basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perjalanan Rezim Pendusta Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Yotube Dengerin Hati) Penguasa bermental budak. Apa cirinya? Peng...

Perjalanan Rezim Pendusta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Penguasa bermental budak. Apa cirinya? Penguasa yang selalu berdusta. Buya Hamka dalam bukunya Bohong di Dunia mengupas bahwa kedustaan itu lahir dari jiwa yang bermental budak.

Menurunkan Buya Hamka, jiwa budak itu terlihat dari kebiasaannya berbohong, kebiasaannya memungkiri janji, tidak bertanggungjawab atas kesalahan yang dilakukan atau tidak mengakui perbuatannya sendiri. Bagaimana fenomena penguasa rezim saat ini?

Apa yang paling menyakitkan rakyat dari seorang penguasa? Kedustaannya. Menurut Buya Hamka, alangkah sakitnya, sakit sekali, jika bertemu dengan seorang pembohong, pendusta yang dihadapannya dan di hadapan kita telah bertumpuk bukti dan alasan atas suatu kesalahannya, namun orang itu mengelak dari tanggungjawabnya. Bagaimana dengan rezim penguasa saat ini?

Penguasa memiliki lembaga, struktur, dana dan sumber daya tak terbatas. Namun mengapa masih berbohong? Padahal seluruh kekuatan ada pada genggamannya. Dialah pengendali negri. Namun mengapa terus berdusta? Berarti memang tak bisa memimpin negri dan sengaja membuat kelalaian.

Rezim yang berdusta apakah tentram? Apakah alat kekuasaan dapat menutupi kedustaan? Menurut Buya Hamka, kedustaan disangka bisa melepaskan diri padahal justru menyusahkan diri. Jiwanya merana, terlihat dari raut wajah dan matanya. Perhatikan raut wajah dan sorotan wajah pemimpin rezim tertinggi saat ini?

Apakah rezim penguasa pendusta mampu menyelesaikan persoalan bangsa? Bila kekecewaan telah memenuhi hati rakyat, apakah mau berpartisipasi dalam membangun bangsa? Apakah mereka yang bersih hatinya, rela berjuang, cerdas, profesional dan amanah mau bergabung dengan rezim penguasa pendusta?

Dusta adalah pangkal segala dosa. Seperti itulah Rasulullah saw bersabda. Bila rezim penguasa selalu berdusta, bagaimana pengelolaan kekuasaannya? Akan banyak kebijakan yang  salah, merugikan, dan menghancurkan. Itulah perjalanan penguasa pendusta.

Saat Hukum Di Lidah Penguasa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mengabdi untuk mengumpulkan harta. Duduk ...

Saat Hukum Di Lidah Penguasa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Mengabdi untuk mengumpulkan harta. Duduk di ranah kekuasaan dan lembaga negara hanya untuk menjadi makelar perijinan, proyek dan anggaran. Itulah sebab tak ada malu dalam berkuasa. Itulah sebab kekuasaan tak bisa memperbaiki kondisi kesejahteraan dan ketimpangan.

Berkuasa bukan untuk melindungi nyawa rakyatnya. Satu nyawa tak berharga, apalagi ratusan nyawa. Nyawa itu sudah milik penguasa. Seperti Namrudz yang berkata bahwa dia bisa mematikan dan menghidupkan. Bila nyawa tak berharga, maka hukum pun sudah berada di balik lidahnya.

Bila harga satu nyawa begitu ringan, maka mengkorupsi uang rakyat merasa tak berdosa pula. Tak takut dengan penegakan hukum. Bukankah yang duduk di kekuasaan berkarakter sama? Bukankah sudah menjadi satu tubuh? Yang tampil ke publik hanya sandiwara diantara mereka saja? Agar seolah-olah masih ada hukum dan penguasa, padahal isinya hanya para perompak.

Sang Habib, bagaimana agar bisa masuk penjara? Sang gubernur, bagaimana bisa menggunakan rompi orange? Padahal yang sudah dipenjarakan mendapat potongan masa hukuman atau bersyarat. Yang kabur pun dibiarkan saja. Hukum sudah dibalik lidah penguasa.

Firaun membunuh ratusan ribu bayi lelaki dengan sengaja, terencana dan terstruktur. Apakah dihukum? Apakah prajurit dan pembesarnya dihukum? Pemuda Musa yang tak sengaja membunuh karena memukul seseorang yang berbuat aniaya terus diburu hingga harus keluar Mesir. Bila penguasa yang membunuh, maka bukanlah kejahatan. Begitulah hukum ditangan penguasa.

Firaun membunuh para ahli sihir. Tangan dan kakinya dipotong secara bersilang. Firaun membunuh Masyitoh dengan cara dimasukkan ke tungku api. Apakah ini kejahatan? Selama yang melakukannya para penguasa, tidak ada kejahatan. Kejahatan itu semua yang berbeda dengan penguasa.

Penguasa kehilangan sumberdaya bila yang  dipenjara bukanlah penjahat kemanusiaan. Salah satu ciri tidak diberkahinya penguasa oleh Allah adalah bila para pembisiknya, yang di dalam lingkaran kekuasaannya adalah para penjahat rakyatnya sendiri. Dalam sejarah perjalanan manusia, adakah kemakmuran di era para penguasa seperti ini?

Saat Nyawa Tak Berharga Bagi Penguasa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Satu nyawa sama dengan satu umat...

Saat Nyawa Tak Berharga Bagi Penguasa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Satu nyawa sama dengan satu umat manusia. Itulah prinsip Islam. Sebab itu dalam Islam ada Qisas dan Diyat untuk menyelamatkan satu nyawa manusia. Bagaimana di Indonesia? Tak ada harganya sama sekali. Tragedi KM 50, Pembunuhan Brigadir J, aksi sparatis OPM, bahkan pemberontakan 30 S PKI akan dihilangkan? Juga tragedi sepakbola di Malang. Semuanya membenarkan tindakan lenyapnya sebuah nyawa.

Bila pemimpin penuh dusta, apa yang terjadi? Dalam Al-Qur'an, kedustaan itu lahir karena kebodohan dan kelalaian? Bila pemimpin dipenuhi kedustaan itulah cermin dari kebodohan dan kelalaian dalam mengelola pemerintah.

Demi menjaga karater kedustaan penguasa, dibuat beragam tim investigasi. Tugasnya, menutupi kedustaan. Harus ada kambing hitam. Bagaimana penguasa tidak menjadi tertuduh dan bukan pelakunya. Seperti yang dilakukan Firaun kepada Nabi Musa, semua penderitaan rakyat Mesir yang berhasil dipecahkan oleh Nabi Musa berujung pada menuduh Nabi Musa sebagai pelaku utama, sedang Firaun sebagai sumber penyebabnya terbebas dari tuduhan.

Saat tragedi KM50, para korban yang dibunuh didakwa karena melawan. Padahal, siapakah yang mengejar para korban? Saat tragedi "Sambo", korbannya dituduh melakukan pelecehan seksual, sedang pelakunya sedang test PCR di luar rumah. Saat tragedi kematian suporter bola, yang jadi korban dituduh menjadi supporter militan yang ingin membuat keributan. Bukan kesalahan pengelolanya.

Firaun ketakutan dengan mimpinya. Bayi yang baru lahir harus dibunuh. Dikerahkan seluruh prajurit untuk menyusuri Mesir untuk membunuh bayi lelaki yang baru lahir. Saat Capres memiliki potensi besar, lembaga anti korupsi sudah siap memasukannya ke penjara.  Bisakah sang bayi lolos seperti bayi Musa dengan dihanyutkan ke jalan lain? Yaitu aliran sungai?

Kedustaan, itulah cara Firaun mengokohkan kekuasaannya. Mendeklarasikan menjadi tuhan, karena berkuasa di tanah Mesir yang subur. Mampu membangun ragam infrastruktur bangunan yang besar dan megah, untuk menunjukkan kehebatannya. Namun apa akhir dari semua kedustaannya? Seluruh infrastruktur yang dibangun runtuh. Piramida yang luar biasa hanya menjadi kuburan tempat mengabadikan kedustaan saja. Hancur saat posisinya paling kuat dan pasti menang.

Saat satu nyawa tak berharga. Saat membunuh ratusan ribu bayi dianggap keharusan untuk menjaga stabilitas kekuasaan. Saat seluruh alat kekuasaan menjadi budak penguasa, maka setiap penguasa akan berakhir seperti Firaun? Itukah gambar negri ini? Bila rakyat terus dibuat resah. Saat nyawa tak lagi berharga. Bila resesi global terus merangsek masuk. Apa yang terjadi berikutnya?

Barat Kian Suram Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Eropa kian suram. Jerman menuju sinyal resesi. Harga ...

Barat Kian Suram

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Eropa kian suram. Jerman menuju sinyal resesi. Harga bahan pokok melambung dibarengi melambungnya harga energi karena pasokan energi dari Rusia dibatasi. Eropa dan Amerika terus membantu Ukrania melawan Rusia. Padahal perang berkepanjangan akan terus menghancurkan.

Di Jerman, industri kuliner mulai bangkrut. Toko roti terbesar yang berusia 90 tahun harus tutup karena tak kuat menanggung kenaikan biaya energi. Awalnya, kenaikan harga baku dibebankan ke konsumen, ternyata makin sepi.  Untuk menutupi kelangkaan energi, Jerman bekerjasama dengan Uni Emirat Arab.

Yang terjadi di Jerman mulai berimbas ke Inggris. Inflasi terus merangkak naik. Kenaikannya bukan kereta kenaikan permintaan tetapi karena kelangkaan pasokan karena kenaikan harga baku. Resesi yang mulai menerpa Inggris mulai dirasakan masyarakat luas.

Di sekolah, sebelumnya anak dibawah dua tahun mendapatkan makanan gratis dari pemerintah. Sekarang dibatasi, sehingga kedapatan seorang anak memakan karet penghapus karena kelaparan.

Ada anak berpura-pura makan bekalan dari rumah, padahal kotak bekalnya kosong. Ada yang bersembunyi di ruang bermain saat istirahat karena malu tak bisa membeli makanan. Kelaparan mulai melanda anak-anak Inggris.

Covid-19 melanda Eropa dengan korban sangat banyak. Lalu, iklim ekstrim melanda Eropa membuat kekeringan, kebakaran dan kebanjiran. Sekarang krisis energi disebabkan efek perang. Apakah makna semua ini dari kacamata iman?

Mengapa kekuatan ekonomi tiba-tiba lunglai? Begitu pun yang mulai dialami oleh Jepang dan Amerika walaupun dengan kasus yang berbeda.  Pada sisi lain, negar Timur Tengah kebanjiran order energi, yang membuat perusahaan paling tinggi pendapatannya di dunia ada di Timur Tengah termasuk negara-negara terkaya di dunia. Bagaimana kacamata dari sisi Iman?

Aktifitas di Hari Tua Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Merancang hari tua, berkarya apa? Saat ini tenga...

Aktifitas di Hari Tua

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Merancang hari tua, berkarya apa? Saat ini tengah menikmati menulis, berkebun, mengelola sampah, merintis kedai kuliner, dan mengisi kegiatan pemuda. Semoga ini tetap langgeng hingga menghadap Allah. Tak terlihat namun ada karyanya. Tersembunyi dari penduduk bumi namun ditonton oleh penduduk langit.

Di rumah, telah mengoleksi 1.000 buku. Sebagian besar tentang sejarah. Kelak, berwisata ke beragam perpustakaan nasional maupun daerah. Berteman dengan yang diam, tak bisa berbicara, namun penuh dengan lautan keilmuan. Menyambung masa lalu dengan masa kini dan masa depan.

Semoga kelak bisa mengelola hingga 2,5 hektar tanah. Kepemilikan tanahnya dirubah menjadi status wakaf. Hasil olahannya, sepertiga untuk konsumsi, sepertiga untuk diinvestasikan kembali, sepertiga untuk sedekah. Bisa dikembangkan menjadi pesantren salafiah agrobisnis dan agrowisata.

Mengelola sampah. Menyusuri tempat sampah. Menyusuri tempat pembakaran sampah. Memungut  dedaunan di kebun  yang tak dihiraukan. Membuat pupuk dari air hujan dan sampah. Menyebar sampah di tanah yang dikelola. Bahagianya menyusuri tempat yang dihinakan  manusia. Dari sampah Allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati.

Berbisnis hanya untuk mendapatkan syafaat Rasulullah saw di padang Masyhar. Mendistribusikan kemanfaatan dan kemudahan. Menggerakkan dan mengelola manusia. Bergerak secara berjamaah agar kemaslahatan lebih terorganisir.

Berkebun hanya untuk mengikuti bimbingan Rasulullah saw. Persiapan menghadapi huru hara Hari Kiamat dengan mengolah tanah, berternak dan menanam pohon. Bersedekah kepada alam. Bersedekah kepada seluruh makhluk Allah yang tidak kita ketahui dan hanya Allah yang tahu. Bersedekah tanpa seorang pun tahu sedang bersedekah.

Mencoba terus membimbing para pemuda. Seperti pohon pisang yang menyiapkan tunas baru sebelumnya buahnya masak. Membimbing dalam keheningan bukan riuh rendah kepopuleran. Satu pemuda yang terbimbing lebih baik dunia seisinya.

Imam Al-Ghazali dan Syekh Abdul Qadir, Dibalik Kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi.  REPUBLIKA.CO.ID,  Buku Hakadza Zhahara Jiilu S...

Imam Al-Ghazali dan Syekh Abdul Qadir, Dibalik Kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi. 


REPUBLIKA.CO.ID,  Buku Hakadza Zhahara Jiilu Shalahuddin wa Hakadza Aadat Al Quds (Demikianlah Bangkitnya Generasi Shalahudin Al Ayyubi dan Demikianlah Kembalinya Yerusalem) karya Dr Majid Irsan Al Kilani diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Buku ini menarik, terutama dari sudut pandang kebangkitan sebuah peradaban. Penerjemah buku ini, dua orang alumni Universitas Islam Madinah, menceritakan, bahwa dosen pembimbing mereka, Dr Ghazi bin Ghazi Al Muthairi, adalah orang yang mengenalkan dan meminta mereka membaca buku ini.

Buku ini menceritakan bagaimana kaum Muslimin mampu bangkit dari keterpurukan selama sekitar 50 tahun, dan akhirnya berhasil merebut kembali Yerusalem setelah dikuasai pasukan Salib selama 88 tahun. Dr Irsan Al Kilani memaparkan data-data bahwa Shalahuddin bukanlah pemain tunggal yang 'turun dari langit' dalam mengangkat keterpurukan umat Islam. 

Tetapi, dia adalah produk dan bagian sebuah generasi baru yang telah dipersiapkan oleh para ulama yang hebat. Dua ulama besar yang disebut berjasa besar dalam menyiapkan generasi baru itu adalah Imam Al-Ghazali dan Abdul Qadir Al-Jilani.

Dalam melakukan upaya perubahan umat yang mendasar, Al-Ghazali dan Al-Jilani lebih menfokuskan pada upaya mengatasi masalah kondisi umat yang ketika itu memang layak menerima kekalahan (al qabiliyah lil hazimah). Faktor dasar kelemahan umat didiagnosis dan dicarikan solusinya. 

Menurut Al Ghazali, masalah yang paling mendasar dari terpuruknya umat Islam adalah faktor hubbud dunya (cinta dunia), rusaknya pemikiran keagamaan, dan fanatisme kelompok. Untuk itu, Al Ghazali melakukan perubahan dimulai dari dirinya sendiri, kemudian baru mengubah orang lain.


Kata penulis buku ini Al-Ghazali lebih menfokuskan usahanya untuk membersihkan masyarakat Muslim dari berbagai penyakit yang menggerogotinya dari dalam dan pentingnya mempersiapkan kaum Muslim agar mampu mengemban risalah Islam kembali sehingga dakwah Islam merambah seluruh pelosok bumi dan pilar-pilar iman serta kedamaian dapat tegak dengan kokoh. 

Melalui kitab-kitab yang ditulisnya setelah merenungkan kondisi umat secara mendalam, Al-Ghazali sampai pada kesimpulan bahwa yang harus dibenahi pertama dari umat adalah masalah keilmuan dan keulamaan. Oleh sebab itu, kitabnya yang terkenal dia beri nama Ihya’ Ulumuddin. Secara ringkas dapat dipahami bahwa di masa Perang Salib, kaum Muslim berhasil menggabungkan konsep jihad al nafs dan jihad melawan musuh dalam bentuk qital dengan baik.. 

Karya-karya al-Ghazali dalam soal jihad menekankan pentingnya mensimultankan berbagai jenis potensi dalam perjuangan umat. Dalam Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali menekankan pentingnya masalah ilmu, akhlak, dan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar. Aktivitas tersebut, kata Al-Ghazali, adalah kutub terbesar dalam urusan agama. 

Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena misi itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas amar ma’ruf nahi munkar hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak, kesesatan tersebar, kebodohan akan merajelela, satu negeri akan binasa, begitu juga umat secara keseluruhan.

Aktivitas Al-Ghazali yang gigih dalam memberikan kritik-kritik keras terhadap berbagai pemikiran yang dinilainya menyesatkan umat, juga menunjukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah ilmu dan ulama. Al-Ghazali seperti berpesan kepada umat, ketika itu, bahwa problema umat Islam saat itu tidak begitu saja bisa diselesaikan hanya dari faktor-faktor permukaan, seperti masalah politik atau ekonomi, tetapi harus diselesaikan dari akar persoalannya, yaitu kerusakan ilmu dan ulama. 

Dr Irsan Al Kilani menyebutkan bahwa memang banyak yang salah paham terhadap Al-Ghazali dan Abdul Qadir Al-Jilani. Nama yang terakhir ini adalah ulama ahli fikih Mazhab Hanbali yang aktif berdakwah kepada para penguasa dan berhasil mengislamkan ribuan orang non-Muslim.

 

Dari madrasah-madrasah ulama itulah di kemudian hari lahir para ulama yang alim dan zuhud, para ustad, dan para pemimpin politik yang saleh, zuhud, dan mencintai jihad fi sabilillah.  

*Naskah cuplikan dari karya Dr Adian Husaini terbit di Harian Republika 2007

 

Raih Pertolongan Allah dengan Menyelaraskan Diri pada Kehendak-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pel...

Raih Pertolongan Allah dengan Menyelaraskan Diri pada Kehendak-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Pelindung selain Allah seperti laba-laba yang membuat rumah. Rumah yang paling lemah adalah sarang laba-laba. Di alam semesta ini, adakah pelindung dan penolong selain Allah? Langkah awal mendapatkan perlindungan dan pertolongan Allah adalah dengan berserah diri dan beribadah kepada Allah.

Apakah Allah menolong sesuai dengan keinginan kita sendiri? Bukankah bila semua keinginan manusia terpenuhi, alam semesta ini akan hancur? Selaraskan keinginan kita dengan bimbingan Allah terlebih dahulu, maka Allah akan menolong dan melindungi.

Yang diucapkan, jangan mengikuti keinginan sendiri. Yang didengar dan dilihat, jangan mengikuti hasrat diri. Yang dilakukan jangan mengikuti kemauan dan cita-cita sendiri. Sebab    seluruh prilaku Rasulullah saw tak ada satu pun berdasarkan keinginannya.

Apakah keinginan diri itu bertentangan dengan keinginan Allah? Bila hawa nafsu dan bisikan syetan yang mendominasi diri maka akan terus terjadi pertentangan. Bila mengikuti fitrahnya, keinginan manusia dengan kehendak Allah akan selalu selaras.

Makan dan minum, selaras dengan kehendak Allah. Bukankah Allah menyuruh makan dan minum kepada manusia? Syaratnya hanya jangan berlebihan. Menikah selaras dengan kehendak Allah, bukankah pernikahan itu perintah Allah? Pada dasarnya seluruh perintah Allah sesuai dengan keinginan manusia. Manusia hanya tinggal menanggalkan bisikan hawa nafsu dan syetan saja.

Menyelaraskan keinginan dengan keinginan Allah. Menyelaraskan kehendak dengan kehendak Allah. Itulah cara meraih pertolongan Allah. Tak sulit mengikuti Allah, karena keinginan, kebutuhan dan kehendak manusia pada dasarnya sudah didesain Allah selaras dengan tujuan penciptaannya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.

Menghancurkan ego. Menghancurkan ketuhanan diri. Menghancurkan mindset bahwa keinginan ego lebih baik dari takdir Allah. Berserah diri, meyakini dan bertawakal, itulah jihad menyelaraskan diri dengan kehendak Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)