basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Diplomasi Nabi Sulaiman, Dari Menolak Hadiah Hingga Pameran Teknologi Oleh: Nasruloh Baksolahar Ratu Balqis mendapatkan surat da...

Diplomasi Nabi Sulaiman, Dari Menolak Hadiah Hingga Pameran Teknologi

Oleh: Nasruloh Baksolahar


Ratu Balqis mendapatkan surat dari Nabi Sulaiman yang isinya, "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri." Isi surat ini diabadikan dalam Al-Qur'an di surat An-Naml ayat 30-31. Bagaimana respon Ratu Balqis? Ratu segera mengumpulkan para pembesarnya untuk mendengar pertimbangan mereka.

Para pembesar memberikan saran, "Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa untuk berperang, tetapi keputusan berada di tangan sang ratu. Maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan." Sang ratu cukup lama menelaah saran dari para pembesarnya. Namun apa akibat dari sebuah peperangan?

Ratu Balqis berkata, "Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negri, mereka tentu akan membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia menjadi hina." Inilah kebiasaan umum yang terjadi saat itu pada setiap penaklukkan sebuah negri. Apakah hal ini akan dilakukan juga oleh raja Sulaiman terhadap negri Saba? Bagaimana cara menghindarinya?

Ratu Balqis memiliki ide untuk menggentarkan hati,  unjuk kehebatan, kebesaran dan kekuatan kerajaan Saba kepada raja Sulaiman. Delegasi pun diutus dengan membawa hadiah yang tiada tandingannya. Lalu, menunggu respon dari raja Sulaiman yang disampaikan melalui utusannya.

Utusan ratu Balqis tiba di istana raja Sulaiman. Lalu, menyerahkan hadiah dari ratu Balqis. Bagaimana respon dari raja Sulaiman? Hadiah itu simbol "pamer" supermasi yang kuat kepada yang lemah.  Unjuk kehebatan, kebesaran dan kekuatan militer. Raja Sulaiman berkata, "Apakah kamu akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu."

Raja Sulaiman berkata, "Kembalilah, sungguh kami akan mendatanginya dengan bala tentara yang tak mampu dilawan, dan akan kami usir mereka dari negerinya secara terhina dan menjadi tawanan yang hina dina."  Utusan tersebut bergegas pulang. Lalu disampaikan pesan tersebut. Penolakan hadiah tanda bahwa kerajaan Sulaiman memang besar dan kuat . Maka, ratu Saba bersiap ke istana Sulaiman seperti isi surat sebelumnya.

Tujuan raja Sulaiman bukan untuk memerangi negri Saba, tetapi agar terketuk kesadaran penyerahan diri kepada Allah. Bagaimana caranya? Dipindahkan fisik singgasana ratu Balqis dalam sekejap mata ke istananya. Ini teknologi yang belum pernah ada hingga abad modern sekarang. Hadiah ratu Saba sebagai unjuk kehebatan dijawab dengan kemajuan dan kemegahan peradaban oleh raja Sulaiman.

Menghitung Kekayaan Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Semua para Nabi memproklamasikan prinsip yang sama. Salah sa...

Menghitung Kekayaan Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Semua para Nabi memproklamasikan prinsip yang sama. Salah satunya, imbalannya dari Allah bukan manusia. Ini terekam di sejumlah ayat surat Asy-Asyuara. Apakah berarti di akhirat saja atau di dunia juga? Di dunia terhina di surga jadi raja?

Nabi Ibrahim mampu mengembara dari Masetopania,  Palestina, Mesir dan Mekah? Apakah ini bertanda kemiskinan? Bukankah perjalanan antar benua dan negara membutuhkan perbekalan? Bukankah ciri yang hartanya melimpah itu sering melakukan perjalanan jauh?

Nabi Ismail bersama Ibunya Siti Hajar menjadi pengendali Mekah karena menguasai mata air zamzam lebih dari 100 tahun. Nabi Ismail menikah dengan putri pemimpin suku Jurhum. Ahli memanah seperti yang disebutkan Rasulullah saw. Membangun Kabah.

Nabi Yusuf seorang pejabat negara yang mengelola keuangan negara. Nabi Musa menjadi anak angkat Firaun. Saat ke Madyan mengelola ternak dan perkebunan yang sangat luas. Nabi Daud dan Sulaiman seorang raja yang melampaui kerajaan yang saat itu ada.

Perintah berzakat diperintahkan kepada setiap Nabi dan Rasul. Bertanda seluruh Nabi memiliki kekayaan yang melebihi Nisab dan menggengam kekayaan dalam waktu lama. Nabi Nuh memiliki kekayaan untuk membuat kapal yang besar dan kuat untuk mengarungi badai yang terbesar di bumi. Berapa kekayaan untuk membuat kapal?

Dalam Al-Qur'an, para Nabi dan Rasul "berkeliaran" di pasar-pasar. Bukankah yang berada di pasar adalah para saudagar? Untuk membuktikan bahwa kekayaan para Nabi berkelimpahan adalah kisah Nabi Ayub. Yang ujiannya tentang dirinya sendiri. Dari hartanya yang berlimpah, "dimiskinkan" oleh Allah,  lalu dikembalikan lagi keberlimpahannya. Bukankah figur kepribadian seluruh Nabi dan Rasul adalah sama.

Para Nabi dan Rasul dikelilingi oleh kaum yang lemah. Bagaimana menghidupi mereka, bila Nabi tidak memiliki kekayaan yang berlimpah? Nabi Saleh memberikan unta betina agar seluruh kaumnya bisa minum dari susunya. Nabi Musa dan Harun mencukupkan seluruh kebutuhan Bani Israel yang miskin dan tertindas dari Mesir ke Palestina. Mari hitung berapa kekayaan yang dibutuhkan untuk itu? Para Nabi dan Rasul tak butuh imbalan manusia karena telah dijamin kekayaannya oleh Allah.

Dzikrullah Sebuah Kepahaman Akan Hidup Oleh: Nasrulloh Baksolahar Zikrullah itu hanya mengingat Allah? Zikir adalah ungkapan kep...

Dzikrullah Sebuah Kepahaman Akan Hidup

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Zikrullah itu hanya mengingat Allah? Zikir adalah ungkapan kepahaman hakikat hidup. Ungkapan kepahaman atas perjalanan dan kesimpulan hidup. Saat mengagumi sesuatu, Rasulullah saw berdzikir. Saat bersyukur Rasulullah saw berdzikir. Saat sedih, Rasulullah saw berdzikir. Dzikir yang banyak, karena segala sesuatu terhubung langsung dengan Allah.

Saat menghadapi kesulitan, Rasulullah saw memandang ke langit mengucapkan, "Subhanaka wabihamdih." Maha suci Allah yang maha terpuji. Inilah kepahaman terhadap kesulitan. Apakah kesulitan berakhir keburukan? Padahal bersama kesulitan ada kemudahan. Setelah siklus kelemahan adalah kekuatan. Seperti bayi yang menuju remaja.

Tak pernah ada keburukan, selama bertakwa. Bukankah seluruh kisah para Nabi dan Rasul berakhir dengan kemenangan? Yang tak mungkin menjadi mungkin? Semua ragam kesulitan pada akhirnya akan tuntas pada waktunya. Itulah makna Subhanallah di langkah awal.

Akhir semua perjalanan adalah Alhamdulillah, bila bertakwa. Akhirnya Firaun dan Qarun ditenggelamkan. Akhirnya, seluruh yang dimiliki Nabi Ayub dikembalikan seperti awal. Akhirnya, tuduhan terhadap Maryam dibantah oleh bayi Isa yang dapat berbicara.. Allah berjanji menolong dan memenangkan yang bertakwa

Allahu Akbar. Allah Maha Besar. Selalu ada kemukjizatan. Selalu ada yang tak terduga. Selalu ada kemudahan Tiba-tiba ada sarang burung dan laba-laba di muka gua Tsur tempat  Rasulullah saw dan Abu Bakar Shidiq bersembunyi. Ada kapal di atas gunung untuk menghalau banjir besar. Jadi jangan sekedar mengikuti logika yang berproses runut dan terstruktur saja, hidup itu banyak kemukjizatannya.

Lahaula walaquwata ilabilahi aliyul azim. Tidak ada daya kekuatan karena seluruh takdir sudah ditetapkan. Pasrah, ridha, sabar, dan tawakal adalah kekuatan tertinggi, strategi terhebat dan dijamin kesuksesannya. Jangan membuat jalur  dan jalan sendiri. Ikuti jalan yang sudah ada. Apa yang diperbuat manusia tidak akan membuahkan apa pun bila tidak mengikuti jalan takdir yang sudah ada. Takdir itu mudah untuk dibaca dan dipelajari. Takdir itu bisa dimanfaatkan dan didayagunakan. Semua yang ada di alam semesta adalah perwujudan dari takdir-Nya yang mapan dan teratur.

Pertolongan Allah itulah cara menutupi ketidakberdayaan diri. Mengangat derajat diri dengan mengandalkan pertolongan Allah yang diraih dengan ibadah, berdoa, mentaati syariat-Nya, dan mendahulukan wahyu-Nya. Mengikuti sunnah Rasulullah saw, memanfaatkan takdir di alam semesta itulah cara menggapai pertolongan Allah.

Persoalan dan Solusi Berasal Dari Kehendak-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Buang air besar dan Buang air kecil. Mengantuk dan ban...

Persoalan dan Solusi Berasal Dari Kehendak-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Buang air besar dan Buang air kecil. Mengantuk dan bangun tidur. Bukan kemauan manusia, tetapi kehendak Allah. Persoalan dan solusinya pun bukan atas kehendak manusia tetapi kehendak Allah. Apa yang dikehendaki-Nya? Itulah yang harus digali oleh manusia. Sebab seluruhnya terjadi atas Kehendak-Nya.

Lapar solusinya makan. Bagaimana lapar yang dikehendaki Allah? Bagaimana makan yang dikehendaki-Nya? Inilah medan ujian manusia. Disini ada tarikan ego manusia, tarikan syetan dan bimbingan Allah. Mana yang akan dipilih? Fokus manusia hingga akhir hayat hanya berkutat diranah ini saja.

Berjalan, mendengar dan melihat itu Kehendak-Nya. Allah yang memberikan sarana dan kemudahan. Persoalannya hanya, berjalan seperti apa yang diridhai Allah? Mendengar dan melihat seperti apa yang Kehendak-Nya? Manusia seharusnya berkutat di ranah ini saja hingga kematian.

Kehidupan ini adalah Kehendak-Nya. Tak ada manusia yang merencanakan hadir di muka bumi. Untuk itu Allah yang menyediakan seluruh yang dibutuhkan oleh manusia. Solusi itu pasti ada, karena bagian dari fasilitas yang diberikan Allah bagi manusia. Persoalannya hanya, bagaimana ketaatan manusia terhadap solusi yang diridhai-Nya? Inilah ranah ujiannya.

Setiap hembusan nafas, manusia berinteraksi dengan Kehendak-Nya. Apapun keputusan dan pilihannya, akan masuk dan berkutat pada dua kondisi, yang diridhai atau tidak? Setiap kondisi memiliki implikasinya sendiri.

Jalan yang paling mudah adalah jalan yang lurus. Jalan lurus itu jalan yang diridhai-Nya. Hidup itu hanya berputar dalam poros ini. Persoalan manusia seharusnya hanya diranah ini saja. Sebab, inilah yang akan dipertanggungjawabkan.

Belajar Dari Sujudnya Malaikat Kepada Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana malaikat menghadapi takdir manusia yang akan dij...

Belajar Dari Sujudnya Malaikat Kepada Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana malaikat menghadapi takdir manusia yang akan dijadikan khalifah di muka bumi? Malaikat paham karakter manusia yang bisa melakukan kerusakan dan pertumpahan darah di muka bumi. Bukankah ini keburukan bagi masa depan bumi? Allah hanya berfirman dengan singkat, "Aku Maha Mengetahui sedangkan malaikat tidak mengetahui." Sebagai kerahmanan-Nya, Allah tunjukan bahwa manusia mengetahui seluruh nama benda di alam semesta.

Manusia cenderung memandang buruk tentang takdir dan kehidupannya sendiri. Bukankah Allah menulis seluruh takdir dengan Qalam? Apakah makna menulis? Artinya, takdir dirancang dengan keseriusan dan kesempurnaan-Nya. Seluruhnya dipertimbangkan dengan keadilan dan kebijaksanaan-Nya. Buah karya tulisan mencerminkan karakter seseorang. Tulisan takdir-Nya mencerminkan Asmaulhusna-Nya. Jadi adakah yang perlu dikhawatirkan dari takdir bagi yang bermarifattullah?

Menghadapi takdir cukup dengan berkata kepada diri, "Allah Maha Mengetahui dan manusia sangat bodoh untuk mengetahuinya." Menghadapi takdir cukup dengan, "Tidak ada daya upaya bagi kami kecuali dengan pertolongan Allah."

Bagi yang bermarifattullah, kesimpulan hidup hanya, "Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar." Maha Suci Engkau ya Allah. Maha Terpuji Engkau ya Allah. Maha Besar Engkau ya Allah. Bagi yang bermarifattullah, kesimpulan hidup itu hanya, "Tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini."

Bila seluruh takdir dalam genggam Allah. Bila seluruh urusan kembali kepada Allah. Bagaimana menyikapinya? Hanya memohon pertolongan Allah. Bagaimana meraihnya? Gengamlah Rukun Iman dan Rukun Islam. Yakini Rukun Iman. Tunaikan Rukun Islam. Maka akan dianugerahi Ikhsan. Apa artinya?

Tak ada lagi konflik antara ego diri dengan takdir-Nya. Tak ada lagi perbedaan kehendak diri dengan Kehendak-Nya. Hadirlah keselarasan dan kebersamaan dengan Allah dalam setiap aliran nafas. Kehendak-Nya Allah adalah kehendaknya juga. Takdir-Nya Allah, keinginan dan kebutuhannya juga.

Malaikat pun bersujud kepada Adam hanya satu alasan saja. Yaitu, mengikuti perintah Allah saja. Disertai kepahaman bahwa Adam sudah dipersiapkan oleh Allah sehingga yang dikhawatirkan oleh malaikat tidak akan terjadi. Belajar dari malaikat dalam menyikapi takdir-Nya.

Penciptaan Manusia, Ujian Bagi Alam Semesta, Malaikat dan Iblis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Alam semesta diciptakan. Lalu Allah m...

Penciptaan Manusia, Ujian Bagi Alam Semesta, Malaikat dan Iblis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Alam semesta diciptakan. Lalu Allah menguji langit dan bumi dengan Firman-Nya dalam surat Al Fushshilat ayat 11 , "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa. Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh." Langit dan bumi lulus dari ujian karena mengikuti perintah Allah dengan kepatuhan bukan pemaksaan.

Allah menguji Malaikat dan Iblis dengan penciptaan manusia yang akan dijadikannya sebagai khalifah di bumi. Bumi dan langit sudah lulus ujian dengan mematuhi bahwa mereka melayani dan ditundukkan bagi manusia sambil tetap bersujud dan bertasbih kepada Allah. Bagaimana dengan malaikat dan Iblis?

Respon malaikat dalam menghadapi ujian dengan bertanya terlebih dahulu, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana?" Para malaikat tahu dari pemberitahuan Allah, bahwa tidak ada sesuatu yang lebih dibenci oleh-Nya selain pertumpahan darah dan perusakan di bumi. Lalu dilanjutkan, "Sedangkan kami (malaikat) bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu."

Respon Iblis saat mendapatkan ujian dengan penciptaan manusia, justru membanggakan diri dengan berkata, "Bukankah aku lebih baik karena diciptakan dari api sedang manusia berasal dari tanah?" Setan tidak menerima takdir yang telah diciptakan bagi keturunan Nabi Adam. Justru memproklamasikan perlawanan, "Akan menggoda keturunan Adam hingga mengikuti jejak langkahnya." Allah memenuhi keinginan Iblis.

Malaikat baru menyadari mengapa manusia dijadikan khalifah setelah Allah memerintahkan Nabi Adam menyebutkan seluruh benda-benda yang ada di muka bumi. Allah hanya berfirman bahwa Allah Maha Mengetahui. Malaikat belum diberitahu oleh Allah bahwa dari keturunan Nabi Adam akan muncul para Nabi dan Rasul, orang-orang shaleh dan calon-calon penghuni Surga. Malaikat pun lulus menghadapi ujian ini.

Manusia merupakan ujian terbesar bagi alam semesta, malaikat dan Iblis. Alam semesta dan malaikat lulus ujian. Sedangkan Jin tidak lulus ujian. Bagaimana dengan manusia itu sendiri? Ada yang lulus seperti alam semesta dan malaikat. Ada pula yang tidak lulus seperti Jin.

Ujian manusia adalah perintah dan larangan dari Allah. Syariat dari Allah. Ego diri dan bisikan syetan. Takdirnya.  Allah membimbing dan menolongnya dengan diturunkan para Nabi dan Rasul. Malaikat melindungi manusia dari depan dan belakang. Namun manusia justru tetap lebih banyak yang mendurhakai dan menentang Allah. Golongan yang selamat jauh lebih kecil. Padahal masa ujian itu amat pendek, hanya sepanjang umurnya. Tidak seperti alam semesta dan malaikat, ujiannya sepanjang manusia masih ada di jagat raya.

Takdir-Nya Dalam Liputan Asmaulhusna-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah menjelaskan sejarah penciptaan alam semesta dalam Al-Q...

Takdir-Nya Dalam Liputan Asmaulhusna-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Allah menjelaskan sejarah penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an, untuk apa? Agar manusia tahu bahwa penciptaan alam semesta lebih dahsyat dari pada penciptaan manusia yang dimulai dari sari pati tanah, lalu menjadi mani yang bertemu dan dikumpulkan di dalam rahim. Bukankah manusia lebih terpesona yang ada di luar tubuhnya? Apalagi bila lebih dahsyat dari penciptaannya.

Ketakjuban dan keterpesonaan akan mendorong manusia untuk meneliti dan mempelajari. Mendorong munculnya kerendahan hati dan kepasrahan. Tergugah keperkasaan dan kemuliaan yang menciptakan. Lalu, hadir ketauhidan dan tidak mempersekutukan Sang Penciptanya.

Allah menegaskan penciptaan gunung. Air-air yang dipancarkan. Tumbuhan yang ditumbuhkan. Dan, memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan bagi manusia. Untuk apa? Agar manusia paham bahwa tidak ada penolong dan pemberi syafaat kecuali hanya Allah.

Sebelum alam semesta diciptakan, Allah memerintahkan Qalam menulis seluruh rangkaian kejadian sejak penciptaan alam semesta hingga Hari Kiamat. Allah Maha rahman, rahim dan lembut. Maha bijaksana, adil dan mengetahui. Seluruh takdir ditulis dari pancaran Asmaulhusna-Nya. Inilah konsep menyikapi takdir-Nya.

Allah menciptakan alam semesta, yang terakhir manusia yaitu Nabi Adam. Allah menulis takdir manusia lalu menciptakan seluruh kebutuhan yang diperlukan manusia. Allah melatih dan membekali manusia di Surga. Setelah siap, barulah diturunkan di muka bumi. Apakah Allah  pernah menzalimi manusia?

Saat Ubadah bin Shamit, Sahabat Rasulullah saw, saat akan wafat, dipanggillah putranya. Diwasiatkan bahwa ketakwaan dan ilmu yang sempurna hanya didapatkan bila beriman kepada Allah dan takdir baik dan buruk. Lalu dipaparkan tentang sabda Rasulullah saw tentang sejarah penciptaan alam semesta. Seperti inilah cara Sahabat Rasulullah saw mendidik tentang ketauhidan dan takdir.

Karakter pasrah, sabar, ridha dan tawakal berakar dari ketauhidan dan iman kepada takdir -Nya. Bila takdir-Nya diliputi oleh Asmaulhusna-Nya, apalagi yang dikhawatirkan? Bila seluruh kejadian berdasarkan kehendak tunggal Allah yang Rahman dan Rahim, apalagi yang ditakutkan? Inilah takwa dan ilmu yang sempurna.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)