basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Andai Gugatan Batas Usia Cawapres disidangkan di Era Ali bin Abi Thalib  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Gugatan batas usia Cawapres ...

Andai Gugatan Batas Usia Cawapres disidangkan di Era Ali bin Abi Thalib 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Gugatan batas usia Cawapres yang sebelumnya selalu ditolak, tiba-tiba gugatan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 yang baru masuk di 13 September 2023, langsung diterima. Adanya  perlibatan Ketua MK, Paman dari Cawapres, yang sejak awal berkomitmen untuk tidak terlibat dalam mengambil keputusan, karena ada konflik kepentingan, tapi untuk putusan ini dia melibatkan diri. Apakah keputusan MK ini sah?

Mari membuka berkas perkara yang pernah terjadi di era Ali bin Abi Thalib. Apakah peristiwa hukum masa lalu ini bisa menjadi yurisprudensi untuk menilai sah atau tidak sahnya keputusan MK menerima gugatan batas usia Cawapres di era sekarang? Andai pun tidak, semoga  bisa menjadi rujukan dalam menilai kadar kualitas penegakan  hukum di negri ini.

Tatkala khalifah Ali bin Abi Thalib menuju Shiffin, dia kehilangan baju besinya. Tatkala dia pulang dari peperangan menuju Kufah, baju besi milik Ali ditemukan oleh seorang Yahudi. Ali berkata kepada Yahudi, "Baju besi itu adalah baju besiku, dan saya tidak pernah menjual dan tidak pernah menghibahkannya kepada siapa pun."

Yahudi itu berkata, "Dia adalah baju besiku, dan sekarang ada di tanganku! Mari kita menuju hakim." Mereka berdua menuju hakim yang bernama Syuraih. Hakim yang terkenal keadilan, kejujuran dan kebersihannya yang diangkat sebagai hakim sejak era Umar bin Khatab.

Syuraih berkata, Wahai Amirul Mukminin katakan apa yang akan kamu adukan!" Ali berkata, "Ya, baju besi yang ada di tangan Yahudi itu adalah baju besiku, saya belum pernah menjualnya dan tidak pula menghibahkan kepada seseorang." Lalu aoa yang akan kamu katakan wahai Yahudi?" Yahudi itu berkata, "Baju besi itu adalah baju besiku dan dia ada ditanganku."

Syuraih berkata, "Apakah kau memiliki bukti wahai Amirul Mukminin?" Ali berkata, "Ya, Qanbar (budaknya) dan al Hasan (putranya) akan memberikan kesaksian bahwa itu adalah baju besiku." Kata Ali. Seorang budak tidak boleh menjadi saksi. Berarti saksi yang tersisa tinggal putranya Hasan. Bagaimana pendapat Syuraih tentang saksi yang merupakan putranya Ali sebagai pihak yang menggugat?

Syuraih berkata, "Kesaksian seorang anak untuk orang tuanya tidak sah secara hukum." Ali melanjutkan, "Apakah seorang penduduk surga tidak boleh menyatakan kesaksian? Saya mendengar dari Rasulullah saw, "Al-Hasan dan Al-Husein adalah penghulu pemuda-pemuda di Surga." Namun Hakim Syuraih tetap menolak Hasan menjadi saksi karena beliau putra dari pihak yang menggugat, Ali bin Abi Thalib. Kasus ini pun dimenangkan oleh Yahudi.

Bila Hasan, putra dari Ali, tidak bisa dijadikan saksi dalam persidangan gugatan Ali terhadap Yahudi. Bagaimana bila sang paman menjadi hakim, yang kemenangan dan kekalahan keputusan dalam gengamannya, pada gugatan yang memiliki kepentingan bagi keponakannya? Andai perkara gugatan batas umur Cawapres dibawa ke era Ali bin Abi Thalib apa keputusannya dari logika ini?

Geopolitik Palestina, Cermin Geopolitik Muslimin dan Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Palestina adalah peta geopolitik dunia. D...

Geopolitik Palestina, Cermin Geopolitik Muslimin dan Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Palestina adalah peta geopolitik dunia. Dinamika geopolitik sebuah zaman terlihat dari apa yang terjadi di Palestina. Isra Miraj Rasulullah saw singgah terlebih dahulu ke Palestina. Pembebasan Palestina oleh Umar bin Khatab dari genggaman Romawi Timur (Byzantium). Pembebasan Palestina dari cengkeraman gabungan raja dan kaisar dari Eropa Barat oleh Shalahuddin Al-Ayubi. Serta kemenangan Bani Mamluk yang dipimpin Saifuddin Qhutuz atas pasukan Mongol di Palestina merupakan momentum perubahan geopolitik dunia.

Menurut Ulama Sirah, Abu Hasan An Nadwi, peristiwa Isra dari Mekah ke Palestina menggambarkan geopolitik masa depan dari Allah kepada Rasulullah saw serta Muslimin. Yaitu, Nabinya dua kiblat, Masjidil Haram dan Aqsha. Imam Masriqain dan Maghribain,  imperium besar di wilayah Timur dan Barat. Pewaris para Nabi sebelumnya dan imam generasi sesudahnya. Menginjakkan kaki ke Palestina saat Isra Miraj sebuah awal langkah geopolitik baru di Hijaz sebelum membentuk geopolitik global.

Kondisi Hijaz kondusif pasca Hudaibiyah dan perang Khaibar, Rasulullah saw mengirim utusan ke raja-raja di bawah Romawi Timur. Namun utusan Rasulullah saw dibunuh. Maka dikirimlah pasukan ke Mu'tah. Inilah awal persentuhan Muslimin dengan "kaki tangan" salah satu superpower dunia. Setelah Futuh Mekah dan perang Hunain, Rasulullah saw mengirimkan pasukan ke Tabuk untuk menghadapi Romawi Timur. Sebab pemimpinnya, Heraklius, merencanakan penyerangan ke perbatasan Arab Utara. Saat itu Romawi Timur telah menjadi superpower dunia tunggal setelah mengalahkan Persia. Tandanya, Heraklius membangun istananya di Baitul Maqdis, Palestina. Menguasai Palestina berarti memimpin geopolitik dunia.

Umar bin Khatab melanjutkan langkah Abu Bakar dengan pembebasan Palestina melalui Iraq. Terjadi pertempuran fenomenal seperti Qadisiyah dan Nahawund. Setelah itu Persia dikalahkan, selanjutnya menuju Palestina yang masih dibawah Romawi Timur. Heraklius sang Kaisar merasakan kekalahan akan menimpanya. Dia pun berkata sambil memandang Baitul Maqdis, "Salam kepadamu wahai Syam (Palestina), waktu penyerahan telah tiba dan dia telah kembali. Keselamatan  atasmu wahai Syam (Palestina). Keselamatan yang tak ada pertemuan setelahnya." Pasca pembebasan Palestina oleh Umar bin Khatab, kekuasaan Romawi Timur terus menyusut. Lalu, lahirnya pemimpin geopolitik dunia baru yang ditandai dengan hadirnya Muslimin di Palestina.

Apakah Tentara Salib gabungan raja-raja Eropa Barat itu kuat?  Mereka tidak terorganisir secara sistematis, tidak terlatih, tidak terkontrol, tidak memiliki ketrampilan dan kompetensi yang memadai serta kepemimpinan kepemimpinan pasukan yang baik. Bahkan sebagian besar mereka tidak memiliki pengalaman teknik dan strategi berperang. Mengapa Muslimin terkalahkan sehingga mereka bisa merampas Baitul Maqdis Palestina? Saat itu, Bani Saljuk saling berperang sesama mereka sendiri hingga kekuatannya lemah.  Kekhalifahan Abbasiyah dengan Bani Fathimiyah saling bertempur berebut pengaruh. Dalam pertikaian internal mereka menghadapi serbuan Tentara Salib juga. Inilah yang membuat banjir darah umat Islam saat Tentara Salib merampas Baitul Maqdis. Bila Baitul Maqdis Palestina dikuasai bangsa lain, bertanda kondisi Muslimin dalam kondisi terpuruk dan sangat lemah. Geopolitik Palestina menggambarkan geopolitik umat Islam.

Kekhalifahan Abbasiyah dan kesultanan Khawarizmi hancur oleh bangsa Mongol. Serbuan Mongol memasuki Rusia, sebagian Eropa Barat dan Tiongkok,  dan mendekati Romawi Timur.  Serbuannya tak bisa terbendung oleh siapa pun. Tiba waktunya menyerang Mesir, Bani Mamluk,  yang saat itu dipimpin sultan Saifuddin Qhutuz. Sang Sultan menghadang tentara Mongol di Ainu Jalut Palestina. Tentara Mongol terkalahkan secara tak terduga. Sejak itu kekuasaaannya terus menyusut seperti Romawi Timur. Siapapun yang terusir dari Palestina dan tidak menguasainya kembali lagi, maka peran Geopolitiknya akan terus menyusut. Tentara Mongol dikalahkan Muslimin di Palestina. Palestina menjadi kuburan bangsa-bangsa yang zalim seperti Romawi Timur, Tentara Mongol dan Salib. Di tubuh Muslimin mulai lahirlah benih Kekhalifahan Turki Utsmani sebab Palestina sudah digenggam Muslimin kembali.

Begitu pun Kekhalifahan Turki Utsmani. Saat Palestina terlepas darinya oleh persengkongkolan  Barat dan Zionis Yahudi. Maka saat itu pula imperiumnya runtuh. Rakyat  Palestina, Hamas, Fatah, Jihad Islami, gerakan perlawanan lainnya dan dukungan muslimin dunia sedang mencoba mengembalikannya pada genggaman Muslimin. Bila berpangku tangan, maka geopolitik umat Islam di kancah dunia tak diperhitungkan lagi dan terus melemah, bisa jadi hilang. Saat ini geopolitik dunia sedang berada dalam genggaman Barat dengan meminjam tangan Zionis Israel, oleh sebab itu mereka totalitas mendukungnya untuk mempertahankan hegemoninya.

Ekskalasi dengan Zionis Israel, Proses Pertumbuhan dan Pembentukan Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar Turki Utsmani runtuh oleh...

Ekskalasi dengan Zionis Israel, Proses Pertumbuhan dan Pembentukan Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Turki Utsmani runtuh oleh gerakan Zionis Yahudi. Lalu, Zionis Yahudi berkumpul di Palestina dengan bantuan Inggris. Mengapa tiba-tiba Muslimin diterjang badai gerakan Zionis Israel di Palestina? Mari membuka jejak dakwah Rasulullah saw. Bukankah tantangan terberat pertama di Madinah adalah dari Yahudi yang lebih kuat, kaya dan pintar? Menurut ulama Sirah, Abu Hasan An Nadwi, pergumulan Muslimin dengan Yahudi merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan pembentukan Muslimin. Bagaimana dengan masa sekarang?

Di awal periode Madinah, Muslimin menghadapi hegemoni Yahudi yang memecah belah suku Auz dan Khadraj. Ilmu pengetahuan digenggamnya, tempat bertanya tentang persoalan masa kini maupun prediksi masa depan karena memiliki Alkitab,  sedang penduduk asli Madinah tidak memiliki referensi apapun. Pasar-pasar dan lembaganya keuangan dikuasai Yahudi. Kaum Muslimin menghadapi kenyataan ini, padahal mereka baru berhijrah tanpa membawa sumberdaya fisik apa pun. Hijrah merupakan gerakan fenomenal, namun menghadapi tantangan dan pembelajaran baru menghadapi Yahudi di Madinah.

Ketika perang diijinkan oleh Allah, terjadilah perang besar pertama yang tak pernah diduga oleh Muslimin. Yaitu, Perang Badar yang dimenangkan oleh Muslimin. Kondisi ini membuat seluruh musuh Muslimin di Madinah dan sekitarnya merasa gentar, kecuali Yahudi. Mereka merasa memiliki benteng yang kokoh, senjata yang lengkap, sumber daya yang melimpah dan prajurit yang banyak.  Lalu peristiwa besar apa yang terjadi? Menghadapi Yahudi Bani Qainuqa karena telah melecehkan seorang Muslimah di pasar.  Yahudi juga mendeklarasikan perang terhadap Muslimin.

Perang Uhud sangat menegangkan. Namun Muslimin tetap di atas angin dengan tetap terus mengejar Musyrikin Quraisy sehingga tidak berani menerobos ke Madinah. Korban di pihak Muslimin cukup banyak. Perang Uhud memperkokoh pendidikan jiwa Muslimin. Peristiwa besar apa yang terjadi setelah ini? Yahudi Bani Nadhir mencoba melakukan pembunuhan terhadap Rasulullah saw di bentengnya. Rasulullah saw pun mengepung mereka.

Perang Ahzab, model pertempuran yang belum pernah ditemukan di Hijaz. Memadukan perang kota dan blokade total. Yang membuat Muslimin berfikir "macam-macam" kepada Allah. Dari perang ini, Rasulullah saw mencanangkan strategi mendasar jangka panjang yaitu Muslimin yang akan menyerang. Peristiwa besar apa yang terjadi setelah ini? Rasulullah saw mengepung Yahudi Bani Quraizah yang telah berkhianat dengan menyerang dari dalam padahal mereka telah berjanji membantu.

Perjanjian Hudaibiyah menandakan kesejajaran kabilah Quraisy, yang memiliki derajat tinggi dalam pandangan bangsa Arab, dengan Muslimin di Madinah. Berarti, tak ada penghalang yang berarti lagi di Hijaz. Apa peristiwa besar setelah itu? Yahudi Khaibar masih bersekutu dengan suku Ghaftan di Madinah utara. Mereka bisa menyerang setiap saat. Rasulullah saw memecah persatuan mereka, lalu mengepung Yahudi Khaibar.

Hadirnya kekuatan Zionis Yahudi  Israel yang berusaha menghapus dan menjajah Muslimin di Palestina merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan pembentukan Muslimin. Di saat Muslimin lemah, Allah menghadirkan musuh yang akan menguatkannya. Setiap ekskalasi Muslimin dengan Zionis Israel menunjukkan hadirnya kekuatan baru pada diri Muslimin baik secara global maupun di tubuh gerakan perlawanan Palestina itu sendiri.

Terbalik, Justru Zionis Israel yang Dikurung oleh Gerakan Perlawanan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Rencana serangan darat Zionis ...

Terbalik, Justru Zionis Israel yang Dikurung oleh Gerakan Perlawanan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Rencana serangan darat Zionis Israel ke Gaza tidak saja hanya memperhitungkan kekuatan gerakan perlawanan di Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam,  tetapi juga respon gerakan perlawanan di negara-negara yang mengelilinginya. Pasca Arab Spring yang dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya, justru memunculkan menurunnya kekuatan negara, lalu berpindah pada gerakan perlawanan senjata di sejumlah negara. Ini yang tak bisa dikendalikan secara diplomasi dan lobi-lobi negara seperti di PBB.

Gerakan perlawanan di Yaman mulai meluncurkan rudalnya yang diperkirakan diarahkan ke Zionis Israel. Rudal ini sudah dihadang oleh Amerika melalui kapal induknya. Tersebar berita, gerakan perlawanan Irak mulai mendekati perbatasan Zionis Israel. Sedangkan Hizbullah sudah membuka front terbuka di pendudukan Israel bagian utara sejak awal.

Kemampuan persenjataan tidak lagi didominasi dan dimonopoli oleh Amerika dan sekutunya. Turki dan Iran sudah memiliki kemampuan yang sama. Rusia dan Tiongkok menjadi pesaing utama Amerika. Bahkan Joe Biden sudah menyamakan bahwa Hamas sudah seperti Rusia. Artinya, gerakan perlawanan akan menjadi lebih mudah mendapatkan akses senjata untuk perlawanan.

Timur Tengah semakin berani kepada Amerika dan Sekutunya. Presiden Palestina dan raja Yordania menolak bertemu dengan Joe Biden. Pangeran Arab Saudi dan Qatar berani mengkritik keras Amerika dan Inggris. Bahkan berani menunda normalisasi dengan Zionis Israel. Negara Timur Tengah mungkin tidak terbuka  membantu Palestina secara langsung seperti dalam perang Arab 6 hari dan Yom Kiffur, tetapi bisa jadi menyalurkannya melalui gerakan perlawanan yang melawan Zionis Israel.

Saat final Piala Dunia di Qatar saja,  keberpihakan mereka terhadap Palestina sangat terlihat dengan mengibarkan bendera Palestina di sejumlah pertandingan. Apalagi dengan peristiwa terbaru, berupa pemboman Rumah Sakit yang membuat luka yang sangat mendalam bagi bangsa Arab. Dalam sejarah, bangsa Arab memiliki ikatan kesukuan dan harga diri yang kuat. Mungkinjah akan bermunculan para Usamah bin Laden baru seperti saat Amerika membuat pangkalan militer di Arab Saudi pada era 90-an?

Afghanistan dan Checnya sudah resmi bersedia memberikan bantuan pasukan. Bila senjata saja bisa masuk ke Gaza, apalagi mereka yang sudah terbiasa bertempur sebagai prajurit terbaik? Zaman telah banyak berubah. Pembelaan Amerika terhadap senjata, dana dan jalur diplomasi, seperti memveto di PBB, terhadap Israel tidak lagi signifikan seperti dulu. Kekuatan baru yang tak terstruktur bermunculan dan terkendali terus bermunculan. Apa akibatnya?

Bisa jadi rencana Zionis Israel mengepung dan memborbardir rakyat Palestina di Gaza dengan serangan darat menjadi pengepungan Zionis Israel oleh para gerakan perlawanan. Seperti yang terjadi di Nusantara saat era penjajahan Belanda. Saat para raja sudah mandul melakukan perlawanan, muncullah gerakan perlawanan rakyat yang dipimpin oleh para ulama. Gerakan perlawanan di sekitar perbatasan  Zionis Israel sepertinya hanya menunggu momentum saja.

Gerakan perlawanan mungkin tidak melumpuhkan pasukan Zionis Israel, minimal mendown grade opini kehebatan dan menumbuhkan rasa tidak aman di daerah pendudukan yang berefek pada ketidakpercayaan pada penguasa Zionis Israel, ini yang membuat gejolak internal semakin kuat. Seperti Amerika yang diserang oleh rakyatnya sendiri seperti di perang Vietnam.

Hukum "Kelompok Kecil Mengalahkan yang Besar" Lahir di Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di bumi Palestina, Allah m...

Hukum "Kelompok Kecil Mengalahkan yang Besar" Lahir di Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Di bumi Palestina, Allah menjelaskan hukum kehidupan baru yang sebelumnya masih dirahasiakan di Lauhul Mahfudz. Ini tidak dijelaskan di era Nabi Adam hingga Nabi Musa. Sehingga,  Nabi Ibrahim mengembara dari Masetopania ke Palestina dan Mesir untuk menghindar dari kuatnya kekejaman Namrudz. Nabi Musa pergi dari Mesir menghindari kuatnya kekejaman Firaun. Kekuatan besar selalu mengalahkan kekuatan kecil. Itu takdir yang tertulis di era tersebut.

Selepas Nabi Musa wafat, di bumi Palestina, Allah mengungkapkan rahasia takdir yang belum diketahui manusia yaitu, "Berapa banyak kelompok kecil yang mampu mengalahkan kelompok besar dengan ijin Allah." Mengapa goresan takdir ini dijelaskan? Agar manusia tidak menzalimi sesamanya. Tak butuh syarat infrastruktur dan sumber daya besar untuk membungkam kezaliman yang berkekuatan besar.

Untuk membuktikan hukum ini, Allah memaparkan kisah Talut melawan Jalut di bumi Palestina.  Kisah Talut yang sedikit pasukannya yang hanya 300 orang. Kisah kebutuhan penopang sedikit sumber daya yang hanya seteguk air. Kisah munajat doa yang memohon kesabaran, keteguhan dan memohon pertolongan Allah. Kisah ribuan pasukan yang keluar dari sebuah wilayah dengan infrastruktur militer yang kuat namun lemah dan lunglai karena takut mati. Inikah yang akan terjadi pada 360.000 pasukan Zionis Israel yang dikerahkan untuk mengepung Gaza?

Setelah hukum ini dipaparkan, tak ada lagi Nabi dan Rasul  yang pergi dari negrinya. Nabi Zakaria, Yahya dan Isa yang menghadapi kekejaman kaisar Romawi, namun mereka tetap bertahan di Palestina. Nabi Zakaria dan Yahya dibunuh. Nabi Isa akan disalib, kemudian ditolong Allah dengan diangkat ke langit. Apakah kekejaman mereka mampu menghancurkannya? Kelak Romawi menjadi agama Nasrani menjadi agama resmi mereka.

Kisah Ashhabul Kahfi, kisah dakwah beberapa pemuda yang diberkahi Allah menghadapi kekejaman penguasa. Kisah Ashhabul Ukhdud, kisah pemuda dan rakyat jelata yang mempertahankan iman menghadapi kebengisan penguasa dan pembesarnya. Mereka semua bertahan dan berjuang di negrinya sebagai pembuktian bahwa kelompok kecil mampu menghancurkan kelompok besar dengan ijin Allah.

Gerakan perlawanan di bumi yang dizalimi. Gerakan perlawanan terhadap hegemoni, oligarki dan monopoli yang menindas akan terus bermunculan. Energi dan kekuatan yang tertanam di sanubari manusia yang beriman melampaui semua infrastruktur fisik yang ada. Semua bentuk kezaliman walapun ditopang kumpulan manusia yang cerdas dan kuat pun akan lunglai. Sebab energinya lemah dengan ragam ketakutan yang muncul dari dirinya karena hembusan was-was syetan. Seperti, kekuatan Firaun dan Nebukandezar yang lemah karena ketakutan yang muncul dari mimpinya sendiri.

Bumi Palestina akan terus membuktikan hukum bahwa kelompok kecil mampu menghancurkan kelompok besar dengan ijin Allah. Hukum ini diturunkan di Palestina dengan contoh nyata di Palestina juga. Yang kemudian menyebar di setiap fragmen kehidupan manusia yang memenuhi syarat-syaratnya.

Kisah Talut-Jalut: Bekal Pertempuran Asimetris Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hanya satu peperangan yang diabadikan dalam Al-Qur...

Kisah Talut-Jalut: Bekal Pertempuran Asimetris

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Hanya satu peperangan yang diabadikan dalam Al-Qur'an sebelum kelahiran Rasulullah saw. Perang yang para pelakunya diabadikan. Yang tahapan persiapannya dijelaskan. Yang fragmen perjalanan dan model penyeleksiannya dipaparkan. Lantunan rahasia  munajat doanya pun diungkapkan. Semuanya dirangkai dalam satu kesatuan ayat yang bersambung. Sangat pentingkah pertempuran ini?

Dalam pertempuran ini, sosok Nabinya tidak dijelaskan. Namun sosok pemimpinnya justru yang diungkapkan. Peperangan yang tak terdeteksi adalah kekuatan mukjizat para Nabi dan Rasul. Tak ada kisah diturunkannya para malaikat yang membantunya. Ini peperangan natural tanpa kekuatan magis yang terlibat. Padahal ini kisah pertempuran antara yang memiliki kekuatan super power dengan yang tertindas. Yang memiliki infrastruktur militer yang kuat dan canggih dengan yang lemah. Inilah yang disebut perang asimetris.

Takdir yang terjadi pada pertempuran ini akan abadi hingga Hari Kiamat selama syarat-syaratnya terpenuhi. Yaitu hukum pergulatan, "Berapa banyak kelompok yang kecil mampu menghancurkan kelompok yang besar dengan ijin Allah." Pertempuran antara Talut dan Jalut. Jalut yang gagah perkasa berukuran raksasa dengan jumlah pasukan yang dikalahkan oleh Daud yang kecil nan lincah dengan pasukan yang kecil. Jadi tak perlu khawatir dengan kezaliman yang berkekuatan besar, karena menghancurkannya hanya butuh kekuatan kecil. Terkadang, hanya dengan kekuatan doa saja.

Fakta kelompok kecil bisa mengalahkan  yang besar mulai diungkap. Andrew JR Mack tahun 1975 memuat artikel yang berjudul "Mengapa Negara-Negara Besar Kalah dalam Perang Kecil" dalam World Politics. Riset sejak tahun 1950 mengungkapkan, aktor-aktor yang  lemah telah memenangkan sebagian besar konflik asimetris. Oleh karena itulah, mulai 2004, militer Amerika mulai fokus pada penanganan atas tantangan yang muncul dari pertempuran jenis ini. Kemenangan Vietnam, Bosnia dan Afghanistan sebagai contohnya. Bisakah ini terjadi di Palestina?

Syarat kemenangan kelompok ini hanya kepemimpinan yang dipegang oleh yang kuat dan berilmu. Prajuritnya mematuhi arahan pemimpin. Kuat dengan seteguk air walaupun disaat berkelimpahan. Orientasi hidupnya hanya bertemu Allah. Berkarakter sabar dan teguh serta mengandalkan pertolongan Allah. Yang nafasnya panjang dalam berjuang akan mengalahkan senjata canggih yang dipegang oleh mereka yang bermental lemah.

Kelompok kecil berani untuk lebih menderita hingga menanggung biaya yang lebih tinggi. Mengeksploitasi kelemahan relatif lawan. Berstrategi mengimbangi kekurangan dalam kuantitas atau kualitas kekuatan dan peralatan dengan strategi yang belum tentu bersifat militer. Memanfaatkan geografi alam untuk bertahan dan menyerang sehingga melemahkan keunggulan teknologi lawan yang biasanya hilang karena infrastruktur yang kurang mendukung dan sangat rentan akan munculnya dampak buruk bagi kemanusiaan.

Perang Talut-Jalut adalah peperangan asimetris yang dipaparkan dalam surat Al-Baqarah ayat 246-252. Mengapa dijelaskan dengan detail dari persiapan, perjalanan, penempaan hingga pertempurannya? Agar yang berkekuatan besar tidak menindas dan menzalimi kelompok yang kecil dan lemah. Sebab kelompok kecil pun mampu mengalahkan kelompok besar dengan ijin Allah dengan modal kekuatan yang seadanya.

Ashhabul Ukhdud: Genosida Pengikut Nabi Isa Oleh Yahudi di Najran Yaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ashhabul Ukhdud nama peristiw...

Ashhabul Ukhdud: Genosida Pengikut Nabi Isa Oleh Yahudi di Najran Yaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ashhabul Ukhdud nama peristiwa yang terjadi di Najran Yaman sebelum kelahiran Rasulullah saw. Ini kisah genosida terhadap mukminin pengikut Nabi Isa oleh para pemeluk Yahudi yang diabadikan Al-Qur'an. Para pembantainya,  raja Dzu Nawas bersama pembesar dan prajuritnya. Mereka menyaksikan dan menikmati tontonan pembantaian sambil duduk bersama. Jumlah mukminin yang dibantai, menurut Ibnu Hisyam di Sirah Nabawiyahnya, berjumlah  20.000 orang. Bagaimana proses pembantaiannya?

Raja Dzu Nawas memberikan dua pilihan pada mukminin, memeluk Yahudi atau dibunuh. Mukminin memilih untuk dibunuh. Sang raja membuat parit yang dipenuhi dengan lautan api. Mukminin, baik lelaki maupun perempuan, dewasa maupun bayi, seluruhnya dimasukkan ke dalam parit satu per satu untuk dibakar. Ada pula yang dibunuh dengan pedang lalu dicincang. Peristiwa ini diabadikan dalam surat al-Buruj ayat 4-9. Dari peristiwa ini hanya satu yang selamat yaitu Daus Dzu Tsa'laban yang melaporkan peristiwa ini ke Kaisar Romawi.

Pembataian oleh Yahudi Zionis Israel terulang kembali di Gaza. Mereka mengurung rakyat Palestina di Gaza dengan tembok di daerah yang sempit dan padat penduduk. Lalu menghujaninya dengan roket, rudal, peralatan militer berat dan bom fosfor tanpa pandang bulu. Menurut pihak PBB, dalam satu pekan bahan peledak yang ditimpakan sama dengan seperempat bom nuklir. Zionis Israel pun merasa gembira dan menginformasikan keberhasilan penghancuran tersebut ke dunia internasional seperti raja Dzu Nawas dan para pembesarnya yang duduk bersama menyaksikan peristiwa Ashhabul Ukhdud.

Buya Hamka, dalam Tafsir Al-Azharnya, menyikapi fenomena Ashhabul Ukhdud dengan berkata, "Pihak yang berkuasa di segala zaman akan mencoba membelokkan iman seseorang atau menukar iman kepada Allah dengan semacam iman yang mereka rumuskan dan mereka wajibkan orang untuk tunduk. Kalau tidak mau tunduk akan disiksa, dipaksa, dibakar, disula, digantung, sekurang-kurangnya mereka dibuang dari negri atau dipenjarakan. Semua sebabnya, hanya karena iman kepada Allah.

Sayid Qutb merasakan fenomena Ashhabul Ukhdud dengan berkata, "Ketika mereka menyalahkan api dan melemparkan orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, sedang mereka duduk di dekat api yang menjadi tempat penyiksaan yang sangat keji. Mereka menyaksikan perkembangan penyiksaan tersebut, dan apa yang dilakukan api itu terhadap jasad-jasad dengan jilatan dan nyalanya. Ini prilaku yang sangat buruk dam busuk."

Bagaimana firman Allah di surat al-Buruj ayat 4 terhadap peristiwa ini? ," Binasa dan terlaktnatlah orang yang membuat parit." Menurut Sayid Qutb, "Inilah firman Allah yang menunjukkan kemurkaan Allah terhadap perbuatan itu dan pelakunya. Kalimat ini juga menunjukkan buruknya dosa yang membangkitkan kemarahan, kemurkaan, dan ancaman Tuhan Yang Maha Penyantun untuk membinasakan para pelakunya." Bagaimana akhir raja Dzu Nawas yang menyaksikan peristiwa Ashhabul Ukhdud?

Menurut Ibnu Hisyam, pada akhirnya raja Dzu Nawas dihancurkan oleh serbuan pasukan Habasyah yang diperintahkan raja Najasyi. Tak menerima kekalahan tersebut, Dzu Nawas mengarahkan kudanya ke laut. Memacunya dan memasuki lautan dari yang dangkal hingga terus pada yang semakin dalam hingga akhirnya tenggelam di kedalaman laut. Apakah nasib Zionis Israel akan seperti raja Dzu Nawas yang tak menerima kekalahan lalu menghancurkan dirinya sendiri? Sejarah akan terus berulang.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)