basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mengapa Bendera Palestina Berkibar di Menit ke-48 Piala Dunia? Barangkali tak ada bendera nonpeserta yang lebih banyak berkibar ...

Mengapa Bendera Palestina Berkibar di Menit ke-48 Piala Dunia?


Barangkali tak ada bendera nonpeserta yang lebih banyak berkibar di Qatar selain bendera merah, hitam, putih, hijau Palestina sepanjang helatan Piala Dunia kali ini. Ketika aksi serupa kerap berujung sanksi denda untuk klub dan pemain di Eropa, tak demikian di Qatar.

Demikian juga dalam pertandingan antara Tunisia melawan Australia pada babak grup pada Sabtu (26/11/2022) lalu. Bendera perlawanan tersebut sudah nampak di Stadion Al-Janoub dibawa para pendukung Tunisia. Kendati demikian, sepanjang babak pertama, bendera-bendera tersebut belum dikibarkan.

Tepat pada menit ke-48 pertandingan, baru bendera tersebut dengan ukuran raksasa diangkat tinggi, lengkap dengan tulisan "Free Palestine" alias "Bebaskan Palestina"., diarak melintasi para suporter. Teriakan "Falastin! Falastin!" menggema di stadion. Keesokan harinya, dalam pertandingan Maroko melawan Belgia, hal serupa kembali terjadi. Persis pada menit ke-48, naik itu bendera.

Bendera Palestina dibentangkan pada menit ke-48 pertandingan Tunisia vs Australia. (twitter)
Bendera Palestina dibentangkan pada menit ke-48 pertandingan Tunisia vs Australia. (twitter)
Mengapa harus pada menit itu? Hal itu tak lepas dari tragedi yang kini dikenang di seantero dunia Arab dengan nama Nakba, alias Bencana.

Alkisah, pada 1948, pasukan Israel yang kebanyakan berisi milisi Zionis seperti Haganah, Lehi, dan Irgun melancarkan serangan ke wilayah Mandatori Palestina. Dengan bantuan persenjataan dari Amerika Serikat, mereka menyapu desa-desa Palestina di Galilea dari utara, dan kemudian sejumlah desa lainnya dari selatan. Tujuannya hanya satu, mengusir warga Arab dari wilayah-wilayah itu untuk kemudian mendirikan negara Israel.

Dokumen yang dilansir Haaretz tahun lalu mengkonfirmasi, terjadi aneka pembantaian massal dalam aksi pendudukan tersebut. Pada September 1948 misalnya, 14 warga ditembak mati di Galilea. Lelaki dan perempuan tersebut dibunuh di desa Reineh tak jauh dari Nazareth.

Warga Palestina yang terusir dari wilayah Tantura oleh pasukan Israel pada 1948. (Arsip Israel)
Warga Palestina yang terusir dari wilayah Tantura oleh pasukan Israel pada 1948. (Arsip Israel)
Di Pegunungan Meron, 35 orang Palestina ditembak mati teroris Irgun hanya karena mengibarkan bendera. Seorang perempuan dan anaknya dipaksa menggali kubur sendiri kemudian ditembaki. Sebanyak 13 anak-anak juga ditembak mati.

Sepanjang operasi Zionis tersebut, sebanyak 500 desa diserbu dan dihancurkan. Sebanyak 78 persen wilayah Palestina kemudian diduduki. Sedikitnya 700 ribu warga Palestina diusir dari rumah-rumah mereka dan terpaksa mengungsi ke berbagai wilayah sekitar, tanpa boleh kembali lagi. Jumlah itu sekitar 80 persen populasi Arab di Palestina. Yang meninggal sepanjang Nakba berkisar antara 2.500 hingga 7.000 warga Palestina. Kebanyakan warga sipil yang tak bersenjata.

Saat ini, akibat kejadian itu sekitar 13,7 juta keturunan Palestina hidup di luar wilayah Mandatori Palestina. Sementara dari 6,2 juta yang dilabeli pengungsi Palestina oleh PBB, 60 persennya di luar wilayah Palestina dan hanya 40 persen di Gaza dan Tepi Barat. Nakba, adalah salah satu pengusiran massal paling akbar dalam sejarah modern yang masih berjalan.

Di wilayah pengungsian, para warga Palestina ini juga masih terancam. Pada 1982, misalnya, pasukan Israel yang menyerang PLO di Lebanon membiarkan Phalangists melakukan pembantaian di pengungsian Palestina di Sabra-Shatila. Wartawan Inggris Robert Fisk bersaksi, pembantaian yang dibarengi pemerkosaan itu menyebabkan sedikitnya 1.700 pengungsi Palestina meninggal dunia. Sedangkan jurnalis Israel Amnon Kapeliouk menghitung jumlah korban sebanyak 3.000-3.500 orang.

Pada November lalu, PBB akhirnya mengakui secara resmi terjadinya pengusiran besar-besaran dalam peristiwa Nakba tersebut. Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi berjudul “Division for Palestinian Rights of the Secretariat”. “Majelis (Umum) meminta Divisi tersebut untuk mendedikasikan kegiatannya pada 2023 untuk peringatan 75 tahun Nakba, termasuk dengan menyelenggarakan acara tingkat tinggi di Aula Majelis Umum pada 15 Mei 2023,” demikian bunyi keterangan pers yang dipublikasikan PBB di situs resminya.

Israel meradang dengan langkah itu. Hingga saat ini, penyebutan Nakba yang diperingati bertepatan dengan hari kemerdekaan Israel itu bisa berujung pada tiga tahun penjara.


Tak hanya simbolisasi Nakba di pertandingan, Piala Dunia di Qatar kali ini semacam juga pengumuman besar solidaritas terhadap perjuangan Palestina. Di jalan-jalan, nyanyian-nyanyian soal Palestina bergema. Para penggemar dari berbagai negara, tak hanya negara Arab, meneriakkan “Free Palestine!”. Jurnalis-jurnalis Israel diabaikan. Tim Nasional Maroko, satu-satunya wakil Arab di babak gugur merayakan kemenangan mereka atas Spanyol dengan balutan bendera Palestina.

Sejumlah kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara pemerintah negara Arab dengan Israel jadi semacam dokumen yang tak ada artinya. Di akar rumput, masyarakat tak pernah mengkompromikan pembelaan mereka terhadap saudara-saudara di Palestina. Bagaimanapun nasib tim-tim Arab pada Piala Dunia kali ini, skornya masih bertahan, Palestina 1, Israel 0.

Membangun Peradaban Dengan Malu Kepada Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Malulah kepada Allah.  Al...

Membangun Peradaban Dengan Malu Kepada Allah


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Malulah kepada Allah.  Allah senantiasa berada dalam kesibukan. Mengapa hamba-Nya bermalasan? Allah mengatur segala urusan hamba-Nya. Mengapa hamba-Nya tidak mengelola urusan dirinya melalui pengelolaan pemerintah dan kekuasaan? Berpolitik dan mengenggam kekuasaan karena malu kepada Allah.

Allah Rabbulalamin. Allah menciptakan, memelihara dan mendidik jagat raya. Malulah kepada Allah bila tidak ada karya sedikit pun dalam kehidupan ini. Allah senantiasa menciptakan, mengapa manusia tidak membangun teknologi, fasilitas, sarana prasarana dan infrastruktur? Membangun negri, bertanda malu kepada Allah.

Allah memelihara jagat raya. Rawatlah fasilitas publik, fasilitas industri, rumah dan keasrian lingkungan. Peliharalah area pertanian, perkebunan, sungai, hutan dan gunung. Rawatlah semua yang ada. Malulah kepada Allah, Allah yang memelihara mengapa hamba-Nya justru merusaknya?

Allah menyuburkan tanah dengan air hujan. Kelolalah air hujan sebagai bentuk terimakasih hamba kepada pemberian-Nya. Dengan air hujan, Allah menumbuhkan  tanaman dan mengeluarkan buah. Bentuk malu kepada dengan bertani, berkebun, mengelola hasil panen agar tetap segar.

Allah mendidik jagat raya. Malulah kepada Allah dengan membangun beragam lembaga dan fasilitas pendidikan. Setiap ucapan, ungkapan dan tindakan adalah sarana mendidik. Membaca dan belajar adalah bentuk malu kepada Allah. Bukankah Allah Maha Berilmu? Mengapa hamba-Nya bodoh?

Allah menjaga jejak-jejak umat sebelumnya agar diambil pelajaran. Mengapa manusia mengabaikan warisan masa lalu? Belajar Arkeologi, antropologi, membangun situs dan museum, sejarah, dan berkaitan dengan masa lalu merupakan bentuk malu kepada Allah.

Allah bisa langsung mengazab kaum dan penguasa yang zalim detik ini juga. Yang kafir bisa langsung dimusnahkan sekarang juga. Namun Allah memegang teguh apa yang sudah tertulis di Lauhul Mahfud. Allah Maha Menepati Janji. Bila Allah menepati semua janji-Nya, betapa malunya pada Allah bila kita menghianati perjanjian, konsensus bernegara, akad bisnis dan kemitraan, janji rumah tangga dan janji lainnya?

Tak Sadar Meremehkan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Meremehkan dan menghina Allah tanpa disadar...

Tak Sadar Meremehkan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Meremehkan dan menghina Allah tanpa disadari. Berprasangka buruk terhadap masa depan. Khawatir dan takut menghadapi masa depan. Bukankah manusia tidak tahu sedetik ke depan pun peristiwa yang akan terjadi? Mengapa langsung memvonis keburukan? Padahal Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Takut tidak makan? Takut kekurangan harta? Takut kemiskinan? Padahal sejak jagat raya diciptakan, ragam makhluk dari mikroorganisme hingga manusia, seluruh tumbuhan dari rumput hingga pohon besar dijamin rezekinya oleh Allah. Bukankah Allah pemilik perbendaharaan langit dan bumi?

Merasa tak bisa membalikkan keadaan. Merasakan tak bisa menghancurkan kezaliman yang ditopang oleh oligarki penguasa diktator, pengusaha hitam dan preman. Merasa tak bisa membalikkan keterhinaan dan ketertindasan menjadi kemuliaan dan memiliki harga diri. Padahal Allah Maha Kuasa dan Berkehendak atas segala sesuatu. Allah hanya cukup berfirman, "Jadilah." Maka jadilah yang dikehendaki-Nya.

Bacalah ketertindasan kaum Bani Israel oleh Firaun. Apa yang ditawarkan Nabi Musa dan Harun kepada Bani Israel? Kekuasaan Allah. Semua kekuatan di atas muka bumi sangat lemah tak berdaya dihadapan Maha Besar-Nya Allah.

Bacalah ketertindasan kaum Bani Israel oleh Firaun. Apa yang ditawarkan Nabi Musa dan Harun kepada Bani Israel? Kekuasaan Allah. Semua kekuatan di atas muka bumi sangat lemah tak berdaya dihadapan Maha Besar-Nya Allah.

Bila masih ada kosa kata, "Tidak Mungkin dan Mustahil." Berarti meremehkan dan merendahkan Maha Kekuasaan Allah. Bila tidak yakin akan "Kun Fayakun" Nya Allah, bertanda meremehkan Kemahaagungan dan Keperkasaan Allah.

Berprasangka buruk merupakan akhlak hati yang terburuk. Berputus asa terhadap rahmat Allah tanda tidak adanya keimanan. Bunuh diri berarti tak percaya dengan  kasih sayang Allah. Itu sebabnya, ganjarannya langsung neraka.

Strategi tipu daya manusia tak bisa menciptakan kemanfaatan dan keburukan. Kekuatan kekejaman dan kediktatoran tak bisa menciptakan keburukan pada yang dihinakan dan memberikan kemaslahatan pada golongannya. Mengapa masih takut menghadapi dan melawannya? Bila masih ragu  akan ketidakberhasilannya, bertanda telah meremehkan dan merendahkan Maha Kekuasaan Allah.

Mengkaitkan Al-Qur'an dengan Jagat Raya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pohon yang baik, akarnya m...

Mengkaitkan Al-Qur'an dengan Jagat Raya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Pohon yang baik, akarnya menghujam ke bumi. Dahan dan batangnya menjulang ke langit. Kebun yang baik, airnya mengalir di bawahnya. Pohon kurma dan anggur berpadu. Pohon bidara dan pisang cerita dalam rentetan yang berdekatan.

Bagaimana agar akar menghujam ke bumi? Bagaimana agar dahan dan batangnya menjulang ke langit? Bagaimana agar air terus mengalir di kebun? Akal harus terus meneliti. Bagaimana tanah harus diolah. Apa yang harus diberikan ke tanaman? Perhatikan dan conteklah alam. Seperti itu memadukan ayat Al-Qur'an dengan ayat jagat raya.

Allah mengetahui setiap daun yang jatuh. Allah mengetahui setiap kelopak yang mengeluarkan  buahnya. Mengapa Allah mengkhususkan penyebutan daun yang jatuh? Menandakan apa bila ada daun yang jatuh? Perhatikan daun-daun yang berguguran. Fenomena apa yang sedang terjadi. Seperti mengkaitkan ayat Al-Qur'an dengan ayat jagat raya.

Allah mengetahui setiap kelopak yang mengeluarkan buahnya. Dalam beberapa riset ilmiah, jumlah daun dan buah dalam satu pohon menjadi salah satu ukuran penilaian. Apa pengaruh sesuatu terhadap tanaman, diukur dari buah dan daunnya. Mengapa Allah sangat detail bila berkaitan dengan tanaman?

Seperti apa kelopaknya? Buah seperti apa yang keluar dari kelopaknya? Bagaimana hubungan ragam kelopak dengan buah dalam satu pohon? Daun seperti apa yang berguguran? Dahan dan ranting seperti apa yang daunnya berguguran? Bagian sebelah mana yang paling banyak berguguran? Masih banyak yang harus diteliti keterkaitan daun yang berguguran.

Apa manfaat daun yang berguguran? Mengapa kelopak bunga tidak menjadi buah? Dalam cuaca, iklim dan lingkungan seperti apa, kelopak mengeluarkan buah dan daun berguguran? Apa yang terjadi di bagian perakaran dan tanah sehingga daun berguguran?

Saat Allah menyebutkan sesuatu dalam Al-Qur'an, perhatikan, amati, teliti, dan lakukan riset ilmiah. Inilah yang menyebabkan generasi umat Islam memimpin ilmu pengetahuan dan teknologi serta peradaban dunia. Sekarang, Al-Qur'an hanya menjadi bacaan indah untuk mendapatkan pahala saja, tanpa ada pengaruhnya terhadap kemajuan peradaban manusia.

Kebesaran Allah Diperlihatkan, Tidak Tersembunyi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah memperlihatkan ...


Kebesaran Allah Diperlihatkan, Tidak Tersembunyi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Artinya, tidak ada yang tersembunyi dan rahasia di alam semesta. Semuanya tersurat, tidak ada yang tersirat. Mengapa hanya sedikit yang mampu membacanya?

Terhijab antara tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan di alam semesta dengan dirinya, seperti itu istilah para sufi.  Seharusnya setiap orang mencapai tingkat kasyaf, semuanya terbuka dan jelas. Apakah tingkat kasyaf, terbukanya tabir, itu harus mereka yang sangat istimewa dan super spesial?

Kasyaf, terbukanya tabir rahasia, hanya membutuhkan keyakinan kepada Allah dan mengikuti kitab suci-Nya. Hanya butuh keyakinan pada Rasulullah saw dan Sunnahnya. Setiap kabar dari Allah dan Rasul-Nya pasti benar terjadi. Apakah ada peristiwa di jagat raya ini yang tidak diberitakan di kitab suci dan hadist?

Apakah ada keingintahuan manusia yang tidak terjawab dalam Kitab Suci dan Hadist Rasulullah saw? Apakah ada rasa penasaran manusia yang tidak terpuaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah saw? Apa yang terjadi di masa lalu dan akan terjadi di masa depan sudah terhimpun sempurna.

Apakah ada ilmu dan teknologi yang bisa melampaui apa yang tertulis di Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw? Apakah ada khayalan dan angan-angan manusia yang berada di luar batas yang sudah tertulis di Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw? Bila manusia tidak sanggup membuat satu ayat yang menyamai Al-Qur'an, tandanya apa pun kemampuan manusia tidak akan pernah bisa melampaui kandungan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Ilmu dan teknologi tidak bisa memuaskan manusia. Bukankah hasil karya manusia akan selalu usang dan tertinggal? Allah menampilkan peradaban yang telah dicapai dalam Al-Qur'an, sekarang menjadi kuno. Padahal sebelumnya dibanggakan oleh umat terdahulu. Namun ada juga teknologi yang ditemukan oleh umat terdahulu namun belum tercapai di umat sekarang.

Perhatikan gambaran ilmu dan teknologi dalam Al-Qur'an, apakah ada yang sudah dilampaui oleh manusia? Contohnya langit yang tak bertiang dan tak retak. Beragam buah yang selalu berbuah tanpa henti ketik baru diambil yang dipanen dengan sangat sederhana. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw selalu menantang manusia dengan ragam gambaran lukisan kehidupan yang tertera di dalamnya.

Mengapa Akal Dapat Berfikir dan Memahami? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setiap sudut mata memandang....

Mengapa Akal Dapat Berfikir dan Memahami?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Setiap sudut mata memandang. Setiap suara yang terdengar. Setiap hembusan nafas. Setiap terapan udara. Setiap yang dirasakan terdapat tanda-tanda kebesaran Allah. Bagaimana menangkap dan memahaminya?

Setiap yang dilihat, didengar, dirasakan adalah guru yang Allah kirimkan kepada manusia. Setiap "kereteg" hati, bisikan ke dada, dialog dalam jiwa merupakan ilham, bila hati tersambung dengan Allah. Setiap mimpi yang keseharian tersambung dengan Allah merupakan tanda-tanda Kenabian yang Allah sisakan bagi umat Islam.

Mengapa alam semesta bisa dipahami? Mengapa akal memiliki kemampuan berfikir dan memahami? Akal memiliki memori untuk menyimpan yang dilihat, didengar dan dirasakan. Bagaimana memori menjadi dasar memahami?

Pola akal selaras dengan pola jagat raya. Alam diciptakan Allah dengan keteraturan, keseimbangan dan dalam setiap sesuatu di sisi Allah memiliki timbangan dan ukuran. Dalam setiap ciptaan-Nya ada keindahan yang menciptakan ketertarikan.

Akal tertarik untuk memahami sesuatu, karena setiap obyek Allah ciptakan dengan keindahan. Akal tertarik akan sesuatu, karena dalam setiap obyek terdapat rahasia yang belum dipecahkan dan diketahui manusia. Dalam satu obyek, bila mau digali dan dipahami manusia, maka bila tumbuhan dijadikan pena. Bila lautan dijadikan tinta, maka tidak akan tuntas dikuliti hingga hari Kiamat.

Akal bisa memahami sesuatu karena alam semesta diciptakan dengan keteraturan, keseimbangan, segalanya memiliki timbangan dan ukuran, pola-pola ini sama dengan pola yang bisa ditangkap oleh akal. Dengan kebersamaan langkah antara ciptaan Allah di jagat raya, dengan ciptaan-Nya berupa akal, maka manusia bisa memahami dan berfikir.

Manajemen Gulma Tanaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Gulma tanaman, biarkanlah hidup. Beri ruang da...

Manajemen Gulma Tanaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Gulma tanaman, biarkanlah hidup. Beri ruang dan tempat, namun jangan menganggu tanaman utama. Bila ditempatkan pada posisi dan proporsi yang tepat, semuanya akan bermanfaat.

Ada riset, gulma tanam dengan takaran tertentu akan menambah kesuburan tanah. Gulma dijadikan pupuk hijau organik, obat herbal, dan pelindung tanah dari erosi sehingga  humus dipermukaan tanah yang subur tidak tergerus oleh air hujan.

Gulma menjaga kestabilan suhu tanah. Agar tanah senantiasa lembab. Tidak terlalu panas diterpa sinar matahari di saat kemarau. Menjaga agar angin tidak membawa debu yang subur di permukaan tanah.

Gali lubang. Tanah galiannya taruh di atas tanaman gulma. Gulma akan mati dengan sendirinya. Gulma secara otomatis menjadi pupuk hijau. Lubangnya jadi penampungan air hujan. Tanahnya jadi gembur. Mengolah gulma membuat tanah menjadi subur dengan sendirinya.

Bagi yang bergelut di perkebunan, gulma bisa dijadikan makanan ternak. Lepas ternak ke kebun. Biarkan ternak memakan gulma. Hitung kapasitas kebun dengan jumlah ternak agar seimbang. Maka tidak perlu pengolahan khusus untuk gulma. Gulma menjadi produktif untuk menambah penghasilan.

Alam semesta diciptakan untuk melayani manusia. Alam semesta dipenuhi kemudahan bagi manusia. Maka lestarikan seluruh yang ada di alam. Teliti dan pahami perannya bagi manusia. Maka seluruhnya akan menyenangkan dan memudahkan.

Bila ada gulma yang tumbuh berbunga indah? Mengapa tidak berternak lebah dan sejenisnya? Maka gulma menjadi double power bagi petani. Alam semesta memang telah diciptakan penuh kemudahan. Seperti firman Allah yang ditujukan kepada para lebah di surat An-Nahl.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (174) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)