basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Takdir Bagi Perencana Penghapus Peta Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apa efek membumihangus Gaza oleh penjajah Israel? Pem...

Takdir Bagi Perencana Penghapus Peta Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Apa efek membumihangus Gaza oleh penjajah Israel? Pemikir Barat mengkhawatirkan lahirnya generasi baru yang lebih hebat dan kuat dari Hamas. Kisah Nakbah di 1948, yang membantai rakyat Palestina dengan dalih meninggalkan tanah Palestina dengan jaminan keamanan oleh penjajah Israel masih terngiang.

Kisah ini terus diceritakan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, apa pun gempurannya, mereka tetap bertahan dan terus bertahan. Wafat di tanah sendiri sangat mulia daripada di pengasingan. Kisah ini pula yang membuat mereka bertambah kuat dan tegar di era sekarang.

Apakah penghapusan nama Palestina dari peta dunia hanya baru oleh penjajah Israel saja? Apakah pencaplokan tanah Palestina hanya oleh penjajah Israel saja? Banyak bangsa-bangsa yang telah terkubur di tanah Palestina. Awalnya mencoba menghapusnya, namun berakhir dengan keruntuhannya. Yang terbodoh adalah mereka yang jatuh di lubang yang sama, padahal sejarah sudah mengabadikannya.

Ragam bangsa telah berusaha menghapus peta Palestina. Firaun Mesir telah mencoba mengubah nama Palestina menjadi Yapti. Beberapa kali menjajahnya pada 1.600 SM dan 1347 SM. Tapi tetap terusir dari Palestina pada akhirnya. 1.400 SM Palestina diserang oleh bangsa Hyksos. 722 SM bangsa Asyiria, 586 SM bangsa Babilonia dipimpin Nebukadnezar menyerang Palestina.

Pada 546 SM bangsa Persia dibawah komando Koresh Agung. 332 SM, Yunani dibawah Alexander Agung. 203 SM dan 170 SM, kaisar Seleukia menyerang Palestina. 199 SM pasukan Ptolemaic. 168 SM Yunani dipimpin Apollonius. 66 SM Romawi dipimpin Pompay. 614 M Kisra menyerang Palestina. Apa yang terjadi?

Bangsa yang berusaha menjajah Palestina sebelumnya adalah pemilik kekuatan adi daya di zamannya. Mereka runtuh tak bangkit kembali. Apakah penjajah Israel lebih kuat dari mereka? Penjajah Israel datang ke Palestina sebagai bangsa terusir dari berbagai negara. Bukan sebagai adi daya. Berperang dengan sokongan hasil mengemis dana, militer dan diplomasi dari Amerika dan Barat. Bila kondisi penjajah Israel seperti ini, maka akan mudah diterka akhirnya.

Sekarang penjajah Israel dengan sokongan Barat datang dengan semangat menghapus tanah Palestina lagi. Perguliran sejarah tak pernah berubah. Para penghapus peta Palestina akan runtuh seperti pendahulunya. Itulah kebodohan dari yang tak memahami sejarah.


Membaca Berita Langit Oleh: Nasrulloh Baksolahar Baca dan pahami semua peristiwa dari firman-Nya. Jangan hanya melihat alur peri...

Membaca Berita Langit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Baca dan pahami semua peristiwa dari firman-Nya. Jangan hanya melihat alur peristiwanya saja. Satu peristiwa untuk membenarkan firman-Nya. Satu peristiwa untuk membuktikan takdir-Nya. Satu peristiwa untuk menjelaskan hukum-Nya yang tak pernah berubah sejak alam semesta ini diciptakan.

Sejak Rasulullah saw diutus, seluruh rahasia Lauhul Mahfudz diberitakan. Semua rahasia langit diturunkan. Tak butuh iblis, syetan dan jin  lagi untuk menguping dan mencuri berita langit yang kemudian diinformasikan ke para dukun, peramal dan ahli sihir. Berita langit sudah ada dalam genggaman. Rahasia Lauhul Mahfudz setiap saat bisa dibaca secara gratis.

Firman-Nya sudah tuntas. Jibril sudah menyelesaikan tugasnya. Jadi, tak ada lagi rahasia yang belum terungkap dalam kehidupan ini. Seluruh berita masa lalu dan masa depan sudah diberitakan. Seluruh liku-liku hidup dan solusi sudah dijabarkan. Seluruh  prinsip kebenaran, kesuksesan, kemungkaran dan penderitaan sudah diinformasikan. Jadi tak ada lagi yang tersembunyi.

Bukankah Allah sering mengungkapkan "Inilah jalan yang lurus!" Bukankah Allah telah menjabarkan jalan yang sesat! Bukankah Allah telah memberitakan kisah-kisah yang dimurkai Allah! Jalan-jalan sudah sangat jelas melalui peristiwa nyata yang dirasakan dan dialami manusia.

Adanya Hari Penghisaban atau Perhitungan. Adanya Mizan bagi amal perbuatan. Adanya Surga dan Neraka, karena semuanya sudah jelas. Ukurannya sudah jelas dan detail. Penjelasannya sudah terang. Setiap tindak tanduk manusia sudah ada rukun, syarat, tuntunan dan akibatnya.

Tersesat itu bukan takdir. Durhaka itu bukan takdir. Menjadi zalim, kafir, musyrik dan munafik itu bukan takdir. Tetapi sebuah pilihan dengan pertimbangan matang. Bukankah mereka menjelaskan alasan dan argumentasi pilihannya? Seperti yang terekam dalam Al-Qur'an bahwa setelah mati apakah ada kehidupan lagi? Mereka berargumentasi dengan tulang belulang yang sudah rapuh. Lalu, Allah membantahnya dengan tanah kering kerontang yang bila diturunkan hujan menjadi hijau kembali.

Dengan Al-Qur'an, jiwa manusia  menjadi tentram, karena tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Hari esok bukan rahasia lagi. Tahu efek perbuatan hari ini terhadap masa depannya. Sebab, Allah berjanji bahwa hukum-Nya tidak akan pernah berubah. Membaca Al-Qur'an berarti membaca Lauhul Mahfudz,  berita dan rahasia langit.

Awal Hancurnya Peradaban, Frontal dengan Muslimin  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Setiap langkah Muslimin adalah batu bata kemenang...

Awal Hancurnya Peradaban, Frontal dengan Muslimin 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Setiap langkah Muslimin adalah batu bata kemenangan. Penyiksaan di era Mekah adalah batu bata kemenangan. Penyiksaan terhadap Bilal bin Rabah, keluarga Summayah dan Kaab bin Arit adalah batu bata kemenangan. Hingga blokade ekonomi total oleh Musyrikin Quraisy kepada Rasulullah saw, Sahabat dan bani Hasyim adalah tahapan kemenangan. Adakah episode kekalahan?

Penyiksaan, pengusiran dan blokade total adalah perjalanan para Nabi dan Rasul serta para pengikutnya. Bila mengucapkan bahwa kita adalah pewaris para Nabi dan Rasul, maka perjalanan mereka adalah perjalanan kita semua. Bila hanya bershalawat kepada Rasulullah saw, namun tak rela dengan takdir tantangan perjalanan seperti beliau, bisa jadi ini bershalawat baru dilisan saja.

Mengapa setiap perjalanan merupakan tahapan kemenangan? Dalam setiap tahapan, Allah memberikan ampunan atas dosa terdahulu dan masa depan, menyempurnakan nikmat-Nya dan menunjukkan jalan yang lurus. Pembantaian tentara Salib di Yerusalem terhadap Muslimin, apakah kekalahan? Justru ini membangun pondasi kemenangan baru. Apa itu?

Tragedi perang Salib, membuat peradaban rapuh kekhalifahan Abbasiyah dikuatkan kembali dengan munculnya bani Zanky dan Ayyubi. Estapet kepemimpinan berubah dari Baghdad ke Mesir. Generasi baru telah disiapkan untuk menyongsong serbuan tentara  Mongol berikutnya. Yang lapuk dibersihkan. Pondasi baru disiapkan.

Tragedi sebesar dan sedahsyat apapun yang menimpa Muslimin, tidak akan pernah menghancurkannya. Gerakan bumi hangus Ferdinand dan Isabel di Andalusia. Bumi Hangus Tentara Salib di Palestina. Bumi hangus Tentara Mongol di Baghdad, berhasil hanya di pukulan pertama saja. Setelah itu mereka dipukul mundur hingga tak kembali lagi.

Semua peradaban yang menyerang Muslimin secara frontal berakhir dengan lenyapnya peradaban mereka. Romawi dan Persia lenyap.  Tentara Salib dengan kekuasaannya lenyap dengan gerakan Renaisans Perancis, peran gereja dikucilkan. Mongol berubah menjadi kesultanan Islam. Portugal dan Spanyol tak lagi menjadi adi daya dunia.

Inikah akhir peradaban Zionis dan Barat? Tandanya mereka membombardir rakyat Palestina? Yang kuat permusuhannya dengan Muslimin akan berakhir dengan lenyapnya kekuasaan dan peradaban mereka. Seperti itulah sunah perjalanan peradaban setelah Rasulullah saw diutus.

Peta Jalan Manusia Oleh:: Nasrulloh Baksolahar  Umat manusia yang jumlahnya puluhan milyar hanya terbagi 3 kelompok saja. Yang t...

Peta Jalan Manusia

Oleh:: Nasrulloh Baksolahar 


Umat manusia yang jumlahnya puluhan milyar hanya terbagi 3 kelompok saja. Yang teguh di jalan yang lurus. Bingung dengan menapaki jalan kesesatan. Sombong dengan kekejamannya di jalan yang dimurkai.

Jalan yang lurus, hanya dengan menapaki jalan para Nabi dan Rasul. Jalan yang penuh tantangan. Menghalau bisikan hawa nafsu dan  syetan. Menempuh jalan ujian. Namun, apakah semuanya berat bila ditolong oleh Allah? Apakah sulit bila diridhai Allah? Bisikan hawa nafsu dan syetan menjadi lemah dengan pertolongan Allah. Ujian menjadi indah bila semuanya berakhir dengan kesudahan yang baik, husnul khatimah.

Jalan yang sesat karena tak memiliki peta perjalanan. Perjalanan para Nabi dan Rasul dipalsukan. Kitab sucinya dipalsukan. Mereka berjalan dengan mengandalkan keterbatasan akal dan ilmunya. Padahal akal dan ilmu tidak akan bisa membawa pada kebenaran. Kebenaran itu hanya berasal dari Allah yang dipaparkan melalui kitab suci dan perjalanan para Nabi dan Rasul.

Apakah berguna sumber daya dan infrastruktur yang keberlimpahan untuk mencapai tujuan bila jalan yang dilaluinya adalah sesat? Apakah berguna mobil termewah dan logistiknya cukup bila jalan yang dilaluinya hanya berputar-putar saja di tempat yang sama tanpa mencapai tempat yang dituju? Semua bekal tak berguna. Bukankah target manusia itu mencapai tujuannya?

Jalan yang dimurkai. Bila Allah memurkai maka seluruh manusia akan memurkainya juga. Nabi pun dibunuh. Kitab suci pun direkayasa. Allah menampilkan penjajah Zionis Israel untuk membuktikan kebenaran firman-Nya. Apakah tentram hidup sebagai penjajah walaupun dilindungi dengan tembok benteng yang tak bisa ditembus?  Dilindungi dengan persenjataan super modern? Dilindungi negara adi daya?

Hidup dalam kemarahan masyarakat dunia hingga batu pun membencinya, apakah tentram hidupnya? Diterima diplomasinya oleh negara lain lantaran campur tangan Amerika dan Barat yang menekan dengan ancaman. Bukankah kekuatan itu akan selalu bergulir? Seperti Sabda Rasulullah saw dalam menyikapi geopolitik saat itu, bahwa kaisar dan kisra akan lenyap dari muka bumi.

Jalan yang dimurkai adalah jalan tersulit, berat dan berisiko. Butuh sumber daya berkelimpahan, kerja ekstra keras setiap waktu, membangun benteng dan infrastruktur militer tercanggih hanya untuk menghadirkan rasa aman. Padahal hanya butuh keadilan dan kasih sayang untuk menghadirkan ketentraman. Inilah jalan super bodoh yang lebih rendah dari hewan ternak, anehnya karakter ini selalu ada di setiap zaman.

Menang Dengan Kekuatan Minimal Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana mengalahkan pasukan tempur Firaun yang luar biasa kekuatanya...

Menang Dengan Kekuatan Minimal

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana mengalahkan pasukan tempur Firaun yang luar biasa kekuatanya? Bagaimana Bani Israel bisa selamat dari kejaran Firaun? Mungkin seperti itu pula yang dipikirkan bila hidup di era Nabi Musa. Ternyata kekuatan besar pasukan Firaun dikalahkan hanya dengan air laut dalam sekejap. Siapakah yang bisa memprediksi ini?

Jalut sosok yang gagah perkasa. Badannya seperti raksasa. Talut yang kuat dan berilmu mencoba melawannya. Padahal Talut sosok pemimpin pilihan Nabi kaumnya. Bila Talut tak bisa mengalahkan, siapa lagi yang bisa mengalahkannya? Ternyata Jalut yang perkasa dikalahkan oleh yang berbadan kecil yang lincah dengan hanya bersenjatakan katapel saja.

Mengalahkan sesuatu tidak perlu dengan kekuatan yang sama. Tidak perlu dengan kekuatan yang melampauinya. Tetapi, hanya butuh cara yang sangat berbeda. Metode yang berkebalikan ekstrim. Juga, kekuatan yang berbeda.

Bagaimana cara semut selamat dari pasukan Nabi Sulaiman yang terdiri dari Manusia, Jin, Burung dan hewan tunggang lainnya? Tak perlu seperti mereka. Cukup tetap menjadi semut saja. Cukuplah mengoptimalkan takdirnya. Masuklah ke terowongan tanah.  Maka seluruh kekuatan di atas tanah tak bisa mengganggunya.

Hamas melakukan sesuatu yang tak bisa atau "malas" dilakukan oleh penjajah Israel. Bila Israel mengandalkan teknologi super canggih, apa yang membuat teknologi super canggih tak berfungsi? Super canggih dikalahkan dengan teknologi zaman batu. Bisakah mental penjajah Israel diubah seperti era zaman batu? Inilah tantangan penjajah Israel. Hamas sangat mudah merubah dirinya menjadi canggih. Namun penjajah Israel tak memiliki mental memasuki zaman batu.

Bagaimana para Nabi dan Rasul menghadapi kedurhakaan kaumnya yang memiliki kekuatan dan kekuasaan luar biasa? Padahal para Nabi dan Rasul memiliki sedikit pengikut dan sering diejek sebagai kaum yang lemah tak berdaya? Secara logika para pendurhaka tak bisa terkalahkan. Namun nyatanya mereka hancur hanya dengan tanah, air, batu, hujan, petir, udara dan yang tak pernah diduga oleh nalar manusia.

Keluarga Ali Imran hanya menazarkan putrinya, Maryam, untuk mengabdi beribadah di Baitul Maqdis. Para Nabi dan Rasul hanya fokus menjalankan perannya untuk berdakwah. Saat pendurhaka ingin membunuh dan menghancurkan, para Nabi dan Rasul mempersilahkan tipu daya itu dilaksanakan dan para Nabi dan Rasul hanya bertawakal saja.  Inilah syarat utama memecahkan persoalan apa pun. Dengan cara ini, sumber daya dan infrastruktur kekuatan datang dengan sendirinya dengan pertolongan Allah.

Sikap Terhadap Sebuah Peristiwa, Cerminan Sikap Terhadap Peristiwa Yang Bertolak Belakang Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yang paling...

Sikap Terhadap Sebuah Peristiwa, Cerminan Sikap Terhadap Peristiwa Yang Bertolak Belakang


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yang paling kejam, berarti yang paling penakut. Yang paling berkoar-koar, berarti yang paling lemah. Yang paling indah dan mengubar janjinya, berarti yang paling berkhianat. Yang terus mendesak dan mendesak akan sesuatu, berarti saat berharta akan paling sombong dan merendahkan orang lain. Memprediksi karakter  dari kondisi yang berlawanan.

Perhatikan para munafikin di Madinah. Perhatikan Yahudi di era Nabi Samuel. Mereka minta segera diperintahkan berperang oleh Allah untuk melawan musuh. Namun, saat perang diijinkan Allah, mereka yang pertama membangkang. Mereka merasa kuat sehingga meminta segera didatangkan azab Allah. Saat azab tiba, mereka menjerit berputus asa.

Yahudi meminta agar Nabinya memilih seorang pemimpin untuk melawan musuh. Saat Nabinya mengangkat Talut sebagai pemimpin, mereka yang pertama dan langsung menolak dengan alasan berasal dari golongan yang lemah. Munafikin dihadapan Rasulullah saw dan muslimin, sangat menyanjung dan memujinya, saat jauh merendahkan dan menghina. Yang mudah memuji, berarti mudah pula merendahkan.

Hajaj Ats Tsaqafi sangat kejam kepada mereka yang berseberangan. Para ulama pun dibunuhnya. Namun saat tubuhnya sakit, dia meraung-raung dari tempat tidurnya. Firaun sangat kejam dan berkuasa, namun sangat ketakutan dengan mimpinya. Kekejaman mencerminkan ketakutan yang luar biasa. Seperti penjajah Israel kepada rakyat Palestina.

Yang bisa bersyukur di saat senang, maka akan bisa bersabar di saat kesulitan. Yang bisa mengelola harta di saat keberlimpahan, maka akan bisa bangkit di saat keterpurukan. Karakter setiap satu peristiwa akan menjadi cermin pada peristiwa yang bertolak belakang atau berlawanan.

Bila bisa melalui ujian dunia, maka dia akan bisa menghadapi huru hara di akhirat. Yang bisa mengelola diri sendiri, akan bisa mengelola kehidupan. Yang bisa mengelola diri saat kesunyian, maka akan bisa mengelola hiruk pikuk keramaian. Satu kondisi merupakan pelatihan untuk menghadapi kondisi yang berlawanan dan berkebalikan.

Yang bisa mengelola kesedihan, maka akan bisa mengelola kesenangan. Hingga mencapai garis simetris untuk seluruh ragam peristiwa yang bertolak belakang. Hingga akhirnya, senang dan susah itu sama. Kaya dan miskin itu sama. Berkedudukan dan dibawah itu sama. Itulah puncak dari suasana dari segala yang bertolak belakang.

Sangat Lembutnya Pertolongan Allah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pertolongan  Allah sangat lembut, maha lembut sehingga tak disada...

Sangat Lembutnya Pertolongan Allah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Pertolongan  Allah sangat lembut, maha lembut sehingga tak disadari oleh akal hingga hati. Tak terlihat oleh kasat mata dan mata bathin. Tak dapat dideteksi oleh apa pun termasuk teknologi yang tercanggih. Sehingga dianggap semua itu kekuatan, kehebatan dan kepintarannya. Ada yang menganggap itu karomahnya. Padahal itu pertolongan dari Allah.

Saat dua pasukan bertempur. Allah memasukkan rasa takut kedalaman hati kafirin. Ingatkah pasukan Romawi dan Persia yang kakinya harus dirantai agar tidak meninggalkan medan pertempuran?  Ingat pasukan kafirin di Badar, korbanya hanya beberapa orang dari seribu orang, mengapa lari tunggang langgang? Dengan rasa takut yang menyelimuti seluruh pasukan lawan, semua infrastruktur militer yang tercanggih dan terlengkap pun tak ada artinya.

Siapakah yang bisa melihat Allah memasukkan rasa takut? Siapakah yang bisa menyaksikan Allah yang  membuntukan akal kafirin? Siapakah yang bisa merasakan Allah melemahkan tulang dan otot raga mereka? Pasukan kafir pun tidak tahu mengapa semua itu menyerbu mereka? Apalagi pasukan muslimin. Namun mengapa kemenangan dan keberhasilan disematkan pada selain pertolongan Allah?

Saat dua pasukan bertempur, pasukan kafirin melihat jumlah prajurit muslimin sangat banyak. Terlihat dua kali lipatnya. Padahal dalam seluruh pertempuran, kaum muslimin kekuatannya sangat sedikit. Dalam perang Mu'tah, pasukan Romawi selalu melihat ada pasukan baru dari kaum muslimin yang bertempur.  Saat kaum Muslimin mundur, disangka sebuah strategi untuk menjebak pasukan Romawi.

Allah menolong pasukan muslimin hanya dengan "mengelabuhi" pandangan musuh. Seolah-olah kekuatan muslimin berlibat lipat dari mereka. Seperti Israel, persiapan serangan darat harus mendatangkan jendral-jendral dari Amerika. Kapal induk perang disiapkan dengan kekuatan 4.000 personil ditambah 360.000 dari   penjajah Israel hanya untuk menyerbu Gaza.

"Bukan engkau yang melempar, tetapi Allah yang melempar", itulah penggalan ayat bentuk pertolongan Allah lainnya. Semua lemparan yang selalu tepat sasaran. Untuk apa teknologi modern bila rudal dan roketnya tidak tepat sasaran? Seperti Saad bin Abu Waqqash yang panahnya tak pernah melesat sekali pun. Ini yang membuat mereka yang mengepung Rasulullah saw lari tunggang langgang.

Di era Tabiin at Tabiin, pasukan muslimin mundur karena hebatnya serbuan musuh. Lalu seorang ulama, meminta busur dan anak panah. Tanpa melihat sasaran musuh, dia meminta kepada kawan-kawannya untuk memilih bagian apa dari musuh yang menjadi targetnya. Dengan mengucapkan "bismillah" seluruh panahnya tepat mengenai sasaran padahal ulama tadi memanah tanpa melihat, hanya meyakini ayat Al-Qur'an, "Bukan engkau yang melempar tetapi Allah yang melemparnya."

Pertolongan Allah sering kali "tanpa bentuk", tak bisa disaksikan, tak bisa diamati dan dirasakan. Dengan kelembutan ini, banyak yang tertipu sehingga mengatakan ini karamahnya, kehebatannya, kekuatannya, ilmunya, kepintarannya, strateginya dan sematan lain pada dirinya. Pertolongan Allah sangat lembut, sehingga kafirin pun bingung mengapa terkalahkan?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)