basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Filosofi Pendidikan Nabi Ibrahim dan Keluarga Imran Membangun generasi, belajarlah pada Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan keluarga Imr...

Filosofi Pendidikan Nabi Ibrahim dan Keluarga Imran


Membangun generasi, belajarlah pada Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan keluarga Imran. Nabi Adam pembangun generasi manusia pertama. Nabi Nuh pembangun generasi manusia kedua. Jarak keduanya 10.000 tahun atau 100 abad. Dari keturunan Nabi Nuh terlahirlah beragam bangsa di dunia saat ini.

Dari Nabi Ibrahim melalui Nabi Ismail terlahirlah Nabi Muhammad saw yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Dari Nabi Ibrahim melalui Nabi Ishak kemudian ke keluarga Imran terlahirlah Nabi Isa, yang kemudian oleh pemeluk Kristen disebut Yesus Kristus. Inilah generasi terbesar di kolong jagat raya ini. Mengapa disebutkan keluarga Imran bukan Nabi Yaqub?

Keturunan Nabi Yaqub yang disebut Bani Israel merupakan komunitas yang sedikit secara jumlah maupun agamanya yaitu agama Yahudi.  Secara umat dan agama cendrung tertutup untuk golongan mereka saja. Itulah sebab disebutkan keluarga Imran bila berbicara tentang sebuah umat.

Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan keluarga Imran? Bagaimana hasil didikan mereka? Keturunan Nabi Ibrahim melalui jalur Nabi Ismail mengabdikan hidupnya di sekitar Kabah. Membangun, memelihara, menjaga, memperbaiki Kabah. Menjamu dan menyambut  umat manusia yang berhaji. Mereka tetap hidup bersama Kabah.

Keturunan keluarga Imran yaitu Siti Maryam dan Nabi Isa mengabdikan hidupnya di Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsha. Keluarga Imran telah menazarkan keturunannya untuk mengabdikan di Baitul Maqdis. Oleh sebab itulah Maryam terus beribadah di tempat ini.

Saat Dajjal hendak mengepung dan menghancurkan kaum Muslimin di Masjidil Aqsha, maka datanglah Nabi Isa. Beliau shalat bersama kaum Muslimin, lalu ikut berperang bersama Muslimin melawan Dajjal. Dajjal pun terbunuh di tangan Nabi Isa. Keturunan keluarga Imran, penjaga Baitul Maqdis sejati.

Bukalah surat Al-Baqarah dan Ibrahim. Banyak doa Nabi Ibrahim untuk keturunannya yang dipanjatkan kepada Allah. Itulah filosofi pendidikannya. Bukalah surat Al-Imran, banyak doa keluarga Imran dan saudaranya untuk keturunannya. Itulah filosafi pendidikan keluarga Imran. Belajarlah dari Nabi Ibrahim yang merupakan bapak semua para Nabi dan Rasul. Belajarlah dari sebuah keluarga biasa saja yang berhasil melahirkan Nabi.

Kepelikan Terurai Dengan Shalat Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Seorang pengusaha memiliki jaringan bisnis di luar negeri dan Indone...

Kepelikan Terurai Dengan Shalat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Seorang pengusaha memiliki jaringan bisnis di luar negeri dan Indonesia. Dia sedang merintis usaha minimarket perlengkapan bayi di Indonesia. Saat di gudang distribusi, terlihat dia sedang shalat di lantai gudang yang penuh berdebu. Padahal dia sudah melakukan shalat fardhu. Seorang karyawan melihatnya. Mengapa shalat di lantai gudang?

Ternyata pengusaha ini memiliki kebiasaan, bila sedang memiliki persoalan, termasuk soal bisnis, yang bersifat strategis maupun teknis, jangka panjang atau pun jangka pendek, yang pertama dilakukan adalah shalat terlebih dahulu. Bukan berfikir atau beraksi terlebih dahulu.

Saat ditanyakan, dia menjawab, "Bukankah manusia diperintahkan meminta pertolongan dengan sabar dan shalat?" Ibnu Sina bila memiliki persoalan tentang riset ilmiahnya, dia bersegera shalat. Imam Bukhari bila menulis hadist, terlebih dahulu shalat. Sejak dahulu para ilmuwan muslim "mengandalkan" shalat untuk menuntaskan persoalannya. Bagaimana generasi pelanjutnya?

Rasulullah saw memerintahkan Bilal bin Rabah shalat untuk menghibur dirinya. Bekal pertama Rasulullah saw dan para Sahabat dari Allah dalam mengarungi tantangan dakwah adalah shalat. Saat seorang Sahabat tertawaan oleh musuh dalam misi intelejennya, yang menjadi bekalnya hanya shalat. Di saat akan dieksekusi mati, dia memohon ijin shalat dua rakaat. Inilah ijtihadnya.

Dahulu, para raja bila menghadapi persoalan pelik dalam urusan kenegaraan, dia menyendiri di persemediannya meminta dan menunggu  wahyu keprambon dari Sang Maha Pencipta. Pertempuran besar Manjikert di era Alp Arslan Bani Saljuk, pertempuran laut pertama dengan Romawi di era Muawiyah Bin Abu Sofyan bani Ummayah , pembebasan Konstantinople di era Muhamad Al Fatih Turki Utsmani, pertempuran Ainun Jalut melawan Mongol di era Al Qutudz, semuanya di awal dengan shalat.

Bila pertempuran besar yang bersejarah di dunia dapat dimenangkan dengan shalat. Bila para raja menuntaskan peliknya konflik pemerintah dengan shalat. Bila ilmuwan muslim terdahulu meraih penemuan besar dengan shalat. Mengapa tidak dilanjutkan tradisi ini?

Shalat adalah wasilah interaksi ruhani dan jasadi yang disediakan Allah bagi hamba-Nya. Shalat adalah waktu dan momentum yang paling berharga di kehidupan ini. Kesulitan dan tantangan terus mengepung hanya agar manusia kembali kepada-Nya.

Di Negri Antah Berantah Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar Manusia mengawali kehidupan dunia dalam kebodohan dan ketidaktahunan. D...

Di Negri Antah Berantah Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Manusia mengawali kehidupan dunia dalam kebodohan dan ketidaktahunan. Di alam rahim tidak diberi bekal, kecuali  "tidak ada Tuhan selain Allah" saja. Dalam kelemahan, manusia memasuki dunia ini melalui proses persalinan. Lemah, tak berdaya, bodoh dan tak tahu apa pun. Dunia sebuah negri asing antah berantah. Seperti itukah manusia memasuki alam barzah?

Di dunia, dengan rahmat-Nya, Allah menjamin rezekinya. Menumbuhkan rasa kasih sayang pada orang tua, kerabat dan tetangganya. Diberi dispensasi  hingga usia akil baligh untuk belajar, sehingga kesalahannya tak berdosa. Dibimbing dengan wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Itulah rahmat-Nya di dunia. Bagaimana dengan alam barzah?

Selama di dunia, Allah sudah menginformasikan hiruk pikuk alam barzah hingga perjalanannya di negri akhirat. Apa rentetan peristiwa yang akan terjadi? Apa saja persiapan menghadapi rentetan peristiwa tersebut? Alam barzah dan negri akhirat bukan negri asing yang tak dikenal. Bukan negri "antah berantah". Allah sudah memberikan peta perjalanan, peristiwa, solusi dan bekalnya dengan jelas dan detail melalui wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Allah tidak pernah menzalimi hamba-Nya. Karena dunia adalah negri asing antah berantah bagi manusia, maka Allah memberikan ampunan dan menerima taubat juga memberikan bimbingan yang detail melalaui wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Bagaimana dengan alam barzah dan negri akhirat?

Alam barzah dan negri akhirat adalah negri yang sudah dijelaskan melalui wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Jadi tak ada dispensasi lagi. Yang ada hanya negri balasan dari apa yang dilakukan di dunia. Tidak ada masa pembelajaran dan taubat. Tak ada kata kembali ke dunia karena kehidupan akhirat sudah dijelaskan di dunia.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk surga. Sebab itulah syetan menggodanya agar menjadi teman di neraka. Para malaikat keheranan mengapa manusia masuk neraka, bukan para pemberi peringatan dan pembelajaran sudah datang silih berganti?

Di negri asing antah berantah dunia, yang bisa menyelamatkan hanya mentaati Allah. Semua ideologi buatan manusia hanya membawa pada kesesatan. Sehebat, seluas dan sepintar apa pun manusia tetap bodoh di negri antah berantah ini. Tak paham kehidupan tetapi mengajarkan esensi dan jalan kehidupan.

Konsep Hidup Alam Barzah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di Alam Barzah, manusia menanti Hari Kiamat. Berapa lamakah?  Manusia menda...

Konsep Hidup Alam Barzah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Di Alam Barzah, manusia menanti Hari Kiamat. Berapa lamakah?  Manusia mendapatkan rahmat-Nya dengan balasan amal jariahnya yang terus mengalir dari ilmunya, sedekahnya, karyanya dan lantunan doa dari keturunannya dan kaum muslimin. Ditemani oleh amalnya semasa hidupnya.

Di Alam Barzah, tabungan ganjaran atau pahala masih terus mengalir dan bertambah walapun sudah tidak bisa beramal lagi. Di alam dunia, tabungan ganjaran dan pahala hanya didapatkan bila beramal saja. Maka   berkaryalah dengan  berorientasi masa depan yang berkesinambungan. Mengapa manusia justru lebih memilih orientasi keuntungan jangka pendek?

Walaupun esok dunia hancur, beramallah yang berorientasi jangka panjang. Andaipun tidak terlaksana, namun niatnya sudah menjadi catatan amal jariah di sisi Allah. Jangan pernah berkarya untuk kepentingan hari ini saja. Jangan membangun sesuatu untuk kesenangan hari ini saja atau pribadi saja.

Apa gunanya kesenangan diri? Perhatikan bangunan atau gedung yang dibangun atas motivasi kesenangan diri, saat masih hidup pun sudah hancur. Banyak bangunan beberapa tahun sebelumnya merupakan rumah mewah mempesona, hari ini tidak ada lagi penghuninya dan bangunannya mulai hancur.

Perhatikan bangunan yang berorientasi jangka panjang, selalu lahir dan muncul generasi baru yang memperbaharui dan merawatnya. Seperti Kabah, datanglah Nabi Ibrahim dan keturunan Nabi Ismail yang terus memperbaharui dan menjaganya. Lalu, dimanakah bangunan istana  Babilonia, Yunani, Romawi dan Persia?

VOC, perusahaan dagang Belanda, penguasa perekonomian Nusantara. VOC sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian Eropa saat itu. Bagaimana akhirnya? Bukankah didukung oleh penguasa Belanda? Bukankah memiliki militer yang dikelolanya sendiri? Bukankah memiliki tanah jajahan yang melebihi luas Eropa? Bukankah ditopang oleh antek-anteknya hingga pelosok negri? Bukankah seluruh sumber bahan mentah dan jalur distribusinya dikuasainya? Tanpa konsep amal jariah semuanya berakhir.

Orientasi Alam Barzah adalah orientasi amal jariah. Amal Jariah merupakan konsep berkarya dan investasi yang berkesinambungan yang melampaui zaman dan generasinya. Semua karya apa pun yang bentuknya kemaslahatan hidup untuk generasi sekarang dan masa depan itulah amal jariah. Menikmati Alam Barzah dengan konsep Amal Jariah.

Hidup itu Hanya Ujian Cinta Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kenikmatan surga berlipat tak terhingga dibandingkan dunia. Andaikan nikm...

Hidup itu Hanya Ujian Cinta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kenikmatan surga berlipat tak terhingga dibandingkan dunia. Andaikan nikmat surga sama dengan dunia, itu sudah lebih dari cukup. Sebab kebahagiaan akhirat itu bukan surga. Tetapi, bertemu dengan Allah.

Bila nikmat makan dan minum masih diburu. Bila nikmat seksual masih jadi obsesi. Bila nikmat berkuasa dan harta menjadi puncak cita-cita tertinggi, bertanda hawa nafsu masih menyelimuti. Padahal semuanya tak berarti, sebab semuanya akan lenyap.

Puncak kebahagiaan itu ada dalam rukuk dan sujud. Ada dalam tasbih. Ada dalam istighfar dan pengakuan kehambaan. Puncak kesengsaraan itu saat diri mengakui masih ada Ilah selain Allah.

Di akhirat kelak tak lagi butuh kenikmatan surga. Sebab, kenikmatan surga hanya pengulangan nikmat yang ada di dunia. Yang diharapkan hanya ingin bertemu lalu menatap wajah Allah. Bertasbih dan memuji-Nya. Bercengkrama bersama-Nya.

Saat rindu belum bisa tersampaikan yang bisa dilakukan hanya membaca firman-Nya, menyaksikan keindahan dan kemuliaan-Nya yang dipaparkan melalui wahyu-Nya. Mengikuti yang dicintai dan arahan-Nya. Melupakan hal diri, yang terpenting keridhaan-Nya.

Saat rindu masih tak tersampaikan yang bisa dilakukan hanya mengingat-Nya. Dunia seperti pembatas dan penjara dengan Sang Kekasih. Raga seperti penghalang berjumpa dengan-Nya.

Mengambil dunia hanya untuk menanti bertemu dengan-Nya. Memperindah dan mempercantik diri sebelum berjumpa dengan-Nya. Langkah di dunia hanya untuk membuktikan cinta, bahwa hati ini tak pernah sedikit berpaling dari-Nya. Kehidupan dunia hanya ujian cinta kepad-Nya.

Membuka Lahan, Menanam Pohon dan Merawatnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Membuka lahan. Menanam pohon lalu merawatnya. Itulah hari...

Membuka Lahan, Menanam Pohon dan Merawatnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Membuka lahan. Menanam pohon lalu merawatnya. Itulah hari-hari menunggu menghadap Allah. Inilah hari-hari yang disabdakan oleh Rasulullah saw bila esok adalah Hari Kiamat. Saat hiruk pikuk manusia dipenuhi kezaliman dan kemaksiatan maka yang paling nikmat adalah bercengkrama dengan makhluk-Nya yang senantiasa bersujud  dan bertasbih yaitu alam semesta.

Membuka lahan lagi. Menanam pohon dan merawatnya lagi. Seperti itulah gerak kehidupan yang tak boleh berhenti. Agar hidup disibukkan dengan bercengkrama dengan makhluk-Nya yang senantiasa bersujud dan bertasbih. Bila berteman dengan manusia semakin sulit, maka bertemanlah dengan alam semesta.

Alam semesta itu berbicara dan memberikan nasihat. Dalam diamnya mengajarkan falsafah hidup. Dalam diamnya menganugerahkan sains dan teknologi. Dalam diamnya menjadi tauladan bagaimana menghamba kepada Allah.

Alam semesta mengajar ketundukan dan kepatuhan. Mengajarkan melayani. Namun bila yang dilayani berprilaku zalim yang sudah taraf merusak, barulah dia menyeimbangkan kembali tanpa sedikit pun manusia bisa menghalaunya. Tiba-tiba wajahnya terlihat amat kejam, padahal sebelumnya hanya pelayan dan penurut.

Di musim kemarau, membuka dan merawat lahan. Menyibukkan dengan tanah agar tanaman sanggup menghadapi iklim dengan sedikitnya hujan dan saat penghujan tiba, airnya meresap tersimpan di tanah. Di musim penghujan, saatnya menanam dan merawat tanaman. Bagaimana keberlimpahan unsur hara dari air hujan tidak merusaknya? Bagaimana menyimpan air hujan untuk musim kemarau?

Membuka lahan, menanam pohon dan merawatnya adalah pekerjaan yang termudah dan termurah. Sebab, semuanya hidup dan bergerak karena digerakkan dan ditundukan Allah. Semuanya sudah tersistem dan terpola oleh kekuasaan Allah. Semuanya perwujudan teknologi tercanggih yang dianugerahkan dari ilmu-Nya Allah. Manusia hanya sedikit ikhtiar manajemen saja.

Membuka lahan, menanam pohon dan merawatnya sebuah kumpul riung bersama mereka yang bersujud dan bertasbih. Sebuah kumpul riung dengan yang dianugerahkan ilmu dan teknologi tercanggih. Sebuah kumpul riung bagaimana mengelola alam semesta dengan keteraturan dan kesimbangan ditengah ragam perbedaan yang vulgar.

Prinsip Kesabaran Dari Petani Oleh: Nasrulloh Baksolahar Belajar bersabarlah pada petani. Setiap pohon memiliki periode pertumbu...

Prinsip Kesabaran Dari Petani

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Belajar bersabarlah pada petani. Setiap pohon memiliki periode pertumbuhannya sendiri. Setiap pohon memiliki waktu berbuahnya sendiri. Ada musim tertentu untuk berbuah. Semuanya Allah yang menentukan, bukan dirinya.

Mencangkul, memupuk dan membersihkan lahan di setiap musim. Merawat pohon di setiap musim penghujan maupun kemarau. Hanya itu yang bisa dilakukan sambil berharap semoga pohonnya tumbuh dengan baik sambil terus menunggu pohonnya berbuah.

Banyak faktor yang tak bisa dikendalikannya. Hujan, iklim, angin, sinar matahari, hama dan sebagainya. Namun petani terus melakukan yang bisa dikendalikannya. Seperti mencangkul, memupuk, merawat lahan dan pohon. Yang tidak bisa kendalikan diserahkan kepada Allah. Inilah kunci ketentraman.

Teruslah berkarya dan beramal. Sebab, pohon amal itu terus tumbuh sesuai takdir yang sudah ditetapkan Allah. Setiap pohon amal sudah ditentukan waktu pertumbuhannya dan waktu keberhasilannya. Tak ada yang mengetahuinya, kecuali Allah. Inilah sebab, mengapa berkarya itu butuh kesabaran.

Apakah petani bisa intervensi terhadap pertumbuhan pohon dan berbuahnya? Yang bisa dilakukan hanya merekayasa saja, hasilnya tergantung respon pohon tersebut sesuai takdir yang ditentukan Allah. Teruslah beramal dan berkreativitas, lalu bersabarlah terhadap proses keberhasilannya.

Ada pohon yang buahnya dirasakan oleh sang petani sendiri. Ada juga pohon yang buahnya dirasakan oleh keturunannya saja. Sedangkan raganya sudah terbaring di tanah. Rugikah? Petani sudah mengajarkan bagaimana membangun pohon amal. Petani sudah menyiapkan modal bagi penerusnya untuk membangun amal baru sebagai pelanjut amalnya. Inilah estapet kesinambungan amal.

Membangun pohon amal walaupun tak berbuah, tak pernah merugikan petani. Bukankah bisa dijadikan tempat berteduh? Sumber mata air? Mengeluarkan oksigen? Banyak hewan yang hidup di dahan dan akarnya? Dari sebuah pohon amal akan melahirkan turunan amal lainnya. Satu karya akan melahirkan dan menjadi rahim bagi karya-karya baru lainnya. Satu kebaikan akan melahirkan kebaikan-kebaikan lainnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)