basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Model Masyarakat Di Era Kediktatoran Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bagaimana model masyarakat di set...

Model Masyarakat Di Era Kediktatoran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bagaimana model masyarakat di setiap zamannya? Bacalah sejarah Firaun dalam mengacaukan pemikiran masyarakat. Walaupun Nabi Musa sudah memperlihatkan mukjizatnya, namun logika Firaun yang menyesatkan lebih mudah diterima. Itulah penyebabnya, mengapa penguasa zalim, diktator dan bodoh terus menguasai kursi kekuasaan.

Saat wabah kodok, belalang, darah, dan kutu menyerang Mesir. Saat kemarau dan panen buah-buahan gagal. Firaun dan rakyatnya meminta kepada Nabi Musa untuk dilenyapkan. Nabi Musa pun berdoa. Semua wabah pun lenyap. Apa yang dikatakan Firaun kepada Nabi Musa?

Yang menyebabkan datangnya kesialaan adalah Nabi Musa. Karena sebelumnya tidak pernah terjadi wabah dan bencana semacam ini. Firaun menggaungkan tuduhan ini. Rakyatnya pun turut meyakini seruan Firaun. Di era kediktatoran, suara rakyat hasil rekayasa para penguasa bukan dari nurani rakyatnya sendiri.

Masyarakat mudah tertipu dengan tampilan fisik dan suara penguasanya. Saat kemukjizatan Nabi Musa jelas. Firaun pun berkata pada rakyatnya, "Kerajaan Mesir adalah milikku. Seluruh sungai-sungai di Mesir mengalir di bawahku. Apakah kamu tidak melihat? Mana yang lebih mulia aku atau dia (Musa) yang tak jelas perkataannya?"

Firaun mengecohkan pemikiran masyarakat bahwa seorang Nabi harus berasal dari para pembesar. Bila tidak, seorang Nabi harus memiliki gelang-gelang emas dan malaikat datang mengiringi kemanapun Nabi Musa melangkah. Mengapa masyarakat lebih percaya dengan Firaun?

Pragmatis soal perut. Itulah penyebab akal manusia dikendalikan oleh manusia lainnya. Ketakutan akan rezeki yang membuat manusia kehilangan kemerdekaan dirinya. Kesederhanaan menciptakan kemerdekaan diri. Kekayaan dan kesenangan justru membuat manusia menjadi budak.

Masyarakat yang tak beraqidah. Masyarakat yang pragmatisnya perut. Selamanya menjadi corong penguasa. Menikmati penipuan yang dilancarkan oleh para pembesar dan para diktator di sepanjang zaman. Dihancurkan negerinya oleh penguasa, namun terus diam dan menjadi corong penguasa asal mendapatkan seonggok makanan.

Dibalik Satu Daun yang Kering Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menjadi daun yang kering, itulah gambara...

Dibalik Satu Daun yang Kering

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menjadi daun yang kering, itulah gambaran akhir kehidupan dunia dalam Al-Qur'an. Setiap satu daun kering yang dikumpulkan berarti mengambil satu ayat Al-Qur'an yang dijadikan pelajaran. Satu daun kering berarti mentafakuri dan mentadaburi satu ayat Allah. Mengumpulkan sampah berarti mengumpulkan pemahaman tentang hakikat dunia.

Satu helai daun kering yang dikumpulkan berarti satu mutiara pelajaran berharga.  Mentadaburi Al-Qur'an bersama sampah yang berserakan. Mengumpulkan sampah padahal sebenarnya tengah mentadaburi Al-Qur'an. Belajar Al-Qur'an tak harus membuka tafsir yang tebal dengan bersila dihadapan ustadz. Cukup mengambil sapu. Pergilah ke kebun. Kumpulkanlah sampah.

Saat sampah digeser. Apa yang ada? Belatung dan cacing. Mereka teman di alam kubur. Tak ada yang mau menemani kecuali belatung dan cacing. Semua binatang tanah akan menjadi teman. Merekalah teman alam kubur. Sapalah dan ucapankan salam pada mereka.

Banyak yang menjauhi sampah. Seperti itulah gambaran manusia terhadap kematian. Padahal yang dimakan okeh manusia pun akan menjadi sampah di perutnya. Bau dan menjijikkan. Hanya saja Allah menciptakan teknologi super canggih yang tidak mungkin bisa dibuat oleh manusia sehingga sampah di dalam perut tak menganggu aktivitas manusia. Seperti itu seharusnya manusia menciptakan teknologi pengolahan sampah.

Sampah berjatuhan di sekitar tanaman bukan untuk menyengsarakan pohon yang masih hidup, tetapi memberikan energi dan nutrisi kehidupan pada yang masih hidup. Sampah diolah menjadi unsur hara makro esensial dan mikro. Saat daun berguguran, seluruh energinya diberikan ke dedaunan yang masih hijau.

Saat kematian menimpa manusia, energi apa yang bisa diberikan kepada generasi pelanjunya? Sekedar harta warisankah? Sebelum kematian tiba, belajarlah pada daun yang berguguran, serahkan dan berikan seluruh kebijaksanaan hidup yang diperoleh kepada generasi yang baru tumbuh.

Gugurnya daun yang kering. Melayangnya daun kering. Menghamparnya dedaunan kering di atas tanah, bukanlah peristiwa biasa. Semua tanda-tanda kebesaran Allah yang memberikan pelajaran berharga bagi yang mau berfikir, bertanya, mendengar dan mengambil pelajaran.  Sebab peristiwa tersebut diabadikan dalam Al-Qur'an.

Energi Jiwa dari Pergelutan dengan Sampah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setelah bergelut dengan deng...

Energi Jiwa dari Pergelutan dengan Sampah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Setelah bergelut dengan dengan tanah, saatnya bergelut dengan sampah. Pergelutan dengan tanah diawali dengan ayat-ayat Al-Qur'an dimana Allah menghidupkan bumi dengan air hujan. Orang kafir di akhirat nanti ingin menjadi tanah. Membawa kisah umat terdahulu yang di azab Allah menjadi dasar pengelolaan tanah.

Pengelolaan sampah berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an bahwa Allah Mengeluarkan yang hidup dari yang mati. Tak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini. Pengelolaan sampah untuk bersedekah kepada makhluk yang hidup di tanah.

Gugurnya dedaunan diketahui Allah. Mengapa Allah menyatakan hal ini dalam Al-Qur'an? Tentu ini bukan peristiwa biasa. Mengumpulkan sampah dedaunan bukankah sesuatu yang menyenangkan? Mengumpulkan sesuatu yang fragmen jatuhnya diabadikan dalam Al-Qur'an.

Dedaunan selalu bersujud dan bertasbih. Mengumpulkan yang  senantiasa bersujud dan bertasbih dalam satu tempat, bukankah sebuah keistimewaan? Setiap mengumpulkan satu daun yang berserakan seperti mengumpulkan energi ketaatan kembali kepada Allah.

Sampah bisa jadi mengeluarkan aroma tidak sedap. Bukankah ini yang diajarkan Rasulullah saw saat menggambarkan dunia kepada para Sahabatnya? Semua kekayaan dunia hanya menjadi sampah. Semuanya berakhir menjadi sampah. Mengelola sampah mengajarkan hakikat dunia yang diburu, diperebutkan dan diserakahi oleh manusia.

Saat sampah sudah dikumpulkan dalam satu pohon.  Lihatlah apa yang terjadi selanjutnya? Apa yang ada dibawahnya? Jangkrik berlompatan. Semut berkumpul dan bertelur. Rayap memakan dedaunan kering. Cacing tanah keluar dari persembunyiannya. Banyak makhluk kecil yang tak dikenali berkumpul dan berlalu lalang. Tidakkah bahagia melihatnya? Kehidupan baru dimulai.

Sampah memberikan energi panas dan kehangatan. Sampah menahan air dan menjaga kelembaban tanah. Faktor kesinambungan kesuburan tanah ditentukan oleh prosentase komposisi organiknya. Mengelola sampah berarti membangun kehidupan dengan memberikan nutrisi kepada tanah

Ragam Kehidupan Seksual dalam Ragam Kitab Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bukalah kitab Bidayah wa Nih...

Ragam Kehidupan Seksual dalam Ragam Kitab

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bukalah kitab Bidayah wa Nihayah bagian terakhir karya Ibnu Katsir. Bukalah kitab Al Ghazu karya Ibnu Suyuthi. Bukalah kitab Taman orang bercinta karya Ibnu Qayim Al-Jauzi. Ihya Ulumudin pun ada isinya tentang ragam kehidupan seksual. Ada berlatarbelakang Surga, ada juga ragam kejadian di dunia.

Banyak kemunafikan tentang kehidupan seksual. Terlihat bersih di publik. Namun sebenarnya sang petualang kehidupan seksual yang kotor dan menjijikkan. Saat ragam kehidupan seksual dibahas berdasarkan sumber yang benar dan terpercaya, namun dianggap "budak" seksual.

Kehidupan seks yang sehat, memuaskan, membahagiakan dan menjaga kehormatan manusia dibimbing dalam ajaran Islam. Seks yang sesuai fitrah. Seks yang dibimbing oleh Allah. Seks sebuah kerangka ibadah dan khalifah di muka bumi.

Dalam Ihya Ulumudin, imam Al-Ghazali menulis adab-adab lahir dan bathin dalam kehidupan seksual agar sesuai sunah Rasulullah saw. Kehidupan seks menjadi bagian mengikuti jejak ketauladanan terhadap Rasulullah saw. Ini sarana mendapatkan syafaat Rasulullah saw di akhirat kelak.

Dalam kitab Taman orang bercinta, Imam Ibnu Qayim menulis tentang ragam pertaubatan dari kehidupan seks yang salah. Ragam penjagaan diri dari dorongan seks yang kuat. Ragam penyakit sosial yang bisa dituntaskan dengan seks yang sehat.

Dalam kitab al-Ghazu, imam Suyuthi mendetail bagaimana mendapatkan kehidupan seks yang memuaskan bersama istrinya. Bagaimana suami memperlakukan istri agar sang istri meraih kepuasan pula. Ragam kehidupan seks di keluarga dijelaskan dengan sangat benderang dan detail. Hingga ragam sperma Laki-laki pun dijelaskan.

Dalam kitab al-Ghazu, imam Suyuthi mendetail bagaimana mendapatkan kehidupan seks yang memuaskan bersama istrinya. Ragam kehidupan seks di keluarga dijelaskan dengan sangat benderang dan detail. Hingga ragam sperma Laki-laki pun dijelaskan.

Bagian akhir kitab Bidayah wa Nihayah karya Imam Ibnu Katsir, menjelaskan ragam kehidupan seksual di Surga. Ragam kehidupan seksual di Dunia dan Surga dijelaskan oleh Islam. Adakah yang sesempurna ini menjelaskan kehidupan seksual?

Mengarungi Era Kediktatoran Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia hendak dijadikan Khalifah di muka ...

Mengarungi Era Kediktatoran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia hendak dijadikan Khalifah di muka bumi. Menurut malaikat, bukankah hanya akan menimbulkan kerusakan dan pertumpahan darah saja? Mengapa bukan malaikat yang senantiasa bertasbih? Allah mengetahui yang tersembunyi dan yang nyata.

Mengapa kekuasaan saat ini dikuasai oleh mereka yang senang menimbulkan keributan, pertumpahan darah dan kerusakan? Mengapa kekuasaan harta saat ini dikuasai oleh mereka yang serakah dan kikir? Perlukah menggugat seperti malaikat yang mempertanyakan mengapa manusia dijadikan khalifah?

Sejarah umat Islam sudah sangat jelas, pasca Khalifatur Rasyidin, umat Islam akan dipimpin  oleh penguasa yang menggigit dan diktator. Kediktatoran dimulai saat kekhalifahan Turki Utsmani runtuh. Sejak itu banjir darah kaum muslimin terus bergelimpangan. Sampai kapankah akan berakhir?

Mengapa umat Islam harus melalui periode penguasa yang menggigit dan kediktatoran? Karakter setiap umat selalu melupakan ajarannya. Melupakan kitab-kitabnya. Tak lagi meyakini agamanya. Itu pula yang menjangkiti Umat Islam. Telah berlalu masa yang panjang membuatnya terjerumus. Semua peristiwa yang menghantam Umat Islam agar kembali pada ajaran dan kitab sucinya.

Kaum Bani Israel selalu menunggu Nabi dan Rasul berikutnya untuk mengembalikan kejayaan. Masa kejayaan Bani Israel terhenti dengan diutusnya Nabi Isa. Bagaimana dengan Umat Islam? Sebab tidak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus.

Bani Israel dan Umat lainnya, tidak akan bisa bangkit kembali peradabannya. Sebab, tak ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus. Sebab, kitab sucinya tidak terjaga kemurniannya. Mereka hanya mengandalkan akalnya saja. Apakah akal bisa membimbingnya pada kejayaan peradaban yang sempurna?

Selain kitab suci, akan menggiring manusia dari cahaya menuju kegelapan. Bila berpegang pada kitab suci, membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya. Sekarang, bagaimana arah peradaban manusia yang tak berlandaskan pada kitab suci? Kemana arah kekuasaan dan kekayaan yang tak terbimbing oleh kitab suci?

Tak Ada Tema Baru di Kehidupan ini Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia terus berseteru. Manusia te...

Tak Ada Tema Baru di Kehidupan ini

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia terus berseteru. Manusia terus bertikai. Manusia terus berpolemik. Mengapa selalu seperti itu? Padahal segala hal yang dipolemikkan sudah perselisihan di masa lalu. Yang dikejar dan diburu, sudah dikejar dan diburu oleh nenek moyangnya. Apakah tidak ada tema baru di kehidupan ini?

Bagaimana penguasa yang memenjarakan para ulama? Bagaimana rezim yang membungkam para ulama dan pengkritiknya? Cukup membuka lembaran kembali masa lalu. Seperti itulah akhirnya. Takdir tak pernah berubah. Perjalanan yang sama akan berakhir di garis finish yang sama.

Bagaimana akhir mereka yang mencemooh Islam? Cukuplah membaca kisah dan sejarah para Nabi. Semuanya akan berakhir pada titik akhir yang sama. Para konglomerat, pejabat, politisi, penyebar berita hitam akan berakhir di garis finish yang sama. Melihat hiruk-pikuk kehidupan sangat lucu dan membosankan. Sebab kita semua sudah paham titik akhirnya.

Perbedaan pendapat tentang khilafiyah sudah ada di era Rasulullah saw. Mengapa fenomena membidahkan dan mengkafirkan tak pernah berhenti? Apakah urusan agama itu hanya persoalan ini? Ruang kehidupan sangat banyak yang harus diisi, namun mengapa terus meributkan yang sudah dituntaskan di era sebelumnya?

Meributkan urusan persengketaan. Menipu dan memanipulasi. Iri dan dengki. Dendam dan benci. Mengapa tak bisa dihilangkan? Padahal usia bumi sudah jutaan tahun. Padahal usia manusia di bumi sudah sangat lama sejak Nabi Adam. Persoalan manusia seperti gangsing yang terus berputar. Berbeda zaman dan generasi. Tetapi persoalan dan keributannya tetap sama.

Semua yang bersengketa akan mati. Semua yang berseteru akan mati. Yang menang dan kalah akan mati. Berbeda ataukah sama? Meraih sesuatu karena kemenangan sengketa. Apakah lebih beruntung daripada yang kalah? Yang menang akan meninggalkan apa yang dimenangkannya saat wafat nanti. Bukankah akhirnya tetap sama? Tak memiliki sesuatu lagi?

Kehidupan manusia penuh kelucuan. Seperti menonton anak kecil memperebutkan sesuatu. Sudah jelas akhirnya. Sudah terang ujungnya. Tapi terus berkonflik, berseteru, dan meributkan yang kelak ditinggalkannya. Yang dimiliki bukan miliknya. Yang hilang bukan miliknya pula. Itulah keanehannya.

Melimpahnya nikmat, Terhijab dari Kenikmatan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Nikmat yang tersembunyi i...

Melimpahnya nikmat, Terhijab dari Kenikmatan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Nikmat yang tersembunyi itu lebih tak terhingga dibandingkan dengan nikmat kasat mata. Kepada yang beriman, bersujud, lambungnya jauh dari tempat tidurnya, berdoa, bertasbih, dan menginfakkan hartanya, Allah melimpah banyak nikmat yang tersembunyi yang tak terdeteksi oleh manusia.

Para ulama salaf banyak yang berkata bahwa bila para penguasa mengetahui nikmat yang dirasakan oleh mereka yang beribadah, pasti mereka ingin merampasnya. Mengapa penguasa hingga detik ini tak merampasnya? Karena ketidaktahuannya. Allah yang menyembunyikannya.

Dalam kisah dua pemilik kebun. Dalam kisah Qarun. Mengapa yang beriman tidak iri dan dengki dengan kekayaan para pemburu dunia? Mengapa hidupnya merasa lebih baik dari pemburu dunia yang terkaya? Pada sisi lain, para pemburu dunia yang kekayaannya lebih sedikit justru menginginkan kekayaan yang terkaya?

Melimpahnya kenikmatan tidak akan bisa dibaca dan dirasakan oleh para penguasa yang terkaya sekali pun. Berkuasa tetapi tak merasakan kenikmatan kekuasaan. Berharta namun tak bisa merasakan kenikmatan kekayaan. Allah menutupi dan menghalangi nikmat untuk bisa menikmati yang sudah digenggamnya. Bisa menikmati nikmat ternyata ada  syaratnya.

Dengan kemiskinan yang sama, mengapa ada yang merasakan kenikmatan ada pula yang sengsara? Dengan kekayaan yang sama mengapa ada yang merasakan kenikmatan dan kesengsaraan? Mengapa yang tidak berharta justru lebih merasakan kenikmatan dibandingkan yang lebih banyak hartanya?

Tak semua nikmat bisa dirasakan sebagai kenikmatan. Ada yang dibuka rasa keindahannya. Ada pula yang tutupi oleh Allah. Ada kesengsaraan yang dirasakan nikmat pula oleh kalangan tertentu. Kenikmatan itu tak memiliki definisi dan kondisi tertentu. Tetapi soal, apakah Allah membuka hatinya sebagai kenikmatan?

Bukalah surat As Sajdah ayat 17. Allah menyediakan kenikmatan yang besar bagi yang beribadah yang tak diketahui dan dipahami oleh kebanyakan manusia. Allah melimpahkan banyak nikmat pada manusia, namun kebanyakan manusia terhijab, tertutupi, tak merasakannya sebagai nikmat. Padahal semua manusia diberikan nikmat yang sama.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)