basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pembekuan ACT Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hizbu Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FP...

Pembekuan ACT

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Hizbu Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan. Sekarang Aksi Cepat Tanggap (ACT) dibekukan ijin untuk pengumpulan dana masyarakat dengan ragam alasan oleh Kementerian Sosial.  Satu persatu aset berharga umat Islam dihancurkan. Apakah ada pengaruhnya dengan proses kebangkitan Islam? Tidak sedikitpun memberikan pengaruh. Sebab, Allah yang membimbing, memimpin dan melindungi Umat Islam.

Dalam Al-Qur'an, setiap rencana jahat akan kembali kepada yang merencanakan. Allah mendengar setiap ucapan. Allah membinasakan setiap rencana jahat. Allah akan menghancurkan kezaliman dari sisi pinggirannya. Hingga tak paham bahwa kekuatan dan kekuasaannya sudah lemah tanpa disadari. Bukankah seperti itu yang terjadi pada para diktator?  Begitulah sekenario Allah yang dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Kezaliman tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah. Artinya, setiap kebijakan, strategi dan keputusannya, tidak akan mencapai tujuannya. Allah yang menggagalkan setiap langkah-langkahnya. Kelak yang didapatkan hanya fatamorgana. Disangka air, tetapi hanya panas terik matahari. Disangka sukses, ternyata membawanya pada kehancuran.

Perjanjian Hudaibiyah dianggap sukses membungkam dakwah Rasulullah saw. Para kafirin tertawa senang. Memproklamasikan kemenangan. Umar bin Khatab dan Ali bin Abi Thalib bersedih. Namun mengapa ayat Al-Qur'an yang turun justru menginformasikan kemenangan?

Allah telah menulis perjalanan hidup dan seluruh kejadian di Lauhul Mahfud. Yang menulis bukan penguasa, bukan militer dan kepolisian, bukan para pembuat Undang-undang, bukan kejaksaan dan kehakiman. Allah yang mensekenariokan seluruhnya. Apa lagi yang ditakuti?

Allah yang mengetahui kejadian masa depan. Allah yang merekayasa masa depan. Adakah campur tangan manusia? Hukum masa depan itu, Allah akan menyempurnakan cahaya-Nya, Allah menolong mukmin dan penyabar, Allah memberikan kekuasaan kepada yang tertindas, Allah memudahkan urusan yang bertakwa.

Yang terjadi pada HTI, FPI dan ACT, itulah perjalanan liku-liku dakwah. Seperti para Sahabat saat di Madinah yang dikepung oleh musyrikin Mekah, Arab dan Yahudi, mereka berkata, "Inilah yang dijanjikan oleh Allah." Berikhtiar membela eksistensi adalah keharusan. Namun perjalanannya harus terus dinikmati hingga Allah menentukan takdir-Nya.

Ragam Manusia dari Ragam Kenikmatan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mengapa Allah memberikan rasa lapa...

Ragam Manusia dari Ragam Kenikmatan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Mengapa Allah memberikan rasa lapar dan haus? Mengapa Allah memberikan kenikmatan pada beragam makanan dan minuman? Bukankah Allah mampu menciptakan manusia tanpa rasa lapar dan haus? Tanpa ada kenikmatan dan kesegaran dalam makanan dan minuman?

Lapar dan haus untuk menunjukkan bahwa manusia lemah dan hina. Masih membutuhkan, mengharapkan dan menggantungkan diri pada sesuatu. Bagaimana bila penguasa, panglima perang, dan pemilik kekayaan yang zalim dilanda kelaparan dan kehausan? Terlihat seperti cacing tak berdaya. Seluruh kekuatan, kekuasaan dan kekuasaan tak berguna bila tak ada sedikit pun makanan dan air untuk dikonsumsi.

Diberi kenikmatan makan dan minum untuk menguji, apakah melampaui batas ataukah tidak? Bagaimana pola konsumsinya? Apakah mengabaikan dan melabrak konsep halalan tayiban? Apakah mau memberikan sesuatu yang disukainya?

Mengapa Allah memberikan rasa keindahan pada setiap pandangan? Rasa merdu pada pendengaran? Ada dorongan syahwat? Sebab, hidup itu ujian. Bengkokkah? Luruskah? Perjalanan hidupnya. Mengikuti ego atau bimbingan Allah?

Dalam rasa keindahan pandangan, adakah kerlingan mata? Memandang yang menggugah keagungan kepada Allah atau menikmatinya sebab nafsu? Terbukanya ketauhidan atau hanya kesenangan pandangan semata saja?

Dalam merdunya pendengaran, alunan suara apa yang didengarkan? Tidakkah merasakan keagungan Allah, saat bagaimana angin menghempas sesuai menciptakan suara merdu? Bagaimana dorongan udara keluar yang melewati beragam organ makhluk hidup menghasilkan suara yang khas?

Kelemahan dan kebodohan manusia justru terlihat saat syahwat mengepung. Bila tak terkendali seperti hewan. Bukankah banyak yang takluk dan terjungkal  dengan nafsu ini? Saat syahwat mengepung, apakah masih ingat Allah atau hanya pelampiasan saja?

Hidup memang ujian. Ujian Itu banyak keindahan liku-likunya. Ujian Itu penuh ketakjuban yang tak terduga. Bila Penolong-Nya Allah, apa lagi yang harus ditakuti?.Bila Allah yang membuat program ujiannya, maka segalanya akan mudah.

Terus Menyelusuri Keagungan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati)  Dalam bisnis yang digeluti. Dalam p...

Terus Menyelusuri Keagungan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati) 

Dalam bisnis yang digeluti. Dalam profesi yang ditekuni. Dalam aktivitas harian yang dilakukan. Apakah menemukan dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah?  Semuanya yang terekam dalam keseharian, apakah merasakan keagungan Allah?

Dalam semua peristiwa dan fragmen yang dihadapi. Dalam semua kejadian yang digeluti. Apakah merasakan hadirnya pertolongan dan rahmat Allah? Apakah menemukan kemudahan dari Allah?

Saat muncul ide, terobosan, dan kreativitas, apa yang pertama kali dirasakan? Kehebatan atas kecerdasan diri? Kepintaran akal dan strategi? Keluasan ilmu dan hebatnya teknologikah?  Ataukah ilham dari Allah?

Awal kesombongan, saat merasa tak ada peran Allah dalam keseharian kita. Awal penyimpanan, saat semuanya berasal dari kehebatan diri. Awal kerusakan, saat yang diraih merasa berasal dari diri bukan pertolongan dan kemudahan dari Allah. Bukankah kerusakan Qarun dimulai dari titik ini?

Mengapa diri mudah tergoda dan tertipu? Mengapa mudah terjerumus? Sebab dalam hati, jiwa dan akal lebih mendominasikan keagungan pada diri, hawa nafsu dan ego. Padahal, adakah peran manusia di kehidupan ini? Padahal seluruh urusan kembali kepada Allah.

Saat jiwa, hati dan akal dipenuhi keagungan akan Allah, secara otomatis seluruhnya disucikan oleh Allah. Allah merahmati, membimbing dan melindungi jiwa, hati, dan akal dari kerusakan dan kehancuran. Semuanya akan dimudahkan. Kesulitan pun dijalani dengan kelapangan dada.

Koreklah keagungan Allah, walaupun harus mencarinya seperti  mencari jarum di dasar lautan. Telusuri keagungan Allah dalam liku-liku jalan kehidupan ini. Semuanya hanya upaya agar dicatat oleh Allah sebagai sosok yang mengharapkan pertemuan dengan Allah.

Lihatlah ke Langit Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Unsur hara yang terpendam di bumi dan berkeliaran b...

Lihatlah ke Langit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Unsur hara yang terpendam di bumi dan berkeliaran bebas di angkasa, darimana asalnya? Siapakah yang menciptakannya? Mengapa unsur yang tak terlihat dapat berubah menjadi terlihat? Menjadi daun, batang, akar dan buah?

Bagaimana unsur hara di tanah dan angkasa bisa diserap oleh tanaman. Padahal mereka tak memiliki alat untuk menangkap dan mengumpulkannya? Bagaimana membawanya ke seluruh bagian tumbuhan? Tak ada sedikitpun andil manusia.

Ada yang mengatakan, sebab panas sinar mataharilah seluruh unsur hara terangkut ke seluruh bagian tanaman. Seperti api pada sumbu yang menarik minyak di bawah. Mengapa matahari dan tumbuhan terkoneksi?

Besi, apakah dia unsur bumi? Ada ahli yang mengatakan bahwa dia unsur langit. Teknologi digital berkembang pesat, apakah disebabkan unsur bumi? Semuanya sebab unsur langit. Perkembangan kecepatan transportasi, apakah  disebabkan unsur bumi? Semuanya unsur langit.

Para leluhur manusia, akhirnya menatap dan menengadahkan ke langit. Mencari tuhan yang ada di langit, bukan yang ada di bumi. Namun mengapa manusia sekarang mencari dan memburu tuhan di bumi? Mengapa manusia di era ini memproklamasikan bahwa egonya adalah tuhan? Kekuatannya adalah akal dan dirinya?

Pada diri manusia ada tuhan palsu. Setiap saat dia bisa mengaku tuhan. Yaitu, nafsunya dengan hembusan was-was syetan. Akalnya dipengaruhi. Hatinya terus berusaha dikuasai. Hingga, tak bisa menyempatkan diri untuk mentafakuri alam dan lingkungannya.

Yang didengar hanya suara nafsunya. Tak sempat mendengar suara alam yang memberikan banyak signal, kode, lambang dan tanda-tanda kebesaran Allah. Nafsu telah memalingkan dari kebesaran Allah yang sesungguhnya selalu mengepung manusia dari setiap penjuru arah.

Pertanian, Ketergantungan Pada Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati)  Rezeki itu ada di langit. Bumi h...

Pertanian, Ketergantungan Pada Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati) 

Rezeki itu ada di langit. Bumi hanya menampung saja. Perhatikan tumbuhan, apakah daun, batang, dan buahnya berasal dari unsur bumi? Unsur hara tanaman ada yang bersifat mineral dan non mineral. Yang mineral berasal dari tanah, yang non mineral berasal dari langit.

Dalam tanaman, bobot yang mineral dari tanah hanya 5%, sedang non mineral jumlahnya 95%. Yang non mineral terdiri dari Carbon 44%, Oksigen 44%, dan Hidrogen 7%. Manusia tak perlu pusing soal unsur ini, karena selalu tersedia di alam. Selalu tersedia di udara dan langit. Tak pernah kekurangan. Inilah rahmat Allah yang tak terhingga.

Dari hara mineral yang berada di tanah  1-2 % merupakan Nitrogen. Asalnya dari udara yang tangkap oleh akar dengan bantuan mikroba. Jadi yang murni berasal dari tanah hanya 3-4 % saja. Inilah yang bisa direkayasa manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dari 3-4 % ini, apa yang dilakukan manusia?

Dari 2-3 % ini, manusia hanya menggemburkan tanah, menaruh sampah, kotoran dan menanam. Setelah itu makroorganisme dan mikroorganisme yang bekerja. Jadi apakah ada peran manusia dalam proses di alam semesta ini?

Bila seluruh unsur hara mineral di tanah sudah direkayasa manusia, apakah pasti menyuburkan tanaman? Semuanya tidak berarti bila tidak ada air hujan. Sebab dengan air hujanlah tanaman bisa menyerap unsur hara. Padahal hanya Allah yang mentakdirkan di bumi mana hujan akan turun. Hujan bagian rahasia Allah.

Peran manusia di alam semesta ini tidak ada. Semuanya telah disediakan alam melalui qudrat dan iradat-Nya Allah. Manusia hanya menikmati kehidupan di bumi. Bersuka ria dengan ikhtiar, tantangan dan ujian. Bersenang-senang dengan nikmat Allah.

Dalam keberlimpahan rahmat-Nya, Allah menitipkan peran sebagai khalifah dan hamba Allah. Agar derajat manusia tetap mulia dan dimuliakan. Agar manusia tidak menjadi makhluk yang rendah dan dihinakan.

Rute Penyebaran Islam di Sunda REPUBLIKA.CO.ID, Islam diperkirakan sudah masuk di tanah Sunda pada abad ke-11. Sebagian teori me...


Rute Penyebaran Islam di Sunda



REPUBLIKA.CO.ID, Islam diperkirakan sudah masuk di tanah Sunda pada abad ke-11. Sebagian teori menyebut Islam masuk di kawasan ini pada abad ke-13 lalu menyebar secara massif pada abad ke-15. Kota-kota pelabuhan seperti Cirebon, Banten dan Sunda Kalapa menjadi bagian penting masuknya Islam di masa Kerajaan Sunda. Ketiganya menjadi akses interaksi perdagangan dengan berbagai negara termasuk Cina, Arab, dan India. 

Islam lalu menyebar ke sekeliling ibu kota Kerajaan Sunda yang ketika itu berpusat di Kota Pakuan (kini Bogor). Pada 1579 M, barulah pasukan Kerjaan Banten masuk dan menaklukan Pakuan dari arah barat.

Secara garis besar, akademisi Universitas Padjadjaran Edi S. Ekadjati dalam 'Penyebaran Agama Islam di Jawa Barat' memetakan penyebaran Islam di Jawa Barat ke dalam enam rute:

Ø Cirebon – Kuningan – Talaga – Ciamis.

Ø Cirebon – Kadipaten – Majalengka – Darmaraja – Garut.

Ø Cirebon – Sumedang – Bandung.

Ø Cirebon – Talaga – Sagalaherang – Cianjur.

Ø Banten - Jakarta – Bogor – Sukabumi.

Ø Banten – Banten Selatan – Bogor – Sukabumi.



Pengolah: Nashih Nashrullah, Sumber: berbagai sumber


Masuknya Islam ke tanah Pasundan. REPUBLIKA.CO.ID, Jika membicarakan Islam di Tatar Sunda, maka wilayah yang dimaksud adalah wil...


Masuknya Islam ke tanah Pasundan.


REPUBLIKA.CO.ID, Jika membicarakan Islam di Tatar Sunda, maka wilayah yang dimaksud adalah wilayah yang saat ini menjadi provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Mengutip Nina Herlina dkk. dalam 'Sejarah Tatar Sunda', ada banyak teori tentang masuknya Islam di Tatar Sunda. Di antaranya sebagai berikut:

·        Orang Islam pertama di wilayah Sunda adalah Haji Purwa atau Bratalegawa pada 1337 M.  Dia merupakan putra kedua Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata atau Sang Bunisora, penguasa Kerajaan Galuh kala itu. Dia  memilih menjadi saudagar yang berdagang lintas negara. Melalui pernikahan dengan seorang Muslimah, dia lalu menjadi Muslim dan digelari Haji Baharudin.

·        Selain Haji Purwa, orangIslam juga masuk melalui para ulama dari Campa yang sudah lebih dulu disentuh Islam pada abad ke-11. Dalam //Carita Purwaka Caruban Nagari// disebut Dukuh Pasambangan didatangi guru-guru Islam salah satunya dari Campa, Syekh Hasanuddin putera Syekh Yusuf Sidik. Syekh Hasanuddin mendirikan pondok di Quro, Karawang

·        Pada 1513 M, Islam dikabarkan sudah meluas hingga ke Indramayu. Laksamana Cheng Ho, yang juga seorang Muslim, juga sempat singgah di kota berpenduduk Islam di Cirebon pada abad ke-15 atau 16

 

Pengolah: Nashih Nashrullah, Sumber: republika/berbagai sumber



Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)