basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perang Talas: Kisah Pasukan Islam Menghentikan Invasi Militer Cina   Pada tahun 751, Kyrgyzstan menjadi neraka bagi tentara Cina...

Perang Talas: Kisah Pasukan Islam Menghentikan Invasi Militer Cina  


Pada tahun 751, Kyrgyzstan menjadi neraka bagi tentara Cina yang kala itu diperintah Dinasti Tang (618-906). Sedikitnya 8000 tentara Cina tewas dalam pertempuran Talas, yakni perang antara Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Tang. Hasilnya, invasi militer Cina ke Asia Tengah pun berakhir duka.

Perang ini dipicu invansi militer Cina ke Tibet . Pada tahun 670 M, Cina merebut wilayah strategis penting di Cekungan Tarim yang telah dimiliki Tibet. Pada awal 700 M, Cina juga berhasil merendam upaya Tibet membentuk kerajaan-kerajaan kecil di sisi belakang Tibet, yaitu Kashmir, Pamir dan Pegunungan Hindu Kush. Pada tahun 747 M, Cina mengirim tentara yang dipimpin oleh Jendral etnis Korea terkenal yang bernama Kao Hsien Chin alias Go Seong-ji. 

Setelah Dinasti Tang berhasil menguasai Kawasan Asia Tengah sepenuhnya, muncullah kekuatan Islam di Timur Tengah. Militer Islam di bawah payung Dinasti Abbasiyah dengan cepat melakukan penaklukan-penaklukan. Dari Spanyol dan Portugal di barat, di Afrika Utara dan Timur Tengah, dan ke kota-kota oasis Merv, Tashkent, dan Samarkand di timur, Arab penaklukan dengan kecepatan mengagumkan.

Invasi Cina ke Asia Tengah akhirnya juga menyedot perhatian Abbasiyah. Kala itu, Cina bersekutu dengan Ferghana mengerahkan 100.000 tentara. Sumber Cina menyebut 30 ribu orang terdiri 10 ribu pasukan pimpinan Kao Hsien-chih ditambah sekitar 20 ribu orang Turki Qurluc dan beberapa ribu pasukan Ferghana.

Sementara, pasukan Abbasiyah bersama sekutu mereka orang Uyghur (Turki) dan Tibet yang menurut sumber Cina berjumlah 100 ribu. Dari catatan Arab, informasi mengenai Pertempuran Talas didapatkan dari sejarawan Ibn al-Atsir (1160-1233) dan al-Dhahabi (1274-1348). Pada bulan Juli 751, bertemulah kedua pasukan dekat kota Talas atau Taraz di Sungai Talas, Kirgiztan. 

Sumber Cina menulis, pertempuran berlangsung selama lima hari, sementara pada catatan Arab tidak ditemukan berapa lama perang terjadi. Di tengah-tengah pertempuran, sekitar 20 ribu orang Qurluc membelot ke pasukan Abbasiyah dan menyerang pasukan Kao. Menurut al-Dhahabi, strategi Ziyad memanfaatkan orang-orang Turki Qurluq untuk memberontak terhadap Jendral Kao bernar-benar menghancurkan pasukan Cina. 

Sementara, pasukan Ferghana memilih pergi dari pertempuran. Dalam kata-kata al-Dhahabi, “Tuhan menurunkan rasa takut ke dalam hati orang Cina". Para ahli sejarah dan militer terus memperdebatkan konsekuensi politik jangka panjang dari Pertempuran Talas. Menurut mereka, Cina telah memainkan peran penting di Asia Tengah mulai Cekungan Tarim ketika ajaran Buddha, Zoroaster, Mani chaean, dan Kristen Nestorian memiliki pengaruh yang kuat walau hampir seluruhnya berada di bawah ke kuasaan Islam.

Segera setelah pertempuran Talas, dinasti Tang mulai kehilangan pengaruhnya di Asia Tengah, keadaan dalam negeri dinasti Tang yang buruk dan munculnya banyak Pemberontakan membuat Dinasti Tang melemah pengaruhnya dan mulai kehilangan kekuatan serta kekuasaan. Akibatnya seluruh pengiriman upeti bangsa Asia Tengah kepada Dinasti Tang dialihkan pengirimannya kepada bangsa Arab, Tibet, dan Uighur. 

Budaya Asia Tengah yang awalnya berkiblat pada budaya orientalis pun berubah pada budaya Arab. Agama Islam mulai masuk dan menyebar segera setelah pertempuran selesai kepada bangsa-bangsa Asia Tengah khususnya Turki dan memberikan pengaruh yang kuat di budaya Asia Tengah, sampai saat ini agama Islam dianut oleh sebagian besar masyarakat Asia Tengah.

Hal lainnya, sistem pembuatan kertas yang berkembang di Cina mulai dikenal dalam dunia Islam. Ini bisa terjadi akrena orang-orang Cina yang ahli dalam membuat kertas banyak yang ditawan dan dijadikan budak yang dikirimkan ke kota-kota besar Islam, sehingga dalam sekejap kota-kota besar seperti Baghdad, Kairo, dan Samarkand memproduksi kertas secara besar-besaran. Tiga abad kemudian orang-orang Eropa mengenal produksi kertas dari orang Arab lewat Perang Salib .


https://kalam.sindonews.com/read/549586/786/perang-talas-kisah-pasukan-islam-menghentikan-invasi-militer-cina-1632449357

Angin, Tanda Kegembiraan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bagaimana proses terbentuknya hujan? Salah s...

Angin, Tanda Kegembiraan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bagaimana proses terbentuknya hujan? Salah satunya sebabnya dari angin. Allah menjadikan angin sebagai pembawa kegembiraan. Sudahkah merasakan kegembiraan saat angin berhebus, saat menerpa tubuh? Bila belum, tanda hati belum peka terhadap rahmat Allah.

Jadilah nelayan, agar sangat merasakan nikmat udara yang berhembus. Melaut dan menepi ke pantai mengikuti irama hembusan angin. Berdirilah di tepian pantai. Berdirilah di lereng perbukitan dan pegunungan. Bila belum merasakan nikmatnya angin. Bila belum merasakan bahwa semuanya bagian rahmat Allah, bertanda hati sangat keras membatu.

Angin menerpa layar perahu. Angin menerpa daun, dahan dan pepohonan. Bunyi ombak yang menderu. Apakah merasakan bunyi yang indah? Bila tak merasakan sebagai rahmat  Allah, tanda hati belum peka merasakan karunia-Nya.

Allah yang mengirimkan angin. Ataukah angin hanya fenomena alam biasa? Sekedar perbedaan suhu antar wilayah? Seringkali ilmu pengetahuan dan teknologi mengeliminasi kepekaan terhadap rahmat Allah. Menganggap semua peristiwa hanya peristiwa alami  biasa tanpa ada yang menggerakkan.

Angin menggerakkan awan, mengembangkan dan mengumpulkannya di langit. Awan pun bergumpal-gumpal. Maka air hujan keluar dari celah-celahnya. Hujan pun menimpa daerah yang dikehendaki-Nya.

Angin isyarat bertebarannya rahmat Allah. Isyarat kegembiraan akan datang. Membawa kebaikan dan membawakan bibit. Angin pun menyerbukkan bunga menjadi buah.

Tanpa angin atau udara, bisakah pesawat terbang menembus angkasa? Bisakah menciptakan daya dorong? Bisakah memikul beban seperti dalam ban kendaraan? Bila belum peka bahwa semuanya rahmat Allah, bertanda hati keras membatu.

Dimana Mereka? (Ceramah Abu Bakar) Ambillah pelajaran dari orang yang telah meninggal dunia di antara kalian. Perhatikan orang-o...

Dimana Mereka?
(Ceramah Abu Bakar)

Ambillah pelajaran dari orang yang telah meninggal dunia di antara kalian. Perhatikan orang-orang sebelum kita, dimana mereka kemarin dan dimana mereka hari ini.

Dimanakah orang-orang kuat yang dikenal tangguh dan berjaya di medan-medan pertempuran? Masa telah meruntuhkannya dan mereka pun telah menjadi tulang belulang yang lapuk dan hancur.

Dimana penguasa yang telah mengolah, membangun dan memakmurkan bumi? Mereka telah jauh sekali dan terlupakan dan menjadi bukan apa-apa. Allah telah menetapkan atas mereka tuntutan tanggung jawab dan telah memutus dari mereka segala syahwat dan ambisi.

Para penguasa telah berlalu, sedang amal-amal yang pernah mereka kerjakan adalah amal mereka sementara dunia adalah dunia orang lain. Ambillah pelajaran maka kita selamat, namun jika tidak, maka kita menjadi seperti mereka.

Dimanakah orang yang elok dan berwajah menawan yang bangga dengan kondisi mudanya? Mereka telah menjadi tanah, keteledorannya menjadi sesalan.

Dimanakah orang-orang yang membangun kota dan mengelilinginya dengan tembok  dengan membuat berbagai hal yang menakjubkan di dalamnya? Mereka telah meninggalkannya untuk orang-orang yang datang setelahnya. Tempat tinggalnya kosong, tinggal puing saja. Sedangkan mereka berada dalam kegelapan lubang kubur.

Dimanakah orang-orang yang kita kenal dari leluhur dan saudara kita? Ajalnya telah berakhir dan habis, lalu sampailah pada apa yang sebelumnya dikerjakan. Yang ditegakkan untuk kesengsaraan atau kebahagiaan setelah kematian.

(Biografi Abu Bakar, Muhammad Shalabi, Al-Kautsar)

Stagnasi Agama dan Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ada stagnasi pertumbuhan pemeluk agama? ...

Stagnasi Agama dan Peradaban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ada stagnasi pertumbuhan pemeluk agama? Kecuali Islam. Ada stagnasi ajaran agama dalam menjawab persoalan hidup manusia? Kecuali Islam.  Ada stagnasi ajaran agama dalam memberikan bimbingan bidang ekonomi, politik kekuasaan, budaya, militer, sosial dan budaya? Kecuali Islam.

Kelak semua agama akan masuk ke ranah ritual simbolik ibadah saja? Kecuali Islam. Kelak semua agama hanya mengurus jiwa personal saja? Kecuali Islam. Arah mercusuar peradaban manusia akan dibimbing oleh Islam. Itulah kenyataan hari esok.

Dalam bidang ekonomi, persaingan pada ekonomi kapitalis dan Islam. Perbankan konvensional dan syariah. Politik sekuler dan khilafah. Budaya permisif dan budaya yang beradab. Individualis dan saling berbagi (infaq). Islam selalu menjadi "kompetitor" solusi bagi kebutuhan peradaban.

Apakah agama selain Islam memiliki contoh pengelolaan masyarakat dan bernegara yang modern, beradab, makmur  dan berkeadilan? Apakah sekularisme memiliki contoh nyata peradaban yang beradab dan berkeadilan? Semuanya hanya melahirkan penjajahan dan peperangan, perang dunia 1 dan 2 menjadi contohnya.

Amerika menyerang Iraq dan Afghanistan. Rusia menyerang Suriah dan Ukraina. Israel menjajah Palestina. Cina menjajah sejumlah negara di Asia Tengah dan mencaplok beberapa negara dengan hutangnya. Apakah sekularisme dapat memimpin dunia dengan beradab dan berkeadilan? Apakah dengan kekuatan ekonomi dan militer bisa memperbaiki dunia?

Moment luar biasa dunia, apakah bisa memperbaiki dunia? Renaisans Perancis, membawanya menjadi penjajah. Revolusi Amerika, tetap mengelora apartide. Deklarasi Hak Asasi Manusia tetap menyeret manusia pada penjajahan, perang dan diskriminasi.

Apakah kemajuan Eropa dan Amerika membawa dunia yang berkeadilan? Ekonomi dan militer tetap menjadi andalan utamanya. Bisakah dunia menjadi beradab saat ekonomi dan militer menjadi dasar kekuasaan?

Awal Mula Kekayaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Semua berasal dari tanah. Kehidupan dimulai dari a...

Awal Mula Kekayaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Semua berasal dari tanah. Kehidupan dimulai dari air. Dengan udara manusia bisa hidup. Harta kekayaan pun berasal dari tanah,  air dan udara. Manusia tak bisa menciptakan kekayaan, karena manusia tak bisa menciptakan air, tanah dan udara.

Andai tidak ada yang dihasilkan dari tanah, air dan udara, apakah kehidupan ini akan bergerak? Apakah perindustrian dan teknologi bergerak? Apakah sektor jasa bergerak? Hasil dari tanah, air dan udara, itulah dasar semua sektor perekonomian berjalan.

Awal bergeraknya ekonomi dari mengolah dan menggali tanah. Menjaring dan menyelami lautan. Setelah itu bergeraklah semua roda sektor perekonomian. Apa yang bisa dilakukan oleh sektor jasa bila tidak ada barangnya? Apa yang dimudahkan oleh industri dan teknologi bila tidak ada yang diolahnya?

Semua bahan baku dan mentah dihasilkan dari tanah, air dan udara. Peran manusia hanya mengolah dan merubah bentuk saja. Andai anak negri meninggal pengolahan tanah, air dan udara, bagaimana bisa menciptakan kekayaan bagi negri?

Untuk memperbaiki perekonomian bangsa dimulai dari sebuah cangkul yang diayunkan ke tanah. Dari sebuah besi untuk menggali tanah. Berawal dari sebatang kayu dan jaring untuk mengarungi lautan. Dari penyelam yang berani menembus dasar lautan. Itulah sebab kekayaan kerajaan Nabi Sulaiman.

Negri Saba berada di sebuah lembah. Sebab kekayaan negrinya karena di kanan kirinya dipenuhi kebun-kebun yang berbuah. Di atasnya bendungan air yang mengaliri kebun dan rumahnya. Semua dari hasil pengolahan tanah dan air.

Mengolah udara menjadi sarana teknologi digital. Di langit ada sumber rezeki yang tak terkira pula. Seperti itu pesan dalam Al-Qur'an. Kembali terjun ke hal yang mendasar, tanah, laut dan udara, itulah awalnya kekayaan.

Menuntaskan Hutang Indonesia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hutang Indonesia per April 2022  413 Mil...

Menuntaskan Hutang Indonesia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Hutang Indonesia per April 2022  413 Milyar Dollar, ada yang berkata 7.000 trilyun, bagaimana membayarnya? Hutang sebesar itu sangat besar bagi manusia, namun seperti debu bagi Allah. Padahal hidup penuh hutang tak pernah tentram.

Negri Nusantara bukan untuk rakyatnya. Tapi negri ini untuk segelintir anak negri dan bangsa asing yang kolonialis, itulah persoalannya. Hasilnya bukan untuk negri, tapi untuk pribadi. Banyak orang kaya secara pribadi, namun mengapa terus berhutang? Karena hutang negara untuk kekayaan pribadi.

Hutang negara untuk sesuap nasi. Hutang negara untuk kebutuhan perut. Hutang negara untuk hawa nafsu kekuasaan. Itu penyebab hutang terus bertambah dan berhutang untuk membayar hutang.

Cara membayar hutang itu cukup mudah. Seluruh anak negri mencintai negri ini. Berkurban bagi negri ini. Menyingsingkan lengan bagi negri ini. Semua persoalan akan selesai dengan sendiri. Tak ada cinta pada negri itu persoalan yang mendasar.

Persoalan mendasar negri ini bukan kebodohan, kemiskinan, tak berteknologi tinggi. Bukankah bangsa ini mampu mengusir penjajah hanya dengan bambu runcing? Saat anak bangsa menjadi kepanjangan tangan kolonialis, kepintaran, kekayaan dan teknologi canggih tetap menjadi "jongos" yang diperbudak.

Yang memerdekakan Indonesia bukan mereka yang berbaju putih dengan ala Belanda. Bukan lulusan Belanda yang pintar tetapi hanya menjadi jongosnya yang tampil di depan masyarakat menjadi pegawai, Demang, Bupati dan petinggi Belanda, tetapi dari ruang kemiskinan yang hatinya penuh cinta pada negri.

Bangsa Indonesia pernah menorehkan prestasi luar biasa, bagaimana penjajah Belanda yang bangkrut sebab perang, hutang dan korupsi bisa berjaya kembali? Hanya dengan mengolah tanah dan menjaring kekayaan di lautan Nusantara.

Memadukan  Hidayah dan Ilmu Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ingin ilmu, belajarlah dengan para guru, t...

Memadukan  Hidayah dan Ilmu

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ingin ilmu, belajarlah dengan para guru, trainer, konsultan, ustadz dan kiyai. Begitulah pesan KH Noer Ali. Ilmu memperluas cakrawala berfikir dan kedalaman analisa. Setelah itu untuk apa? Apakah dengan ilmu mampu membuat keputusan yang benar dan tepat?

Ingin hidayah, harus bermunajat langsung kepada Allah dengan bangun tengah malam, shalat tahajud dan bermunajat hingga menangis kepada Allah. Itulah pesan KH Noer Ali. Dalam shalat apa yang diminta? Bukan ilmu tetapi hidayah. Hidayah itu dalam genggaman Allah. Berbedakah ilmu dan hidayah?

Dengan hidayah, tahu kebenaran dan mudah mengikuti dan melaksanakan kebenaran. Dengan hidayah, tahu keburukan, dan terhindar dari keburukan tersebut. Apakah ilmu mampu melihat kebenaran dan kuat memikulnya? Apakah ilmu mampu meneropong keburukan dan kuat menghindarinya?

Dalam mengambil keputusan dan melaksanakannya, lebih butuh ilmu atau hidayah? Dengan ilmu luas dan mendalam apakah keputusan pasti benar? Apakah jalan yang dipilih pasti benar?

Dalam perang kemerdekaan, para jendral perang Jepang, Belanda, dan Inggris menghadapi para Kiyai? Siapa yang ilmu perangnya sangat mumpuni? Jendral atau Kiyai? Tetapi mengapa jendral panglima perang dapat dipukul mundur dengan pasukan dan peralatan militer seadanya?

Ilmu adalah ikhitiar manusia. Hidayah adalah menangkap sinyal kebenaran dari Allah. Bila ilmu dan hidayah dipadukan. Maka akan menghasilkan keputusan yang maha dahsyat kebenaran dan ketepatannya. Margin error keputusan dapat diminimalkan. Kesalahan yang beresiko pada kebangkrutan dan kegagalan dapat dihindarkan.

Ilmu menangkap sinyal dan fenomena. Lalu memprediksi apa yang akan terjadi. Hidayah menangkap yang tidak dapat dijangkau ilmu. Hidayah, Allah memasukan intuisi masa depan, ketepatan dan kebenaran. Hidayah mengindarkan dari keburukan yang tidak bisa dijangkau ilmu.

Andai nabi Musa menggunakan ilmu, maka yang dipilih adalah pergi ke gunung yang tinggi untuk menyelamatkan diri dari kejaran Firaun. Dengan hidayah, nabi Musa bergerak ke laut. Allah menyiapkan solusi yang tidak bisa dijangkau oleh ilmu. Itulah perbedaan ilmu dan hidayah. Ilmu belajar dari masa lalu untuk memprediksi masa depan. Hidayah, ada peristiwa luar biasa di masa depan yang tidak bisa dijangkau oleh manusia.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)