basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Jejak Para Nabi dan Rasul, Membuka Lahan Baru Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Membuka lahan baru, memb...

Jejak Para Nabi dan Rasul, Membuka Lahan Baru

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Membuka lahan baru, membuka harapan baru. Nabi Adam "berhijrah" dari Surga ke bumi, bukan untuk meninggalkan surga, tetapi untuk kembali. Nabi Musa hijrah dari Mesir ke Madyan, bukan untuk melarikan diri tetapi untuk kembali ke Mesir.

Nabi Adam menempa hidupnya di dunia dengan ragam ujian. Mengokohkan jiwa, menjernihkan hati dan akal, juga membersihkan hawa nafsunya untuk kembali ke Surga. Bumi adalah kawah candradimuka untuk menjadi "pribadi" surga.

Nabi Musa menempa diri di Madyan dengan menikah, menggembala domba dan mengelola lahan pertanian selama 8-10 tahun dengan didikan dari mertuanya. Nabi Musa bukan saja bertambah kuat fisiknya, tetapi jiwanya menjadi lembut dan bijaksana dengan tempaan alam. Nabi Musa siap mengemban amanah meluruskan kezaliman Firaun dan bijaksana menghadapi pembangkangan Bani Israel.

Nabi Ibrahim berhijrah dari Babilonia yang rajanya Namrudz menuju Palestina, Mesir, dan terakhir ke Mekah. Bukan untuk melarikan diri dari tanggungjawab, tetapi membangun umat manusia di tiga pilar kejayaan Islam, yaitu Palestina, Mesir dan Arab. Tiga pilar ini selalu menjadi tumpuan kebangkitan atau indikator kehancuran. Perhatikan perang Salib dan Monggol, dari tiga wilayah ini menjadi tumpuan terusirnya tentara Salib dan Monggol. Juga awal menuju ke Eropa, Afrika, Nusantara dan Cina.

Nabi Yusuf mengikuti jejak leluruhnya Nabi Ibrahim, berhijrah dari Palestina menuju Mesir untuk ditempa menjadi Penguasa. Nabi Musa mengikuti jejak Nabi Ibrahim kembali ke Palestina dari Mesir. Nabi Dawud, Sulaiman hingga Nabi Isa mengikuti jejak Nabi Ibrahim bermukim di Palestina. Nabi Muhammad mengikuti jejak Nabi Ibrahim dan Ismail di Arab. Lahan baru dibuka oleh Nabi Ibrahim, para Nabi dan Rasul dari keturunannya mengikuti jejak-jejak yang pernah dilaluinya, juga meneruskan dakwahnya, walaupun melewati generasi dan zaman.

Para Sahabat berhijrah dari Mekah ke Habasyah, bukan takut dengan kekejaman kafir Quraisy, tetapi membangun generasi, menyiapkan persiapan untuk kembali ke Mekkah. Rasulullah saw dan Sahabatnya berhijrah ke Thaif dan Madinah untuk mempersiapkan bangunan generasi yang kokoh mengemban amanah peradaban untuk kembali lagi ke Mekah. Pergi untuk kembali.

Membuka lahan baru sebuah jejak para Nabi dan Rasul. Jejak bukan untuk sekedar pergi, melarikan diri atau menanggalkan tanggungjawab, tetapi membangun daerah dan generasi baru untuk menopang amanah peradaban yang kelak akan diserahkan Allah kepada kaum Muslimin kembali. Pergi untuk kembali. Pergi untuk membangun peradaban yang menjadi tanggungjawabnya.

Meraih Kepakaran dengan Kecerdasan Terbatas Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Di air dan kedalaman samud...

Meraih Kepakaran dengan Kecerdasan Terbatas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Di air dan kedalaman samudera ada kehidupan. Di udara ada kehidupan. Di dalam tanah ada kehidupan. Di setiap lambung hewan dan manusia ada kehidupan. Ada ekologi makhluk-Nya di air, udara, tanah dan tubuh.

Andai kehidupan di lambung hewan dan manusia dirasakan, termonitor dan tersensor? Bagaimana jadinya? Setiap pergerakan dan perubahan ekologi makhluk-Nya di lambung tak terdeteksi oleh hewan dan manusia itu sendiri. Padahal hewan dan manusia sangat peka dengan pendengaran, penglihatan, perubahan suhu dan aroma di sekitarnya.

Semua proses yang terjadi di tubuhnya sendiri tak dirasakan, tak diketahui, dan tak tahu. Bahkan ilmu dan kecanggihan pada tubuhnya sendiri tak diketahui. Hanya sedikit yang diungkap oleh Allah. Hanya sedikit manusia yang peduli bahkan sangat tidak peduli. Fokus manusia hanya ego dan keinginannya saja.

Karena terlalu rumit dan kompleks. Andai manusia ingin mengetahui secara detail. Andai seluruh manusia berbagi peran untuk fokus hanya meneliti tubuhnya, maka tinta sebanyak lautan, kertas sebanyak pepohonan di jagat raya, tidak akan sanggup menguraikannya.

Allah memberikan dan menurunkan ilmu hanya sedikit. Diturunkan secara bergelombang dari zaman ke zaman dan dari generasi ke generasi. Allah menurunkan ilmu sesuai kebutuhan manusia. Namun akhir semua ilmu harus final yaitu menyerap tanda-tanda kebesaran Allah, lalu mengagungkan dan mensucikan-Nya.

Bila pengetahuan, ilmu dan teknologi yang diserap, dicontek dan ditemukan  dari alam semesta membuat merasa diri pintar, cobalah membuat bahan baku dan bahan mentahnya, cobalah membuat sarana dan prasarana untuk mengolahnya. Manusia bisa memanfaatkan angin, air, sinar matahari, tanah dan sebagainya, namun bisakah manusia menciptakannya?

Manusia bisa membuat teknologi digital dan informasi, namun bisakah membuat bahan logam, rare earth, udara, dan segala gelombang yang ada di jagat raya? Semua manusia bisa mencapai tingkat kepakaran tertentu walaupun dengan kecerdasan yang terbatas. Sebab, hanya butuh memperhatikan dan berjalan untuk mendapatkan tanda-tanda kebesaran Allah di lingkungan sekitarnya.

Belajar Teknologi Semut Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ada surat Al-Qur'an yang bernama semut ata...

Belajar Teknologi Semut

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Ada surat Al-Qur'an yang bernama semut atau An-Naml. Ada kisah unik Nabi Sulaiman dengan semut. Mengapa Nabi yang mulia dikisahkan bersama semut? Sangat jarang hewan disandingkan dengan kisah para Nabi dan Rasul.

Menurut pakar, usia semut di muka bumi lebih lama dari manusia. Mereka bisa berkoloni di dalam tanah bisa selama berabad-abad. Bagaimana membangun terowongan? Bagaimana membangun ruangan di terowongan? Bagaimana suplai air, makanan, udara dan cahaya? Belajarlah pada semut.

Para pakar terowongan belajar pada semut. Pembebasan Konstantinopel, kekalahan Uni Soviet dan Amerika di Afghanistan dan Vietnam. Pertempuran perang dunia ke 2. Ketangguhan rakyat Gaza menghadapi penjajahan Israel menggunakan strategi terowongan. Terowongan menjadi strategi penyelamatan dalam kondisi kritis.

Sekarang cara algoritmanya semut membuat terowongan sedang dipelajari oleh pakar Informasi Teknologi. Para pakar konstruksi belajar bagaimana membangun menara para semut. Para pakar transportasi belajar bagaimana perjalanan semut tidak bertabrakan dan menimbulkan kemacetan?

Di pertanian, manusia sangatlah sombong. Memusnahkan hama dengan pestisida. Membunuh ekologi hewan tanah. Padahal semut merupakan predator hama yang utama. Juga menjadi petunjuk adanya hama pada tanaman. Manusia hanya tinggal membuat lingkungan yang nyaman bagi semut; maka semut akan membasmi sendiri hamanya.

Semut itu membantu penyerbukan, membuat terowongan air dan udara bagi tumbuhan. Menyimpan sisa bangkai dan tanaman yang telah diurai. Menyimpan biji-bijian yang kelak bisa tumbuh. Tanah menjadi subur dengan kehadiran semut. Mengapa manusia membunuhnya dengan membabibuta?

Semut itu bersahabat dengan Nabi Sulaiman. Semut itu senantiasa bersujud dan bertasbih.  Semut lebih dulu hidup di muka bumi dibandingkan manusia. Semut itu pelayan manusia. Mengapa menjadi semut sebagai musuh? Mengapa harus membunuh semut? Bersikaplah seperti Nabi Sulaiman, sebab amat besar jasa semut pada manusia.

Masa Tua Lebih Kikir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tentram dengan mengingat kematian. Ketakutan itu ...

Masa Tua Lebih Kikir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Tentram dengan mengingat kematian. Ketakutan itu disebabkan merasa akan hidup abadi. Merasa berperan dan bertanggungjawab  terhadap  kehidupan ini. Bila sedetik akan mati, apa yang terpikirkan?

Dalam kitab Shaidul Khatir, semakin berumur manusia semakin kikir dan panjang angan-angan. Semakin mengenggam. Semakin banyak keinginan. Semakin takut miskin. Manusia semakin takut akan tubuhnya yang terus melemah.

Program asuransi dan investasi sangat banyak yang ditawarkan untuk orang tua. Khawatir tentang masa depan? Menjaga kemapanan di hari tua? Atau berikhtiar sambil terus bertawakal? Program asuransi dan investasi untuk hari tua lebih banyak menjual ketakutan dan menyerahkan masa depannya dengan manajemen manusia.

Bagaimana Soekarno di hari tuanya? Bagaimana Soeharto di hari tuanya? Lahirlah demokrasi terpimpin. Lahirkah anekdot Asal Bapak Senang (ABS). Bagaimana Megawati di hari tuanya? Semakin tua semakin kikir dan panjang angannya. Semakin tua, praktek korupsi justru semakin merajalela

Semakin lama, masa jabatan di ranah hukum semakin diperpanjang hingga 70 tahun. Semakin berusia semakin ingin menggengam? Hingga jabatan pun minta 3 periode. Menurut imam al-Jauzy, pasca usia 40 atau 50 semestinya difokuskan untuk menulis, mengarang dan mengajar. Di usia kematangan difokuskan pada pengabdian, menghimpun beragam hikmah yang berserakan dalam tulisan. Sebab generasi berikutnya akan lebih banyak belajar dari generasi yang sudah tidak ada.

Mengapa kelemahan raga tidak menyadarkan? Interaksi yang intensif dengan dunia. Memperturutkan ego dan hawa nafsu. Berkubang pada kenyamanan dunia. Merasa dunia ini tempat tinggalnya. Merasa tidak ada pertanggungjawaban hidup di dunia.

Di masa tua, banyak yang terus memperindah dan meninggikan rumahnya. Di masa lalu, ada kisah yang menyimpan 10.000 dinar di tempat rahasianya, yang diketahui saat wafatnya. Ada yang menelan emasnya agar tetap terjaga. Masa tua ternyata tak menyadarkan. Masa tua ternyata terus dikepung ketakutan. Masa tua ternyata semakin kikir dan panjang angan-angan.

Azab Itu Tercermin dari Mindsetnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Terasa indah dan dibuat lalai denga...

Azab Itu Tercermin dari Mindsetnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Terasa indah dan dibuat lalai dengan kehidupan dunia. Terasa indah perbuatan yang buruk dan menyimpang. Fenomena apa ini? Inilah hukuman dan azab Allah pada mereka yang tidak beriman kepada Akhirat.

Mindset, perspektif dan cara berfikir yang salah dan keliru terhadap sesuatu merupakan hukuman dari Allah juga. Bukankah banyak yang mindsetnya bahwa Al-Qur'an itu sihir dan ketinggalan zaman? Para Nabi dan Rasul itu gila? Tidak ada lagi kehidupan setelah kematian di dunia ini?

Ada kisah di era Bani Israel. "Dedengkotnya" ahli maksiat berkata, "Aku ahli maksiat, mengapa Allah tidak mengazabku?" Dijawab, "Maksiat yang dilakukan merupakan azab dari Allah?" Dilalaikan dari ketaatan. Gemar terhadap kemaksiatan adalah azab dari Allah.

Eropa dan Amerika, apakah tidak diazab oleh Allah? Bukankah mereka terus khawatir dengan demografi penduduk yang terus menyusut? Bukankah tingkat kebahagiaannya menurun? Di Amerika mencengkam dengan pembunuhan? Eropa dan Amerika tidak lagi termasuk negara yang aman?

Dipalingkan dari kebenaran. Dipalingkan dari Islam. Dipalingkan dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Memandang buruk perbuatan baik. Memandang baik perbuatan buruk. Itulah azab Allah yang sangat jarang disadari.

Azab mental dan jiwa sebelum azab fisik. Azab akal sebelum azab raga. Azab pemikiran sebelum azab porak porandanya dunia nyata. Itulah yang terjadi pada umat-umat para Nabi dan Rasul yang mendustakan dan menentang utusan Allah. Akankah terus berulang?

Yang hatinya sangat sensitif, tidak shalat malam, hafalan Al-Qur'annya hilang, lupa berdzikir, perubahan sikap anak, istri dan hewan peliharaannya serta tersandung batu sudah dianggap hukuman dari kemaksiatannya. Namun kebanyakan saat hancur leburnya kehidupan, barulah tersadar. Padahal azab itu sudah dialaminya saat baru merayap di dalam jiwa, hati dan akal.

Jerami Padi dan Proses Tubuh Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tumbuhan tumbuh subur di tanah ya...

Jerami Padi dan Proses Tubuh Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Tumbuhan tumbuh subur di tanah yang lembab. Selalu basah ala kadarnya. Sinar matahari tetap menerpa dengan teriknya. Inilah kondisi ideal pertumbuhan pohon. Bila terlalu banyak air, tanahnya menjadi jenuh sehingga akar tak bisa menyerap unsur hara.

Imam ibnu Qayim menjelaskan dalam kitab Zadul Ma'ad, kesehatan dan kebugaran manusia hanya tercipta bila tubuh senantiasa lembab dan panas. Lembab membuat zat makanan dapat diserap oleh tubuh. Panas menghancurkan unsur yang merusak yang tidak habis diolah oleh tubuh. Bila tidak ada panas, unsur ini akan membusuk di dalam tubuh.

Kelembaban adalah kondisi terbaik bagi kesehatan badan dan pertumbuhan pohon. Bila tidak ada kelembaban maka tubuh manusia dan pohon akan kering, terbakar dan hancur. Buah-buahan dan sayuran mendominasi karakter lembab untuk menopang kelembaban tubuh manusia.

Lembab merupakan unsur terbaik untuk menciptakan panas. Perhatikan jerami padi yang habis dituai, bila didiamkan sesaat akan menghasilkan panas. Sampah yang dikumpulkan lalu ditutup akan menghasilkan panas. Seperti pada lambung manusia.

Lambung tempat berkumpulnya makanan pada tubuh manusia. Karena mayoritas karakter makanan bersifat lembab, maka lambung akan panas. Panas menghancurkan makanan. Seperti jerami padi yang hancur dengan sendirinya karena panas yang dihasilkan dari lembabnya jerami padi.

Bila proses lembab menjadi panas menghasilkan panas yang berlebihan dari pengolahan makanan maka menimbulkan panas dalam. Bila proses lembab menjadi panas menciptakan gas maka tercipta asam lambung. Maka perhatikan unsur dan karakter makanan yang masuk ke lambung.

Jangan terlalu banyak memasukkan unsur dingin ke dalam tubuh, karena akan mengurangi unsur kelembaban dan panas dalam tubuh. Jangan terlalu banyak memasukkan unsur kering pada tubuh, karena panas tanpa dibarengi dengan unsur lembab akan merusak tubuh pula. Ternyata yang terjadi di alam semesta terjadi pula di tubuh manusia.

Filosofi Bisnis dari Akar Pohon Oleh: Nasrulloh Baksolahar Alam semesta bertasbih. Alam semesta bersujud. Alam semesta tunduk ke...


Filosofi Bisnis dari Akar Pohon

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Alam semesta bertasbih. Alam semesta bersujud. Alam semesta tunduk kepada Allah. Tumbuhan dan pohon tunduk kepada Allah. Tumbuhan dan pohon hanya ditancapkan ke dalam tanah, kemudian tumbuh dan berkembang walaupun tanpa diurus dan diperhatikan manusia.

Tanaman bergerak ke bawah melalui akarnya. Semakin menghujam ke bawah semakin kokoh, tumbuh, besar dan tinggi. Buahnya semakin banyak. Daun dan dahannya semakin rindang. Semakin banyak makro dan mikroorganisme tanah yang hidup dibawahnya.

Bergerak ke dalam tanah untuk menunjang kekokohannya. Bergerak ke dalam tanah untuk mendapat unsur hara tanah yang semakin berlimpah dan beragam. Semakin bergerak ke bawah semakin menjulang ketinggiannya.

Pohon yang fokus mengangkasa tetapi tak memperkokoh akarnya akan segera tumbang. Pohon yang akarnya terus menghujam, namun belum mengangkasa hanya tinggal menunggu waktu yang tepat baginya. Agar lebih menjulang sebuah pohon harus terlebih dahulu  menghujamkan akarnya lebih dalam lagi.

Semakin menghujam akarnya semakin kuat dalam menghadapi carut marutnya iklim dan cuaca. Kering kerontangnya tanah. Kemarau yang panjang. Tak langsung mematikannya. Cukup merontokkan daun dan mengeringkan beberapa dahannya saja.

Semakin menghujam akarnya, di saat kemarau yang panjang tak butuh tambahan air dari permukaan tanah. Cukup menutupi tanah dengan sampah agar menahan penguapan dan menjaga kelembaban tanah. Sebab, simpanan air paling banyak berada di bawah tanah.

Kekuatan jiwa seseorang ada di lubuk hatinya. Kekuatan bisnis berada pada sistem, organisasi dan manusianya. Memperbaiki kinerja bisnis dengan memperbaiki bisnis proses dan internal organisasinya. Memperbaiki ke dalam akan memperbaiki yang di luar. Memperbaiki akhirat secara otomatis memperbaiki dunianya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)