basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Hama Tanaman Hanya Perspektif Eksploitatif Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Petani dan pakar pertanian ...

Hama Tanaman Hanya Perspektif Eksploitatif

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Petani dan pakar pertanian menyebutnya hama. Padahal para hama adalah makhluk Allah. Allah menciptakan setiap makhluk dengan kebenaran dan kemanfaatan yang nyata. Allah menciptakan sesuatu tanpa sia-sia.

Hama itu hanya persepsinya manusia yang berfikir eksploitatif. Serakah, kikir, iri dan dengki. Bukankah setiap makhluk itu diberi dan dijamin rezekinya? Mengapa manusia merasa dirampas rezekinya oleh makhluk yang kecil dan lemah? Hingga harus membangun industri dan teknologi bersekala besar untuk membunuh hama?

Bergelar Profesor, Doktor dan Master, sarjana. Dipuja sebagai ilmuwan,  pakar dan engineer. Melakukan riset, penelitian dan development produk, namun hanya untuk membunuh hama? Betapa lemah dan bodohnya manusia, sebab hingga detik ini manusia tidak bisa membasmi hama. Mengapa tidak dilakukan perubahan dan perbaikan methodelogi?

Di era Firaun, Mesir diserbu hama belalang dan kodok. Bagaimana penanggulangannya? Membunuh dan membasmi belalang dan kodok sudah dilakukan, namun tak juga berhasil. Bagaimana caranya? Mereka mendatangi Nabi Musa. Meminta Nabi Musa untuk bermunajat kepada Allah agar dihilangkan hama tersebut. Hama pun hilang seketika.

Mengapa manusia rusak dan rentan sakit? Mengapa bermunculan ragam penyakit yang sebelumnya tidak pernah ada? Membunuh hama berarti membunuh dirinya sendiri. Apakah manusia rugi, bila hasil panennya ada yang cacat karena hama? Panennya baik, bagus dan indah dipandang mata, namun merusak sistem dan organ tubuh manusia.

Saat manusia melalaikan Allah, maka manusia melupakan kemanfaatan akan dirinya sendiri. Wajarlah bila semakin hari yang dilakukan manusia hanya merusak dirinya sendiri namun merasa melakukan yang bermanfaat dan banyak kebaikan. Inilah hukuman bagi para pelaku kezaliman terhadap alam.

Tak ada hama, yang ada hanya ekosistem kehidupan. Tak ada hama, yang ada hanya benang rantai kehidupan untuk menciptakan keseimbangan alam. Hama hanya sebuah perspektif bagi yang eksploitatif, ingin menguasai dengan rakus, serakah dan kikir saja.

Kebun, Tempat Bersujud dan Berzikirnya Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setiap pekan, bila ke kebu...

Kebun, Tempat Bersujud dan Berzikirnya Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Setiap pekan, bila ke kebun, mencoba memeriksa satu per satu pohon Alpukat. Merontokkan daun yang terlalu rimbun. Membuang telur ulat di pucuk muda. Memangkas dahan yang tidak perlu. Juga memperhatikan makhluk lainya yang ada di semak bawah pohon dan yang ada di batangnya.

Di bawah pohon Alpukat. Dihamparkan jerami dan sekam padi, kotoran kambing, daun alpukat, cacahan kedebong pisang dan sampah gulma lainnya. Dari hamparan tersebut, muncul jamur, cacing, semut, rayap dan jangkrik yang lari berhamburan serta banyak jasad renik yang tak dikenal. Di bawah satu pohon banyak kehidupan dibawahnya.

Di antara dahan ranting dan daun, banyak jenis ulat yang hinggap. Kadang dibiarkan atau dipindahkan ke tempat lain. Banyak laba-laba yang membuat sarang di antara ranting dan daun. Tak ada sarang laba-laba yang dibuang. Biarkan mereka menangkap makhluk kecil lainnya sebagai makanannya. Laba-laba diam di tempat, Allah yang mendatangkan rezekinya.

Saat berjalan dari satu pohon ke pohon lainnya, berterbangan kupu-kupu beraneka warna. Hinggap di setiap tumbuhan yang ada. Kadang dari bawah semak atau dahan berterbangan burung. Burung sedang menikmati ulat, cacing,  semut dan yang lainnya. Ada kumbang yang terbang rendah seperti pesawat dan helikopter.

Biarkan semuanya hidup. Sebab alam itu memberikan kehidupan dan melayani manusia. Seluruh makhluk di alam semesta itu memberikan kehidupan dan melayani manusia.  Banyak peran yang tak diketahui oleh manusia namun mengapa manusia membunuhnya dengan dalih mengurangi hasil panen?

Ada satu yang masih kurang. Di sekitar area perkebunan, para petani membunuh "hama" dengan pestisida dengan dalih agar panen melimpah. Bila seperti ini, siapa yang memberi makan para "hama". Terbesit keinginan agar para "hama" bisa bergembira di kebun ku. Rencananya akan ku tanami Jagung. Ku sedekahkan tanaman jagung untuk para "hama" bila ada yang tersisa; akan ku panen; bila habis; itulah makanan untuk para Sahabat ku para "hama" di jagat raya.

Kelak di antara pohon Jagung akan ditanam pohon Cabe. Tak peduli apakah akan panen ataukah tidak cabenya. Tujuannya hanyalah bersedekah untuk para "hama". Bila tak bisa bersedekah kepada sesama manusia, berjuanglah bersedekah kepada alam. Semoga kebun ini menjadi kebun akhirat; menjadi salah satu tempat bersujud dan berzikir yang nyaman bagi tanaman dan hewan di jagat raya.

Orientasi Kemitraan Bisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kemitraan butuh kepercayaan. Kepercayaan bu...

Orientasi Kemitraan Bisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Kemitraan butuh kepercayaan. Kepercayaan butuh keterbukaan. Kedustaan menghancurkan kepercayaan. Mengapa Islam mengedepankan musyarakah dengan bagi hasil? Sistem inilah yang membangun keterbukaan dan kepercayaan.

Bisnis dalam Islam dibangun di atas pondasi akhlak yang kokoh. Akhlak yang kokoh menjadi pondasi kepercayaan. Akhlak yang dibangun atas dasar mencintai Allah, bukan yang terlahir dari kepentingan laba dan tolak ukur keuangan lainnya. Sebab laba dan ukuran keuangan hanya akan menjadi sampah kehampaan.

Kemitraan seperti semut dan lebah. Memahami kelemahan dan kelebihan. Memahami titik fokus dan perannya. Terlihat terpisah, terbelah, dan mandiri, namun dengan kerendahan hati dan tanggungjawab sebagai khalifah di muka bumi maka semuanya berpadu dan memberdayakan.

Mengapa membangun kemitraan? Membuang kesombongan. Yang sombong pasti dihancurkan oleh Allah. Yang bahu membahu ditolong oleh Allah. Allah bersama dengan jamaah. Allah bersama dengan yang rendah hati.

Merasa diri paling hebat, kuat, pintar, berjasa, paling memiliki sumber daya, berilmu, dan terbaik. Rasa "paling" inilah yang menciptakan perpecahan dan perseteruan. Andalusia hancur disebabkan hal ini. Seluruh kekuasaan, kerajaan dan kekaisaran dimana dan kapan pun hancur disebabkan oleh hal ini.

Mengapa membangun kemitraan? Merealisasikan perintah Allah untuk berukhuwah, baik ukhuwah islamiyah maupun insaniyah. Memotret apakah masih ada kerendahan hati? Memotret apakah masih ada musyawarah? Memotret masih adakah keegoan diri?

Kemitraan bisnis bukan untuk menguatkan, memperlebar dan menjaga pertumbuhan bisnis, tetapi untuk bermuhasabah diri, melihat potret diri, menghisab diri sebelum dihisab oleh Allah. Mematuhi Allah atau kepentingan dirinya?

Menyatu dengan Sistem Tubuh dan Alam Semesta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Darah mengalir keseluruh ...

Menyatu dengan Sistem Tubuh dan Alam Semesta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Darah mengalir keseluruh aliran darah. Jantung berdetak tak pernah berhenti. Semua proses di dalam tubuh berjalan sendiri tanpa dipikirkan,  diatur, dikelola dan diperintahkan manusia. Semuanya berjalan dengan baik, padahal manusia hanya menerima semua takdir yang ditetapkan Allah pada tubuhnya.

Mengapa tiba-tiba tubuh manusia sakit? Apakah ada yang salah dengan tubuh manusia? Padahal seluruh penyakit dimuka bumi dapat dihalau oleh imunitas tubuh. Apa penyebabnya? Ternyata gaya dan pola hidup. Kebiasaan manusia yang merusak semua pola yang ada pada tubuhnya.

Bagaimana agar gaya hidup, pola hidup dan kebiasaan manusia selaras dengan seluruh kerja yang ada pada tubuh manusia? Begitu pun alam semesta. Alam semesta seperti tubuh manusia. Yang bergerak sendiri dengan takdir yang telah ditetapkan Allah. Mengapa tiba-tiba Alam yang bersahabat menjadi "pembunuh" manusia? Perilaku kezaliman, pengrusakan dan kedurhakaan yang menghancurkannya.

Bagaimana menyelaraskan sistem tubuh dengan prilaku manusia agar tidak merusak sistem tubuh? Bagaimana menyelaraskan hukum alam semesta dengan prilaku manusia agar tidak merusakkan keakraban Alam? Cukup menanggalkan ego sentris manusia.

Manusia tak bisa mengandalkan akal, kecerdasan, ilmu dan teknologi dalam menyelaraskan diri dengan sistem tubuh dan alam semesta. Sebab akal, kecerdasan, ilmu dan teknologi hanya canggih menurut persepsi manusia namun sangat terbelakang bila dibandingkan dengan sistem tubuh dan alam semesta.

Bagaimana mengupgrade kapasitas manusia dengan super cepat agar sesuai dengan sistem tubuhnya sendiri dan alam semesta? Amat mudah, cukup dengan kerendahan hati dan kelapangan dada, tak butuh kecerdasan dan sesuatu yang hebat.

Hanya cukup menghambakan diri pada Allah. Mengikuti firman Allah. Mentaati perintah Allah  dan Sunnah Rasulullah saw. Dengan cara termudah ini manusia menjadi bagian keseimbangan sistem yang ada pada tubuhnya dan alam semesta. Gaya hidup, pola hidup, prilaku, kebiasaan, cara berfikirnya cukup dengan mengikuti bimbingan dan pimpinan dari Allah swt. Manusia menjadi satu kesatuan dengan makrokosmos dan mikrokosmos yang sudag ada.

Menuntaskan Peran, Walau Karya Tak Pernah Tuntas Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pekerjaan manusia tid...

Menuntaskan Peran, Walau Karya Tak Pernah Tuntas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Pekerjaan manusia tidak akan pernah tuntas. Selesai mengerjakan satu karya, akan muncul tantangan berikutnya. Oleh sebab itu, Allah tidak pernah menuntut karya, yang dimintai pertanggungjawaban hanya menuntaskan peran sebagai Hamba Allah dan khalifah di muka bumi.

Berkarya hanya untuk menuntaskan peran. Walaupun berkarya tidak pernah tuntas, namun peran manusia harus tuntas di setiap helaan nafas. Karya Nabi Ibrahim dan Ismail hanya membangun kembali Kabah dan menyeru manusia untuk ke Kabah. Siapakah yang akan berdakwah ke seluruh Hijaz?

Rasulullah saw berdakwah ke seluruh Hijaz, siapakah yang melanjutkannya hingga ke Romawi dan Persia? Para Khalifah Rasyidin menuntaskan Persia dan sebagian Romawi Timur, siapakah yang melanjutkannya hingga keseluruhan pelosok bumi?

Rasulullah saw menuntaskan karya bangunan para Nabi dan Rasul, namun setiap Nabi dan Rasul sebelumnya sudah menuntaskan perannya sebagai Penyeru, Hamba dan Khalifah Allah di muka bumi pada setiap hembusan nafasnya.

Setiap detik, peran kehidupan harus dituntaskan, walapun karya terus datang silih berganti seperti air yang terus mengalir. Oleh sebab itu tugas utama para Nabi dan Rasul adalah menyiapkan generasi pelanjut. Mendidik dan menempa generasi pelanjut, agar karya kehidupan ada yang melanjutkannya.

Allah menurunkan ilmu dan hikmah secara bertahap sesuai zaman dan kebutuhannya, hingga seluruh goresan dan lembaran di Lauhul Mahfud tuntas ditutup. Oleh sebab itu tunaikan amanah karya sebaik mungkin walaupun kelak karya tersebut hanya menjadi seonggok rongsokan karena telah disempurnakan dan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya.

Sebuah karya seperti tangga untuk membawa karya ke tingkat selanjutnya yang lebih baik dan sempurna. Namun karya itu takkan pernah tuntas. Berkarya dan mendidiklah. Itulah cara untuk menyempurnakan yang sudah dilakukan generasi sebelumnya dan mencerahkan generasi pelanjutnya.

Bertasawuf dalam Berbisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Salah satu kepiawaian pengusaha adalah menc...

Bertasawuf dalam Berbisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Salah satu kepiawaian pengusaha adalah menciptakan sumber daya. Bagaimana caranya? Bukalah lembaran buku-buku Tasawuf. Ikuti perjalanan para sufi. Ikuti perjalanan ulama hati. Bukalah kitab Zuhud imam Ahmad bin Hambali. Bukalah kitab Ihya Ulumudin Al-Ghazali. Apa kaitannya dengan bisnis dan penciptaan sumber daya?

Apa fokus utama pembahasan Tasawuf? Apa fokus perjalanan para sufi? Zuhud dan Wara. Zuhud sebuah karakter pemberdayaan sumber daya. Untuk apa sumber daya itu? Untuk apa uang dan kekayaan? Zuhud merupakan seni mengelola yang terbatas menjadi sumber daya yang siap didayagunakan.

Zuhud lebih banyak terfokus pada bagaimana mengelola penggunaan sumber daya. Sedangkan wara, bagaimana mengelola sumber penghasilan. Zuhud itu buah dari Wara, bila benar bagaimana mengelola sumber penghasilan, akan benar pula mengelola pengeluaran. Perpaduan Wara dan Zuhud, membuahkan keberlimpahan sumberdaya.

Zuhud mengajarkan selektifitas dalam penggunaan sumber daya. Menempatkan sumberdaya pada hal yang sangat prioritas. Membuang penghamburan sumber daya. Bukankah  tujuan besar The Toyota Way itu adalah membuang penghamburan dalam seluruh proses bisnis?  Prioritasnya bukan menurut kacamata akal dan kepentingan ego, tetapi menurut ukuran Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Zuhud itu mendorong pengembangan teknologi dan perbaikan terus proses bisnis. Sebab, setiap sumber daya yang dikeluarkan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan harus memudahkan urusan manusia. Zuhud mendorong pemikiran progresif dan jangka panjang sebab ukurannya bukan yang pragmatis yang terfokus perut dan kemaluan(kesenangan hawa nafsu)

Rasulullah saw mengajarkan zuhud dalam berbisnis. Keuntungan bisnis dibagi ke 3 type pengeluaran, 1/3 untuk Sedekah, 1/3 untuk reinvestment dan 1/3 untuk keseharian (operasional). Zuhud itu berfikir 3 aspek, mengelola bumi agar kehidupan menjadi lebih baik. Menyiapkan akhirat juga kebutuhan hari ini.

Wara itu seni bagaimana mendapatkan sumber daya dengan penuh keridhaan? Bagaimana konsumen membeli dengan penuh kerelaan dan kegembiraan? Hingga konsumen tak peduli lagi dengan yang dikeluarkannya karena sangat puas dan jauh melebihi ekspektasinya. Penuh keridhaan Allah dan manusia saat memperoleh sumber daya, efektif dan efisien  saat pengeluarannya. Itulah buah Wara dan Zuhud dalam pengelolaan bisnis.

Menikmati "Kebodohan" Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Lebih menikmati menjadi orang bodoh da...

Menikmati "Kebodohan"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Lebih menikmati menjadi orang bodoh daripada pintar. Lebih mudah menjalani hidup sebagai objek daripada subyek. Yang pintar banyak berfikir akhirnya pusing dan ruwet sendiri. Yang bodoh hanya tinggal mengikuti dari Yang Maha Pintar. Yang pintar berjuang, berjibaku dan bekerja keras sendirian. Yang bodoh meminta pertolongan kepada Yang Maha Perkasa.

Yang pintar menyiapkan fasilitas dan infrastruktur agar keinginannya terkabul. Yang bodoh hanya memanjatkan permohonan kepada Yang Maha Kaya dan Maha Memberi. Yang bodoh hanya tinggal mengikuti langkah, strategi, benchmark dari yang sudah teruji dan pasti keberhasilannya.


Yang pintar terus berkutat pada uji coba, dan eksperimen. Berkutat membuat terobosan dan beragam jalan terbaru dengan akalnya yang cemerlang. Yang bodoh hanya mengikuti bimbingan, arahan dan pimpinan dari Yang Menjamin Kesuksesan dan Kemenangan.

Yang pintar membuat jalan-jalan sendiri tanpa tahu apakah jalan sesat atau benar? Berujung pada jurang atau yang didambakan? Yang bodoh cukup mengikut jalan terdahulu yang sudah sukses dan berhasil. Mengikuti jejak kaki yang telah sampai pada tujuan akhir.

Hidup ini bukan kehidupan yang baru. Kehidupan ini bukanlah tempat asing dan terasing. Milyaran manusia telah menapaki kehidupan ini sebelumnya. Mengapa tidak menapaki jalan mereka yang sudah selamat? Mengapa harus membuat uji coba perjalanan baru yang pasti tersesat?

Semua peristiwa dan kejadian hanya berulang. Setiap liku-liku kehidupan hanya berputar pada poros yang sama. Mengapa manusia harus mencari jalan baru? Mengapa tidak mencontek mereka yang telah berhasil mengarungi kehidupan?

Bodoh itu nikmat dan hakikat manusia. Dengan kebodohan ilmu mudah terserap, teknologi mudah didapat, perjalanan hidup lebih selamat, semuanya dipimpin dan dibimbing, ditolong dan dimudahkan. Perjalanan hidup hanya tinggal menapaki mereka yang sudah diberi nikmat.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)