basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mengkaitkan Al-Qur'an dengan Jagat Raya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pohon yang baik, akarnya m...

Mengkaitkan Al-Qur'an dengan Jagat Raya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Pohon yang baik, akarnya menghujam ke bumi. Dahan dan batangnya menjulang ke langit. Kebun yang baik, airnya mengalir di bawahnya. Pohon kurma dan anggur berpadu. Pohon bidara dan pisang cerita dalam rentetan yang berdekatan.

Bagaimana agar akar menghujam ke bumi? Bagaimana agar dahan dan batangnya menjulang ke langit? Bagaimana agar air terus mengalir di kebun? Akal harus terus meneliti. Bagaimana tanah harus diolah. Apa yang harus diberikan ke tanaman? Perhatikan dan conteklah alam. Seperti itu memadukan ayat Al-Qur'an dengan ayat jagat raya.

Allah mengetahui setiap daun yang jatuh. Allah mengetahui setiap kelopak yang mengeluarkan  buahnya. Mengapa Allah mengkhususkan penyebutan daun yang jatuh? Menandakan apa bila ada daun yang jatuh? Perhatikan daun-daun yang berguguran. Fenomena apa yang sedang terjadi. Seperti mengkaitkan ayat Al-Qur'an dengan ayat jagat raya.

Allah mengetahui setiap kelopak yang mengeluarkan buahnya. Dalam beberapa riset ilmiah, jumlah daun dan buah dalam satu pohon menjadi salah satu ukuran penilaian. Apa pengaruh sesuatu terhadap tanaman, diukur dari buah dan daunnya. Mengapa Allah sangat detail bila berkaitan dengan tanaman?

Seperti apa kelopaknya? Buah seperti apa yang keluar dari kelopaknya? Bagaimana hubungan ragam kelopak dengan buah dalam satu pohon? Daun seperti apa yang berguguran? Dahan dan ranting seperti apa yang daunnya berguguran? Bagian sebelah mana yang paling banyak berguguran? Masih banyak yang harus diteliti keterkaitan daun yang berguguran.

Apa manfaat daun yang berguguran? Mengapa kelopak bunga tidak menjadi buah? Dalam cuaca, iklim dan lingkungan seperti apa, kelopak mengeluarkan buah dan daun berguguran? Apa yang terjadi di bagian perakaran dan tanah sehingga daun berguguran?

Saat Allah menyebutkan sesuatu dalam Al-Qur'an, perhatikan, amati, teliti, dan lakukan riset ilmiah. Inilah yang menyebabkan generasi umat Islam memimpin ilmu pengetahuan dan teknologi serta peradaban dunia. Sekarang, Al-Qur'an hanya menjadi bacaan indah untuk mendapatkan pahala saja, tanpa ada pengaruhnya terhadap kemajuan peradaban manusia.

Kebesaran Allah Diperlihatkan, Tidak Tersembunyi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah memperlihatkan ...


Kebesaran Allah Diperlihatkan, Tidak Tersembunyi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya. Artinya, tidak ada yang tersembunyi dan rahasia di alam semesta. Semuanya tersurat, tidak ada yang tersirat. Mengapa hanya sedikit yang mampu membacanya?

Terhijab antara tanda kebesaran Allah yang diperlihatkan di alam semesta dengan dirinya, seperti itu istilah para sufi.  Seharusnya setiap orang mencapai tingkat kasyaf, semuanya terbuka dan jelas. Apakah tingkat kasyaf, terbukanya tabir, itu harus mereka yang sangat istimewa dan super spesial?

Kasyaf, terbukanya tabir rahasia, hanya membutuhkan keyakinan kepada Allah dan mengikuti kitab suci-Nya. Hanya butuh keyakinan pada Rasulullah saw dan Sunnahnya. Setiap kabar dari Allah dan Rasul-Nya pasti benar terjadi. Apakah ada peristiwa di jagat raya ini yang tidak diberitakan di kitab suci dan hadist?

Apakah ada keingintahuan manusia yang tidak terjawab dalam Kitab Suci dan Hadist Rasulullah saw? Apakah ada rasa penasaran manusia yang tidak terpuaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah saw? Apa yang terjadi di masa lalu dan akan terjadi di masa depan sudah terhimpun sempurna.

Apakah ada ilmu dan teknologi yang bisa melampaui apa yang tertulis di Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw? Apakah ada khayalan dan angan-angan manusia yang berada di luar batas yang sudah tertulis di Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw? Bila manusia tidak sanggup membuat satu ayat yang menyamai Al-Qur'an, tandanya apa pun kemampuan manusia tidak akan pernah bisa melampaui kandungan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Ilmu dan teknologi tidak bisa memuaskan manusia. Bukankah hasil karya manusia akan selalu usang dan tertinggal? Allah menampilkan peradaban yang telah dicapai dalam Al-Qur'an, sekarang menjadi kuno. Padahal sebelumnya dibanggakan oleh umat terdahulu. Namun ada juga teknologi yang ditemukan oleh umat terdahulu namun belum tercapai di umat sekarang.

Perhatikan gambaran ilmu dan teknologi dalam Al-Qur'an, apakah ada yang sudah dilampaui oleh manusia? Contohnya langit yang tak bertiang dan tak retak. Beragam buah yang selalu berbuah tanpa henti ketik baru diambil yang dipanen dengan sangat sederhana. Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw selalu menantang manusia dengan ragam gambaran lukisan kehidupan yang tertera di dalamnya.

Mengapa Akal Dapat Berfikir dan Memahami? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setiap sudut mata memandang....

Mengapa Akal Dapat Berfikir dan Memahami?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Setiap sudut mata memandang. Setiap suara yang terdengar. Setiap hembusan nafas. Setiap terapan udara. Setiap yang dirasakan terdapat tanda-tanda kebesaran Allah. Bagaimana menangkap dan memahaminya?

Setiap yang dilihat, didengar, dirasakan adalah guru yang Allah kirimkan kepada manusia. Setiap "kereteg" hati, bisikan ke dada, dialog dalam jiwa merupakan ilham, bila hati tersambung dengan Allah. Setiap mimpi yang keseharian tersambung dengan Allah merupakan tanda-tanda Kenabian yang Allah sisakan bagi umat Islam.

Mengapa alam semesta bisa dipahami? Mengapa akal memiliki kemampuan berfikir dan memahami? Akal memiliki memori untuk menyimpan yang dilihat, didengar dan dirasakan. Bagaimana memori menjadi dasar memahami?

Pola akal selaras dengan pola jagat raya. Alam diciptakan Allah dengan keteraturan, keseimbangan dan dalam setiap sesuatu di sisi Allah memiliki timbangan dan ukuran. Dalam setiap ciptaan-Nya ada keindahan yang menciptakan ketertarikan.

Akal tertarik untuk memahami sesuatu, karena setiap obyek Allah ciptakan dengan keindahan. Akal tertarik akan sesuatu, karena dalam setiap obyek terdapat rahasia yang belum dipecahkan dan diketahui manusia. Dalam satu obyek, bila mau digali dan dipahami manusia, maka bila tumbuhan dijadikan pena. Bila lautan dijadikan tinta, maka tidak akan tuntas dikuliti hingga hari Kiamat.

Akal bisa memahami sesuatu karena alam semesta diciptakan dengan keteraturan, keseimbangan, segalanya memiliki timbangan dan ukuran, pola-pola ini sama dengan pola yang bisa ditangkap oleh akal. Dengan kebersamaan langkah antara ciptaan Allah di jagat raya, dengan ciptaan-Nya berupa akal, maka manusia bisa memahami dan berfikir.

Manajemen Gulma Tanaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Gulma tanaman, biarkanlah hidup. Beri ruang da...

Manajemen Gulma Tanaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Gulma tanaman, biarkanlah hidup. Beri ruang dan tempat, namun jangan menganggu tanaman utama. Bila ditempatkan pada posisi dan proporsi yang tepat, semuanya akan bermanfaat.

Ada riset, gulma tanam dengan takaran tertentu akan menambah kesuburan tanah. Gulma dijadikan pupuk hijau organik, obat herbal, dan pelindung tanah dari erosi sehingga  humus dipermukaan tanah yang subur tidak tergerus oleh air hujan.

Gulma menjaga kestabilan suhu tanah. Agar tanah senantiasa lembab. Tidak terlalu panas diterpa sinar matahari di saat kemarau. Menjaga agar angin tidak membawa debu yang subur di permukaan tanah.

Gali lubang. Tanah galiannya taruh di atas tanaman gulma. Gulma akan mati dengan sendirinya. Gulma secara otomatis menjadi pupuk hijau. Lubangnya jadi penampungan air hujan. Tanahnya jadi gembur. Mengolah gulma membuat tanah menjadi subur dengan sendirinya.

Bagi yang bergelut di perkebunan, gulma bisa dijadikan makanan ternak. Lepas ternak ke kebun. Biarkan ternak memakan gulma. Hitung kapasitas kebun dengan jumlah ternak agar seimbang. Maka tidak perlu pengolahan khusus untuk gulma. Gulma menjadi produktif untuk menambah penghasilan.

Alam semesta diciptakan untuk melayani manusia. Alam semesta dipenuhi kemudahan bagi manusia. Maka lestarikan seluruh yang ada di alam. Teliti dan pahami perannya bagi manusia. Maka seluruhnya akan menyenangkan dan memudahkan.

Bila ada gulma yang tumbuh berbunga indah? Mengapa tidak berternak lebah dan sejenisnya? Maka gulma menjadi double power bagi petani. Alam semesta memang telah diciptakan penuh kemudahan. Seperti firman Allah yang ditujukan kepada para lebah di surat An-Nahl.

Memadukan Air Hujan, Sampah, Gulma dan Kotoran Hewan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bila ingin diajak...

Memadukan Air Hujan, Sampah, Gulma dan Kotoran Hewan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bila ingin diajak berbincang dengan Allah, bacalah Al-Qur'an.  Bila ingin berbicara dengan Allah, shalatlah. Bila ingin berbicara pada diri, bermuhasabahlah. Bila ingin berbicara kepada jagat raya, bertafakurlah. Bagaimana mentafakuri pertanian?

Bertani organik sangat menggairahkan. Kesuburan tanamannya hanya mengandalkan air hujan, kotoran hewan, sampah dan gulma. Bagaimana pengolahan tanahnya agar bisa mengelola air hujan, kotoran hewan, sampah dan gulma?

Jangan biarkan air hujan terbuang. Air hujan harus meresap ke tanah secara maksimal. Air tanah harus terserap oleh sampah, arang, kotoran hewan. Bila air hujan tak  tertampung harus dibuatkan drainase. Air hujan tidak boleh menggenang di sekitar akar selama 24 jam. Prinsipnya air harus mengalir seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-Kahfi dan Al-Qalam.

Kotoran kambing dan domba, bila terkena matahari langsung akan mengeras dalam waktu yang lama. Bila terendam air seperti spon yang menyerap air. Akar tidak akan bisa menembus kotoran kambing yang banyak mengandung air karena jenuh. Tanpa ada tanah, tanaman tidak akan bisa hidup di atas kotoran hewan semata. Bagaimana menyikapinya?

Perhatikan hutan. Kebutuhan makanan pohonnya tersedia di atas tanah sedalam 15 cm. Kebawahnya tanah murni tanpa ada campuran apa pun. Sampah, air hujan, kotoran binatang tertampung di permukaan tanah. Bagaimana unsur haranya masuk ke dalam tanah? Biarkan akar yang naik kepermukaan atau biarkan makro dan mikroorganisme yang bekerja membawanya dari permukaan ke dalam tanah atau melalui proses mineralisasi

Sampah, kotoran hewan, dan air hujan harus berpadu sempurna. Agar kotoran hewan tidak mengeras karena sering ditempa matahari langsung atau jenuh terlalu banyak air di atas permukaan, sehingga akar tanaman, mikro dan makroorganisme tanah bisa mengurai unsur haranya yang terkandung di dalamnya.

Sampah, kotoran hewan, air hujan harus dikondisikan atau dipadukan sehingga selalu lembab, maka tanahnya pun ikut lembab pula. Kelembaban ini yang membuat mikro dan makroorganisme hidup dan menjaga keberlangsungan tanaman. Tanaman tidak boleh kekeringan atau terlalu banyak air. Pengolahan tanah mengacu pada prinsip ini.

Menebar Sampah, Menebar Harapan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menebar sampah, menebar harapan. Bukan...

Menebar Sampah, Menebar Harapan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Menebar sampah, menebar harapan. Bukankah Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati? Bukankah kehancuran suatu peradaban bertanda bangkitnya peradaban baru? Sehelai sampah sumber makanan makro dan mikroorganisme yang hidup di tanah.

Sampah adalah sedekah bagi makro dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Sampah menghidupkan cacing, rayap, semut, dan makhluk yang hidup di tanah. Mereka mengurai  sampah menjadi bentuk terkecil hingga bisa diubah untuk menangkap unsur hara dari air hujan dan merombaknya menjadi hara bagi tanaman.

Rasulullah saw pernah memerintahkan para Sahabat untuk memperhatikan seonggok sampah, untuk apa? Menghidupkan hati yang telah lalai karena terlalu intens berinteraksi dengan gemerlapnya dunia. Berinteraksi dengan sampah, sebuah gerakan penyadaran akan tempat  hilirnya semua yang diburu, diperebutkan dan dibanggakan manusia.

Sampah itu sumber energi panas. Membiarkan tumpukan sampah hijau menghasilkan biomassa. Pengkomposan tanah, menghasilkan panas untuk menguraikan sampah menjadi ukuran yang lebih kecil. Sampah pun bisa dibakar untuk menghasilkan panas. Panas merupakan sumber energi yang menggerakkan.

Sampahlah yang menghijaukan hutan. Sampahlah yang mencegah erosi tanah. Sampah yang menahan air hujan. Sampah yang menyuburkan tanah bagi tanaman. Di atas sampah, tumbuhan yang dibutuhkan manusia hidup, tumbuh dan berbuah.

Menebar sampah berarti menjaga tanah. Mengembalikan yang hilang dari tanah. Mensehatkan tumbuhan dan ragam kehidupan di tanah. Tanah penopang kehidupan di alam semesta.

Mengelola sampah berarti menghayati Al-Qur'an bahwa tidak ada yang sia-sia di jagat semesta raya ini. Seonggok sampah menjadi sayuran, palawija, dan buah-buahan. Bukankah ini keajaiban? Menebar sampah berarti menyaksikan kasih sayang Allah yang telah merubah sampah yang disia-siakan menjadi konsumsi manusia dan makhluk-Nya di jagat raya.

Akal Tanpa Wahyu Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia tanpa wahyu, bagaimanakah? Manusia hanya  men...

Akal Tanpa Wahyu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia tanpa wahyu, bagaimanakah? Manusia hanya  mengandalkan akalnya, bagaimanakah? Perhatikan kondisi peradaban  Romawi, Persia dan India sebelum kelahiran Rasulullah saw. Seperti itulah wajah peradaban  yang hanya mengandalkan akalnya.

Akal tak bisa mendefinisikan kebenaran dan kemaslahatan. Akal hanya bisa mengkreasikan sarana dan prasarana untuk menuju pada sesuatu. Akal butuh bimbingan dan petunjuk. Akal tanpa wahyu seperti pedang yang tak tahu digunakan untuk apa.

Akal tanpa wahyu, seperti pengembara yang melangkah tanpa arah. Untuk apa pengembaraannya? Kemana perginya? Perjalanan yang tak menghasilkan apa pun. Hidup hanya menghabiskan umur dan energi saja.

Akal tanpa wahyu, membuat kehidupan manusia seperti binatang. Hidup hanya untuk makan, minum, mengumpulkan segala kebutuhan agar tidak kekurangan dan kelaparan. Hanya saling berbangga dan sombong dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Perhatikan hewan, itulah kehidupan yang mengandalkan akal tanpa wahyu.

Akal tanpa wahyu menjerumuskan manusia pada memandang indah perbuatan buruknya. LGBT itu dipandang indah, bukankah menghancurkan keberadaan manusia di muka bumi? Menimbun dan mengurangi takaran itu indah. Riba itu indah. Kezaliman dan kediktatoran itu indah.

Akal hanya merekam yang telah dilalui, dirasakan dan didengarnya. Bagaimana bila yang direkamnya hanya sebuah kebohongan, logika yang salah yang diputar balikan oleh indahnya ucapan dan fakta yang dimanipulasi, perasaan yang tidak terkendali? Akal tidak bisa melihat hakikat. Sebab panca indra bisa dikamuflasekan.

Akal itu tertuju pada alam semesta. Akal ditujukan untuk memahami firman Allah. Namun akal tak pernah bisa menciptakan alam semesta dan kitab suci. Sebab peran akal untuk menyelidiki, memahami, menduplikasi dan mengkreasikan sesuatu yang sudah ada namun tak pernah bisa menciptakan dan mengkreasikan yang belum ada. Bukankah Allah telah menantang  akal manusia untuk membuat ayat seperti Al-Qur'an?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)