basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perjalanan Hidup, Jejak Menasihati Diri Oleh: Nasrulloh Baksolahar Jiwa manusia itu mudah lalai dan lemah. Hati manusia berbolak...

Perjalanan Hidup, Jejak Menasihati Diri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Jiwa manusia itu mudah lalai dan lemah. Hati manusia berbolak balik tanpa bisa dikendalikannya. Maka menasihati diri lebih penting daripada "menasihati" orang lain. Kebutuhan menasihati diri lebih utama daripada untuk orang lain.

Membaca untuk menasihati diri. Menulis untuk menasihati diri. Bertafakur dan bertadabur untuk menasihati diri sendiri. Melakukan riset dan penelitian untuk mengungkapkan kebesaran Allah agar jiwa menghamba kepada sang pencipta.

Bertani, berdagang dan ragam profesi lainnya untuk melihat jaminan Allah tentang rezekinya. Kesulitan yang menimpa untuk memahami jaminan Allah bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Allah memberikan kemudahan dengan ragam yang berbeda bagi setiap manusia.

Menjejaki liku-liku hidup itu sebuah petualangan menyelami Asmaulhusna-Nya Allah agar terhujam pada jiwa. Menjejaki kehidupan seperti menyaksikan kebesaran Allah di sepanjang perjalanan yang dilalui. Adakah kisah para Nabi dan Rasul yang berakhir dalam kondisi terhina dan tertindas? Semuanya sebagai pemenang. Menang dengan bermarifat pada Allah.

Menasihati diri dari hikmah jejak kehidupan yang diambil. Menasihati diri dari ragam peristiwa yang dilalui. Menasihati diri dari langit yang tanpa tiang, gunung yang kokoh, lautan yang bergelombang, daun yang menghijau. Allah menasihati manusia hanya dengan hujan yang turun di bumi yang mati.

Mengapa sering terlalaikan? Selalu melewati dan tak menghiraukan nasihat dari perjalanan yang dilalui. Padahal angin, sinar matahari, kesejukan yang menerpa merupakan nasihat. Kekeringan dan kebanjiran adalah nasihat. Semua berita adalah nasihat.

Bagaimana memformulasikan semuanya menjadi nasihat untuk diri sendiri? Bagaimana merekayasa semuanya nasihat bagi diri sendiri? Hati itu mudah keras dan lalai. Maka jadikan yang terekam dalam kehidupan menjadi nasihat. Nasihat yang diam lebih banyak dari yang berbicara. Nasihat dari alam semesta lebih banyak dari manusia. Datanglah dengan hati yang ingin mendapatkan keberkahan dari apapun dan siapapun. Maka hati akan menyerap energi nasihat.

Prinsip Bertawakal Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Nuh dan Hud, saat kaumnya membuat rencana jahat, kedua Nabi ini berkata kepad...

Prinsip Bertawakal

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Nabi Nuh dan Hud, saat kaumnya membuat rencana jahat, kedua Nabi ini berkata kepada kaumnya bahwa mereka dipersilahkan untuk membuat semua rencana jahat dengan seluruh sumber daya dimilikinya. Tak usah ditunda. Lakukan sekarang. Tak usah disembunyikan. Melawan kekuatan yang besar ini ada yang dilakukan oleh kedua Nabi tersebut?

Saat seluruh pembesar kaum para Nabi menolak dakwah. Saat mereka memusuhi dan hendak menghabisi dakwah para Nabi dan Rasul. Apa yang dilakukan para Nabi dan Rasul? Apa kekuatan yang dimilikinya? Bagaimana cara menghindarinya? Apa strategi dan ikhtiarnya?

Kekuatan para Nabi dan Rasul hanya bertawakal. Memohon pertolongan dan perlindungan Allah. Meneguhkan keyakinan bahwa Allah Rabb bumi,  langit dan Arsy yang memiliki kekuatan besar. Apa yang terjadi setelah itu? Tawakal melemahkan seluruh upaya penghancuran dakwah. Seluruh rencana jahat menjadi lemah dan hancur.

Dalam tawakal ada energi keyakinan kebaikan  akan masa depan walaupun saat ini masih buta tentang apa yang akan terjadi. Bukankah masa depan dimulai dari niat dan prasangka yang baik? Bukankah merekayasa masa depan dimulai dari doa, keyakinan dan pengharapan?

Keyakinan adalah realitas masa depan yang ditarik ke masa sekarang. Keyakinan adalah menarik yang masih gaib ke pada realitas hari ini. Tawakkal merupakan karakter awal kepemimpinan sebelum karakter yang lain bermunculan. Sebab tawakal sebuah perpaduan antara keyakinan dengan strategi, perencanaan dan aksi nyata.

Burung yang keluar dari sarang, karena kuat tawakalnya. Hasilnya, yang lapar menjadi kenyang walaupun tak tahu dimana sumber makanannya. Seorang mukmin melangkahkan kaki dari rumah dengan doa bertawakal dan penyerahan totalitas diri pada Allah. Allah tempat bergantung.

Para Nabi dan Rasul hanya mengikuti wahyu. Setelah itu bertawakal. Dari tawakal, Allah membimbing dan memimpin. Allah menolong dan memudahkan. Awal langkah tawakal bukan mengikuti kemauannya sendiri tetapi mengikuti perintah Allah maka tawakal akan membawa pada tujuannya.

Shalat Pembuka Kemenangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Musa dan Rasulullah saw bertemu saat peristiwa Isra Miraj. Dari Nabi M...

Shalat Pembuka Kemenangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Musa dan Rasulullah saw bertemu saat peristiwa Isra Miraj. Dari Nabi Musa, Rasulullah saw mendapatkan masukan tentang memohon  keringanan bagi umat Nabi Muhammad saw dalam pelaksanaan shalat. Mengapa Allah mempertemukan kedua Nabi ini? Apa latarbelakangnya?

Di era Nabi Musa, pengikutnya tertindas. Bani Israel dijadikan budak oleh Firaun. Hidup dalam ketakutan, intimidasi dan dizalimi. Bukankah suasananya mencekam seperti kondisi Rasulullah saw di era Mekah?

Bani Israel tidak berani mengikuti ajaran Nabi Musa. Setiap diketahui ada yang menjadi pengikut Nabi Musa maka akan disiksa hingga dibunuh. Bagaimana melawan ketakutan ini? Bagaimana merubah mental takut, gelisah menjadi kuat, tegar, pemberani dan optimis menghadapi terjalnya kehidupan? Apa yang diseru oleh Nabi Musa? Apa yang diperintahkan Allah?

Dalam kecemasan yang mencekam, Nabi Musa bertanya pada kaumnya? Apakah kalian semua seorang muslim (berserah diri)? Karakter muslim adalah bertawakal kepada Allah. Bani Israel pun menjawab bahwa mereka  bertawakal kepada Allah, lalu memohon agar diselamatkan dari kesewenangan orang zalim dan kafir. Bagaimana perwujudan menjadi muslim sehingga memunculkan tawakal?

Allah mewahyukan Nabi Musa dan Harun untuk membangun rumah yang di dalamnya ada akitivitas ibadah dan penegakan shalat. Dalam kecemasan yang menimpa Nabi Musa dan Harun, Allah menurunkan perintah shalat.

Setelah shalat ditegakan secara istiqamah, Nabi Musa pun berdoa bahwa penyebab kesewenangan Firaun karena kekuasaan dan harta yang melimpah. Nabi Musa berdoa agar kekuasaan dan kekayaan Firaun dan pengikutnya dihancurkan. Allah pun mengabulkan. Maka terjadilah kisah pembenaman kekayaan Qarun dan tenggelamnya Firaun.

Peristiwa Hijrah terjadi setelah diwahyukan perintah dan ditegakkannya shalat. Ditenggelamkan Qarun ke tanah dan Firaun ke lautan setelah diwahyukan dan ditegakkannya shalat. Shalat adalah pembuka kemenangan para Nabi dan Rasul. Shalat adalah sarana penolong bagi  hamba pada Rabb-Nya

Solusi Dari Bawah dan Atas Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Perjalanan hidup pribadi Rasulullah saw. Ayahnya wafat saat dikandungan. ...

Solusi Dari Bawah dan Atas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Perjalanan hidup pribadi Rasulullah saw. Ayahnya wafat saat dikandungan. Ibunya wafat diusia 6 tahun. Kakeknya wafat di usia 8 tahun. Semuanya anak lelakinya wafat di usia anak-anak. Istrinya wafat saat butuh kekokohan dalam mengarungi hidup. Seluruh anak perempuannya wafat saat Rasulullah saw hidup kecuali Fatimah. Seperti inilah perjalanan penghulu para Nabi dan Rasul. Seperti inilah perjalanan sang rahmatan lil alamin.

Saat Rasulullah saw masih kecil. Saat ayahnya wafat, digantikan oleh ibunya. Saat ibundanya wafat digantikan oleh kakeknya. Saat kakeknya wafat digantikan oleh pamannya. Allah mencabut sesuatu, namun Allah telah menyiapkan solusinya. Seperti itulah goresan pena takdir kehidupan. Allah tak membiarkan hambanya sendiri tanpa rahmat-Nya.

Saat istri dan pamannya wafat dalam waktu yang hampir bersamaan. Padahal saat itu tantangan semakin berat. Apa yang terjadi? Selama 2 (dua) tahun menanti keputusan Allah dalam kesabaran. Hanya kesabaran menjadi senjatanya, sambil terus menunaikan kewajibannya. Mengapa Allah tidak langsung mengisra mirajkannya? Mengapa harus menunggu 2 tahun? Dalam suasana seperti ini, putrinya Fatimah yang menghiburnya.

Saat tak ada perlindungan di dunia. Allah memberikan perlindungan langsung dari sisi-Nya. Allah mengajarkan cara bagaimana agar pertolongan dan rahmat-Nya tidak pernah berhenti mengalir walaupun tidak ada satu pun penolong di muka bumi? Caranya, naiklah ke langit. Bersama penduduk langit dengan shalat.

Saat terkepung di Badar. Saat 313 pasukannya harus melawan 1.000 pasukan musyrikin. Apa yang dilakukan Rasulullah saw? Saat seorang sahabat tertangkap, dipenjara lalu disiksa. Saat akan dieksekusi mati, apa yang dilakukannya? Jangan melihat ke sekeliling bumi. Lihatlah ke tanah dan menengadah ke langit dengan shalat.

Syetan mengepung dari depan, belakang, kanan dan kiri. Syetan  meminta kepada Allah untuk mengepung dari semua sisi kehidupan hingga manusia kebingungan. Padahal ada dua sisi yang syetan 'lupa" memohon pada Allah, yaitu dari bawah dan atas. Bersujudlah menaruh kening ke bumi. Bermunajatlah kepada Allah yang Maha Tinggi dan Mulia dengan shalat. Dengan shalat kepungan kehidupan tak merisaukan karena mata, hati, akal, pendengaran tertuju pada bumi dan langit.

Saat sekitarnya sudah mengepungnya dengan kesulitan dan keresahan. Ambilah solusi dari bawah dan atas, bukan sekitarnya. Ambilah pertolongan dari bumi dan langit bukan lingkungan sekitarnya. Rendahkan hati. Hancurkan kesombongan dan kebanggaan. Bermunajatlah kepada Allah.

Bahagia Dari Kebun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setiap melihat kebun, walaupun hanya berupa kiriman foto, muncul optimisme. Perasa...

Bahagia Dari Kebun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Setiap melihat kebun, walaupun hanya berupa kiriman foto, muncul optimisme. Perasaan ini tidak pernah ada baik dalam pekerjaan maupun usaha yang pernah digeluti. Mengapa seperti ini ya?

Tumbuh calon pucuk baru pun sudah bahagia. Melihat daun menghijau pun bahagia. Melihat tumbuhan bergoyang ditempa angin. Mengkilapnya dedaunan diterpa sinar matahari. Ulat dan semut yang merayap. Kupu-kupu yang hinggap. Jaring rumah  laba-laba di antara ranting. Semuanya menciptakan bahagia. Jadi, apakah itu bahagia?

Menyendiri di kebun, laksana di surga. Mungkinkah karena dipenuhi warna surga? Mungkinkah karena dikepung makhluk-Nya yang senantiasa bersujud dan bertasbih? Mungkinkah suasananya yang hening dengan hanya gesekan ranting, hembusan angin dan suara burung? Suara alam membahana di tengah keheningan dan kesendirian. Jadi apa arti ketentraman itu?

Saat di kebun, entah mengapa merasa menjadi yang paling bahagia di kolong jagat? Merasa paling tentram dan nyaman. Merasa semua kepenatan dan kegelisahan lepas tuntas. Padahal tak ada yang dilakukan? Hanya duduk menyendiri. Jadi kepenatan itu soal apa? Banyak persoalan?  Atau hanya cara berfikir dan suasana jiwa?

Kontur tanah datar dengan berundak, lebih indah yang berundak. Kontur tanah perbukitan dan pegunungan lebih indah dari yang datar, begitu pun perkebunannya. Naik turun ternyata lebih indah. Terpaan angin lebih terasa.  Seperti ombak, lebih indah bila ada gelombang. Namun mengapa manusia takut dengan gelombang kehidupan?

Keindahan kebun menjadi bertambah bila di bawahnya terhadap mata air, sawah dan selokan jernih. Dasar bebatuannya terlihat jelas. ikan-ikan kecil berenang-renang. Persis seperti gambaran kebun dalam Al-Qur'an. Perbukitan,  kebun, air yang mengalir dan ladang itulah fenomena terindah. Padahal tidak ada campur tangan manusia dalam mendesainnya.

Yang kaya, mengeluarkan uang yang banyak untuk menikmati keindahan. Yang tinggal di desa, setiap hari gratis menikmatinya.  Setiap manusia menikmati hal yang sama walaupun tingkat kekayaannya berbeda-beda dan bertingkat-tingkat. Bahagia tak harus kaya dan berkuasa.

Orientasi Kajian Fiqh Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dalam hukum-hukum Allah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat-Nya. I...

Orientasi Kajian Fiqh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dalam hukum-hukum Allah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat-Nya. Inilah orientasi besar fiqh.  Mengapa dalam mempelajari dan menerapkannya terperosok pada siapakah yang dalilnya paling benar dan lemah? Siapa yang tak sesuai dengan sunah dan paling sunah? Siapa yang bidah?

Hukum Allah berorientasi untuk menjaga agama, darah, keturunan, akal dan kehormatan. Dari semuanya yang diperdebatkan, manakah yang paling dekat dengan tujuan tersebut? Fiqh itu untuk memberikan solusi kemudahan di setiap zaman dan tempat dengan pondasi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Bukan berdebat tentang dalil dan argumen yang paling benar dan kuat, bila tujuannya sampai disini, untuk apa para ulama mengembangkan ilmu ushul fiqh dan maqasid syariah?

Hukum Allah untuk mensucikan hati dan penghambaan diri kepada Allah. Arahkan pembahasan hukum Allah kepada kesadaran akan rasa syukur dan memuji Allah atas hikmah kebaikan dan penghindaran dari keburukan dan kejahatan dari hukum yang ada, bukan dibawa ke ranah perdebatan dan perselisihan.

Pembahasan ragam mazhab fiqh harus dibarengi dengan kondisi zamannya, realitas yang tengah dihadapi saat itu, kondisi wilayahnya, kondisi kesulitan yang tengah dihadapinya, lalu kaitkan dengan dalil yang menjadi rujukan hukum. Dari sini masyarakat tahu mengapa timbul aneka ragam mazhab. Jangan hanya sekedar kekuatan dalilnya saja.

Setiap wilayah berpegang pada mazhab fiqh tertentu. Setiap kekhalifahan dan kesultanan menjadikan mazhab fiqh tertentu dalam membimbing masyarakat, sistem pemerintahan dan hukum. Mengapa wilayah dan kesultanan tertentu mengambil mazhab tertentu? Ini yang perlu dikaji, agar paham mengapa wazir atau qadi di kesultanan menetapkan pada mazhab tertentu.

Mengapa Nusantara lebih banyak dipengaruhi Mazhab Syafii hasil fatwa Imam Syafii saat di Mesir bukan di Baghdad? Perhatikan kondisi wilayah dan karakter kesultanan di Mesir dengan Nusantara, apakah ada kemiripan? Ini yang harus dikaji lebih mendalam. Bukan terjebak pada meributkan kebenaran dalil. Sebab dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw sudah diuji oleh para ulama Al-Qur'an dan Hadist.

Seharusnya tentang kesahihan dalil dan ragam perbedaan pendapat sudah tuntas. Jadikan semuanya sebagai yurisprudensi hukum. Sekarang hanya tinggal, bagaimana persolan masyarakat dunia diselesaikan dengan khazanah hukum yang telah dimiliki umat Islam dari para pendahulunya?

Semua Ada Akhir dan Solusinya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apakah Nabi Ayub mengetahui kapan sakit dan kemiskinan berakhir dan b...

Semua Ada Akhir dan Solusinya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Apakah Nabi Ayub mengetahui kapan sakit dan kemiskinan berakhir dan berkumpul kembali dengan keluarganya? Apakah Nabi Ibrahim dan Zakaria mengetahui kapan diberikan keturunan? Apakah Nabi Musa dan Harun kapan mengetahui kapan kezaliman Firaun berakhir? Seorang Nabi pun tak tahu waktunya.

Apakah Nabi Ayub mengetahui bagaimana solusi dari sakit, kemiskinan dan tercerai berainya keluarganya? Apakah Nabi Ibrahim dan Zakaria mengetahui bagaimana proses mendapatkan keturunannya padahal mereka sudah sangat tua? Apakah Nabi Musa dan Harun mengetahui bagaimana cara berakhirnya kezaliman Firaun sedangkan pengikutnya kaum tertindas dan lemah? Para Nabi dan Rasul pun tak ada yang tahu jalan keluarnya. Apa yang dilakukannya?

Siti Hajar dan Nabi Ibrahim tak tahu bagaimana mendapatkan air di Mekah? Tempat yang tandus, kering, panas dan tak ada sumber air. Tak ada tumbuhan yang hidup. Banyak pengembara kafilah Arab yang melewatinya, tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Bagaimana menghadapinya?

Langkah perjalanan para Nabi dan Rasul adalah perjalanan wahyu. Mengikuti Wahyu Allah. Mengikuti bimbingan, pimpinan dan petunjuk Allah. Hidupnya untuk mengemban amanah Allah. Hanya itu yang diperbuat oleh para Nabi dan Rasul.

Para Nabi dan Rasul hanya bila sudah menuntaskan satu urusan lalu melangkah untuk menuntaskan urusan lainnya. Mencoba melakukan karya terbaik dengan bimbingan wahyu Allah. Terus berdoa dan bertawakal. Tetap meyakinkan diri yang bisa menyelesaikan persoalan kehidupan hanya Allah. Yang bisa memindahkan kegelapan menuju cahaya hanya Allah. Yang memasukkan siang ke dalam malam hanya Allah.

Bersabar dan ridha atas ketepatan Allah hingga Allah menetapkan keputusan-Nya. Kapan Allah berkehendak? Sudah tertulis dalam goresan pena di Lauhul Mahfud. Para Nabi dan Rasul menikmati takdir-Nya.

Yang terpenting, menghambakan diri pada Dzat yang bisa memberikan kemanfaatan dan menghilangkan kemudharatan. Yang hanya "Kun Fayakun"Nya merubah seluruh yang ada. Inilah pondasi menikmati perjalanan hidup. Bila pondasi ini lenyap, bagaimana bisa menikmati hidup?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)