basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Saat Ulama Berinteraksi dengan Dirinya Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Seorang ulama besar men...

Saat Ulama Berinteraksi dengan Dirinya Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Seorang ulama besar menulis buku yang luar biasa. Karya bukunya berjumlah 10.000 buku. Salah satu bukunya yang terkenal mengenai renungan harian paginya. Bagaimana sang imam berinteraksi dengan fenomena kesehariannya? Bagaimana sang imam berinteraksi dengan bisikan jiwa dan hatinya setiap saat? Bagaimana sang imam berinteraksi dengan letupan pemikirannya?

Setiap letupan jiwa dan pemikirannya ditulisnya. Lalu bagaimana sang imam melawan dan membenarkan setiap yang muncul dari akal, jiwa dan hatinya? Berdialog dan berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Bersama menyendiri dengan dirinya sendiri. Mempengaruhi dan membimbing yang muncul dari dirinya sendiri. Mendidik dirinya sendiri.

Sang imam menyeru pada dirinya sendiri. Berdakwah pada dirinya sendiri. Memberikan penyadaran terhadap dirinya sendiri. Mempengaruhi dirinya sendiri. Mengobati dirinya sendiri. Tantangan utama hidup ini adalah dirinya sendiri.

Yang tersulit adalah berinteraksi dengan dirinya sendiri. Sebab jiwa itu menyuruh pada keburukan. Sebab jiwa itu medan pertempuran pertama dan utama, nafsu lawamah. Sebab jiwa itu terus berbolak balik. Seperti lautan yang bergelombang yang harus ditempa dengan karang yang kokoh. Seperti lempengan tanah yang terus bergerak sehingga harus didiamkan dengan kekokohan gunung.

Sekelas ulama besar pun masih terus berdialog dengan dirinya sendiri. Berargumentasi dengan letupan yang muncul dari akal, jiwa dan hatinya. Masih terus menentramkan egonya. Bisa jadi dasar dari ilmu psikologi adalah interaksi dengan jiwanya sendiri.

Akal adalah kendaraan. Nafsu adalah kendaraan. Hati adalah kendaraan. Bisakah mengendalikannya? Lalu menuntunnya pada rahmat Allah? Membimbingnya pada ampunan Allah? Meneguhkannya pada firman Allah dan Sunnah Rasulullah saw?

Mendengar bisikan hawa nafsu dan syetan. Mendengarkan nasihat dari para malaikat. Itulah yang terus berkecamuk pada diri. Manusia diberikan kebebasan untuk memilihnya. Semuanya dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Memilih Ujian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ujian itu ada yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Ad...

Memilih Ujian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Ujian itu ada yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Ada yang dengan penuh kesadaran untuk memasukinya dan ada yang berupa "paksakan" dari Allah untuk mengarunginya. Mana yang akan kita pilih? Ujian seperti apa yang bisa dinikmati? Ujian itu ada yang bisa menciptakan kesenangan tapi ada yang menciptakan kesengsaraan.

Mengapa ujian menciptakan kesengsaraan? Karena manusia memilih yang disengsarakan bukan yang disenangkan. Padahal ujian itu ada yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan, namun manusia memilih yang menyedihkan bahkan yang mengancurkan dirinya. Itulah kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri.

Syariat makan yang ditentukan itu tidak berlebihan, tidak mubazir, berhenti sebelum kenyang, makan ketika lapar dan tidak kekenyangan saat tidur. Lambung sepertiganya untuk makan, minun dan udara. Bila pusing dengan aturan ini, berpuasa sunahlah. Aturan ini merupakan ujian bagi manusia. Bagaimana bila manusia tidak kuat dengan ujian ini?

Mengelola kekayaan itu,  dengan menyisihkan untuk konsumsi, investasi, bersedekah. Tidak kikir juga tidak terlalu dermawan. Tidak berlebihan dalam  berbelanja. Aturan ini merupakan ujian, bagaimana bila mengabaikan? Bersiaplah memasuki ujian yang dipaksakan oleh Allah?

Berhubungan seksual dengan pasangan yang sah. Melalui kemaluan bukan yang lainnya. Bukan dengan siapa saja asal senang. Ini adalah ujian, bila tak menghiraukannya, bersiaplah memasuki ujian yang dipaksakan dari Allah.

Syariat Allah adalah ujian. Ibadah adalah ujian. Mengelola hawa nafsu adalah ujian. Ujian yang resiko dan kesulitannya bisa dikendalikan dan diprediksi. Namun kebanyakan manusia tidak mau menempuh ujian ini. Kebanyakan memilih dan menempuh ujian yang dipaksakan.

Apa resiko makan yang tak sesuai syariat? Apa resiko hubungan seksual dan menghamburkan harta tanpa tuntunan syariat? Kehancuran kesehatan, keluarga, kekayaan, dan akal. Namun kebanyakan memilih ujian yang resiko dan kesulitannya tak bisa diprediksi dan terkendalikan.

Agar Akal Melahirkan Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Akal tidak akan pernah bisa me...

Agar Akal Melahirkan Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Akal tidak akan pernah bisa menciptakan yang belum ada menjadi ada. Akal hanya bisa memahami apa yang sudah ada, memahami tanda-tandanya walau kadang tak bisa memahami esensinya,  lalu tanda-tanda itu diduplikasi, dibuat teknologi dan diperbanyak untuk kemudahan urusan manusia.

Akal tidak bisa membuat syariat baru, hukum baru, tata kelola baru dalam kehidupan ini. Bila dipaksakan, tata kelola yang dibuatnya hanya merusak, menyulitkan, meresahkan dan menghancurkan dirinya sendiri. Sebab akal itu hanya bisa memahami dan menduplikasi apa yang sudah ada.

Allah menantang seluruh manusia di setiap zaman dan generasi. Allah menantang agar seluruh manusia yang paling pintar di zamannya berkumpul dan berdiskusi, mencurahkan seluruh kecerdasan dan ilmunya untuk membuat satu ayat seperti Al-Qur'an, apakah bisa menyamainya? Tak ada yang bisa.

Seluruh teknologi yang terlahir di muka bumi merupakan hasil pemahamannya terhadap jagat raya, bahan baku dan mentah dari teknologi tersebut berasal dari apa yang sudah ada di jagat raya. Chip teknologi yanh paling canggih pun berasal dari "rare earth", saat di bumi terbatas jumlahnya maka manusia berbondong ke ruang angkasa, sebab bahan baku yang dibutuhkan ada di planet dan asteroid.

Akal tidak akan pernah bisa membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Allah Maha Awal, Allah itu Al-Muqadim, hanya Allah yang menciptakan sesuatu yang sebelum tidak ada. Allah tidak perlu contoh untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan manusia butuh contoh, prototipe, memahami tanda-tanda yang sebelumnya sudah ada untuk membuat sesuatu.

Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan  Haji, sudah ada sebelum umat Rasulullah saw; walaupun dengan tata cara yang berbeda sesuai tempat dan kemampuan manusia. Ilmu dan teknologi yang saat ini ada merupakan lanjutan dari generasi sebelumnya. Tak ada yang muncul tanpa ada pendahulunya. Rasulullah saw pun pelanjut dari Para Nabi dan Rasul sebelumnya. Para ulama pun pewaris para Nabi dan Rasul.

Dalam Al-Qur'an banyak pemisalan, perumpamaan, perbandingan, mengungkapkan  beberapa fakta secara bersamaan yang kadang saling bertentangan. Itu cara Al-Qur'an menjelaskan bagaimana agar akal mudah memahami dan menduplikasi sesuatu sehingga menjadi ilmu, teknologi dan tata aturan dalam kehidupan ini.

Allah Bershalawat Kepala Hamba-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah tidak saja bershalawat kepada...


Allah Bershalawat Kepala Hamba-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Allah tidak saja bershalawat kepada Rasulullah saw, tetapi juga bershalawat kepada kepada umat Rasulullah saw. Apa yang tercurah kepada Rasulullah saw, tercurah pula pada umat Rasulullah saw. Apa yang dijanjikan kepada Rasulullah saw dijanjikan pula pada umat Rasulullah saw.

Allah tak ingin melukai Rasulullah saw dengan "mencelakakan" umatnya. Allah membimbing dan memimpin umat Rasulullah saw seperti membimbing dan memimpin kekasihnya Muhammad Rasulullah saw. Perlakuan Allah kepada umat Rasulullah saw sama dengan perlakuan Allah kepada diri Rasulullah saw.

Al-Qur'an bukan saja untuk diri Rasulullah saw dalam mengarungi hidupnya tetapi juga untuk umatnya Rasulullah saw. Allah menyamakan kedudukan umat Rasulullah saw sama seperti mendudukkan diri Rasulullah saw. Allah menjadi kekasih Rasulullah saw tetapi juga menjadi kekasih bagi setiap umat Rasulullah saw.

Bukalah Al-Baqarah ayat 157, Allah bershalawat kepada hamba-Nya. Menurut Hasan Al-Banna, shalawat Allah kepada seorang hamba bermakna pujian, penghormatan, pemuliaan, rahmat, maaf dan pencurahan nikmat yang lahir maupun bathin, ini merupakan keajaiban-keajaiban ruhiyah yang diungkapkan dengan lafal shalawat.

Mengapa Allah bershalawat kepada hamba-Nya? Sebab hamba-Nya kokoh, tegar, tentram dengan ujian Allah berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Bentuk kasih sayang Allah kepada umat Rasulullah saw adalah dengan memberikan ujian yang sedikit. Banyak sekali yang dilarang bagi umat-umat sebelumnya namun dibolehkan bagi umat Rasulullah saw.

Allah bershalawat kepada umat Rasulullah saw yang menghadapi ujian dengan kesabaran, sebab ujian adalah obat bagi akal, jiwa dan raga, banyak kesembuhan dan solusi dalam ujian bagi kehidupan dunia dan akhiratnya. Ujian itu agar para hamba-Nya kembali kepada Allah swt.

Akhir dari semua ujian bagi umat Rasulullah saw adalah "Innalillahi wa innalillahi rajiun." Karakter yang terbentuk dari ujian adalah "Tidak ada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah." Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan  Allah.

Halusinasi Ujian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setiap manusia pasti melewati seluruh rangkaian ujian...


Halusinasi Ujian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Setiap manusia pasti melewati seluruh rangkaian ujian. Ujiannya datang dan pergi. Dari ujian kekurangan harta, makan, kebangkrutan usaha, anak-istri, keluarga, kezaliman manusia, kekuasaan dan kehinaan, dan banyak lagi yang lain. Namun semuanya akan dilaluinya.

Manusia diciptakan untuk diuji. Menjadi sasaran ujian. Menjadi objek ujian. Namun Allah telah memberikan karunia pemahaman, pemikiran dan bekal supaya selamat dalam menghadapi ujian tersebut.

Setiap ujian ada waktu dan masanya. Datang dan pergi. Sempit dan lapang. Namun ada ujian yang tak pernah lepas dari diri manusia. Sepanjang perjalanan hidup akan terus mengepungnya. Itulah ujian hawa nafsu dan bisikan syetan.

Menghadapi hawa nafsu butuh kebijaksanaan. Diperlukan tapi jangan berlebihan dan menyimpang. Menghadapi bisikan syetan butuh kewaspadaan, sebab menggoda dengan yang selaras dengan keinginan, kebutuhan dan obsesi manusia.

Ujian sebuah training center sebagai penempaan dan pembekalan jiwa dalam mengemban amanah peradaban dan khalifah di muka bumi. Agar manusia paham bahwa ujian itu sebenarnya tak berpengaruh apapun pada manusia. Ujian itu hanya untuk menghancurkan ego agar selaras dengan kehendak Allah.

Ujian itu datang untuk menghancurkan ragam  ketakutan. Bila ketakutan diserap; yang muncul pada jiwa hanya halusinasi, tahayul dan kurafat. Ketakutan menghancurkan dan melemahkan raga. Ketakutan menghancurkan dan melemahkan akal untuk berfikir. Ketakutan menghancurkan energi hidup.

Saat ujian datang, manusia akan merasakan bahwa halusinasi ketakutannya tidak terbukti. Ternyata manusia telah dibekali kekuatan menghadapi ujian yang berasal dari potensinya maupun bimbingan dan pimpinan dari Allah dan Rasul-Nya.

Nabi Sulaiman dan Hewan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kehidupan di dalam tanah, sama dengan ke...

Nabi Sulaiman dan Hewan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Kehidupan di dalam tanah, sama dengan kehidupan di permukaan tanah. Agar tumbuhan dan tanah menjadi subur, bangunlah ekologi hewan tanah. Keberadaan ekologi hewan tanah menjadi tanda kesuburan tanah dan tanaman.

Di dalam tanah ada kehidupan. Di permukaan tanah ada kehidupan. Di udara dan angkasa pun ada kehidupan. Nabi Sulaiman sangat peduli terhadap semut, ini menunjukkan bahwa para Nabi dan Rasul pun sangat peduli dengan ekologi hewan yang hidup di dalam tanah.

Rayap tanah yang memakan tongkat Nabi Sulaiman. Dengan rapuhnya tongkat ini, manusia dan jin yang sedang bekerja menjadi tahu bahwa Nabi Sulaiman telah wafat. Dikisahkannya rayap ada esensi luar biasa yang diungkapkan oleh alam semesta.

Semut dan rayap dua makhluk yang hidup tanah yang lekat dengan kisah Nabi Sulaiman. Ragam makhluk tanah digunakan oleh para pakar tanah untuk menguji tingkat kesuburan tanah. Semakin tak ditemukan hewan tanah, menunjukkan semakin tidak subur tanah tersebut.

Bagaimana menguji kelembaban tanah? Perhatikan cacing tanah. Bagaimana menguji aliran air dan udara dalam tanah? Perhatikan rayap.  Bagaimana mengetahui ketercukupan bahan organik tanah? Perhatikan banyaknya ragam hewan tanah yang hidup di tanah tersebut.

Di alam semesta tersebar tanda-tanda kebesaran Allah yang tak terhingga. Dengan tanda-tanda tersebut manusia bisa sangat mudah memahami sesuatu dengan sangat mendalam dan komprehensif. Dengan tanda-tanda tersebut akal dicerdaskan oleh Allah. Hati dimudahkan untuk menyadari sebuah hakikat yang tak terlihat.

Ragam hewan tanah merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Kaitan dengan kesuburan tanaman, batang, ranting, daun dan buahnya. Hewan tanah hanya bisa hidup bila ada pohon, pertumbuhan pohon dan buahnya tergantung dari ragam hewan tanah yang hidup di tanah tersebut.

Tumbuhan di Tepian Tebing Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ciri dataran tinggi, adanya tanah sengkedan ...

Tumbuhan di Tepian Tebing

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Ciri dataran tinggi, adanya tanah sengkedan atau terasering. Ada pola yang sama dari tumbuhan yang saya amati. Tumbuhan keras yang ditanam pinggir tanah terasering, justru semakin baik tumbuhannya.

Semakin ke pinggir semakin baik? Semakin mendekati tebing terasering semakin baik pertumbuhan tanaman kerasnya. Apakah ini hanya kebetulan? Fenomena ini sangat menarik. Saat menanam palawija, mengapa sering dibuat gundukan tanah?

Semakin ke tepian tebing, akar tanaman semakin mudah mengambil udara untuk diubah menjadi nitrogen (fiksasi). Itulah salah satu penyebab, mengapa dibutuhkan tanah yang gembur. Kebutuhan nitrogen dari tanah sekitar 3-4 persen dari total 5 persen kebutuhan hara dari unsur tamah. 1-2 persennya unsur Kalium, Fosfor dan unsur hara lainnya yang berasal dari tanah.

Udara di dalam tanah berperan dalam proses respirasi atau bernapas. Respirasi adalah penguraian bahan makanan yang terjadi di stomata untuk menghasilkan energi. Semakin tumbuhan ke tepian tebing, akan semakin besar udara di dalam tanah.

Semakin ke tepian tebing, sorotan sinar matahari semakin maksimal, sebab semakin sedikit tumbuhan lain yang menghalanginya. Tepi tebingan membuat tumbuhan terlihat sangat menonjol karena tak ada pohon lain di bawah atau sekitarnya.

Allah Maha Pemelihara alam semesta. Tumbuhan yang berada di tepian tebing ditakdirkan untuk menjaga tebingan agar tidak mudah longsor. Untuk itulah tumbuhan di tepian tebing tumbuh lebih baik dari tumbuhan lainnya.

Konsep tanah terasering membuat tanah yang miring menjadi undakan. Setiap undakan memiliki tepian tebing. Di tepian inilah, tumbuhan yang ditanam lebih subur dari yang lainnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)