basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Membuka Lahan, Menanam Pohon dan Merawatnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Membuka lahan. Menanam pohon lalu merawatnya. Itulah hari...

Membuka Lahan, Menanam Pohon dan Merawatnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Membuka lahan. Menanam pohon lalu merawatnya. Itulah hari-hari menunggu menghadap Allah. Inilah hari-hari yang disabdakan oleh Rasulullah saw bila esok adalah Hari Kiamat. Saat hiruk pikuk manusia dipenuhi kezaliman dan kemaksiatan maka yang paling nikmat adalah bercengkrama dengan makhluk-Nya yang senantiasa bersujud  dan bertasbih yaitu alam semesta.

Membuka lahan lagi. Menanam pohon dan merawatnya lagi. Seperti itulah gerak kehidupan yang tak boleh berhenti. Agar hidup disibukkan dengan bercengkrama dengan makhluk-Nya yang senantiasa bersujud dan bertasbih. Bila berteman dengan manusia semakin sulit, maka bertemanlah dengan alam semesta.

Alam semesta itu berbicara dan memberikan nasihat. Dalam diamnya mengajarkan falsafah hidup. Dalam diamnya menganugerahkan sains dan teknologi. Dalam diamnya menjadi tauladan bagaimana menghamba kepada Allah.

Alam semesta mengajar ketundukan dan kepatuhan. Mengajarkan melayani. Namun bila yang dilayani berprilaku zalim yang sudah taraf merusak, barulah dia menyeimbangkan kembali tanpa sedikit pun manusia bisa menghalaunya. Tiba-tiba wajahnya terlihat amat kejam, padahal sebelumnya hanya pelayan dan penurut.

Di musim kemarau, membuka dan merawat lahan. Menyibukkan dengan tanah agar tanaman sanggup menghadapi iklim dengan sedikitnya hujan dan saat penghujan tiba, airnya meresap tersimpan di tanah. Di musim penghujan, saatnya menanam dan merawat tanaman. Bagaimana keberlimpahan unsur hara dari air hujan tidak merusaknya? Bagaimana menyimpan air hujan untuk musim kemarau?

Membuka lahan, menanam pohon dan merawatnya adalah pekerjaan yang termudah dan termurah. Sebab, semuanya hidup dan bergerak karena digerakkan dan ditundukan Allah. Semuanya sudah tersistem dan terpola oleh kekuasaan Allah. Semuanya perwujudan teknologi tercanggih yang dianugerahkan dari ilmu-Nya Allah. Manusia hanya sedikit ikhtiar manajemen saja.

Membuka lahan, menanam pohon dan merawatnya sebuah kumpul riung bersama mereka yang bersujud dan bertasbih. Sebuah kumpul riung dengan yang dianugerahkan ilmu dan teknologi tercanggih. Sebuah kumpul riung bagaimana mengelola alam semesta dengan keteraturan dan kesimbangan ditengah ragam perbedaan yang vulgar.

Prinsip Kesabaran Dari Petani Oleh: Nasrulloh Baksolahar Belajar bersabarlah pada petani. Setiap pohon memiliki periode pertumbu...

Prinsip Kesabaran Dari Petani

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Belajar bersabarlah pada petani. Setiap pohon memiliki periode pertumbuhannya sendiri. Setiap pohon memiliki waktu berbuahnya sendiri. Ada musim tertentu untuk berbuah. Semuanya Allah yang menentukan, bukan dirinya.

Mencangkul, memupuk dan membersihkan lahan di setiap musim. Merawat pohon di setiap musim penghujan maupun kemarau. Hanya itu yang bisa dilakukan sambil berharap semoga pohonnya tumbuh dengan baik sambil terus menunggu pohonnya berbuah.

Banyak faktor yang tak bisa dikendalikannya. Hujan, iklim, angin, sinar matahari, hama dan sebagainya. Namun petani terus melakukan yang bisa dikendalikannya. Seperti mencangkul, memupuk, merawat lahan dan pohon. Yang tidak bisa kendalikan diserahkan kepada Allah. Inilah kunci ketentraman.

Teruslah berkarya dan beramal. Sebab, pohon amal itu terus tumbuh sesuai takdir yang sudah ditetapkan Allah. Setiap pohon amal sudah ditentukan waktu pertumbuhannya dan waktu keberhasilannya. Tak ada yang mengetahuinya, kecuali Allah. Inilah sebab, mengapa berkarya itu butuh kesabaran.

Apakah petani bisa intervensi terhadap pertumbuhan pohon dan berbuahnya? Yang bisa dilakukan hanya merekayasa saja, hasilnya tergantung respon pohon tersebut sesuai takdir yang ditentukan Allah. Teruslah beramal dan berkreativitas, lalu bersabarlah terhadap proses keberhasilannya.

Ada pohon yang buahnya dirasakan oleh sang petani sendiri. Ada juga pohon yang buahnya dirasakan oleh keturunannya saja. Sedangkan raganya sudah terbaring di tanah. Rugikah? Petani sudah mengajarkan bagaimana membangun pohon amal. Petani sudah menyiapkan modal bagi penerusnya untuk membangun amal baru sebagai pelanjut amalnya. Inilah estapet kesinambungan amal.

Membangun pohon amal walaupun tak berbuah, tak pernah merugikan petani. Bukankah bisa dijadikan tempat berteduh? Sumber mata air? Mengeluarkan oksigen? Banyak hewan yang hidup di dahan dan akarnya? Dari sebuah pohon amal akan melahirkan turunan amal lainnya. Satu karya akan melahirkan dan menjadi rahim bagi karya-karya baru lainnya. Satu kebaikan akan melahirkan kebaikan-kebaikan lainnya.

Agar Bisa Memulai Langkah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Saat akal tak bisa membaca masa depan. Saat akal tak memiliki pengalaman a...

Agar Bisa Memulai Langkah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Saat akal tak bisa membaca masa depan. Saat akal tak memiliki pengalaman akan masa lalu. Saat akal menghadapi kondisi baru yang tak pernah diperhitungkan. Saat akal dihadapkan pada lautan informasi yang membingungkan. Bisakah akal berfikir untuk menentukan langkah?

Saat di kegelapan. Saat dalam kebingungan. Saat terkepung dalam tarikan ajakan yang menggiurkan. Saat dihimpit ragam kegelisahan dan ketakutan. Bagaimana cara memulai langkah awal?

Agar akal bisa berfikir. Agar mata bisa menatap. Agar telinga terbuka untuk mendengar. Agar badan bisa berdiri tegak. Agar tangan mulai bisa diayunkan. Agar kaki bisa digerakkan. Yang harus dihidupkan pertama kali adalah hati  Hati yang penuh keyakinan. Keyakinan menjadi pondasi setiap langkah.

Keyakinan tak membutuhkan sumber daya. Keyakinan tak harus ada penopang material. Keyakinan hanya butuh satu sandaran dan gantungan. Yaitu, Allah. Langkah awal hanya butuh keyakinan kepada Allah. Manusia selalu memiliki modal untuk melangkah yaitu iman kepada Allah.

Keyakinan kepada Allah sudah disuntikkan oleh Allah sebelum manusia dilahirkan. Ini modal pertama dan utama kehidupan. Setelah itu bagaimana melalui liku-likunya? Padahal tidak pernah mengalaminya? Ambilah bimbingan wahyu dan Sunnah Rasulullah saw. Taati rambunya. Maka jalan kehidupan menjadi amat terang benderang.

Tak perlu membaca berjilid-jilid ragam buku dari pengarang ahli yang hebat. Tak perlu bergulat dengan pengalaman yang pahit dan lama. Tak perlu berguru dengan beragam ribuan guru yang mumpuni. Cukuplah membuka Al-Qur'an dan hadits. Rangkuman kehidupan masa lalu, masa kini dan masa depan sudah disajikan sempurna dengan sangat sederhana.

Tak perlu ada kebingungan, kegamangan dan kegalauan. Tak ada lagi berpangku tangan dan diam karena ketidakpastian. Sebab hanya butuh keyakinan kepada Allah, lalu membuka lembaran Al-Qur'an dan hadits Rasulullah saw. Seperti itulah agar kegairahan dan langkah kehidupan terus bergerak dengan optimisme.

Bank Data Persoalan dan Solusi Dari Jejak Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Akal itu cendrung berfikir linier, ber...

Bank Data Persoalan dan Solusi Dari Jejak Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Akal itu cendrung berfikir linier, berjenjang, teratur dan sistematis. Jika ada perubahan, akal akan menghadapi kebingungan terlebih dahulu. Sebab, belum ada memori dan rekaman data sebagai dasar untuk berreaksi. Dalam kondisi ini, apa yang harus dilakukan?

Bacalah sejarah para Nabi dan Rasul. Bacalah jejak-jejak kehidupan manusia yang diridhai Allah yang terrekam dalam Al-Qur'an. Inilah sejarah manusia paling sukses dan berpengaruh sepanjang umur jagat raya. Inilah sejarah yang valid tidak ada manipulasi. Inilah sejarah dengan fragmen paling ekstrim dalam perjalanan manusia.

Mengapa para Nabi dan Rasul menjadi manusia yang paling berat ujiannya? Sebab mereka menjadi contoh terbaik bagi seluruh manusia dalam menghadapi tantangan kehidupan. Bagaimana penyelesaian yang tuntas, tepat, mudah dalam waktu yang pendek? Bagaimana menghadapi tantangan kehidupan dengan sumber daya yang minimal? Ikutilah jejak para Nabi dan Rasul.

Selain para Nabi dan Rasul akan menghadapi ujian yang lebih ringan. Bila kita mengambil pemecahan persoalan dari mereka, bagaimana akibatnya? Tantangan akan dilalui dengan mudah dan ringan. Sebab, solusinya jauh melampui persoalannya. Solusinya diambil dari tantangan yang paling pelik dari para Nabi dan Rasul, sedangkan persoalan yang dihadapi tak sepelik yang dihadapi para Nabi dan Rasul. Inilah rahmat-Nya.

Membaca sejarah para Nabi dan Rasul, berarti merekam secara komprehensif seluruh persoalan perjalanan kehidupan dan juga solusinya. Manusia hanya mengulangi tantangan kehidupan yang pernah dialami oleh para Nabi dan Rasul. Tak ada solusi yang terbaik kecuali yang dicontohkan para Nabi dan Rasul.

Akal dan hati dipenuhi referensi dan literasi persoalan dan solusinya. Ini menjadi ensiklopedi terlengkap dan sempurna yang tersimpan dalam memori data manusia. Dengan "bank data dan informasi sejarah para Nabi dan Rasul" ini, akal akan mudah mengambilnya bila menghadapi tantangan.Tak ada lagi yang membuat kening berkerut untuk berfikir lama dan jiwa terguncang, sebab sudah memiliki seluruh bank data persoalan dan solusi hingga yang belum pernah dialami dan dilakukannya sekalipun.

Sekarang ini, bukankah data dan informasi menjadi intangible asset yang powerful? Bukankah data intelejen mampu menghancurkan kekuatan sebesar apapun dengan cara yang sederhana? Umat Islam sudah dibekali itu semua dengan kisah-kisah dalam Al-Qur'an.

Dari Istighfar Menuju Solusi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dengan beristighfar, Allah akan menurunkan hujan dari langit. Memperbany...

Dari Istighfar Menuju Solusi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dengan beristighfar, Allah akan menurunkan hujan dari langit. Memperbanyak harta dan anak-anak. Mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untuk manusia. Sangat sederhana memecahkan persoalan yang pelik. Hanya beristighfar.

Banyak yang datang ke Hasan Al-Basri tentang ragam kesulitan hidup yang dialaminya. Solusi yang disodorkan hanya istighfar. Mengapa jawabannya seperti itu? Karena yang difirmankan Allah yang mendesain takdir kehidupan hanya seperti itu. Sangat sederhana bukan? Amalan hati dan lisan bisa merubah wajah kehidupan. Mungkinkah? Benarkah? Ketidakyakinan Itulah persoalannya.

Manusia sering mengandalkan mindset, strategi dan tahapan implementasi dari akal dan histori pengalamannya Namun tidak pernah tahu darimana datangnya mindset, strategi dan tahapan implementasi? Inilah persoalan yang membuat penyelesaian persoalan itu tak pernah selesai dengan cepat dan tuntas.

Saat Abu Bakar dan Umar bin Khatab melepaskan pasukan ke Persia dan Romawi, mengapa pesannya jangan bermaksiat? Mengapa tidak memberikan arahan kemiliteran yang detail sebagai panglima tertinggi? Pelepasannya dengan pasukan yang tidak besar dan perlengkapan yang seadanya. Mengapa bisa membebaskan Persia dan Romawi?

Ketika Abu Ubaidah bin Jarah memohon pasukan tambahan 4.000 orang ke Umar bin Khatab, mengapa yang dikirimkan hanya 4 orang? Persoalannya bukan banyaknya prajurit dan infrastruktur militer, tetapi lebih banyak tentang kebersihan hati dari kemaksiatan.

Saat para Sahabat bertempur, doa yang dipanjatkan adalah soal permohonan ampun, keteguhan hati dan pertolongan kepada Allah. Kebersihan hati dengan menjauhi maksiatlah yang akan merubah wajah kehidupan yang lebih baik. Bagaimana prosesnya? Serahkan kepada Allah.

Dengan beristighfar Allah berjanji menuntaskan semua persoalan yang dikeluhkan manusia. Yakinlah, sebab seluruh urusan kembali kepada Allah. Takdir itu mengikuti skenarionya Allah. Manusia hanya mengikuti kemauan Allah, semuanya akan selesai dengan sendirinya tanpa sedikitpun campur tangan manusia.

Satu Senjata Mengarungi Dunia dan Akhirat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Ibrahim dikepung api. Apa yang diyakininya? Kaum musli...

Satu Senjata Mengarungi Dunia dan Akhirat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Ibrahim dikepung api. Apa yang diyakininya? Kaum muslimin di Madinah dikepung 10.000 pasukan Kafir Quraisy dan sekutunya. Apa yang diyakininya? Allah sebaik-baiknya Penolong dan Pelindung.

Nabi Ibrahim menghadapi raja Namrudz. Penguasa terkuat dan terhebat saat itu. Rasulullah saw menghadapi Kafir Quraisy, kabilahnya sendiri yang merupakan kabilah yang terkuat dan terhormat di Jazirah Arab saat itu. Apa kunci keberhasilan menghadapinya? Tiada tuhan selain Allah.

Abu Thalib sedang sakit. Rasulullah saw mendampinginya. Rasulullah saw pembimbingnya agar mengucapkan syahadat agar Rasulullah saw bisa bersaksi untuk memberikan syafaat di akhirat nanti. Abu Thalib tak mau mengucapkan syahadat. Padahal dengan kalimat tersebut seluruh huru hara akhirat bisa dilalui dengan selamat.

"Tidak ada tuhan selain Allah" bisa menyelamatkan huru hara di akhirat. Apakah tidak bisa untuk menyelamatkan dari liku-liku tantangan kehidupan? Padahal tantangan kehidupan dunia sangat remeh dibandingkan akhirat. Mengapa manusia meyakini ideologi buatannya sendiri untuk menghadapi tantangan di dunia?

Mengapa manusia terlihat sangat menderita dengan persoalan di dunia, namun tidak pernah berfikir bagaimana menghadapi huru hara di akhirat? Al-Qur'an diturunkan agar manusia selamat dari api neraka. Bila api neraka tak bisa menyentuhnya, maka mengapa  manusia tidak mengambil Al-Qur'an dalam menghadapi neraka kehidupan dunia yang remeh?

Bila bertauhid dan menapaki jalan Al-Qur'an, maka kesulitan di dunia ini bagai gigitan satu semut saja. Namun mengapa menjadi persoalan besar? Salah dalam menentukan penolong dan pelindungnya. Maka jadilah makhluk terlemah di jagat raya yang selalu ketakutan dengan beragam hal.

Yang menyelamatkan akhirat akan sangat bisa menyelamatkan dunia. Sebab, azab akhirat tak terhingga dibandingkan persoalan dunia. Yang tidak bisa menyelamatkan akhirat, pasti tidak akan bisa menyelamatkan di dunia. Sebab, hukum kehidupan di akhirat sama dengan dunia. Bedanya, Allah memberikan sedikit kebebasan karena manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Isi Takdir Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana tentram menghadapi sakratul maut bila tidak tentram dengan takdir Allah? Padahal...

Isi Takdir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana tentram menghadapi sakratul maut bila tidak tentram dengan takdir Allah? Padahal takdir-Nya penuh dengan rahmat dan pengampunan-Nya. Yang penuh rahmat-Nya saja tidak ridha apalagi dengan kematian?

Ridhakah Allah sebagai Illah? Ridhakah dengan syariat Allah? Ridhakah dengan sunnah Rasulullah saw? Bila belum, bagaimana ridha terhadap takdir-Nya? Ridha terhadap takdir-Nya dimulai dengan ridha terhadap Allah, Islam dan  Rasulullah saw.

Ridha terhadap takdir-Nya, itulah tanda kesempurnaan ilmu. Ridha terhadap takdir-Nya, itulah salah satu tanda Marifatullah. Inilah puncak tertinggi bagi penempuh jalan ruhani.

Allah itu Maha Benar (Haq), maka semua takdir berada di atas jalan kebenaran. Allah itu mengharamkan kezaliman maka di dalam takdir tidak ada kezaliman pada manusia. Bila seluruh yang terjadi atas ijin Allah, maka tidak ada keburukan di dalamnya.

Saat diberitakan bahwa suku Quraisy dan Arab mengepung Madinah. Bagaimana reaksi para Sahabat? Mereka berkata, "Allah sebaik-baiknya  pelindung dan penolong." Saat Allah mempertemukan dua pasukan di Badar. Padahal kaum Muslimin tidak siap, Allah berfirman hanya untuk melihat siapakah yang beriman dan yang munafik.

Segala macam takdir hanya untuk mengetahui apa yang berkecamuk di dada. Prasangka apa yang mendominasi di dada. Banyak para Sahabat dan Salafus Shaleh yang tertidur sesaat ketika perang berkecamuk padahal itu momentum yang paling "keras dan kejam". Takdir untuk melihat siapa yang senantiasa dalam ketentraman atau kegelisahan.

Hidup dalam takdir Allah itu nikmat. Di dalam takdir ada rahmat, ampunan, maaf, bimbingan, pimpinan, kemudahan, pertolongan, petunjuk jalan lurus, dicukupi, diangkat derajat, tercurah rezeki. Apakah masih khawatir dengan takdir?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)