basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Semua Mengikuti Pola Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia hanya bisa menghambakan diri kepada Allah...

Semua Mengikuti Pola

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia hanya bisa menghambakan diri kepada Allah dan memohon pertolongan Allah saja. Selebihnya tidak bisa. Apakah seorang yang kafir, musyrikin dan munafikin bisa melepaskan diri dari Allah? Bisa menentukan dirinya sendiri?

Mengikuti logika akal, berarti terkungkung dengan takdir yang telah Allah tetapkan pada akal. Melakukan riset ilmiah, berarti terkukung dengan apa yang sedang diriset. Manusia hanya memanfaatkan pola, model dan aturan takdir Allah yang sudah ada saja.

Mengikuti perasaan berarti terkungkung dengan perasaan. Perasaan dan emosi manusia memiliki aturan pola yang sudah ditetapkan Allah. Manusia sudah terpola dengan segala aturan takdir Allah.

Bertani dan berkebun, apakah manusia bisa merubah pola yang ada pada tanaman dan hewan? Manusia hanya menanam dan memelihara. Apakah manusia mampu menciptakan tanaman dan hewan baru dari yang sebelumnya tidak pernah ada?

Allah yang memasukkan siang ke dalam malam. Memasukkan malam ke dalam siang. Allah berikan kekayaan dan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Allah mencabut kekayaan dan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Semua urusan manusia kembali kepada Allah. Urusan jagat raya sudah tertulis sebelum manusia ada.

Nafsu itu memiliki pola yang telah ditetapkan Allah. Mengikuti nafsu berarti terkungkung oleh nafsu. Akal, perasaan dan nafsu merupakan sarana bagi manusia yang diberikan Allah, semuanya memiliki pola aturan takdir Allah. Adakah yang bisa melepaskan diri dari pola yang sudah ditetapkan Allah?

Bagaimana manusia bisa memanfaatkan beragam pola yang ada pada akal, emosi dan nafsu? Bagaimana manusia memanfaatkan beragam pola liku-liku perjalanan manusia? Menghambakan diri pada Allah dengan ikuti kitab suci, sunah Rasulullah saw  dan memohon pertolongan Allah. Sesederhana itu menjalani hidup.

Hidup Sebuah Learning Organization Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah mengilhamkan taqwa dan fujur...

Hidup Sebuah Learning Organization

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah mengilhamkan taqwa dan fujur. Mengapa tidak takwa saja? Mengapa tidak kebaikan saja? Mengapa tidak malaikat saja? Mengapa harus ada bisikan syetan dan nafsu?

Hidup adalah wahana pembelajaran, learning organization. Ada kebaikan dan keburukan. Ada jatuh dan bangun. Terjerumus dan tersadar. Ada kesalahan dan kebenaran. Semuanya pergulatan pembelajaran.

Kesalahan, dosa, terjerumus pada keburukan dan kesalahan adalah sarana pembelajaran. Allah menerima taubat dan istighfar. Allah menyambut mereka yang kembali kepada Allah.

Kondisi manusia selalu dalam pergulatan fujur dan takwa. Mengapa dimulai dengan kata fujur lalu takwa? Bisa jadi, fujur pun bisa membimbing menuju takwa. Fujur, bisa jadi membawa kesadaran akan takwa. Bukankah fujur membawanya pada kegelisahan dan kepedihan? Bukankah dalam kegelisahan seseorang mencari ketentraman dengan ketakwaan?

Bukankah Allah memerintahkan untuk bersegera meraih ampunan Allah? Bukankah manusia terbaik yang berdosa adalah mereka yang bertaubat? Bukankah manusia yang beruntung adalah yang hari ini lebih baik dari hari kemarin? Inilah perbaikan dan pembelajaran diri yang tak pernah selesai.

Bisa mendeteksi fujur, inilah awal perbaikan. Kepekaan merasakan perbuatan fujur, sebuah kualitas diri yang luar biasa. Ada keraguan. Ada kegelisahan. Kualitas ketakwaan terlihat dari sensitivitas terhadap kefujuran.

Fujur dan takwa, dua sisi yang senantiasa mengiringi kehidupan. Fujur dan takwa sebuah pergulatan yang tak pernah selesai. Mana yang dipilih? Bagaimana memperbaiki kefujuran menjadi ketakwaan? Semuanya ditentukan oleh kualitas diri.

Struktur Bangunan Pondasi, Belajar pada Hewan dan Tumbuhan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Dalam Al-Qu...

Struktur Bangunan Pondasi, Belajar pada Hewan dan Tumbuhan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Dalam Al-Qur'an, ada klasifikasi hewan berdasarkan berjalannya. Ada yang berdiri di dua kaki, empat kaki dan berjalan di atas tubuhnya. Hewan tetap kokoh walaupun dalam kondisi berjalan kemanapun. Dalam kekokohan, namun bisa beristirahat dengan menekukan kakinya. Bukankah ini luar biasa, memadukan kekuatan berdiri walaupun dengan mobilitas yang tinggi. Namun bisa ditekuk saat beristirahat.

Kaki sebagai penopang hewan. Bagaimana dengan tumbuhan? Al-Qur'an hanya menggambarkan kekokohan tumbuhan dengan  akar yang menghujam ke bumi. Untuk apa Al-Qur'an menjelaskan klasifikasi berjalannya hewan dan akar tumbuhan?

Bila ingin belajar struktur bangunan, kendaraan, atau struktur apa pun sebagai penopang yang berat dan juga dapat digerakkan, ambillah pelajaran dari Al-Qur'an dan fenomena alam. Struktur bangunan bisnis, politik kenegaraan pun dapat diambil juga.

Bukankah insinyur jalan tol ternama dari Indonesia menggunakan istilah ceker ayam dalam membangun jalan tol layang? Bukankah para tukang bangunan menggunakan tiangnya dengan istilah ceker ayam? Kapan menggunakan struktur seperti berjalannys hewan atau tumbuhan?

Bentuk dan berat beban bangunannya seperti apa? Hewan atau pohon. Hewan cendrung memanjang. Pohon cendrung meninggi. Manusia tinggal memilih struktur kekuatan seperti apa yang cocok.

Bagaimana membangun kekuatan struktur? Allah telah menyediakan besi atau logam juga kayu. Dalam surat Al-Hadid Allah memerintahkan yang beriman untuk menggunakan besi sebagai sarana mengokohkan agama Allah. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Dawud, sehingga besi menjadi cair dan mudah dibentuk.

Besi bisa dibentuk menjadi ragam kekuatan struktur bagi manusia. Ini anugerah dan pertolongan Allah untuk memudahkan kehidupan manusia. Banyak gambar Al-Qur'an yang sederhana namun luar biasa, yang dapat dimanfaatkan untuk membangun peradaban manusia.

Membongkar Kebekuan Berfikir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Lakukanlah walaupun tanpa ilmu sedikitpun...

Membongkar Kebekuan Berfikir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Lakukanlah walaupun tanpa ilmu sedikitpun, sebab semua perjalanan penuh dengan ilmu. Setiap suara dan penglihatan adalah ilmu. Tangkapan panca indra terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang bisa diterjemahkan menjadi kesadaran, hikmah kebijaksanaan, ilmu dan teknologi.

Resapi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, itulah kerangka kesadaran, hikmah kebijaksanaan, ilmu dan teknologi yang paling sederhana namun mendasar dan dalam yang menonjok kebekuan berfikir. Lompatan ilmu teknologi bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Al-Qur'an memerintahkan memperhatikan bagaimana langit tanpa tiang dan tidak retak? Bagaimana langit dihiasi bintang-bintang? Bagaimana di langit terdapat jalan-jalan?  Ini menghentak kesadaran manusia bahwa ilmu teknologi seperti ini bisa saja dicapai.

Tanah yang mati menjadi hidup. Tanah yang kering kerontang bisa menjadi tanah yang diairi mata air. Tanah yang tidak subur menjadi subur. Semua ini ketidakmungkinan menurut akal manusia, namun Al-Qur'an menjelaskan bahwa seluruhnya bisa dilakukan. Bila Al-Qur'an mengatakan bisa, maka perhatikan fenomena yang ada di alam untuk mewujudkannya.

Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw membongkar kebekuan akal, cara berfikir dan mindset. Fenomena alam membongkar bagaimana cara mewujudkan apa yang telah dijelaskan oleh Al-Qur'an. Tataran konsep dan realita. Tataran kesadaran dan bagaimana mewujudkannya, berpadu sempurna.

Al-Qur'an memerintahkan untuk berfikir memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta yang tak terhingga jumlahnya. Setiap tanda-tanda kebesaran Allah adalah kumpulan kemudahan dan pertolongan Allah untuk manusia bagi yang mau memanfaatkannya.

Kehidupan adalah pembelajaran menangkap dan merealisasikan tanda-tanda kebesaran Allah bagi kemanfaatan manusia dan jagat raya. Tanda-tanda kebesaran Allah bisa dicontek manusia untuk mempercepat prosesnya atau dioptimalkan kemanfaatannya. Bila kolaborasi alam dan manusia, itulah cara memanfaatkan tanda-tanda kebesaran Allah

Seharusnya Tanah Semakin Subur Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Penduduk bumi mencapai 8 milyar, dapatk...


Seharusnya Tanah Semakin Subur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Penduduk bumi mencapai 8 milyar, dapatkan bumi memenuhi kebutuhan seluruh perut manusia? Allah Maha Pemberi Rezeki. Ternyata hanya di wilayah yang penuh kezaliman saja yang dilanda kelaparan.

Seharusnya tanah semakin subur. Seharusnya rantai pengalaman pertanian dan perkebunan yang dihimpun dari generasi terdahulu membuat sistemnya semakin efektif dan efisien. Allah mengilhamkan beragam terobosan ke dada manusia.

Bila seluruh sampah organik dikembalikan ke tanah. Maka unsur hara tanah tidak akan hilang. Yang diambil hanya buahnya. Unsur hara yang terbawa oleh buah yang dikonsumsi oleh manusia, akan tergantikan oleh unsur hara yang dibawa oleh air hujan.

Mengapa tanah tidak semakin subur? Erosi. Tak peduli pada penghijauan membuat air hujan yang seharusnya menyuburkan tanah justru menggerus unsur hara yang ada di permukaan tanah.

Mengapa tanah tidak semakin subur? Sampah organik tidak dikembalikan ke tanah. Sampah kering, ranting dan hasil pembakaran tak dikembalikan tanah, padahal bisa berfungsi untuk menjaring unsur hara dari air hujan dan tanah.

Mengapa tanah tidak semakin subur? Air hujan dibiarkan mengalir terbuang. Air hujan seharusnya diresapkan ke dalam tanah terlebih dahulu untuk diambil unsur haranya lalu menjadi mata air. Pokok kesuburan itu bukan pupuk tetapi air hujan. Sebab air hujan adalah rahmat dari Allah. Pupuk hanya bagian terkecil ikhtiar manusia agar tanah subur.

Rumput adalah pupuk. Gulma adalah pupuk. Daun kering adalah pupuk. Ranting adalah pupuk. Kotoran hewan adalah pupuk. Mikro dan makroorganisme di tanah  menciptakan pupuk alamiah yang lebih baik dari kreasi pupuk buatan manusia. Seharusnya semakin hari tanah itu semakin subur untuk mensuplai kebutuhan manusia yang saat ini berjumlah 8 milyar.

Tasbihnya Jagat Raya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Belajarlah pada alam semesta. Semuanya bertasbih....

Tasbihnya Jagat Raya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Belajarlah pada alam semesta. Semuanya bertasbih. Butiran pasir pun bertasbih. Gunung dan burung pun bertasbih. Para malaikat pun bertasbih. Bagaimana dengan manusia?

Tasbih menandakan bahwa orientasi jagat raya adalah Allah.  Tak berorientasi membesarkan dan menghebatkan dirinya. Tak berorientasi mengagungkan dan mengkultuskan dirinya. Walaupun seperti itu, mengapa ada manusia yang menyembah mereka?

Jagat raya tak pernah tumbuh berkembang. Tak pernah berfikir untuk mengkreasikan dirinya menjadi lebih baik dan luar biasa. Namun sejak alam semesta diciptakan hingga hari ini, apakah ada makhluk lain yang bisa menyamainya? Manusia yang diberi akal pun tak bisa membuat sesuatu yang sudah ada di jagat raya. Hanya bisa memanfaatkannya saja.

Setiap jenis pohon tak bisa tergantikan dengan jenis pohon yang lain. Setiap jenis rumput memiliki peran yang tak bisa tergantikan dengan rumput yang lain. Setiap jenis tanah, tak bisa tergantikan dengan jenis tanah yang lain. Lautan dan daratan tak bisa saling menggantikan. Mengapa masih ada iri dan dengki?

Kesibukan jagat raya hanya satu yaitu bertasbih. Mengikuti peran takdir yang sudah digariskan. Itulah penyebab tidak adanya kekacauan dan kehancuran di jagat raya. Apakah mengikuti takdir itu kehinaan?

Takdir manusia menjadi khalifah dan hamba Allah. Inilah takdir yang paling mulia diantara takdir-takdir yang ada di alam semesta. Dengan takdir ini, alam semesta menjadi pelayan, terkelola sehingga mengeluarkan keberkahan dari langit dan bumi, berkolaborasi dalam satu gerak menuju ketaatan kepada Allah.

Manusia makhluk terbaik, maka takdirnya pun yang terbaik. Perjalanan hidupnya pun yang terbaik selama menjalankan takdirnya sebagai khalifah dan hamba Allah. Dengan takdir ini alam semesta menjadi pelayannya.

Obsesi Makhluk, Bukan Makhluk Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bermimpi dan berobsesi, untuk apa? Ada k...

Obsesi Makhluk, Bukan Makhluk

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bermimpi dan berobsesi, untuk apa? Ada kesenjangan antara obsesi dan kenyataan hari ini, untuk apa? Mewujudkan obsesi penuh liku perjalanan dan waktunya, untuk apa?

Obsesi dan mimpi, agar manusia berserah diri, berdoa dan bertawakal. Agar,  menapaki perjalanan para Nabi dan Rasul. Agar, mengikuti jalan yang termudah yang ditunjukkan oleh Allah. Agar, akal dan potensinya didayagunakan.

Apa obsesi dan cita-citanya? Jangan mengikuti kemauan ego diri. Mendefinisikan obsesi dan cita-cita sesuai peran khalifah dan hamba Allah  di muka bumi. Selaraskan obsesi dan cita-cita diri dengan tujuan penciptaan manusia.

Obsesi dan mimpi yang tertuju pada isi dan perhiasan dunia hanya berakhir menjadi sampah keusangan. Yang ditinggalkan tak pantas dijadikan cita-cita. Bukankah cita-cita itu berkaitan dengan masa depan? Yang dicapai lalu membosankan dan muncul kembali mimpi baru, tak pantas dijadikan cita-cita. Cita-cita haruslah perjalanan final yang tak butuh lagi yang baru.

Pantaskah pelayan dijadikan cita-cita? Pantaskah budak dijadikan cita-cita? Bukankah seluruh isi jagat raya adalah pelayan manusia? Mengapa cita-cita manusia masih tertuju pada yang seharusnya menjadi pelayan manusia? Harta itu pelayan. Kekuasaan itu pelayan. Sumberdaya itu pelayan. Mengapa diburu?

Seluruh kenikmatan di muka bumi untuk melayani manusia dalam menjalankan perannya dan mensukseskan jalan untuk merealisasikan tujuan penciptaannya. Mengapa kenikmatan menjadi tujuan dan cita-citanya?

Bila manusia itu makhluk terbaik. Derajatnya tertinggi dari seluruh makhluk Allah. Bila seluruh makhluk dan ciptaan Allah adalah pelayan manusia. Lalu apa obsesi manusia?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)