basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mendapatkan Solusi dalam Lautan Kebodohan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apakah menunggu pintar dulu ...

Mendapatkan Solusi dalam Lautan Kebodohan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apakah menunggu pintar dulu baru bisa menyelesaikan masalah? Apakah mengumpulkan ilmu terlebih dahulu baru bisa mendapatkan solusi? Apakah mencari pengalaman dahulu baru mendapatkan jalan keluar?

Bagaimana dalam kebodohan, tak berilmu dan tak berpengalaman bisa mengarungi hidup? Bisa mendapatkan jalan keluar dengan cara yang sangat mudah? Bisa menyederhanakan dan memetakan persoalan?

Seorang bayi, tak pernah belajar, tak berilmu, dan tak berpengalaman. Namun mengapa bisa menyelesaikan persoalannya? Mengapa bisa menenuhi kebutuhan dan keinginannya? Padahal manusia tak memahami bahasa sang bayi?

Minta tolonglah. Bertanyalah. Itulah dua cara tercepat menyelesaikan persoalan. Dalam Al-Qur'an, para Nabi dan Rasul menghadapi persoalan, yang pertama dilakukan bukan berfikir, berstrategi dan mencari pengalaman terlebih dahulu. Tetapi, memohon pertolongan kepada Allah..

Para pebisnis yang menghadapi persoalan baru, namun tak memiliki ilmu dan pengalaman, cara tercepat mendapatkan solusi dengan meminjam ilmu dan pengalaman para konsultan dan pakar. Mengapa harus bergelut dengan persoalan, baru kemudian  tahu solusinya? Hidup harus efektif dan efisien. Jangan berlama-lama dengan persoalan.

Bertanyalah pada ahlinya. Seperti itu Al-Qur'an memberikan solusi. Seperti Abu Bakar, kehilangan tali pelana kuda pun, dia mencari solusinya di Al-Qur'an.

Hidup ini bukan milik orang pintar, berilmu dan berpengalaman. Setiap orang bisa mengarungi hidup dengan sebaik-baiknya kehidupan. Meminta tolonglah kepada Allah. Bertanyalah pada ahlinya. Ada yang mencoba lebih jauh lagi dengan memberdayakan akalnya yaitu dengan menangkap tanda, isyarat dan alamat yang tersebar di fenomena alam dan kehidupan.

Jihad Sektor Pangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menguatkan sektor pangan. Saat krisis, diberdayaka...

Jihad Sektor Pangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menguatkan sektor pangan. Saat krisis, diberdayakan untuk mengganjal perut rakyat. Saat makmur, para pakar kuliner bisa merekayasanya sesuai gaya hidup. Perhatikan gandum, bisa untuk mengganjal perut, bisa juga untuk gaya hidup.

Mengapa bangsa Indonesia mampu bertahan di era penjajahan Belanda? Mampu bertahan di era tanam paksa? Di era Jepang yang penuh kelaparan dan penderitaan? Nusantara menyediakan keanekaragaman sumber pangan, tidak hanya beras.

Kedebong pisang bisa jadi sumber karbohidrat. Dedaunan dan buah-buahan  bisa jadi penghilang rasa lapar. Penjajah telah membuat blokade di setiap jalan. Dikepung oleh kereta untuk menarik sumber daya. Namun perlawanan terus berjalan karena keanekaragaman sumber pangan di Nusantara.

Perang Kemerdekaan berhasil mengusir Belanda dan Inggris, salah satu sebabnya, setiap rumah petani menjadi penyuplai pangan para pejuang. Tanaman umbian menyebar di hutan, kebun dan perkarangan. Ini ketahanan pangan yang tak diperhitungkan oleh para penjajah.

Kekalahan Sultan Agung dari Mataram dalam menyerbu Batavia, karena gerakan ketahanan pangannya mudah dibaca oleh Belanda. Terpusat di lumbung yang mudah dideteksi. Hanya mengandalkan satu jenis bahan pangan saja.

Menanam tumbuhan pangan merupakan salah satu jihad mengokohkan bangsa. Agar bangsa tak lagi mengemis pada bangsa lain. Agar hiruk-pikuk gejolak dunia tak mempengaruhi kondisi bangsa. Perhatikan Qatar saat diblokade oleh sejumlah negara, mengapa tetap bertahan? Perhatikan Rusia, mengapa tetap kokoh?

Rasulullah saw bertahan di Madinah walaupun diblokade oleh seluruh kabilah Arab. Apa rahasianya? Madinah negri pertanian. Sumber pangan berlimpah. Ditambah kreatifitas para Muhajirin yang mengubah pertanian menjadi komoditas perdagangan. Hingga saat Mekah paceklik, kafirin Quraisy meminta bantuan pangan kepada Rasulullah saw.

Sebab Kebangkrutan Negara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Srilanka bangkrut. Argentina dan Kolombia pe...

Sebab Kebangkrutan Negara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Srilanka bangkrut. Argentina dan Kolombia pernah bangkrut. Belanda pun pernah bangkrut.  Mengapa sebuah bangsa menjadi terhina? Mengapa sebuah bangsa tiba-tiba menjadi kelaparan dan diselimuti ketakutan? Belanda bersolusi dengan tanam paksa. Srilanka mencetak uang.

Al-Qur'an menjelaskan dua ciri kebangkrutan sebuah bangsa dan negara. Yaitu, kelaparan dan ketakutan. Padahal sebelumnya dilimpahkan rezeki dari semua penjuru arah. Dari langit dan bumi. Apa penyebabnya?

Ada tiga sebab kebangkrutan, Saat yang kaya dan penguasa hidup bermewahan dan kekikiran. Apa makna kemewahan dan kekikiran dalam kebijakan negara? Apa makna kemewahan dan kekikiran dalam budaya dan gaya hidup sebuah bangsa?

Saat anak bangsa tak lagi mensyukuri nikmat Allah. Saat sebuah bangsa mengingkari nikmat Allah. Apa kebijakan negara yang mencerminkan keingkaran terhadap nikmat Allah? Apa budaya dan gaya hidup yang mengingkari dan tak bersyukur terhadap nikmat Allah?

Bila tercabut akar keimanan dan ketakwaan, maka keberkahan dari langit dan bumi akan dicabut oleh Allah. Apa kebijakan, budaya dan gaya hidup yang mencerminkan tercabutnya takwa dari sebuah bangsa? Bila ketiga unsur tersebut sudah hilang, maka hancurlah sebuah bangsa, bukan lagi bangkrut.

Kebijakan yang berorientasi pada kemewahan, apakah bermanfaat? Terpesona secara tampilan, tetapi tak merespon kebutuhan yang paling mendasar bagi masyarakat. Korupsi, kebocoran dan kemubaziran anggaran dan sumber daya. Sumber daya lenyap tak berbekas. Semua sumber daya tak menghasilkan dan menambah sumber daya baru. Itulah sekelumit kemewahan dalam sekala negara dan budaya bangsa.

Kebijakan negara yang kikir, bagaimana melihatnya? Saat semua kebutuhan dasar tak disupport oleh negara. Saat kemewahan difasilitasi oleh negara. Mengingkari nikmat Allah, tak mengelola sumber daya sesuai tujuannya. Tak mengelola sumber daya untuk menciptakan kemanfaatan. Tak bertakwa, tata kelola negara, budaya sosial kemasyarakatan dibenturkan dengan syariat Allah bukan menyelaraskannya.

Sengketa Dunia, Tuntaskan di Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Penghisaban di Akhirat untuk menunt...

Sengketa Dunia, Tuntaskan di Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Penghisaban di Akhirat untuk menuntaskan perselisihan di dunia. Pengadilan di dunia dengan beragam jenjangnya hingga ke Mahkamah Agung, tidak pernah menyelesaikan  perselisihan dan persengketaan. Karena proses tergantung apa yang dituntut. Tuntutan bisa direkayasa. Hukuman bisa dipilih. Pengadilan dunia tak bisa membuka yang tersembunyi di dalam hati dan di ruang yang dirahasiakan.

Bila perselisihan sengketa tidak diselesaikan, apakah akan timbul ketentraman di akhirat? Keadilan harus ditegakkan berlebih dahulu sebelum manusia tinggal abadi di akhirat. Ketentraman dan keamanan akan tercipta dengan sendirinya, bila perselisihan sengketa dituntaskan dengan adil.

Proses terpanjang dan terlama sebelum ke surga dan neraka, adalah Hari Penghisaban. Allah memutuskan semua perkara. Seluruh catatan dibuka. Para Nabi dan Rasul menjadi saksi. Saksi dikumpulkan untuk mengadili seorang anak manusia. Berapa lama proses pengadilan di dunia? Bisa bertahun-tahun, padahal itu hanya satu kasus, bagaimana bila setiap detik perjalanan manusia diadili?

Para penyidik, terdakwa, pengacara,  jaksa dan hakim yang terbiasa menghadapi dan menjalani proses pengadilan dunia, bisakah selamat dari pengadilan akhirat? Bisakah merekayasa dan berstrategi menghadapi pengadilan akhirat? Yang dihadapi Maha Mengetahui dan Maha Kaya, tak butuh terhadap apa pun.

Pengadilan Akhirat agar kafirin dan munafikin menyadari sendiri bahwa mereka adalah pendusta. Pelaku kezaliman dengan kesadaran sendiri mengakui kerusakan perbuatan dirinya sendiri. Agar setiap orang menyadari akibat perbuatan dirinya.

Di pengadilan akhirat, kafirin, munafikin, dan zalimin, saling berselisih, siapa yang membuat mereka terjerumus kepada kerusakan? Mereka saling menuduh dan menuntut agar terlepas dari tanggungjawab. Manusia dan syetan saling berselisih, mengapa terjebab pada kedurhakaan?

Tuntaskan persoalan dunia di dunia. Tuntaskan sengketa dunia di dunia. Jangan membawa kasusnya ke akhirat. Bila pengadilan dunia dipenuhi kejujuran dan keadilan, maka keputusannya menjadi pengganti pengadilan di akhirat.

Yang Diperoleh Selama Covid-19 Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apakah Covid-19 akan melonjak lagi? Tak...

Yang Diperoleh Selama Covid-19

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apakah Covid-19 akan melonjak lagi? Tak ada yang tahu. Bagiku, masa Covid-19 sebuah era bagian terobosan dalam hidup. Walaupun bisnis yang dijalani cukup terpukul, namun banyak harapan baru yang terbentuk.

Masa Pademi Covid-19 membawaku pada dunia pertanian dan perkebunan. Dengan bermodalkan hadist Akhir Zaman yang dikumpulkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Bidayah wa Nihayah, membawaku pada pemahaman bagaimana solusi huru-hara akhir zaman.

Dengan bermodalkan ayat tentang air hujan, sungai yang mengalir dan gambaran kebun dalam Al-Qur'an, memulai menggeluti dunia pertanian dan perkebunan yang sangat asing. Setiap menghadapi persoalan pertanian dan perkebunan, yang pertama ditanyakan, "Bagaimana bimbingan Al-Qur'an dan bagaimana fenomena alam?"

Tidak itu saja, setiap persoalan pekerjaan dan kehidupan, dicoba mencari solusi dalam Al-Qur'an. Masya Allah, ilmu Auditing pemeriksaan keuangan, justru didapatkan dari Al-Qur'an. Setiap persoalan yang berkaitan auditing, dicarikan solusinya di Al-Qur'an.

Saat pademi melanda, riset produk terus dijalankan. Ada dua produk yang risetnya dilakukan  selama Covid-19. Dari dua produk dasar ini, bisa dikembangkan beragam  produk turunannya. Insyaallah, dua produk ini akan menjadi 3 model bisnis baru.

Produk yang berbentuk pasta kuah, bila dimasak semakin lama menghasilkan rasa gurih dan aroma yang makin kuat. Semakin lama, kuahnya bukan menyusut tapi semakin bertambah. Fenomena kuah Laharnya semakin kuat.

Produk Ciloknya, memadukan 4 unsur sehat yang didengungkan  oleh pakar kesehatan, mengandung karbohidrat, protein, dan sayuran.  Dalam satu suapan sudah mengakomodasi kebutuhan makanan yang lengkap.

Dunia pertanian, membawa pada industri olahan yang berasal dari talas. Saat ini baru diubah menjadi keripik saja, kedepannya bisa diubah menjadi tepung, aneka kue dan snack. Perjalanannya baru saja dimulai.

Obyek Hati dan Akal  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Seluruh nikmat, datangnya dari Allah. Bila ada ke...

Obyek Hati dan Akal 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Seluruh nikmat, datangnya dari Allah. Bila ada kesengsaraan, mintalah pertolongan pada Allah. Namun saat pertolongan Allah tiba, sebagian manusia mempersekutukan Allah. Seperti itulah hukum yang ada di dunia ini.

Terhadap fenomena alam dan kehidupan, berfikir, memahami dan ambil pelajaran. Terhadap syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, dengar dan taatlah. Terhadap persoalan hidup, mohonlah pertolongan Allah. Seperti itulah prinsip menjalani kehidupan.

Terhadap fenomena alam dan kehidupan, bagaimana semuanya menjadi pelayan kehidupan. Terhadap syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, bagaimana membimbing kehidupan. Tempatkan pada tempatnya.

Terhadap fenomena alam dan kehidupan, bagaimana semuanya menjadi pelayan kehidupan. Terhadap syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, bagaimana membimbing kehidupan. Tempatkan pada tempatnya.

Tujukan akal kepada alam dan kehidupan. Tujukan akal untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah. Tak semua manusia bisa membaca tanda-tandanya. Semua bisa melihat, namun tak semua bisa memahami tandanya.

Para penjelajah dan pencari jejak, memahami seluruh tanda-tanda selama perjalanannya untuk memberikan arah, meraih manfaat dan menghindari bahaya. Memahami yang akan dan belum terjadi. Memahami peluang manfaat dan bahaya.

Tujukan akal kepada syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, bagaimana agar semuanya menjadi pedoman dan rambu? Bagaimana mengambil hikmah, kemudahan, merasakan kasih sayang Allah swt dan Sunnah Rasulullah saw dalam setiap bimbingannya.

Akal akan tunduk kepada syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Bila tidak tunduk, bukan akal yang diberdayakan tetapi hawa nafsu yang dituruti. Sebab dalam Al-Qur'an, yang diajak berbicara adalah akal dan hati manusia.

Belajar pada Bayangan Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Andai Allah tak menciptakan bayangan, ap...

Belajar pada Bayangan Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Andai Allah tak menciptakan bayangan, apa yang terjadi? Dalam Al-Qur'an, dijelaskan bahwa bayangan bergerak ke kanan dan ke kiri.   Padahal Allah bisa menciptakan bayangan tegak lurus saja. Apa manfaatnya?

Al-Qur'an menjelaskan bahwa karakter bayangan adalah selalu bersujud dan merendahkan diri. Bayangan selalu mengikuti gerakan fisik manusia, mengapa bayangan tidak mengikuti gerakan hati manusia?

Al-Qur'an menjelaskan bahwa karakter bayangan adalah selalu bersujud dan merendahkan diri. Bayangan selalu mengikuti gerakan fisik manusia, mengapa bayangan tidak mengikuti gerakan hati manusia?

Andai tak ada bayangan, bagaimana kondisi permukaan tanah? Permukaan tanah akan senantiasa panas, nyamankah manusia hidup di bumi? Adakah kehidupan di bumi?

Andai tidak ada bayangan, adakah malam? Adakah gerhana matahari dan bulan? Bisakah manusia mengukur waktu? Dengan bayangan manusia merasakan kesejukan di tengah terik matahari.

Ada yang unik dari bayangan. Dia tak sama dengan karakter manusia. Banyangan selalu bersujud dan merendahkan diri di hadapan Allah. Padahal sifat manusia mendurhakai dan menyombongkan diri kepada Allah. Andai bayangan tak diciptakan memiliki karakter seperti itu, bagaimana nasib manusia? Bisakah bayangan menjadi musuh manusia?

Manusia diajarkan oleh Allah untuk belajar pada bayangan. Yang paling dekat. Yang selalu mengikuti dan membersamainya, selalu bersujud dan merendahkan diri di hadapan Allah, mengapa manusia yang diikutinya bertolak belakang? Manusia dan bayangan itu makhluk yang berbeda, sebab itu karakternya berbeda.

Bayangan selalu menyaksikan tingkah laku manusia. Bayangan selalu mengajari manusia untuk mentaati Allah. Setiap makhluk yang diciptakan di muka bumi, Allah menciptakan bersama bayangannya. Bisa jadi, bayangan akan menggugat di Akhirat? Bisa jadi, bayangan merasa malu melihat sosok yang diikutinya setiap saat.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)