basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Prinsip Dasar Pemupukan Tanaman  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manajemen Pengolahan Tanah sudah dapa...

Prinsip Dasar Pemupukan Tanaman 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Manajemen Pengolahan Tanah sudah dapat prinsip dasar dan polanya. Memang butuh waktu untuk belajar. Merubah ayat Al-Qur'an menjadi realita.  Sekarang saatnya belajar manajemen sampah menjadi pupuk. Bagaimana caranya? Belajarlah pada hutan. Jadikan hutan sebagai guru.

Saya belum menemukan ayat Al-Qur'an tentang pupuk secara khusus. Prinsip Halalan Tayiban bisa dijadikan prinsip. Prinsip Halalan tidak berlaku, karena tumbuhan tak diturunkan syariat. Prinsip perpaduan pohon keras dan lunak bisa dijadikan dasar juga.

Al-Qur'an lebih banyak bercerita tentang air hujan. Sebab, air hujan dan tanah penyuplai unsur hara yang paling utama. Bagaimana tanah bisa mengikat unsur hara yang berasal dari air hujan? Bila tak diikat, unsur hara sebanyak apa pun akan hilang tak berguna.

Menurut para profesor ahli tanah, kebutuhan bahan organik hanya 5 persen di tanah. Jadi 95 persennya berasal dari air hujan dan tanah. Setelah tanaman hidup, proses pemupukan bisa berjalan secara alamiah tanpa perlu campur tangan manusia sebenarnya bisa. Namun manusia menginginkan hasil yang lebih optimal, inilah peran khalifah.

Pemupukan bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Pembakaran sampah dan kayu, pengomposan, pupuk cair dan kimia bersifat jangka pendek. Yang bersifat jangka panjang adalah membangun kehidupan makroorganisme dan mikroorganisme di tanah.

Tanah sebagai rumah. Sampah jadi sumber makanan makroorganisme dan mikroorganisme tanah. Produk yang dihasilkan oleh makroorganisme dan mikroorganisme yang menjadi unsur hara bagi tanaman. Manusia harus merekayasa kehidupan yang aman dan tentram di tanah. Seperti itu prinsip pemupukan jangka panjang.

Mengapa sampah di hutan berada di permukaan tanah? Agar makro dan mikroorganisme berlalu lalang dari dalam ke atas tanah. Lalu lalang dan produk dari makro dan mikroorganisme inilah yang akan menyuburkan tanah secara alamiah.

Atheis, Proses Pencarian Allah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati)  Bingung tentang konsep Tuhan, data st...

Atheis, Proses Pencarian Allah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati) 

Bingung tentang konsep Tuhan, data statistik di Australia menunjukan, hampir berimbang antara yang beragama dan atheis.  Ada agama tertentu yang dulu 90% pemeluknya, sekarang menurun menjadi 44%. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa mereka yang tidak meneluk Islam, hingga hari Kiamat akan dibingungkan dengan konsep tuhan.

Titik nadir peradaban, ketika manusia menjadi atheis, tak bertuhan. Apakah dasar manusia memang tak bertuhan? Apakah tuhan dari upaya pencarian dan perenungan? Apakah manusia yang menciptakan tuhan? Ataukah pada dasar jiwa manusia itu bertuhan?

Andaikan tidak ada agama, apakah manusia akan menyembah tuhan? Apakah manusia tahu akan adanya Tuhan? Apakah manusia akan mencari tuhan? Islam diwahyukan agar manusia tak bingung soal, siapakah tuhan?

Berbicara soal ketuhanan, Al-Qur'an banyak menjelaskan tentang fenomena bumi, langit, bulan, matahari, tumbuhan, hewan hingga alam semesta. Berbicara soal ketuhanan, Al-Qur'an banyak menjelaskan tentang proses tahapan manusia dari tanah, air mani, tulang, daging, hingga terbentuk fisik manusia yang utuh.

Berbicara soal ketuhanan, Al-Qur'an menjelaskan fenomena kompleksitas dalam keteraturan, kerumitan dalam takaran tertentu, keberagaman dengan pola tertentu. Keteraturan, takaran dan pola tertentu, menggambarkan adanya kesatuan. Kesatuan menunjukkan ada yang mengatur. Sedangkan kesemrawutan menunjukkan tak ada menata.

Setiap yang berwujud, ada yang menciptakan dan membuatnya.  Setiap benda pun, ada yang membuatnya. Menggugah hal yang sangat sederhana. Metodologi Nabi Ibrahim dalam menjawab pertanyaannya, siapakah tuhan itu? Bisa dijadikan pijakan dan kurikulum untuk menjelaskan kepada mereka yang tak bertuhan, tetapi sedang berikhtiar menemukan tuhan.

Mereka yang berikhtiar menemukan Tuhan, akan menemukan Tuhannya. Mereka yang tak peduli soal tuhan, tidak akan pernah menemukan tuhan. Mereka yang ingkar pada tuhan, tidak akan pernah menemukan tuhan. Mereka yang menikmati kebingungan akan tuhan, tak akan menemukan tuhan.

Dimana paling banyak yang atheis? Berarti dia telah mencampakkan tuhan-tuhan yang palsu. Sebagian dari mereka sedang mencari siapakah tuhan yang sebenarnya. Kelak mereka akan menemukan Allah dan Islam. Begitulah akhir dari atheis yang terus mencari jawaban tentang siapakah tuhan?

Strategi Mengelola Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bagaimana mengelola kehidupan? Bagaimana ...

Strategi Mengelola Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bagaimana mengelola kehidupan? Bagaimana mengelola alam semesta? Jangan membuat kerusakan setelah Allah menciptakan kehidupan dan alam semesta dengan baik. Seperti itulah prinsip. Bagaimana Allah membuat kehidupan dan menciptakan alam ini menjadi baik? Itulah yang harus ditafakuri dan diikuti.

Alam memiliki dunianya sendiri. Tumbuhan memiliki dunianya sendiri. Hewan memiliki dunianya sendiri. Begitupun manusia. Setiap jenis tumbuhan, hewan dan suku bangsa memiliki dunianya sendiri, Allah memerintahkan kita untuk saling mengenal dunia-dunia tersebut, lalu saling menopang dalam mengarungi roda kehidupan.

Allah menciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Ini bukan soal antar manusia saja, tetapi juga tanah, sinar, udara, hewan, tumbuhan dan beragam kehidupan yang memiliki ekosistem sendiri-sendiri lalu terkoneksi antar ekosistem tersebut.

Bagaimana qudrat dan iradat-Nya Allah? Itulah cara mengelola kehidupan dan alam semesta. Mengikuti qudrar dan iradat-Nya. Bukan mengikuti kemauan sendiri. Membaca dan memahami Qudrat dan iradat-Nya, lalu mentaati-Nya. Taat bukan saja dalam ibadah simbolik saja, tetapi juga dalam menata kehidupan.

Di tanah yang subur, mengapa tanaman tumbuh dan berbuah dengan baik? Semua dengan ijin Allah. Fenomena ini yang harus dibaca, dipahami dan diikuti.

Hukum yang ada di alam, sistem terbaik ada di alam, sebab Allah Yang Maha Sempurna dan Berilmu yang merancangnya. Alam tak pernah mendurhakai Allah. Alam selalu bersujud dan bertasbih kepada Allah. Interaksi kepada alam cukup dengan metode benchmarking saja.

Bagaimana dengan kehidupan manusia? Ada sifat taat dan durhaka pada manusia. Interaksi dengan manusia tidak bisa hanya mencontoh dan mengikuti, karena manusia bisa tergelincir dengan bujukan hawa nafsu dan syetan. Maka hiruk pikuk kehidupan manusia harus disandingkan dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Isi Akal Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Isi akal adalah iradat dan qudrat-Nya Allah di alam semesta. ...

Isi Akal

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Isi akal adalah iradat dan qudrat-Nya Allah di alam semesta. Isi akal adalah kenyataan yang belum terrealisasi. Isi akal adalah hukum yang ada di alam semesta. Isi akal adalah sunatullah kehidupan.

Mengapa akal tidak diberikan kepada tumbuhan, hewan, bumi  dan langit? Mengapa akal tidak diberikan kepada malaikat dan syetan? Peran manusia adalah khalifah di muka bumi, sebab amanah ini manusia dianugerahi akal.

Dengan akal manusia dianugerahkan pemahaman akan sebagian kecil qudrat dan iradat-Nya Allah di alam semesta. Dengan akal manusia dipahamkan Allah akan pola-pola takdir yang bisa dilakukan.

Berapa banyak ayat di Al-Qur'an yang berisi hukum ibadah Mahdah? Para ulama mengkompilasinya dengan beragam pendapat dari 100 hingga 500 ayat. Berapa total ayat di Al-Qur'an? Ada yang mengatakan 6.666 ayat. Jadi hukum tentang peribadatan simbolik hanya 1,5 - 7,5 persen saja. Selebihnya menggugah kesadaran akan peran akal.

Andai tidak ada akal, Allah tidak akan menurunkan Al-Qur'an. Andai tidak ada akal, manusia tidak akan diajarkan ilmu dan hikmah. Andai tidak ada akal, Allah tidak akan menurunkan para Nabi dan Rasul. Seruan Allah, seruan Al-Qur'an dan Rasul tertuju pada mereka yang menggunakan akalnya.

Tak ada dongeng. Tak ada khayalan. Tak ada angan-angan, bila bisa diimajinasikan, divisualisasik, dan diobsesikan oleh akal. Apa yang terbesit di akal adalah kenyataan yang belum direalisasi. Butuh iman, hijrah dan jihad untuk merubah yang terbesit di akal menjadi kenyataan di muka bumi.

Peran agama menurut para ulama adalah menjaga akal. Tidak rusak secara fisik maupun fungsinya. Pelarangan yang memabukan. Pelarangan memikirkan Allah. Pelarangan mengikuti hawa nafsu. Pelarangan melakukan yang sia-sia, merupakan penjagaan Allah terhadap akal manusia.

Amal yang Kebaikannya Tak Henti Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati l) Amal jariah apa yang akan ditinggalk...

Amal yang Kebaikannya Tak Henti

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati l)


Amal jariah apa yang akan ditinggalkan? Amal yang terus menggucur deras tanpa henti, walau tak beramal dan tak berkarya lagi. Dalam diam, hening dan berpangku tangan, kebaikannya terus mengalir tanpa henti. Itulah konsep orientasi beramal.

Bila beramal mendapatkan kebaikan, itu hal yang biasa. Ini membuat lelah dan berkepayahan. Bagaimana tidak beramal lagi, tetapi kebaikan terus terasa? Apakah sekedar membangun masjid dan pesantren?

Mengapa tidak mencoba dengan membangun perundangan, sistem tata kelola pemerintahan dan bernegara, sistem bisnis, ekonomi dan keuangan, membangun infrastruktur dan fasilitas publik sebagai amal jariah? Bukankah Rasulullah saw banyak mencontoh amal kebaikan dengan fasilitas publik seperti jalan?

Umar bin Khatab memikirkan jalan yang rusak khawatir seekor kambing jatuh dan tersesat. Umar bin Khatab memikirkan sistem keamanan bagi para ibnu sabil. Umar bin abdul aziz memikirkan penginapan gratis bagi para pelancong dan pebisnis. Utsman bin Affan memikirkan ketersediaan air bagi masyarakat Madinah.

Menanam pohon, membangun irigasi, persawahan, membuat ragam teknologi bagi publik, semuanya amal jariah. Semua yang memberikan kemanfaatan bagi manusia dan jagat raya adalah amal jariah.

Jangan memiskinkan diri dengan kekikiran dan keserakahan. Jangan menyusahkan dan melelahkan diri dengan melakukan sesuatu yang orientasinya hanya diri sendiri. Dengan berbagi dan memberi, akan menciptakan ekosistem amal dan kemanfaatan tiada henti.

Kekikiran menciptakan banyak tapi sedikit. Kedermawanan menciptakan sedikit tapi banyak tanpa henti. Amal jariah tercipta karena kedermawanan. Amal jariah terbentuk karena hidup untuk memegang peran sebagai khalifah bukan menghimpun kebendaan dan jabatan.

Hati yang Berkarakter Bayi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Jadilah bayi. Lemah dan tak berdaya. Namun ...

Hati yang Berkarakter Bayi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Jadilah bayi. Lemah dan tak berdaya. Namun seluruh kebutuhannya tercukupi. Banyak yang berdatangan dengan sukarela. Tak diundang dan diminta. Semuanya ingin memberi dan berbagi. Padahal sang bayi tak bisa berbicara seperti orang dewasa.

Sang bayi hanya bisa tertawa dan menangis. Tertawanya membuat banyak orang bahagia. Tangisannya membuat orang kalang kabut membaca kemauannya. Hanya satu orang yang paling paham tentang dirinya yaitu ibunya.

Sang bayi ridha terhadap semua perlakuan ibunya. Ia yakin dan percaya terhadap seluruh prilaku ibunya. Sang ibu hanya ingin merawat, mendidik, membesarkannya menjadi kuat dan mandiri.

Di era Rasulullah saw, dalam sebuah peperangan, ada seorang tawanan wanita. Wanita itu berkeliling. Bila dia mendapatkan seorang bayi, maka wanita itu memeras susunya sambil berjalan untuk diberikan pada setiap bayi yang ditemuinya.

Melihat prilaku wanita tersebut, Rasulullah saw bertanya pada para Sahabat, "Apakah menurut kalian wanita itu akan tega melemparkan bayi ke dalam api?" Para Sahabat berkata, "Tidak, dia tidak akan tega melemparkannya."

Rasulullah saw melanjutkan, "Allah swt lebih Penyayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita itu kepada bayinya." Ibu dan bayinya menjadi perumpamaan sederhana dan mudah dicerna untuk menjelaskan Maha Penyayang-Nya Allah.

Hati yang berkarakter seperti bayi, yang akan disayangi Allah. Pasrah, ridha,  yakin dan bertawakal terhadap semua prilaku ibunya. Tak ada prasangka buruk. Tak ada besitan keburukan kepada Allah swt. Yang dilakukan tersenyum dan tertawa bahagia terhadap seluruh takdir Allah, serta merengek rahmat Allah swt setiap saat.

Liku-liku Desain Master Plan Pengolahan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Beberapa orang datang ke...

Liku-liku Desain Master Plan Pengolahan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Beberapa orang datang ke lokasi. Semuanya berkata ini tidak layak dikelola untuk pertanian, perkebunan dan perternakan. Dalam kesendirian, ku coba mengolah tanah, walaupun tak memiliki pengalaman  pertanian  sama sekali. Hanya bermodal ayat Al-Qur'an, langkah itu dimulai.

Beberapa orang datang ke lokasi. Semuanya berkata ini tidak layak dikelola untuk pertanian, perkebunan dan perternakan. Dalam kesendirian, ku coba mengolah tanah, walaupun tak memiliki pengalaman  pertanian  sama sekali. Hanya bermodal ayat Al-Qur'an, langkah itu dimulai

Membuat areal perbukitan menjadi seperti petakan sawah.  Memanen air hujan agar meresap ke tanah, tidak terbawa ke lembah dan tak terjadi erosi. Mengumpulkan pupuk kandang dan sampah. Menanam pohon utama dan pendamping yang bisa menyuburkan dan mengusir hama.

Mengaplikasikan konsep kepada terapan tidaklah mudah. Sebab, banyak yang tak  terduga dan tak diketahui. Kuncinya adalah mengamati, merasakan ada kesalahan, mengevaluasi, mengkomunikasikan, berdiskusi, belajar, membuat rencana kembali, melakukan aksi, setelah mengamati kembali. Proses tersebut tak pernah berhenti.

Dalam pencarian bentuk pengolahan tanah, ayat Al-Qur'an yang paling digemari, yang berkaitan dengan fenomena hujan, kebun, sungai, langit, udara, pergantian malam dan siang. Surat Al-Falaq pun bermanfaat dalam memahami prilaku hama tumbuhan.

Hadist yang digemari saat pencarian bentuk pengolahan pertanian adalah yang berkaitan dengan huru hara Hari Kiamat dan hadist yang berbicara tentang panen yang dimakan hewan, burung hingga pencurian. Inilah hadist-hadist peneguhan untuk membongkar rahasia pertanian.

Al-Qur'an dan Hadist selalu menemani dan meneguhkan dalam pengolahan tanah. Bila ada hasil yang tak diharapkan, yang pertama dilakukan adalah mengadu kepada Allah. Ya Allah, apa yang akan Engkau ajarkan kepada ku? Setelah itu barulah membaca beragam buku, jurnal penelitian dan berdiskusi dengan mereka yang sudah menggeluti pertanian.

Pada akhirnya, ditemukan desain komprehensif tentang master plan pengolahan tanah hasil ijtihad Al-Qur'an, Hadist, diskusi dan pergelutan selama 9 bulan. Master plan ini insyaallah yang terbaik untuk tanah perbukitan, walaupun terus diperbaiki.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)