basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Bidang Garapan Sains Oleh: Nasrulloh Baksolahar Zikrullah dan sains sebuah keterpaduan. Agar sains tidak menghabiskan sumberdaya...

Bidang Garapan Sains

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Zikrullah dan sains sebuah keterpaduan. Agar sains tidak menghabiskan sumberdaya dan memboroskan infrastruktur untuk menemukan sesuatu yang tidak mungkin dicapai manusia. Atau bekerja keras namun tidak sedikit pun memberikan kemanfaatan dan kemudahan bagi manusia. Sains jangan sampai hanya ingin menuntaskan kepuasan manusia yang tak berujung tanpa sedikitpun kemanfaatannya.

Sains jangan hanya berujung pada sains. Umar bin Khatab menyetop pembahasan penggalian sebuah hukum syariat bila memang kasusnya tidak ada di dunia nyata. Menggali hukum syariat harus berujung pemecahan persoalan nyata manusia. Begitupun dalam sains.

Ada wilayah garapan manusia ada juga yang tidak. Yang menjadi wilayah garapan manusia, maka itulah wilayah kerja sains dan penggalian hukum syariat. Seperti hak penciptaan hanya milik Allah, pembahasan dzat Allah dan ruh merupakan wilayah-Nya Allah. Al-Qur'an mengarahkan sains ke wilayah yang produktif dalam menyelesaikan persoalan manusia.

Al-Qur'an menjelaskan bahwa karya manusia yang menentang Allah (kafir) akan sia-sia. Amalnya tidak diterima Allah. Amalnya tidak memberikan kemanfaatan tetapi justru kehancuran. Amalnya menyesatkan dirinya sendiri. Amalnya hanya beralih dari satu penasaran ke penasaran lainnya dari satu kebingungan ke kebingungan lainnya. Inilah titik akhir sains tanpa petunjuk dari Allah.

Mempelajari makhluk Allah adalah wilayahnya manusia. Semua yang berkaitan dengan makhluk merupakan wilayah sains. Namun persoalan penciptaan dan bagaimana tercipta keragaman karakter makhluk. Wilayah penciptaan adalah hak Allah. Manusia hanya memanfaatkan alam semesta bagi kemudahan hidupnya. Inilah wilayah sains.

Sains muncul karena manusia diberi akal. Sains muncul karena Allah mengistimewakan manusia. Sains dihadirkan agar seluruh kemudahan di jagat raya di serap sehingga manusia bisa optimal dan fokus dalam beribadah dan mengelola kehidupan. Sekarang, mengapa sains berubah perannya menjadi wahyu?

Sains tidak bisa menunjukkan salah dan benar karena bersifat relatif. Sains hanya buah pengalaman dan fakta empiris yang berulang selama periode pengamatan. Lalu dibuatkan pola atau model yang mudah dipahami. Bukankah fakta empiris bisa berubah dengan perubahan situasi dan kondisi? Aksi reaksi. Manusia hanya mengamati reaksi dari obyek yang diamati. Lalu diambil kemanfaatannya. Itulah wilayah sains.

Hakikat Sains Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sains itu pada dasarnya mempelajari takdir Allah pada setiap ciptaan-Nya. Setiap cipta...

Hakikat Sains

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Sains itu pada dasarnya mempelajari takdir Allah pada setiap ciptaan-Nya. Setiap ciptaan-Nya diteliti dan dipahami karakternya, perannya, prilakunya, perannya, pertumbuhannya hingga apa yang bisa dicontek untuk kemudahan bagi manusia. Yang utama dari sains adalah menemukan tanda-tanda kebesaran Allah dari setiap pernak pernik yang ada di jagat raya.

Sains diawali dari mengamati, mengumpulkan fakta yang diperoleh melalui panca indra, lalu dibangun database fakta. Bagaimana respon realitas yang diamati dari beragam kondisi yang diujikan? Respon realitas obyek yang diuji dijadikan fakta data. Walaupun bisa jadi semuanya belum fakta yang valid, karena ragam keterbatasan infrastruktur pengujian dan hipotesa yang ada dibenak manusia.

Kesamaan respon objek yang diuji dianggap fakta yang benar.  Keteraturan pola yang diuji dianggap fakta yang valid. Hanya seperti itu pola dasar sains. Setelah itu, bagaimana pola yang ada pada alam semesta dimanfaatkan manusia untuk memudahkan dan memecahkan kesulitan rutinitas harian manusia? Ilmu pengetahuan dan teknologi berhenti di titik ini.

Membaca dan menemukan kehendak Allah yang tersebar di jagat raya melalui ciptaan-Nya. Menduplikasi kehendak Allah. Memanfaatkan kehendak Allah. Hanya seperti itu pekerjaan harian para ilmuwan sains. Sedangkan ulama adalah membaca, menemukan, menduplikasi, dan memanfaatkan kehendak Allah yang ada pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Ulama dan Ilmuwan sains pada dasarnya sama yang berbeda hanya pada bidang garapan ayat kauliah dan kauniyah saja.

Ayat kauniah (alam semesta) dan ayat kauliah (Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw) memiliki pola yang sama. Bila memahami ayat alam semesta akan mudah memahami Al-Qur'an. Bila memahami ayat Al-Qur'an akan lebih mudah memahami ayat alam semesta. Keduanya berpadu karena semuanya dari Allah sang Pencipta. Paradigma sains dijelaskan detail dalam Al-Qur'an.

Hukum jatuh, bangun  dan keberlanjutan peradaban sebuah bangsa di semua bidang kehidupan dijelaskan Al-Qur'an dengan perumpamaan sebuah pohon. Infrastruktur Industrialisasi diumpamakan dengan ragam penjelasan gejolaknya api neraka. Ragam teknologi informasi dijelaskan dengan perumpamaan dialog antar penghuni surga-neraka dan fakta-fakta yang diungkapkan pada pengadilan di padang mahsyar.

Yang paham Al-Qur'an secara otomatis menjadi ilmuwan sains, hanya  tinggal menggali fakta empiris (takdir Allah) yang ada di alam semesta. Yang paham sains akan menemukan kekaguman pada Al-Qur'an karena Al-Qur'an sudah menyebut capaian tertinggi  ilmu dan teknologi  sebelum manusia sadar bisa mendapatkannya.

Hanya Menjadi Hamba dan Khalifah Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dunia hanya ujian. Di dunia hanya untuk beramal. Mengapa masih...

Hanya Menjadi Hamba dan Khalifah Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dunia hanya ujian. Di dunia hanya untuk beramal. Mengapa masih berharap kesenangan? Di dunia hanya untuk meraih hakikat Hamba Allah dan Khalifah Allah di muka bumi. Mengapa masih ada obsesi yang lain? Mengapa dalam berkiprah di muka bumi masih berobsesi menjadi yang paling berkuasa, terkaya dan berpengaruh?

Para Nabi dan Rasul hanya menjalankan peran menyampaikan wahyu. Yang mereka khawatirkan hanya apakah mereka sudah menyampaikan kepada umatnya? Sejak Haji Wada, salah satu yang sering diucapkan oleh Rasulullah saw kepada para Sahabatnya adalah apakah wahyu sudah disampaikan kepada mereka? Para Sahabat diminta bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw sudah tuntas menyampaikannya.

Kekayaan dan kekuasaan hanya salah satu sarana untuk mewujudkan peran sebagai Hamba Allah dan Khalifah di muka bumi. Ilmu pengetahuan dan teknologi hanya salah satu sarana untuk mewujudkan peran sebagai Hamba Allah dan Khalifah di muka bumi. Mengapa menjadi tujuan dan obsesi tertinggi? Sarana menjadi tujuan, itulah ujian hidup. Agar tahu siapa yang sebenarnya yang menjadi  Tuhan di hati manusia?

Yang ada di muka bumi dijadikan perhiasan. Yang ada di muka bumi dijadikan indah. Semuanya dapat dijadikan sarana untuk saling membanggakan dan menunjukkan kehebatan diri. Inilah medan ujian. Agar tahu siapakah yang masih rindu akan hari pertemuan dengan Yang Maha Indah?

Semua kekayaan Rasulullah saw disedekahkan. Seluruh tanah Rasulullah saw diserahkan ke kas negara. Fatimah dan para istrinya sedikitpun tak mewarisi kekayaan Rasulullah saw. Mengapa masih menumpuk kekayaan tujuh turunan dengan dalih anak keturunan? Kekhawatiran akan masa depan adalah ujian, agar tahu siapakah yang menggantung semuanya pada Allah atau bergantung pada dirinya sendiri.

Melangkahlah. Bertebaranlah ke seluruh penjuru langit. Gali dan keluarkan semua karunia yang ada di langit dan bumi. Yang ada di daratan dan lautan. Yang ada dipermukaan dan dalam bumi. Semuanya hanya untuk menunaikan amanah kehidupan sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Sebagai bentuk syukur atas potensi diri dan dilahirkan di muka bumi.

Menjadi khalifah di muka bumi hanya untuk bagaimana berinteraksi dengan kekayaan dan kekuasaan sesuai kehendak Allah saja, bukan kemauan diri. Menjadi Hamba hanya untuk bagaimana berinteraksi dengan kekayaan dan kekuasaan namun Allah tetap sebagai Rabbulalamin. Di dunia hanya perhentian sejenak untuk mengambil bekal untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.

Sains,  Rekayasa Teknologi  Bagian dari Aqidah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Peneguhan aqidah dan keimanan melahirkan sosok ilmuwan...

Sains,  Rekayasa Teknologi  Bagian dari Aqidah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Peneguhan aqidah dan keimanan melahirkan sosok ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu. Ilmu dan teknologi bagian dari materi pelajaran aqidah. Para pemikir lahir dari aqidah yang kokoh.

Allah memaparkan fenomena antariksa dan jagat raya. Allah memaparkan langit dan bumi, matahari, bulan dan bintang. Allah memaparkan keajaiban lautan dan gunung, lalu ditutup dengan Asmaulhusna.

Allah memaparkan sejarah masa lalu. Allah memaparkan peninggalan umat terdahulu. Allah memaparkan air hujan, tanah dan awan lalu ditutup dengan keagungan, kemuliaan dan kesempurnaan Nama-Nya.

Allah memaparkan kapal di lautan, langit tanpa tiang dan tidak retak, bintang gemintang sebagai hiasan langit, penciptaan manusia dari tanah juga pertumbuhannya, lalu ditutup dengan Asmaulhusna. Semuanya fenomena yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan selalu ditutup dengan pemaparan kebesaran Allah.

Allah memerintahkan untuk memperhatikan seluruh yang ada di jagat raya, titik akhirnya akan terpampang tanda-tanda kebesaran Allah.  Titik akhirnya terpampang kebenaran Al-Qur'an. Sekarang mengapa ilmu pengetahuan terpisah dari aqidah dan keimanan?

Bila ingin mengetahui puncak rekayasa industri dan teknologi yang bisa dicapai oleh umat manusia, pelajari fenomena hari akhir tentang proses penghisaban, gambaran surga dan neraka. Iman kepada akhirat membawa pada rekayasa industri dan teknologi yang bersifat praktis.

Bila ingin belajar tentang hukum dan penegakannya. Alat bukti, penuntutan dan keputusan hukum, pelajari proses penghisaban di akhirat. Rukun iman melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rukun Islam melahirkan pembangunan masyarakat dan pemerataan kesejahteraan.

Rahmat Allah di Musim Kering Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Di musim kemarau masih terlihat pucuk daun muda yang baru mekar. Bermun...

Rahmat Allah di Musim Kering

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Di musim kemarau masih terlihat pucuk daun muda yang baru mekar. Bermunculan bunga yang kelak bisa berubah menjadi buah-buahan. Daerah yang cendrung  kering justru keberlimpahan panen buah-buahan.

Di daerah kecamatan Jetis Cilacap, daerah yang sangat kering. Dikelilingi pegunungan kapur dan laut selatan. Namun menjadi penghasil buah semangka. Saat manusia kekurangan air, Allah menyediakan tumbuhan yang bisa hidup dengan kebutuhan air yang minimal dengan buah yang berlimpah airnya. Seperti kisah Nabi Yunus yang terdampar di pantai yang kering.

Di daerah kecamatan Jampang Sukabumi Selatan. Bila dilihat dari peta curah hujan Badan Meteorologi dan Geofisika, terlihat daerah yang kering. Namun sangat terkenal dengan hasil buminya. Beberapa produk pertanian tersentralisas di kecamatan Jampang. Ada apa dengan fenomena kekeringan?

Allah menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan. Kekeringan tidak menjadi persoalan seandainya manusia mampu mengelola air di musim hujan. Setiap rumah semestinya memiliki sumur resapan untuk menampung air hujan yang turun dari atap rumah. Seluruh air hujan dimasukan ke sumur resapan. Seperti itu Nabi Yusuf mengajarkan.

Musim kemarau justru berpotensi memperbaiki pertumbuhan tanaman. Di saat kering, akar tanaman lebih mudah menyerap unsur hara yang bernama Kalium. Bila terlalu banyak air, Kalium tidak bisa diserap secara sempurna. Apa fungsi Kalium bagi tumbuhan?

Kalium memperkuat batang. Kalium dapat merangsang buah. Para petani sering menggunakan pupuk kimia KCL untuk merangsang buah agar lebat. Kalium membuat tumbuhan lebih banyak berbuah dan berumur lebih panjang. Pupuk dari sabut kelapa banyak mengandung unsur Kalium sebesar 10%.

Kebanyakan tanaman tidak terlalu butuh banyak air, hanya butuh kelembaban saja. Menjaga kelembaban di musim kemarau hanya menutupi tanah dengan dedaunan dan tangkai saja. Atau menjaga kehidupan sejumlah mikroorganisme tanah yang membuat akar memiliki daya tahan terhadap kekeringan. Sayangnya semuanya beralih ke kimiawi.

Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kapan Islam tersebar di Indonesia? Bisa jadi sejak peri...



Nusantara Mengenal Islam Sejak Periode Mekah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kapan Islam tersebar di Indonesia? Bisa jadi sejak periode Mekah. Sejak periode dimana Rasulullah saw berdakwah secara bersembunyi. Periode saat Rasulullah saw berdakwah secara personal dari rumah ke rumah. Periode saat Rasulullah saw dan para Sahabatnya dalam tekanan, siksaan, pengusiran dan intimidasi. Dalam era seperti ini mengapa Islam bisa sampai ke Indonesia?

Mekah yang dihuni oleh suku Quraisy telah lama melakukan hubungan dagang dengan Yaman sejak peradaban Saba, Aad dan Tsamud. Perdagangan ini diabadikan dalam surat Quraisy bahwa kaum Quraisy berdagang  saat musim dingin ke Yaman dan musim Panas ke Syam.

Saat Rasulullah saw mulai berdakwah di Mekah, penduduk Yaman sudah mengetahui dari perbincangannya saat berbisnis di pasar-pasar. Baik saat suku Quraisy ke Yaman ataupun saat suku yang ada di Yaman ke Mekah lalu melanjutkannya ke Syam untuk berbisnis. Bukankah Rasulullah saw juga pebisnis? Bukankah Rasulullah saw juga berdakwah ke pasar-pasar?

Kabar dakwah Rasulullah saw di Mekah diterima oleh para kabilah di Yaman. Seorang pemimpin kabilah yang bernama Abu Musa al-Asyari mendatangi Rasulullah saw dan memeluk Islam. Lalu Rasulullah saw mengutus  Abu Musa al-Asyari untuk berdakwah kepada kaumnya di Yaman. Sehingga banyak penduduk Yaman yang memeluk Islam. Ini terjadi sebelum Mushab bin Umair diutus ke Madinah.

Saat Rasulullah saw bermimpi bahwa negri tempat hijriahnya memiliki banyak pohon kurma, maka Rasulullah saw memperkirakan antara Madinah atau Yaman, karena kedua daerah telah siap. Rasulullah saw mengharapkan Yaman karena yang paling siap, namun Allah memerintahkannya ke Madinah bukan ke Yaman.

Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, pakar sejarah Islam, mengatakan bahwa penduduk Yaman merupakan pebisnis yang sukses. Mereka berdagang dengan mengarungi lautan hingga Afrika, India, Indonesia, Sumatera,  negara-negara asia lainnya dan samudera hindia. Setelah memeluk Islam penduduk Yaman memiliki andil menyebarkan agama Islam ke daerah tersebut.

Kemana pedagang Nusantara berdagang saat itu? Berinteraksi dengan pedagang Arab yang berasal dari Yaman (Arab) atau membawanya ke Yaman (Arab) kemudian disebar melalui Mekah ke Syam lalu ke Eropa. Setelah perjanjian Hudaibiyah, utusan dan masyarakat Yaman berdatangan ke Madinah untuk menunjukkan pesatnya pertumbuhan Islam ke Madinah.

Tahun 7 Hijriyah, pemguasa Yaman yang bernama Bazan, memeluk Islam. Tahun 9 Hijriyah, Rasulullah saw mengutus Ali bin Abi Thalib sebagai qadhi, seluruh Yaman pun memeluk Islam. Yaman sejak kemunculan Islam menjadi pusat pertumbuhan Islam hingga ke Nusantara. Sedangkan Madinah ke Syam hingga ke Eropa.

Induk Pembuka Ilmu Laduni Oleh: Nasrulloh Baksolahar Banyak yang ingin mendapatkan ilmu laduni. Ilmu tanpa belajar dan tanpa ris...

Induk Pembuka Ilmu Laduni

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Banyak yang ingin mendapatkan ilmu laduni. Ilmu tanpa belajar dan tanpa riset. Ilmu yang Allah ajarkan langsung. Ilmu yang Allah ilhamkan langsung ke hati manusia. Padahal ilmu Laduni terbesar dan terhebat sepanjang sejarah manusia dan dunia, justru diabaikan, ditinggalkan dan dibuang. Bagaimana bisa mendapatkan serpihan ilmu Laduni yang "kecil-kecil"?

Ilmu Laduni terhebat dan terbesar sepanjang sejarah adalah Al-Qur'an. Banyak ayat yang menjelaskan datangnya kemudahan, solusi tanpa belajar dari ilmu dan pengalaman, hanya tinggal bertakwa. Mendapatkan pertolongan dengan shalat dan sabar. Mendapatkan pertolongan hanya dengan menolong agama Allah saja.

Banyak ayat, Allah akan menjelaskan tanda-tanda kebesaran Allah di seluruh ufuk dan diri sendiri hanya dengan menyakininya saja. Beriman, menjalankan Firman-Nya membuat dirinya menjadi orang yang beruntung, juga mendapatkan kebaikan. Bila induk ilmunya sudah dibuka maka yang cabangnya akan mudah dikuasai. Bila induk kemukjizatan sudah diyakini, maka kemukjizatan kecil lainnya akan dianugerahkan oleh Allah.

Rasulullah saw itu ummi, tidak bisa membaca dan menulis. Rasulullah saw tidak pernah berinteraksi dengan peradaban dan kitab suci apa pun. Rasulullah saw hanya berinteraksi dengan Al-Qur'an. Namun mengapa semua ucapan, prilaku, aktivitas dan akhlaknya memiliki kebenaran ilmiah hingga sekarang? Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengikuti Rasulullah saw. Peristiwa dunia di sepanjang zaman membuktikan ucapan Rasulullah saw yang disabdakan pada ribuan tahun yang lalu.

Yang dilakukan oleh para Rasul dan Nabi, apakah buah dari bacaannya? Ilmunya? Strateginya? Penelitiannya? Pemikirannya? Pengalamannya? Kekuatannya? Mereka hanya mengikuti wahyu saja. Wahyu Allah yang membimbing terciptanya beragam sarana, infrastruktur dan sumberdaya yang dibutuhkan dalam mengarungi hidupnya.

Kun Fayakun, Allah menjadikan sesuatu hanya  dengan "Jadilah" maka jadilah semua yang dikehendaki-Nya. Kekuatan inilah yang diandalkan bukan kekuatan menurut persepsi manusia. Bagaimana agar Allah menjadi Pelindung dan Penolong? Hanya itu kunci ilmu Laduni. Ikutilah Firman-Nya dan Syariat-Nya.

Ilmuwan muslimin memiliki keragaman keilmuan yang seluruhnya melampaui tingkat kepakaran. Kekuasaan kaum muslimin melampaui semua kekuasaan para raja yang pernah berkuasa di muka bumi. Semuanya hanya diraih dalam bilangan tahun. Apa kuncinya? Ilmu Laduni yang diperoleh melalui implementasi Al-Qur'an.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (303) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)