basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Obyek Hati dan Akal  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Seluruh nikmat, datangnya dari Allah. Bila ada ke...

Obyek Hati dan Akal 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Seluruh nikmat, datangnya dari Allah. Bila ada kesengsaraan, mintalah pertolongan pada Allah. Namun saat pertolongan Allah tiba, sebagian manusia mempersekutukan Allah. Seperti itulah hukum yang ada di dunia ini.

Terhadap fenomena alam dan kehidupan, berfikir, memahami dan ambil pelajaran. Terhadap syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, dengar dan taatlah. Terhadap persoalan hidup, mohonlah pertolongan Allah. Seperti itulah prinsip menjalani kehidupan.

Terhadap fenomena alam dan kehidupan, bagaimana semuanya menjadi pelayan kehidupan. Terhadap syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, bagaimana membimbing kehidupan. Tempatkan pada tempatnya.

Terhadap fenomena alam dan kehidupan, bagaimana semuanya menjadi pelayan kehidupan. Terhadap syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, bagaimana membimbing kehidupan. Tempatkan pada tempatnya.

Tujukan akal kepada alam dan kehidupan. Tujukan akal untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah. Tak semua manusia bisa membaca tanda-tandanya. Semua bisa melihat, namun tak semua bisa memahami tandanya.

Para penjelajah dan pencari jejak, memahami seluruh tanda-tanda selama perjalanannya untuk memberikan arah, meraih manfaat dan menghindari bahaya. Memahami yang akan dan belum terjadi. Memahami peluang manfaat dan bahaya.

Tujukan akal kepada syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw, bagaimana agar semuanya menjadi pedoman dan rambu? Bagaimana mengambil hikmah, kemudahan, merasakan kasih sayang Allah swt dan Sunnah Rasulullah saw dalam setiap bimbingannya.

Akal akan tunduk kepada syariat Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Bila tidak tunduk, bukan akal yang diberdayakan tetapi hawa nafsu yang dituruti. Sebab dalam Al-Qur'an, yang diajak berbicara adalah akal dan hati manusia.

Belajar pada Bayangan Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Andai Allah tak menciptakan bayangan, ap...

Belajar pada Bayangan Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Andai Allah tak menciptakan bayangan, apa yang terjadi? Dalam Al-Qur'an, dijelaskan bahwa bayangan bergerak ke kanan dan ke kiri.   Padahal Allah bisa menciptakan bayangan tegak lurus saja. Apa manfaatnya?

Al-Qur'an menjelaskan bahwa karakter bayangan adalah selalu bersujud dan merendahkan diri. Bayangan selalu mengikuti gerakan fisik manusia, mengapa bayangan tidak mengikuti gerakan hati manusia?

Al-Qur'an menjelaskan bahwa karakter bayangan adalah selalu bersujud dan merendahkan diri. Bayangan selalu mengikuti gerakan fisik manusia, mengapa bayangan tidak mengikuti gerakan hati manusia?

Andai tak ada bayangan, bagaimana kondisi permukaan tanah? Permukaan tanah akan senantiasa panas, nyamankah manusia hidup di bumi? Adakah kehidupan di bumi?

Andai tidak ada bayangan, adakah malam? Adakah gerhana matahari dan bulan? Bisakah manusia mengukur waktu? Dengan bayangan manusia merasakan kesejukan di tengah terik matahari.

Ada yang unik dari bayangan. Dia tak sama dengan karakter manusia. Banyangan selalu bersujud dan merendahkan diri di hadapan Allah. Padahal sifat manusia mendurhakai dan menyombongkan diri kepada Allah. Andai bayangan tak diciptakan memiliki karakter seperti itu, bagaimana nasib manusia? Bisakah bayangan menjadi musuh manusia?

Manusia diajarkan oleh Allah untuk belajar pada bayangan. Yang paling dekat. Yang selalu mengikuti dan membersamainya, selalu bersujud dan merendahkan diri di hadapan Allah, mengapa manusia yang diikutinya bertolak belakang? Manusia dan bayangan itu makhluk yang berbeda, sebab itu karakternya berbeda.

Bayangan selalu menyaksikan tingkah laku manusia. Bayangan selalu mengajari manusia untuk mentaati Allah. Setiap makhluk yang diciptakan di muka bumi, Allah menciptakan bersama bayangannya. Bisa jadi, bayangan akan menggugat di Akhirat? Bisa jadi, bayangan merasa malu melihat sosok yang diikutinya setiap saat.

Penjelasan Ragam Ciptaan Allah di Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Saat Allah menjelaskan...

Penjelasan Ragam Ciptaan Allah di Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Saat Allah menjelaskan fenomena alam semesta, Al-Qur'an menutupnya dengan kalimat, "Terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi yang mau berfikir, mau mengerti, mau mengambil pelajaran." Bila semuanya terhimpun, barulah seseorang dapat mengambil karunia Allah yang melimpah di muka bumi, lalu bersyukur.

Bagaimana agar manusia mau berfikir, mau mengerti dan mau mengambil pelajaran? Allah menciptakan keindahan, keunikan, dan ketakjuban pada setiap ciptaan-Nya. Banyak keanehan dan rahasia yang belum dimengerti oleh akal, agar manusia mau membuka kesadaran akalnya untuk berfikir, mau mengerti dan mengambil pelajaran.

Asal manusia bodoh, lemah dan salah. Namun Allah melimpah akal, keingintahuan, dan kebebasan. Sedangkan alam penuh ketakjuban. Ada kesenjangan antara dirinya dan alam semesta. Kesenjangan ini dijembatani dengan akal, keingintahuan dan kebebasan, agar manusia mau menggerakan kekuatan berfikir, mengerti dan mau mengambil pelajaran.

Proses pergerakan mau berfikir, mengerti dan mengambil pelajaran yang membuat manusia bisa membuka rahasia alam semesta. Dengan proses ini manusia mendapatkan ilmu, hikmah dan teknologi. Dengan bekal ini, manusia memahami karakter seluruh jenis penciptaan Allah, sehingga seluruhnya diberdayakan untuk melayani manusia.

Apa peran seluruh ciptaan-Nya? Allah menyebutkan laut, tanah, awan, matahari, bulan, hewan ternak, buah-buahan dan banyak lagi disebutkan di Al-Qur'an. Untuk apa? Agar tahu bagaimana seluruh ciptaan-Nya melayani dan memperindah manusia dan kehidupannya.

Mengapa peran seluruh ciptaan-Nya disebutkan dalam Al-Qur'an? Agar paham hakikat tujuan penciptaan dari setiap makhluk-Nya, agar tak terjadi kesalahan orientasi dalam memberdayakan ciptaan-Nya.

Ada yang terhina dengan menuhankan ciptaan-Nya. Ada yang terjebab dengan saling membanggakan dan menyombongkan ciptaan-Nya. Ada yang merasa yang ada pada dirinya adalah miliknya. Allah menjelaskan beragam ciptaan-Nya dalam Al-Qur'an agar manusia mengerti cara pemanfaatannya, tujuan penciptaannya.

Sungai dan Jalan, Sebuah Petunjuk Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Sungai adalah petunjuk. Jalan adalah...


Sungai dan Jalan, Sebuah Petunjuk

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Sungai adalah petunjuk. Jalan adalah petunjuk. Seperti itu firman Allah dalam Al-Qur'an. Petunjuk bagi siapakah? Bergunakah petunjuk ini? Digunakan untuk apa? Apa isi petunjuknya?

Kualitas dan kemajuan peradaban manusia di sebuah wilayah terlihat dari sungai dan jalannya. Sungai yang dipenuhi sampah. Sungai yang permukaan air dipenuhi sampah. Jalan yang kotor dan kumuh. Jalan yang infrastrukturnya tidak baik. Bertanda apa?

Banyak bangunan di tepian sungai. Banyak sungai yang diserobot menjadi bangunan. Banyak yang menyempitkan sungai. Karakter seseorang terlihat bagaimana memperlakukannya terhadap tanah. Ada yang menyempitkan jalan. Ad yang membuang kotoran ke jalan. Bertandang apakah ini?

Potensi banjir dapat terlihat dari  tinggi dan rendahnya debit air sungai. Kualitas kesehatan masyarakat terlihat dari warna dan aroma air sungai. Kecepatan distribusi barang dapat dilihat dari jembatan dan kualitas jalannya.


Bagaimana melihat kerusakan alam di hutan? Bagaimana melihat kerusakan pepohonan di pegunungan? Bagaimana menilai kehancuran tanah yang subur? Lihatlah banyaknya air pada saat hujan turun. Lihatlah warna air sungai saat hujan turun.

Perhatikan ikan yang ada di sungai. Perhatikan tumbuhan dan hewan yang ada dan sekitar di sungai. Kita akan paham prilaku masyarakat dan kondisi yang ada disekitarnya.

Banyak tanda-tanda yang terbaca dari sungai dan jalan. Sungai dan jalan dipenuhi tanda-tanda yang bisa dibaca untuk menilai sesuatu. Al-Qur'an, kalimat sederhana dan mudah, namun memberikan cakrawala pemahaman dan pemikiran yang luas membentang sepanjang masa.

Konsep Menengadahkan Tangan ke Langit dalam Pertanian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menengadahkan ta...

Konsep Menengadahkan Tangan ke Langit dalam Pertanian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Menengadahkan tangan ke langit, itulah konsep pengelolaan tanah pertanian. Sebab, kehidupan tanah tergantung kemampuannya menjaga dan memelihara apa yang diberikan oleh langit. Semuanya yang berasal dari langit adalah sumber kehidupan dan keluasan rezeki.

Petakan sawah, penggemburan tanah,  sistem torak, dan bedengan tanah dalam pengolahan tanah. Sistem pemanen air hujan, irigasi dan drainase dalam sistem pengelolaan air hujan, merupakan implementasi sedikit soal konsep menengadahkan tangan ke langit.

Tanah yang terbuka. Membuat lobang dan aliran. Tumbuhan harus langsung menyerap yang datangnya dari langit. Baik air hujan, cahaya matahari maupun udara. Bagaimana pengolahan tanah mampu menyerap semua yang datangnya dari langit? Itulah konsep dasar Pertanian yang menengadahkan tangan ke langit.

Di India, ada daerah yang kekeringan panjang. Banyak petani yang bunuh diri karena tak sanggup memenuhi kebutuhannya dari bertani. Apa solusinya? Ada sekelompok orang yang memperbaiki aliran sungai. Membuang sampah yang ada di sungai karena menganggu penyerapan air ke tanah.

Memperdalam sungai, mengangkat lumpur ke lahan pertanian. Membuat penahan air sepanjang sungai untuk dialirkan ke lahan pertanian. Dari proses ini, lahan pertanian menjadi subur kembali. Semua upaya manusia dalam pengolahan lahan, pada dasarnya untuk menampung apa yang berasal dari langit dan mengalirkannya baik ke permukaan tanah atau ke dalam tanah.

Manusia diciptakan dari tanah. Bagaimana agar hati, jiwa, akal dan nafsunya terus tumbuhan dan berbuah? Semuanya harus menjadi tampungan rahmat dari Allah. Semuanya harus menjadi sarana untuk menyerap petunjuk langit.

Melapangkan hati. Melapangkan dada. Melapangkan akal. Melapangkan kesadaran. Melapangkan jiwa. Semuanya sarana untuk menengadahkan ke langit.

Berkumpul Kembali di Surga Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Taatlah kepada Allah, apa pun kondisi leluh...

Berkumpul Kembali di Surga

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Taatlah kepada Allah, apa pun kondisi leluhur ataupun keturunannya. Yang terpenting mereka tetap muslim. Sebab, ketaatan akan memberikan syafaat di akhirat nanti. Minimal shalat dan lantunan Al-Qur'an tetap terjaga di rumah.

Rasulullah saw menahan satu doanya untuk umat Islam yang dipanjatkan kepada Allah di akhirat nanti. Seluruh umat manusia dari seluruh kaum para Nabi dan Rasul akan memohon syafaat Rasulullah saw. Sebab itulah  mengapa Rasulullah sudah disebutkan oleh Allah di kitab-kitab para Nabi dan Rasul sebelumnya.

Surga itu samudera kenikmatan dan kebahagiaan. Apa salah satu kenikmatan terbesarnya? Berkumpul dengan keluarga dan teman. Para ahli surga memohon kepada Allah untuk dikumpulkan kembali seperti di dunia. Ingin bercengkrama. Ingin nongkrong dengan gelak tawa dan cinta.

Para ahli surga, memohon kepada Allah untuk dikumpulkan dengan orang tua dan anaknya. Orang tua yang ahli surga akan mengangkat anaknya dari neraka atau dari tingkat surga yang lebih rendah. Anak yang ahli surga akan mengangkat orang tuanya dari neraka atau dari tingkat surga yang paling rendah.

Para ahli surga memohon kepada Allah agar para Sahabat  dan handai taulannya dikumpulkan bersama di surga. Yang berada di neraka atau di surga yang tingkatannya paling rendah akan diangkat derajatnya. Andai tak bisa menjadi orang yang taat, berkumpullah dengan orang yang sholeh, dan jangan pernah mengejek, memperolok apalagi menghinakannya.

Wanita yang ahli surga yang menikah beberapa kali, disuruh memilih dengan suami yang mana  dikumpulkan di Surga. Mereka akan memilih suami yang derajat surganya lebih tinggi. Wanita dari bumi lebih mulia dari para bidadari surga, karena mereka pernah beribadah untuk taat kepada Allah.

Tolong menolong itu berlaku di dunia dan akhirat. Saling memberikan "syafaat" itu berlaku di akhirat dengan ijin Allah. Beristiqamahlah dalam ketaatan agar orang tua, anak, kerabat dan sahabat bisa berkumpul lagi di surga.

Pembekuan ACT Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hizbu Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FP...

Pembekuan ACT

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Hizbu Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan. Sekarang Aksi Cepat Tanggap (ACT) dibekukan ijin untuk pengumpulan dana masyarakat dengan ragam alasan oleh Kementerian Sosial.  Satu persatu aset berharga umat Islam dihancurkan. Apakah ada pengaruhnya dengan proses kebangkitan Islam? Tidak sedikitpun memberikan pengaruh. Sebab, Allah yang membimbing, memimpin dan melindungi Umat Islam.

Dalam Al-Qur'an, setiap rencana jahat akan kembali kepada yang merencanakan. Allah mendengar setiap ucapan. Allah membinasakan setiap rencana jahat. Allah akan menghancurkan kezaliman dari sisi pinggirannya. Hingga tak paham bahwa kekuatan dan kekuasaannya sudah lemah tanpa disadari. Bukankah seperti itu yang terjadi pada para diktator?  Begitulah sekenario Allah yang dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Kezaliman tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah. Artinya, setiap kebijakan, strategi dan keputusannya, tidak akan mencapai tujuannya. Allah yang menggagalkan setiap langkah-langkahnya. Kelak yang didapatkan hanya fatamorgana. Disangka air, tetapi hanya panas terik matahari. Disangka sukses, ternyata membawanya pada kehancuran.

Perjanjian Hudaibiyah dianggap sukses membungkam dakwah Rasulullah saw. Para kafirin tertawa senang. Memproklamasikan kemenangan. Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib bersedih. Namun mengapa ayat Al-Qur'an yang turun justru menginformasikan kemenangan?

Allah telah menulis perjalanan hidup dan seluruh kejadian di Lauhul Mahfud. Yang menulis bukan penguasa, bukan militer dan kepolisian, bukan para pembuat Undang-undang, bukan kejaksaan dan kehakiman. Allah yang mensekenariokan seluruhnya. Apa lagi yang ditakuti?

Allah yang mengetahui kejadian masa depan. Allah yang merekayasa masa depan. Adakah campur tangan manusia? Hukum masa depan itu, Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya, Allah menolong mukmin dan penyabar, Allah memberikan kekuasaan kepada yang tertindas, Allah memudahkan urusan yang bertakwa.

Yang terjadi pada HTI, FPI dan ACT, itulah perjalanan liku-liku dakwah. Seperti para Sahabat saat di Madinah yang dikepung oleh musyrikin Mekah, Arab dan Yahudi, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan oleh Allah." Berikhtiar membela eksistensi adalah keharusan. Namun perjalanannya harus terus dinikmati hingga Allah menentukan takdir-Nya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (403) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)