basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mentaati Syariat Islam, Mendatangkan Pertolongan Allah dalam Berbisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati)...

Mentaati Syariat Islam, Mendatangkan Pertolongan Allah dalam Berbisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Syariat Islam adalah sarana mendapatkan pertolongan Allah. Pertolongan di dunia maupun akhirat. Pertolongan dalam mengelola bisnis maupun kekuasaan. Pertolongan dalam mengelola pribadi, keluarga juga masyarakat.

Bila terdapat persoalan atau pertanyaan, Rasulullah saw menunggu wahyu dari Allah. Ada yang teksnya dan isinya dari Allah. Ada yang isinya dari Allah namun teksnya dari Rasulullah saw. Rasulullah saw saja selalu menunggu jawaban dari Allah swt, mengapa umatnya menggunakan akal semata dalam mengarungi kehidupan?

Bila mengelola bisnis dan kekuasaan berdasarkan syariat Islam, maka Allah yang akan membimbing, memimpin, memudahkan dan menolongnya. Allah akan menunjukkan jalan termudah dan tersingkat. Allah yang akan menjaganya dari marabahaya dan keburukan yang ada. Sangat sederhana mengelola bisnis itu.

Bila mengelola sesuai syariat Islam, Allah yang akan mengirim, mendatangkan dan mengutus patner terbaik. Yang amanah, jujur, bergairah, pantang menyerah, disiplin dan pembelajar. Mereka menjadi prajurit yang siap ditaruh di pos apa pun dan bisa menjadi panglima juga. Yang terbaik yang berdatangan, seperti Allah membuka hati para Sahabat untuk bersama Rasulullah saw.

Bila mengelola dengan mentaati syariat Islam, maka Allah mengetuk hati manusia untuk bersama, menopang dan mendukung. Keikhlasan pengelola akan terkoneksi dengan seluruh hati manusia. Bisnis itu bukan sekedar akal rasio, rasional dan logika, karena tak semuanya terjadi dengan rasionalitas manusia. Banyak hukum yang tak dipahami oleh rasionalitas manusia.

Semua sebab terjadi dengan ijin Allah. Apakah rekayasa sebab akan mendapatkan akibat yang dipikirkan? Jangan mengandalkan sebab semata untuk meraih hasil. Sebab hasilnya tidak melompat. Tetapi teguhkan ketaatan kepada Allah dalam mengelola usaha. Bukan ketaatan ibadah ritual semata, tetapi praktek-praktek bisnis praktis yang sesuai syariat Islam.

Silahkan mengelola bisnis dengan logika akal, namun akan sulit dan hasilnya linier. Mengapa tidak memohon pertolongan Allah dengan mentaati dan mempraktekkan bisnis sesuai syariat Islam? Allah yang akan memudahkan urusannya.

Bantingan Menjadi Lompatan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Yang terpahit akan menjadi yang terindah bi...

Bantingan Menjadi Lompatan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Yang terpahit akan menjadi yang terindah bila bisa mengelolanya. Terimalah kenyataan brutal. Bertanyalah, apa yang ingin Allah ajarkan? Lompatannya harus lebih tinggi dari kejatuhan.

Perhatikan bola bekel, semakin kencang dan keras dibanting akan semakin tinggi lompatannya. Semakin keras tempat benturannya akan semakin tinggi. Kerasnya banting dan kerasnya media yang dibenturkan semakin melompat lebih jauh. Tidak hancur, remuk dan patah. Daya bantingan diubah menjadi energi lompatan.

Dalam bantingan masih adakah ketentraman dan optimisme? Dalam bantingan adakah kepasrahan pada Allah? Melawan bantingan bukan dengan mengeraskan tetapi melenturkan. Jangan ada kesal, kecewa, dendam, dan sakit hati pada siapapun. Yang diperkuat, mintalah pertolongan dan perlindungan pada Allah.

Apakah arti diri ini dibandingkan dengan para Nabi dan Rasul? Para Nabi dan Rasul memiliki mukjizat, doanya terkabul, derajatnya paling tinggi di antara seluruh manusia. Mengapa Allah membiarkan dibanting (dicela dan dihina)  oleh manusia yang paling rendah di muka bumi? Rasulullah saw menunggu waktu 10 tahun. Nabi Nuh menunggu 950 tahun. Berapa  lamakah kita mengalaminya?

Bila hati terfokus pada Allah. Bila hati sibuk bersama Allah. Manusia tidak akan merasakan adanya bantingan hidup. Kegelisahan dan keresahan terhadap fakta brutal, karena masih ada rasa ingin dihormati, dihargai, dimuliakan, keinginan dan harapan berkaitan ego dirinya. Persepsinya masih berlawanan dengan Maha Berkehendak-Nya Allah.

Bila memahami Ar Rahman dan Rahim-Nya Allah. Bila memahami makna Rabbulalamin-Nya Allah, maka tidak akan pernah merasakan adanya bantingan. Sebab kesudahan yang baik untuk yang beriman.

Bantingan hidup hanya untuk membongkar borok ketauhidan.  Bukan untuk melemahkan dan mempersulit. Bukan untuk menghinakan. Tetapi untuk menilai, apa dan siapa yang membuatnya sedih, takut dan harap?

Gerbang Kesuksesan, Tunaikan Hak Orang Lain Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Muhammad Ad Dakhili, salah...

Gerbang Kesuksesan, Tunaikan Hak Orang Lain

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Muhammad Ad Dakhili, salah satu panglima perang terhebat muslimin, mendapatkan tugas bagaimana memperluas wilayah di Eropa. Segala persiapan telah dilakukan. Tentara, peralatan perang, strategi. Namun mengapa tak bisa menebus Eropa?

Dalam perenungan yang panjang, dia menemukan solusinya. Apakah itu? Membuat daftar kezaliman yang masih ada. Apa kezaliman yang masih dilakukan terhadap rakyat dan prajuritnya? Apa hak rakyat dan prajurit yang belum ditunaikan?

Umar bin Abdul Aziz, memulai kekuasaannya dengan langkah sederhana, menghapuskan praktek kezaliman di tubuh kekuasaan Bani Ummayah. Dikembalikan seluruh hak rakyat, baik yang muslim maupun yang kafir. Tak ada kezaliman lagi pada rakyatnya.

Umar bin Khatab berkeliling di malam hari. Mendengarkan rintihan rakyatnya di malam hari. Di malam hari, yang tersembunyi menjadi terbuka. Yang halus menjadi kasat mata. Yang didengarkan adalah kegelisahan para ibu dan wanita. Umar bin Khatab menyelesaikan hak-hak rakyat yang tak terendus oleh struktur kekuasaan yang ada.

Bagaimana meraih kemenangan? Bagaimana membangun kemakmuran? Para Khalifatur Rasyidin memberikan resep yang sama yaitu jangan melakukan kemaksiatan. Bukan sekedar maksiat kepada Allah, tetapi juga pada manusia dan makhluk Allah lainnya, seperti hewan, tumbuhan, gunung, udara lautan dan yang lainnya.

Bagaimana membangun dan mengelola organisasi bisnis dan kekuasaan? Tunaikan hak orang lain terlebih dahulu. Tunaikan seluruh hak mitra usaha. Tunaikan seluruh hak rakyat, barulah menunaikan hak pribadi.

Mengapa Khalifatur Rasyidin membuat terobosan besar? Kemakmuran luar biasa? Allah tidak memberikan petunjuk pada mereka yang zalim. Saat hak tidak ditunaikan, maka Allah menutup pintu petunjuk.

Jiwa Bangsa, Shalat dan Zakat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Shalat itu inti kepribadian seseorang. Z...

Jiwa Bangsa, Shalat dan Zakat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Shalat itu inti kepribadian seseorang. Zakat itu inti kepribadian sebuah masyarakat. Gabungan keduanya, maka tercipta kemakmuran jiwa dan raga. Membangun pribadi dengan jiwa shalat. Membangun masyarakat dan negara dengan jiwa zakat.

Shalat adalah gambaran integralnya seseorang menapaki kehidupan. Jiwa raga berpadu. Gerakan ruh, akal, perasaan, raga menyatu dan berpadu untuk menghambakan diri pada Allah. Totalitas gerak dan hidup tertuju pada Allah.

Zakat menggambarkan satu tubuhnya individu dalam masyarakat yang beragam. Setiap individu memiliki semangat memberi bukan menghimpun. Menolong bukan menumpuk. Menyebar bukan memonopoli. Menciptakan dan menyebar kemaslahatan bukan mengeruknya.

Ikatan hati dan perasaan antar individu dalam masyarakat. Penyatuan gerak dan langkah setiap individu dalam sebuah bangsa. Tercermin dari bagaimana respon terhadap penunaian zakatnya. Kebersihan hati, akal, perasaan, dan raga. Kebersihan sepak terjang setiap individu tercermin dari respon dan pemahamannya terhadap jiwa shalat.

Imam Al-Ghazali menempatkan shalat dan zakat sebagai urutan pertama dan kedua dalam perbaikan jiwa. Imam Hasan Al-Banna menempatkan shalat dan zakat sebagai sarana perbaikan dan pendidikan utama ditambah jihad untuk menuju kebangkitan dan kejayaan umat Islam.

Al-Qur'an menyatukan shalat dan zakat sebagai satu kesatuan yang utuh. Abu Bakar memerangi mereka yang memisahkan zakat dari shalat. Kebaikan individu berasal dari kebaikan lingkungan masyarakat. Zakat penopang kuat kebaikan individu. Bila shalat tanpa zakat, kekuatan individu akan melemah karena tidak ada saling menopang dan bahu membahu.

Individu tanpa shalat akan rusak. Individu tanpa zakat akan lemah tak ada yang saling menguatkan, menolong dan menopang. Kekuatan sebuah bangsa dan negri tergantung penunaian terhadap shalat dan zakatnya. Pemimpin, pejabat dan masyarakat harus bermental shalat dan zakat. Itulah bangsa yang kokoh.

Taqwa, Model Pengembangan Bisnis Masa Depan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bukalah literatur kelemba...

Taqwa, Model Pengembangan Bisnis Masa Depan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Bukalah literatur kelembagaan pengelolaan bisnis dalam Islam, adakah hubungan bawahan dengan atasan? Adakah hubungan bos dengan anak buah? Adakah borjuis dan proletar? Apakah ada kelas pemilik dan karyawan? Semua berdiri di atas satu pondasi yaitu musyarakah atau kemitraan.

Bagaimana menopang pertumbuhan bisnis di masa depan? Pengelolaan yang tidak berpondasi pada konsep Islam, semuanya akan menjadi bagian masa lalu, mundur lalu hancur. Yang dikelola dengan konsep Islam, akan menjadi bagian masa depan, tumbuh dan maju.

Manusia dilahirkan dalam kesetaraan. Oleh sebab itu perbudakan dihapuskan oleh Islam. Umar bin Khatab memarahi Amr bin Ash, karena memperlakukan Yahudi di Mesir tidak dengan konsep kesetaraan. Setiap manusia lahir dalam alam kemerdekaan. Mengapa semakin besar manusia hidup dalam perbudakan yang diciptakan manusia itu sendiri?

Pondasi pengelolaan bisnis berdasarkan konsep kesetaraan manusia yang telah ditetapkan Allah, maka lahir pulalah konsep musyarakah dalam lapangan kehidupan, seperti politik. Dalam pengambilan keputusan pun dikenal dengan musyawarah.

Fitrah asasi manusia dan Hukum Islam sesuatu yang beriringan dan menguatkan. Tidak ada yang bertabrakan. Akal, ilmu dan kecerdasan manusia tak bisa mencapai dan memahami ini kecuali dalam bimbingan Islam. Sebab jebakan hawa nafsu selalu mengepung manusia bila tanpa bimbingan Allah.

Akad, perjanjian, ijab kabul, dan kesepakatan merupakan salah satu wujud implementasi kesetaraan. Dalam ragam perbedaan. Dalam ragam kepentingan. Islam selalu mengikatnya dengan pondasi kesetaraan.

Model pengembangan dan pengelolaan bisnis masa depan akan berpondasi pada musyarakah, berkolaborasi, dan eko sistem. Semua bisnis akan terfokus pada yang utama dari inti bisnisnya saja, agar bisnis berjalan cepat, sederhana, mudah dengan kualitas tertinggi. Semuanya terrealisasi bila menjaga akhlak. Akhlak itu bersumber dari taqwa.

Agar Doa Menjadi Cara Termudah Mewujudkan Obsesi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Terombang-ambing di l...

Agar Doa Menjadi Cara Termudah Mewujudkan Obsesi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Terombang-ambing di lautan. Lalu berdoa keselamatan. Setelah selamat, mereka mempersekutukan Allah kembali. Mengapa Allah mengabulkan doanya? Padahal Allah Maha Mengetahui bahwa mereka akan mengulangi keburukannya?

Firaun dan pembesarnya meminta Nabi Musa berdoa agar bencana di negeri Mesir dihilangkan oleh Allah dan berjanji akan mentaati Allah bila bencana hilang. Nabi Musa berdoa, bencana pun hilang. Firaun pun kembali mendustakan Nabi Musa dan mengangkat dirinya sebagai Tuhan.  Mengapa Allah mengabulkan doa Nabi Musa, padahal Allah Maha Mengetahui bahwa Firaun akan mengulangi keburukannya?

Allah tetap mengabulkan doa yang durhaka bila pada dirinya masih ada keinginan untuk berubah, memperbaiki diri dan bertaubat. Allah tetap menyayangi para durjana yang berniat untuk memperbaiki diri. Walaupun Allah tahu kelak mereka akan durhaka kembali. Sangat besar kekuatan niat memperbaiki diri, hingga Allah tetap mengabulkan doanya.

Pengambulan doa adalah bentuk penegakan keadilan Allah di muka bumi. Mereka yang kafir  dan musyrik namun terzalimi, maka doanya dijabah. Mereka yang hina dan papa karena kezaliman, maka doanya mustajab. Yang tergeletak sakit, dalam kelemahan, doanya mustajab. Yang semakin tua renta dan lemah, Allah menguatkannya dengan doa mustajab.

Doa itu jalan meraih obsesi yang termudah. Seperti seseorang membalikan tangan. Tak perlu sumber daya yang kuat. Tak perlu kecerdasan dan kebrilianan. Tak perlu jaringan yang terkoneksi. Tak perlu teknologi tercanggih untuk meraihnya. Allah sendiri yang menggerakkan dan mewujudkannya seketika, tanpa sedikitpun campur tangan manusia.

Kisah doa orang musyrik dan kafir yang terombang ambing di lautan, mengapa bisa selamat? Apa yang bisa dilakukan dalam hempasan gelombang lautan yang keras di tengah kegelapan? Adakah teknologi, bantuan manusia, sumber daya, berlakukah kekuatan fisik dan kecerdasan? Tidak ada bukan! namun mengapa bisa selamat?

Kemauan merubah dan memperbaiki diri. Kepasrahan totalitas. Dihancurkan tuhan-tuhan dalam diri, yang membuat seluruh hijab terbuka. Allah tak memperdulikan lagi status-status dan masa lalunya.

Melawan dengan Kegoblokan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ada kisah, seorang jendral perang mampu meng...

Melawan dengan Kegoblokan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Ada kisah, seorang jendral perang mampu mengalahkan jendral perang lainnya dengan cara unik. Dia membuat strategi dengan kegoblokannya, di saat para jendral lainnya menggunakan kecerdikannya. Kegoblokan sang jendral tak bisa dimengerti dan terdeteksi oleh kecerdasan para jendral yang cerdas.

Dalam film kungfu dan silat, banyak petarung sejati yang digambarkan dari sosok yang goblok. Dalam kegoblokannya ada pribadi yang membuatnya tangguh, yaitu konsisten. Dia tak peduli dengan ocehan dan hinaan orang, dia konsisten dan terus konsisten. Hingga sampai waktunya, orang tak lagi menganggapnya sang goblok.

Usamah bin Laden berhasil lolos dari gempuran senjata canggih Amerika dengan seekor kuda. Amerika dan Uni Soviet, mundur dari Afghanistan bukan dengan kecanggihan senjata, tetapi dengan kekonsistenan melakukan perlawanan. Setiap kecanggihan dan kecerdasan harus dilawan dengan yang berlawanan, tradisional dan kegoblokan.

Manusia itu pembosan, bila terus dikepung dan diserbu dengan kecanggihan, maka akan rindu pada ketradisionalan. Bila terus dikepung oleh hiruk pikuk kesibukan, maka akan rindu kesunyian. Bila terus dikepung oleh kemudahan, maka akan rindu dengan tantangan. Bila ingin tumbuh, lakukan yang berkebalikan.

Minimarket modern terus tumbuh. Apakah warung tradisional tidak tumbuh? Setiap konsep tak bisa digantikan. Setiap orang menginginkan pengalaman yang berbeda-beda. Manusia tak bisa dipuaskan hanya dengan satu model kepuasan.

Kecanggihan teknologi tempur Yahudi Israel ternyata dikalahkan dengan strategi terowongan bawah tanah. Strategi kubah besi Yahudi Israel ternyata bisa dikalahkan dengan roket, layangan dan balon mainan para pemuda Palestina.

Bila kecerdasan dilawan dengan kecerdasan, maka kecerdasan bisa membaca kecerdasan. Bila kekuatan dilawan dengan kekuatan, maka kekuatan bisa membaca kekuatan. Lawan kecerdasan dengan kegoblokan. Lawan kekuatan dengan kelemahan. Ada satu yang tak boleh ditinggalkan Kekonsistenan. Kekonsistenan tak bisa dikalahkan oleh kecerdasan dan kecanggihan.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)