basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Penyakit Pohon Menggambarkan Pengelolaan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menanam Alpukat tanpa p...

Penyakit Pohon Menggambarkan Pengelolaan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menanam Alpukat tanpa pengalaman. Tanahnya berbukit dan ditumbuhi ilalang. Tumbuhan yang ada mengindikasikan tak subur bermunculan. Sudah bertahun-tahun tak diolah. Bagaimana mengembalikan kesuburannya? Bagaimana mengolah tanahnya?

Pemilik tanah disekitarnya ada yang bercerita. Sudah menggunakan pupuk kandang hingga berpuluh juta harganya. Hampir seluruh kandang kambing di kampung tersebut diambil kotorannya. Namun pohon yang ditanam tak tumbuh dengan baik.

Ada juga yang bertani dengan menggunakan bahan kimiawi. Pohonnya tumbuh cukup bagus. Namun berapa biayanya bila tanah yang diolahnya sangat luas? Tak ada tanaman lain yang ditanam, tak ada tumpang sari,  secara jangka panjang akan merugikan dari kesehatan tanah maupun keuangan. Organik gagal, non organik kurang baik dalam jangka panjang, sebuah pilihan yang harus diambil.

Allah menghijaukan tanah yang gersang. Allah mengeluarkan buah-buahan dengan air hujan. Dengan prinsip ini langkah itu dimulai. Kisah pemilik kebun dan suasana kebun di surga dalam Al-Qur'an tentang gambaran sungai yang mengalir di bawahnya menjadi dasar keberanian mulai menggeluti pertanian.

Menampung air hujan di tanah yang berbukit, bagaimana bisa?   Dibuatlah terasering. Saat pohon ditanam, 80 persennya mati. Daunnya menguning lalu layu. Tak ada daun muda yang tumbuh. Batangnya terkena jamur, karat dan kanker batang. Banyak sejenis kumbang yang memakan kulit pohonnya. Apa penyebabnya?

Air hujan sudah ditampung. Pupuk organik sudah diberikan. Banyak yang memberikan solusi kimiawi untuk menyelesaikannya. Semuanya diabaikan. Ternyata ada satu prinsip yang belum dilakukan yaitu air yang mengalir. Saat kedua prinsip dipadukan, 100 persen bibit Alpukat semuanya tumbuh baik.

Solusinya penyakit tanaman berawal dari pengelolaan tanah. Penyakit hanya menunjukkan ada pengelolaan tanah yang salah. Setelah itu, barulah memikirkan pengendalian hama, dan ekologi lainnya.

Yang Lama Menjadi Sebentar Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bersabarlah, sebab segala sesuatu hanya seb...

Yang Lama Menjadi Sebentar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Bersabarlah, sebab segala sesuatu hanya sebentar saja. Berapa lamakah? Saat di Hari Penghisaban, manusia banyak yang berdebat tentang berapa lama hidup di dunia? Ada yang berpendapat 10 hari, sehari dan setengah hari saja. Sekarang, bagaimana pendapat kita? Semua merasa sangat sebentar.

Nabi Musa bersegera ke bukit Tursina untuk bertemu Allah. Saat tiba, Allah berfirman bahwa Bani Israil telah diuji dengan tingkah laku Samiri. Nabi Musa pun bergegas menemui kaumnya dengan marah dan sedih. Lalu bertanya, "Apakah janji yang telah Allah janjikan terlalu lama?" Mungkin menunggu itu terlalu lama walaupun hanya sebentar.

Sahabat para Nabi dan Rasul banyak yang bertanya, "Kapan pertolongan Allah itu datang? Pertolongan Allah itu sangat dekat." Dekat dalam arti waktunya. Dekat dengan cara yang tak terduga, walaupun manusia tak melihat tanda-tanda datangnya.

Bila sabar, penantian yang sangat lama pun menjadi sebentar. Bila sabar, penderitaan dan kesulitan yang panjang menjadi pendek. Kita memang tak bisa merubah rentang waktu, namun kita bisa mengelola rasa persepsi tentang waktu dengan bersabar.

Sabar melahirkan kekuatan daya tahan. Daya tahan dalam menanggung beban. Daya tahan dalam mengurangi efek buruk kesenangan. Sabar membuat seseorang tidak melampaui batas dalam kesedihan dan kesenangan. Sabar membuat seseorang senantiasa berada dititik pertengahan, tidak menghinakan diri juga tidak membanggakan diri.

Sebentar membuat sesuatu terasa ringan. Hidup di dunia hanya sebentar, maka penderitaan yang paling berat pun menjadi ringan. Penderitaan yang ringan akan menjadi berat bila rentang waktunya panjang apa lagi bila tanpa batas akhir.

Dengan sabar, waktu yang lama menjadi amat sebentar. Dengan sebentar, segala sesuatu menjadi ringan. Waktu yang sebentar, membuat  kesenangan yang melimpah terasa tak berarti. Oleh sebab itu, orang paling kaya dan senang di dunia, saat dicelupkan sesaat saja di neraka, kesenangan dunia seolah tak pernah dirasakannya.

Ragam Suara, Kebisingan Atau Ketentraman? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mengapa suara pabrik begitu ...

Ragam Suara, Kebisingan Atau Ketentraman?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Mengapa suara pabrik begitu bising? Mengapa suara kendaraan begitu menganggu? Mengapa suara hempasan ombak begitu merdu? Mengapa suara alam begitu syahdu? Suara longlongan anjing di tengah malam pun sering kali memberikan hiburan. Apa sebabnya?

Suara yang dihasilkan dari mesin pabrik disebabkan oleh ambisi keduniaan, ambisi kekayaan, ambisi keserakahan dan ambisi keakuan. Suara dari alam semesta sebuah perwujudan dari sujud, doa dan tasbih. Energi memandang alam seperti memandang wajah para waliyullah, mengingatkan jiwa pada Sang Pencipta.

Suara kendaraan begitu bising, karena bergeraknya karena ambisi dunia bukan ambisi akhirat. Bergeraknya karena obsesi pribadi bukan obsesi meraih ridha Allah. Suara itu memiliki jiwa. Suara ini berbicara. Hanya hati yang bisa memahaminya.

Suara itu memberikan energi pada alam sementara. Suara itu bisa memelihara jagat raya dari kehancuran total. Bila masih ada yang melantunkan asma "Allah" maka alam semesta ini tetap terpelihara. Bila tak ada lagi suara yang melantunkan asma "Allah", alam semesta akan hancur lebur.

Suara alam semesta menjaga manusia dari kehancuran. Saat manusia kikir, zalim dan melampaui batas. Masih Ada jeritan alam semesta yang berdzikir dengan memohon diturunkannya rahmat Allah. Andaikan tidak ada dzikir alam semesta, bumi ini bisa dilanda kekeringan yang menghancurkan manusia.

Suara yang sama bisa menggunjangkan dan menentramkan. Satu suara bisa memberikan energi semangat juga melemahkan. Suara takbir bisa menggelorakan yang mengumandangkannya namun menciutkan nyali para musuh Allah. Saat mendekati hari kiamat, benteng musuh umat Islam bisa direbut hanya dengan teriakan takbir saja.

Banyak ragam kebisingan. Kebisingan yang disebabkan orientasi dunia akan memekakan dan mengelisahkan. Kebisingan yang berorientasi pada Allah akan menyuntikkan energi kehidupan.

Energi Nabi Dawud pada Gunung dan Burung Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mengapa suara yang ada di ala...

Energi Nabi Dawud pada Gunung dan Burung

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Mengapa suara yang ada di alam semesta begitu indah dan merdu? Mengapa suara gesekan daun dan batang bambu karena terpaan angin begitu syahdu? Mengapa suara burung selalu di buru?

Perhatikan gunung, begitu indah dan menakjubkan untuk dipandang. Hanya memandang gunung, banyak yang hatinya tentram. Hanya memandang gunung jiwa manusia menjadi bergairah dan segar kembali. Hanya sebuah pandangan bisa membangun jiwa. Itulah kekuatan alam.

Ada yang rindu hanya untuk melihat bunga ditaman. Ada yang rindu untuk melihat tunas pohon yang baru keluar dari bijinya. Ada yang berlelah lelah untuk melihat air yang mengucur dari tebing yang tinggi. Apa penyebab alam dirindukan dan memberikan energi?

Di Al-Qur'an, Gunung dan Burung berdzikir bersama dengan Nabi Dawud. Gunung dan Burung pernah duduk bersama dengan Nabi Dawud untuk berdzikir kepada Allah. Itukah penyebab, jiwa manusia pun hidup dengan hanya memandang gunung dan mendengar kicauan burung?

Gunung dan Burung pernah mengalami masa yang paling indah sebab diberi kesempatan untuk berzikir yang dipimpin langsung oleh kekasih-Nya. Energi ini masih terus ada. Semua manusia masih merasakan terpaan energi ini.

Angin pernah bersahabat dengan Nabi Sulaiman, anaknya Nabi Dawud. Perpaduan burung, angin dan gunung, bagaimana rasanya? Pendengaran diberi energi oleh suara burung. Pandangan diberi energi oleh gunung yang menjulang. Seluruh raga dari ujung kepala hingga kaki diberi energi dengan diterpa oleh hembusan angin. Sungguh sempurna!

Gunung, burung dan angin pernah bersahabat dengan Nabi Dawud dan Sulaiman. Mereka pernah duduk berdzikir bersama. Bagaimana dengan manusia yang sempurna? Siapakah teman duduk kita? Siapakah teman kongkownya? Energi para Nabi masih tetap hidup bersama Gunung, burung dan angin.

Ujian Hidup, Siapakah yang Menjadi Tuhan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak ada satu makhluk pun yan...

Ujian Hidup, Siapakah yang Menjadi Tuhan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Tak ada satu makhluk pun yang bisa menguasai manusia. Malaikat yang paling taat dan tak pernah bermaksiat pun tak bisa mengendalikan manusia. Malaikat hanya menurun wahyu, rahmat Allah, membisikan kebaikan dan ketentraman, dan menjaga manusia dengan ijin Allah.

Bisakah jin dan syetan mengendalikan manusia? Mereka hanya menggoda, membisikan was-was, ketakutan, khayalan dan angan-angan saja. Apakah mau mengikuti langkah-langkah syetan? Semuanya diserahkan kepada manusia. Syetan itu musuh, maka jadikanlah sebagai musuh.

Bisakah manusia mengendalikan manusia lainnya? Manusia memperbudakan manusia dengan ancaman, siksaan, dan penganiayaan. Manusia memperbudakan manusia dengan fasilitas, iming-iming kekayaan, kesenangan dan jabatan untuk mengingkari Allah.

Sebelum penghisaban, manusia yang lemah mendatangi pembesar yang sombong yang telah membawanya pada kedurhakaan. Mereka tak bisa menunda siksaan walaupun sendikit. Berlari dan bersabar, sama saja karena keduanya tak bisa melakukan apa pun lagi. Tak ada lagi jual beli dan transaksi.

Pembesar yang sombong yang membawa pada kedurhakaan hanya membuat beragam cara, iming-iming, fasilitas, jabatan, kesenangan, siksaan saja. Mereka merancang strategi yang bisa dijadikan tandingan tuhan oleh manusia. Hanya itu saja. Mengapa manusia mau mentaati dan memburu beragam   tandingan Allah?

Syetan membisikan ke jiwa. Manusia membangun beragam fasilitas dan infrastruktur yang membuat tandingan Allah menjadi sangat menyenangkan dan mengiurkan. Kolaborasi ini membawa manusia  pada kedurhakaan kepada Allah.

Pada dasarnya tak ada yang bisa mengendalikan dan menguasai manusia. Semua yang menyesatkan hanya untuk menggoda dan membisikan saja. Keputusan ada ditangan manusia itu sendiri. Terseret atau tetap kokoh bersama Allah? Dunia ini memang hanya negri ujian untuk melihat, siapakah yang menjadi Tuhan di dada manusia?

Menunggu Ketetapan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Para Nabi dan Rasul mengadukan kedurhakaan da...

Menunggu Ketetapan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Para Nabi dan Rasul mengadukan kedurhakaan dan kerusakan umatnya. Mengapa Allah tetap membiarkan? Tidak langsung ditimpakan siksaan? Bukankah Allah tinggal berfirman, "Jadilah." Maka semuanya akan terjadi?

Pada sisi Allah ada ukurannya. Segala yang terjadi sudah tertulis di Lauhul Mahfud. Segala peristiwa ada waktu ajalnya yang telah ditentukan. Allah Maha Penyabar.

Para Nabi dan Rasul tidak bisa merubah ketetapan-Nya yang tertulis sebelum alam semesta diciptakan. Segala peristiwa sudah digariskan waktunya. Tidak ada yang bisa merubahnya. Inilah ketetapan-Nya.

Apa yang diperintahkan Allah kepada para Nabi dan Rasul  dalam menghadapi kedurhakaan dan kesesatan umatnya? Bersabarlah hingga ketetapan-Nya berlaku sesuai waktu yang sudah ditetapkan-Nya. Waktu kebinasaan dan kehancuran mereka yang melampaui batas dan sesat, akan tiba sesuai waktu yang sudah dituliskan di Lauhul Mahfud.

Salah satu sebab rahmat Allah yang diberikan kepada yang beriman adalah kesabarannya dalam bertahan menanti batas waktu yang sudah ditentukan Allah. Kezaliman pasti hancur. Kedurhakaan pasti hancur. Umat yang membuat kerusakan pasti di azab. Namun hanya Allah yang maha menentukan waktunya. Tugas manusia hanya amar makruf nahi munkar saja.

Bagaimana agar bisa bersabar dengan ketentraman? Bagaimana agar mendapatkan pemecahan persoalan ditengah serbuan kedurhakaan, kezaliman dan kesesatan dengan keyakinan dan ketentraman? Ada waktu spesial  dimana Allah menyuntikkan energi kekuatan jiwa pada manusia. Apa yang harus dilakukan di momentum tersebut?

Bertasbihlah dengan memuji Allah di waktu sebelum terbit matahari dan sebelum tenggelam matahari. Bertasbihlah dengan memuji Allah di penghujung siang dan tengah malam. Itulah momentum luar biasa untuk mendapatkan ilham dari Allah dan menyegarkan jiwa dalam menghadapi hiruk-pikuk kezaliman dan kesesatan. Dengan aktifitas ini kita menunggu catatan Lauhul Mahfud terjadi di muka bumi.

Menikmati Kebenaran Al-Qur'an, Tapi Makin Tersesat? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia yang h...

Menikmati Kebenaran Al-Qur'an, Tapi Makin Tersesat?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Manusia yang hidupnya semakin mendekati Hari Kiamat, seharusnya semakin kokoh iman dan ketaatannya kepada Allah dan Rasulullah saw dibandingkan generasi sebelumnya. Umat-umat terdahulu hanya bermodal keyakinan terhadap yang dijelaskan dan diinformasikan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, namun generasi sekarang mengalami dan melihat dan mendengar dengan panca inderanya sendiri.

Peristiwa Isra Miraj, generasi sebelumnya hanya bermodal keyakinan, dengan bermodalkan prinsip "Kami Mendengar dan Kami Ikuti" mereka mengikuti, mentaati dan membela Rasulullah saw. Generasi sekarang, menikmati sendiri perjalanan yang cepat dengan ragam teknologi. Generasi sebelumnya mengajukan bukti untuk mengimaninya. Generasi sekarang mengalami rangkaian pengalaman yang dilakukan oleh Rasulullah saw.

Banyak ayat Al-Qur'an yang terbukti di era kemajuan ilmu dan teknologi. Generasi sebelumnya hanya mengimani saja. Keyakinan mereka karena Al-Qur'an adalah Firman Allah yang disampaikan oleh manusia yang terpercaya. Era sekarang, seluruh firman Allah sudah terbukti dan dinikmat. Mengapa takwa kita tidak seperti generasi Sahabat?

Perjalanan alam semesta merupakan perjalanan untuk membenarkan apa yang tertulis dalam Al-Qur'an dan Sunah Rasulullah saw. Perjalanan waktu kehidupan untuk membawa manusia untuk membuktikan bahwa Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw itu sebuah kebenaran yang pasti terjadi dan dinikmat oleh manusia.

Orang kafir terdahulu berdebat tak beriman karena alasan tidak ada bukit. Generasi saat ini  mengabaikan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw karena tak merasakan, tak melihat dan tak menyadari kebenaran yang sudah disaksikan oleh panca indranya dan mengingkari nikmat atas kebenaran yang sudah dinikmatinya.

Para Sahabat terheran dengan berita kedurhakaan generasi sesudahnya. Apakah setelah kebaikan ada keburukan? Mengapa Umat Islam bagaimana buih di lautan? Mengapa lawan umat Islam adalah kaum Yahudi yang di saat era Sahabat merupakan kaum yang paling lemah? Itulah sekelumit keheranan para Sahabat.

Imam Al-Ghazali melihat fenomena kelalawar pada umat Islam. Merasakan kegelapan dan tak bisa melihat padahal berada di tengah cahaya matahari yang terang benderang. Mengapa bisa terjadi?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (248) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (379) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (270) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (446) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (128) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)