basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Siapakah Pembangun Peradaban Manusia?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setelah berinteraksi dengan umat Islam di Andalusia dan perang...

Siapakah Pembangun Peradaban Manusia? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Setelah berinteraksi dengan umat Islam di Andalusia dan perang Salib, Eropa membuat lompatan luar biasa. Memisahkan diri dengan doktrin gereja dan membangun sains. Apa yang terjadi? Pergolakan internal luar biasa. Peperangan diantara mereka sendiri. Itulah yang disebut dengan abad pertengahan. Berapa tahun mereka mengalaminya? Hingga perang dunia ke dua, mereka bertempur sesama mereka sendiri.

Apakah ini terjadi pada Muslimin? Rasulullah saw hanya butuh beberapa tahun saja untuk membebaskan Hijaz. Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali hanya butuh beberapa tahun saja untuk menjaga kestabilan internal. Memang ada pergolakan, namun tidak sepanjang dan separah pergolakan di Barat. Itulah yang terjadi di internal umat Islam dibandingkan Barat.

Siapakah yang bisa membangun peradaban manusia? Siapakah yang bisa membangun peradaban materi saja? Siapakah yang paling unggul antara peradaban manusia dan hanya materi? Peradaban materi mudah lunglai, gelisah, terombang ambing, rusak dan hancur. Sedangkan peradaban manusia akan terus tersambung antara generasi.

Membangun materi sangat mudah dibandingkan membangun manusia. Oleh sebab itu sangat wajar bila peradaban materi terlihat cepat dibangun dan prosesnya. Cepat mempesona dan mengagumkan. Sedangkan membangun manusia tak terlihat jelas, sangat lambat dan tak dirasakan. Membangun yang tersembunyi terlebih dahulu baru yang tampak.

Yang bisa membangun peradaban manusia hanya umat Islam. Umat yang lain hanya bisa membangun peradaban materi saja. Yang bisa mengelola materi hanya peradaban manusia. Kelak siapakah yang akan memimpin peradaban di jagat raya? Hanya umat Islam. Namun mengapa umat Islam membanggakan peradaban yang akan hancur?

Umat Islam memiliki pondasi, sistem,  perangkat dan infrastruktur dalam membangun manusia yang bersumber dari agamanya. Peradaban lain tak sedikitpun memahami apa itu manusia? Tak paham hakikat manusia. Jadi bagaimana bisa membangun manusia?

Umat Islam yang paling bertanggungjawab dengan apa pun yang terjadi pada alam semesta. Umat Islam yang akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah. Mengapa sistem yang diamanatkan justru diabaikan? Berpaling kepada sistem yang tak bisa digunakan untuk mengelola alam semesta?

Hanya Ujian Ketauhidan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ada yang gaib. Ada juga yang dijelaskan oleh Allah. Yang gaib itu rentetan pe...

Hanya Ujian Ketauhidan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ada yang gaib. Ada juga yang dijelaskan oleh Allah. Yang gaib itu rentetan peristiwa dan fragmen kehidupan yang dilalui manusia. Yang dijelaskan Allah itu sikap dan akibat dari sikap yang diputuskan dan dipilih oleh manusia. Sikap yang benar dan salah itu jelas.  Sebab akibat itu jelas. Semuanya dijelaskan melalui wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Semua Nabi dan Rasul tidak tahu liku-liku hidup yang akan dijalaninya. Tak tahu pernak perniknya. Tak tahu fragmen dan episode yang menegangkan. Tak tahu rentetan tantangannya. Semuanya rahasia Allah. Namun Allah menjelaskan sikap yang harus diambil. Sebab akibat dari sebuah sikap tersebut. Inilah hidayah dari Allah.

Jalan solusi yang lurus itu jelas. Jalan yang sesat dan dimurkai itu jelas. Tinggal menentukan apa yang akan dipilih? Manusia itu makhluk merdeka yang akan diminta pertanggungjawabannya.

Apa pun liku-liku kehidupan manusia. Pada dasarnya hanya satu. Hanya ujian ketauhidan. Semuanya hanya ujian ketauhidan. Semua peristiwa, fragmen dan pernak pernik kehidupan hanya satu, yaitu ujian ketauhidan. Masihkah Allah sebagai Illah, Rabb dan Malik pada diri?

Kekayaan itu ujian ketauhidan. Kemiskinan itu ujian ketauhidan. Kesenangan dan kesengsaraan itu ujian ketauhidan. Kebahagiaan dan kegelisahan itu ujian ketauhidan. Kekuasaan, kejayaan, kebangkrutan dan keruntuhan itu ujian ketauhidan.

Dalam kejayaaan kekuasaannya mengaku tuhan, sehingga semua hukum dan perintah sesuai kehendaknya bukan kehendak Allah. Dalam kekayaan dan keberlimpahannya mengaku hasil kepintaran, ilmu dan strateginya, sehungga bagaimana meraih dan mengelolanya sesuai kehendaknya bukan kehendak Allah. Disinilah ujian ketauhidannya.

Dalam kesedihan dan kebuntuannya, banyak yang tak menyakini "kun fayakun"Nya Allah. Tak menjadi Allah penolong dan pelindung. Terjebak pada prasangka buruk kepada Allah. Tak menjadi wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw sebagai pembimbing dan solusi. Lebih memilih dan meyakini akal, ilmu, teknologi dan saran manusia yang mengaku pakar. Itulah ujian ketauhidan dalam kesengsaraan.

Membungkam Yahudi dengan Bukti Arkeologi  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sejarah bangsa-bangsa. Mana yang lebih dulu hadir, Arab at...

Membungkam Yahudi dengan Bukti Arkeologi 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Sejarah bangsa-bangsa. Mana yang lebih dulu hadir, Arab atau Bani Israel? Bani Israel berasal dari keturunan Yakub. Sedangkan bangsa Arab sejak era Nabi Hud jauh sebelum Nabi Yakub. Ada yang mengatakan bahwa yang pertama kali menggunakan bahasa Arab adalah Nabi Hud. Bahasa Arab fushah berawal dari Nabi Ismail saat hidup di Mekkah yang belajar dari suku Jurhum,  lalu Allah membimbing Nabi Ismail dalam mengembangkan bahasa Arab fushah.

Apakah Bani Israel merupakan kaum yang dimuliakan Allah? Dengan dalih banyaknya para Nabi yang diutus kepadanya? Banyak Nabi yang lahir dari bangsa Arab. Seperti, Nabi Hud, Shaleh, Syuaib, Ismail dan penghulu para Nabi yaitu Rasulullah saw.

Menurut sejarawan Mesir, Abbas Mahmud Aqaq yang merupakan salah satu guru dari Syaid Qutb, mengatakan bahwa sejarah para Nabi dan Rasul dari bangsa Arab dihilangkan dari Taurat. Penghilangan ini dimaksudkan bahwa para Nabi dan Rasul hanya berasal dari Bani Israel untuk menunjukkan kemuliaan bangsanya.

Mengapa Al-Qur'an menjelaskan bahwa sisa peninggalan kaum Aad, Saba dan Tsamud dekat dengan mereka? Sering mereka lalui? Ini untuk menunjukkan bukti-bukti arkeologi yang tak bisa terbantahkan. Karena banyak para sejarawan yang menafikan hal ini dengan mengatakan tidak ada Nabi dari bangsa Arab yang diutus ke sebuah kota di kalangan bangsa Arab.

Al-Qur'an juga menjelaskan tetang kehancuran kaum Aad, Tsamud dan Saba, bahwa mereka memiliki peradaban yang tinggi, memiliki kekuatan yang besar yang belum pernah ada, dan bangunan yang tinggi. Ini untuk menunjukkan bahwa bangsa Arab memiliki peradaban yang tinggi melampaui Bani Israel.

Allah menghancurkan kaum Aad, Tsamud dan Saba bukan sekedar mereka telah durhaka. Allah membenamkan mereka ke dasar bumi, bukan sekedar untuk membinasakannya. Tetapi membungkam Bani Israel dengan bukti peninggalan  arkeologi yang tak terbantahkan bahwa bangsa Arab memiliki peradaban yang tinggi sebelum kehadiran Bani Israel.

Bani Israel dibungkam dengan prinsip sainsnya yang diciptakannya sendiri. Yaitu empiris-positivisme. Baru meyakini bila memiliki fakta dan data. Saat bukti arkeologi ditemukan bagaimana sikap mereka? Allah membenamkan kaum Aad, Tsamud dan Saba, agar menjadi bukti arkeologi yang  empiris-positivisme. Juga, agar manusia akhir zaman paham akan kebohongan Yahudi yang merasa lebih hebat dari bangsa lain.

Untuk Apa Penciptaan  Manusia? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah menciptakan 7 langit dalam dua masa. Setiap lapisan memiliki ur...

Untuk Apa Penciptaan  Manusia?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah menciptakan 7 langit dalam dua masa. Setiap lapisan memiliki urusannya sendiri. Langit yang dekat dengan bumi dihiasi dengan bintang dan bertugas melindungi bumi. Sudah langit ke berapa yang dijelajahi manusia? Bila masih ada planet, asteroid dan yang terlihat bercahaya, berarti masih lapisan yang pertama. Padahal sudah berapa lama manusia di muka bumi sejak Nabi Adam?

Memahami urusan setiap makhluk yang diciptakan Allah itulah dasar sains. Menguak petunjuk, takaran, keindahan, dan keseimbangan setiap makhluk-Nya, itulah dasar dari sains. Bagaimana keterkaitan antara makhluk-Nya? Bagaimana fenomena kerjasamanya? Semua makhluk-Nya satu kesatuan yang terpadu dan berirama untuk menunjukkan keesaan-Nya.

Bila jagat raya tidak tunduk dan bertasbih. Bila malaikat tidak bersujud dan bertasbih. Apa yang akan terjadi pada manusia? Hanya satu makhluk yang menggoda manusia, yaitu syetan, sudah merusak manusia. Bagaimana bila seluruhnya tidak ditundukkan oleh Allah untuk manusia?

Di Surga, manusia dilayani oleh penghuni surga. Di dunia, manusia dilayani oleh alam semesta. Malaikat mengatur urusan manusia atas ijin Allah. Malaikat melindungi manusia atas ijin Allah. Bisikan syetan dilawan oleh bisikan malaikat. Masih kurangkah rahmat Allah?

Berjalan ke lautan, Allah menunduk lautan bagi manusia. Sehingga kapal bisa berjalan. Berjalan di muka bumi, Allah menciptakan gunung agar bumi tidak berguncang. Juga, menundukkan beragam makhluk-Nya agar bisa ditunggangi sebagai bentuk penghormatan bagi manusia. Mengapa tak bisa merasakan rahmat-Nya?

Hanya dengan air hujan, bumi menjadi hijau dengan tumbuhan dan banyak buah-buahan. Hanya dengan angin, bunga-bunga melakukan proses penyerbukan. Hanya dengan angin, awan bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk memberikan rahmat Allah. Semuanya amat mudah dan sederhana. Manusia tak sedikitpun memikirkan, merasakan dan menyadari prosesnya.

Lalu untuk apa kehadiran manusia di muka bumi, bila seluruh keperluannya dilayani? Bila seluruh makhluk-Nya ditundukkan? Bila seluruh fasilitasnya dicukupi? Biarkan kesadarannya yang menemukannya sendiri.

Menjadi  Khalifah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tujuan besar menjadi khalifah adalah mengelola bumi dengan kehendak Allah, bukan e...

Menjadi  Khalifah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Tujuan besar menjadi khalifah adalah mengelola bumi dengan kehendak Allah, bukan ego manusia. Bukan untung rugi menurut manusia. Bukan meraih kekayaan dan kemakmuran menurut manusia.

Tugas besar khalifah adalah distribusi dan alokasi sumber daya yang adil. Tidak terpusat kendalinya di satu tangan. Tidak mengeksploitasi. Tidak berputar terbatas di tangan, pihak dan kepentingan tertentu.

Dalam surat al-Qalam dikisahkan tentang pemilik kebun, saat panen, dirancang strategi agar hasil panen hanya dinikmati oleh pemiliknya saja. Masyarakat sekitar tidak mendapatkan alokasi sedikit pun. Dibuat rencana panen sebelum masyarakat terbangun dari tidur. Pada saat pemilik tiba di kebunnya di pagi buta, ternyata seluruh tumbuhan dan buahnya sudah mati menghitam.

Seorang ulama memiliki kebun. Saat sedang dikelola tanah dan tanamannya, seluruh batas kebunnya di pagar. Namun saat berbuah, pagar pembatasnya dibuang agar setiap orang bisa bebas mengambil sendiri hasil buah kebunnya.  Inilah yang memegang amanah distribusi.

Mengelola usaha bukan untuk mengumpulkan kekayaan tetapi bagaimana syariat Allah tegak dalam mengelola usaha. Mengelola kekuasaan bukan untuk menikmati kekuasaan tetapi agar syariat Allah tegak dalam mengelola kekuasaan. Terjun berkiprah di seluruh bidang kehidupan hanya agar Islam membumi di setiap tarikan nafas manusia. Itulah makna menjadi khalifah di muka bumi.

Kekayaan yang bertumpuk yang digenggam,  ditimbun dan dimonopoli, apakah ada manfaatnya? Hanya menjadi benda mati yang terlihat indah bagi yang memandangnya. Hanya menjadi sanjungan dan kekaguman.  Hanya membuat orang yang memiliki ambisi mendatanginya.

Menumbuhkan, menghimpun, berbagi, mendistribusikan dan mengalokasikan dengan keadilan, itulah peran khalifah di muka bumi. Itulah agar roda kehidupan berputar dengan ketentraman bukan pertentangan.

Ketimpangan Ekonomi dan Nabi Syuaib Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Luth terfokus pada dakwah perbaikan sistem sosial. Nabi Syua...



Ketimpangan Ekonomi dan Nabi Syuaib

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Luth terfokus pada dakwah perbaikan sistem sosial. Nabi Syuaib fokus pada perbaikan sistem ekonomi di negri Madyan. Perbaikannya, "Cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, jangan merugikan manusia terhadap hak-haknya, jangan membuat kejahatan dengan membuat kerusakan."

Nabi Ibrahim berdakwah bagaimana membangun generasi. Nabi Daud dan Sulaiman pada ranah hukum dan kekuasaan. Nabi Syuaib pengusung dakwah ekonomi bisnis praktis. Nabi Yusuf pada sistem keuangan negara.  Setiap Nabi memiliki titik peran yang berbeda-beda. Bila disatukan, seluruhnya berpadu pada diri Rasulullah saw.

Apa tema besar dakwah bisnis praktis? Tindakan monopoli dan eksploitasi. Apa efeknya pada negara? Kelemahan negara. Negara hanya jadi pengekor dan penyokong hasrat nafsu para pengusaha. Semua produk hukum dan keputusan penguasa, anggaran negara dan kemiliteran untuk para pengusaha.

Zaman dahulu, konglomerat mendonasikan kepada penguasa untuk berperang dan memblokade ke wilayah lain. Bila peperangan berhasil, maka penguasaan ekonomi di wilayah baru menjadi genggamannya. Para konglomerat mencapai pada titik kerakusan dan kendali kuasa, sehingga sanggup mendorong negara untuk melakukan spekulasi invasi ke berbagai wilayah. Bagaimana kondisi sekarang?

Fenomena konglomerat membiayai partai politik, mendanai calon presiden, gubernur, bupati, anggota legislatif, para calon perwira di kepolisian dan militer, serta penentuan hakim merupakan praktek yang sejak dahulu telah terjadi. Selalu ada keterlibatan pengusaha menetapkan dan mempengaruhi pada penentuan pejabat di lembaga negara.

Tema dakwah, "Cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, tidak merugikan hak manusia dan tidak membuat kerusakan," merupakan tema yang menusuk dan pengusik para pengusaha dan penguasa, oleh sebab itulah para penentang dakwah Nabi Syuaib adalah para pemimpin kaumnya.

Azab pada kaum Nabi Syuaib, bermula dari hawa panas karena Allah menghentikan angin bertiup selama tujuh hari. Air, naungan dan berdiam di rumah tak berguna. Sudah tidak tahan lagi, rumah pun ditinggalkan menuju padang pasir. Saat melihat awan hitam yang disangka hujan, mereka berkumpul ternyata sambaran petir dan meteor. Seperti itulah azab dari ketimpangan di sektor ekonomi.

Nabi Ibrahim dan Ilmu Astronomi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sejak kehadirannya, manusia diajarkan Allah nama-nama benda. Rahasia...

Nabi Ibrahim dan Ilmu Astronomi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Sejak kehadirannya, manusia diajarkan Allah nama-nama benda. Rahasia ini tak diketahui oleh malaikat dan iblis, apa efeknya di masa depan? Dari pemahamannya atas benda-benda di alam semesta, manusia bisa memanfaatkannya sehingga kekuatan dan kemampuan jagat raya bisa ditiru diaplikasikan dalam rutinitas harian.

Nabi Ibrahim, bisa jadi bukan manusia pertama yang memperhatikan matahari, bulan dan bintang atau antariksa.  Namun bisa jadi manusia pertama yang menghubungkan jagat raya dengan adanya sang Pencipta. Nabi Ibrahim,  manusia pertama yang memadukan dan mengkoneksikan antara sains dan tauhid. Fenomena sains adalah fenomena tauhid. Fenomena tauhid dapat dipahami melalui  sains.  Mengapa banyak yang tak sampai pada kesimpulan ini?

Ilmu Astronomi, pengamatan dan pemahaman akan bintang, bulan dan matahari, merupakan tafakur dan tadabur yang senantiasa  digeluti oleh Ibrahim sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Apakah hasil pergelutanya hanya sampai pada aqidah saja? Mendeklarasikan Tidak ada Tuhan selain Allah? Hanya sampai di iman saja? Tak terkait dengan kemanfaatan bagi manusia?

Ilmu Astronomi membuatnya mampu berkelana dari Iraq ke Palestina dan Mesir. Lalu kembali dari Mesir ke Palestina. Terakhir pulang pergi dari Palestina ke Makkah tanpa tersasar dan kekurangan bekal. Ilmu Astronomi tak hanya membuat Nabi Ibrahim mencapai level marifat yang merupakan puncak ilmu. Tetapi juga, menjadi alat menyelesaikan dan menuntaskan persoalan dalam pengembaraan.

Dengan ilmu Astronomi, Nabi Ibrahim berkelana. Paham kapan berhenti dan berjalan. Berjalan saat diprediksi cuacanya nyaman untuk perjalanan. Berhenti saat membahayakan. Paham kapan berhenti untuk bercocok tanam dan berternak. Paham kapan daerah yang didiami akan berubah menjadi buruk. Nabi Ibrahim menjadi pemimpin pengembaraan bagi kaumnya.

Bagaimana Nabi Ibrahim bisa sampai ke Mekkah yang tanpa berpenghuni? Padahal suku Jurhum yang sering bolak balik di wilayah tersebut pun tidak mengetahuinya? Sedangkan Nabi Ibrahim dari Palestina yang amat jauh? Dengan berbekal pengamatan bintang, bulan dan matahari, Nabi Ibrahim tidak tersesat dan tak kehabisan bekal selama perjalanan.

Pemuda Ibrahim memandang langit dengan mata telanjang dianugerahi Marifatullah, ilmu Astronomi yang menjadi bekal dalam navigasi, pertanian dan peternakan yang membuatnya menjadi pemimpin dalam pengembaraan. Bisa jadi memandang langit sudah asing karena asyik dengan gadgetnya?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)