basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Owner Bisnis dalam Konsep Rabbul Alamin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Banyak yang menyematkan diriny...

Owner Bisnis dalam Konsep Rabbul Alamin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Banyak yang menyematkan dirinya sebagai owner bisnis. Tapi tak tahu apa karakter yang harus dimiliki? Bukanlah surat Al-Fatihah. Renungkan kata Rabbul alamin. Dari kata inilah, seharusnya owner bisnis bercermin.

Ibnu Fâris rahimahullah berkata, “Kata Rabb menunjukkan beberapa arti pokok, yang pertama: memperbaiki dan mengurus sesuatu. Maka Rabb berarti yang menguasai, menciptakan dan memiliki, juga berarti dzat yang memperbaiki (mengurus) sesuatu.
Ibnul Atsîr rahimahullah menyatakan, “Kata Rabb secara bahasa diartikan pemilik, penguasa, pengatur, pembina, pengurus dan pemberi nikmat.

Sifat rubûbiyah Allâh Azza wa Jalla ini meliputi seluruh alam semesta beserta isinya, karena Dialah yang memelihara dan mengatur semua makhluk dengan berbagai macam nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada mereka, Dialah yang menciptakan mereka dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, Dialah yang menyediakan semua kebutuhan makhluk-Nya, dan Dialah yang memberikan kepada semua makhluk penciptaan yang sesuai dengan keadaan mereka kemuadian memberi petunjuk kepada mereka untuk kebaikan dalam hidup mereka

Apakah fokus utama owner bisnis? Merancang, mendidik, mengembangkan dan melayani  organisasi dan sistemnya. Seorang owner tak ada sedikit pun untuk memperkaya diri dari bisnisnya. Owner bisnis merupakan duplikasi dari sifat Rabbul alamin.

Awal surat Al-Fatihah berisi karakter Rabbul Alamin. Dalam beberapa doa yang diajarkan Rasulullah saw saat didera malapetaka yang besar dengan meneguhkan Allah sebagai Rabb langit, bumi dan arsy. Jadi saat kondisi yang kritis dalam bisnis, solusinya melaksanakan konsep Rabbul alamin.

Rabb adalah Murabbî (yang maha memelihara dan mengurus) seluruh makhluk-Nya dengan mengatur urusan dan (melimpahkan) berbagai macam nikmat (kepada mereka). Bagaimana pendidikan awal menjadi owner bisnis? Jadilah Murabi yang mendidik dan mengembangkan peserta didiknya. Itu yang dipahami oleh gerakan tarbiyah di Indonesia

Ilmu bisnis bukanlah ilmu sekuler. Membuat bisnis bukanlah ilmu mengejar dunia. Memimpin dan mengembangkan bisnis bukan profit oriented. Tetap sebuah jejak kehidupan yang menduplikasi asma ulhusna-Nya Allah dalam kehidupan ini. Sebab, ruh manusia merupakan tiupan dari Allah.

Berbisnis, Berkacalah pada Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bisnis itu untuk melayani manusia dan ...

Berbisnis, Berkacalah pada Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bisnis itu untuk melayani manusia dan jagat raya. Menggeluti bisnis berarti menyiapkan diri bermental pelayan. Harus ada ketawadhuan dan semangat memberi. Perhatikan alam, dia diam. Tak bisa bergerak dan berbicara. Namun mengapa manusia rela mengelola, memberikan pupuk dan segala yang diperlukan? Mengapa manusia rela merancang ragam teknologi dan infrastrukturnya?

Alam selalu melayani dan memberi. Namun mengapa tak pernah habis sumber dayanya? Bukankah alam tak punya akal dan ikhtiar untuk memperbaharui dirinya? Tak bisa menciptakan teknologi dan infrastruktur untuk membuat sesuatu yang baru agar terjaga kesinambungannya?

Saat alam tak berdaya, namun terus melayani seluruh penghuninya. Maka Allah, melimpahkan rahmat-Nya yang tak terbatas. Alam mengikuti takdirnya. Tak pernah membantah, mendurhakai apalagi menentang. Dalam diam, tak punya akal dan ikhtiar, alam selalu diperebutkan oleh manusia.

Mengapa manusia terus memburu tanah? Mengapa terus menanam pohon? Mereka tak pernah ingkar janji. Bila dikelola pasti ada hasilnya. Mereka terus memberikan sesuatu yang ditanam dan yang diolahnya. Tanah bisa diberdayakan untuk apa saja.

Setinggi apapun capaian bisnis yang mengejar kekayaan pasti akan melelahkan dan memenatkan. Nafsu tak bisa dipenuhi hasratnya walaupun telah memiliki kunci perbendaharaan  langit dan bumi. Nafsu tak bisa dibungkam kecuali dengan tanah perkuburan.

Bagaimana agar Allah melimpahkan rahmat-Nya? Bagaimana agar Allah menurunkan pertolongannya dalam berbisnis? Contohlah alam yang terus melayani sesuai perannya di muka bumi. Manusia akan mengejar dan memperebutkannya sesuai peran alam tersebut.

Manusia itu lemah tak berdaya. Manusia  makhluk yang bodoh sehingga butuh banyak pertolongan. Manusia itu khalifah di muka bumi. Dia butuh pelayanan. Dari kerangka inilah bisnis bergulir dan mengalir untuk menjalankan perannya di muka bumi.

Rekonstruksi Pembunuhan dari Kisah Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bagaimana menutupi kasus...

Rekonstruksi Pembunuhan dari Kisah Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bagaimana menutupi kasus pembunuhan yang dilakukan oleh para oligarki kezaliman? Lihatlah kisah Nabi Yaqub dan saudaranya Yusuf. Lihatlah cara saudaranya Nabi Yusuf dalam membuat rekayasa kebohongan dalam rekonstruksi terbunuhnya Nabi Yusuf di hadapan Nabi Yaqub.

Pilihlah tempat yang semua pihak sepakat bahwa tempat tersebut  sangat berbahaya. Yaitu,  padang pasir yang banyak serigalanya. Buatlah kesepakatan bersama dalam tubuh oligarki untuk saling menguatkan rekayasa dengan kalimat bahwa kami satu kelompok yang kuat untuk menjaga Nabi Yusuf.

Tidak boleh ada yang berkhianat diantara kelompok oligarki maka dibangun mindset bersama bahwa Nabi Yusuf lebih dicintai oleh Nabi Yaqub dari mereka, padahal mereka banyak jumlahnya dan  kelompok yang kuat. Nabi Yusuf harus dijadikan musuh bersama.

Korban oligarki kezaliman adalah seorang anak yang mau beranjak remaja. Belum memiliki kekuatan yang sempurna. Dianggap masih bisa dikelabuhi dengan bermain-mainan dan bersenang-senang. Seorang anak belia, dihadapi dengan kelompok besar dan kuat. Itulah logika oligarki kezaliman untuk memudahkan kerja-kerja kezalimannya.

Setelah setingan lokasi, korban, dan internal oligarki sudah sempurna, aksi pembunuhan pun dilakukan. Saat aksi dilakukan, ternyata masih ada keraguan. Nabi Yusuf yang sebelumnya akan dibunuh, ternyata Allah menolongnya dengan memasukkan keraguan pada pihak oligarki. Aksi pembunuhan pun diubah hanya dengan memasukkan Yusuf ke dalam sumur yang kering, di padang yang tandus.

Saudara-saudaranya Nabi Yusuf datang menghadap Nabi Yaqub dengan membawa alat bukti yang sangat meyakinkan. Sebuah pakaian  nabi Yusuf yang dilumuri darah Yusuf. Walau sebenarnya darah Srigala. Lalu, mengarang rekonstruksi peristiwa pembunuhan bahwa mereka keasyikan bermain sehingga meninggalkan Yusuf bersama perbekalannya. Lalu Srigala menerkamnya. Kasus pembunuhan ingin dialihkan isu menjadi hanya kelalaian saja.

Semua saudara Nabi Yusuf datang dengan menangis bahwa mereka tak bisa menjaga amanah ayahnya untuk menjaga Yusuf. Tak ada penghianatan diantara mereka saat itu. Rekayasa pembunuhan dilakukan secara sempurna dengan dalih kekhilafan untuk mencuci tangan kezaliman yang telah dilakukan mereka.

Mendeteksi Oligarki Kezaliman, Belajar dari Nabi Yaqub Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Para pelaku kez...

Mendeteksi Oligarki Kezaliman, Belajar dari Nabi Yaqub

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Para pelaku kezaliman dan kemungkaran, lakukanlah apa yang ingin dilakukan. Rencanakan apa yang ingin rencana semau--maunya. Mereka bekerja, kita pun bekerja. Mereka menunggu, kita pun menunggu hasil perbuatannya. Semua takdir-Nya ada waktunya.

Yang kuat tanpa takwa, hanya berbuah kezaliman dan kediktatoran, baik golongan atau penguasa. Lihatlah dalam kisah Nabi Yusuf, saudara-saudaranya merekayasa keburukan. Lihatlah kisah Firaun, para penguasa bersama kaki tangannya bahu membahu. Beroligarki itulah karakter kezaliman.

Kezaliman tak bisa dilakukan sendirian. Sebab, keburukan itu lemah. Keburukan itu mudah terdeteksi dan terbaca. Keburukan butuh sistem yang sempurna menyembunyikannya. Bukankah sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga? Bukankah aroma bau itu akan tercium juga walaupun ditutupi dengan sempurna?

Bagaimana mendeteksi kezaliman sejak dini? Belajarlah pada Nabi Yakub. Walaupun saudaranya Nabi Yusuf belum merencanakan dan melakukan aksi kezalimannya, namun Nabi Yakub sudah tahu kemungkinan tersebut. Dipanggillah Nabi Yusuf, agar jangan menceritakan perihal mimpinya. Sebab, karakter utama kezaliman adalah sangat dengki. Tidak boleh ada tunas kebaikan yang mulai merekah. Dihancurkan walaupun masih berbentuk biji sekalipun.

Bagaimana cara menghancurkan kebaikan? Saudara Nabi Yusuf menghadap bapaknya Nabi Yaqub, akan mengajak Yusuf bermain-mainan dan bersenang-senang. Cara awal menghancurkan kebaikan adalah membawa pendukungnya terfokus untuk bermain-mainan dan bersenang-senang. Mengalihkan kesibukan dan menyuarakan kebaikan dengan bersenang-senang dan bermain-mainan.

Nabi Yaqub sudah paham rencana kezaliman saudaranya Yusuf, bagaimana dalam keadaan lemah, tua dan sendirian menghadapi oligarki kezaliman yang kuat dan menggurita? Diungkapkan alasannya, khawatir mereka tak bisa menjaga Yusuf, khawatir mereka lengah sehingga Yusuf dimakan serigala. Nabi Yaqub membongkar rencana jahat saudara Yusuf sebelum mereka melakukannya, agar sadar bahwa rencana tersebut sudah terbaca dan saudaranya Yusuf tak melakukannya.

Nabi Yaqub menolak membiarkan Nabi Yusuf dibawa oleh saudaranya. Namun Nabi Yakub memberikan pesan bahwa Dia sudah tahu rencana kejahatan para oligarki kezalimannya.  Walaupun sudah terendus mereka tetap melakukannya karena mereka sudah merancang sistem, kekuatan dan rekayasa peristiwa untu menutupinya. Mereka tidak saling membongkar keburukan diantara mereka sendiri.

Gunung Pancar, Persawahan yang Tergerus Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hampir 4 tahun tidak rutin ke ...


Gunung Pancar, Persawahan yang Tergerus

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Hampir 4 tahun tidak rutin ke pemandian air panas kawah merah gunung pancar. Jalan yang kecil sunyi sekarang ramai dan macet parah. Dahulu daerah ini sangat terpencil sekarang banyak areal persawahan yang sudah menjadi milik developer real estate sekelas PT Setul tbk.

4 tahun yang lalu, dari pemandian air panas, pemandangannya dipenuhi pegunungan gunung gede, hijau dan asri. Sekarang bila pribadi mulai banyak bermunculan. Sawah menjadi vila dan resto. Masyarakat desa tak memiliki sawah lagi. Mengapa yang dipikirkan oleh yang berharta hanya kendaraan dan real estate?

Satu sisi, dunia dihadapan pada persoalan krisis pangan dan perubahan iklim global. Pada sisi lain yang berharta, yang berpendidikan dan yang memiliki kekuasaan, terfokus pada membangun aset real estate. Lahan pertanian dan perkebunan diubah fungsinya menjadi hanya sebagai tempat peristirahatan dan kesenangan saja. Padahal, pada kemampuan yang besar terdapat tanggungjawab yang besar.

Air yang gemericik di sepanjang jalan sudah hilang. Aliran air jernih dan selokan yang berada disisi pemandian telah hilang. Entahlah apa yang dipikirkan oleh yang berharta dan berkuasa. Apakah hidup itu hanya untuk bersenang-senang? Apakah kebahagiaan itu hanya bermewahan? Apakah sukses itu hanyalah kepemilikan aset saja? Mengapa tak dimanfaatkan untuk membangun ketahanan pangan? Yang membuat perut kenyang dengan harga terjangkau?

Eropa dan dunia bagian utara telah dihempas kekeringan atau banjir besar. Sungai kekeringan. Banyak ikan yang mati. Pertanian dan perkebunan gagal panen. Mengapa negri ini yang alamnya sangat subur dan indah tidak memanfaatkan momentum ini? Mengapa justru menghabisi lahan pertanian,  perkebunan dan hutan untuk real estate saja?

Setiap sepuluh tahun, suhu bumi naik 0.3 derajat celcius. Apakah ada yang peduli? Semuanya berlomba membeli kendaraan baru. Bahkan kadang jumlah kendaraannya melebihi penghuni rumahnya? Area hijau terus tergusur, hanya sekedar untuk menambah tempat peristirahatan saat akhir pekan. Bukankah hidup itu untuk berjuang? Dalam perjuangan ada kegairahan bukan saat berleha-leha.

Nenek-nenek, itulah sosok dunia yang dihadirkan Allah saat Rasulullah saw Isra Miraj.  Nenek-nenek yang terus diperebutkan, yang terus diburu, yang terus dibanggakan hingga menghinakan jiwa, hati, dan akalnya. Manusia terus ketakutan ditinggalkan oleh dunia. Namun apa yang didapatkan dari apa yang dikumpulkan?

Kesibukan Terindah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mengisi training spiritual di sejumlah tempat. Bert...

Kesibukan Terindah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Mengisi training spiritual di sejumlah tempat. Bertemu dengan para pemuda yang belia. Buka puasa bersama. Shalat bersama. Berdzikir bersama. Qiyamullail bersama. Hingga tidur bersama dengan beralaskan tikar di ruang-ruang sempit. Ini lebih baik dari dunia dan seisinya.

Saat ibuku wafat, aku sedang mengisi training spiritual. Kumpul riung di masjid, berdzikir, membaca Al-Qur'an, shalat dan qiyamullail bersama. Aku tak sempat melihat wajah ibu ku yang terakhir. Namun semoga kiprahku ini sebagai baktiku pada ibu ku. Semoga Allah melimpah rahmat dan ampunan padanya.

Dari sekian banyak kebersamaan dalam training spiritual, aku tak peduli apakah mereka  sadar ataukah tidak. Sebab, tugasku hanya menyampaikan. Aku tak bisa memberikan hidayah. Yang bisa hanya Allah. Andai tak ada yang tersadar pun, aku tak peduli sebab tugasku hanya menyampaikan saja.

Andai ada yang tersadarkan, semoga menjadi amal jariah. Menyadarkan satu orang lebih baik dari dunia dan seisinya. Semoga satu orang ini menjadi saksi, bahwa jalan hidupku berjuang untuk selalu berada di jalan para Nabi dan Rasul. Tak jalan hidup selain itu.

Titik tekan training, bagaimana menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong? Bagaimana shalat sebagai sarana penelanjangan diri yang paling jujur dan benar?  Apa kesibukan utama seorang pemimpin? Bagaimana melahirkan ilmu kepemimpinan dan  manajemen dari kisah Nabi Adam?

Materi training spiritualnya tentang bagaimana bekerja dan berbisnis menjadi sarana datangnya pertolongan Allah? Orang lain melihatnya sebagai kesibukan dunia, padahal sebenarnya tengah berjihad dan menerapkan Al-Qur'an dalam keseharian. Bagaimana mengelola keuangan dengan konsep Rasulullah saw juga bagaimana membangun bisnis walaupun sangat sibuk bekerja kantoran

Beberapa malam dalam sebulan disibukkan untuk mengisi training spiritual. Inilah perjalanan paling berharga dan indah dalam hidupku. Inilah perjalanan sepi dan sunyi. Inilah perjalanan tanpa hiruk-pikuk yang selalu ku cari.

Pelajaran Hidup dari Sisa Koran saat Berkebun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Membawa sisa koran haria...

Pelajaran Hidup dari Sisa Koran saat Berkebun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Membawa sisa koran harian Republika untuk mulsa tanaman di perkebunan yang terletak di Sukabumi. Ada satu karung yang dibawa. Sebelum dijadikan mulsa, kubaca dulu judul head linenya. Setiap edisi Ahad, kubaca habis bagian sejarahnya tentang Islam Digest. Tak disangka ada rentetan yang luar biasa. Sepertinya Allah tengah mengajari saya.

Headline pertama soal Wakaf. Bagaimana Turki Utsmani membangun kemakmuran dengan konsep wakaf. Dari wakaf tanah, bangunan, infrastruktur, peralatan teknologi, emas, perak hingga uang tunai. Para khalifah menyerahkan kekayaan pribadinya untuk wakaf. Hingga sebuah masjid memiliki jaringan bisnis yang menggurita hingga fasilitas publik, rumah sakit,   sekolah gratis. Sepertinya Allah mengingatkan tujuanku membangun perkebunan, yaitu untuk wakaf produktif, seperti pesan Umar bin Khatab

Headline kedua tentang kisah-kisah musyawarah burung. Sekelompok burung yang mencari pemimpin yang dipandu oleh Hud-hud. Ini kisah sufi. Pencarian tentang Allah. Hingga hidupnya meraih kefanaan. Melenyapkan dirinya. Yang dilihat, dirasakan, didengar dan seluruh kehidupan bersama Allah saja. Sepertinya Allah membimbingku untuk mentauhidkan-Nya walapun dalam urusan pengelolaan perkebunan ini.

Headline ketiga tentang imam Jazari, beliau ulama robotik saat seluruh Eropa belum mengenal mandi. Selama hidupnya dia mampu merancang mesin sebanyak 100 mesin dengan konsep hidrolik. Rancangan mesinnya hingga sekarang masih digunakan. Sepertinya Allah mengingatkanku agar memanfaatkan teknologi otomatisasi dalam pengelolaan perkebunan.

Headline ke empat tentang kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Dari karakter ulama melahirkan karakter yang adil. Keadilan lahir dari ketakwaan bukan kecerdasan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Keadilan lahir dari kasih sayang dan cinta. Sedangkan mata air kasih sayang dan cinta adalah iman kepada Allah. Sepertinya Allah mengajarkan bahwa meraih kepemimpinan harus melalui 3 tahap, mewakafkan hidup bersama Allah, berorientasi hidup hanya untuk Allah, dan merekayasa tanda-tanda kebesaran Allah menjadi ilmu dan teknologi.

Headline ke lima tentang Sumbangan Turki Utsmani pada Irlandia yang diserang kelaparan parah. Inggris yang menjajah Irlandia tak peduli.  Sebab Inggris beragama Protestan sedang Irlandia Katolik. Namun Islam adalah rahmatan lil alamin untuk semua umat manusia. Sepertinya Allah mengajarkan bahwa kelak saat kepemimpinan sudah diraih gunakan untuk menolong dan memudahkan seluruh urusan manusia.

Headline ke enam tentang Futuh Mekah. Aku bertanya, "Apakah setelah ini masih ada Islam Digest harian Republika yang belum dibaca? Karena masih banyak sisa koran yang belum dijadikan mulsa tanaman". Sampai koran yang terakhir ternyata tidak ada, yang terakhir bertema Futuh Mekah. Futuh Mekah itulah yang terakhir, setelah melewati headline pertama hingga kelima. Bisa jadi inilah proses kebangkitan dan kembalinya kepemimpinan pada umat Islam.

Allah telah mendidik dan memberikan pelajaran saat aku berkebun di pagi hari. Saat matahari baru terbit. Saat burung mulai berkicau. Saat tanah dan pepohonan masih basah oleh hujan semalam. Saat bersamaan, Allah menurunkan ragam ilmu dan kepahamanan selama berkebun di perbukitan yang hening. Masya Allah...

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)