basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pengaruh Membunuh Rakyat Sipil Pada Mentalitas Pertempuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Penjajah Israel membunuh rakyat sipil ya...

Pengaruh Membunuh Rakyat Sipil Pada Mentalitas Pertempuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Penjajah Israel membunuh rakyat sipil yang ada di rumah sakit, sekolah dan kamp pengungsian, mengapa? Dimana 65 persen nya anak dan wanita.  Kekejaman ini apakah berpengaruh terhadap mental tempur tentaranya?

Sebuah studi dilakukan oleh para psikolog di Monash University Melbourne untuk lebih mengerti apa yang terjadi pada otak seorang pembunuh. Mereka merekrut 48 subyek dan meminta mereka untuk memindai otak mereka menggunakan alat functional magnetic resonance imaging (fMRI) saat mereka menonton tiga video dengan skenario yang berbeda.

Satu video menampakkan seorang prajurit membunuh prajurit lawan, selanjutnya prajurit tersebut membunuh warga sipil, dan terakhir seorang prajurit yang menembak namun tak mengenai siapapun. Seluruh subyek menonton video tersebut dari sudut pandang prajurit dan diberi pertanyaan di akhir "Siapa yang kamu tembak?" dan harus menekan satu tombol yang mengindikasikan jawaban mereka. Setelah dipindai, mereka juga ditanyai menggunakan rating 1-7, seberapa bersalah yang mereka rasakan di tiap skenario.

Pertama, peneliti fokus terlebih dahulu pada aktivitas orbitofrontal cortex, sebuah area di otak bagian depan yang telah lama diketahui terlibat dalam sensitivitas moral, nilai moral dan penentu pilihan bagaimana harus bersikap. Kedua, pengaruh pada Temporoparietal junction (TPJ) terdekat juga yang berperan dalam beban moral ini, memproses rasa agensi - tindakan melakukan sesuatu dengan sengaja sehingga memiliki tanggung jawab untuk itu.

Hasilnya, ada area lain yang disebut fusiform gyrus yang lebih aktif saat para subyek membayangkan mereka yang membunuh para warga sipil. Fusiform gyrus bertanggung jawab dalam menganalisa wajah, mengungkapkan bahwa para subyek sebelumnya mempelajari ekspresi para korban imajiner mereka terlebih dahulu. Berarti ekspresi warga sipil yang tewas terekam luar biasa sehingga sangat mempengaruhi dan mengganggu kesehatan jiwanya.

Sedangkan saat para subyek membayangkan mereka membunuh para prajurit lawan, ada aktivitas lebih besar pada area yang disebut lingual gyrus, sebuah area yang terlibat dalam bisnis penalaran spasial yang jauh lebih memihak. Artinya, subyek merasa memiliki alasan logis untuk melakukannya.

Sebagian besar para subyek mengaku merasa sangat bersalah usai menonton video tersebut. Sehingga dapat disimpulkan, jelas bahwa 'akar' moral dan akar 'saraf' pada pembunuh benar-benar terlibat, sehingga pembunuh atau psikopat sekalipun bukanlah 'berdarah dingin dan tak memiliki moral'. Rasa bersalah yang merasuki jiwa tentara yang membunuh rakyat sipil berlipat lebih besar. Bila ujicoba ini saja menggambarkan kondisi tersebut, maka apa yang terjadi pada tentara Amerika yang membunuh rakyat sipil di Iraq? Ada dua penyakit kejiwaan utama yang menghantui mereka. 

Pertama, gangguan stres pasca trauma berupa  gangguan kejiwaan yang dapat berkembang setelah pengalaman pribadi langsung atau menyaksikan suatu peristiwa yang menimbulkan ancaman kematian atau cedera serius. Gejalanya, intrusi yaitu mengalami kembali gejala seperti kilas balik, mimpi buruk, dan reaktivitas terhadap pengingat trauma.  Penghindaran pikiran, perasaan, atau pengingat trauma eksternal terkait trauma. Perubahan negatif dalam kognisi dan suasana hati misalnya, keyakinan dan emosi negatif, menyalahkan diri sendiri, dan pengaruh yang terbatas. Gairah dan reaktivitas misalnya, kewaspadaan berlebihan, mudah tersinggung, respons terkejut, gangguan tidur, dan kesulitan konsentrasi.

Kedua, cedera struktural yang disebabkan oleh trauma dan/atau gangguan fisiologis fungsi otak sebagai akibat dari kekuatan eksternal yang ditandai dengan hilangnya atau penurunan tingkat kesadaran, kehilangan ingatan atas peristiwa sesaat sebelum atau sesudah cedera. Perubahan kondisi mental pada saat cedera seperti kebingungan, disorientasi, pemikiran melambat. 
Defisit neurologis seperti kelemahan, kehilangan keseimbangan, perubahan penglihatan, dan kehilangan sensorik. Bila kejiwaannya seperti ini, bagaimana bisa bertahan lama dalam pertempuran?

Bila tentara Amerika di Irak mengalami hal ini, maka tentara penjajah Israel sangat mudah juga untuk dihantui penyakit tersebut. Karena beratnya beban perasaan bersalah dengan membunuh rakyat sipil dan tidak memiliki alasan filosofi yang kuat untuk berperang di Palestina. Hanya, mengikuti perintah komando saja. Jadi mental bertempur rakyat Palestina akan lebih kuat dan memiliki daya tahan tempur lebih lama karena memiliki alasan filosofis dan menghormati rakyat sipil dalam bertempurnya.

Daya Tahan Pertempuran Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Melihat pertempuran jangan dari strategi dan operasional pergerakan pasukan, ...

Daya Tahan Pertempuran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Melihat pertempuran jangan dari strategi dan operasional pergerakan pasukan, tetapi semuanya sekenario dari Allah. Sudah ditetapkan di Lauhul Mahfudz sebelum manusia diciptakan.

Kalah dan menang, semuanya dari Allah. Kalah tak menghinakan diri. Menang tidak lupa diri. Inilah yang membuat daya tahan pertempuran menjadi amat panjang tak bisa dipatahkan

Semangat bertempur jangan disebabkan berita kemenangan. Lemahnya bertempur jangan karena  kekalahan pertempuran. Kalah dan menang dalam bertempur adalah sama saja. sebab kewajiban kita hanya berjihad untuk mengais rahmat, ampunan dan maaf-Nya Allah.

Semangat bertempur dan berjuang tak butuh syarat dan kondisi tertentu. Tetapi hanya untuk menunaikan kewajiban perjuangan. Sebab, balasan di akhirat untuk mereka yang berjuang tanpa melihat menang atau kalah. Inilah yang membuat para ulama bertahan berjuang 350 tahun di Nusantara

Syeikh Palimbani memberikan nasihat kepada sultan Surakarta dan Jogyakarta yang merupakan garis keturunan Sultan Agung Mataram. Mulailah berjihad melawan penjajah Belanda. Sebab jihad itu pintu gerbang awal munculnya ragam pertolongan Allah.

Bila jihad di tutup, maka ragam kekuatan yang menjadi modal kemenangan akan ditutup oleh Allah. Dalam keterbatasan, jihad harus terus dikumandangkan sebagai sarana didatangkannya ragam kekuatan dari Allah

Gaza diblokade, digempur, dikucilkan, dibantai, dimiskinkan, dilemahkan dan dilaparkan. Mengapa tiba-tiba memiliki kekuatan yang menyamai negara militer terkuat di dunia? Jangan menunggu sumber daya, tetapi mulai berjuang

Dalam kondisi umat yang kritis, para ulama memulai langkah perjuangan dengan membuat kitab, risalah, surat dan mensyiarkan jihad. Imam Al-Ghazali menulis kitab Ihya Ulumuddin sebagai pondasi jihad kepada diri sendiri sebelum pertempuran dengan tentara Salib. Banyak ulama juga yang menulis 40 hadist tentang keutamaan berjihad.

Medan pertempuran hidup sangat luas, sebanyak kebutuhan dan kepentingan manusia. Semuanya perlu diisi dengan jihad, tanpa memperdulikan sukses atau gagal. Tanpa memperdulikan untung atau rugi. Sebab tugas kita hanya berjihad untuk mengais rahmat, ampunan dan maaf-Nya Allah.

Militer Penjajah Israel  Dalam Tekanan Psikologis  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Efek ketenaran dan keberhasilan yang cepat menyeb...

Militer Penjajah Israel  Dalam Tekanan Psikologis 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Efek ketenaran dan keberhasilan yang cepat menyebabkan tekanan dan gangguan mental. Ini dialami yang terjun di dunia hiburan. Efeknya, percobaan bunuh diri, takut keluar dari rumah, lupa cara menulis lagu, depresi, stres pasca trauma, hiperwaspadaan, sangat sensitif dan kepribadian yang adiktif. Bila ketenaran saja menciptakan gangguan mental, apalagi bila dalam tekanan pertempuran.

Militer Penjajah Zionis Israel menghadapi dua persoalan sekaligus. Pertama, dihantui ketenaran akan kehebatan infrastruktur militernya. Terkuat, tercanggih dan terhebat hingga diopinikan tak terkalahkan. Teknologinya dibawah supervisi dan bantuan Amerika. Kedua, tekanan dipermalukan jebolnya pertahanan pada 7 Oktober 2023, dimana Hamas mampu menyusup ke daerah pendudukan dan situs militernya hingga menewaskan 300-an tentaranya hingga mensandera jendral. 

Dalam tekanan psikologis, bisakah memaksimalkan kecanggihan infrastruktur dan sumber daya militernya? Al-Qur'an memaparkan efek tekanan psikologis ini. Yaitu, keluarnya pasukan yang dihantui ketakutan akan kematian. Kisah pasukan Talut yang puluhan ribu, akhirnya lari dari perang. Yang tersisa hanya 300 prajurit saja. Ketakutan menghambat gerak maju pasukan, hingga tidak sempurna menggunakan senjatanya.Tiba-tiba, gagap peralatan  dan teknologi tempur.

Kedua, munculnya halusinasi pertempuran. Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa orang kafir melihat jumlah kaum muslimin berlipat-lipat jumlah dan kekuatannya. Fenomena penampakan "pasukan putih" sangat menakutkan. Sebab, dapat menghancurkan peralatan tempur juga membunuh prajuritnya. Dalam sebuah hadist dijelaskan pula bahwa bergerak muslimin sudah menimbulkan ketakutan walapun jaraknya sebulan perjalanan.

Ketiga, tidak tepat sasaran dalam memanfaatkan infrastruktur dan sumberdaya militer dan non militer.  Dalam Al-Qur'an dijelaskan, ketika muslimin berperang "bukan mereka yang melempar, tetapi Allah yang melempar." Sehingga anak panah Saad bin Abu Waqqash selalu tepat mengenai sasaran. Sedangkan pasukan kafirin Quraisy, Romawi dan Persia, walaupun memiliki jumlah pasukan, infrastruktur dan sumber daya militer yang lebih banyak, namun tak bisa menghancurkan inti kekuatan muslimin.  

Ganguan psikologis militer penjajah Israel sudah terlihat dalam fenomena kesehariannya hingga cara bertempurnya. Seperti, aksi prajurit Zionis Israel mengarahkan senjata canggihnya kepada anak-anak kecil dan ibu-ibu Palestina. Menembak tanpa arah sehingga korbanya dari paramedis, wartawan, sipil yang kebanyakan anak-anak dan wanita.  Ini akibat gangguan hiperwaspada, stress dan sangat sensitif terhadap semua situasi. 

Ganguan ditingkat ahli strateginya dapat terlihat dari membumihanguskan gedung tempat tinggal, rumah sakit dan kamp pengungsian hingga rata. Harapannya, puing-puing bangunan akan menutup terowongan dan tidak bisa digunakan untuk mengintai dan membokong pasukan penjajah Zionis Israel. 

Membabibuta dan membumihanguskan tanpa tanda-tanda keberhasilan penguasaan wilayah yang terkendali merupakan tanda gangguan mental yang menghinggapi para pengambil kebijakan dan operasional militer. 

Rakyat Palestina Hanya Dijadikan Tontonan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang Bosnia, Afghanistan dan Vietnam, apa bedanya dengan ...

Rakyat Palestina Hanya Dijadikan Tontonan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang Bosnia, Afghanistan dan Vietnam, apa bedanya dengan penjajah Israel terhadap Palestina? Yang berkepentingan terhadap Bosnia hanya Serbia. Yang berkepentingan terhadap Vietnam dan Afghanistan hanya Amerika. Sekutu barat lainnya, sangat tidak terlalu berkepentingan walaupun membantu juga.

Kehadiran penjajah Israel di Palestina merupakan kepentingan global. Inggris memberikan mandat pencaplokan Palestina. Amerika, Inggris beserta sekutunya, mengirimkan penduduknya keturunan Yahudi ke Palestina. Juga, support persenjataan yang lengkap dan tercanggih. Penjajah Israel ditopang oleh oligarki, baik secara militer, ekonomi, informasi, data intelejen hingga diplomasi.

Yang berperang penjajah Israel, tapi yang sibuk bolak-balik berdiplomasi dengan negara Timur Tengah dan yang peduli terhadap Palestina adalah Amerika dan Inggris. Sekutunya pun memberikan pernyataan dukungan pada penjajah Israel. Hingga Ukraina ditinggalkan demi mendukung penjajah Israel. Pada sisi lain, adakah perusahaan multinasional yang peduli terhadap perang selain penjajah Israel dan Palestina? Tidak pernah ada. Namun sekarang mereka kebanyakan mendukung penjajah Israel.

Untuk menekan Palestina, Amerika memveto seluruh resolusi PBB yang bisa meringankan beban rakyat Palestina. Amerika pun menyiapkan bantuan dana, persenjataan hingga mengirimkan kapal induk dam kapal selam kepada penjajah Israel. Amerika baru saja mengesahkan Undang-Undang yang akan memghukum orang, lembaga dan pemerintah yang memberikan dana kepada Hamas, Jihad Islam dan faksi perlawanan lainnya yang disahkan pada 1 Nopember 2023.

Kali ini Amerika dan Israel kecolongan. Biasanya, sebelum mereka melancarkan tekanan kepada rakyat Palestina, baik berupa serangan, pengusiran dan kekerasan, Amerika melakukan lobi-lobi diplomasi yang diikat dengan perjanjian, pencabutan sanksi dan pemberian bantuan kepada negara Timur Tengah agar bungkam tak berkutik. Namun kali ini, rakyat Palestina mendahuluinya dengan melumpuhkan sistem pertahanannya.

Setelah Hamas berhasil melumpuhkan sistem pertahanan walaupun beberapa jam, barulah Amerika bergerak dari Presiden hingga Mentri Luar Negrinya ke Timur Tengah untuk melobi agar pertempuran tidak meluas, namun pada sisi lain tidak mau menghentikan genosida penjajah Israel kepada rakyat Palestina.

Sekjen PBB dan pejabat 18 Lembaga Dunia lainnya bersuara lantang agar dilakukan gencatan senjata. Namun semuanya tak berdaya. Penjajah Israel terus merajalela melakukan genosida. Dalam satu jam saja terjadi 100 serangan. Setiap 10 menit, 1 anak mati terbunuh oleh membabi butanya serangan. Sebuah surat kabar nasional menulis berita bahwa yang terjadi di Gaza bukanlah perang tetapi genosida.

Rakyat Palestina hanya dijadikan tontonan, seperti pesta rakyat di era Romawi di sebuah stadion, seekor singa menerkam seorang bayi, para penonton hanya bersorak sorai dan menjerit histeris saja. Sedangkan sang singa diberi makan, minum dan latihan agar kuat, sedangkan sang bayi dibiarkan. Tak ada yang bisa melakukan apa pun pada sang bayi.

Keterampilan Pejuang Hamas Melemahkan Infrastruktur Tempur Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dalam setiap pergerakan ...

Keterampilan Pejuang Hamas Melemahkan Infrastruktur Tempur Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dalam setiap pergerakan pasukan di Gaza, penjajah Zionis Israel menyiapkan kendaraan Tiger super aman di dunia untuk membawa pasukannya. Buldoser baja untuk membersihkan puing-puing bangunan. Tank Markava  untuk membantu penyerbuan dan pertahanan. Pasukannya berhenti di tanah lapang yang puing-puing bangunannya sudah dibersihkan oleh buldoser. Mengapa memilih tanah lapang?

Pembersihan puing bangunan menjadi tanah lapang bertujuan, memastikan tidak adanya terowongan di sekitar area tersebut dan jarak tembak yang aman antara tempat berkumpulnya pasukan dengan tembok bangunan yang dihancurkan oleh pesawat tempur penjajah Israel. Sehingga, Hamas tidak bisa melakukan serangan mematikan secara mendadak dalam jarak dekat melalui terowongan atau bagian atas bangunan.

Dengan pergerakan seperti ini, setiap serangan dari jarak tertentu tidak membahayakan. Bahkan, dengan mudah diserang balik. Namun mengapa Hamas mampu membunuh sekelompok pasukan dengan menghancurkan kendaraan tiger, buldoser dan tank juga? Hamas bertempur dengan logika terbalik dari infrastruktur militer yang dirancang oleh penjajah Israel.

Hamas menyerang dengan dua strategi jitu. Yaitu menyerang di titik nol musuh secara tak terduga, cepat dan terukur sehingga kemampuan menembak dari infrastruktur militernya tidak berguna. Justru kemampuan personil tentara itu sendiri yang menentukan. Kedua, serangan dari arah belakang dengan langsung meledakkan infrastruktur militernya menyebabkan penjajah Israel tidak tahu bahwa mereka sedang diserang.

Strategi penyerangan seperti ini butuh kesabaran, ketepatan dan kecepatan bertindak dengan keterampilan tinggi dari tempat persembunyiannya. Seperti seekor kucing yang diam sejenak menunggu momentum tepat menangkap tikus. Penyerangan seperti ini sangat efisien sumber daya dan terukur.

Yang terampil bertempur model ini adalah Khalid bin Walid. Dia menyerang dari arah belakang pasukan Muslimin dalam perang Uhud. Dia juga berhadapan dengan musuh, sambil pasukan kavalerinya bergerak memutar ke belakang lalu menjepit musuh dari arah depan, samping dan belakang di pertempuran di Qadisiyah dan Yarmuk. Khalid bin Walid juga bisa membuat infrastruktur militer lawan yang seharusnya menjadi kekuatan justru dirubahnya menjadi penyebab kekalahan.

Dengan buldozer, kendaraan pasukan dan tank, arah pergerakan pasukan penjajah Israel dapat terbaca dari bawah terowongan dan atas bangunan. Berbeda dengan Hamas yang bergerak tanpa infrastruktur militer sehingga gerakannya tidak terlacak. Seolah-olah pasukan Hamas tiba-tiba hadir di depan hidung  penjajah Israel. Keterkejutan membuat tidak cepat siap untuk bertindak yang tepat. Inilah penyebab keberhasilan Hamas.

Model Struktur Masyarakat Sekuler Oleh: Nasrulloh Baksolahar Struktur masyarakat Sekuler, adakah persamaan, persahabatan dan per...

Model Struktur Masyarakat Sekuler

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Struktur masyarakat Sekuler, adakah persamaan, persahabatan dan persaudaraan? Bila ada, apakah dasarnya? Hanya kepentingan saja. Struktur masyarakat sekuler hanya eksploitasi. Merekayasa sesuatu agar tidak terasa sedang dieksploitasi.

Keinginan dan kebutuhan hasil rekayasa gaya hidup. Memilih pemimpin hasil rekayasa opini dan pencitraan. Memilih pejabat dan kebijakan hasil rekayasa perundangan walaupun bertentangan dengan falsafah bangsanya. Masyarakat hasil rekayasa. Masyarakat hasil penjajahan dari pemegang oligarki yang hegemoni dan monopoli.

Apakah ini hanya berlaku di dunia ketiga, tidak berlaku di Barat? Bukankah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi di bawahnya merupakan lembaga rekayasa ragam peristiwa dan kebijakan di dunia? Bukankah banyak dana yang dikucurkan, publik figur yang diutus, hiburan yang dibuat dan ruang pemberitaan yang disebar untuk membentuk gaya hidup, sistem, kebijakan dan mempengaruhi opini?

Oleh karena masyarakat sekuler adalah masyarakat yang rentan akan gejolak. Rentan berselisih dan bertengkar. Rentan berbalik arah dan saling menyerang. Ada disparitas kelompok masyarakat yang jurangnya sangat dalam. Tidak akan pernah ada pemerataan dalam kekayaan dan kekuasaan. Itulah modelling masyarakat yang dikelola tidak mengikuti bimbingan Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Bila masyarakat terlihat kekayaannya merata, itu disebabkan hasil eksploitasi sumberdaya bangsa lain. Bangsa lain dimiskinkan. Program bantuan hanya untuk mengokohkan eksploitasi.  Bila "dikayakan", tak sebanding dengan sumber daya yang dikeruk mereka.

Al-Qur'an menjelaskan struktur model masyarakat ini dalam surat Saba. Tergambar dari dialog antara orang kafir di akhirat saat menghadapi siksaan neraka. Masyarakat sekuler memang memiliki langkah yang sama. Yaitu, tidak beriman dan menentang Al-Qur'an dan kitab terdahulu. Namun struktur masyarakat terbelah dan pecah menjadi kelompok yang sombong (hegemoni) dan lemah (tertindas).

Masyarakat tertindas mengatakan bahwa mereka korban rekayasa dari kelompok yang sombong dengan tipuan yang terus dilancarkan pada waktu malam dan siang. Tertipu pameran kemewahan karena banyaknya harta, pengikut dan genggaman kekuasaannya. Kelompok yang sombong mengatakan bahwa mereka tidak pernah menghalangi kelompok tertindas untuk mendapatkan petunjuk.

Masyarakat sekuler adalah model masyarakat hasil rekayasa, bukan hasil dari kebebasan berfikir dan bernurani. Sebab, berfikir itu harus memiliki basis kebenaran yang teruji di setiap zaman dan tempat. Bernurani itu memiliki basis ketentraman dari hati.

Aksi Bela Palestina di Monas, Ungkapan Perasaan Indonesia pada Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menunggu Kereta Komuter Line di...

Aksi Bela Palestina di Monas, Ungkapan Perasaan Indonesia pada Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Menunggu Kereta Komuter Line di sebuah Stasiun Kereta dari arah Bogor menuju Monas yang hari ini, 5 Nopember 2023, digelar Aksi Bela Palestina. Di dekat stasiun tersebut ada sebuah Mushalla yang sedang mengadakan pengajian rutin ibu-ibu. Dari suaranya terdengar suara yang sudah cukup sepuh dari sang ustadzah. Ada yang sangat menarik, saat pengajian tersebut akan dimulai. Yaitu, kepedulian terhadap Palestina.

Layaknya Majelis Taklim lainnya, sebelum dimulai pengajian, sang ustadzah mengirimkan doa dengan membaca surat Al-Fatihah untuk para guru, leluhur dan kerabat yang sudah wafat. Juga memohon dihindarkan dari segala bencana. Setelah itu, terdengar ajakan untuk mengirimkan doa untuk rakyat Palestina.

Dari kerasnya speaker, sang ustadzah berkata, "Mari ibu-ibu! kita mengirimkan surat Al-Fatihah untuk mereka yang terluka dan mendoakan mereka yang syahid. Semoga yang terluka segera disembuhkan oleh Allah." Ini sebuah fenomena yang luar biasa. Kesadaran akan Palestina telah membumi, tak hanya dikalangan tertentu dan terbatas saja.

Sabtu 4 Nopember 2023, dikaki Gunung Halimun Sukabumi, seorang ibu pun membicarakan perihal penderitaan ibu dan anak Palestina yang dibombardir dengan kejam oleh penjajah Israel. Artinya, kesadaran Palestina sudah menembus ke pedesaan. Kota dan desa, telah terbangun kesadaran ini. Setelah kesadaran, apa tingkat selanjutnya? Keberpihakan.

Setiap peringatan Isra Miraj, yang dibahas tidak sekedar sejarah shalat dan kisah perjalanan Rasulullah saw saja, tetapi tentang kondisi bahwa Masjidil Aqsha sedang dijajah oleh Israel. Kesadaran ini terus dibumikan setiap tahunnya. Tema Isra Miraj telah diupgrade dari ritual ibadah ke ruh perjuangan.

Penjajah Israel, Barat dan  Amerika, mencoba menghapus Palestina. Namun kesadaran sejarah tentang Palestina terus membumi dan membahana. Keberpihakan terus dipompa. Inilah awal gerakan perjuangan dan pengorbanan. Bila seperti ini, bisakah Palestina dihilangkan? Bukankah cara menghilangkan sesuatu dimulai dari menghilangkan kesadaran  akan sejarahnya dulu?

Tiba di Monas, massa Aksi Palestina membludak. Area Monas tak bisa dimasuki lagi oleh Massa. Para Menteri, terutama Mentri Luar Negri hadir. Ketua DPR, jajaran MPR dan DPD hadir. Jajaran Eksekutif dan Legislatif hadir bersama. Mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla juga hadir. Ini Aksi Bela Palestina yang luar biasa dari sudut gaung diplomasi internasional. Inilah Aksi Bela Palestina  yang seluruh komponen bangsa bergerak bersama. Ini mewakili perasaan Indonesia di mata dunia.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)