basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Tepi Barat, "Saya Mencintai Gaza" Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rakyat Palestina di Gaza, adakah yang memiliki daya tahan...

Tepi Barat, "Saya Mencintai Gaza"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rakyat Palestina di Gaza, adakah yang memiliki daya tahan dan ketangguhan seperti mereka? 15.000 syahid, ratusan ribu luka-luka. Namun tak ada sedikitpun kesedihan penderitaan dan ratapan kehinaan. Yang muncul justru wajah-wajah ketangguhan yang meremukan kepongahan penjajah Israel dan Barat.

Rakyat Palestina di Gaza, merelakan seluruh bangunannya luluh lantah. Tak ada tempat yang bersih dari puing bangunan. Tak ada tempat yang bersih dari serpihan rudal, roket, dan peralatan tempur. Kepulan asap pertempuran, jejak dan sisa pertempuran masih berbekas. Setiap yang mereka bangun selalu dihancur setiap saat oleh penjajah Israel. Namun tak ada sedikitpun ratapan. Keteguhan jiwa mereka melampaui semua keteguhan yang ada di alam semesta.

Gunung masih terguncang. Tanah masih bergetar karena gempa. Padahal gunung makhluk Allah yang paling kokoh. Namun kekokohan rakyat Palestina di Gaza, melampaui semuanya. Jiwa mereka bergetar hanya dengan lantunan Al-Qur'an. Jiwa mereka terguncang hanya bila takut kepada Allah. Bila seperti ini, tak ada satu pun kekuatan di muka bumi yang dapat melemahkan mereka.

Rakyat Palestina di Gaza berbahagia melihat saudaranya di Tepi Barat keluar dari tahanan jeruji besi penjajah Israel yang sudah mendekam hingga belasan tahun melalui pertukaran sandera dengan tahanan rakyat Palestina. Rakyat Palestina di Gaza hidup bukan untuk dirinya, tetapi untuk kebahagiaan saudaranya di Tepi Barat. Adakah ikatan hati seperti rakyat Gaza untuk tanah Palestina?

Rakyat Palestina di Tepi Barat, Sarah Abdullah dari Nablus, merasakan kecintaan rakyat Gaza pada dirinya. Dia pun berkata, "Saya bangga dengan Hamas dan saya sangat mencintai Gaza, dan saya bangga dengan Muhammad Dheif (Komandan Al-Qassam) dan Yahya Sinwar (Ketua Hamas di Gaza), karena hanya mereka yang mendukung kami. Terima kasih." Sambil ekspresi muach berkali-kali.

Tahanan yang dibebaskan di Tepi Barat, berkata juga, "Rakyat kami di Gaza, kami berhutang budi kepada anda.” tulisan-tulisan dalam penyambutan dua tahanan, Rawda Abu Ajamiya dan Fatima Shaheen, di pemukiman Dheisheh di Betlehem. Rakyat Palestina di Gaza telah menjadi pahlawan bagi tanah Palestina.

Di Tepi Barat seperti perayaan hari raya. Di Gaza, setelah masa genjatan senjata apakah akan dibombardir lagi? Apakah listrik, air, makanan, minum dan bahan bakar akan diputus lagi? Rakyat Palestina di Gaza tak lagi mempersoalkan hal itu. Sebab, hidupnya bukan untuk dirinya tetapi untuk  tanah Palestina yang diberkahi Allah. Allah telah mencabut egonya dari hatinya.

Taman surga telah mengitarinya. Surga telah berbenah menunggu kedatangannya. Malaikat Ridwan dan bidadari telah berhias untuk menyambutnya. Bau mesiu dari satu dentuman rudal, roket dan peluru adalah aroma wangi surga. Adakah yang bisa menggantikan keindahan ini?

Tepi Barat bersiap menyambut seruan dari rakyat Palestina di Gaza. Seruan ketulusan dan keikhlasan. Seruan keberanian dan keteguhan. Seruan perlawanan yang tidak pernah lelah. Rakyat Palestina di seluruh penjuru dunia bersiap pulang untuk berjuang bersama. Rakyat Palestina di Gaza telah menyadarkan bahwa mereka memiliki kekuatan yang tak tertandingi oleh siapapun dengan ijin Allah.

Rakyat Palestina di Gaza menyadarkan masyarakat di dunia ketiga. Menyadarkan mereka yang berada di ketiak adi daya negara, ekonomi dan militer. Yaitu, kekuatan itu ada dan bersemayam pada setiap bangsa dengan ijin Allah.  Rakyat Palestina di Gaza menyadarkan gerakan Renaisans Dunia.

Cara Cepat, Saat Muda Sudah Berpengalaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pengalaman hanya rekam jejak kehidupan. Semakin berumur di...

Cara Cepat, Saat Muda Sudah Berpengalaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Pengalaman hanya rekam jejak kehidupan. Semakin berumur dianggap semakin berpengalaman karena menghadapi banyak liku-liku kehidupan. Apakah selalu selaras antara lamanya usia dengan banyaknya pengalaman? Bagaimana agar di usia muda sudah memuat banyak pengalaman?

Banyak peristiwa yang dilalui, namun tak bisa mengambil pelajaran. Banyak rekam kehidupan, namun tak paham pola-pola persoalan hidup dan solusinya. Paham persoalan, namun tak tahu solusinya. Tahu solusinya, namun tak tahu untuk menghadapi persoalan yang seperti apa. Jadi, apakah selaras antara lamanya umur dengan pengalaman?

Baca, pelajari dan memahami Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Gali kisah, hikayat, dan sejarah. Itulah cara meraih banyak pengalaman tanpa harus mengalaminya. Itulah cara tersingkat memahami pola kehidupan beserta persolan dan solusinya. Kehidupan ini hanya perulangan semata. Seperti matahari dan bulan yang terus beredar di garis edarnya.

Bagaimana memahami persoalan dan solusi kehidupan yang beragam dan kompleks? Cukup memahami kisah 25 Nabi dan Rasul. Cukup memahami kisah-kisah dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Itulah rangkuman seluruh yang akan terjadi di kehidupan ini hingga Hari Kiamat.

Ajari anak-anak dengan kisah-kisah dalam Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah saw. Cukupkan hingga aqil baligh dengan kisah-kisah ini. Kisah  yang sederhana, interaksi yang kuat dengan hewan, tumbuhan dan alam semesta, banyak kekaguman yang menakjubkan juga yang biasa.

Rasulullah saw dan para Sahabatnya dididik dengan kisah-kisah dari Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah saw. Bagaimana kualitas generasi mereka? Kisahkan dari kisah manusia terbaik di jagat raya. Kisahkan dengan kisah-kisah manusia nyata bukan rekayasa. Kisahkan dengan kisah-kisah yang menyentuh hati, jiwa, akal. Kisahkan dengan kisah-kisah peneguh hati, menyadarkan,  mencerahkan dan membuka cakrawala kehidupan yang komprehensif. Jangan hanya sekedar menghibur semata.

Bila usia muda ingin dipenuhi pengalaman, hanya cukup membaca kisah-kisah dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Kisah manusia pilihan Allah yang telah membimbing ragam bangsa-bangsa di ragam tempat, generasi dan masa, sejak kehidupan manusia di muka bumi ini ada.

Jurnalis Sebuah Peran Kenabian Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menulis dan menyebarkan berita, ternyata sama dengan kekuatan ledakan...

Jurnalis Sebuah Peran Kenabian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Menulis dan menyebarkan berita, ternyata sama dengan kekuatan ledakan rudal. Menghentakan, mengagetkan dan menghancurkan dinding kezaliman dan kebatilan yang terlihat kokoh seperti benteng batu karang. 

Al-Qur'an itu memberikan kabar gembira dan peringatan. Berkisah dan mengkabarkan masa lalu, masa kini dan masa depan. Bercerita tentang ragam sudut kehidupan.  Kekuatan ini pun ada pada jurnalis. 

Saat perang Hunain, Rasulullah saw memerintahkan pamannya Abbas bin Abdul Muthalib yang bersuara keras dan lantang untuk memanggil ahli Badar, ahli Ridwan dan yang telah berjanji kepada Rasulullah saw untuk bertempur bersama Nabi. Dengan seruan ini, para Sahabat kembali ke pos pertempurannya kembali. Inilah kekuatan jurnalis dalam pertempuran Hunain.

Kekuatan Jurnalis, telah menggerakkan demonstrasi dukungan masyarakat internasional kepada Palestina. Oleh sebab itu, para jurnalis pun menjadi target pembunuhan penjajah Israel. Saat Jurnalis dibunuh, dengan platform media sosial, setiap orang bisa menjadi jurnalis.

Dahulu, seluruh kantor berita ragam negara dikuasai Yahudi dan Barat. Setiap berita yang dikeluarkan dalam kendali kepentingan Yahudi dan Barat. Sejak lahirnya Al-Jazirah dan media sosial, penguasaan informasi menjadi tak tersentral lagi. Ini awal kelemahan Yahudi dan Barat.

Bila kebenaran datang, kebathilan akan lenyap. Bila mengungkapkan fakta atau berita yang benar, kebathilan akan lemah. Setiap muslim harus mengungkapkan fakta dan berita kebenaran. Itulah peran pewaris para Nabi.

Fakta kebenaran itu tidak harus dalil hukum syariat. Bukankah Al-Qur'an memberitakan tentang alam semesta? Menceritakan tanaman dan hewan?

Bukankah Al-Qur'an mengabarkan proses kelahiran manusia? Bayangan manusia,  tanah, kebun, sungai, hujan, halilintar, api, besi Bukankah Al-Qur'an menceritakan makanan dan minuman? Rasa buah-buahan dan air? Kabarkan dan ceritakan. Seperti Al-Qur'an mengkabarkan dan menceritakan.

Semua yang ada. Semua peristiwa adalah ayat-ayat Allah. Semua kejadian atas kehendak-Nya. Maka, ceritakan dan kabarkan secara benar, seperti Al-Qur'an berkisah dan menkabarkan. Itulah peran Jurnalis.

Allah Saling Melebihkan Makhluk-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Adakah cacat pada makhluk Allah? Adakah kekurangan pada makhluk A...

Allah Saling Melebihkan Makhluk-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Adakah cacat pada makhluk Allah? Adakah kekurangan pada makhluk Allah? Bila ada yang cacat atau kurang, berarti Allah itu tidak sempurna. Padahal Allah Maha Sempurna. Yang ada hanya, Allah melebihkan satu makhluk dengan yang lainnya. Seperti tanaman, di tanah dan air hujan yang sama, tetapi Allah melebihkan rasa dari berbagai buah-buahan yang ada.

Semua makhluk Allah sama. Hanya saja Allah yang melebihkan manusia. Disempurnakan penciptaannya. Disempurnakan bentuknya. Diangkat derajatnya. Dimuliakan kedudukanya di antara seluruh mahkluk-Nya. Padahal semuanya kembali menjadi tanah. Allah memuliakan manusia karena ditakdirkan menjadi hamba dan khalifah Allah.

Allah menyamakan seluruh para Nabi dan Rasul. Hanya saja ada yang dilebihkan oleh Allah. Ada yang bergelar Ululazmi. Ada yang diangkat sebagai Penghulu para Nabi dan Rasul. Kedudukan malaikat itu sama, hanya saja Allah yang mengangkat malaikat Jibril sebagai pemimpinnya.

Allah melebihkan yang satu dengan yang lainnya untuk berbagi peran kehidupan. Bukankah dalam seekor lebah banyak jutaan keajaiban? Bukankah dalam satu ekor lalat dan belatung yang menjijikkan terdapat jutaan keajaiban? Bukankah dalam satu ekor burung dan harimau mengandung keajaiban?  Setiap satu makhluk menyimpan keajaiban tak terhingga.

Makhluk yang indah, menjijikkan dan menakutkan. Yang kuat dan lemah. Yang hidup diragam tempat dan iklim. Semuanya terdapat keajaiban. Helikopter mencontek capung. Pesawat mencontek burung. Kendaraan darat mencontek kuda. Kapal selam mencontek ikan.  Ragam makhluk tak bisa tergantikan. Memiliki teknologi yang mengagumkan.

Manusia tidak ada kekurangannya. Manusia tidak ada kelemahannya. Hewan dan tumbuhan tidak ada kekurangan dan kelemahannya. Yang ada hanya, Allah melebihkan satu dengan yang lainnya.

Bila menilai suatu makhluk ada kekurangan dan kelemahannya, segeralah beristghfar. Ada kesalahan pemahaman atas Asmaulhusna-Nya Allah. Semua makhluk sempurna, yang berbeda hanya Allah melebihkan satu dengan yang lainnya.

Membuang Belenggu Hukum Sebab Akibat Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Nabi Sulaiman berkeliling semalaman mendatangi istri-istrinya. ...

Membuang Belenggu Hukum Sebab Akibat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Nabi Sulaiman berkeliling semalaman mendatangi istri-istrinya. Tekadnya, dari istri-istrinya akan lahir putra-putranya yang akan dibentuk satu pasukan para pahlawan yang mengusung kebenaran. Ternyata tekad yang kuat tanpa mengucapkan, "Insya Allah." Akhirnya gagal. Bukankah Nabi Sulaiman kekasih Allah? Bukankah Nabi Sulaiman memiliki seluruh sumber daya? Dirinya sehat, gagah, dan tidak mandul, begitupun para istrinya.

Kafirin Mekah ingin menjatuhkan harga diri Rasulullah saw. Mereka mendatangi Ahlul Kitab di Madinah. Para Ahlul Kitab menyarankan agar Muhammad ditanyakan tentang beberapa kisah yang sudah hilang dari muka bumi dan hal-hal yang tak bisa dijawab oleh manusia biasa. Bila bisa menjawabnya, maka dia seorang Nabi.

Pendeta Yahudi melanjutkan kisahnya. "Tanyakanlah kepada dirinya tentang pemuda zaman dulu dan apa yang terjadi pada mereka, karena sungguh cerita pemuda ini sangat menarik. Lalu tanyakan pula kepadanya tentang seorang pengembara yang telah sampai ke Masyriq dan Maghribi, apa pula yang terjadi kepada mereka." "Tanyakan pula kepada dia apa itu ruh?"

Rasulullah saw dengan sangat yakin bisa menjawabnya. Namun lupa mengucapkan, "Insya Allah." Beberapa hari sudah berlalu. Namun, malaikat Jibril tidak juga datang untuk memberikan jawaban. Keresahan terus menggelayutinya. Akhirnya, Allah mengutus Jibril untuk memberikan jawaban tersebut. Rasulullah saw lupa mengucapkan, "Insya Allah." langsung ditegur oleh Allah. Padahal Rasulullah saw adalah penghulu, pemimpin, para Nabi. Satu-satunya yang diberikan hak untuk memberikan syafaat kepada umat manusia di akhirat kelak. Namun semuanya, tak berarti bila mengabaikan hakikat setiap peristiwa yaitu atas ijin Allah.

Nabi Ibrahim sudah tua. Begitupun istrinya Siti Sarah. Nabi Zakaria sudah lemah. Istrinya pun mandul. Maryam wanita suci. Namun semuanya bisa memiliki anak. Bukankah menurut hukum sebab-akibat tidak mungkin bisa? Bukankah menurut sains yang ditopang oleh metodologi ilmiah, hal itu tidak akan bisa terjadi. Namun hanya dengan Firman Allah, 'Kun fayakun." Dengan ijin Allah, semuanya bisa tejadi. Syaratnya hanya keyakinan pada Allah dan teguh berada di jalan-Nya.

Prinsip "Hanya dengan ijin Allah" bisa merobek semua hukum sebab akibat. Bisa melampaui semua hukum sebab akibat yang sering kali mengekang akal hingga dijadikan "Tuhan". Bila hukum sebab akibat membelenggu diri , bagaimana bisa bangkit di tengah keterbatasan  sumber daya? Bagaimana bisa bangkit di tengah kepungan kelemahan dan keterpurukan?

Hukum sebab akibat hanya cocok untuk proses yang linier, teratur dan perbaikan kecil. Namun prinsip "Hanya dengan ijin Allah" diperlukan untuk sebuah terobosan sederhana tetapi memiliki lompatan dan dampak yang spektakuler. Semua ketidakmungkinan dihancurkan dengan prinsip " Hanya dengan ijin Allah." Itulah mengapa generasi yang mencintai Allah dan dicintai Allah saja yang bisa membawa pada kebangkitan yang sebelumnya dianggap tidak mungkin karena terbelenggu oleh hukum sebab akibat.

Umat Islam Selalu Memiliki Energi Terbarukan Yang Tak Dimiliki Umat Lain Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kemarin, 31 Oktober 2023, s...

Umat Islam Selalu Memiliki Energi Terbarukan Yang Tak Dimiliki Umat Lain


Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kemarin, 31 Oktober 2023, satu tempat pengungsian rakyat Palestina Gaza Utara dibom dengan pesawat tempur penjajah Israel, 500 orang syahid. Sekarang, 1 Nopember 2023, dilokasi yang sama, tempat tersebut dibom lagi. Dalihnya, menjadi tempat persembunyian pejuang Hamas.

Logika militer penjajah Israel, cara membatasi gerakan pejuang Hamas adalah menutup lubang terowongan dengan tumpukan puing-puing bangunan. Menghancurkan bangunan tinggi hingga rata di seluruh Gaza agar tidak digunakan untuk sarana  penyerangan oleh Hamas dari tempat ketinggian. Hanya itu logika penjajah Israel untuk memenangkan pertempuran yaitu meratakan seluruh bangunan tanpa peduli korban jiwa.

Apakah dunia akan tetap diam? Bila tak memiliki nurani akan tetap diam. Mungkin penguasanya tak bernurani, namun masyarakat nya akan terus peduli. Terlalu mahal untuk menyadarkan kekerasan hati masyarakat dunia. Mungkin hingga rakyat Palestina seperti suku Indian dan Aborigin yang "lenyap" dari muka bumi. Atau, seperti kaum Aad, Tsamud dan Saba, yang tak peduli, justru bisa jadi yang dilenyapkan. Allah menggantikannya dengan generasi baru.

Apakah generasi baru penjajah Israel semakin kuat dan hebat? Generasi terbaiknya sudah menua. Takdir setiap generasi pada sebuah umat adalah terus menurun kualitasnya seiring perjalanan waktu.  Sedangkan generasi Palestina saat ini, terutama di Gaza, merupakan generasi terbaiknya. Semuanya berkah tempaan yang keras eksternal oleh penjajah Israel dan tempaan internal yang kuat dari gerakan intifadah di tahun 80-an.

Ada keunikan takdir bagi Umat Islam yang tidak dimiliki umat dan bangsa lain. Apakah itu? Di setiap 100 tahun akan lahir para pembaharu di tubuh Umat Islam. Saat peradaban lain terus meredup karena tak memiliki darah dan semangat baru dari generasi barunya, namun di tubuh Umat Islam selalu muncul generasi baru yang Allah mencintainya dan mereka pun mencintai Allah.

Portugal dan Spanyol tak bisa bangkit lagi. Inggris meredup hanya memimpin negara persemakmuran saja. Jepang memiliki persoalan demografi yang pelik. Amerika mulai melemah. Namun Turki yang dihancurkan oleh Zionis Yahudi dan Barat pada 1924, bisa bangkit kembali. Itulah takdir keunggulan Muslimin yang telah ditetapkan Allah.

Umat dan bangsa lain akan tertinggal oleh Umat Islam dengan takdir Allah dengan lahirnya pembaharu di setiap 100 tahun sekali. Umat Islam selalu memiliki darah, energi dan terobosan baru. Sedangkan bangsa lain hanya diberikan sekali saja puncak keemasannya sejak kemunculannya. Lalu, berjalan bersama generasi yang terus melemah. Sedangkan energi Umat Islam selalu terbarukan.

Takdir Bagi Perencana Penghapus Peta Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apa efek membumihangus Gaza oleh penjajah Israel? Pem...

Takdir Bagi Perencana Penghapus Peta Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Apa efek membumihangus Gaza oleh penjajah Israel? Pemikir Barat mengkhawatirkan lahirnya generasi baru yang lebih hebat dan kuat dari Hamas. Kisah Nakbah di 1948, yang membantai rakyat Palestina dengan dalih meninggalkan tanah Palestina dengan jaminan keamanan oleh penjajah Israel masih terngiang.

Kisah ini terus diceritakan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, apa pun gempurannya, mereka tetap bertahan dan terus bertahan. Wafat di tanah sendiri sangat mulia daripada di pengasingan. Kisah ini pula yang membuat mereka bertambah kuat dan tegar di era sekarang.

Apakah penghapusan nama Palestina dari peta dunia hanya baru oleh penjajah Israel saja? Apakah pencaplokan tanah Palestina hanya oleh penjajah Israel saja? Banyak bangsa-bangsa yang telah terkubur di tanah Palestina. Awalnya mencoba menghapusnya, namun berakhir dengan keruntuhannya. Yang terbodoh adalah mereka yang jatuh di lubang yang sama, padahal sejarah sudah mengabadikannya.

Ragam bangsa telah berusaha menghapus peta Palestina. Firaun Mesir telah mencoba mengubah nama Palestina menjadi Yapti. Beberapa kali menjajahnya pada 1.600 SM dan 1347 SM. Tapi tetap terusir dari Palestina pada akhirnya. 1.400 SM Palestina diserang oleh bangsa Hyksos. 722 SM bangsa Asyiria, 586 SM bangsa Babilonia dipimpin Nebukadnezar menyerang Palestina.

Pada 546 SM bangsa Persia dibawah komando Koresh Agung. 332 SM, Yunani dibawah Alexander Agung. 203 SM dan 170 SM, kaisar Seleukia menyerang Palestina. 199 SM pasukan Ptolemaic. 168 SM Yunani dipimpin Apollonius. 66 SM Romawi dipimpin Pompay. 614 M Kisra menyerang Palestina. Apa yang terjadi?

Bangsa yang berusaha menjajah Palestina sebelumnya adalah pemilik kekuatan adi daya di zamannya. Mereka runtuh tak bangkit kembali. Apakah penjajah Israel lebih kuat dari mereka? Penjajah Israel datang ke Palestina sebagai bangsa terusir dari berbagai negara. Bukan sebagai adi daya. Berperang dengan sokongan hasil mengemis dana, militer dan diplomasi dari Amerika dan Barat. Bila kondisi penjajah Israel seperti ini, maka akan mudah diterka akhirnya.

Sekarang penjajah Israel dengan sokongan Barat datang dengan semangat menghapus tanah Palestina lagi. Perguliran sejarah tak pernah berubah. Para penghapus peta Palestina akan runtuh seperti pendahulunya. Itulah kebodohan dari yang tak memahami sejarah.


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)