basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Militer Penjajah Israel  Dalam Tekanan Psikologis  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Efek ketenaran dan keberhasilan yang cepat menyeb...

Militer Penjajah Israel  Dalam Tekanan Psikologis 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Efek ketenaran dan keberhasilan yang cepat menyebabkan tekanan dan gangguan mental. Ini dialami yang terjun di dunia hiburan. Efeknya, percobaan bunuh diri, takut keluar dari rumah, lupa cara menulis lagu, depresi, stres pasca trauma, hiperwaspadaan, sangat sensitif dan kepribadian yang adiktif. Bila ketenaran saja menciptakan gangguan mental, apalagi bila dalam tekanan pertempuran.

Militer Penjajah Zionis Israel menghadapi dua persoalan sekaligus. Pertama, dihantui ketenaran akan kehebatan infrastruktur militernya. Terkuat, tercanggih dan terhebat hingga diopinikan tak terkalahkan. Teknologinya dibawah supervisi dan bantuan Amerika. Kedua, tekanan dipermalukan jebolnya pertahanan pada 7 Oktober 2023, dimana Hamas mampu menyusup ke daerah pendudukan dan situs militernya hingga menewaskan 300-an tentaranya hingga mensandera jendral. 

Dalam tekanan psikologis, bisakah memaksimalkan kecanggihan infrastruktur dan sumber daya militernya? Al-Qur'an memaparkan efek tekanan psikologis ini. Yaitu, keluarnya pasukan yang dihantui ketakutan akan kematian. Kisah pasukan Talut yang puluhan ribu, akhirnya lari dari perang. Yang tersisa hanya 300 prajurit saja. Ketakutan menghambat gerak maju pasukan, hingga tidak sempurna menggunakan senjatanya.Tiba-tiba, gagap peralatan  dan teknologi tempur.

Kedua, munculnya halusinasi pertempuran. Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa orang kafir melihat jumlah kaum muslimin berlipat-lipat jumlah dan kekuatannya. Fenomena penampakan "pasukan putih" sangat menakutkan. Sebab, dapat menghancurkan peralatan tempur juga membunuh prajuritnya. Dalam sebuah hadist dijelaskan pula bahwa bergerak muslimin sudah menimbulkan ketakutan walapun jaraknya sebulan perjalanan.

Ketiga, tidak tepat sasaran dalam memanfaatkan infrastruktur dan sumberdaya militer dan non militer.  Dalam Al-Qur'an dijelaskan, ketika muslimin berperang "bukan mereka yang melempar, tetapi Allah yang melempar." Sehingga anak panah Saad bin Abu Waqqash selalu tepat mengenai sasaran. Sedangkan pasukan kafirin Quraisy, Romawi dan Persia, walaupun memiliki jumlah pasukan, infrastruktur dan sumber daya militer yang lebih banyak, namun tak bisa menghancurkan inti kekuatan muslimin.  

Ganguan psikologis militer penjajah Israel sudah terlihat dalam fenomena kesehariannya hingga cara bertempurnya. Seperti, aksi prajurit Zionis Israel mengarahkan senjata canggihnya kepada anak-anak kecil dan ibu-ibu Palestina. Menembak tanpa arah sehingga korbanya dari paramedis, wartawan, sipil yang kebanyakan anak-anak dan wanita.  Ini akibat gangguan hiperwaspada, stress dan sangat sensitif terhadap semua situasi. 

Ganguan ditingkat ahli strateginya dapat terlihat dari membumihanguskan gedung tempat tinggal, rumah sakit dan kamp pengungsian hingga rata. Harapannya, puing-puing bangunan akan menutup terowongan dan tidak bisa digunakan untuk mengintai dan membokong pasukan penjajah Zionis Israel. 

Membabibuta dan membumihanguskan tanpa tanda-tanda keberhasilan penguasaan wilayah yang terkendali merupakan tanda gangguan mental yang menghinggapi para pengambil kebijakan dan operasional militer. 

Rakyat Palestina Hanya Dijadikan Tontonan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang Bosnia, Afghanistan dan Vietnam, apa bedanya dengan ...

Rakyat Palestina Hanya Dijadikan Tontonan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang Bosnia, Afghanistan dan Vietnam, apa bedanya dengan penjajah Israel terhadap Palestina? Yang berkepentingan terhadap Bosnia hanya Serbia. Yang berkepentingan terhadap Vietnam dan Afghanistan hanya Amerika. Sekutu barat lainnya, sangat tidak terlalu berkepentingan walaupun membantu juga.

Kehadiran penjajah Israel di Palestina merupakan kepentingan global. Inggris memberikan mandat pencaplokan Palestina. Amerika, Inggris beserta sekutunya, mengirimkan penduduknya keturunan Yahudi ke Palestina. Juga, support persenjataan yang lengkap dan tercanggih. Penjajah Israel ditopang oleh oligarki, baik secara militer, ekonomi, informasi, data intelejen hingga diplomasi.

Yang berperang penjajah Israel, tapi yang sibuk bolak-balik berdiplomasi dengan negara Timur Tengah dan yang peduli terhadap Palestina adalah Amerika dan Inggris. Sekutunya pun memberikan pernyataan dukungan pada penjajah Israel. Hingga Ukraina ditinggalkan demi mendukung penjajah Israel. Pada sisi lain, adakah perusahaan multinasional yang peduli terhadap perang selain penjajah Israel dan Palestina? Tidak pernah ada. Namun sekarang mereka kebanyakan mendukung penjajah Israel.

Untuk menekan Palestina, Amerika memveto seluruh resolusi PBB yang bisa meringankan beban rakyat Palestina. Amerika pun menyiapkan bantuan dana, persenjataan hingga mengirimkan kapal induk dam kapal selam kepada penjajah Israel. Amerika baru saja mengesahkan Undang-Undang yang akan memghukum orang, lembaga dan pemerintah yang memberikan dana kepada Hamas, Jihad Islam dan faksi perlawanan lainnya yang disahkan pada 1 Nopember 2023.

Kali ini Amerika dan Israel kecolongan. Biasanya, sebelum mereka melancarkan tekanan kepada rakyat Palestina, baik berupa serangan, pengusiran dan kekerasan, Amerika melakukan lobi-lobi diplomasi yang diikat dengan perjanjian, pencabutan sanksi dan pemberian bantuan kepada negara Timur Tengah agar bungkam tak berkutik. Namun kali ini, rakyat Palestina mendahuluinya dengan melumpuhkan sistem pertahanannya.

Setelah Hamas berhasil melumpuhkan sistem pertahanan walaupun beberapa jam, barulah Amerika bergerak dari Presiden hingga Mentri Luar Negrinya ke Timur Tengah untuk melobi agar pertempuran tidak meluas, namun pada sisi lain tidak mau menghentikan genosida penjajah Israel kepada rakyat Palestina.

Sekjen PBB dan pejabat 18 Lembaga Dunia lainnya bersuara lantang agar dilakukan gencatan senjata. Namun semuanya tak berdaya. Penjajah Israel terus merajalela melakukan genosida. Dalam satu jam saja terjadi 100 serangan. Setiap 10 menit, 1 anak mati terbunuh oleh membabi butanya serangan. Sebuah surat kabar nasional menulis berita bahwa yang terjadi di Gaza bukanlah perang tetapi genosida.

Rakyat Palestina hanya dijadikan tontonan, seperti pesta rakyat di era Romawi di sebuah stadion, seekor singa menerkam seorang bayi, para penonton hanya bersorak sorai dan menjerit histeris saja. Sedangkan sang singa diberi makan, minum dan latihan agar kuat, sedangkan sang bayi dibiarkan. Tak ada yang bisa melakukan apa pun pada sang bayi.

Keterampilan Pejuang Hamas Melemahkan Infrastruktur Tempur Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dalam setiap pergerakan ...

Keterampilan Pejuang Hamas Melemahkan Infrastruktur Tempur Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dalam setiap pergerakan pasukan di Gaza, penjajah Zionis Israel menyiapkan kendaraan Tiger super aman di dunia untuk membawa pasukannya. Buldoser baja untuk membersihkan puing-puing bangunan. Tank Markava  untuk membantu penyerbuan dan pertahanan. Pasukannya berhenti di tanah lapang yang puing-puing bangunannya sudah dibersihkan oleh buldoser. Mengapa memilih tanah lapang?

Pembersihan puing bangunan menjadi tanah lapang bertujuan, memastikan tidak adanya terowongan di sekitar area tersebut dan jarak tembak yang aman antara tempat berkumpulnya pasukan dengan tembok bangunan yang dihancurkan oleh pesawat tempur penjajah Israel. Sehingga, Hamas tidak bisa melakukan serangan mematikan secara mendadak dalam jarak dekat melalui terowongan atau bagian atas bangunan.

Dengan pergerakan seperti ini, setiap serangan dari jarak tertentu tidak membahayakan. Bahkan, dengan mudah diserang balik. Namun mengapa Hamas mampu membunuh sekelompok pasukan dengan menghancurkan kendaraan tiger, buldoser dan tank juga? Hamas bertempur dengan logika terbalik dari infrastruktur militer yang dirancang oleh penjajah Israel.

Hamas menyerang dengan dua strategi jitu. Yaitu menyerang di titik nol musuh secara tak terduga, cepat dan terukur sehingga kemampuan menembak dari infrastruktur militernya tidak berguna. Justru kemampuan personil tentara itu sendiri yang menentukan. Kedua, serangan dari arah belakang dengan langsung meledakkan infrastruktur militernya menyebabkan penjajah Israel tidak tahu bahwa mereka sedang diserang.

Strategi penyerangan seperti ini butuh kesabaran, ketepatan dan kecepatan bertindak dengan keterampilan tinggi dari tempat persembunyiannya. Seperti seekor kucing yang diam sejenak menunggu momentum tepat menangkap tikus. Penyerangan seperti ini sangat efisien sumber daya dan terukur.

Yang terampil bertempur model ini adalah Khalid bin Walid. Dia menyerang dari arah belakang pasukan Muslimin dalam perang Uhud. Dia juga berhadapan dengan musuh, sambil pasukan kavalerinya bergerak memutar ke belakang lalu menjepit musuh dari arah depan, samping dan belakang di pertempuran di Qadisiyah dan Yarmuk. Khalid bin Walid juga bisa membuat infrastruktur militer lawan yang seharusnya menjadi kekuatan justru dirubahnya menjadi penyebab kekalahan.

Dengan buldozer, kendaraan pasukan dan tank, arah pergerakan pasukan penjajah Israel dapat terbaca dari bawah terowongan dan atas bangunan. Berbeda dengan Hamas yang bergerak tanpa infrastruktur militer sehingga gerakannya tidak terlacak. Seolah-olah pasukan Hamas tiba-tiba hadir di depan hidung  penjajah Israel. Keterkejutan membuat tidak cepat siap untuk bertindak yang tepat. Inilah penyebab keberhasilan Hamas.

Model Struktur Masyarakat Sekuler Oleh: Nasrulloh Baksolahar Struktur masyarakat Sekuler, adakah persamaan, persahabatan dan per...

Model Struktur Masyarakat Sekuler

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Struktur masyarakat Sekuler, adakah persamaan, persahabatan dan persaudaraan? Bila ada, apakah dasarnya? Hanya kepentingan saja. Struktur masyarakat sekuler hanya eksploitasi. Merekayasa sesuatu agar tidak terasa sedang dieksploitasi.

Keinginan dan kebutuhan hasil rekayasa gaya hidup. Memilih pemimpin hasil rekayasa opini dan pencitraan. Memilih pejabat dan kebijakan hasil rekayasa perundangan walaupun bertentangan dengan falsafah bangsanya. Masyarakat hasil rekayasa. Masyarakat hasil penjajahan dari pemegang oligarki yang hegemoni dan monopoli.

Apakah ini hanya berlaku di dunia ketiga, tidak berlaku di Barat? Bukankah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi di bawahnya merupakan lembaga rekayasa ragam peristiwa dan kebijakan di dunia? Bukankah banyak dana yang dikucurkan, publik figur yang diutus, hiburan yang dibuat dan ruang pemberitaan yang disebar untuk membentuk gaya hidup, sistem, kebijakan dan mempengaruhi opini?

Oleh karena masyarakat sekuler adalah masyarakat yang rentan akan gejolak. Rentan berselisih dan bertengkar. Rentan berbalik arah dan saling menyerang. Ada disparitas kelompok masyarakat yang jurangnya sangat dalam. Tidak akan pernah ada pemerataan dalam kekayaan dan kekuasaan. Itulah modelling masyarakat yang dikelola tidak mengikuti bimbingan Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Bila masyarakat terlihat kekayaannya merata, itu disebabkan hasil eksploitasi sumberdaya bangsa lain. Bangsa lain dimiskinkan. Program bantuan hanya untuk mengokohkan eksploitasi.  Bila "dikayakan", tak sebanding dengan sumber daya yang dikeruk mereka.

Al-Qur'an menjelaskan struktur model masyarakat ini dalam surat Saba. Tergambar dari dialog antara orang kafir di akhirat saat menghadapi siksaan neraka. Masyarakat sekuler memang memiliki langkah yang sama. Yaitu, tidak beriman dan menentang Al-Qur'an dan kitab terdahulu. Namun struktur masyarakat terbelah dan pecah menjadi kelompok yang sombong (hegemoni) dan lemah (tertindas).

Masyarakat tertindas mengatakan bahwa mereka korban rekayasa dari kelompok yang sombong dengan tipuan yang terus dilancarkan pada waktu malam dan siang. Tertipu pameran kemewahan karena banyaknya harta, pengikut dan genggaman kekuasaannya. Kelompok yang sombong mengatakan bahwa mereka tidak pernah menghalangi kelompok tertindas untuk mendapatkan petunjuk.

Masyarakat sekuler adalah model masyarakat hasil rekayasa, bukan hasil dari kebebasan berfikir dan bernurani. Sebab, berfikir itu harus memiliki basis kebenaran yang teruji di setiap zaman dan tempat. Bernurani itu memiliki basis ketentraman dari hati.

Aksi Bela Palestina di Monas, Ungkapan Perasaan Indonesia pada Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menunggu Kereta Komuter Line di...

Aksi Bela Palestina di Monas, Ungkapan Perasaan Indonesia pada Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Menunggu Kereta Komuter Line di sebuah Stasiun Kereta dari arah Bogor menuju Monas yang hari ini, 5 Nopember 2023, digelar Aksi Bela Palestina. Di dekat stasiun tersebut ada sebuah Mushalla yang sedang mengadakan pengajian rutin ibu-ibu. Dari suaranya terdengar suara yang sudah cukup sepuh dari sang ustadzah. Ada yang sangat menarik, saat pengajian tersebut akan dimulai. Yaitu, kepedulian terhadap Palestina.

Layaknya Majelis Taklim lainnya, sebelum dimulai pengajian, sang ustadzah mengirimkan doa dengan membaca surat Al-Fatihah untuk para guru, leluhur dan kerabat yang sudah wafat. Juga memohon dihindarkan dari segala bencana. Setelah itu, terdengar ajakan untuk mengirimkan doa untuk rakyat Palestina.

Dari kerasnya speaker, sang ustadzah berkata, "Mari ibu-ibu! kita mengirimkan surat Al-Fatihah untuk mereka yang terluka dan mendoakan mereka yang syahid. Semoga yang terluka segera disembuhkan oleh Allah." Ini sebuah fenomena yang luar biasa. Kesadaran akan Palestina telah membumi, tak hanya dikalangan tertentu dan terbatas saja.

Sabtu 4 Nopember 2023, dikaki Gunung Halimun Sukabumi, seorang ibu pun membicarakan perihal penderitaan ibu dan anak Palestina yang dibombardir dengan kejam oleh penjajah Israel. Artinya, kesadaran Palestina sudah menembus ke pedesaan. Kota dan desa, telah terbangun kesadaran ini. Setelah kesadaran, apa tingkat selanjutnya? Keberpihakan.

Setiap peringatan Isra Miraj, yang dibahas tidak sekedar sejarah shalat dan kisah perjalanan Rasulullah saw saja, tetapi tentang kondisi bahwa Masjidil Aqsha sedang dijajah oleh Israel. Kesadaran ini terus dibumikan setiap tahunnya. Tema Isra Miraj telah diupgrade dari ritual ibadah ke ruh perjuangan.

Penjajah Israel, Barat dan  Amerika, mencoba menghapus Palestina. Namun kesadaran sejarah tentang Palestina terus membumi dan membahana. Keberpihakan terus dipompa. Inilah awal gerakan perjuangan dan pengorbanan. Bila seperti ini, bisakah Palestina dihilangkan? Bukankah cara menghilangkan sesuatu dimulai dari menghilangkan kesadaran  akan sejarahnya dulu?

Tiba di Monas, massa Aksi Palestina membludak. Area Monas tak bisa dimasuki lagi oleh Massa. Para Menteri, terutama Mentri Luar Negri hadir. Ketua DPR, jajaran MPR dan DPD hadir. Jajaran Eksekutif dan Legislatif hadir bersama. Mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla juga hadir. Ini Aksi Bela Palestina yang luar biasa dari sudut gaung diplomasi internasional. Inilah Aksi Bela Palestina  yang seluruh komponen bangsa bergerak bersama. Ini mewakili perasaan Indonesia di mata dunia.

Genosida, Membuat Penjajah Israel Terus Terkucil Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Takdir Zionis Israel seperti memang terus terkucil ...

Genosida, Membuat Penjajah Israel Terus Terkucil

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Takdir Zionis Israel seperti memang terus terkucil di muka bumi. Setelah bangga dengan banyak negara membuka hubungan diplomatik dengan sukarela maupun "dipaksa" Amerika, lalu mengumumkan "hilangnya" peta Palestina di Sidang Umum PBB, ternyata sekarang terkucil kembali. Banyak negara yang menarik duta besarnya. Ini tanda terkucilnya kembali Zionis Israel

Zionis Israel adalah kaum yang dimurkai. Saat lemah, merengek tak terkira meminta belas kasihan. Saat kuat, menindas, membunuh, menjajah hingga genosida. Entah siapa yang bisa menghentikannya. Para Nabi dan Rasul dibunuhnya. Tuhan pun dilawannya.

Seluruh kota-kota besar di dunia melakukan demonstrasi besar-besaran menentangan genosida terhadap rakyat Palestina. Di Barcelona, pekerja pelabuhan tidak mau mengampalkan barang-barang untuk penjajah Israel. Warga Amerika menduduki kapal yang akan mengangkut peralatan militer ke Israel. Banyak warga dunia yang memboikot produk dari perusahaan yang mendukung penjajah Israel. Perlawanan dari warga dunia terus menjadi gelombang besar.

Saat Piala Dunia Qatar, jurnalis dan  media penjajah Israel dipermalukan dengan mengibarkan bendera Palestina saat diwawancarai atau disorot kamera. Di Mesir, wisatawan dari Israel ditembak seorang polisi saat penjajah Israel mulai memborbardir Gaza. Di Dagestan, warga sipil menolak kedatangan warga dari penjajah Israel. Kelak adakah tempat aman bagi penjajah Israel?

Gerakan perlawanan di perbatasan penjajah Israel bermunculan. Dari Hizbullah di Lebanon. Houthi di Yaman. Sejumlah gerakan perlawanan dari Iraq dan Suriah melakukan perlawanan walaupun hanya bisa menggempur  pangkalan militer Amerika. Penjajah Israel terkepung oleh gerakan perlawanan.

Di dunia yang beradab, ternyata masih ada yang biadab. Korban sipil bergelimpangan. Tempat pengungsian dan rumah sakit dihancurkan. Saat dunia menyerukan kemerdekaan, penjajah Israel ada menjajah Palestina. Saat negara mengedepankan diplomasi, penjajah Israel mendahulukan mesin perang untuk genosida.

Zionis Israel memang tetap menjadi kaum yang terkucil dan terkukung. Hanya bisa hidup berdampingan dan berinteraksi dengan sesamanya di kawasan yang tertutup seperti dalam benteng. Takdirnya seperti itu agar kezalimannya tidak menghancurkan bangsa lain. Seperti yang dirasakan rakyat Palestina yang awalnya menerima Zionis Israel yang terusir dari beragam negara, saat diterima dengan baik, lalu mereka justru yang menghancurkan rakyat Palestina.

Secara jangka panjang, apakah masih ada yang mau membuka diplomasi dengan penjahat genosida di abad modern? Jerman hancur. Amerika terpukul mundur. Para penjajah tak bangkit justru tersungkur. Genosida telah melukai dan membunuh kemanusiaan. Adakah yang masih mendukung?

Kemampuan Membalikkan Keadaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berapa lama bersabar dalam perjuangan? Rasulullah saw menunggu hijrah ...

Kemampuan Membalikkan Keadaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berapa lama bersabar dalam perjuangan? Rasulullah saw menunggu hijrah terlebih dahulu. Rasulullah saw dan Sahabatnya menunggu Futuh Mekah untuk menikmati kebebasan yang sempurna. Sekualitas Rasulullah saw dan para Sahabat, berapa lama mereka bersabar? Rasanya sangat malu bila bercermin pada mereka.

1099 M Tentara Salib membantai Muslimin di Baitul Maqdis hingga banjir darah. 1187 M, Shalahuddin Al Ayubi baru bisa membebaskannya. Imam Al-Ghazali membangun konsep kejiwaan dan mentalitas para pembebas Baitul Maqdis. Syekh Abdul Qodir Jailani membangun pergerakannya. Sultan Nurudin Zanky mengimplementasikan menjadi sebuah kekuatan kekuasaan dan militer. Shalahuddin Al-Ayubi yang membebaskannya. Berapa generasi yang dibangun untuk membebaskan Baitul Maqdis? Kesabaran yang melewati ragam generasi.

Baghdad ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah dihancurkan oleh tentara Mongol pada 1258 Masehi. Namun pada 1260 M, Sultan Saifuddin Qhutuz dari kesultanan Bani Mamluk di Mesir berhasil mengalahkan pada perang Ain Jalut di Palestina. Butuh beberapa tahun bersabar untuk membalikan keadaan. Setelah pertempuran ini, Mongol tak lagi menakutkan. Ternyata bisa dikalahkan.

Fakta sejarah menunjukan bahwa Muslimin memiliki kekuatan untuk membalikkan keadaan. Dari dakwah bersembunyi-sembunyi  yang tertindas dan tersiksa di Mekah, berubah menjadi pemenang saat Futuh Mekah. Dibantai  dan dihancurkan oleh Tentara Salib dan Mongol, namun bisa tegak kembali dengan mengalahkannya. Apa rahasianya?

Kekuatan membalikkan keadaan merupakan karakter Muslimin yang dijanjikan oleh Allah kepada Rasulullah saw. Janji Allah ini terrekam pada surat Ad Duha ayat 3-5, "Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas."

Allah tidak sekedar berjanji tetapi juga membeberkan fakta-fakta yang telah terjadi. Fakta yang sudah dialami oleh Rasulullah saw sendiri sejak dilahirkan hingga diutus menjadi Rasul. Bukti sejarah diungkapkan untuk menguatkan dan meyakinkan jaminan Allah. Perjalanan sejarah perlu dipaparkan ulang untuk menentramkan dan bersemangat untuk menyongsong peristiwa sejarah berikutnya yang tak pernah terduga.

Allah memaparkan fakta sejarah tersebut dalam surat Ad Dhuha ayat 6-8, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."

Allah sudah menjanjikan dan menjamin. Fakta sejarah akan jaminan kekuatan Muslimin untuk membalikkan keadaan dari lemah menjadi pemenang sudah diungkapkan di setiap jaman. Masihkah ragu dan terdiam untuk berikhtiar menyongsong kekuatan yang telah dijamin oleh Allah?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)