basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kesadaran akan Fenomena Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Saat awan berarak membentuk gumpalan awan...

Kesadaran akan Fenomena Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Saat awan berarak membentuk gumpalan awan mendung, apa yang terpikirkan? Saat kilatan halilintar dan guruh bergemuruh serta menggelegar menyambar-nyambar di angkasa, apa yang terbesit?

Allah yang menentukan dimana hujan turun. Allah melempar halilintar sesuai Kehendak-Nya.  Fenomena alam yang tangkap bila tidak membawa kesadaran akan Allah, bertanda apakah? Rasulullah saw berubah raut wajahnya saat angin berhembus keras dan awan tebal menyelimuti langit. Setiap fenomena memunculkan ketakutan dan harap pada Allah.

Bila memasuki hari Jumat, seluruh jagat raya dan hewan menjerit ketakutan. Jeritannya tak dipahami manusia. Semuanya menjerit hingga waktu terbitnya matahari. Mengapa? Hari Kiamat terjadi pada hari Jumat, itulah yang dikhawatirkan oleh jagat raya.

Banyak sekali fenomena optimisme berubah menjadi kehancuran. Perhatikan kisah kaum Aad dan Tsamud? Menantang para Nabi. Saat di langit terlihat awan, disangka hujan yang membawa kemakmuran, ternyata gelombang angin kencang yang membawa batu-batu keras yang menerjang. Mereka hancur di rumahnya sendiri.

Tanda kehancuran diawali saat pintu-pintu dunia dibuka sempurna. Tanda kehancuran diawali saat apa yang ada pada dirinya dianggap miliknya dan merasa bebas melakukan apapun sesuai egonya. Sebab prilaku ini sudah merampas hak Allah.

Membaca fenomena alam, berarti membaca Kehendak-Nya di jagat raya. Memperhatikan fenomena di sekitar kita, berarti membaca takdir-Nya yang sudah tertulis di Lauhul Mahfud. Bisakah semuanya menjadi kesadaran  Ketuhanan? Kesadaran keinsafan? Kesadaran akan masa depan?

Otak media perekaman. Mata, telinga dan panca indra, media mengumpulkan data dan informasi. Akal mengolah dan memahaminya. Hati akan dibawa kemana dan bagaimana meresponsnya? Bila semua fenomena tidak membawa penghambaan diri kepada Allah, maka perjalanan waktu hanya kesia-siaan hidup.

Kekuatan Alam Semesta dan Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Jin Ifrit dapat memindahkan singgasa...

Kekuatan Alam Semesta dan Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Jin Ifrit dapat memindahkan singgasana ratu Balqis sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Dia bisa memindahkan singgasana tersebut dengan kekuatan yang ada pada dirinya. Namun manusia bisa memindahkannya sebelum Nabi Sulaiman berkedip matanya. Namun, bukan dengan kekuatannya tetapi dengan ilmu yang didapatkan dari Kitab.

Kekuatan seluruh makhluk di jagat raya berpadu dengan dirinya. Ditanam langsung pada dirinya sendiri. Bagaimana dengan manusia? Kekuatan bawaan manusia sangatlah lemah, menjadi luar biasa bila memanfaatkan ilmu yang berasal dari Kitab dan alam semesta. Kemampuan membaca tanda-tanda kebesaran Allah, itulah kunci ilmu. Itulah kekuatan manusia.

Allah membacakan Kitab kepada manusia. Allah menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya pada manusia. Para Nabi dan Rasul menyeru manusia. Artinya, Allah telah memudahkan manusia untuk mendapatkan ilmu sehingga manusia mudah memahaminya. Ilmu itu datangnya dari Allah.

Allah menciptakan segala sesuatu dengan kebenaran. Menuliskan takdir dan alam semesta dengan kebenaran. Menurunkan Kitab Suci dan Rasul dengan kebenaran. Namun mengapa tidak selalu membawa manusia pada kebenaran? Manusia menutup telinga, mata dan hatinya. Obyek yang benar dilihat dengan alat uji yang salah. Obyek yang benar dengan alat uji yang benar tetapi dengan orientasi yang salah, akan mendapatkan pemahaman yang salah.

Seluruh kesalahan alat uji dan orientasi ini, memperlambat datangnya ilmu yang membahagiakan dan mensejahterakan. Manusia berabad-abad jatuh pada ilmu, teknologi dan peradaban yang salah dan menghancurkan. Waktu dan umur hanya untuk menghancurkannya sendiri.

Peradaban para Nabi dan Rasul adalah peradaban ilmu dan teknologi yang lahir dari kemukjizatan. Peradaban yang tercipta "seketika" tanpa proses alamiah. Bila ingin melahirkan peradaban yang bermartabat dan sejahtera dengan waktu yang singkat, ikutilah cara para Nabi dan Rasul membangun peradaban. Kembali kepada kitab suci.

Bagaimana peradaban sebelum para Nabi dan Rasul? Romawi, Persia, India dan Cina, membangun peradabannya beribu tahun. Bagaimana akhirnya? Kondisi peradaban dunia sebelum diutusnya Rasulullah saw, itulah peradaban tertinggi yang bisa diraih dari hasil ego manusia di semua zaman. Lompatan peradaban hanya bisa dilakukan hanya dengan mengikuti jejak para Nabi dan Rasul saja. Tidak ada jalan selain itu.

Percepatan Ilmu, Teknologi dan Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hidup itu hanya untuk mengham...

Percepatan Ilmu, Teknologi dan Peradaban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Hidup itu hanya untuk menghambakan diri pada Allah. Tidak menyekutukan-Nya. Menyeru kepada-Nya. Kembali kepada-Nya. Sesederhana itu kehidupan ini.

Sebab penghambaan diri pada Allah-lah, alam semesta ini ditundukkan dan melayani manusia. Bumi dihamparkan. Gunung dijadikan pasak. Rezeki dicurahkan. Allah mengutus para malaikat untuk membantu urusan manusia. Roda alam semesta bergerak hanya untuk menopang penghambaan diri pada Allah.

Keberkahan dari langit dan bumi akan keberlimpahan tak terbatas, bila setiap manusia hanya terfokus pada penghambaan diri pada Allah. Ilmu, teknologi dan kebijaksanaan akan dipahamkan ke dada manusia.  Bisa jadi, hanya dengan lisannya saja seluruh jagat raya akan mematuhinya.

Bukankah banyak kisah, ikan di lautan mengantarkan berlian? Batu menjadi emas? Hentakan kakinya mengeluarkan air? Bekas sujudnya menjadi mata air? Kuda melahirkan kembar di seluruh negri? Buah-buahan berlimpah panennya? Semuanya nyata bila peran penghambaan diri kepada Allah direalisasikan sempurna.

Bila manusia mengandalkan egonya, maka kesulitan yang menderanya. Semuanya harus dipecahkan dengan akal, ilmu, teknologi, kekuatan dan sumber dayanya sendiri. Bila menghambakan diri pada Allah, Allah yang akan menunjukkan jalan-jalannya, menolong, membantu, memudahkan, membimbing, memimpin, dihapuskan kesalahannya dan dilipatgandakan hasilnya.

Saat Nabi Sulaiman dan Dawud  menghambakan diri sempurna, Allah memahamkan ilmu, menundukkan jin, burung, angin, awan, gunung dan lautan. Lautan mengeluarkan harta karunnya. Logam dan besi dilunakkan. Membangun gedung yang tinggi dan kokoh  Bila nabi Sulaiman dan Dawud mengandalkan egonya, berapa ratus tahun untuk bisa mencapainya? Berapa ratus tahun Nabi Nuh bisa membuat kapal? Bila mengandalkan akalnya?

Sejak Renaisance hingga sekarang, apa yang sudah dibangun oleh peradaban Barat? Padahal kaum Muslimin bisa meraihnya hanya puluhan tahun saja. Romawi dan Persia bertempur 700 tahun untuk menentukan hegemoninya. Kaum Muslimin hanya butuh 20 tahun untuk membebaskan Romawi dan Persia. Peradaban manusia berjalan lambat dan terseok-seok karena menanggalkan penghambaan diri kepada Allah dengan beralih  mengandalkan dirinya sendiri.

Menaklukkan Kehidupan dan Alam Semesta  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Yang pintar, ingin segalanya s...

Menaklukkan Kehidupan dan Alam Semesta 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Yang pintar, ingin segalanya sederhana dan mudah. Yang bodoh, segala rumit dan ribet. Bukankah takdir manusia itu dilayani oleh alam semesta? Bukankah takdir manusia itu hanya untuk menghambakan diri dan menjadi khalifah?

Lebih mudah diatur atau mengatur? Diatur hanya tinggal duduk manis, semuanya disediakan, hanya menunggu perintah dan instruksi, dibimbing dan dipimpin, fasilitas dilengkapi dan dipenuhi, bila ingin sesuatu tinggal memohon saja. Padahal hanya cukup bayar ala kadarnya saja. Namun mengapa manusia banyak memilih yang ribet dan ruwet?

Manusia ribet dan ruwet karena ingin mengurusi dirinya sendiri. Padahal dirinya sendiri pun tak paham akan dirinya sendiri. Merasa dengan akal dan ilmunya sudah mumpuni untuk berjuang sendiri menghadapi gelombang kehidupan.

Bandingkan diri dengan kekuatan alam semesta? Bandingkan diri dengan gelombang lautan? Bila lautan tidak ditakdirkan untuk melayani manusia, bisakah manusia menerjang ombak? Berlayar di atasnya? Ikan menjadi lauk pauknya?

Bila tanah tak dihamparkan untuk melayani manusia, bisakah berjalan dan membangun di atasnya? Bisakah menghadapi tanah yang terus bergerak dan berguncang karena tak mau diinjak-injak? Tanah mengeras karena tak mau diolah?

Seluruh kekuatan alam semesta melemah di hadapan manusia. Seluruh kekuatan alam tunduk pada manusia karena manusia diciptakan untuk menghambakan diri kepada Allah dan menjadi wakil Allah di alam semesta. Bukankah saat wafat, yang durhaka kepada Allah akan dihimpit oleh tanah?

"Menaklukkan" alam semesta bukan dengan penguasaan ilmu dan teknologi, tetapi dengan menghambakan diri dan menjadi wakil Allah di muka bumi. Maka alam semesta bergerak sendiri, mengeluarkan seluruh keberkahan yang ada pada dirinya dengan kehendak Allah.

Mengendalikan Mikrokosmos Tubuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Sehat itu berawal dari hati yang jerni...

Mengendalikan Mikrokosmos Tubuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Sehat itu berawal dari hati yang jernih,  bukan gaya hidup, bukan pula makanan dan minuman yang bergizi. Perhatikan saat dokter memberikan obat pada pasien, mengapa selalu dilengkapi antibiotik? Mengapa tidak cukup suplemen vitamin dan obat untuk penyakit tersebut saja?

Penyakit tubuh berawal dari penyakit hati. Penyakit tubuh tidak berasal dari gaya hidup yang buruk dan kekurangan nutrisi. Penyakit hati akan mengacaukan gaya hidup, pola konsumsi dan model pergaulan. Yang sehat bisa berubah menjadi kekacauan pola bila hatinya sakit.

Setiap penyakit hati akan mengacaukan pola metabolisme tubuh. Setiap penyakit hati merangsang dikeluarkan hormon dan unsur lainnya yang bisa merusak tubuh. Seperti pada mereka yang tidak ridha terhadap takdir Allah akan merangsang keluarnya asam yang berlebihan pada lambung. Segala obat tak bisa menyumbat kelebihan asam lambung bila tidak memperbaiki hatinya terlebih dahulu.

Bagaimana mengendalikan organ tubuh dalam manusia? Bagaimana mengendalikan detak jantung, aliran dan tekanan darah, asam di lambung, metabolisme tubuh, dan ragam yang tidak diketahui oleh manusia? Bagaimana mengendalikan mikrokosmos tubuh?

Hati adalah rajanya. Mengendalikan hati berarti mengendalikan sistem mikrokosmos tubuh? Mengendalikan hati berarti mengendalikan terbangunnya sistem yang memperbaiki dan mengobati  tubuh.

Tak banyak yang harus dilakukan untuk membugarkan dan menyehatkan tubuh. Tak harus berilmu kesehatan yang mumpuni. Tak harus memahami ilmu gizi dan olah tubuh yang mendalam. Yang dibutuhkan hanya ilmu hati dan menghambakan diri pada Allah.

Mengapa dalam dzikir, shalat, puasa dan sedekah terdapat ilmu dan aplikasi kebugaran dan pengobatan yang sangat sederhana dan mudah? Itulah rahmat Allah. Menyehatkan hati dengan beribadah. Bila hati sehat jangan dipikirkan lagi kesehatan raga, sebab itu satu paket kehidupan.

Ragam Lembaga Kekuasaan, Cara Penghisaban Penguasa  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Membuka lembaran s...

Ragam Lembaga Kekuasaan, Cara Penghisaban Penguasa 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Membuka lembaran sejarah hidup para khalifah dan ulama masa lalu. Membuka lembaran kehebatan para legendaris panglima perang. Darimana strategi dan model pemerintahan dan pertempurannya? Darimana memperoleh keilmuannya?

Hasan bin Ali berijtihad memberikan kekuasaan kepada  Muawiyah bin Abu Sofyan. Umar bin Abdul Aziz menyerahkan kekuasaan kepada keturunan Abdul Malik. Padahal mereka sangat mumpuni dalam mengelola kekuasaan. Mereka dapat menunjuk penggantinya yang lebih baik. Titik krusial kekuasaan adalah persoalan peralihan kekuasaan. Kekacauan sering terjadi saat peralihan kekuasaan. Hasan bin Ali dan Umar bin Abdul Aziz sangat paham akan hal ini.

Ragam model peralihan kekuasaan dicontoh oleh Rasulullah saw dan para Sahabat hingga "diamnya" para Salafus Shaleh tentang peralihan kekuasaan secara turun temurun. Yang terpenting bukan strategi dan model kekuasaannya tetapi apa yang diisi dan apa hakikat dari ragam model kekuasaan. Tegakkannya keadilan dan tegakkan keseimbangan.

Manusia cenderung zalim, lalai dan bodoh. Bagaimana membangun model kekuasaan yang menghindari kezaliman, kelalaian dan kebodohan para penguasa? Bagaimana membangun keseimbangan ke dalam model kekuasaan sehingga para penguasa tetap berada di jalan yang lurus?

Imam Mawardi menulis kitab Ahkam Sultaniyah. Memuat syarat menjadi penguasa. Proses penunjukan penguasa. Pengelolaan lembaga kekuasaan agar keseimbangan dan keadilan tegak. Namun apapun model kekuasaan bisa dihancurkan oleh penguasa itu sendiri bila semua lembaga kekuasaan digenggam sempurna agar tidak bisa mengontrol kekuasaannya.

Imam Al Ghazali menulis kitab yang memuat nasihat untuk para penguasa. Yang ditulis di era Bani Saljuk. Sang imam menasihati adab bathiniah dan jiwa spiritual seorang penguasa. Bila adab bathin dan jiw spiritual sudah tuntas tersambung dengan Allah maka ragam strategi kekuasaannya akan melahirkan keadilan; apapun model kekuasaannya.

Ragam lembaga kekuasaan yang dibentuk pada dasarnya untuk membimbing, menasihati, meluruskan tabiat penguasa yang cendrung zalim, lalai dan bodoh. Ragam lembaga kekuasaan untuk meringankan pertanggungjawabannya dihadapan Allah. Dihisab di dunia sebelum dihisab di akhirat.

Sakit Latihan Sakratul Maut Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Yotube Dengerin Hati) Sakit itu latihan menghadapi sakratul mau...

Sakit Latihan Sakratul Maut

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Sakit itu latihan menghadapi sakratul maut. Apakah fokus ke sakit raga? Fokus pada yang bermunculan di hati dan pikiran? Fokus pada ketakutan yang akan ditinggalkan?

Sakratul maut itu sangat menyakitkan bila fokusnya pada pelepasan ruh dengan raga. Seperti tubuh dihujam oleh 1.000 pedang. Namun bila fokus pada yang akan ditemui, maka sakratul maut seperti rambut yang ditarik dari tumpukan tepung saja.

Saat sakit, cobalah untuk shalat. Masih berkeluh kesah dengan sakitnya raga? Atau tak terasa lagi sakitnya raga karena sedang bertemu dengan Allah? Allah memberikan ragam kemudahan shalat bagi yang sakit, agar fitrah sakitnya raga ditolelir sesuai kemampuan manusia sehingga hati bisa tetap fokus pada Allah

Sakit bukan sarana pembenaran berkeluh kesah kepada Allah terhadap yang diderita. Tetapi untuk menguji siapa yang dicintai? Diri sendirikah? Ujian yang sempurna diberikan kepada Nabi Ayub, bukan saja kehilangan keluarga dan kekayaan, bukan saja yang bersifat eksternal tetapi yang ada pada dirinya sendiri.

Bila jabatan hilang. Bila kekayaan hilang. Sesungguhnya tak ada yang hilang. Bila raga sakit, maka ada satu yang hilang. Bisakah kita menganggap semuanya tidak ada yang hilang? Seperti Nabi Ayub.  Sebab tubuh hanya media tunggangan menuju Allah di kehidupan dunia ini.

Tubuh harus dijaga, makan yang halal dan baik, bergerak dan beristirahat, dihiasi dengan yang indah, digunakan untuk beribadah sebab dia adalah amanah dari Allah. Bila ada prilaku yang zalim pada tubuh, maka tubuh akan sakit. Maka, kelolalah tubuh sesuai dengan tata kelola-Nya Allah.

Sebelum sakit, banyak sinyal tubuh yang terbaca, namun diabaikan. Sebelum sakit, banyak prilaku yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah saw yang diabaikan, namun tak dihiraukan. Sakit adalah saran pembersihan  diri atas prilaku kezaliman terhadap diri sendiri.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (303) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)