basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Lihatlah ke Langit Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Unsur hara yang terpendam di bumi dan berkeliaran b...

Lihatlah ke Langit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Unsur hara yang terpendam di bumi dan berkeliaran bebas di angkasa, darimana asalnya? Siapakah yang menciptakannya? Mengapa unsur yang tak terlihat dapat berubah menjadi terlihat? Menjadi daun, batang, akar dan buah?

Bagaimana unsur hara di tanah dan angkasa bisa diserap oleh tanaman. Padahal mereka tak memiliki alat untuk menangkap dan mengumpulkannya? Bagaimana membawanya ke seluruh bagian tumbuhan? Tak ada sedikitpun andil manusia.

Ada yang mengatakan, sebab panas sinar mataharilah seluruh unsur hara terangkut ke seluruh bagian tanaman. Seperti api pada sumbu yang menarik minyak di bawah. Mengapa matahari dan tumbuhan terkoneksi?

Besi, apakah dia unsur bumi? Ada ahli yang mengatakan bahwa dia unsur langit. Teknologi digital berkembang pesat, apakah disebabkan unsur bumi? Semuanya sebab unsur langit. Perkembangan kecepatan transportasi, apakah  disebabkan unsur bumi? Semuanya unsur langit.

Para leluhur manusia, akhirnya menatap dan menengadahkan ke langit. Mencari tuhan yang ada di langit, bukan yang ada di bumi. Namun mengapa manusia sekarang mencari dan memburu tuhan di bumi? Mengapa manusia di era ini memproklamasikan bahwa egonya adalah tuhan? Kekuatannya adalah akal dan dirinya?

Pada diri manusia ada tuhan palsu. Setiap saat dia bisa mengaku tuhan. Yaitu, nafsunya dengan hembusan was-was syetan. Akalnya dipengaruhi. Hatinya terus berusaha dikuasai. Hingga, tak bisa menyempatkan diri untuk mentafakuri alam dan lingkungannya.

Yang didengar hanya suara nafsunya. Tak sempat mendengar suara alam yang memberikan banyak signal, kode, lambang dan tanda-tanda kebesaran Allah. Nafsu telah memalingkan dari kebesaran Allah yang sesungguhnya selalu mengepung manusia dari setiap penjuru arah.

Pertanian, Ketergantungan Pada Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati)  Rezeki itu ada di langit. Bumi h...

Pertanian, Ketergantungan Pada Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati) 

Rezeki itu ada di langit. Bumi hanya menampung saja. Perhatikan tumbuhan, apakah daun, batang, dan buahnya berasal dari unsur bumi? Unsur hara tanaman ada yang bersifat mineral dan non mineral. Yang mineral berasal dari tanah, yang non mineral berasal dari langit.

Dalam tanaman, bobot yang mineral dari tanah hanya 5%, sedang non mineral jumlahnya 95%. Yang non mineral terdiri dari Carbon 44%, Oksigen 44%, dan Hidrogen 7%. Manusia tak perlu pusing soal unsur ini, karena selalu tersedia di alam. Selalu tersedia di udara dan langit. Tak pernah kekurangan. Inilah rahmat Allah yang tak terhingga.

Dari hara mineral yang berada di tanah  1-2 % merupakan Nitrogen. Asalnya dari udara yang tangkap oleh akar dengan bantuan mikroba. Jadi yang murni berasal dari tanah hanya 3-4 % saja. Inilah yang bisa direkayasa manusia sebagai khalifah di muka bumi. Dari 3-4 % ini, apa yang dilakukan manusia?

Dari 2-3 % ini, manusia hanya menggemburkan tanah, menaruh sampah, kotoran dan menanam. Setelah itu makroorganisme dan mikroorganisme yang bekerja. Jadi apakah ada peran manusia dalam proses di alam semesta ini?

Bila seluruh unsur hara mineral di tanah sudah direkayasa manusia, apakah pasti menyuburkan tanaman? Semuanya tidak berarti bila tidak ada air hujan. Sebab dengan air hujanlah tanaman bisa menyerap unsur hara. Padahal hanya Allah yang mentakdirkan di bumi mana hujan akan turun. Hujan bagian rahasia Allah.

Peran manusia di alam semesta ini tidak ada. Semuanya telah disediakan alam melalui qudrat dan iradat-Nya Allah. Manusia hanya menikmati kehidupan di bumi. Bersuka ria dengan ikhtiar, tantangan dan ujian. Bersenang-senang dengan nikmat Allah.

Dalam keberlimpahan rahmat-Nya, Allah menitipkan peran sebagai khalifah dan hamba Allah. Agar derajat manusia tetap mulia dan dimuliakan. Agar manusia tidak menjadi makhluk yang rendah dan dihinakan.

Rute Penyebaran Islam di Sunda REPUBLIKA.CO.ID, Islam diperkirakan sudah masuk di tanah Sunda pada abad ke-11. Sebagian teori me...


Rute Penyebaran Islam di Sunda



REPUBLIKA.CO.ID, Islam diperkirakan sudah masuk di tanah Sunda pada abad ke-11. Sebagian teori menyebut Islam masuk di kawasan ini pada abad ke-13 lalu menyebar secara massif pada abad ke-15. Kota-kota pelabuhan seperti Cirebon, Banten dan Sunda Kalapa menjadi bagian penting masuknya Islam di masa Kerajaan Sunda. Ketiganya menjadi akses interaksi perdagangan dengan berbagai negara termasuk Cina, Arab, dan India. 

Islam lalu menyebar ke sekeliling ibu kota Kerajaan Sunda yang ketika itu berpusat di Kota Pakuan (kini Bogor). Pada 1579 M, barulah pasukan Kerjaan Banten masuk dan menaklukan Pakuan dari arah barat.

Secara garis besar, akademisi Universitas Padjadjaran Edi S. Ekadjati dalam 'Penyebaran Agama Islam di Jawa Barat' memetakan penyebaran Islam di Jawa Barat ke dalam enam rute:

Ø Cirebon – Kuningan – Talaga – Ciamis.

Ø Cirebon – Kadipaten – Majalengka – Darmaraja – Garut.

Ø Cirebon – Sumedang – Bandung.

Ø Cirebon – Talaga – Sagalaherang – Cianjur.

Ø Banten - Jakarta – Bogor – Sukabumi.

Ø Banten – Banten Selatan – Bogor – Sukabumi.



Pengolah: Nashih Nashrullah, Sumber: berbagai sumber


Masuknya Islam ke tanah Pasundan. REPUBLIKA.CO.ID, Jika membicarakan Islam di Tatar Sunda, maka wilayah yang dimaksud adalah wil...


Masuknya Islam ke tanah Pasundan.


REPUBLIKA.CO.ID, Jika membicarakan Islam di Tatar Sunda, maka wilayah yang dimaksud adalah wilayah yang saat ini menjadi provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Mengutip Nina Herlina dkk. dalam 'Sejarah Tatar Sunda', ada banyak teori tentang masuknya Islam di Tatar Sunda. Di antaranya sebagai berikut:

·        Orang Islam pertama di wilayah Sunda adalah Haji Purwa atau Bratalegawa pada 1337 M.  Dia merupakan putra kedua Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata atau Sang Bunisora, penguasa Kerajaan Galuh kala itu. Dia  memilih menjadi saudagar yang berdagang lintas negara. Melalui pernikahan dengan seorang Muslimah, dia lalu menjadi Muslim dan digelari Haji Baharudin.

·        Selain Haji Purwa, orangIslam juga masuk melalui para ulama dari Campa yang sudah lebih dulu disentuh Islam pada abad ke-11. Dalam //Carita Purwaka Caruban Nagari// disebut Dukuh Pasambangan didatangi guru-guru Islam salah satunya dari Campa, Syekh Hasanuddin putera Syekh Yusuf Sidik. Syekh Hasanuddin mendirikan pondok di Quro, Karawang

·        Pada 1513 M, Islam dikabarkan sudah meluas hingga ke Indramayu. Laksamana Cheng Ho, yang juga seorang Muslim, juga sempat singgah di kota berpenduduk Islam di Cirebon pada abad ke-15 atau 16

 

Pengolah: Nashih Nashrullah, Sumber: republika/berbagai sumber



Proses Tunggu Menjadi Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Baru kali ini melihat ranting, daun, sampa...

Proses Tunggu Menjadi Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Baru kali ini melihat ranting, daun, sampah, sisa bakaran menjadi sangat berharga. Mencoba menghubungi produsen tahu dan tempe, ternyata abu bakarannya sudah rutin diambil orang. Mencoba menghubungi pemilik pabrik herbal, sampahnya sudah ada yang rutin  mengambil. Tak ada yang sia-sia.

Yang ada di alam akan kembali ke alam. Siklusnya berputar. Persoalannya, bagaimana siklus menjadi tanah kembali? Siklus menjadi tanah kembali merupakan sumber daya dan energi. Siklus menjadi tanah memberikan manfaat bagi kehidupan bahkan hingga bernilai ekonomis.

Memanjangkan siklus menjadi tanah, berarti memperpanjang deret kemanfaatan. Seperti air yang berjalan kembali menjadi awan, selama perjalanannya menuju laut memberikan kemanfaatan. Semakin panjang perjalanannya, semakin panjang kemanfaatannya.

Setiap kotoran hewan memiliki unsur hara. Darah, tulang dan daging memiliki unsur hara. Semua unsur yang ada pada tanaman memiliki unsur hara yang dapat menyuburkan tanah. Yang ada di tanah diserap oleh yang hidup di bumi. Lalu dikembalikan kembali ke tanah. Dari tanah kembali ke tanah.

Batang pohon, bebatuan dan logam dengan beragam proses yang kompleks baik biologi, kimiawi dan serta proses lainnya, akan kembali menjadi tanah. Ada pohon yang berfungsi menentralkan unsur logam pada tanah. Semuanya berproses menjadi tanah.

Semua makhluk Allah ciptakan di alam semesta untuk membuat makhluk yang ada di bumi menjadi tanah kembali. Proses menjadi tanah kembali yang menentukan derajatnya. Angin, suhu, matahari, hewan dan sebagainya,  memproses semuanya menjadi tanah kembali.

Semua makhluk Allah ciptakan di alam semesta untuk membuat makhluk yang ada di bumi menjadi tanah kembali. Proses menjadi tanah kembali yang menentukan derajatnya. Angin, suhu, matahari, hewan dan sebagainya,  memproses semuanya menjadi tanah kembali.

Prinsip Dasar Pemupukan Tanaman  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manajemen Pengolahan Tanah sudah dapa...

Prinsip Dasar Pemupukan Tanaman 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Manajemen Pengolahan Tanah sudah dapat prinsip dasar dan polanya. Memang butuh waktu untuk belajar. Merubah ayat Al-Qur'an menjadi realita.  Sekarang saatnya belajar manajemen sampah menjadi pupuk. Bagaimana caranya? Belajarlah pada hutan. Jadikan hutan sebagai guru.

Saya belum menemukan ayat Al-Qur'an tentang pupuk secara khusus. Prinsip Halalan Tayiban bisa dijadikan prinsip. Prinsip Halalan tidak berlaku, karena tumbuhan tak diturunkan syariat. Prinsip perpaduan pohon keras dan lunak bisa dijadikan dasar juga.

Al-Qur'an lebih banyak bercerita tentang air hujan. Sebab, air hujan dan tanah penyuplai unsur hara yang paling utama. Bagaimana tanah bisa mengikat unsur hara yang berasal dari air hujan? Bila tak diikat, unsur hara sebanyak apa pun akan hilang tak berguna.

Menurut para profesor ahli tanah, kebutuhan bahan organik hanya 5 persen di tanah. Jadi 95 persennya berasal dari air hujan dan tanah. Setelah tanaman hidup, proses pemupukan bisa berjalan secara alamiah tanpa perlu campur tangan manusia sebenarnya bisa. Namun manusia menginginkan hasil yang lebih optimal, inilah peran khalifah.

Pemupukan bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Pembakaran sampah dan kayu, pengomposan, pupuk cair dan kimia bersifat jangka pendek. Yang bersifat jangka panjang adalah membangun kehidupan makroorganisme dan mikroorganisme di tanah.

Tanah sebagai rumah. Sampah jadi sumber makanan makroorganisme dan mikroorganisme tanah. Produk yang dihasilkan oleh makroorganisme dan mikroorganisme yang menjadi unsur hara bagi tanaman. Manusia harus merekayasa kehidupan yang aman dan tentram di tanah. Seperti itu prinsip pemupukan jangka panjang.

Mengapa sampah di hutan berada di permukaan tanah? Agar makro dan mikroorganisme berlalu lalang dari dalam ke atas tanah. Lalu lalang dan produk dari makro dan mikroorganisme inilah yang akan menyuburkan tanah secara alamiah.

Atheis, Proses Pencarian Allah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati)  Bingung tentang konsep Tuhan, data st...

Atheis, Proses Pencarian Allah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati) 

Bingung tentang konsep Tuhan, data statistik di Australia menunjukan, hampir berimbang antara yang beragama dan atheis.  Ada agama tertentu yang dulu 90% pemeluknya, sekarang menurun menjadi 44%. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa mereka yang tidak meneluk Islam, hingga hari Kiamat akan dibingungkan dengan konsep tuhan.

Titik nadir peradaban, ketika manusia menjadi atheis, tak bertuhan. Apakah dasar manusia memang tak bertuhan? Apakah tuhan dari upaya pencarian dan perenungan? Apakah manusia yang menciptakan tuhan? Ataukah pada dasar jiwa manusia itu bertuhan?

Andaikan tidak ada agama, apakah manusia akan menyembah tuhan? Apakah manusia tahu akan adanya Tuhan? Apakah manusia akan mencari tuhan? Islam diwahyukan agar manusia tak bingung soal, siapakah tuhan?

Berbicara soal ketuhanan, Al-Qur'an banyak menjelaskan tentang fenomena bumi, langit, bulan, matahari, tumbuhan, hewan hingga alam semesta. Berbicara soal ketuhanan, Al-Qur'an banyak menjelaskan tentang proses tahapan manusia dari tanah, air mani, tulang, daging, hingga terbentuk fisik manusia yang utuh.

Berbicara soal ketuhanan, Al-Qur'an menjelaskan fenomena kompleksitas dalam keteraturan, kerumitan dalam takaran tertentu, keberagaman dengan pola tertentu. Keteraturan, takaran dan pola tertentu, menggambarkan adanya kesatuan. Kesatuan menunjukkan ada yang mengatur. Sedangkan kesemrawutan menunjukkan tak ada menata.

Setiap yang berwujud, ada yang menciptakan dan membuatnya.  Setiap benda pun, ada yang membuatnya. Menggugah hal yang sangat sederhana. Metodologi Nabi Ibrahim dalam menjawab pertanyaannya, siapakah tuhan itu? Bisa dijadikan pijakan dan kurikulum untuk menjelaskan kepada mereka yang tak bertuhan, tetapi sedang berikhtiar menemukan tuhan.

Mereka yang berikhtiar menemukan Tuhan, akan menemukan Tuhannya. Mereka yang tak peduli soal tuhan, tidak akan pernah menemukan tuhan. Mereka yang ingkar pada tuhan, tidak akan pernah menemukan tuhan. Mereka yang menikmati kebingungan akan tuhan, tak akan menemukan tuhan.

Dimana paling banyak yang atheis? Berarti dia telah mencampakkan tuhan-tuhan yang palsu. Sebagian dari mereka sedang mencari siapakah tuhan yang sebenarnya. Kelak mereka akan menemukan Allah dan Islam. Begitulah akhir dari atheis yang terus mencari jawaban tentang siapakah tuhan?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)