basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Strategi Memerangi Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang Rasulullah saw dengan Yahudi, Perang Bani Qainuqa, Bani Nadir, Bani ...

Strategi Memerangi Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang Rasulullah saw dengan Yahudi, Perang Bani Qainuqa, Bani Nadir, Bani Quraizhah, Khaibar, Fadak, Wadil Qura, dan Taiman. Apa perbedaan perang dengan Musyrikin dan Yahudi?  Yahudi ada di kota Madinah dan mengepung Madinah dengan benteng-benteng yang kokoh dan persenjataan yang lengkap, modern dan perbekalan yang lebih dari cukup.

Dengan benteng yang kokoh, persenjataan yang lengkap modern, dan perbekalan yang lebih dari cukup, apakah pertempuran dengan Yahudi menjadi perang yang sangat fenomenal, sulit, dan menegangkan? Membuat kaum Muslimin terdesak? Pertempuran dengan Yahudi semuanya tentang pengepungan benteng, urat syaraf, blokade logistik terakhir baru perang kota.

Perang dengan Yahudi, sangat sedikit berupa pertempuran fisik "head to head", walaupun Yahudi mengaku memiliki kekuatan militer dan keahlian perang yang melampaui kekuatan Musyrikin di Perang Badar. Yahudi berani berperang setelah mendapatkan jaminan bantuan dari Munafikin Madinah dan Kabilah Arab Ghafathan yang tinggal di antara Madinah dan Syam.

Yahudi di kota Madinah, Bani Qainuqa, memata-matai kaum muslimin. Lalu, mengirimkan seluruh informasi tentang rencana dan aktivitas muslimin kepada Quraisy, menampakkan permusuhan dan menganggu aktifitas harian muslimin. Bani Nadhir, merencanakan pembunuhan kepada Rasulullah saw saat Rasulullah saw berkunjung ke benteng mereka, di dekat Madinah.

Bani Quraizhah menghianati perjanjian dengan menusuk dari dalam, saat kaum Muslimin di kepung oleh musyrikin Quraisy dan seluruh kabilah Arab pada perang Khandaq. Pemimpin Yahudi Bani Quraizhah jugalah yang memobilisasi dan menghimpun pasukan musyrikin Arab untuk mengepung Madinah.

Yahudi bani Qainuqa, Bani Nadhir, dan Quraizhah kalah perang, semuanya melarikan diri ke Khaibar. Benteng Yahudi terkuat dan terbanyak di antara Madinah dan Syam. Kaum Muslimin memecah persatuan Arab Ghafathan dan Yahudi, barulah menyerangnya. Penyerbuan ini sama sekali tak diketahui Yahudi. Saat Yahudi bangun di pagi hari ternyata sejumlah benteng sudah terkepung.

Pasukan muslimin dipecah ke beberapa benteng agar Yahudi tak tahu target utamanya dan tidak terjadi saling membantu antar benteng. Terjadilah perang kota dan hutan. Strategi jitunya adalah bagaimana Yahudi keluar dari benteng sehinga terjadi perang head to head? Memutus logistiknya. Sebab Yahudi tak pernah berani perang head to head. Seperti ini pula seni berperang melawan Yahudi sepanjang zaman.

Proses Jagat Raya di Tubuh Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah manusia bisa mengendalikan detak jantung, tekanan darah, al...

Proses Jagat Raya di Tubuh Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah manusia bisa mengendalikan detak jantung, tekanan darah, aliran darah, kadar gula, trombosit dan semua komponen yang ada pada dirinya? Seorang dokter pun tak bisa. Berarti siapakah yang mengendalikannya?

Apakah manusia yang memerintahkan usus besar, kecil dan lambung yang memproses makanan yang masuk ke tubuh? Siapakah yang merubah makanan yang keras menjadi kotoran yang lembut? Apakah manusia yang mendesainnya? Manusia hanya tinggal makan dan minum saja, setelah itu tak tahu proses yang terjadi. Padahal semuanya berproses di tubuhnya sendiri. Berarti siapakah yang memerintahkan?

Bila semuanya berproses secara mekanis, otomatis, terstruktur dan tersistem, siapakah yang merancang dan mengimplementasikannya ke dalam manusia? Apakah sesuatu yang ajaib dan penuh kemukjizatan terjadi sendiri? Akal manusia pun akan menolaknya. Legenda Prambanan yang tercipta semalam. Legenda gunung Tangkuban  Perahu pun ada yang membuatnya.

Proses alam semesta terjadi pada raga manusia. Seperti jaringan darah yang panjangnya 2 kali lingkaran bumi, peredaran darahnya kembali ke jantung kembali hanya 30 detik saja. Padahal pesawat paling canggih buatan manusia belum bisa mengelilingi bumi dua kali putaran dalam waktu 30 detik. Mengapa urat yang dilalui darah tidak panas dan rusak dengan gesekan? Padahal besi atau logam bisa panas dan terkikis dengan kecepatan tersebut.

Pesawat antariksa yang mengangkasa sangat bising dan memekakkan telinga. Semua mesin industri yang berjalan mengeluarkan kebisingan luar biasa. Terjadi polusi suara. Mengapa semua proses pada tubuh manusia tidak terjadi? Semuanya senyap, sunyi dan sepi. Bahkan manusia bisa tidur dengan lelapnya. Apakah manusia yang menciptakan teknologi tubuhnya sendiri?

Proses pergerakan alam semesta sepi dan senyap. Melihatnya menentramkan jiwa. Proses alam semesta di dalam tubuh manusia berjalan dengan kecepatan tak terkira, namun berproses dalam kesenyapan. Manusia sendiri tak merasakannya. Padahal satu motor saja sudah membuatnya bising menganggu.

Proses alam semesta di langit dan tubuh manusia, tak membutuhkan bahan bakar. Tak ada sisa pembakaran. Tak ada timbal yang merusak udara. Tanda-tanda kebesaran Allah ada pada diri manusia sendiri. Mengapa tak disadari dan dirasakan?

Asmaulhusna dan Sains Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ibnu Athailah, penulis Al-Hikam mengatakan bahwa seluruh Asmaulhusna-Nya Allah ...

Asmaulhusna dan Sains

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ibnu Athailah, penulis Al-Hikam mengatakan bahwa seluruh Asmaulhusna-Nya Allah  mengalirkan di alam semesta. Mengalir pada tubuh manusia, bumi, langit dan di antara keduanya  Seperti mengalirnya ruh pada tubuh. Bila tak melihat dan merasakannya, bisa jadi bertanda hati telah diselimuti hawa nafsu dan telah berubah menjadi batu. Akal telah disibukan dengan ragam remeh temeh yang sia-sia.

Seluruh yang ada, yang besar maupun kecil, yang telihat maupun tak terlihat, yang di atas maupun di bawah, tebal maupun tipis, banyak maupun sedikit, semuanya diliputi oleh Asmaulhusna-Nya Allah. Seperti ruh pada jasad.

Salah satu rahmat-Nya Allah adalah Allah memperlihatkan semuanya di alam semesta sesuatu yang bisa dipahami oleh akal agar tali Allah bersambung dengan hamba. Agar karunia-Nya dikenal oleh para hamba-Nya. Dengan ini manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri saat Allah mengambil janji ketauhidan.

Bila seluruh alam semesta bisa dipahami oleh akal, maka peran akal adalah mengungkap Asmaulhusna-Nya yang menyatu dan meliputi pada setiap ciptaan Allah. Meneliti, meriset, mengungkap, mengamati, mentadaburi dan mentafakuri sering disebut oleh para ilmuwan dengan nama methodelogi ilmiah. Bisa menggunakan infrastruktur dari laboratorium hingga yang sederhana.

Inti pekerjaan utama para ilmuwan, akademisi, periset dan perekayasa industri teknologi hanya mengungkap rahmat, karunia, nikmat dan Asmaulhusna-Nya Allah yang mengalir, menyatu dan meliputi alam semesta. Hanya menemukan rahasia kebesaran Allah yang masih tersembunyi hingga Allah menampakkan-Nya dan diijinkan Allah untuk diduplikasi untuk memudahkan urusan manusia.

Inti pekerjaan para saintis adalah menemukan kebesaran dan keagungan Allah yang meliputi segala sesuatu. Menemukan kebodohan, kelemahan dan ketidakberdayaan menghadapi bukti empiris yang terpampang nyata dan dahsyat di hadapannya. Alam semesta adalah kemukjizatan Allah. Batu, tanah, debu, air, udara, dirinya merupakan kemukjizatan Allah.

Ketauhidan adalah inti dari alam semesta. Meneguhkan dan memperjelas rasa ketauhidan adalah akhir dari semua rekayasa ilmu dan teknologi. Seluruh Asmaulhusna-Nya tersingkap melalui sains yang menyelami alam semesta.

Perlindungan Islam bagi Orang Kafir, Ahli Maksiat dan Munafik Oleh: Nasrulloh Baksolahar Jika orang kafir melaksanakan kebaikan,...

Perlindungan Islam bagi Orang Kafir, Ahli Maksiat dan Munafik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Jika orang kafir melaksanakan kebaikan, ia diberi makanan di dunia. Namun, ketika sampai di akhirat, tidak ada lagi kebaikan yang akan dibalas untuknya. Sedangkan bagi yang beriman, Allah menyimpan kebaikannya di akhirat nanti dan tetap memberinya rezeki di dunia karena ketaatannya.

Orang kafir mendapatkan balasan atas amal baiknya di dunia, bisa berupa bertambahnya harta benda dan dijauhkan dirinya dari keburukan yang menimpa. Namun di akhirat nanti, orang kafir tidak mempunyai bagian ganjaran karena kekafiran itu menghapus pahala di akhirat.

Salah satu rahmat Allah yaitu melimpahkan rezeki di dunia kepada orang kafir dan ahli maksiat. Allah menunaikan kewajiban-Nya untuk menjamin rezeki pada setiap manusia yang dilahirkan tanpa memperdulikan keimanannya. Bila yang kafir dan ahli maksiat saja dijamin, bagaimana dengan mukmin?

Yang kafir dan ahli maksiat tetap mendapatkan sarana dan prasarana kehidupan yang memuaskan. Sebab alam semesta itu memang ditundukkan untuk semua manusia. Tak peduli mukmin, ahli maksiat, munafik atau pun kafir. Dilingkungan yang kafir, ada yang kaya dan miskin, yang jadi penguasa dan jelata, begitu pula di masyarakat mukmin. Jadi apa perbedaannya?

Islam menjamin kehidupan orang kafir, baik akal, keturunan, kehormatan, harta, dan agama dengan konsep "Kafir dzimni". Islam "menjamin" kehidupan para ahli maksiat selama keburukannya dilakukan secara diam-diam. Bagaimana dengan Munafik?

Di era Rasulullah saw, para munafikin melakukan penghianatan dan ikut berperang namun untuk melemahkan. Rasulullah saw melakukan strategi agar para Sahabat tidak larut, disibukkan dengan desas-desus dan hoaks para munafikin. Para Sahabat disibukkan dengan amal dan jihad. Rasulullah saw melarang membunuh mereka.

Dalam Islam, siapakah yang tidak dijamin kehidupan dan keamanannya? Semua ragam manusia bisa menikmati rahmat-Nya, walaupun kelak di akhirat di hari Penghisaban, berjalan sesuai pilihannya di dunia.

Apakah Ada Kesulitan Hidup? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apakah ada kesulitan hidup? Bukankah bersama kesulitan ada kemudahan? Bu...

Apakah Ada Kesulitan Hidup?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Apakah ada kesulitan hidup? Bukankah bersama kesulitan ada kemudahan? Bukankah rezeki itu sudah dijamin? Bukankah alam semesta sudah ditundukkan dan diperintahkan untuk melayani manusia?  Bukankah malaikat selalu menjaga? Bukankah doa dijamin terkabul?

Seluruh makhluk hidup sudah dipasangkan. Semua urusan dalam gengaman Sang Maha Pengasih dan Penyayang. Bila bertakwa, seluruh urusan akan berakhir pada kebaikan dan dimudahkan. Setiap penyakit ada obatnya. Adakah kesulitan dalam kehidupan ini?

Andai pun ada persoalan di muka bumi, semuanya remeh dan mudah. Hanya butuh bertawakal, berdoa, bersabar dan berikhtiar saja. Mengapa Allah hanya menurunkan satu rahmat-Nya di dunia ini? Dengan satu rahmat-Nya, binatang buas yang tak berakal dan memiliki jiwa kemanusiaan pun jadi memiliki kasih sayang?

Mengapa Allah menyisakan 99 rahmat-Nya untuk di akhirat? Mengapa tidak seluruhnya di muka bumi? Coba perhatikan dalam Al-Qur'an, suasana apa yang paling sering dikisahkan? Hiruk pikuk apa yang paling mencekam dan paling banyak dikisahkan?

Para ulama Tafsir, sering menghubungkan pentingnya sebuah tema dalam Al-Qur'an dikaitkan dengan seberapa kali atau sering tema itu diungkapkan? Dalam surat Al-Fatihah, persoalan kehidupan apa yang pertama kali diungkapkan? Tentang Hari Pembalasan. Itulah tema terbesar kehidupan manusia.

Dalam kitab Riyadhus Salihin pada bab Harap atau Raja, hadist-hadist tentang apa yang dihimpun oleh Imam Nawawi? Tentang pengampunan Allah akan dosa-dosa. Tentang kemudahan Allah bagi hamba-Nya untuk meraih Surga. Inilah hakikat persoalan yang paling pelik. Dalam kondisi yang pelik pun, Allah memberikan kemudahan, apakah ada kesulitan kehidupan di dunia ini?

Hiruk pikuk persoalan hidup manusia bukanlah di dunia, tetapi saat sakratul maut, alam barzah  dan hari pembalasan. Untuk hal ini, Allah menyediakan 99 Rahmat-Nya dan Syafaat dari Rasulullah saw. Persoalan hidup di dunia hanya satu, bisakah diri ini menjadi Hamba dan Khalifah Allah di muka bumi? Selain itu bukan persoalan.

Kemudahan yang Ditelantarkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Andai usianya 60 tahun, berapa usia yang harus dipertanggungjawabkan di...

Kemudahan yang Ditelantarkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Andai usianya 60 tahun, berapa usia yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah? Kurangi dengan masa sebelum aqil balig. Kurangi dengan lamanya tidur. Manusia hanya mempertanggungkan sekitar 25 tahun saja. Sebentar bukan?

Dalam 12 bulan, manusia hanya diperintahkan sebulan berpuasa. Dalam sehari, hanya diperintahkan shalat beberapa menit saja. Dalam harta, hanya 2,5 % saja untuk berzakat. Dalam seumur hidup, berhaji hanya sekali itu pun bila mampu. Apakah ada yang menyulitkan?

Boleh makan dan minum dengan ragam apa saja. Namun jangan berlebihan, cari yang halal dan baik. Yang haram bisa dihitung dengan jari. Yang halal tidak terhingga jumlahnya. Rasanya yang halal lebih nikmat, segar dan menyehatkan. Apakah masih terasa berat?

Bila lupa dimaafkan. Bila sakit dan sulit, diberi kemudahan dan keringanan. Bila berdosa seberat langit dan bumi lalu beristighfar dan bertaubat maka diampuni. Dosa besar dapat dihitung dengan jari, itupun masih bisa diampuni. Hanya syirik saja yang tak bisa diampuni. Sangat luas rahmat Allah.

Andai manusia terus bermaksiat, masih ada waktu bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat. Masih diberi peluang sebelum nafas berakhir di kerongkongan. Dalam ampunan yang luas, mengapa tak bisa meraih ampunan?

Baru niat saja sudah berpahala. Berniat buruk tapi tidak dilakukan, tidak dianggap berdosa. Bila beramal baik bisa dilipatgandakan kebaikannya hingga tak terhingga. Bila beramal buruk, hanya satu dosa. Peluang yang besar, mengapa tak dimanfaatkan?

Dalam berijtihad, jika benar mendapatkan dua kebaikan. Bila salah, mendapatkan satu kebaikan. Semua jerih payah manusia dihargai walaupun salah. Mengapa dalam luasnya ampunan dan rahmat Allah, masih ada yang ke Neraka? Bukan tidak bisa, tetapi tidak mau. Hanya itu persoalannya.

Reenginering Ilmu Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bergelar pendidikan tinggi. Menyabet seluruh jenjang pendidikan hingga lintas bidan...

Reenginering Ilmu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Bergelar pendidikan tinggi. Menyabet seluruh jenjang pendidikan hingga lintas bidang keilmuan. Membaca tumpukan buku. Tetap saja takkan bisa terhindar dari kebodohan. Sebab, kebanyakan tujuan sekolah, belajar, dan membaca hanya mengumpulkan ilmu yang sudah ada. Jadi pengumpul ilmu semata. Seperti burung beo yang bisa menirukan ragam ucapan manusia. Kata Buya Hamka, jangan menjadi "pak turut" saja.

Sekolah ke luar negri hingga jenjang tertinggi. Mendapatkan beasiswa di universitas ternama di dalam maupun di luar negri. Hasilnya hanya menjadi budak-budak peradaban bukan menciptakan peradaban. Bukan ilmu yang dibawa tetapi hanya kumpulan database informasi hasil pencucian otak. Bergelar tinggi namun sebenarnya budak pemikiran.

Pendidikan tingginya berakhir pada perebutan pekerjaan. Tujuan ilmu hanya posisi jabatan. Berhenti hanya untuk menghimpun kekayaan dan kekuasaan. Untuk itukah ilmu? Untuk itukah belajar? Untuk itukah lembaga pendidikan dibangun? Mau memberikan ilmu bila dibayar. Mau mencurahkan seluruh ilmunya bila dibalas dengan sesuatu. Ilmu menjadi sebuah komoditas.

Kebanyakan penuntut ilmu hanya menjadi konsumen ilmu dan kolektor ilmu. Tak tahu bagaimana sesuatu menjadi ilmu? Tak paham kaidah dan prinsip sesuatu menjadi ilmu. Tak mau tahu bagaimana meramu sesuatu menjadi ilmu. Itulah penyebab mengapa lembaga pendidikan menjamurnya namun ilmunya hasil import dari peradaban lain. Itulah penyebab mengapa menjamur lembaga pendidikan dan bergelar tinggi tak bisa melampaui peradaban lain?

Segala hal bisa menjadi ilmu dan teknologi. Semua peristiwa bisa dijadikan dasar pengembangan ilmu dan teknolog. Semu kenyataan yang dialami manusia bisa menjadi awal jejak perumusan ilmu.

Apel yang jatuh bisa jadi ilmu. Air yang keluar dari penampungan bisa jadi ilmu. Kayu yang terapung dan batu yang tenggelam bisa jadi ilmu dan teknologi. Sarang laba-laba di rumput,  yang banyak menempel air dan embun bisa dijadikan ilmu dan teknologi. Ilmu dan teknologi itu mudah dan murah.

Perbedaan logat lidah satu masyarakat dengan yang lainnya membuahkan kodifikasi Al-Qur'an menjadi mushaf. Bagaimana bangsa non Arab bisa membaca Al-Qur'an seperti bangsa Arab?  Melahirkan banyak ilmu yang berkaitan dengan nahu sharaf. Perpindahan Imam Syafii dari Baghdad ke Mesir membuatnya harus mengeluarkan fatwa baru sesuai realitas yang ada. Setiap saat kita menghadapi kenyataan baru dengan solusi baru, mengapa ilmunya harus import dari peradaban lain?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)