basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mentauhidkan Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Semua persoalan dunia dan kehidupan manusia tun...

Mentauhidkan Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Semua persoalan dunia dan kehidupan manusia tuntas hanya dengan Rukun Iman, Islam dan Ihsan.  Rukun iman membangun, mendidik dan memperbaiki jiwa, hati, keinginan, kebutuhan, konsep diri, perasaan, mindset dan persepsi. Rukun Islam membangun peradaban manusia dengan penempaan raga, pendisiplinan, strategi, dan infrastruktur kehidupan. Ihsan membangun jiwa yang terus mengevaluasi dan mengawasi diri.

Langkah awal seluruh perbaikan adalah mentauhidkan seluruh aspek kehidupan. Mentauhidkan kekuasaan, mentauhidkan kekayaan, mentauhidkan seluruh kekuatan sumber daya, dan mentauhidkan infrastruktur. Ketauhidan membuat seluruh pergerakan menyatu, dan terarah.

Tanpa tauhid, kekuatan sumber daya tak memiliki arah. Sumber daya bukan untuk membangun, mendidik dan memelihara. Banyak disorientasi sumber daya. Sumber daya tersia-siakan, dihamburkan, bahkan menjadi tak berguna. Sumberdaya menjadi kemewahan, kebanggaan dan kesombongan.

Tanpa tauhid, manusia tidak tahu, mengapa, untuk apa, apa yang dikerjakan, kemana, bagaimana. Tanpa tauhid, manusia seperti debu yang berterbangan terbawa hembusan angin. Semua kehidupan, waktu, dan energi tak tahu akan difokuskan kemana. Hidup hanya mengikuti kebutuhan dan keinginannya saja.

Manusia makhluk yang terbaik dan sempurna. Bagaimana memberdayakan makhluk yang sempurna dan terbaik? Bagaimana agar kesempurnaannya tetap terjaga? Bagaimana kehadirannya memberikan sumbangsih besar bagi alam semesta?

Allah menitipkan ketauhidan pada ruh, hati, jiwa dan akal. Allah mengajarkan ketauhidan kepada para Nabi dan Rasul serta para pewaris nya. Allah memaparkan fenomena alam semesta agar manusia menangkap sinyal ketauhidan.

Tauhid itu membangun, memberdayakan, mengarahkan dan memperbaiki seluruh potensi manusia. Tauhid itu membangun, mengarahkan, memberdayakan, mengarahkan dan memperbaiki seluruh kehidupan dan semua sumberdaya yang ada di alam semesta. Tanpa tauhid, manusia tak bisa menjawab semua pertanyaan mendasar pada dirinya sendiri. Darimana, kemana, untuk apa, bagaimana, mengapa? Tauhid akan memuaskan dan menentramkan jiwa yang selalu resah.

Karakter Penegak Hukum Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Fragmen Nabi Dawud dan Sulaiman, mendapatkan ad...

Karakter Penegak Hukum

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Fragmen Nabi Dawud dan Sulaiman, mendapatkan aduan dari seorang peternak dan pemilik kebun. Nabi Dawud dan Sulaiman, mendapatkan aduan dari dua wanita tentang bayinya. Mengapa kasus persengketaan hukum tidak dibahas di Nabi yang lainnya?

Nabi Dawud seorang raja besar. Ilmuwan yang bisa menaklukkan besi, gunung dan burung. Nabi Sulaiman seorang raja yang memiliki kekuasaan, kekayaan dan kekuasaan yang besar. Pasukannya dari beragam makhluk. Keilmuannya mampu menembus lautan dan angin.

Dengan kekuasaan yang besar ini, mengapa fragmennya soal sengketa hukum? Dengan kekuasaan dan kekuatan yang besar, seseorang bisa melakukan otoriterisme dan diktatorisme atas nama kamuflase hukum.  Namun mengapa tak terjadi pada Nabi Dawud dan Sulaiman?

Fragmen Nabi Dawud dan Sulaiman banyak yang berkaitan dengan hewan. Persoalan memanusiakan manusia sudah tuntas. Persoalan membinatangkan binatang pun harus menjadi contoh bagi para penguasa. Keadilan harus dirasakan oleh hewan dan tumbuhan. Mengapa bisa lahir sosok seperti ini?

Bagaimana dengan penguasa hari ini? Bagaimana dengan pejabat dan aparat hari ini? Bagaimana dengan pengenggam kekayaan hari ini? Bisakah menegakkan keadilan kepada petani, peternak, wanita, hingga kepada hewan dan tumbuhan?

Yang meluruskan para penguasa dan yang kaya adalah keyakinan kepada negri akhirat. Yang bisa mengontrol jiwa adalah mereka yang mengimani akhirat. Keadilan tidak akan tegak dengan kejeniusan, keilmuan dan teknologi. Keadilan hanya tegak pada hati yang meyakini kehidupan akhirat.

Fragmen pengadilan banyak dijelaskan saat hari Penghisaban. Proses sengketa perselisihan banyak dijelaskan saat Penghisaban. Artinya, keadilan hukum hanya tegak bila penegak hukumnya mengimani pertanggungjawaban di akhirat.

Memahami Dasar Hukum dan Proses Pengadilan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ingin belajar hukum? Tak ha...

Memahami Dasar Hukum dan Proses Pengadilan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Ingin belajar hukum? Tak harus meraih sarjana hukum. Bukalah Al-Qur'an, banyak persoalan, prosedur, bukti-bukti, proses pengadilan dan sengketa perselisihan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Bagaimana memahami prinsip hukum dalam membangun negara? Belajarlah pada Bapak Kemerdekaan Amerika yang menjadikan Al-Qur'an menjadi semangat dasar hukum negaranya. Belajarlah pada para pendiri bangsa Indonesia yang telah menjadi Islam sebagai landasan dalam berbangsa dan bernegara dengan Pancasilanya.

Bagaimana proses pengadilan? Bagaimana metodologi mengungkapkan kasus hukum? Belajarlah proses penghisaban manusia di akhirat. Allah sangat jelas menerangkan proses legal formal dan esensinya dalam proses pengadilan. Siapa yang harus dihadirkan? Apa bukti-bukti hukum yang bisa merekayasa terbentuk keadilan?

Nabi Dawud dan Sulaiman, dua sosok hakim yang dihadirkan dalam Al-Qur'an dalam sebuah proses pengadilan. Bagaimana kedua hakim ini memutuskan perkara dalam kasus yang sama?  Bagaimana kedua sosok hakim ini, mengungkapkan kasus dengan bukti-bukti yang sama?

Allah memutuskan semua persoalan yang perselisihan manusia selama hidupnya. Allah menjelaskan semua hal yang disengketakan manusia. Mengapa tidak belajar saja kepada Allah? Pelajari seluruh drama, hiruk pikuk, dan huru hara hari kebangkitan untuk mempelajari hukum.

Mengapa Al-Qur'an sangat banyak menjelaskan sengketa perselisihan dalam fragmen peristiwa penghisaban di negri akhirat? Mengapa sedikit cuplikan proses pengadilan dalam sejarah manusia dengan hanya menghadirkan sosok Nabi Daud dan Sulaiman saja?

Agar para hakim, jaksa, penyidik dan penguasa bersemangat dan sadar untuk menciptakan keadilan. Keadilan tidak akan tegak bila tidak ada keyakinan bahwa keputusannya akan diadili lagi di akhirat. Perselisihan dan sengketanya akan dibuka lagi di akhirat. Iman kepada akhirat menciptakan proses hukum yang berkeadilan.

Sadio Mane, Anak Imam Masjid yang Sukses Jadi Bintang Sepakbola Jurnalis - Salman Mardira     PENYERANG Liverpool Sadio Mane buk...


Sadio Mane, Anak Imam Masjid yang Sukses Jadi Bintang Sepakbola

Jurnalis - Salman Mardira

   

PENYERANG Liverpool Sadio Mane bukan hanya jago mengolah bola dan mencetak gol, tapi juga terkenal religius. Sebagai Muslim, pemain international Senegal terkenal dermawan. Dia membangun masjid, sekolah, dan rumah sakit di negaranya.

Pemain sepakbola terbaik Afrika 2019 itu mengeluarkan uang tak sedikit. Untuk membangun sekolah saja, Mane dikabarkan merogoh kocek hingga 250 ribu poundsterling atau sekira Rp4,3 miliar.

Mane juga menyumbangkan sejumlah uangnya untuk membantu penanganan virus corona atau Covid-19.

Aksi sosial Mane tak lepas dari masa lalunya. Mane tak lahir di keluarga berada dan langsung meraih sukses. Dia berjuang keras untuk keluar dari kemiskinan dan mencapai mimpinya sebagai pesepakbola profesional.

Sejak kecil, Mane sudah mendapatkan pendidikan agama dari orangtuanya. Ayahnya merupakan imam masjid di Bambali, Senegal, tempat tinggal Mane.

Sadio Mane masa kecil

Mane kecil sempat ditentang oleh sang ayah menjadi pemain sepakbola karena dikhawatirkan akan lalai untuk beribadah. Tapi, Mane tetap ingin bermain bola sehingga orangtuanya mengumpulkan uang lalu memasukkannya ke Generation Foot, akademi sepakbola di Dakar, Senegal.

Ujian hidup Mane keras. Ia harus kehilangan ayahnya pada usia 7 tahun.

Mengutip dari The Guardian, saat itu ayah Mane sakit berbulan-bulan dan tak mendapatkan pertolongan karena minim sekali fasilitas kesehatan di daerahnya. Akhirnya pengobatan hanya mengandalkan obat tradisional. Tapi, takdir berkata lain, ayahnya meninggal.

Sebelum ayahnya meninggal, adik Mane lahir dari rahim sang ibu. Prosesi persalinan berlangsung di rumahnya, karena tak ada rumah sakit di daerah mereka.

Mane saat itu sangat ingin membantu ibunya, tapi usianya masih sangat muda dan belum ada pekerjaan. Mane tak menyerah, ia terus berlatih hingga jadi pemain top di negaranya.

Klub-klub Eropa mulai melirik Mane. Sempat bermain di klub Prancis dan Austria, Mane akhir tembus Liga Inggris, liga terbaik dan paling kompetitif di dunia. Bermain bersama Liverpool, Mane berhasil menjuarai Liga Champion 2019.

Kehidupan Mane berubah 180 derajat. Sebagai penyerang terbaik di klub, Mane dibayar Rp3,8 miliar per pekan. Hidupnya kini bergelimang finansial dan kemewahan. Tapi, ia tetap rendah hati, ingin membuktikan bahwa menjadi pesebakbola tak sampai membuatnya lupa diri dan mengabaikan ibadah. 

Dia menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membangun kampung halaman, memberikan kemudahan ke orang-orang. Dia sudah cukup merasakan susah di masa lalu, berharap itu tak dialami orang lain.

“Saya ingin mendirikan rumah sakit untuk memberi harapan kepada orang-orang,” ujar Mane. 

Mane juga memilih hidup sederhana dan tetap rajin beribadah. Dia bahkan tak segan membersihkan masjid, tak jemawa dengan statusnya sebagai bintang sepakbola

Mendapatkan Solusi dalam Lautan Kebodohan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apakah menunggu pintar dulu ...

Mendapatkan Solusi dalam Lautan Kebodohan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apakah menunggu pintar dulu baru bisa menyelesaikan masalah? Apakah mengumpulkan ilmu terlebih dahulu baru bisa mendapatkan solusi? Apakah mencari pengalaman dahulu baru mendapatkan jalan keluar?

Bagaimana dalam kebodohan, tak berilmu dan tak berpengalaman bisa mengarungi hidup? Bisa mendapatkan jalan keluar dengan cara yang sangat mudah? Bisa menyederhanakan dan memetakan persoalan?

Seorang bayi, tak pernah belajar, tak berilmu, dan tak berpengalaman. Namun mengapa bisa menyelesaikan persoalannya? Mengapa bisa menenuhi kebutuhan dan keinginannya? Padahal manusia tak memahami bahasa sang bayi?

Minta tolonglah. Bertanyalah. Itulah dua cara tercepat menyelesaikan persoalan. Dalam Al-Qur'an, para Nabi dan Rasul menghadapi persoalan, yang pertama dilakukan bukan berfikir, berstrategi dan mencari pengalaman terlebih dahulu. Tetapi, memohon pertolongan kepada Allah..

Para pebisnis yang menghadapi persoalan baru, namun tak memiliki ilmu dan pengalaman, cara tercepat mendapatkan solusi dengan meminjam ilmu dan pengalaman para konsultan dan pakar. Mengapa harus bergelut dengan persoalan, baru kemudian  tahu solusinya? Hidup harus efektif dan efisien. Jangan berlama-lama dengan persoalan.

Bertanyalah pada ahlinya. Seperti itu Al-Qur'an memberikan solusi. Seperti Abu Bakar, kehilangan tali pelana kuda pun, dia mencari solusinya di Al-Qur'an.

Hidup ini bukan milik orang pintar, berilmu dan berpengalaman. Setiap orang bisa mengarungi hidup dengan sebaik-baiknya kehidupan. Meminta tolonglah kepada Allah. Bertanyalah pada ahlinya. Ada yang mencoba lebih jauh lagi dengan memberdayakan akalnya yaitu dengan menangkap tanda, isyarat dan alamat yang tersebar di fenomena alam dan kehidupan.

Jihad Sektor Pangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menguatkan sektor pangan. Saat krisis, diberdayaka...

Jihad Sektor Pangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menguatkan sektor pangan. Saat krisis, diberdayakan untuk mengganjal perut rakyat. Saat makmur, para pakar kuliner bisa merekayasanya sesuai gaya hidup. Perhatikan gandum, bisa untuk mengganjal perut, bisa juga untuk gaya hidup.

Mengapa bangsa Indonesia mampu bertahan di era penjajahan Belanda? Mampu bertahan di era tanam paksa? Di era Jepang yang penuh kelaparan dan penderitaan? Nusantara menyediakan keanekaragaman sumber pangan, tidak hanya beras.

Kedebong pisang bisa jadi sumber karbohidrat. Dedaunan dan buah-buahan  bisa jadi penghilang rasa lapar. Penjajah telah membuat blokade di setiap jalan. Dikepung oleh kereta untuk menarik sumber daya. Namun perlawanan terus berjalan karena keanekaragaman sumber pangan di Nusantara.

Perang Kemerdekaan berhasil mengusir Belanda dan Inggris, salah satu sebabnya, setiap rumah petani menjadi penyuplai pangan para pejuang. Tanaman umbian menyebar di hutan, kebun dan perkarangan. Ini ketahanan pangan yang tak diperhitungkan oleh para penjajah.

Kekalahan Sultan Agung dari Mataram dalam menyerbu Batavia, karena gerakan ketahanan pangannya mudah dibaca oleh Belanda. Terpusat di lumbung yang mudah dideteksi. Hanya mengandalkan satu jenis bahan pangan saja.

Menanam tumbuhan pangan merupakan salah satu jihad mengokohkan bangsa. Agar bangsa tak lagi mengemis pada bangsa lain. Agar hiruk-pikuk gejolak dunia tak mempengaruhi kondisi bangsa. Perhatikan Qatar saat diblokade oleh sejumlah negara, mengapa tetap bertahan? Perhatikan Rusia, mengapa tetap kokoh?

Rasulullah saw bertahan di Madinah walaupun diblokade oleh seluruh kabilah Arab. Apa rahasianya? Madinah negri pertanian. Sumber pangan berlimpah. Ditambah kreatifitas para Muhajirin yang mengubah pertanian menjadi komoditas perdagangan. Hingga saat Mekah paceklik, kafirin Quraisy meminta bantuan pangan kepada Rasulullah saw.

Sebab Kebangkrutan Negara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Srilanka bangkrut. Argentina dan Kolombia pe...

Sebab Kebangkrutan Negara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Srilanka bangkrut. Argentina dan Kolombia pernah bangkrut. Belanda pun pernah bangkrut.  Mengapa sebuah bangsa menjadi terhina? Mengapa sebuah bangsa tiba-tiba menjadi kelaparan dan diselimuti ketakutan? Belanda bersolusi dengan tanam paksa. Srilanka mencetak uang.

Al-Qur'an menjelaskan dua ciri kebangkrutan sebuah bangsa dan negara. Yaitu, kelaparan dan ketakutan. Padahal sebelumnya dilimpahkan rezeki dari semua penjuru arah. Dari langit dan bumi. Apa penyebabnya?

Ada tiga sebab kebangkrutan, Saat yang kaya dan penguasa hidup bermewahan dan kekikiran. Apa makna kemewahan dan kekikiran dalam kebijakan negara? Apa makna kemewahan dan kekikiran dalam budaya dan gaya hidup sebuah bangsa?

Saat anak bangsa tak lagi mensyukuri nikmat Allah. Saat sebuah bangsa mengingkari nikmat Allah. Apa kebijakan negara yang mencerminkan keingkaran terhadap nikmat Allah? Apa budaya dan gaya hidup yang mengingkari dan tak bersyukur terhadap nikmat Allah?

Bila tercabut akar keimanan dan ketakwaan, maka keberkahan dari langit dan bumi akan dicabut oleh Allah. Apa kebijakan, budaya dan gaya hidup yang mencerminkan tercabutnya takwa dari sebuah bangsa? Bila ketiga unsur tersebut sudah hilang, maka hancurlah sebuah bangsa, bukan lagi bangkrut.

Kebijakan yang berorientasi pada kemewahan, apakah bermanfaat? Terpesona secara tampilan, tetapi tak merespon kebutuhan yang paling mendasar bagi masyarakat. Korupsi, kebocoran dan kemubaziran anggaran dan sumber daya. Sumber daya lenyap tak berbekas. Semua sumber daya tak menghasilkan dan menambah sumber daya baru. Itulah sekelumit kemewahan dalam sekala negara dan budaya bangsa.

Kebijakan negara yang kikir, bagaimana melihatnya? Saat semua kebutuhan dasar tak disupport oleh negara. Saat kemewahan difasilitasi oleh negara. Mengingkari nikmat Allah, tak mengelola sumber daya sesuai tujuannya. Tak mengelola sumber daya untuk menciptakan kemanfaatan. Tak bertakwa, tata kelola negara, budaya sosial kemasyarakatan dibenturkan dengan syariat Allah bukan menyelaraskannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)