basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pertanian, Menyaksikan Allah Dengan Kasat Mata Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bila ingin melihat feno...

Pertanian, Menyaksikan Allah Dengan Kasat Mata

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bila ingin melihat fenomena Hari Kebangkitan dengan kasat mata, bertani dan berkebunlah. Bertani dan berkebun untuk menyaksikan Hari Kebangkitan setiap saat. Bertani dan berkebun untuk mengokohkan ketauhidan dan iman pada akhirat.

Di dunia, tak sulit bagi Allah untuk membuktikan Hari Kebangkitan, cukup menurunkan air hujan saja. Cukup membenamkan biji yang kering ke tanah. Cukup menyiramkan air ke tumbuhan. Sesederhana itu membawa manusia kepada kesadaran Hari Kebangkitan.

Dialog dalam Al-Qur'an tentang Hari Kebangkitan memenuhi sebagian besar isi Al-Qur'an. Kekafiran yang dipaparkan di Al-Qur'an disebabkan ketidakpercayaanya terhadap Hari Kebangkitan. Padahal fenomena Hari Kebangkitan sangat sederhana dan mudah. Mengapa masih ada yang begitu sulit?  Padahal hanya soal tanah, air, udara dan sinar saja.

Bertani dan berkebunlah, Allah mengantarkan rezeki kepada tumbuhan. Allah menurunkan hujan. Menghembuskan udara. Menyediakan sinar dan unsur hara pada tanah, air dan udara pada tumbuhan yang tidak bisa bergerak. Semua rezeki mendatanginya. Hewan mendatanginya. Manusia pun memberikan pupuk untuknya.

Belajar kepastian kematian dari bertani dan berkebun. Setiap tanaman memiliki umur tersendiri. Ada tanaman semusim. Ada tanaman tahunan. Ada yang berumur puluhan hari. Ada yang berumur ratusan hari. Umur tak bisa dimajukan dan dimundurkan. Ajal setiap tanaman berbeda-beda. Saat panen setiap tanaman berbeda-beda. Keberhasilan dan kesuksesan manusia pun ada waktunya sendiri-sendiri.

Kehidupan dunia sering digambarkan dengan pertanian. Kesenangan dunia dalam Al-Qur'an sering diumpanakan dengan tumbuhan. Tanaman yang tumbuh, berkembang, menguning lalu mati. Sesingkat itulah kesenangan dunia yang diburu. Membanggakan lalu hancur seketika sebelum sempat menikmatinya.

Mulailah mengolah tanah. Mulailah menanam biji kering. Kita akan menyaksikan tanda kebesaran Allah. Merasakan rahmat Allah yang  sebelumnya tak pernah disadari. Yang terpenting, semakin mengokohkan keyakinan pada Hari Kebangkitan. Pertanian yang membimbing pada penyaksian Allah yang kasat mata tanpa perlu mata bathin. (Bermusyahadah)

Dzikir dengan Penyaksian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Dzikir tanpa lisan. Lisannya sudah tak sanggu...

Dzikir dengan Penyaksian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Dzikir tanpa lisan. Lisannya sudah tak sanggup mengungkapkan ketakjuban-Nya. Mereka terpana dengan-Nya. Mereka lenyap dalam dzikir tauhid dengan menyaksikan Allah semata. Zikir mereka adalah tauhid dengan penyaksian, bukan dengan lisan.

Bagaimana mencapai ketakjuban pada Allah? Awali dengan bertafakur dan mentadaburi Al-Qur'an. Banyak ayat yang diakhiri dengan kalimat, "Sesungguhnya Allah.." Banyak kalimat yang didahului dengan kalimat, "Dia Allah..."

Imam Ibnu Athaillah dalam kitabnya Al-Qashd al-Mujarrad fi Ma'rifat al-Ism al-Mufrad, menghimpun banyak ayat Al-Qur'an yang dimulai dengan kalimat, "Dia Allah." Kata "Dia" atau "Huwa" merupakan nama Allah yang pertama sekaligus yang terakhir. Dengannya, nama Allah swt genap menjadi seratus.

Ada getaran yang luar biasa saat ayat Al-Qur'an dimulai dengan kata "Dia Allah" sehingga ayat yang dimulai dengan "Dia Allah" yaitu Ayat Kursi menjadi penghulu ayat-ayat dalam Al-Qur'an. Ayat Al-Qur'an lainnya yang memuat kisah, perumpamaan, pertanyaan, berita, janji, ancaman, ilustrasi, dorongan, perintah dan larangan, hanya turunan dari "Dia Allah."

Ayat yang dimulai dengan "Dia Allah" menghimpun pokok-pokok nama-Nya dan kesempurnaan sifat-Nya. Kesempurnaan sifat-Nya sering dijabarkan dalam ayat yang memuat tanda kebesaran Allah yang tersebar di jagat raya. Ini membuat manusia sangat jelas dan kasat mata dengan panca inderanya.

Abu Bakar al-Syibli suatu hari bertanya pada seorang wanita yang dianggap sedang linglung. Saat ditanya, "Darimana?" Dijawab, "Dari Dia." "Hendak kemana?" "Kepada Allah." "Apa yang diinginkan?" "Dia." Berapa kali engkau menyebut Dia?" "Lisanku tak pernah lelah menyebut Dia sampai aku berjumpa dengan Dia."

Abu Bakar al-Syibli bertanya kembali, apakah yang dimaksud Dia adalah Allah? Mendengar nama "Allah" disebut, nafasnya terengah-engah lalu wafat. "Allah" adalah nama teragung, dengan nama ini seluruh makhluk diatur, bumi dihamparkan, langit ditinggikan, surga dipenuhi kenikmatan, neraka dinyalakan. Lafal "Allah" memuat rahasia menakjubkan, serta makna, hikmah, pengertian dan pengetahuan istimewa.

Nusantara, Jati Dirinya Masih Tak Diketahui oleh Anak Bangsa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menemukan...

Nusantara, Jati Dirinya Masih Tak Diketahui oleh Anak Bangsa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menemukan jati diri Nusantara. Bagaimana caranya? Bukalah dan kajilah secara jujur beragam naskah kesusastraan Melayu, kesusastraan Islam awal dan kesusastraan klasik di Nusantara yang dapat dilihat pada katalog di lembaga pemerintah dan swasta, yang ada di dalam negri dan dalam negri, yang  dikoleksi perorangan atau himpunan dalam masyarakat.

Berbagai naskah klasik mengandung berbagai informasi yang melimpah, tidak hanya soal sejarah tetapi juga tentang agama, hukum, adat, obat-obatan, teknik, militer, sosial, ekonomi, pembangunan infrastruktur, perdagangan, tata negara dan beragam bidang kehidupan lainnya. Dari naskah klasik, akan diketahui apa dasar pijakan pertumbuhan dan pembangunan Nusantara. Semua datanya terpendam dalam naskah klasik.

Berbagai naskah klasik mengandung berbagai informasi yang melimpah, tidak hanya soal sejarah tetapi juga tentang agama, hukum, adat, obat-obatan, teknik, militer, sosial, ekonomi, pembangunan infrastruktur, perdagangan, tata negara dan beragam bidang kehidupan lainnya. Dari naskah klasik, akan diketahui apa dasar pijakan pertumbuhan dan pembangunan Nusantara. Semua datanya terpendam dalam naskah klasik.

Kita perhatikan misalnya, cerita dalam Babad Banten, Babad Tanah Jawi, Babad Tjerbon, Purwaka Caruban Nagari, Hikayat Hasanudin, Sejarah Melayu, Hikayat Banjar, Hikayat Kutei, Hikayat Wadjo, hikayat dan tambo-tambo lainya, yang bercorak Islam banyak yang dapat dipelajari.

Penulis babad, hikayat dan tambo memuat pendirian keraton atau istana, tempat peribadatan, tempat peperangan, kota-kota kerajaan, tempat raja-raja dimakamkan, tempat peristirahatan, perkakas, persenjataan, benda pusaka, benteng pertahanan dan banyak hal yang terkait di wilayahnya.

Naskah kuno sumber asing pun harus dikaji dari berupa catatan harian, berita asing berupa cerita perjalanan, dokumen pemerintah, arsip-arsip, perjanjian antar kerajaan dan antar kerajaan dengan asing, karya tulis peminat sejarah dan kebudayaan, peta, gambar dan foto juga bermanfaat dalam memperdalam tentang Nusantara.

Penelitian di era Kolonial Belanda hingga saat ini,  lebih banyak mengungkapkan makam, batu nisan, masjid, dan keraton. Juga terbatas lokasi dan obyeknya, padahal ribuan naskah belum dijadikan obyek penelitian dari berbagai bidang keahlian, seperti tradisi, hukum adat, obat-obatan tradisional, teknologi arsitektur, upacara keagamaan, geografi, status sosial dan lainnya. Ternyata bangsa ini masih miskin tentang khazanah jati dirinya.

Sumber:
Uka Tjandrasasmita, Penelitian Arkeologi Islam, Menara Kudus, 2000
Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara, KPG, 2009

Dalam Keheningan Alam Semesta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tumbuhan, tanah, udara, matahari, bulan ...

Dalam Keheningan Alam Semesta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tumbuhan, tanah, udara, matahari, bulan dan alam semesta, semuanya terdiam. Tak berbicara. Namun kemanfaatannya luar biasa. Bukan kecerdasan yang membuatnya seperti itu, hanya mengikuti qudrat dan iradat Allah saja. Kekuatan yang dimilikinya anugerah dari Allah. Mereka pun mentaati-Nya.

Alam semesta diam. Tak bisa berbicara. Namun tak pernah berhenti berdoa dan bertasbih. Andai ada yang berbicara, suaranya sangat merdu. Gesekan pohon, dedaunan, dan udara menimbulkan ketentraman, bukan kebisingan dan hiruk-pikuk.

Halilintar menggelegar, menimbulkan ketakutan. Suaranya memecah nitrogen di udara agar dapat larut di air hujan. Nitrogen di udara dibawa oleh air hujan untuk menyuburkan tanaman di bumi. Suaranya memberikan kemanfaatan bagi alam semesta.

Gunung berapi bergemuruh. Kadang terjadi ledakan yang menakutkan. Semuanya menandakan akan adanya bahaya agar manusia menjauhi. Angin menderu, agar manusia menyiapkan diri. Deburan ombak memberikan tanda berbahaya. Sekali alam berbicara, semuanya untuk menyelamatkan manusia.

Guru yang terbaik, dalam diamnya memberikan pelajaran dan hikmah yang mendalam. Prilaku dan akhlaknya yang berbicara. Nasihatnya dengan tauladan. Bukan teguran, peringatan,  tuduhan, makian, dan cacian.

Sekali berbicara, memang sudah sangat genting dan berbahaya. Saat akal tak lagi bisa menangkap fenomena. Saat hati tak bisa lagi memahami hikmah dan pelajaran. Saat nafsu tak bisa dikendalikan dengan pelatihan jiwa berupa ibadah. Saatnya untuk berbicara, seperti halilintar, deruan angin dan ombak dan gemuruhnya gunung berapi.

Diamlah bila kebaikan bisa disampaikan dengan diam. Bicaralah bila kebaikan hanya bisa disampaikan dengan berbicara. Tak semuanya bisa diselesaikan dengan berbicara. Fokuslah, tentramlah seperti alam semesta yang hening dengan mengikuti qudrat dan iradat Allah.

Pertanian Proses Mengelola Rahmat Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pertanian sebuah proses ikhtia...

Pertanian Proses Mengelola Rahmat Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Pertanian sebuah proses ikhtiar menampung rahmat Allah yang ada di udara, air hujan, sinar matahari, tanah dan alam sekitarnya. Sebab unsur hara tanaman berasal dari banyak sumber bukan hanya pupuk kimia yang sangat diandalkan manusia. Mengapa manusia menjadi pongah dengan kekuatan pupuk kimianya?

Rekayasa teknologi yang ditemukan manusia hanya ikhtiar untuk mengumpulkan dan mengelola rahmat Allah yang berasal dari banyak sumber, tanah, air, udara dan sinar matahari. Peran teknologi hanya seperti itu. Sedangkan ilmu, hanya mengidentifikasi qudrat dan iradat Allah yang dipahamkan kepada manusia.

Pakar ilmu tanah menyebutkan, bahwa tanah yang subur memerlukan 5% unsur organik yang menjadi tempat berkembangnya tanaman.  Dari 5 % unsur organik, apakah manusia yang menyediakannya? Allah yang mentakdirkan daun dan batang berjatuhan, lalu makro dan mikroorganisme yang bekerja. Sangat sedikit peran manusia di dalamnya.

Pertanian hanya memahami qudrat dan iradat Allah, lalu menconteknya bagaimana Allah menyelaraskannya di alam semesta. Pertanian itu hanya "copy paste" dari qudrat dan iradat Allah yang terpampang sangat jelas di alam semesta.

Memahami qudrat dan iradat Allah dengan bertafakur dan bertadabur. Berkasih sayang dengan alam semesta. Maka Allah akan mengilhamkan hikmah ke dada manusia. Alam akan membuka dirinya dan berbicara kepada manusia tentang dirinya.

Membuat satu frekwensi gelombang dengan alam semesta. Mengikuti akhlak alam semesta. Mengikuti prilaku keseharian alam semesta yang senantiasa berdoa,  bertasbih, mengikuti qudrat dan iradat Allah. Maka alam akan membukakan rahasianya sehingga menciptakan kedamaian dan kemakmuran dengan amat mudah.

Dalam pertanian, manusia memahami tentang ajal. Manusia tak bisa mengintervensinya. Ada waktu pembibitan, vegetasi, panen dan matinya.  Manusia tak bisa mempercepat atau memperlambatnya. Walaupun ilmu teknologi sudah sangat canggih, manusia hanya menunggu ajal tahapan pertumbuhannya.

Apa yang Ada di Dasar Jiwa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hidup penuh pernak perniknya. Penuh liku-li...

Apa yang Ada di Dasar Jiwa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Hidup penuh pernak perniknya. Penuh liku-likunya. Penuh onak durinya. Untuk apa semua ini? Untuk menguji siapakah yang diingat dan diharapkan? Siapakah yang bisa menolongnya?

Hidup penuh gegap gempita, canda dan tawa, juga hura-hura.  Hidup penuh pesona yang menyenangkan dan menggembirakan. Penuh gemerlap kekayaan dan kekuasaan. Untuk apa semuanya? Siapakah yang diingat saat keberlimpahan? Ingatkah siapa yang memberikan semuanya?

Apa pun bentuk dan ragam kehidupan ini, hanya untuk mengetahui apa yang ada di dada manusia. Apa yang bergemuruh di hati? Apa yang dipikirkan oleh akal. Apa yang menjadi obsesinya.

Para Nabi dan Rasul, saat keberlimpahan siapakah yang pertama diingatnya? Siapa yang pertama diajak berdialog? Saat mengalami hantaman keras, siapakah yang pertama kali diserunya? Siapakah yang pertama diajak berdialog?

Apa yang ada di dalam dada. Apa yang ada di dasar jiwa. Apa  yang memenuhi isi hati. Itulah persoalan utama dalam mengarungi hidup. Bila tak dihiraukan, berbangga dan lupa diri saat berkelimpahan serta terhina di saat kesulitan. Tamak, iri dan dengki terus bermunculan apa pun kondisinya.

Apa yang ada di dasar jiwa, itulah yang akan terjadi di kemudian hari. Masa depan tergantung pergolakan hati saat ini. Hati yang keras membatu. Jiwa yang diselimuti pengaruh hawa nafsu dan bisikan syetan akan membentuk masa depan.

Membangun masa depan, dimulai dengan membangun apa yang ada di lubuk hati. Hati akan menarik energi dan menghimpun energi. Hati akan mewarnai masa depan. Sebab, Allah yang melihat hati.

Menjemput Solusi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Menjemput solusi tak perlu ruwet dan pening. Solusi h...

Menjemput Solusi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menjemput solusi tak perlu ruwet dan pening. Solusi hadir justru di saat rileks dan tenang. Solusi hadir di saat melepaskan semua kepenatan, bukan saat ketegangan.

Tanah yang subur, tandanya gembur. Pemadatan justru membuatnya tak subur. Semakin gembur, udara, air dan sinar menjadi mudah unsur hara menerobos tanah. Tanah yang gembur memudahkan kehidupan makro dan mikroorganisme hidup di tanah.

Bagaimana menggemburkan hati dan akal? Buang seluruh was-was dan ketakutan yang sumbernya dari syetan. Hati dan akal jadi menciut dan keras. Munculkan ketentraman yang sumbernya dari malaikat. Hati dan akal menjadi lapang.

Menjemput solusi hanya dengan sabar dan shalat. Inilah sarana, method dan strategi termudah dan paling istimewa dalam menjemput solusi. Bagaimana prosesnya, Allah yang mengilhamkan. Allah yang memberikan firasat. Allah yang memasukannya ke dalam hati dan akal.

Segala persoalan, pecahkan dengan sabar dan shalat. Bukan berfikir dulu. Bukan mendatangi manusia dan makhluk lainnya. Bukan berstrategi terlebih dahulu. Tetapi datangi Allah.  Kuatkan jiwa dengan sabar. Setelah itu Allah mengilhamkan dan memfirasatkan solusi yang paling mudah, sederhana dan tercepat.

Setelah sabar dan shalat, akan bermunculan pertolongan yang tak terduga. Karena hidup dalam rancangan Allah bukan manusia. Karena hidup dalam goresan pena yang tertulis dalam Lauhul Mahfud.

Doa tak pernah tertolak. Doa pasti dikabulkan. Hanya menengadahkan tangan, solusi akan mendatangi. Tinggal ikuti ilham dan firasat. Kerjakan sepenuh hati dengan kekuatan jihad. Semuanya tuntas dengan sangat mudah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)