basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Genosida, Membuat Penjajah Israel Terus Terkucil Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Takdir Zionis Israel seperti memang terus terkucil ...

Genosida, Membuat Penjajah Israel Terus Terkucil

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Takdir Zionis Israel seperti memang terus terkucil di muka bumi. Setelah bangga dengan banyak negara membuka hubungan diplomatik dengan sukarela maupun "dipaksa" Amerika, lalu mengumumkan "hilangnya" peta Palestina di Sidang Umum PBB, ternyata sekarang terkucil kembali. Banyak negara yang menarik duta besarnya. Ini tanda terkucilnya kembali Zionis Israel

Zionis Israel adalah kaum yang dimurkai. Saat lemah, merengek tak terkira meminta belas kasihan. Saat kuat, menindas, membunuh, menjajah hingga genosida. Entah siapa yang bisa menghentikannya. Para Nabi dan Rasul dibunuhnya. Tuhan pun dilawannya.

Seluruh kota-kota besar di dunia melakukan demonstrasi besar-besaran menentangan genosida terhadap rakyat Palestina. Di Barcelona, pekerja pelabuhan tidak mau mengampalkan barang-barang untuk penjajah Israel. Warga Amerika menduduki kapal yang akan mengangkut peralatan militer ke Israel. Banyak warga dunia yang memboikot produk dari perusahaan yang mendukung penjajah Israel. Perlawanan dari warga dunia terus menjadi gelombang besar.

Saat Piala Dunia Qatar, jurnalis dan  media penjajah Israel dipermalukan dengan mengibarkan bendera Palestina saat diwawancarai atau disorot kamera. Di Mesir, wisatawan dari Israel ditembak seorang polisi saat penjajah Israel mulai memborbardir Gaza. Di Dagestan, warga sipil menolak kedatangan warga dari penjajah Israel. Kelak adakah tempat aman bagi penjajah Israel?

Gerakan perlawanan di perbatasan penjajah Israel bermunculan. Dari Hizbullah di Lebanon. Houthi di Yaman. Sejumlah gerakan perlawanan dari Iraq dan Suriah melakukan perlawanan walaupun hanya bisa menggempur  pangkalan militer Amerika. Penjajah Israel terkepung oleh gerakan perlawanan.

Di dunia yang beradab, ternyata masih ada yang biadab. Korban sipil bergelimpangan. Tempat pengungsian dan rumah sakit dihancurkan. Saat dunia menyerukan kemerdekaan, penjajah Israel ada menjajah Palestina. Saat negara mengedepankan diplomasi, penjajah Israel mendahulukan mesin perang untuk genosida.

Zionis Israel memang tetap menjadi kaum yang terkucil dan terkukung. Hanya bisa hidup berdampingan dan berinteraksi dengan sesamanya di kawasan yang tertutup seperti dalam benteng. Takdirnya seperti itu agar kezalimannya tidak menghancurkan bangsa lain. Seperti yang dirasakan rakyat Palestina yang awalnya menerima Zionis Israel yang terusir dari beragam negara, saat diterima dengan baik, lalu mereka justru yang menghancurkan rakyat Palestina.

Secara jangka panjang, apakah masih ada yang mau membuka diplomasi dengan penjahat genosida di abad modern? Jerman hancur. Amerika terpukul mundur. Para penjajah tak bangkit justru tersungkur. Genosida telah melukai dan membunuh kemanusiaan. Adakah yang masih mendukung?

Kemampuan Membalikkan Keadaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berapa lama bersabar dalam perjuangan? Rasulullah saw menunggu hijrah ...

Kemampuan Membalikkan Keadaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berapa lama bersabar dalam perjuangan? Rasulullah saw menunggu hijrah terlebih dahulu. Rasulullah saw dan Sahabatnya menunggu Futuh Mekah untuk menikmati kebebasan yang sempurna. Sekualitas Rasulullah saw dan para Sahabat, berapa lama mereka bersabar? Rasanya sangat malu bila bercermin pada mereka.

1099 M Tentara Salib membantai Muslimin di Baitul Maqdis hingga banjir darah. 1187 M, Shalahuddin Al Ayubi baru bisa membebaskannya. Imam Al-Ghazali membangun konsep kejiwaan dan mentalitas para pembebas Baitul Maqdis. Syekh Abdul Qodir Jailani membangun pergerakannya. Sultan Nurudin Zanky mengimplementasikan menjadi sebuah kekuatan kekuasaan dan militer. Shalahuddin Al-Ayubi yang membebaskannya. Berapa generasi yang dibangun untuk membebaskan Baitul Maqdis? Kesabaran yang melewati ragam generasi.

Baghdad ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah dihancurkan oleh tentara Mongol pada 1258 Masehi. Namun pada 1260 M, Sultan Saifuddin Qhutuz dari kesultanan Bani Mamluk di Mesir berhasil mengalahkan pada perang Ain Jalut di Palestina. Butuh beberapa tahun bersabar untuk membalikan keadaan. Setelah pertempuran ini, Mongol tak lagi menakutkan. Ternyata bisa dikalahkan.

Fakta sejarah menunjukan bahwa Muslimin memiliki kekuatan untuk membalikkan keadaan. Dari dakwah bersembunyi-sembunyi  yang tertindas dan tersiksa di Mekah, berubah menjadi pemenang saat Futuh Mekah. Dibantai  dan dihancurkan oleh Tentara Salib dan Mongol, namun bisa tegak kembali dengan mengalahkannya. Apa rahasianya?

Kekuatan membalikkan keadaan merupakan karakter Muslimin yang dijanjikan oleh Allah kepada Rasulullah saw. Janji Allah ini terrekam pada surat Ad Duha ayat 3-5, "Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas."

Allah tidak sekedar berjanji tetapi juga membeberkan fakta-fakta yang telah terjadi. Fakta yang sudah dialami oleh Rasulullah saw sendiri sejak dilahirkan hingga diutus menjadi Rasul. Bukti sejarah diungkapkan untuk menguatkan dan meyakinkan jaminan Allah. Perjalanan sejarah perlu dipaparkan ulang untuk menentramkan dan bersemangat untuk menyongsong peristiwa sejarah berikutnya yang tak pernah terduga.

Allah memaparkan fakta sejarah tersebut dalam surat Ad Dhuha ayat 6-8, "Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."

Allah sudah menjanjikan dan menjamin. Fakta sejarah akan jaminan kekuatan Muslimin untuk membalikkan keadaan dari lemah menjadi pemenang sudah diungkapkan di setiap jaman. Masihkah ragu dan terdiam untuk berikhtiar menyongsong kekuatan yang telah dijamin oleh Allah?

Besok Hancur, Apa Yang Dilakukan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Juru bicara Brigade al-Qassam Hamas, Abu Obeida, mengumumkan bahwa...

Besok Hancur, Apa Yang Dilakukan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Juru bicara Brigade al-Qassam Hamas, Abu Obeida, mengumumkan bahwa Perlawanan telah menghancurkan seluruh atau sebagian 136 kendaraan militer Israel di Gaza sejak dimulainya invasi darat. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Rabu (08/11), Abu Obeida menegaskan bahwa pasukan pendudukan telah menderita banyak korban selama konfrontasi dengan pejuang Perlawanan di jalur Gaza.

Mengapa Hamas terus bergerak, walaupun dikepung dengan kekuatan besar? Rasulullah saw berkisah karakter apa yang harus dimiliki saat semakin mendekati Hari Kiamat? Seorang nenek menjawab bahwa bila besok Hari Kiamat maka yang dilakukan adalah menanam pohon. Besok hancur, namun masih memiliki semangat beramal dan terus berkarya. Besok ditakdirkan bangkrut, namun hari ini masih memiliki semangat berinvestasi.

Di kitab Amalu Qubro, ada seorang pemuda diberitakan oleh Malaikat Jibril bahwa takdirnya di Lauhul Mahfudz merupakan takdir buruk. Sang pemuda tadi mengucapkan, "Alhamdulillah." Jibril mengulanginya lagi, karena khawatir si pemuda tadi salah dengar. Sang pemuda tetap mengucapkan, "Alhamdulillah."  Lalu Jibril bertanya mengapa mengucapkan, "Alhamdulillah."? Sang pemuda menjawab karena seluruh takdir Allah adalah benar.

Para Ashabul Ukhdud, saat hendak dilemparkan ke kobaran api, masih tetap mengucapkan syahadat. Sayid Qutb saat akan digantung diminta untuk menuliskan permohonan maaf kepada penguasa zalim. Namun ditolaknya, sebab telunjuk yang biasa digunakan untuk bersyahadat pantang untuk tunduk pada kezaliman.

Di perang Uhud, saat pasukan Muslimin tercerai berai. Saat berita kematian Rasulullah saw berhembus. Banyak Sahabat Rasulullah saw yang lunglai semangatnya dengan berkata, "Untuk apa berjuang bila Rasulullah saw sudah wafat?" Namun ada segelintir Sahabat yang mencoba membangkitkannya, "Bila Rasulullah saw wafat, untuk apa kita hidup?" Gelora semangat jihad pun bangkit kembali. Akhirnya, kafirin Quraisy terdesak hingga harus mundur menjauhi Madinah.

Besok hancur, apakah pasti terjadi? Semuanya baru prediksi berdasarkan pertimbangan akal dan pengalaman. Semuanya baru perhitungan kekuatan infrastruktur dan sumberdaya. Bukankah Allah Maha Berkuasa dan Berkehendak? Bila pun hancur, apa ruginya bagi manusia? Bukankah semuanya berasal dari tidak ada? Bukankah semuanya akan kembali kepada Allah?

Manusia hanya dimintai pertanggungjawaban akan amal dan karyanya. Tidak dihisab tentang sukses atau gagalnya. Maka fokuslah pada apa yang dilakukan sekarang. Harus beramal sekarang juga, apa pun yang akan terjadi pada sedetik kemudian adalah hak-Nya Allah. Beramal bukan untuk sukses atau menghindari gagal. Tetapi, bentuk penghambaan pada Allah.

Firaun Tak Sekejam Penjajah Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Puncak kezaliman,  bagaimana mengukurnya? Sangat mudah, perhatik...

Firaun Tak Sekejam Penjajah Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Puncak kezaliman,  bagaimana mengukurnya? Sangat mudah, perhatikan apa yang dilakukan terhadap bayi dan anak. Bila masih ada belas kasihan terhadap bayi dan anak, berarti belum mencapai puncak kebengisan. Namun bila tak peduli lagi,  itulah puncak kezaliman dan kerusakan. Sebab, nuraninya sudah mati.

Sekejam apa pun orang. Sekeras apa pun hati. Bila masih tersentuh dengan suara tangisan bayi, berarti masih ada kelembutan. Bila masih bahagia dengan keceriaan anak, berarti pintu hidayah masih terbuka. Perbaikan diri masih terbesit dalam hati. Bila tidak ada, itulah tanda  kekerasan dan kebutaan hati.

Korban di Gaza, di hari ke 30 serangan penjajah Israel ke Gaza telah mencapai 10.000 jiwa. Korban bayi dan anak-anak mencapai 4.000-an. Tempat wanita bersama bayi dan anak Palestina berlindung tetap terus dibombardir secara membabi buta. Apa maknanya? Inilah puncak kezaliman.

Puncak kezaliman Firaun ditandai dengan dibunuhnya setiap bayi laki-laki yang baru lahir.  Khawatir dari bayi tersebut muncul sosok yang menggulingkan kekuasaannya. Bagaimana dengan penjajah Israel? Mereka membunuh semua bayi dan anak tanpa pandang bulu. Mana yang lebih kejam, Firaun atau penjajah Israel?

Firaun selektif membunuh bayi, namun penjajah Israel membunuh juga ibu, ayah, saudara, kerabat, teman dan tetangganya. Tidak hanya itu, penjajah Israel terus  menghancurkan kota, desa, rumah, rumah sakit, menghentikan dan memutuskan distribusi makanan, air, bahan bakar serta obat-obatan. Mana yang lebih kejam?

Firaun pembunuh para bayi, bagaimana akhirnya? Pemimpin pelaku kekejaman peristiwa Ashhabul Ukhdud yang memasukkan bayi ke api, bagaimana akhirnya? Semuanya berakhir di lautan. Menerobos dan tenggelam di dasar lautan. Firaun merasa puncak kemenangan saat menjepit Nabi Musa dab kaumnya kelautan, namun ternyata Firaun sendiri yang terbunuh di tempat tersebut.

Bagaimana akhir kisah  kekejaman para penguasa, Firaun, terhadap bayi dan anak? Bagaimana kisah akhir dari mereka yang lebih kejam dari Firaun? Tentu saja akan lebih keras azabnya. Hingga batu, daratan yang diinjaknya,  pun mengharapkan kematiannya.

Peran Infrastruktur Bawah Tanah dalam Kisah Para Nabi dan Rasul  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah melimpahkan nikmat kepada kaum...

Peran Infrastruktur Bawah Tanah dalam Kisah Para Nabi dan Rasul 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Allah melimpahkan nikmat kepada kaum Nabi Shaleh, Tsamud, berupa kemampuan memahat bukit-bukit batu yang keras dijadikan rumah. Dengan konstruksi ini, rumahnya menjadi tempat tinggal yang teraman. Serangan musuh, tidak akan menghancurkan rumahnya. Ketinggian tempat, menjadi sarana bertahan dan penyerangan yang terbaik. Hidup di bawah tanah menjadi tempat teraman. Dengan nikmat ini, kaum Tsamud menjadi negara adi daya di masanya.

Kisah semut dan pasukan besar yang dipimpin oleh Nabi Sulaiman. Pemimpin semut menginstruksikan agar segera memasuki terowongan tanah untuk menghindarkan diri dari injakan kaki-kaki infrastruktur militer Nabi Sulaiman. Bersembunyi di dalam tanah menjadi tempat teraman bagi semut yang lemah.

Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam sumur. Mengapa tidak ditinggalkan di permukaan padang pasir saja? Di padang pasir, banyak binatang buas, melawan cuaca yang ekstrim antara sangat dingin dan sangat panas. Mudah lelah juga melawan dehidrasi. Di dasar sumur menjadi tempat teraman. Bukankah sumur menjadi tempat tujuan para kafilah di padang pasir? Bermaksud membunuh, tapi justru menyelamatkan Nabi Yusuf. Niat dan skenario jahat justru menjadi penyelamat dan modal pertumbuhan baru.

Ashhabul Kahfi kisah pemuda beriman. Diselamatkan Allah dari kejaran penguasa Zalim hanya melalui perantara sebuah gua yang tersembunyi. Gua yang tidak terlacak keberadaannya baik oleh prajurit penguasa zalim maupun oleh penduduk di sekitarnya. Gua menjadi area yang sulit terlacak.

Ada kisah masa lalu yang diceritakan melalui lisan Rasulullah saw. 3 pemuda yang menyelamatkan diri dari hujan, badai dan petir dengan berlindung diri kedalaman gua. Walaupun akhirnya pintu guanya tertutup oleh batu besar yang menggelinding dari atas bukit. Namun dengan wasilah amal shalehnya, Allah menolong ke tiga pemuda tersebut. Gonjang-ganjing di permukaan bumi terselamatkan dengan bersembunyi di dalam goa.

Peristiwa besar dan perbaikan umat manusia dari era kejahiliyahan dimulai dari sebuah goa. Gua Hira menjadi tempat awal diturunkannya wahyu Allah juga ditunjukkan Muhammad saw sebagai seorang Nabi dan Rasul. Inilah awal umat manusia tercerahkan. Pondasi kemenangan Muslimin karena keberadaan  gua Tsur. Rasulullah saw dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy di gua ini dengan kamuflase sarang laba-laba dan burung saat berhijrah ke Madinah.

Penduduk Baghdad di era Kekhalifahan Abbasiyah yang selamat dari pembantaian genosida Tentara Mongol adalah mereka yang bersembunyi di bawah tanah, seperti sumur. Rakyat Vietnam dan Afghanistan mampu memukul mundur negara adi daya dengan membangun jaringan terowongan di bawah tanah pula. Istana kerajaan membangun terowongan untuk penyelamatan pula.

Seluruh kedurhakaan umat terdahulu terhimpun sekarang. Solusinya, hanya mengikuti jejak para Nabi dan Rasul terdahulu. Salah satunya, infrastruktur di bawah tanah seperti gua dan sumur. Jadi, semoga terowongan di Gaza bisa meminimalisir efek kekejaman genosida dan  memandulkan  kecanggihan infrastruktur militer penjajah Israel. Allah yang telah mengilhamkan solusi terowongan bagi rakyat Palestina.

Mental Pemukim Yahudi di Wilayah Pendudukan Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Cara rakyat Palestina menghadapi penjajah Israel ...

Mental Pemukim Yahudi di Wilayah Pendudukan Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Cara rakyat Palestina menghadapi penjajah Israel hanya satu, yaitu terus bertahan. Terus bersabar. Terus berjuang. Uni Soviet dan Amerika terusir dari Afghanistan karena hal ini. Amerika terusir dari Vietnam. Belanda terusir dari Indonesia karena hal ini.

VOC Belanda, tiba-tiba kaya dengan menjajah Indonesia. Tetapi kemudian bangkrut karena menjajah Indonesia pula. Terus berjuang dan gerakan perlawanan yang tak mengenal lelah telah menguras kekayaan VOC yang berlimpah.     Kekayaan dari kezaliman akan kembali ke titik nol. Kemenangan hasil kezaliman akan dikalahkan kembali.

Daya tahan adalah kunci kemenangan menghadapi pertempuran dengan penjajah Israel. Kota di pendudukan Israel Utara telah kosong menjadi kota hantu karena gempuran Hizbullah dari Lebanon. Menurut Mantan Perdana Menteri penjajag Israel Yair Lapid mengatakan dalam sebuah wawancara untuk Channel 12 Israel, bahwa Zionisme akan runtuh kecuali warga Bireh, “Kiryat Shmona” Israel kembali ke pemukiman mereka.

Para pemukim Yahudi datang merampas tanah Palestina  bukan untuk berjuang, tetapi menikmati fasilitas keamanan. Seperti kedatangan Yahudi ke Madinah, karena serbuan Nebukanedzar dari Babilonia, kedatangnya hanya untuk menunggu kedatangan Nabi terakhir yang telah dijanjikan yang akan membawanya pada kemenangan bagi Yahudi sendiri. Bukan datang untuk berjuang bersama Nabi Muhammad saw.

Berbeda dengan orientasi Waraqah bin Naufah, paman Siti Khadijah dan Saif bin Dzi Yazan, Raja Yaman. Mereka menunggu kedatangan Nabi terakhir dari Mekah untuk berjuang bersamanya. Membela dan menyiapkan kekuatan, saat Nabi terakhir yang ditunggunya itu disiksa, diusir dan hendak dibunuh oleh kaum nabinya sendiri.

Saat kedatangan Nabi terakhir bukan dari golongannya, mereka mendustakan dan memeranginya. Bila Amerika dan Barat tidak memberikan fasilitas yang dijanjikan. Bila gerakan perlawanan terus bertahan yang membuat sirine tanda bahaya tak berhenti meraung-raung, maka kepungan rasa takut akan terus menghantuinya. Maka, para pemukim di daerah pendudukan akan ditinggalkan menjadi kota kosong tak berpenghuni.

Bila masyarakat internasional saat ini murka terhadap membabibutanya genosida penjajah Israel kepada rakyat Palestina di Gaza, maka kelak akan terjadi pemimpin penjajah Israel akan murka terhadap komunitas Zionis Israel sendiri. Buktinya, mulai ada yang menolak wajib militer. Kota di sekitar pendudukan Israel Utara mulai dikosongkan. Anaknya Netanyahu berlibur  ke Amerika, saat pemuda penjajah Israel dimobilisasi berperang ke Gaza.

Pada akhirnya, pemimpin penjajah Israel akan dijengkelkan oleh ulah rakyatnya sendiri. Seperti setiap para Nabi dan Rasul yang diutus kepada Bani Israel yang jengkel akan kedurhakaannya padahal sudah diberikan ragam fasilitas dari Allah langsung. Bani Israel memang tidak dilahirkan sebagai bangsa pejuang dan petarung, tetapi sebagai pendurhaka, pendusta, menyalahi janji dan menolak bila ada perintah berjuang.

Infrastruktur Militer Penjajah Israel, Tidak Cocok Bagi Model Pertempuran di Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Penjajah Zionis men...

Infrastruktur Militer Penjajah Israel, Tidak Cocok Bagi Model Pertempuran di Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Penjajah Zionis menjadi pengekspor peralatan militer tercanggih dalam sistem serangan dan pertahanan udara atas rudal dan roket. Tidak hanya itu, kendaraan tempur darat dan sistem perangkat lunaknya pun menjadi yang tercanggih. Namun sampai saat ini, mengapa korban perang dari infrastruktur militer penjajah Israel di Gaza adalah rakyat sipil yang tinggal rumah sakit, sekolah dan tempat pengungsian? Mengapa korbanya 65 persennya adalah anak dan wanita. Dimana efektivitas kecanggihan infrastruktur militernya? Bisa jadi Infrastruktur militer yang dikembangkan tidak cocok untuk pertempuran di Gaza.

Di setiap kendaraan tempur dipasang Trophy Active Protection System (APS) yang  dirancang untuk melindungi kendaraan tempur terhadap granat berpeluncur roket dan rudal anti-tank. APS menggunakan radar untuk mendeteksi ancaman yang masuk dan kemudian meluncurkan balasan untuk menghancurkannya. Lalu, mengapa Hamas mudah menghancurkan kendaraan tempur penjajah Israel?

Tank Merkava memiliki sejumlah inovasi untuk kebutuhan unik Angkatan Pertahanan penjajah Israel. Persenjataannya termasuk meriam 124 mm yang dapat menembakkan rudal anti-tank Lahat. Senjata lainnya termasuk tiga senapan mesin berat, peluncur asap, dan mortir 60 mm.
Sistem pengendalian tembakannya juga memungkinkan pertahanan terhadap serangan helikopter musuh. Namun mengapa Hamas sangat mudah menghancurkan tank secanggih ini?

Kendaraan pasukan Namer dimodelkan setelah tank Merkava IV yang ikonik, tank ini diharapkan memberikan perlindungan berkaliber tinggi untuk operasi infanteri. Dilengkapi dengan Mini-Samson RCWS dan secara mulus mengintegrasikan teknologi sensor multifaset untuk akuisisi target. Persenjataannya mencakup M2HB 12,7 mm, meriam M246 7,62 mm, mortir 60 mm, dan perangkat untuk meluncurkan granat asap. Dilengkapi dengan pemadaman kebakaran otomatis dan pertahanan terhadap bahaya nuklir, biologi, dan kimia untuk meningkatkan keselamatan. Namun mengapa kendaraan tempur ini pun mudah dihancurkan oleh Hamas?

Sistem Fire Weaver (SFW) dirancang menuju medan pertempuran digital. Sistem Fire Weaver menggunakan AI untuk dengan cepat menilai detail lingkungan pertempuran, seperti lokasi target, sekutu, dan landmark penting. Data yang sangat berharga ini segera disampaikan ke berbagai platform, memperkuat pemahaman situasional personel di lapangan. Mengapa sistem ini tidak bisa mendeteksi pergerakan tempur Hamas?

Hamas sampai saat ini belum mempublikasi kendaraan militer yang digunakan di Gaza dalam pertempuran darat. Namun mereka menggunakan roket panggul dan senjata yang mudah ditemukan dalam menghalau serangan darat Israel. Roket Mubar-1 dikembangkan dan dirancang untuk menghancurkan sasaran udara jarak pendek, seperti helikopter serbu dan pesawat tanpa awak. Hamas juga menggunakan rudal panggul SA-7 hadapi jet-jet tempur Israel di Jalur Gaza. Roket anti tank Al-Yassin-105 dapat ditembakkan oleh prajurit dari bahu dan bisa dilepaskan dari drone, sehingga bersifat mobile. Efektif bila digunakan dalam jarak pendek.

Dari data model persenjataan penjajah Israel dan Hamas, terlihat bahwa infrastruktur militer darat, sistem informasi teknologi dan artifisial intelegensinya  yang dikembangkan penjajah Israel sangat cocok untuk medan pertempuran yang menggunakan infrastruktur militer berat yang sejenis. Dengan sistem keamanan yang canggih, musuh dari jauh sangat mudah terdeteksi dan diserang. Namun Hamas dan gerakan perlawanan Palestina tidak memiliki dan tidak meladeninya. Jadi pertempuran penjajah Israel seperti petinju yang sangat ahli dalam pukulan jarak jauh namun sangat lemah bila menghadapi serangan dari jarak pendek. Sedangkan Hamas seperti petinju yang ahli dalam jarak dekat. Dimana sang petinju terus menjaga jarak dekatnya dengan fasilitas terowongan yang dibuatnya.

Hamas melakukan penyerangan dan bertahannya dengan mengandalkan kelincahan gerak prajuritnya dengan senjata pelontar panggul mobile roket dan rudalnya dari jarak dekat. Oleh sebab itu serangan Hamas selalu di titik nol musuh dan dari belakang. Sehingga peralatan militer penjajah Israel tidak sempat bereaksi dan merespon serangan Hamas.

Serangan dari terowongan dalam jarak dekat, membuat tentara penjajah Israel kelabakan, Hamas muncul dari lubang-lubang pasukan Islam yang tidak pernah diketahui di mana, bahkan bisa jadi di bawah sepatu mereka sendiri. Ibaratnya, pasukan Hamas muncul dari portal dari dimensi entah mana, lalu menghilang lagi tanpa diketahui. Analisis  militer Israel, mengatakan bahwa hancurnya rumah-rumah di Gaza justru membuat lubang-lubang itu tersamarkan. Tembak, lalu hilang ke dalam tanah. Begitu terus seperti melawan musuh yang tidak terlihat. Mereka muncul seperti monster, lalu menghilang seperti hantu!

Musuh yang kuat akan menjadi lemah bila masuk perangkap. Hamas dan gerakan perlawanan Palestina lainnya, menggunakan cara ini. Penjajah Israel jatuh ke dalam perangkap dengan membiarkan mereka maju tanpa perlawanan berarti di siang hari sampai mencapai daerah penyergapan yang telah disiapkan, di mana api neraka menyerang mereka pada saat yang sama di semua titik.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)