itulah Palestina. Bisakah tanah yang diberkahi, diinjak-injak oleh mereka yang dimurkai? Bisakah tanah yang diridhai, diinjak-injak oleh mereka yang sesat? Palestina selalu memanggil jiwa-jiwa yang diberkahi dan diridhai Allah. Tanah Palestina selalu berdoa kepada Allah agar yang hidup di atasnya adalah mereka yang bersujud dan bertasbih kepada Allah, seperti tanah, tumbuhan dan bebatuan yang ada di Palestina.

Tanah Palestina menjadi pelindung para mujahid dengan ijin-Nya. Terlindungi dari kecanggihan teknologi dan infrastruktur militer penjajah Israel. Bebatuan di Palestina akan menginformasikan tempat persembunyian Yahudi. Tanah Palestina menjadi tempat persembunyian yang paling aman. Bangunannya penghambat laju serangan penjajah Israel.

Tanah Palestina adalah negri para Nabi dan Rasul. Hanya ridha dengan penghuninya yang memiliki karakter pewaris para Nabi dan Rasul. Walaupun saat ini dijajah, dibumihanguskan dan digenosida, namun jiwa-jiwa yang memiliki karakter pewaris para Nabi dan Rasul tidak pernah bergeming dan tak mau meninggalkannya. Tanah dan jiwanya telah menyatu tak terpisahkan.

Walaupun hidup dalam penjara. Walaupun seluruh akses dibatasi. Walaupun seluruh kebutuhan dasar dihancurkan. Namun jiwa-jiwa yang memiliki karakter pewaris para Nabi dan Rasul tidak akan pernah meninggalkannya.  Lahir dan hidup dari tanah Palestina dan harus syahid di tanah Palestina pula.

Perhatian para penjajah Israel. Mereka datang dengan arogansi, ketamakan dan kezaliman. Datang dengan fasilitas dari negara adi daya dunia. Dilindungi dengan infrastruktur keamanan paling canggih di dunia. Bagaimana kondisi jiwanya? Penyakit kejiwaan merebak. Perpecahan internal sangat kuat. Banyak penyakit yang hanya muncul di komunitasnya sendiri. Jiwa mereka tak selaras dengan jiwa tanah Palestina.

Para penjajah Israel hidup dalam keterasingan. Bagaimana rasanya hidup terasingan? Dilindungi dengan benteng terpanjang di dunia. Terkepung dengan gerakan perlawanan yang mereka musuhi dan memusuhi mereka. Bisakah hidup tentram, walaupun dilindungi Iron Dome, bunker di setiap rumah dan dipersenjatai setiap orangnya? Itulah tanda bahwa tanah Palestina tak menginginkan kehadirannya.

Tanah Palestina adalah tanah seperti di era Nabi Sulaiman. Manusia, jin dan hewan berpadu membangun dan menjaga. Angin, burung dan gunung bertasbih dan bersujud bersama. Semut pun terlindungi dari pasukan yang besar tanpa harus memasuki lubang perlindungan. Inilah gambaran ideal kehidupan di tanah Palestina. Hanya yang memiliki karakter seperti ini yang bisa memimpin dan hidup di tanah Palestina.

Kematian Para Panglima, Menyurutkan Daya Tempur Muslimin? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dalam medan pertempuran kaum Muslimin, kem...

Kematian Para Panglima, Menyurutkan Daya Tempur Muslimin?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dalam medan pertempuran kaum Muslimin, kematian panglimanya apakah menyurutkan pertempuran? Saat kritis pun, kematian sang panglima tidak pernah menyurutkan dan menghancurkan mental juang. Apalagi bila aura kemenangan sudah sangat  nyata.

Di perang Uhud, kaum Muslimin menghadapi tiga kondisi kritis. Terdesak oleh serangan memutar  Khalid bin Walud dari arah belakang karena turunan regu pemanah dari bukit. Kematian sang panglima Hamzah bin Abdul Muthalib dan isu berita kematian Rasulullah saw. Apakah membuat kaum Muslimin meninggalkan medan pertempuran?

Apakah kemenangan itu hanya ditangan sang panglima? Di saat kritis, Muslimin di perang Uhud justru berkata, "Bila mereka syahid, untuk apa kita hidup?" Seluruh pasukan Muslimin berlomba-lomba menempuh jalan kesyahidan Hamzah bin Abdul Muthalib. Kematian sang panglima menjadi model kematian prajurit-prajuritnya berikutnya. Mereka merindukan jalan kematian sang panglima. Akhirnya kaum Muslimin berhasil memukul mundur musuh. Mereka terus mengejar pasukan Kafir Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sofyan.

Di perang Mu'tah, 3.000 pasukan Muslimin menghadapi 200.000 pasukan gabungan Romawi dan sekutunya dari bangsa Arab. Apa yang harus dilakukan? Kaum Muslimin dua hari merancang strategi. Memohon bantuan tambahan pasukan ke Rasulullah saw atau meneruskan pertempuran? Abdullah Ibnu Rahawah mengatakan, "Kita berperang karena Allah, bukan karena banyak atau sedikit pasukan." Kaum Muslimin pun menghadapi Romawi.

Kaum Muslimin bertempur di Syam, bukankah pasukan Romawi dan sekutu Arabnya lebih memahami Mu'tah yang terletak di Syam? Kaum Muslimin menghadapi lautan tentara musuh terlatih yang terkuat saat itu. Panglimanya yang ditunjuk oleh Rasulullah saw berguguran dari Zaid bin Haritsah, Jafar bin Abdul Muthalib dan Abdullah Ibnu Rahawah. Apakah bergugurannya semua panglima terbaik menghancurkan semangat tempur Muslimin?

Sekali lagi, mereka ingin meraih kesyahidan seperti para panglimanya. Daya juang Muslimin semakin menggelora.  Kaum Muslimin bermusyawarah, memilih panglima baru seperti yang diperintahkan Rasulullah saw bila ketiga panglima sebelumnya gugur. Apakah kualitas panglima yang ditunjuk oleh Rasulullah saw dengan hasil musyawarah Muslimin berbeda? Ternyata kualitasnya tetap sama. Bila Rasulullah saw memerintahkan atau mendelegasikan sesuatu, berarti hasinya tetap berkualitas yang sama.

200.000 pasukan Romawi dibuat carut marut. Khalid bin Walid yang terpilih menjadi panglima perang menghabiskan 9 pedang di perang Mu'tah. Yang gugur di pihak Muslimin hanya 16 orang. Pihak Romawi melihat setiap hari kaum Muslimin mendapatkan "bala batuan". Padahal, itu hanya "tipuan" Khalid bin Walid yang setiap hari mengganti posisi pasukan saja. Romawi pun terpukul. Banyak korban berjatuhan di pihak Romawi. Saat Muslimin mundur, dianggap ingin menjebaknya.

Di perang Talut melawan Jalut. Talut sebagai panglima Muslimin terdesak oleh Jalut yang bertubuh besar, kuat seperti raksasa. Apakah ini melemahkan Muslimin? Tampilan Daud yang mengalahkan Jalut. Apakah Talut yang tidak bisa mengalahkan Jalut menurun daya tempur Muslimin? Pertempuran adalah jihad yang merindukan kesyahidan. Hanya itu orientasinya. Jadi kondisi pertempuran apa pun tidak akan pernah melemahkan daya juang Muslimin.

Agar Terjamin Kesuksesannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hidup ini hanya berujung pada surga atau neraka. Berujung pada pertemuan...

Agar Terjamin Kesuksesannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Hidup ini hanya berujung pada surga atau neraka. Berujung pada pertemuan dengan Allah. Semua yang ada akan musnah, tidak tersisa.  Namun, manusia terus terfokus pada bukan akhir hidupnya? Inilah penyebab keruwetan dan kegelisahan.

Semua peristiwa sudah tertulis. Tak ada yang bisa menghindari atau lari darinya. Maka, berserah diri adalah sikap yang paling utama. Ikuti saja takdir-Nya. Ikuti saja firman-Nya. Contoh saja sunnah para nabi dan rasul-Nya. Sebab poros hidup manusia berjalan pada jalur ketetapan ini.

Perhatian para petani, mengolah tanah dengan pupuk kimia. Hasil awalnya mencengangkan panennya. Namun pada akhirnya akan kembali kepada proses ekosistem yang telah ada di alam semesta. Perhatian para koruptor, awalnya mendapatkan kekayaan tak terkira. Namun pada akhirnya, tetap mendapatkan sesuai ukurannya. Yang diraih, hancur seketika.

Yang berjalan tidak pada takdirnya, hanya berakhir pada kerusakan. Kezaliman berakhir pada kehancuran. Allah membiarkan sementara. Pada saat dirinya telah merasa berkuasa segalanya, maka tibalah masa kehancurannya. Seperti itu perputaran hidup manusia.

Semuanya yang ada hanya perhiasan untuk menguji siapa yang terbaik amalnya. Yang terbaik amalnya, bukan mereka yang bergelar profesor. Bukan yang paling brilian intelegensinya. Bukan yang paling banyak penasihatnya. Bukan paling banyak pengalamannya. Bukan yang paling hebat teknologinya. Tetapi yang mengikuti firman-Nya dan contoh utusan-Nya.

Bila ingin terjamin hasilnya. Pasti kesuksesannya. Bahagia akhirnya. Selamat perjalanannya. Mudah urusannya. Disempurnakan dan diperbaiki apa yang telah dikerjakannya. Hanya ada satu jalan, ikuti firman-Nya dan contoh utusan-Nya.

Hidup itu teramat mudah. Hanya mencontoh mereka yang sudah mengikuti jalan-jalan-Nya. Tak harus pintar untuk mencontoh. Tak harus berfikir keras untuk mencontek. Melihat lalu mencontohnya. Mendengar lalu mengikutinya.

Nabi Musa Belajar Prinsip Dasar Ilmu Laduni Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ilmu laduni, ilmu yang diajarkan langsung oleh Allah. Il...

Nabi Musa Belajar Prinsip Dasar Ilmu Laduni

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ilmu laduni, ilmu yang diajarkan langsung oleh Allah. Ilmu laduni akan melampaui ilmu-ilmu yang dipelajari karena popularitas dan gelar pengakuan. Melampaui semua ilmu yang diperoleh karena jabatan, bisnis dan kekuasaan. Ilmu ini tersembunyi. Bisa diturunkan pada yang tak dihargai atau tak berderajat tinggi. 

Musa seorang Nabi dan Rasul. Bergelar ulul azmi. Bisa langsung berdialog dengan Allah. Sehingga, merasa paling berilmu di zamannya. Namun, Allah memerintahkannya untuk belajar pada seseorang hamba yang tak diketahui namanya. Para ulama menyebutnya Nabi Khaidir. Ada juga ulama yang mengatakan dia hanya seorang yang sholeh. Derajat Nabi Musa melampaui Nabi Khaidir. Namun mengapa Nabi Musa harus belajar kepadanya? Rahmat Allah menyebar pada setiap makhluk-Nya.

Tak ada manusia yang tahu tentang ilmu Nabi Khaidir, kecuali setelah Allah memberitahukannya kepada Nabi Musa. Allah pun tak pernah menginformasikan bagaimana proses Nabi Khaidir bisa memiliki ilmu yang sangat tinggi. Ilmu yang memahami dan mengetahui peristiwa yang akan terjadi. Lalu,  melakukan sesuatu di hari ini untuk mencegahnya atau mencapai tujuannya.

Nabi Musa belajar bersamanya tidak dalam hiruk pikuk asrama pendidikan. Tidak duduk melingkar mendengarkan menjelaskan. Tetapi berkelana ke berbagai tempat untuk memperhatikan apa yang dilakukan. Juga, bersabar untuk bertanya meminta penjelasan. Mengamati ragam peristiwa di sekitarnya, itulah proses ilmu laduni.

Allah menjelaskan segala sesuatu. Allah menjelaskan semua tanda-tanda kebesaran-Nya di alam semesta. Akal telah ditakdirkan untuk bisa memahaminya. Maka ikuti prosesnya, perhatian, amati, pelajari dan pahami. Lalu, ubah semuanya menjadi ilmu pengetahuan, ilmu terapan dan teknologi. Itulah proses ilmu laduni.

Alam semesta adalah sahabat, sekaligus guru. Dia akan mengajarkan, membimbing, memimpin sesuai yang telah ditakdirkan Allah padanya. Dia mau mengajarkan kepada yang mau bersahabat padanya. Juga, yang bersama-sama berdiri, duduk, merunduk dan bersujud kepada Allah. Alam semesta akan menjadi perantara ilmu-ilmu Allah. Itulah proses ilmu laduni.

Nabi Musa sebenarnya bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas dan mendalam dari Nabi Khaidir. Namun, Nabi Musa melanggar komitmen untuk bersabar dan tidak bertanya. Namun setidaknya, Nabi Musa telah belajar bagaimana cara Allah melimpahkan ilmu laduni kepada hamba-hamba-Nya. Dan memahami, setiap orang yang diremehkan bisa jadi memiliki ilmu laduni yang tak diungkapkannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)