basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Fitrah Pedagang dan Petani Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ibrahim bin Adham, seorang sufi, sebelumnya...

Fitrah Pedagang dan Petani


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Ibrahim bin Adham, seorang sufi, sebelumnya anak seorang sultan dan hobinya berburu di hutan. Saat hidayah menghampirinya, dia mengembara mencari ilmu. Juga berprofesi sebagai petani. Mengapa pertanian menjadi profesinya? Ada kisah menarik saat dia mengelola kebun, tak tahu rasa buah pohon yang dikelolanya, karena sangat amanah mengelola kebun.

Rasulullah saw lebih diterima di masyarakat agraris yaitu Madinah, dibandingkan masyarakat pedagang yaitu Mekah. Interaksi masyarakat agraris yang sering bersentuhan dengan alam, tanah, air, sinar matahari, udara, tumbuhan dan hewan, membuat kefitrahannya terjaga. Seperti Nabi Ibrahim, yang "mencari tuhan" melalui interaksi dengan alam.

Masyarakat pedagang, banyak berinteraksi dengan ragam manusia, kekayaan, perhiasan dan pengalaman yang menakjubkan di berbagai negri. Saat datang seorang Rasul yang hanya seorang manusia biasa, mereka tak mau menerima. Seharusnya para Rasul lebih hebat dari mereka dan memiliki yang luar biasa.

Rasulullah saw ditantang, bisakah menciptakan mata air? Bisakah mengeluarkan air yang mengalir dari sela-sela pohon kurma dan anggur? Bisakah membuat rumah yang seluruhnya terbuat dari emas? Bisakah meruntuhkan langit? Bisakah naik ke langit, lalu saat turun diiringi oleh malaikat, Tuhan dan kitab suci?  Mengapa bukan malaikat saja yang diutus?

Masyarakat pedagang Mekah baru takluk, saat Rasulullah saw bisa menaklukkan seluruh kabilah Yahudi, memenangkan pertempuran dengan ragam kabilah Arab, berdiplomasi dengan Romawi, Persia, Mesir dan Habasyah. Madinah menjadi pusat perdagangan dan meredupkan peran Mekah sebagai pusat bisnis.

Manusia yang sering berinteraksi dengan manusia, perhiasan, kekayaan dan kekuasaan, membuat fitrah tersusupi oleh ragam penyakit  jiwa. Bagaimana cara membersihkannya? Berinteraksilah dengan dunia pertanian dan perkebunan. Berinteraksilah dengan alam.

Dahulu para raja dan sultan, memiliki ruang atau tempat rahasia untuk menyendiri. Yang kadang lokasi tak diketahui oleh siapapun. Tempat untuk bertafakur dan bertadabur. Ada juga yang menyamar menjadi rakyat biasa, menapaki hutan, pedesaan, pegunungan, dan sungai. Itulah cara mengembalikan fitrah yang ternodai menjadi bersih kembali.

Membaca Hiruk-Pikuk Menjelang Kiamat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Rasulullah saw mengabarkan hiruk ...

Membaca Hiruk-Pikuk Menjelang Kiamat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Rasulullah saw mengabarkan hiruk pikuk menjelang hari Kiamat, apa manfaatnya? Mengapa proses kehancuran alam semesta dijelaskan tahapannya secara jelas dan detail? Mengapa fragmen dan peristiwa global dan sektoral, fenomena alam sangat detail dan jelas dikabarkan oleh Rasulullah saw menjelang Hari Kiamat?

Seperti manusia, tanda-tanda tubuh mendekati kematian diberikan tanda-tandanya. Rambut yang memutih, mata yang mulai tak jelas melihat, telinga yang mulai samar mendengar, kekuatan yang terus melemah dan daya ingat yang terus berkurang. Untuk apa Allah memberikan tanda-tanda ini semua?

Ustman bin Affan dijelaskan oleh Rasulullah saw tentang ragam peristiwa sebelum kematiannya. Rasulullah saw menasihati apa yang harus dilakukan disaat ajalnya. Utsman bin Affan mengikuti nasihat Rasulullah saw. Ammar bin Yasir dijelaskan tentang fragmen dan peristiwa menjelang kematiannya oleh Rasulullah saw. Ammar bin Yasir pun mengikuti pesan Rasulullah saw. Seperti itulah sikap seluruh para Sahabat.

Al-Qur'an pun banyak mengkisahkan fragmen dan peristiwa menjelang kehancuran sosok tertentu dan beragam umat manusia. Setiap kehancuran sebuah kaum dijelaskan prosesnya. Dihadirkan para penyeru yang ikhlas. Kaumnya melakukan pembangkangan, penolakan hingga pembunuhan terhadap sosok penyeru. Diingatkan untuk bertaubat dan reformasi. Namun semuanya ditolak. Itulah awal kehancurannya.

Pemaparan hiruk-pikuk menjelang hari Kiamat oleh Rasulullah saw merupakan salah satu amanah dari Allah. Sebab, Rasulullah saw tidak hanya membimbing, memimpin dan menempa manusia di zamannya, tetapi juga seluruh umat manusia dan seluruh generasi selama kehidupan ini berdenyut.

Hiruk-pikuk menjelang hari Kiamat sangat komprehensif dijelaskan, dari fenomena sosial budaya, politik kekuasaan, kekayaan dan pertahanan, gaya hidup dan selera yang bersifat pribadi, sektoral hingga global, bahkan penjelasan yang sangat rinci tentang keringnya sebuah sungai di daerah tertentu.

Semuanya penjelasan Rasulullah saw disaksikan oleh manusia yang hidup di setiap zamannya. Agar manusia memahami risalah Rasulullah saw ada fakta nyata yang dilihat, disaksikan, dialami, diberitakan saat itu juga. Iman yang ditopang oleh kenyataan, harusnya lebih mengokohkan. Namun mengapa justru lebih banyak yang mendustakan?

Visi dan Misi Hidup yang Mengikuti Kehendak Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bila yang dikejar ad...

Visi dan Misi Hidup yang Mengikuti Kehendak Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bila yang dikejar adalah visi dan misi pribadi, tingkat keberhasilannya tergantung dari diri sendiri. Mengandalkan kecerdasan diri. Mengandalkan ikhtiar diri. Mengandalkan potensi diri. Mengandalkan sumber daya dan kekuatannya sendiri. Mengapa hidup harus dibenturkan dengan hal ini?

Bagaimana agar hidup selalu ada yang menolong? Selalu ada yang membimbing dan memimpin? Kesalahannya selalu ada yang memperbaiki? Ikhtiarnya ada yang menyempurnakan? Selalu dimudahkan? Ada yang memberi sumber daya dan kekuatan?

Mengapa para Nabi dan Rasul dianugerahi mukjizat? Mengapa para Wali Allah dianugerahi karamah? Mengapa setiap pertempuran yang di dalamnya ada Sahabat, Tabiin, dan Attabi Tabiin dijamin kemenangan oleh Allah? Mengapa ada pertolongan Allah dengan turunnya malaikat atau makhluk-Nya?

Para pencari ilmu didoakan oleh seluruh makhluk Allah. Saat Rasulullah saw hijrah, burung dan laba-laba membantunya. Pasir menenggelamkan kaki Suraqah yang hampir mengejar Rasulullah saw. Apakah semuanya karena kemuliaan pribadi para Nabi dan Rasul?  Kehebatan pribadi para Wali Allah?

Seluruh makhluk Allah menjadi pelayan dan menolong, bila visi dan misi hidupnya selaras dengan tujuan diciptakannya manusia sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi. Bila hanya ingin menegakkan kalimatullah maka alam semesta akan membantu dan melayaninya dengan ijin Allah.

Rekayasa terbaik, penempaan pribadi terbaik bukan menciptakan pribadi yang hebat dan mulia. Tetapi menyelaraskan visi dan misi hidup sesuai arahan Allah. Bila visi dan misi sudah selaras dengan arahan Allah, maka Allah yang menempa dan mendidiknya langsung.

Ilmu dan teknologi jangan dijadikan visi dan misi. Kekayaan dan kekuasaan, tak layak dijadikan visi dan misi. Kesenangan dan kebahagiaan tak layak dijadikan obsesi. Sebab semuanya anugerah Allah karena manusia telah menyelaraskan hidupnya dengan kehendak Allah.

Pelajari yang Dimudahkan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Meraih ilmu dan hikmah itu tidak rumit....

Pelajari yang Dimudahkan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Meraih ilmu dan hikmah itu tidak rumit. Memahami ilmu dan hikmah itu tidak ngejelimet. Menyentuh dan membuka hati dan kesadaran itu amat mudah. Pelajari dan pahami sesuatu yang sejak awal memang sudah dimudahkan.

Kemudahan meraih ilmu dan hikmah bukan soal kecerdasan yang dimilikinya. Tetapi juga objek yang dipelajarinya. Bagaimana agar berapa pun level kecerdasannya, namun mudah mendapatkan ilmu dan hikmah dari yang dipelajarinya?

Bagaimana yang dipelajarinya, mampu menaikan level kecerdasannya? Kebriliannya tidak tumbuh dari bawaan lahir, tetapi juga efek interaksi antara dirinya dengan yang dipelajarinya. Bukankah selama ini, sebab kecerdasannya jadi mudah mempelajari sesuatu? Mengapa tidak dibalik, disebabkan mempelajari sesuatu, yang dipelajarinya menambah bobot kecerdasannya?

Yang dipelajari memberikan cahaya, menghidupkan hati dan akal. Yang dipelajari memberikan bimbingan, pimpinan dan petunjuk. Yang dipelajari memperluas dan melapangkan  dada yang sempit. Adakah yang seperti ini?

Kesulitan belajar. Kesulitan mempelajari sesuatu, bisa jadi karena kerumitan objek yang dipelajari. Saat ini manusia membuang sesuatu yang amat mudah untuk dipelajari. Namun bergiat luar biasa menggeluti sesuatu yang sulit dipelajari. Sebab itulah, mengapa manusia selalu salah dalam bersikap, bertindak dan mengambil keputusan.

Pelajari yang hidup bukan yang mati. Pelajari yang menghidupkan bukan yang mematikan. Pelajari yang memberikan energi pencerahan bukan yang menggelapkan hati. Pelajari yang menjadi pintu gerbang air bahnya ilmu.

Al-Qur'an sudah dimudahkan untuk dipelajari oleh Allah. Mudah, sederhana namun mendalam dan kompleks. Sunnah Rasulullah saw, kalimatnya mudah dan sederhana namun amat dalam ilmunya. Bisa jadi kebodohan kita disebabkan karena salah apa yang dipelajari bukan karena lemah kapasitasnya. Bukankah manusia makhluk terbaik dan sempurna?

Keterkaitan Karakter Manusia, Respon Alam dan Ragam Peristiwa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bagaiman...

Keterkaitan Karakter Manusia, Respon Alam dan Ragam Peristiwa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Bagaimana menyikapi perubahan iklim? Bagaimana menyikapi persoalan pangan? Bagaimana menyikapi pademi? Banyak yang memberi solusi secara ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun mengapa tidak mengambil solusi dari Rasulullah saw? Bagaimana Sunnah Rasulullah saw menjadi kebijakan publik yang dikawal oleh negara?

Spanyol dan Italia sedang dilanda kekeringan yang hebat. Banyak sungai yang mengering. Beberapa negara diterjang badai dan suhu panas. Beberapa pulau diprediksi tenggelam. Australia diterjang banjir besar. Apakah ini akan menjadi gejala mendunia? Atau sektoral saja? Semuanya menjadi topik utama negara G-20.

Negara-negara Islam sangatlah  kaya, namun mengapa sumber dayanya dikuasai musuh-musuhnya? Mengapa yang berkuasa justru para penguasa yang zalim? Semuanya sudah dijelaskan Rasulullah saw. Lalu, bagaimana Rasulullah saw membimbing umatnya?

Akal sudah terlalu sering digunakan untuk mencari solusi. Apakah seluruhnya bisa dipahami oleh akal? Akal hanya bisa menangkap yang empiris saja. Apakah akal bisa memahami keterkaitan karakter manusia dengan karakter alam semesta? Apakah akal bisa memahami akhlak manusia dengan respon alam semesta?

Manusia dan alam semesta saling merespon. Alam semesta sebagai pelayan. Bagaimana agar alam semesta terus melayani manusia dengan kerelaan? Beragam kejadian di dunia merupakan respon terhadap karakter manusia, bagaimana memahami interaksi prilaku manusia-respon alam-ragam perisitiwa? Mari kita buka sunnah Rasulullah saw untuk memahaminya.

Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah perzinahan dilakukan secara terang-terangan di suatu negri, kecuali mereka ditimpa wabah penyakit dan bencana yang belum pernah ada. Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan ukuran, kecuali mereka akan ditimpa kekeringan, kelaparan dan kezaliman penguasa."

"Tidaklah mereka menolak pembayaran zakat kecuali mereka akan dihalangi dari turunnya hujan. Bila bukan karena binatang ternak mereka tidak akan diturunkan hujan. Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali mereka akan dikuasai oleh musuhnya sehingga sebagian harta mereka dirampas. Tidaklah penguasa menerapkan hukum Allah dan memilih hukum sesuai hawa nafsunya, kecuali Allah akan timpakan siksa atas mereka."

Si Pitung, Jagoan Betawi yang Menjadi Musuh Bebuyutan Kompeni Kompas.com, 23 Juni 2021, 10:00 WIB  Editor: Nibras Nada Nailufar ...


Si Pitung, Jagoan Betawi yang Menjadi Musuh Bebuyutan Kompeni
Kompas.com, 23 Juni 2021, 10:00 WIB

 Editor: Nibras Nada Nailufar
KOMPAS.com - Pada masa penjajahan kolonial Belanda, muncul sosok jagoan dari Betawi yang dikenal dengan nama Si Pitung.

Sosok yang juga dijuluki sebagai Robin Hood dari tanah Betawi ini diperkirakan hidup pada akhir tahun 1800-an.

Si Pitung adalah seorang bandit yang mencuri dari rumah-rumah orang kaya untuk dibagikan kepada rakyat miskin yang tertindas.

Bagi masyarakat Betawi, ia disanjung sebagai seorang pahlawan.

Namun, bagi kompeni (penjajah asal Belanda), Si Pitung dianggap sebagai penjahat dan musuh bebuyutan karena telah berani mengganggu ketenteraman orang-orang kaya.

Di sisi lain, minimnya jejak sejarah dan banyaknya versi cerita tentang Si Pitung terkadang membuat eksistensinya diragukan.

Lantas, benarkah Si Pitung itu ada?

Biografi Si Pitung
Surat kabar Hindia Olanda, yang diterbitkan pada akhir abad ke-19, menjadi salah satu sumber sejarah yang membuktikan keberadaan Si Pitung.

Namun, berita-berita dalam surat kabar berbahasa Melayu tersebut hanya memuat tentang aksi pencurian dan akhir hidup Si Pitung, tidak dengan hari lahirnya.

Menurut riwayat yang diturunkan orang-orang Betawi, Si Pitung diperkirakan lahir pada 1866 di Kampung Pengumben, sebuah pemukiman kumuh di Rawabelong.

Si Pitung adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Bang Piung dan Pinah.

Nama asli Si Pitung adalah Salihun. Ia baru merubah namanya setelah menjalankan aksi merebut harta orang-orang kaya untuk si miskin.

Semasa kanak-kanak, ia berguru di pesantren di bawah bimbingan Haji Naipin hingga menjadi anak kesayangannya.

Oleh Haji Naipin, Si Pitung pun tidak hanya diajari mengaji dan pencak silat, tetapi juga ilmu kekebalan diri.

Pada akhirnya, Si Pitung tumbuh menjadi sosok yang cerdas, sopan, soleh, pemberani, dan suka menolong.

Awal cerita rakyat Si Pitung
Awal kisah Salihun menjadi Robin Hood dari Betawi bermula saat dirinya menjual kambing milik sang ayah di Pasar Tanah Abang.

Dalam perjalanan pulang, uang milik ayahnya tersebut dicuri oleh para bandit.

Dibantu teman-temannya, Salihun berhasil menemukan para pencuri dan mengambil kembali uangnya.

Oleh para pencuri, Salihun justru ditawari untuk bergabung bersama mereka.

Meski sempat menolak, Salihun akhirnya setuju dan sejak saat itulah ia menggunakan nama Si Pitung dan aksi pencuriannya dimulai.

Aksi pencurian Si Pitung pertama kali diberitakan Hindia Olanda pada Juni 1892.

Beragam pro dan kontra pun menyelimuti sosok legendaris Si Pitung.

Beberapa pihak menyebutnya sebagai pahlawan sosial karena menyalurkan hasil curiannya untuk orang-orang miskin.

Namun, sebagian lainnya bersikeras bahwa aksi kriminal Si Pitung tetap tidak dapat ditoleransi.

Terlepas dari kontroversi yang ada, aksi Si Pitung diyakini sebagai bentuk pemberontakan sosial terhadap penguasa pada saat itu.

Kesaktian Si Pitung
Dalam menjalankan aksinya, Si Pitung kerap mempraktikkan kesaktian yang diajarkan oleh sang guru.

Konon katanya, Si Pitung memiliki kemampuan untuk menghilang, mengubah diri menjadi ayam, dan menguasai ilmu kekebalan diri.

Pada beberapa versi cerita, rahasia kesaktikan tersebut diyakini berasal dari sebuah jimat.

Kendati demikian, koran Hindia Olanda mengungkap informasi yang dapat menyangkal kesaktian Si Pitung.

Ketika tengah menjalankan aksinya, Si Pitung pernah tertangkap dan dipenjara.

Beberapa bulan kemudian, Si Pitung berhasil menghilang dari penjara dengan cara yang misterius.

Setelah dilakukan investigasi, ternyata Si Pitung berhasil kabur setelah seorang petugas penjara meminjaminya sebuah belincong (linggis pencungkil).

Akhir Hidup
Dari surat kabar Hindia Olanda, diketahui bahwa Si Pitung menjalankan aksinya dan menjadi buronan Belanda selama kurang lebih 16 bulan.

Pada Oktober 1893, Kepala Polisi Schout A.W.V. Hinne mendapat laporan tentang keberadaan Pitung.

Si Pitung akhirnya disergap dan tewas setelah terkena beberapa tembakan di tubuhnya.

Kabar mengenai tewasnya Si Pitung dimuat dalam surat kabar berbahasa Belanda, De Locomotief, edisi 19 Oktober 1893 dan koran Hindia Olanda edisi 20 Oktober 1893.

Si Pitung kemudian dimakamkan oleh kepolisian Belanda di daerah Krekot, dekat Pasar Baru.

 

Referensi:

Suliastuti, Threes. (1988). Batavia: Kisah Jakarta Tempo Doeloe. Jakarta: Intisari.

Satu Doa yang Menghancurkan Tahta Penguasa Zalim Oleh: Buya Hamka  Sejarah perjalanan manusia selalu menysaksikan kezaliman dan ...

Satu Doa yang Menghancurkan Tahta Penguasa Zalim

Oleh: Buya Hamka 

Sejarah perjalanan manusia selalu menysaksikan kezaliman dan kesombongan lantaran berkuasa. Pemakaian harta benda yang sesuka hati. Kemewahan yang berlebihan yang menyebabkan orang lupa daratan.

 Seruan para Nabi dan Rasul dan mereka yang memiliki cita-cita bermartabat, selalu menjadi ejekan dari penguasa. Yang menyeru pada kebenaran, dimusuhi dan dibenci penguasa. Sebaliknya, para penjilat, pengambil muka, pemuja, sampai menyamakan martabat penguasa menyamakan Allah dipelihara. Kondisi ini sebenarnya menghancurkan penguasa, tak ada lagi orang yang jujur, sebab yang jujur dimusuhi.

Kelebaran rejeki ialah kekuasaan, kedudukan, dan harta benda yang tak terbatas. Mereka pun mabuk. Mereka tak dapat lagi mengendalikan maka berbuatlah dia semau--maunya, karena tidak ada lagi orang yang berani membantahnya. Penjara di mulutnya. Senjata disediakannya. Yang membantah ditutup mulutnya dan dirampas harta bendanya. Bagaimana menghadapi kondisi ini?

Dalam kondisi ini, tidak ada lagi tempat mengadu, sebab puncuk kekuasaan ada ditangan penguasa. Jalan satu-satunya yang dilakukan manusia yang teraniaya ini, tidak lain hanya tinggal berdoa memohon perlindungan kepada Allah.

Saat penguasa melihat rakyat tak berkutik lagi, penguasa berbuat lebih gila lagi. Mereka membujuk, menipu, mengadakan propaganda palsu untuk membela diri agar yang salah dianggap benar. Agar pendukung penguasa semakin banyak dan luas. Agar yang menyuarakan kebenaran semakin dibenci banyak orang.

Perjalanan sejarah manusia sering ditemukan suatu waktu, dimana segala usaha menemui kebuntuan. Rakyat diperintah secara sewenang-wenang oleh penguasa zalim. Rakyat sudah kehilangan daya. Segala jalan tertutup. Segala kemungkinan tidak tampak. Jalan satu-satunya hanya berdoa.

Nabi Musa dan Harun berdoa, "Ya Allah, Sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada  Firaun dan penyokongnya itu perhiasan dan harta benda di kehidupan dunia ini. Ya Allah, jadikan mereka tersesat dari jalan Engkau. Musnahkan harta benda mereka, dan keraskan hati mereka." Doa inilah yang membuat Firaun dan bala tentara tenggelam di lautan. Satu doa yang menghancurkan kekuasaan yang besar dan kuat.

Sumber:
Tafsir Al-Azhar jilid 4, GIP, hal 488-489

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (299) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)