basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Prinsip Dasar Pengelolaan Peternakan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Surat Al-An'am, berarti binat...

Prinsip Dasar Pengelolaan Peternakan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Surat Al-An'am, berarti binatang ternak, apa nilai esensi pengelolaan ternak dari ayat ini? Yang berkaitan dengan pemeliharaan ternak dirangkum dalam satu ayat. Ini prinsip utama peternakan.

Al-Qur'an di surat Al-An'am menjelaskan ada dua jenis hewan, yang ada di permukaan bumi dan terbang seperti burung. Apa pun jenis hewannya, prinsipnya hanya satu mereka seperti sebuah kaum, seperti manusia juga. Ada kesesuaian antara hewan dan manusia. Oleh sebab itu, kadang manusia lebih rendah dari binatang ternak.

Hewan pun butuh kesenangan seperti manusia. Oleh sebab itu, dalam surat Abasa dan An-Naziat, alam semesta ini untuk kesenangan manusia dan binatang ternak. Di surat lain, Allah menurunkan hujan untuk tumbuhan, air minum manusia dan kebutuhan hewan ternak.

Hewan ternak tak memiliki akal,  bagaimana akal manusia dimanfaatkan untuk kemanfaatan dan kebaikan hewan ternak? Bukankah tugas manusia adalah khalifah sebagai pemimpin di muka bumi? Bagaimana sikap pemimpin terhadap hewan ternak? Bagaimana membuat hewan ternak senang, seperti Allah yang telah memberikan kesenangan kepada hewan?

Hewan ternak adalah pelayan manusia, bagaimana menciptakan kesenangan pada hewan ternak sehingga mereka penuh kegembiraan dan kesenangan dalam melayani manusia? Pahamilah titik-titik kesenangan hewan ternak. Mereka bukan alat produksi tetapi sesama makhluk hidup di jagat raya ini.

Hewan ternak dan manusia, kedudukannya sama sebagai makhluk Allah. Bedanya, manusia diangkat menjadi pemimpin di muka bumi. Bukankah Allah pun bisa, menjadikan manusia sebagai hewan ternak, sedangkan hewan ternak menjadi khalifah di muka bumi? Salah satu bentuk syukur adalah dengan menyenangkan hewan ternak. Itulah prinsip dasar peternakan.

Ilmu Dasar Peternakan dari Sunah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Perlakuan manusia terh...

Ilmu Dasar Peternakan dari Sunah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Perlakuan manusia terhadap hewan ternaknya seharusnya seperti memperlakukannya terhadap dirinya sendiri. Bukankah penyebutan manusia di Al-Qur'an terkadang disejajarkan?

Manusia terkadang lebih buruk dari hewan ternak, berarti berprilaku seperti hewan ternak terkadang lebih baik daripada berprilaku sebagai manusia. Hewan ternak untuk intropeksi diri. Berternaklah untuk mengaca diri sendiri.

Dalam kumpulan mukjizat Rasulullah saw, salah satu hadist yang banyak dikumpulkan adalah tentang perlakuan Rasulullah saw terhadap binatang liar dan hewan ternak. Banyak hewan yang mengadukan perlakuan buruk pemilik ternak atau manusia. Ada unta yang mengadu. Ada biawak yang mengadu.

Ada hewan ternak yang mengadu ke Rasulullah saw karena tidak diberi makan, dipisahkan dengan anaknya, masuk perangkap  dan diberi beban pekerjaan yang melampaui kemampuannya. Rasulullah saw pun memanggil para pemiliknya dan membebaskan hewan yang terperangkap.

Di era Umar bin Khatab, saat menjadi khalifah, beliau mendesain infrastruktur jalan, agar hewan ternak tidak terperosok dan tersesat. Di era Umar bin Abdul Aziz, beliau mendesain peraturan batas maksimal unta, keledai dan kuda dalam membawa beban.

Rasulullah saw melarang mengadu binatang ternak. Ayam jago tak boleh diadu. Kambing jantan tak boleh diadu. Di akhirat kelak, binatang yang pernah "menzalimi" binatang lain akan dihisab lalu musnah. Bagaimana bila manusia yang menzalimi hewan?

Sebelum berternak, perhatikan apa yang disukai dari perlakuan orang lain terhadap diri? Apa yang paling disukai untuk dilakukan? Seperti itulah memperlakukan hewan ternak. Itulah titik awal mengarungi dunia peternakan.

Berternak dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mencoba membuka referensi berternak di A...

Berternak dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Mencoba membuka referensi berternak di Al-Qur'an, ternyata tidak sebanyak bercocok tanam. Mengapa? Yang berkaitan tentang ternak lebih banyak tentang tempat tinggalnya, perannya bagi manusia dan alam semesta untuk kesenangan manusia dan hewan ternak.

Pengelolaan ternak secara umum di Al-Qur'an dijelaskan bahwa kesenangan berternak ada pada saat mengeluarkan ternak dari kandang ke penggembalaan dan dari pengembalaan ke kandang. Mengapa referensinya tak sebanyak bercocok tanam?

Dalam Al-Qur'an, proses berternak di awali dari pengelolaan air, pengelolaan tumbuhan, barulah dibahas tentang hewan ternak dan manusia. Apakah pengelolaan ternak sama dengan pengelolaan diri manusia itu sendiri? Apakah pemahaman terhadap ternak di awali dari pemahaman terhadap diri sendiri?

Alam semesta untuk kesenangan manusia dan hewan ternak? Mengapa penyebutan kesenangan manusia didahulukan daripada kesenangan hewan ternak dalam sejumlah ayat Al-Qur'an ? Berarti berternak diawali dari pemahaman terhadap prilaku manusia. Kesenangan manusia, itulah kesenangan hewan ternak juga.

Pengembalaan dan tempat tinggal ternak dibahas khusus dalam Al-Qur'an, apakah ini menjadi titik krusial kesehatan dan produktivitas hasil ternak? Kesenangan manusia disandingkan dengan kesenangan hewan ternak, bisa jadi inilah juga titik krusial dalam berternak.

Sikap manusia kadang disejajarkan dengan hewan ternak di Al-Qur'an. Bahkan lebih buruk dari hewan ternak. Apakah ini ada keterkaitan juga dalam pengelolaan ternak?

Bertertanilah untuk menerapkan Al-Qur'an. Berternaklah untuk mengamalkan Al-Qur'an. Mentadaburi dan memaham Al-Qur'an dengan menyandingkannya bersama alam. Bukan sekedar membuka lembaran kitab tafsir dan duduk kumpul riung saja.

Desain Ekosistem Suplai Pupuk Organik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Sabtu berkumpul dengan petani. Mengamati car...



Desain Ekosistem Suplai Pupuk Organik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Sabtu berkumpul dengan petani. Mengamati caranya mencangkul. Membuat lubang tanah tempat mengumpulkan air hujan dan dedaunan. Nongkrong bareng. Menikmati panasnya matahari dengan hembusan angin yang sejuk di gunung Halimun Sukabumi.

Bila dzuhur tiba, pergi ke selokan yang berada di pinggir kebun yang diapit dengan sawah. Wudhu di selokan dan shalat dipinggir selokan. Bila selesai, kadang rebahan di tepi selokan hingga tertidur atau tidur gubuk hingga jam 13.30. Setelah itu melanjutkan berkebun hingga sebelum magrib. Indahnya melihat warna merah matahari yang akan tenggelam di punggung gunung Halimun.

Ahad pagi, nongkrong dengan pengelola sampah organik. Sampah dari daun jati, buah pala, dan daun lainnya. Sampah tersebut sisa olahan pabrik industri herbal. Mengumpulkan yang terbuang. Yang terbuang ternyata sangat bermanfaat bagi yang menyadarinya.

Berlanjut nongkrong dengan pemilik ternak kambing dan domba. Belajar desain kandang, makanan, minuman dan ragam kebiasaan hewan ternak. Setelah berkumpul dengan yang berprofesi mengumpulkan batang pohon bambu.

Di kebun bambu, tanahnya seperti kasur. Setelah dikorek tanahnya ternyata humusnya sangat tebal. Banyak akar bambu, daun bambu telah menjadi serpihan kecil. Seperti inilah yang dicari. Hingga sore, mengumpulkan daun bambu.

Akhirnya berkolaborasi dengan penebang pohon bambu. Sambil menebang pohon, dia akan mengumpulkan daun dan akar bambu. Sebagian dibakar, sebagian dibiarkan berbentuk kering. Kerjasama jangka panjangnya, setiap menebang pohon bambu, dia akan mengumpulkan sampah bambu.

Sekarang tak perlu pusing lagi soal pupuk organik, karena sudah memiliki 3 jaringan pensuplai yaitu sampah sisa olahan industri herbal, campuran bakaran dengan kotoran kambing dan daun bambu. Inilah jihad pertanian organik yang memanfaatkan yang terbuang. Kembali ke alam.

Semua Mengikuti Pola Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia hanya bisa menghambakan diri kepada Allah...

Semua Mengikuti Pola

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia hanya bisa menghambakan diri kepada Allah dan memohon pertolongan Allah saja. Selebihnya tidak bisa. Apakah seorang yang kafir, musyrikin dan munafikin bisa melepaskan diri dari Allah? Bisa menentukan dirinya sendiri?

Mengikuti logika akal, berarti terkungkung dengan takdir yang telah Allah tetapkan pada akal. Melakukan riset ilmiah, berarti terkukung dengan apa yang sedang diriset. Manusia hanya memanfaatkan pola, model dan aturan takdir Allah yang sudah ada saja.

Mengikuti perasaan berarti terkungkung dengan perasaan. Perasaan dan emosi manusia memiliki aturan pola yang sudah ditetapkan Allah. Manusia sudah terpola dengan segala aturan takdir Allah.

Bertani dan berkebun, apakah manusia bisa merubah pola yang ada pada tanaman dan hewan? Manusia hanya menanam dan memelihara. Apakah manusia mampu menciptakan tanaman dan hewan baru dari yang sebelumnya tidak pernah ada?

Allah yang memasukkan siang ke dalam malam. Memasukkan malam ke dalam siang. Allah berikan kekayaan dan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Allah mencabut kekayaan dan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Semua urusan manusia kembali kepada Allah. Urusan jagat raya sudah tertulis sebelum manusia ada.

Nafsu itu memiliki pola yang telah ditetapkan Allah. Mengikuti nafsu berarti terkungkung oleh nafsu. Akal, perasaan dan nafsu merupakan sarana bagi manusia yang diberikan Allah, semuanya memiliki pola aturan takdir Allah. Adakah yang bisa melepaskan diri dari pola yang sudah ditetapkan Allah?

Bagaimana manusia bisa memanfaatkan beragam pola yang ada pada akal, emosi dan nafsu? Bagaimana manusia memanfaatkan beragam pola liku-liku perjalanan manusia? Menghambakan diri pada Allah dengan ikuti kitab suci, sunah Rasulullah saw  dan memohon pertolongan Allah. Sesederhana itu menjalani hidup.

Hidup Sebuah Learning Organization Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah mengilhamkan taqwa dan fujur...

Hidup Sebuah Learning Organization

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah mengilhamkan taqwa dan fujur. Mengapa tidak takwa saja? Mengapa tidak kebaikan saja? Mengapa tidak malaikat saja? Mengapa harus ada bisikan syetan dan nafsu?

Hidup adalah wahana pembelajaran, learning organization. Ada kebaikan dan keburukan. Ada jatuh dan bangun. Terjerumus dan tersadar. Ada kesalahan dan kebenaran. Semuanya pergulatan pembelajaran.

Kesalahan, dosa, terjerumus pada keburukan dan kesalahan adalah sarana pembelajaran. Allah menerima taubat dan istighfar. Allah menyambut mereka yang kembali kepada Allah.

Kondisi manusia selalu dalam pergulatan fujur dan takwa. Mengapa dimulai dengan kata fujur lalu takwa? Bisa jadi, fujur pun bisa membimbing menuju takwa. Fujur, bisa jadi membawa kesadaran akan takwa. Bukankah fujur membawanya pada kegelisahan dan kepedihan? Bukankah dalam kegelisahan seseorang mencari ketentraman dengan ketakwaan?

Bukankah Allah memerintahkan untuk bersegera meraih ampunan Allah? Bukankah manusia terbaik yang berdosa adalah mereka yang bertaubat? Bukankah manusia yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari hari kemarin? Inilah perbaikan dan pembelajaran diri yang tak pernah selesai.

Bisa mendeteksi fujur, inilah awal perbaikan. Kepekaan merasakan perbuatan fujur, sebuah kualitas diri yang luar biasa. Ada keraguan. Ada kegelisahan. Kualitas ketakwaan terlihat dari sensitivitas terhadap kefujuran.

Fujur dan takwa, dua sisi yang senantiasa mengiringi kehidupan. Fujur dan takwa sebuah pergulatan yang tak pernah selesai. Mana yang dipilih? Bagaimana memperbaiki kefujuran menjadi ketakwaan? Semuanya ditentukan oleh kualitas diri.

Struktur Bangunan Pondasi, Belajar pada Hewan dan Tumbuhan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Dalam Al-Qu...

Struktur Bangunan Pondasi, Belajar pada Hewan dan Tumbuhan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Dalam Al-Qur'an, ada klasifikasi hewan berdasarkan berjalannya. Ada yang berdiri di dua kaki, empat kaki dan berjalan di atas tubuhnya. Hewan tetap kokoh walaupun dalam kondisi berjalan kemanapun. Dalam kekokohan, namun bisa beristirahat dengan menekukan kakinya. Bukankah ini luar biasa, memadukan kekuatan berdiri walaupun dengan mobilitas yang tinggi. Namun bisa ditekuk saat beristirahat.

Kaki sebagai penopang hewan. Bagaimana dengan tumbuhan? Al-Qur'an hanya menggambarkan kekokohan tumbuhan dengan  akar yang menghujam ke bumi. Untuk apa Al-Qur'an menjelaskan klasifikasi berjalannya hewan dan akar tumbuhan?

Bila ingin belajar struktur bangunan, kendaraan, atau struktur apa pun sebagai penopang yang berat dan juga dapat digerakkan, ambillah pelajaran dari Al-Qur'an dan fenomena alam. Struktur bangunan bisnis, politik kenegaraan pun dapat diambil juga.

Bukankah insinyur jalan tol ternama dari Indonesia menggunakan istilah ceker ayam dalam membangun jalan tol layang? Bukankah para tukang bangunan menggunakan tiangnya dengan istilah ceker ayam? Kapan menggunakan struktur seperti berjalannys hewan atau tumbuhan?

Bentuk dan berat beban bangunannya seperti apa? Hewan atau pohon. Hewan cendrung memanjang. Pohon cendrung meninggi. Manusia tinggal memilih struktur kekuatan seperti apa yang cocok.

Bagaimana membangun kekuatan struktur? Allah telah menyediakan besi atau logam juga kayu. Dalam surat Al-Hadid Allah memerintahkan yang beriman untuk menggunakan besi sebagai sarana mengokohkan agama Allah. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Dawud, sehingga besi menjadi cair dan mudah dibentuk.

Besi bisa dibentuk menjadi ragam kekuatan struktur bagi manusia. Ini anugerah dan pertolongan Allah untuk memudahkan kehidupan manusia. Banyak gambar Al-Qur'an yang sederhana namun luar biasa, yang dapat dimanfaatkan untuk membangun peradaban manusia.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)